Kemosintesis adalah penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari glukosa, nitrat, sulfat ataupun fosfat menggunakan energi kimia dan tidak memerlukan klorofil.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Kemosintesis adalah penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari glukosa, nitrat, sulfat ataupun fosfat menggunakan energi kimia dan tidak memerlukan klorofil.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
LCA based determination of energy requirement for processing and extraction of low grade copper ores by a range of alternative processes covering both hydro and pyrometallurgy. The scenarios include direct converting of ores with waste heat recovery from molten slag through dry granulation technology.
Leaching kinetics of powdered pcb of mobile phones in hno3 mediumeSAT Journals
Abstract Printed circuit board (PCB) of mobile phones is leached in nitric acid (HNO3) to extract the valuable metals present in PCB into
the leaching solution. PCB powder is characterized by XRD analysis before and after leaching to identify the metallic phases
present in it. It is found that precious metals gold (Au), silver (Ag), platinum (Pt), copper (Cu), lead (Pb), nickel (Ni) are present
in the powder PCB before leaching. The leached solution is characterized by atomic absorption spectrometer (AAS). 0.0228% Pb,
0.0448% Fe and 0.047% Cu are extracted in the solution. The leaching kinetics is also studied. Activation energy of the reaction
is calculated 23 KJ which suggest that the leaching reaction is diffusion controlled.
Keywords: PCB, Leaching Kinetics, XRD Analysis, AAS
Peranan Bakteri Thobacillus ferroxidans dalam Pertambangan BatubaraMuhamad Agus
Mikrobe terdapat di mana-mana di sekitar kita ada yang menghuni tanah, air, dan atmosfer planet kita. Mikroorganisme di alam jarang terdapat sebagai biakan murni. Berbagai spesimen tanah atau air dapat mengandung bermacam-macam spesies cendawan protozoa, alga, bakteri dan virus. Berbagai macam mikrobe dalam suatu ekosistem berasosiasi dan berinteraksi. Dipandang dari segi ekosistem mikrobe alamiah, biakan murni merupakan suatu keadaan artifisial (tidak asli). (Waluyo,Lud. 2005)
Mikrobe tanah dapat menguntungkan bila kehadiranya berperan dalam siklus mineral, fiksasi nitrogen, perombakan residu petisida, proses humifikasi, proses menyuburkan tanah, perombnakan limbah berbahaya, biodegradasi, bioremidasi, mineralisasi, dekomposisi, dan Biohidrometalurgi. Mikroba, khusunya bakteri dan fungi berperan pula dlam siklus mineral atau daur mineral seperti S,C,P dan Fe. Kehadiran mikroba tersebut di dalam tanah, khuusnya tanah pertanian dan pertambangan mempunyai n ilai ekonomi naik dalam penyerbukan tanah, penyedian mineral yang dibutuhkan oleh tanaman maupun dalam pengelolaan endapan mineral dan proses pencucian pemurniaan mineral (waluyo,lud. 2010).
Proses deteriosasi (penguraian) dan korosi (pengkaratan) benda-benda logam, ternyata juga karena aktivitas mikroba tanah. Berbagai jenis benda dari kertas,tekstil, karet, plastik,alspal, logam, dan bahan-bahan lainya ternyata tidak dapat terbebas dari mikroba untuk diuraikan dan dihancurkan (Waluyo,Lud.2010).
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Dalam kaitanya ini, bioteknologi memiliki peranan nyata dalam kegiatan pengendalian dan perbaiakan mutu lingkunngan melalui berbagai cara (Smith JE. 2004).
Di indonesia, sampai saat ini pemanfaatan mikroorganisme untuk bidang pertamabangan logam masih belum optimal atau bisa dikatakan belum dimulai, atau sekadar wacana. Smentara potensi atau kemampuan mikrroganisme dalam memabantu menambang logam di alam sudah terbukti nyata.
Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan cadangan berbagai mineral tamabang dalam jumlah banyak dan berlimpah dengan berbagai mikrroganisme, mempunyai peluang yang cerah untuk melaksanakan Bioleaching. Dari sisi mikroorganismenya, kondisi iklim yang tropis mendukung keberadaan kelompok bakteri Peleapsan logam yang hidup baik pada kondisi mesofilik, yang menghendaki suhu yang hangat.
Bioetanol adalah bahan bakar utama yang digunakan sebagai pengganti bensin untuk kendaraan, khususnya di negara-negara maju. Bahan bakar bioetanol terutama dihasilkan oleh proses fermentasi gula, meskipun juga dapat diproduksi dengan proses kimia untuk mereaksikan etilen dengan uap. Sumber utama gula yang dibutuhkan untuk memproduksi etanol—seperti yang sudah disinggung di atas—berasal dari bahan bakar atau tanaman penghasil energi. Tanaman tersebut seringkali ditanam secara khusus untuk diubah menjadi energi, termasuk tanaman jagung, gandum, pohon willow, jerami, buluh rumput kenari, rumput tali, artichoke Yerusalem, tanaman myscanthus dan tanaman sorghum. Ada juga penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung dalam penggunaan limbah padat dari perkotaan untuk menghasilkan bahan bakar etanol.
Pada presentasi ini akan dibahas mengenai analisis mikroorganisme pembentuk bioetanol dari molases secara umum.
semoga bermanfaat
1. BIOTEKNOLOGI
PENAMBANGAN LOGAM
Kelompok 3
Nuraeni
Ade Imroatus SH Torikul Fauzi
Fhiani Anggun K Tri Setiowati H
M. Sofwatul. H Tuti Alwiyah
Nihayatul Ukhri Sutisna
Yusnia Amalia
3. Bioteknologi dalam penambangan logam
memanfaatkan mikroorganisme yang berkaitan
dengan proses penambangan itu sendiri, sehingga
secara keseluruhan proses pertambangan
melibatkan agen biologi berupa mikroba atau
organisme mikroskopik.
Untuk mengetahui pemanfaatan agen biologi
dalam penambangan logam diperlukan suatu ilmu
yang mengkaji dan menganalisis proses
pertambangan tersebut. Diantaranya adalah
melalui metalurgi, yang merupakan ilmu dan
teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan
perekayasaan mineral dan logam.
4. Bioteknologi dalam
Penambangan Logam
Perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-
ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matemati
ka, dan lain sebagainya. Dengan kata
lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.
Dalam kaitannya ini, bioteknologi memiliki
peranan nyata dalam kegiatan pengendalian dan
perbaikan mutu lingkungan melalui berbagai cara.
5. Bioteknologi, dengan memanfaatkan agen biologi
seperti bakteri dan virus bermanfaat dalam
pengolahan logam murni yang berasal dari bijih
logam seperti tembaga .
Di Indonesia, sampai saat ini pemanfaatan
mikroorganisme untuk bidang pertamabangan
logam masih belum optimal atau bisa dikatakan
belum dimulai, atau sekadar wacana. Sementara
potensi atau kemampuan mikroganisme dalam
membantu menambang logam di alam sudah
terbukti nyata.
6. Indonesia sebagai negara tropis yang kaya
akan cadangan berbagai mineral, tambang dalam
jumlah banyak dan berlimpah dengan berbagai
mikroorganisme, mempunyai peluang yang cerah
untuk melaksanakan Bioleaching
8. Bakteri yang digunakan dalam proses
tersebut antara lain adalah bakteri
Pseudomonas fluorescens, Escherichia
coli, Thiobacillus ferrooxidans dan Bacillus
sp sebagai bakteri leaching yang mampu
melarutkan senyawa timbal sulfida sukar
larut menjadi senyawa timbal sulfat yang
dapat larut melalui proses biokimia.
9.
10. Proses Bioleaching merupakan teknologi
altematif yang dapat dikembangkan sebagai salah
satu teknologi untuk memperoleh (recovery) logam
di masa mendatang. Salah satu penerapan proses ini
adalah untuk melepaskan dan mengekstraksi logam
berat yang ada dalam sedimen, sehingga sedimen
tersebut bebas logam berat dan aman terhadap
lingkungan.
11. Namun, proses Bioleaching
(bacterial leaching) dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
Dimana proses tersebut menyisakan
suatu unsur atau senyawa ke dalam air
dan masuk ke tanah sehingga akan
mempengaruhi unsur hara dalam tanah.
12. Peranan Mikroba dalam
Siklus Logam
Mikroba mempunyai peranan dalam
pentransformasi logam yaitu dalam
pembentukan tanah dan produksi biji logam.
Mikroorganisme memiliki peranan penting
dalam mengekstrak logam-logam menjadi bijih
logam grade rendah, mengasamkan
limbah, dan mencemari penyediaan air. Logam
Fe merupakan salah satu contoh dari logam
dalam tanah.
13. Tramformasi Fe adalah dengan oksidasi
untuk memperoleh sumber energi an reaksi
yang menggunkan logam tersebut sebagai
elektron aseptor. Besi juga mengubah bahan-
bahan organik (asimilasi/imobilisasi) dan
bentuk organik kembali ke bentuk anorganik
(mineralisasi).
14. Mikrobiologi Geologi dan
Pertambangan
Di dalam bidang pertambangan, mikroba
berperan dalam usaha mendapatkan mineral
dari bijih. Kemungkinan besar perananya adalah
dalam proses ekstraksi logam dan dari biji
logam, dengan alasan-alasan.
Deposit-deposit mineral yang lain kaya sudah
banyak yang berkutrnag. Bijih bermutu lebih
rendah kini banyak diolah dan mengembangkan
taknik-teknik yang dapt mengekstraksi logam
dengan lebih sempurna lagi.
Metode pengolahan biji logam secara
tradisional, yakni dengan peleburan, merupakan
penyebab utama polusi udara.
15. Mikroba tertentu mampu untuk memperbaikai
keadan diatas, misalnya dgn menggunakan
beberapa bakteri aerobik ototrofik yaitu
Thiobacillus ferrooxidans
16.
17. Penggunaan bakteri untuk mengatasi
limbah logam berat
Limbah pabrik yang banyak mengandung
logam berat dapat dibersihkan oleh
mikroorganisme yang dapat menggunkan logam
berat sebagai nutrien atau hanya menjerab
(imobilisasi) logam berat. Mikrooganisme yang
dapat digunakan dianatranya adalah Thiobacillus
ferroxidans .
19. Mekanisme Pemanfaatan Thiobacillus
ferrooxidans dalam pemisahan logam besi
Bakteri ini mampu mendapatkan energi
dari oksida besi ferrp (Fe2+) dan menjadi
ferri Fe3+ dan dengan mengoksidasi
bentuk tereduksi sulfur menjadi asam
sulfat.
Bakteri ini memiliki kemampuan untuk
menyerang sulfida yang mengandung
mineral sulfida larut dan mengkonversi
logam seperti tembaga dan seng ke dalam
sulfat larut mereka logam. Logam
dipulihkan melalui proses bioleaching
termasuk tembaga, uranium dan emas.
22. Keuntungan dan Kerugian
Penggunaan Bakteri Thiobacillus
ferrooxidans
Keuntungan :
1. Dapat meningkatkan kecepatan proses pencucian
secara keseluruhan
2. Dapat mengoksidasi senyawa belerang
disekelilingnya
3. Dapat mengubah tembaga sulfida yang tidak larut
dalam air menjadi tembaga sulfat yang larut dalam
air.
23. LANJUTAN…
4. Sebagai bakteri kemolitotrof yaitu bakteri
yang dapat mengambil dan mengumpulkan
racun ion – ion logam beracun yang
bermanfaat memindahkan polutan dari air
limbah dengan bantuan bioremediasi
dapat membantu produsen logam
menghemat energi, mngurangi polusi dan
demikian menekan biaya produksi.
24. Kerugian
Bakteri Thiobacillus ferrooxidans
dapat mengoksidasi Fe (mengubah
Fe3+ yang bersifat sebagai ion
terlarut menjadi Fe (OH)3) yang
bersifat tidak larut) sehingga dapat
menimbulkan korosi.