Tugas Kelompok Mata Kuliah "Botani Farmasi"
Judul: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Kelas/Kelompok: 2I/4
DEWI FIRMAYANI 212114115
LIYA ALVIANA 212114117
ROSALINDA MAHDALENA 212114128
ADYANI MAULINDA 212114130
MAUTIA HAZIZAH 212114132
CLAUDY FRIESTA MELANIE 212114134
CINDY MARLINA TAMBUNAN 212114136
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2021/2022
#BotaniFarmasi
#BotanyPharmacy
#Farmasi
#FarmasiUMNAW
#FarmasiUMNAlWashliyah
#UMNAlWashliyah
#UniversitasNusantaraAlWashliyah
Tumbuhan membutuhkan komponen anorganik dari lingkungan baik CO2 dari atmosfer dan hara mineral dari tanah. Tumbuhan membutuhkan hara organik maupun anorganik. Hara organik oleh tumbuhan dibutuhkan dalam bentuk senyawa karbon. Hal ini berhubungan dengan karbon, hidrogen dan oksigen yang dibentuk melalui proses fotosintesis. Sedangkan hara anorganik umumnya berasal dari tanah. Hara anorganik yang diakuisisi dari tanah dalam bentuk ion. Hara mineral umumnya secara terus menerus akan mengalami siklus melalui semua organisme dimana hara tersebut akan masuk ke biosfer melalui sistem perakaran tumbuhan. Luas permukaan akar dan kemampuan akar mengabsorpsi ion anorganik pada konsentrasi rendah dari dalam tanah menyebabkan absorpsi hara mineral oleh tumbuhan merupakan proses yang sangat efektif. Hara mineral yang telah diabsorpsi oleh akar kemudian ditranslokasi ke berbagai organ tumbuhan. Selanjutnya hara mineral tersebut akan digunakan untuk berbagai fungsi biologis. Proses akuisisi hara mineral dari dalam tanah yang dilakukan tumbuhan juga dibantu orgamisme lain, seperti cendawan mikoriza dan bakteri pengikat nitrogen.
(Pengertian Daur Biogeokimia dan Fungsinya) – Daur Biogeokimia Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis).
organisme tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut : 6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2 Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen. hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. tidak peduli makhluk herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan dalam karbohidrat adalah tumbuhan.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Tugas Kelompok Mata Kuliah "Botani Farmasi"
Judul: 4. Penambatan CO2 pada Tumbuhan
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu,S.Si.,M.Si
Kelas/Kelompok: 2I/4
DEWI FIRMAYANI 212114115
LIYA ALVIANA 212114117
ROSALINDA MAHDALENA 212114128
ADYANI MAULINDA 212114130
MAUTIA HAZIZAH 212114132
CLAUDY FRIESTA MELANIE 212114134
CINDY MARLINA TAMBUNAN 212114136
Program Studi Sarjana Farmasi
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Tahun Ajaran 2021/2022
#BotaniFarmasi
#BotanyPharmacy
#Farmasi
#FarmasiUMNAW
#FarmasiUMNAlWashliyah
#UMNAlWashliyah
#UniversitasNusantaraAlWashliyah
Tumbuhan membutuhkan komponen anorganik dari lingkungan baik CO2 dari atmosfer dan hara mineral dari tanah. Tumbuhan membutuhkan hara organik maupun anorganik. Hara organik oleh tumbuhan dibutuhkan dalam bentuk senyawa karbon. Hal ini berhubungan dengan karbon, hidrogen dan oksigen yang dibentuk melalui proses fotosintesis. Sedangkan hara anorganik umumnya berasal dari tanah. Hara anorganik yang diakuisisi dari tanah dalam bentuk ion. Hara mineral umumnya secara terus menerus akan mengalami siklus melalui semua organisme dimana hara tersebut akan masuk ke biosfer melalui sistem perakaran tumbuhan. Luas permukaan akar dan kemampuan akar mengabsorpsi ion anorganik pada konsentrasi rendah dari dalam tanah menyebabkan absorpsi hara mineral oleh tumbuhan merupakan proses yang sangat efektif. Hara mineral yang telah diabsorpsi oleh akar kemudian ditranslokasi ke berbagai organ tumbuhan. Selanjutnya hara mineral tersebut akan digunakan untuk berbagai fungsi biologis. Proses akuisisi hara mineral dari dalam tanah yang dilakukan tumbuhan juga dibantu orgamisme lain, seperti cendawan mikoriza dan bakteri pengikat nitrogen.
(Pengertian Daur Biogeokimia dan Fungsinya) – Daur Biogeokimia Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis).
organisme tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut : 6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2 Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen. hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. tidak peduli makhluk herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan dalam karbohidrat adalah tumbuhan.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
1. Semester Ganjil 2022/2023 SKS : 3 (1)
BIO 2119 FISIOLOGI TUMBUHAN
8. METABOLISME SULFUR
Novita Rahadi 2105135317
Nur Azwara 2105111000
Nurul Sepriza 2105125242
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
28/11/2022 Kelompok 8 1
2. Mampu mendeskripsikan peran belerang pada tumbuhan
Tujuan Pembelajaran :
28/11/2022 Kelompok 8 2
Mampu mendeskripsikan penyerapan dan transportasi sulfat
Mampu menjelaskan mengenai asimilasi sulfat
Mampu menjelaskan siklus belerang biogeokimia
1
2
3
Mampu mendeskripsikan peran belerang bagi tumbuhan
4
3. • Sulfur adalah makronutrien penting untuk semua makhluk hidup
dan itu terjadi di alam di berbagai keadaan oksidasi sebagai
komponen anorganik dan komponen organik (Kochhar and Gujral,
2020)
• Sumber Sulfur paling utama yaitu Sulfat yang diambil dari dalam
tanah
• 3 bentuk sulfur yang dapat diserap oleh tumbuhan :
a. bahan organik dan oksidasi sulfur elemental, yaitu SO
b. SO2 yang masuk kedalam daun melalui stomata dan kemudian
dimetabolisir
c. Sebagian dari senyawa yang dimetabolisir menjadi sulfat dan
asam amino sulfur
28/11/2022 Kelompok 8 3
4. Tumbuhan dapat menyerap 3 bentuk sulfur
(Jolivet, 1993), yaitu:
28/11/2022 Kelompok 8 4
1. Sulfat dalam tanah yang terbentuk melalui
mineralisasi bahan organik dan oksidasi sulfur
elemental
2. SO2 yang masuk kedalam daun melalui stomata dan
kemudian dimetabolisir
3. S dari perlakuan senyawa anti jamur yang diberikan
pada daun, sebagian kecil dari senyawa ini
dimetabolisir menjadi sulfat dan asam amino sulfur,
selebihnya tinggal didalam tanah.
5. 28/11/2022 Kelompok 8 5
1. PENYERAPAN DAN TRANPORTASI SULFAT
https://www.siswapedia.com/siklus-
daur-belerang-atau-sulfur/
6. 2. Siklus Belerang Biogeokimia
28/11/2022 Kelompok 8 6
Kochhar, S. L. (2020). Plant Physiology Theory
and Applications. Cambridge University Press,
UK.
7. 3. ASIMILASI SULFAT
28/11/2022 Kelompok 8 7
Asimilasi sulfat dapat berlangsung di semua sel.
Namun kebanyakan ditranspor ke daun terlebih
dahulu. Pada prinsipnya, reduksi sulfur
berlangsung secara terikat maupun secara
bebas. Reduksi S melalui jalur terikat bermula
dari anion sulfar
8. 3. ASIMILASI SULFAT
28/11/2022 Kelompok 8 8
• Asimilasi sulfat merupakan cara organisme dalam memperoleh sulfur dari
lingkungan
• Terjadi pada kloroplas
• Berperan dalam sintesis protein
• Sulfur diserap oleh tumbuhan dalam bentuk teroksidasi
• Dalam proses asimilasinya, sulfur harus berada dalam bentuk tereduksi
• Sulfur harus direduksi terlebih dahulu
• Reduksi sulfat berlangsung di akar maupun batang tumbuhan
• Sebagian besar sulfur melalui xylem ke daun dalam bentuk SO4 2-
nonreduksi. Sebagian diangkut kembali ke akar dan bagian lainnya lewat
floem, baik dalam bentuk SO4 2- maupun senyawa bahan organik
9. • Unsur sulfur diserap oleh akar tanaman
• Dari dalam tanah dalam bentuk ion sulfat (SO4
• Kemudian mengalami proses reduksi dan
asimilasi oleh tanaman menjadi APS
(Adenosin Phospho Sulphate) dengan bantuan
enzim ATP sulfurylase yang mengubah ATP
menjadi PPi.
• Kemudian APS diubah menjadi Sulfit (SO32-)
yang kemudian diubah menjadi sulfide (S2-).
• Sulfida diubah menjadi Sistein yang diubah
lagi menjadi Sulfur organik
28/11/2022 Kelompok 8 9
Asimilasi Sulfat Membutuhkan
Reduksi Sulfat menjadi Sistein
https://kuliahnyok.wordpress.com/2012/04
/25/transformasi-unsur-hara-sulfur-pada-
daur-belerang-dan-jalur-penyerapan-
tanaman/
10. Metionin Disintesis dari Sistein
• Metionin, asam amino lain yang mengandung sulfur yang
ditemukan dalam protein, disintesis dalam plastida dari
sistein.
• Setelah sistein dan metionin disintesis, belerang dapat
dimasukkan ke dalam protein dan berbagai senyawa lain,
seperti asetil KoA dan S-adenosilmetionin.
• Senyawa yang terakhir ini penting dalam sintesis etilen dan
dalam reaksi yang melibatkan transfer gugus metil, seperti
dalam sintesis lignin.
28/11/2022 Kelompok 8 10
11. 4. Peran Belerang pada Tumbuhan
28/11/2022 Kelompok 8 11
Peran Belerang sebagai berikut :
1. Proses biologis dan ekologis tumbuhan
2. Sebagai agen detoksifikasi logam berat
3. Pembentukan asam amino, sistein, dan metionin.
4. Sulfur juga berfungsi sebagai activator, kofaktor, atau regulator
enzim dan berperan sebagai fisiologi tumbuhan. (Kochhar and
Gujral, 2020)
12. 31/08/2022 Kelompok 8 12
Kesimpulan
1. Sulfur berasal dari aktivitas industri dan aktivitas gunung berapi (erupsi). Dari kedua aktivitas
tersebut mengandung gas sulfur dan menyatu dengan awan yang terdiri dari gas SO4, SO2, dan
H2S
2. Sulfat direduksi baik oleh tanaman dan mikroorganisme menjadi sistein dan metionin atau oleh
bakteri anaerob menjadi belerang dan H₂S. Oksidasi biologis belerang tereduksi menjadi sulfat
dilakukan oleh kemotrof dan bakteri belerang fotosintesis. Sulfur tereduksi juga dioksidasi
secara geokimia menjadi SO, dengan adanya oksigen. Pembakaran bahan bakar fosil juga
menambah SO₂ di atmosfer. SO, memasuki siklus biologis lagi dalam air dan tanah sebagai
bentuk terlarut SO,2
3. Asimilasi sulfat merupakan cara organisme dalam memperoleh sulfur dari lingkungan.
4. Sulfur berperan dalam tanah pertanian, juga sebagai defisiensi tanaman. Sulfur juga dioksidasi
secara geokimia menjadi SO, dengan adanya oksigen. Pembakaran bahan bakar fosil juga
menambah SO₂ di atmosfer. SO, memasuki siklus biologis lagi dalam air dan tanah sebagai
bentuk terlarut SO,2.
13. Kochhar, S. L. (2020). Plant Physiology Theory and Applications.
Cambridge University Press, UK.
https://kuliahnyok.wordpress.com/2012/04/25/transformasi-unsur-hara-
sulfur-pada-daur-belerang-dan-jalur-penyerapan-tanaman/
31/08/2022 Kelompok 8 13
Daftar Pustaka