SlideShare a Scribd company logo
DO'A HARI INI
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
TIPE III
AHMAD ZAKIR
AMRAH ARIEF
ARMAILA
DIAN FUSPITA DEWI
HAMDANA
JULIANI BTE. ROSMAN
Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit
terutama infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan
yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi
disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul dan bahan lainnnya terhadap
mikroba disebut respon imun. Sistem imun
diperlukan tubuh untuk mempertahankan
keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan
berbagai bahan dalam lingkungan hidup
Respon imun, baik nonspesifik maupun spesifik
pada umumnya menguntungkan bagi
tubuh, berfungsi sebagai protektif terhadap infeksi
atau pertumbuhan kanker, tetapi dapat pula
menimbulkan hal yang tidak menguntungkan bagi
tubuh berupa penyakit yang disebut hipersensitivitas
atau dengan kata lain pada keadaan normal
mekanisme pertahanan tubuh baik humoral maupun
seluler tergantung pada aktivitas sel B dan sel T.
Aktivitas berlebihan oleh antigen atau gangguan
mekanisme ini, akan menimbulkan suatu keadaan
imunopatologik yang disebut reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas adalah reaksi imun yang
patologik, terjadi akibat respon imun yang berlebihan
sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
Reaksi yang terjadi dibawa, baik melalui imunitas
humoral (antibodi) maupun CMI (limfosit-T yang
sensitif). Pada sebagian besar keadaan, reaksi
hipersensitivitas disebabkan oleh antigen
asing, seperti serbuk bunga, jamur, substansi
makanan, dan obat-obatan.
Reaksi hipersensitivitas oleh Robert Coombs dan
Philip HH Gell pada tahun 1963 dibagi dalam 4 tipe
reaksi berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun
yang terjadi, yaitu:
1. Reaksi hipersensitivitas tipe I
2. Reaksi hipersensitivitas tipe II
3. Reaksi hipersensitivitas tipe III
4. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
Disebut juga reaksi kompleks imun. Terjadi bila
kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam sirkulasi
atau dinding pembuluh darah atau jaringan dan
mengaktifkan komplemen. Antibodi yang berperan
biasanya jenis IgM atau IgG.
Kompleks imun dapat melibatkan antigen
eksogen seperti bakteri dan virus, atau antigen
endogen seperti DNA. Kompleks imun patogen
terbentuk dalam sirkulasi dan kemudian mengendap
dalam jaringan ataupun terbentuk di daerah
ekstravaskular tempat antigen tersebut tertanam
(kompleks imun in situ).
Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum
protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh
lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam
immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.
1. IgG
IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian
kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-
lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang
rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada
darah, sistem getah bening, dan usus. Senyawa ini akan
terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada
dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki
efek kuat antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun.
2. IgM
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada
permukaan sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam
tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama
yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM
terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3
bulan, kemudian menghilang.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur
kehamilan enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman
penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak
terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak
ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui
apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari
kadar IgM dalam darah.
1. Ketika antigen pertama kali masuk, ia akan mensensitisasi pembentukan
antibodi IgG dan IgM yang spesifik.
2. Ketika pemaparan berikutnya oleh antigen yang sama, IgG dan IgM spesifik ini
akan berikatan dengan antigen tersebut di dalam serum membentuk ikatan
antigen-antibodi kompleks.
3. Kompleks ini akan mengendap di salah satu tempat dalam jaringan tubuh
(misalnya di endotel pembuluh darah dan ekstraseluler) sehingga
menimbulkan reaksi inflamasi.
4. Aktifitas komplemen pun akan aktif sehingga dihasilkanlah mediator-mediator
inflamasi seperti anafilatoksin, opsonin, kemotaksin, adherens imun dan kinin
yang memungkinkan makrofag/sel efektor datang dan melisisnya.
Akan tetapi, karena kompleks antigen antibodi ini mengendap di
jaringan, aktifitas sel efektor terhadapnya juga akan merusak jaringan di
sekitarnya tersebut. Inilah yang akan membuat kerusakan dan menimbulkan
gejala klinis, dimana keseluruhannya terjadi dalam jangka waktu 2-8 jam
setelah pemaparan antigen yang sama untuk kedua kalinya. Contoh penyakit
yang ditimbulkan: Systemic Lupus Erythematosus, Erythema
Nodosum, Polyarteritis nodosa, Arthus Reaction, Rheumatoid
Arthritis, Elephantiasis (Wuchereria bancrofti reaction), Serum Sickness.
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

More Related Content

What's hot

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
Hasbullah Marwan
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
Ariyanto Harsono
 
PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - Antibodi
Riskymessyana99
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
Abulkhair Abdullah
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asmawitanurma
 
Preskripsi alergi
Preskripsi  alergiPreskripsi  alergi
Kuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergiKuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergi
Ariyanto Harsono
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Abdul Hakim
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
Zarah Dzulhijjah
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
trisnaif
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
iswahyuniSRK
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
Valentina Frebianti
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
Dedi Kun
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yuyun Yagami
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Warnet Raha
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Rachmat Gunadi Wachjudi
 

What's hot (20)

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
Imunodefisiensi
ImunodefisiensiImunodefisiensi
Imunodefisiensi
 
PPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - AntibodiPPT immunoserologi - Antibodi
PPT immunoserologi - Antibodi
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
konseling asma
konseling asmakonseling asma
konseling asma
 
Preskripsi alergi
Preskripsi  alergiPreskripsi  alergi
Preskripsi alergi
 
Kuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergiKuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergi
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkunganFlora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
Flora normal serta hubungan hospes dan lingkungan
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 

Viewers also liked

Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
Eva Apriliyana Rizki
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
imam abidin
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
ari saputra
 
Alergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitasAlergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitas
Inyong Budiono
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
Catatan Medis
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
Sulistia Rini
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
Warnet Raha
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
Bryce Maria Brigitha
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
Nida Chofiya
 

Viewers also liked (12)

Autoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan HipersensitivitasAutoimun dan Hipersensitivitas
Autoimun dan Hipersensitivitas
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Respon hipersensivitas tipe ii
Respon hipersensivitas tipe iiRespon hipersensivitas tipe ii
Respon hipersensivitas tipe ii
 
Imunopatologi
ImunopatologiImunopatologi
Imunopatologi
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Alergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitasAlergi dan hipersensitivitas
Alergi dan hipersensitivitas
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 

Similar to Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
Septian Muna Barakati
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
Dedi Kun
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
Dedi Kun
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
JeanM24
 
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIAIMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
DwiNormaR
 
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.pptBiologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
WawaBisnis
 
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Euodia Prastika
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
Septian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
Septian Muna Barakati
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
AlfhyKusumawati
 

Similar to Reaksi Hipersensitivitas Tipe III (20)

Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7Makalah imunoglobin 7
Makalah imunoglobin 7
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
 
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-selpengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
pengertian Imunologi dasar, sistem imun, sel-sel
 
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIAIMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
IMUNOLOGI.ppt IMONOLOGI DALAM TUBUH MANUSIA
 
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.pptBiologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
Biologi-Pertemuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuan-11.ppt
 
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
Sistem pertahanan tubuh manusia : Mekanisme Pertahanan Tubuh dan Jenis Kekeba...
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andrianiMakalah imunoglobin fitri andriani
Makalah imunoglobin fitri andriani
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Imunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptxImunologi kel 16.pptx
Imunologi kel 16.pptx
 

More from Abulkhair Abdullah

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Abulkhair Abdullah
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
Abulkhair Abdullah
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
Abulkhair Abdullah
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Abulkhair Abdullah
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
Abulkhair Abdullah
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
Abulkhair Abdullah
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
Abulkhair Abdullah
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
Abulkhair Abdullah
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Abulkhair Abdullah
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Abulkhair Abdullah
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
Abulkhair Abdullah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah
 
Gandaria
GandariaGandaria
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
Abulkhair Abdullah
 
Dot Hazmat Labels
Dot Hazmat LabelsDot Hazmat Labels
Dot Hazmat Labels
Abulkhair Abdullah
 

More from Abulkhair Abdullah (20)

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Tnf alpha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Gandaria
GandariaGandaria
Gandaria
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Helium
HeliumHelium
Helium
 
Dot Hazmat Labels
Dot Hazmat LabelsDot Hazmat Labels
Dot Hazmat Labels
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

  • 3. AHMAD ZAKIR AMRAH ARIEF ARMAILA DIAN FUSPITA DEWI HAMDANA JULIANI BTE. ROSMAN
  • 4. Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul dan bahan lainnnya terhadap mikroba disebut respon imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
  • 5. Respon imun, baik nonspesifik maupun spesifik pada umumnya menguntungkan bagi tubuh, berfungsi sebagai protektif terhadap infeksi atau pertumbuhan kanker, tetapi dapat pula menimbulkan hal yang tidak menguntungkan bagi tubuh berupa penyakit yang disebut hipersensitivitas atau dengan kata lain pada keadaan normal mekanisme pertahanan tubuh baik humoral maupun seluler tergantung pada aktivitas sel B dan sel T. Aktivitas berlebihan oleh antigen atau gangguan mekanisme ini, akan menimbulkan suatu keadaan imunopatologik yang disebut reaksi hipersensitivitas
  • 6. Reaksi hipersensitivitas adalah reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi yang terjadi dibawa, baik melalui imunitas humoral (antibodi) maupun CMI (limfosit-T yang sensitif). Pada sebagian besar keadaan, reaksi hipersensitivitas disebabkan oleh antigen asing, seperti serbuk bunga, jamur, substansi makanan, dan obat-obatan.
  • 7. Reaksi hipersensitivitas oleh Robert Coombs dan Philip HH Gell pada tahun 1963 dibagi dalam 4 tipe reaksi berdasarkan kecepatan dan mekanisme imun yang terjadi, yaitu: 1. Reaksi hipersensitivitas tipe I 2. Reaksi hipersensitivitas tipe II 3. Reaksi hipersensitivitas tipe III 4. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
  • 8. Disebut juga reaksi kompleks imun. Terjadi bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam sirkulasi atau dinding pembuluh darah atau jaringan dan mengaktifkan komplemen. Antibodi yang berperan biasanya jenis IgM atau IgG. Kompleks imun dapat melibatkan antigen eksogen seperti bakteri dan virus, atau antigen endogen seperti DNA. Kompleks imun patogen terbentuk dalam sirkulasi dan kemudian mengendap dalam jaringan ataupun terbentuk di daerah ekstravaskular tempat antigen tersebut tertanam (kompleks imun in situ).
  • 9. Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. 1. IgG IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan- lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun.
  • 10. 2. IgM Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah.
  • 11. 1. Ketika antigen pertama kali masuk, ia akan mensensitisasi pembentukan antibodi IgG dan IgM yang spesifik. 2. Ketika pemaparan berikutnya oleh antigen yang sama, IgG dan IgM spesifik ini akan berikatan dengan antigen tersebut di dalam serum membentuk ikatan antigen-antibodi kompleks. 3. Kompleks ini akan mengendap di salah satu tempat dalam jaringan tubuh (misalnya di endotel pembuluh darah dan ekstraseluler) sehingga menimbulkan reaksi inflamasi. 4. Aktifitas komplemen pun akan aktif sehingga dihasilkanlah mediator-mediator inflamasi seperti anafilatoksin, opsonin, kemotaksin, adherens imun dan kinin yang memungkinkan makrofag/sel efektor datang dan melisisnya. Akan tetapi, karena kompleks antigen antibodi ini mengendap di jaringan, aktifitas sel efektor terhadapnya juga akan merusak jaringan di sekitarnya tersebut. Inilah yang akan membuat kerusakan dan menimbulkan gejala klinis, dimana keseluruhannya terjadi dalam jangka waktu 2-8 jam setelah pemaparan antigen yang sama untuk kedua kalinya. Contoh penyakit yang ditimbulkan: Systemic Lupus Erythematosus, Erythema Nodosum, Polyarteritis nodosa, Arthus Reaction, Rheumatoid Arthritis, Elephantiasis (Wuchereria bancrofti reaction), Serum Sickness.