2. II. Rancangan Formula
Nama Produk : ACNESALIREZ®cream
Jumlah Produk : 2 tube @10 gram
Tanggal Formulasi : 01 Juni 2014
Tanggal produk :
No. Reg : DBL 1463412771 A1
No. Batch : N 143427
Komposisi Tiap 10 gram cream
mengandung
Asam salisilat 2%
Propilen glikol
Trietanolamin 3%
Asam stearat 6%
Adeps lanae
Butil hydroxy toluena
Metil paraben 0,12 %
Propilparaben 0,02%
Cetil alkohol 12%
Aquadest ad 10 gram
I. Formula Asli
Anti acne®cream
3. Di produksi
oleh
Tanggal
pembuatan
Tanggal
Produksi
Dibuat oleh Disetujui oleh
PT. Reryzola
Farma
01 Juni 2014 Latri Dwita
Sari Amahoru
Agus Salim
Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Perbotol Perbatch
AS-01 As. Salisilat Zat aktif 0,6 gram 1,2 gram
PG-02 Propilen glikol Humektan
TEA-03 triethanolamin Emulgator 0,003 gram 0,006 gram
Ast-04 Asam stearat Emulgator 0,006 gram 0,012 gram
AL-05 Adeps lanae Basis lemak
BHT-06 Butil hydroxi
toluena
Antioksidan
MP-07 Metil paraben Pengawet 0,012 gram 0,024 gram
PB-08 Propil paraben Pengawet 0,002 gram 0,004 gram
CA-09 Cetil alkohol Emolien 1,2 gram 2,4 gram
AQ-10 Aquadest Pelarut Ad 10 gram Ad 20 gram
III. Master Formula
4. Jerawat adalah kondisi kulit yang
tidak normal disebabkan gangguan dari
kelenjar minyak (sebaceous gland)
yang berlebihan. Pengeluaran kelenjar
minyak yang berlebihan ini atau
sebaceous gland akan menyebabkan
penyumbatan pada saluran folikel
rambut dan pada pori-pori kulit.
Seringkali Jerawat akan menyebabkan
kulit membengkak dan menjadi
kemerah-merahan. Radang pada kulit
ini disebabkan oleh pengeluaran yang
berlebihan oleh kelenjar minyak pada
kulit atau sebum yang kemudian
menyumbat saluran kelenjar dan
membentuk komedo (whiteheads) dan
seborhoea.Kalau penyumbatan yang
disebabkan oleh kelenjar minyak kulit
ini semakin membesar maka komedo
akan terbukan (blackheads) dan ini
mudah dijankiti bakteria.Daerah yang
mudah terkena jerawat ialah di muka,
dada, punggung dan tubuh bagian atas
lengan.
IV. Alasan Pembuatan Produk
Senyawa-senyawa bersifat
keratolistik dan antiseptik biasa
digunakan untuk emncegah jerawat
dan salah satu bahan yang paling
sering digunakan adalah asam
salisilat. Asam salisilat merupakan
zat antiacne (antijerawat) sekaligus
keratolitik yang lazim diberikan
secara topikal
sediaan semipadat meliputi salep,
pasta, emulsi krim, gel, dan busa
yang kaku. Krim adalah bentuk
sediaan setengah padat dan berupa
emulsi yang mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai (mengandung air tidak kurang
dari 60%)
5. • Asam Salisilat
Asam salisilat memiliki sifat keratolitik
dan digunakan dalam pengobatan topikal
seperti dermatitis seboroik dan ketombe,
ichthyosis, psoriasis, jerawat , hiperkeratotik
dan scaling. Range biasanya antara 2 dan
6% asam salisilat, tapi lebih luaskonsentrasi
telah digunakan. (Sweetman.2009:1612)
Asam salisilat merupakan zat antiacne
sekaligus keratolitik yng lazim diberikan
secara topikal umpamanya dalam kosmetika
perawatan yaitu akan mengurangi ketebalan
intrseluler dalam selaput tanduk dengan
cara melarutkan semua intraseluler dan
menyebabkan desintegrasi dan
pengelupasan kulit (RPS 21th :1288)
Asam organis ini berhasiat fungisid
terhadap banyak fungi pada konsentrasi 3-
6% dalam salep. Disamping itu, zat ini
berkhasiat bakteriostatis lemah dan berdaya
keratolitis yaitu dapat melarutkan lapisan
tanduk kulit pada konsentrasi 5-10% (Tjay.
2010:105)
V. Alasan Penambahan Bahan
• Propilen glikol (humektan)
Propilen glikol juga digunakan
dalam kosmetik dan makanan
industri sebagai pembawa dan
humektan (Rowe. 2009 : 592)
• Adeps lanae (basis lemak)
Lanolin banyak digunakan dalam
formulasi farmasi topikal dan
kosmetik. Lanolin dapat digunakan
sebagai kendaraan hidrofobik dan
dipersiapan air dalam minyak krim
dan salep (Rowe.2009378)
Lanolin anhidrat merupakan
contoh pembawa anhidrat yang
menyerap air untuk emmbentuk
emulsi air dalam minyak
(Lachman.2008:1112)
6.
7.
8. • Butyl hidroxy toluena
(antioksidan)
Butil hidroxytouena
diguanakn sebagai
antioksidan dikosmetik,
makanan dan obat-obatan
(Rowe.2009:75)
Autooksidasi adalah suatu
oksidasi rantai radikal bebas
atau oleh adanya oksigen,
oleh pemecah rantai radikal
bebas atau oleh suatu zat
pereduksi, contohnya butil
hidroxytoluena yang populer
dalam sediaan farmasi
topikal
(Lachman.2008:1068)
• Cetil alkohol
Setil alkohol secara luas
digunakan dalam kosmetik
dan farmasi formulasi seperti
krim dll. Setil alkohol
digunakan sebagai emolien
(Rowe.2009:155)
Minyak mineral digunakan
untuk mengurangi kekerasan
basis contohnya setil alkohol
(Lachman.2008:1114)
• Aquadest
Air banyak digunakan
sebagai bahan baku, bahan
dan pelarut dalam
pengolahan, perumusan dan
pembuatan produk farmasi
(Rowe.2009:766)
9. VI. Perhitungan
• Pertube
Asam salisilat = 6/100 x 10 g = 0,6 g
propilen glikol = /100 x 10 g =
TEA = 3/100 x 10 g = 0,003 g
Asam stearat = 6/100 x 10 g = 0,006 g
Adeps lanae = /100 x 10 g =
BHT = /100 x 10 g =
Nipagin = 0,12/100 x 10 g = 0,012 g
Nipasol = 0,02/100 x 10 g = 0,002 g
Cetil alkohol = 12/100 x 10 g = 1,2 g
Aquadest = ad 10 gram
10. • Perbatch
Asam salisilat = 0,6 x 2 = 1,2 g
Propilen glikol = x 2 =
TEA = 0,003 x 2 = 0,006 g
Asam stearat = 0,006 x 2 = 0,012 g
Adeps lanae = x 2 =
BHT = x 2 =
Nipagin = 0,012 x 2 = 0,024 g
Nipasol = 0,002 x 2 = 0,004 g
Cetil alkohol = 1,2 x 2 = 2,4 g
Aquadest = ad 20 gram
11. VII. Cara Kerja ..
• Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
• Ditimbang seluruh bahan
• Dileburkan adeps lanae, propilen glikol, setil
alkohol, asam stearat, dan propil paraben dalam
cawan porselin diatas penangas air (fase minyak)
• Dimasukkan asam salisilat, metil paraben, butyl
hydroxi toluena, trietanolamin kedalam tabung
reaksi.
• Ditambahkan air lalu dipanaskan hingga terbentuk
massa krim
• Dimasukkan krim kedalam tube, lalu diberi etiket
lengkap dan kemas rapi