EMULSI
KELOMPOK 3
FORMULA
• Formula emulsi oral/internal
• Formula emulsi topikal/eksternal
• Formula emulsi parenteral
•
•
•
•
•
•
•
•

Formula emulsi
oral/internal

Zat aktif
Pembawa (air-minyak)
Emulgator
Pengawet
Antioksidan
Pemanis
Perasa
Pewarna
•
•
•
•
•
•
•
•

Formula emulsi
topikal/eksternal

Zat aktif
Pembawa(air-minyak)
Emulgator
Pengawet
Antioksidan
Emolient
Pewangi
Pewarna
Formula emulsi
parenteral
•
•
•
•
•

Zat aktif
Pembawa (air-minyak)
Emulgator
Pengawet
Antioksidan
Bahan Pembantu
• Hal yang perlu diperhatikan dalam penambahan bahan
pembantu
Emulsi:
- Harus efektif pada permukaan dan mengurangi
tegangan permukaan antar muka sampai dibawah 10
dyne/cm
- Harus diabsorpsi
- Memberikan tetesan-tetesan yang potensial listriknya
cukup sehingga tidak saling tolak menolak
- Harus meningkatkan viskositas emulsi
- Harus efektif pada konsentrasi rendah
Emulgator

Berdasarkan mekanisme kerjanya
1. Golongan surfaktan
Mekanisme kerja menurunkan tegangan
permukaan / antar permukaan minyak-air serta
membentuk lapisan film monomolekuler ada
permukaan globul fase terdispersi.
Jenis-jenis surfaktan :
• Surfaktan anionic, contoh : na- lauril sulfat, naoleat sulfat, na-stearat.
• Surfaktan kationik, contoh : zehiran klorida,
setil trimetil ammonium bromide.
• Surfaktan non ionic, contoh : tween 80, span 80.
– Amfoteritik, contoh : lecithin
2. Golongan koloid hidrofil
Mekanisme membentuk lapisan film
multimolekuler di sekeliling globul yang
terdispersi. Contoh : akasia, tragakan,
CMC, tylosa.
3. Golongan Zat Terbagi Halus
Mekanisme membentuk lapisan film
mono dan multimolekuler, oleh adanya
partikel halus yang teradsorpsi pada
antar permukaan kedua fase. Contoh:
bentonit, veegum.
Berdasarkan sumbernya
1. Polisakarida
Akasia, tragakan dan natrium alginat
2. Polisakarida semisintetik
Metil selulosa dan natrium carmellose,
3. Zat yang mengandung sterol
Beeswax, wool fat (lanolin anhidrat),
wool alcohols
Pengawet

Kriteria pengawet yang ideal :
1. Stabil secara fisika dan kimia dalam penyimpanan
jangka panjang
2. Tidak toksik dan sensitif
3. Harus larut dan kompartibel dengan komponen
bahan lain dalam formula.

Contoh : Asam Benzoat, metil dan propil
paraben
Antioksidan
Antioksidan sebenarnya jarang digunakan ,
kecuali untuk zat aktif yang mudah terurai
karena teroksidasi. Antioksidan bekerja
efektif pada konsentrasi rendah.

Contoh : BHA (Butylated hydroxyanisole),
asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat,
propil gallat dan asam gallat.
Pemanis
 Fungsi pemanis yaitu untuk menutupi rasa pahit atau

konstituen rasa yang tidak dapat diterima.
 Masalah yang perlu diperhatikan pada perbaikan rasa obat
:
1. Usia dari pasien , dimana anak-anak lebih suka rasa
buah sedangkan orang dewasa lebih menyukai rasa asam
seperti kopi
2. Keadaan kesehatan pasien, penerimaan rasa orang sakit
berbeda dengan orang sehat
3. Rasa obat bisa berubah dalam waktu penyimpanan
4. Zat pemanis dapat meningkatkan kadar gula sehingga
tidak cocok untuk penderita diabetes.

Contoh : sukrosa , sorbitol
TERIMA KASIH

Emulsi imudd

  • 1.
  • 2.
    FORMULA • Formula emulsioral/internal • Formula emulsi topikal/eksternal • Formula emulsi parenteral
  • 3.
    • • • • • • • • Formula emulsi oral/internal Zat aktif Pembawa(air-minyak) Emulgator Pengawet Antioksidan Pemanis Perasa Pewarna
  • 4.
  • 5.
    Formula emulsi parenteral • • • • • Zat aktif Pembawa(air-minyak) Emulgator Pengawet Antioksidan
  • 6.
    Bahan Pembantu • Halyang perlu diperhatikan dalam penambahan bahan pembantu Emulsi: - Harus efektif pada permukaan dan mengurangi tegangan permukaan antar muka sampai dibawah 10 dyne/cm - Harus diabsorpsi - Memberikan tetesan-tetesan yang potensial listriknya cukup sehingga tidak saling tolak menolak - Harus meningkatkan viskositas emulsi - Harus efektif pada konsentrasi rendah
  • 7.
    Emulgator Berdasarkan mekanisme kerjanya 1.Golongan surfaktan Mekanisme kerja menurunkan tegangan permukaan / antar permukaan minyak-air serta membentuk lapisan film monomolekuler ada permukaan globul fase terdispersi. Jenis-jenis surfaktan : • Surfaktan anionic, contoh : na- lauril sulfat, naoleat sulfat, na-stearat. • Surfaktan kationik, contoh : zehiran klorida, setil trimetil ammonium bromide. • Surfaktan non ionic, contoh : tween 80, span 80. – Amfoteritik, contoh : lecithin
  • 8.
    2. Golongan koloidhidrofil Mekanisme membentuk lapisan film multimolekuler di sekeliling globul yang terdispersi. Contoh : akasia, tragakan, CMC, tylosa. 3. Golongan Zat Terbagi Halus Mekanisme membentuk lapisan film mono dan multimolekuler, oleh adanya partikel halus yang teradsorpsi pada antar permukaan kedua fase. Contoh: bentonit, veegum.
  • 9.
    Berdasarkan sumbernya 1. Polisakarida Akasia,tragakan dan natrium alginat 2. Polisakarida semisintetik Metil selulosa dan natrium carmellose, 3. Zat yang mengandung sterol Beeswax, wool fat (lanolin anhidrat), wool alcohols
  • 10.
    Pengawet Kriteria pengawet yangideal : 1. Stabil secara fisika dan kimia dalam penyimpanan jangka panjang 2. Tidak toksik dan sensitif 3. Harus larut dan kompartibel dengan komponen bahan lain dalam formula. Contoh : Asam Benzoat, metil dan propil paraben
  • 11.
    Antioksidan Antioksidan sebenarnya jarangdigunakan , kecuali untuk zat aktif yang mudah terurai karena teroksidasi. Antioksidan bekerja efektif pada konsentrasi rendah. Contoh : BHA (Butylated hydroxyanisole), asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil gallat dan asam gallat.
  • 12.
    Pemanis  Fungsi pemanisyaitu untuk menutupi rasa pahit atau konstituen rasa yang tidak dapat diterima.  Masalah yang perlu diperhatikan pada perbaikan rasa obat : 1. Usia dari pasien , dimana anak-anak lebih suka rasa buah sedangkan orang dewasa lebih menyukai rasa asam seperti kopi 2. Keadaan kesehatan pasien, penerimaan rasa orang sakit berbeda dengan orang sehat 3. Rasa obat bisa berubah dalam waktu penyimpanan 4. Zat pemanis dapat meningkatkan kadar gula sehingga tidak cocok untuk penderita diabetes. Contoh : sukrosa , sorbitol
  • 13.