SlideShare a Scribd company logo
Kimia Anorganik (Rathy.Dino)

MAKALAH APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
Dosen :
Dr. Iis Siti Jahro,M.Si

Di susun Oleh

:

Nama : Novi Yanthy
NPM : 8126141013

PROGRAM PASCA SARJANA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
ABSTRAK
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat
dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting
dalam kehidupan sehari – hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan,
farmasi, industri, dan lingkungan, pertanian dan bidang lainnya. Banyak contoh
aplikasi senyawa kompleks ini yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari- hari
yang pemamfaatannya sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan
dan tanaman. Mulai dari pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks
untuk bernapas, seperti Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang
sering digunakan untuk obat antibakteri. Penggunaannya secara luas untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif
tertentu, beberapa jamur, dan protozoa, dapat mengurangi dampak negatif
pencemaran lingkungan seperti polusi udara, dapat mengurangi bahkan
menghentikan turunnya potensial fuel cell pada katoda, penghilang rasa nyeri
tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan
ginjal ke tulang, telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap
penyakit kanker, pelapisan pupuk Nitrogen dengan asam humat menghasilkan
pupuk urea yang lebih tidak mudah larut untuk peningkatan efisiensi. Masih
banyak lagi aplikasi senyawa kompleks yang belum diuraikan. Selain aplikasi
senyawa kompleks yang dapat mensejahterakan kehidupan, banyak juga senyawa
kompleks yang aplikasinya dapat membahayakan kelangsungan hidup mahluk
dimuka bumi ini. Contoh kecil aplikasi Rhodamin B dan metanil yellow yang
seharusnya dipakai sebagai pewarna pada tekstil di salah gunakan menjadi
pewarna pada makanan yang sering dikomsumsi anak-anak. Penelitian senyawa
kompleks terus berkembang baik sintesis maupun aplikasinya yang dapat
mensejahterakan kehidupan.
PENDAHULUAN
Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan
lingkungan. Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas.
Proses pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh
merupakan salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian.
Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara
suatu atom atau ion logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ).
Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam
transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang
menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi
banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam
berat. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion
logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan
elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan
kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga
senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks
memiliki bilangan koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan
koordinasi dua sampai delapan dengan struktur linear, tetrahedral, segi empat
planar, trigonal bipiramidal dan oktahedral.
Namun

kenyataan

menunjukkan

bilangan

koordinasi

yang

banyak dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral. (Iis Siti
Jahro) Penelitian kompleks terus berkembang dari kompleks inti tunggal
mengarah pada kompleks yang memiliki dua ion logam pusat yang dikenal
sebagai kompleks berinti ganda (binuklir). Pembentukan kompleks berinti ganda
memerlukan ligan jembatan yang dapat menghubungkan ion logam pusat yang
satu dengan yang lainnya. Ion oksalat (C2O4 2-) merupakan salah satu ligan
jembatan yang banyak digunakan akhir-akhir ini karena keunikannya yang dapat
menghasilkan struktur kompleks multidimensi (1, 2 atau 3 dimensi). Selain itu ion
oksalat dapat berperan sebagai mediator pertukaran sifat magnet diantara ion-ion
logam pusat.
Beberapa senyawa kompleks oksalat yang telah berhasil disintesis diantaranya:
{[A] [MIMIII(C2O4)3]} dengan MI = Li, Na, MIII = Cr, Fe, {[A][M2
II(C2O4)3]}4 dengan MII = Mn, Fe dan {[A][MIIMIII(C2O4)3]}5 dengan MII =
Mn, MIII = CrIII. Pembentukan kompleks inti ganda [MnIICrIII(C2O4)3]- dari
kompleks [CrIII(C2O4)3]3- dengan MnII dalam larutan air berlangsung melalui
mekanisme reaksi adisi. (Iis Siti Jahro) Senyawa kompleks telah banyak dipelajari
dan diteliti melalui suatu tahapantahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan
menggunakan ion-ion logam serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki
kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan
monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Dalam kimia koordinasi, NO atau NO2 dapat berperan sebagai ligan
sehingga membentuk senyawa kompleks dengan beberapa logam transisi
(Rilyanti, M dan Sembiring, Z., 2005). Beberapa ligan dapat dideretkan dalam
suatu deret spektrokimia berdasarkan kekuatan medannya, yang tersusun sebagai
berikut : I- <>-<>2- <>- <>- <>- <>- <>- <>2-<>- <>- < ox =" oksalat," en ="
etilendiamin," bipi =" 2,2’-bipiridin" fen =" fenantrolin">2 dalam deret
spektrokimia lebih kuat dibandingkan ligan-ligan feroin (fenantrolin, bipiridin dan
etilendiamin) dan lebih lemah dari ligan CN. NOx merupakan kelompok gas yang
terdapat di atmosfer, terdiri dari NO dan NO2, dimana gas NO tidak berwarna
sedangkan gas NO2 berwarna coklat kemerahmerahan dan berbau tajam (
Sastrawijaya, 1991).
NO atau NO2 adalah bahan pencemar yang berbahaya dan memerlukan
penanggulangan. Sumber utama Nox selain dari aktivitas bakteri, aktivitas
manusia juga merupakan konstribusi yang cukup besar (bplhd. jakarta.go.id/ info/
NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm).
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian
tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat
sekali sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan hanya
sebagian kecil saja aplikasi senyawa kompleks tersebut.
Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi
elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada
sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih
stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air.
Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan,
diantaranya

sulfadiazin dan

sulfamerazin.

Sulfadiazin

dan

sulfamerazin

merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya
merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif
tertentu, beberapa jamur, dan protozoa (Siswandono dan Soekardjo : 1995 ).
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian
ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks
oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang
letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang
kuat. Untuk mengetahui kemampuan senyawa kompleks dengan ligan- ligan
feroin berinteraksi dengan gas NO2, maka perlu dilakukan penelitian meliputi
sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks Co(II) menggunakan ligan bipiridin
dan sianida serta mempelajari interaksinya dengan gas NO2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman reaksi
subtitusi kompleks melalui efek trans dan hasilnya digunakan sebagai acuan
dalam pemanfaatan senyawa kompleks sebagai absorben gas NOx, sehingga dapat
mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara.
Berbagai senyawa kompleks yang mempunyai struktur planar N4,
telah terbukti mempunyai kemampuan untuk mereduksi oksigen dengan 4elektron transfer proses. Proses logam yang berkarat karena oksidasi pada
permukaan logam adalah proses yang sangat familier. Proses respirasi biologis
pada makhluk hidup dimana terjadi perubahan oksigen menjadi air pada
hemoglobin adalah proses yang penting. Proses reduksi oksigen yang langsung
menjadi air tanpa hasil samping adalah proses sempurna 4-elektron transfer (O2 +
H+ + 4e- → H2O) pada hemoglobin. (Eniya Listiani Dewi).
Proses reduksi oksigen melalui senyawa kompleks Cytochrome-c
Oxidase (Cyt-c) merupakan contoh proses seperti pada elektroda positif fuel cell
(katoda). Pada proses biologis, transfer 4-elektron berjalan tanpa hasil sampingan
peroksida (H2O2). Sedangkan pada katoda fuel cell, dimana saat ini state-of-theart katalis adalah platina (Pt) yang mereduksi oksigen dengan 2-elektron transfer
(O2 + 2H+ + 2e- → H2O2) menghasilkan peroksida dan selanjutnya tereduksi
lagi menjadi air (H2O2 + 2H+ + 2e- → 2H2O).
Sehingga terdapat 2 tahapan reaksi yang berlangsung pada katoda. Untuk
itu dengan senyawa kompleks yang menyerupai struktur Cyt-c, dimana model
planar katalis lebih memungkinkan untuk mereduksi oksigen dengan mudah,
maka pada makalah akan dikenalkan katalis yang mampu mereduksi
oksigen dengan bentuk planar berlogam center Fe, Co, dan Cu dengan ligan yang
berbeda.(Eniya Listiani Dewi)
Dengan adanya aplikasi senyawa kompleks ini, diharapkan problem
drop potensial yang disebabkan oleh peroksida pada katoda dimana menjadi
penyebab utama turunnya potensial fuel cell, menjadi berkurang atau tidak ada,
karena reaksi yang terjadi adalah 4-elektron transfer proses. (Eniya Listiani
Dewi) Senyawa

kompleks

HEDP (HEDP=hydroxyethyli

renium-186

fosfonat,

dienediphosphonate)

dan

186Re

186Re-EDTMP

(EDTMP=ethylenediaminetetra methylphosphonate), dewasa ini telah luas
digunakan sebagai penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis
kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang.
Penggunaan

radiofarmaka

tersebut

merupakan

pengganti

penggunaan analgesik, hormon, kemoterapi, dan narkotik yang diketahui
memberikanefek samping yang tidak diinginkan. Metode preparasi dan uji
kualitas

senyawa

kompleks 186Re-HEDP

dan

186Re-EDTMP

telah

dikembangkan untuk tujuan produksi komersial.Penentuan kemurnian radiokimia
dengan kromatografi kertas dalam berbagai kepolaran pelarut menunjukkan
kemurnian radiokimia diatas 90% sampai hari ketiga setelah proses penandaan
dilakukan. ( Adang H.G , dkk) Disamping itu hasil pengujian menunjukkan pula
bahwa larutan senyawa kompleks bebas pirogen dan steril.
Hasil uji pada binatang percobaan tikus putih menunjukkan kandungan
senyawa kompleks di dalam darah mencapai puncaknya pada 5 menit setelah
penyuntikan. Sedangkan ekskresi radiofarmaka kedua kompleks di dalam urin
menunjukkan adanya keradioaktifan sekitar 41% dan 38,5 % dalam bentuk
perenat, 186ReO4 -, setelah 20 jam penyuntikan. Hasil biodistribusi
dan pencitraan (imaging) menggunakan kamera gamma terhadap mencit dan tukus
putih normal menunjukkan bahwa senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186ReEDTMP terakumulasi cukup nyata di tulang.( Adang H.G , dkk)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dalam bidang
kedokteran nuklir sangat didukung oleh perkembangan iptek di bidang
radiofarmaka. Dengan perkembangan iptek radio farmaka telah berhasil dilakukan
diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kangker menggunakan radio nuklida
yang sesuai. Penyakit kangker telah menghantui masyarakat dunia karena banyak
menyebabkan kematian.
Kedokteran nukilr telah menerapkan deteksi ini, berbagai macam kanker
dan cara terapi yang efektif dengan memanfaatkan radiasi dari radio isotop yang
diberikan kedalam tubuh atau sel kanker tang bersangkutan. (Sulaiman, dkk ;
2007) Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah
Ytrium-90 (90Y) yang merupakan radio isotop pemancar sinar b dengan energi
2,28 Mev dan waktu paro (T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi
dapat diperoleh dari hasil peluruhan stronsium-90 (90Sr) dapat dipisahkan dari
induknya 90Sr (campuran 90Sr - 90Y ) yang merupakan radio nuklir dan hasil
belah 235U.
Metode pemisahan yang telah dikembangkan saat ini adalah metode
ekstraksi pelarut

dan kromatografi kolm

dengan

menggunakan penukar

ion.(Sulaiman, dkk ; 2007) Pemupukan dalam kegiatan budidaya tebu memegang
peranan yang teramat penting, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya,
pupuk juga dapat meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh.
Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya
yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya
melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi.
Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi pemupukan N
dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai tekstur kasar
(Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai tanaman
indikator. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat
yang berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang
lebih tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening.
Dengan pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam
tanah lebih awet dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah
diaplikasikan ke tanah Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi
(tekstur kasar) untuk mewakili jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan
tekstur yang paling kasar. Respons tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan
kinerja pertumbuhan yang lebih baik di tanah Vertisol. (Sri Nuryani H.U, dkk ;
2007

) Rekayasa

kelat

urea-humat

secara

fisik

dan

kimia

terbukti

meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini
memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan
Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi
pupuk urea-humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi
pemupukan N hingga 50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang
lebih tinggi dicapai pada dosis pupuk yang lebih rendah. (Sri Nuryani H.U, dkk ;
2007 ) Rhodamin B Nama Kimia : N-[9-(2-Carboxyphenyl)-6-(diethylamino)3Hxanthen- 3-ethyethanaminium chlorida. Sinonim: tetra ethylrhodamine; D & C
Red No. 19; Rhodamine B Chloride; C. l. Basic Violet 10; C. l. 45170. dan
metanil yellow Nama kimia : 3-[[4-(phenylamino) phenyl] azo]; C.I. Acid yellow
36; merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil
(Djalil, dkk, 2005).
Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian
rhodamin B dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat
kumulatif yaitu iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi
pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati/liver (Trestiati, 2003).
Rhodamin B memiliki LD50 sebesar 89,5 mg/kg jika diinjeksikan pada tikus
secara intravena (Merck Index, 2006). Sedangkan untuk metanil yellow dapat
menyebabkan iritasi pada mata jika dikonsumsi dalam jangka panjang (Anonima,
2007). Kuning metanil juga dapat bertindak sebagai tumor promoting agent dan
menyebabkan kerusakan hati (Djalil, dkk, 2005). Metanil yellow memiliki acute
oral toxicity (LD50) sebesar 5000mg/kg pada tikus percobaan (Anonima,
2007). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari
Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna
rhodamin B dan metanil yellow pada produk makanan industri rumah tangga.
Rhodamin B dan metanil yellow sering dipakai untuk mewarnai kerupuk,
makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng,
minuman ringan, cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat
pewarna ini biasanya berwarna lebih terang (Mudjajanto, 2007).
PEMBAHASAN
Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian
tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat
sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan beberapa
aplikasi senyawa kompleks tersebut.
A. Aplikasi Dalam Bidang Kesehatan
Senyawa kompleks gadolinium-dietilentriaminpentaasetato (GdDTPA)
secara in vivo telah digunakan dalam bidang kesehatan sebagai senyawa
pengontras MRI untuk diagnose berbagai penyakit. Senyawa kompleks GdDTPA
memiliki kestabilan termodinamika (log KML> 20) dan kestabilan kinetika yang
cukup tinggi (log Ksel > 7). Pengkhelatan gadolinium dengan ligan asam
dietilentriaminpentaasetat

(DTPA)

menghasilkan

senyawa

yang

berguna

dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mereaksikan gadolinium
dengan ligan DTPA melalui metode refluks. Kemudian untuk proses kristalisasi
ditambahkan etanol sampai tepat jenuh. Senyawa yang terbentuk kemudian
dikarakterisasi dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah
dan Magnetic Susceptibility Balance (MSB). Hasil analisis spektrofotometer
ultraviolet menunjukkan bahwa ligan DTPA mempunyai serapan maksimum pada
panjang gelombang 205,2 nm sedangkan pada senyawa GdDTPA mempunyai
serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm.
Kemudian dari hasil perbandingan antara spektrum inframerah ligan
DTPA dengan spectrum inframerah senyawa kompleks GdDTPA terjadi
perubahan gugus-gugus penting, yaitu pada senyawa kompleks GdDTPA yang
terbentuk, puncak gugus –OH karboksilat serta pita lebar pada sidik jari hilang
dan tergantikan dengan munculnya puncak yang tajam dari gugus –OH dan pada
daerah sidik jari muncul pita-pita tajam. Terjadinya perubahan gugus-gugus
penting ini dapat dijadikan petunjuk telah terjadi ikatan kovalen koordinasi antara
logam dengan ligan. Dari hasil perhitungan dengan MSB, diperoleh harga momen
magnet senyawa kompleks GdDTPA adalah 8,069 BM yang menunjukkan bahwa
senyawa yang terbentuk bersifat paramagnetic.
B.

Aplikasi Dalam Bidang Farmasi
Sintesis senyawa kompleks besi (II) dengan menggunakan ligan turunan

1,10-Phenantrolin (phen) seperti 4,7-dimetil-phen (DMP). 3,4,7,8-tetrametil-phen
(TMP) dan 4,7-difenil-phen (DIP) menggunakan metode substitusi ligan yang
digunakan sebagai kandidat senyawa obat pada terapi penyakit tumor/kanker.
Kompleks mixed-ligand disintesis dengan reaksi substitusi ligan dari trisphenantrolin, [M(phen)3]2- dengan memanfaatkan sifatnya yang labil terhadap
proses rasemisasi.
Senyawa kompleks besi (II) turunan fenantrolin dapat berinteraksi secara
non-kovalen dengan DNA. Disamping senyawa-senyawa turunan fenantrolin,
senyawa lain yang potensial sebagai photosensitizer dalam terapi PDT adalah
senyawa-senyawa turunan klorofil yang dapat diekstrak dari tumbuhan yang kaya
akan klorofil. Kelebihan photosensitizer senyawa kompleks logam yaitu
mempunyai struktur dan bentuk geometri yang fixed, hal ini memberikan
kemudahan dalam mendesain struktrur geometrinya dan atau menvariasi gugusgugus fungsi sehingga diperoleh bentuk geometri yang tepat, dan dapat
terinterkalasi secara spesifik kedalam pasangan basa DNA.
C.

Aplikasi Dalam Bidang Industri
Penentuan kesadahan air untuk menganalisa pembentukan kerak yang

terjadi pada dinding pipa yang disebabkan endapan CaCO 3. Metode yang
digunakan dalam analisis larutan Ethyldiamine tetra acetic acid sebagai larutan
standarnya, untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indikator logam.
Diantara indikator yang digunakan adalah Eriochrome Black T. Eriochrome
Black T sebagai indikator akan membentuk senyawa kompleks seluruhnya dengan
EDTA yang ditambahkan, dengan kata lain kapan penambahan larutan EDTA
mulai berlebih yang ditunjukkan oleh perubahan warna larutan merah menjadi
biru.
Reaksi ini berlangsung sempurna pada pH 8-10. Untuk mempertahankan
larutan pH tersebut ditambahkan larutan buffer salmiak. Ca2+ dam Mg2+ akan
membentuk senyawa kompleks warna merah anggur, dengan EBT M2+ + EBT
(M EBT) kompleks merah anggur.
Perubahan semakin jelas bila pH semakin tinggi, namun pH yang tinggi dapat
menyebabkan ion-ion kesadahan hilang dari larutan, karena terjadi pengendapan
Mg(OH)2 dan CaCO3- pada pH >9, CaCO3 sudah mulai terbentuk.
D. Aplikasi Dalam Bidang Lingkungan
Proses biosintesis asam oksalat oleh jamur pembusuk coklat merupakan
proses fisiologis yang sangat penting bagi jamur, dimana jamur memberoleh
energi dengan mengoksidasi karbohidrat menjadi asam oksalat, seperti pada
persamaan:
C6H12O6 + 5O2

2(COOH)2 + 2CO2 + 4H2O

Dalam metabolisme biosintesis asam oksalat pada jamur basidiomisetes, asetilKoA yang diperoleh dari oksidasi glukosa dikonversi menjadi asam oksalat
selanjutnya di disekresikan ke lingkungann sintesis asam oksalat dengan
mengunakan inhibitor spesifik menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jamur
untuk meminimalisir dalam degradasi polutan.
E. Aplikasi Dalam Bidang Pertanian
Pemupukan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya
tebu, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat
meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama
penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena
kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan,
pelindian dan immobilisasi. Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan
efisiensi pemupukan N dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang
mempunyai tekstur kasar (Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas
PS 851 sebagai tanaman indikator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat
yang berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang
lebih tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening.
Dengan pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam tanah
lebih awet dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah
diaplikasikan ke tanah Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi
(tekstur kasar) untuk mewakili jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan
tekstur yang paling kasar. Respons tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan
kinerja pertumbuhan yang lebih baik di tanah Vertisol.
Rekayasa kelat urea-humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan
efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa
memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan Vertisol rendah, bahkan
di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-humat pada
tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga
50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada
dosis pupuk yang lebih rendah.
KESIMPULAN
Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks
yang bersumber dari jurnal ilmiah atau makalah ilmiah yang didownload dari
internet maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali.
2. Tujuan utama penelitian tentang senyawa kompleks adalah untuk
pengembangan IPTEK yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia dan
makhluk lain yang ada dimuka bumi ini
3. Aplikasi senyawa kompleks banyak juga disalah gunakan oleh oknum atau
manusia sehingga membahayakan kelangsungan hidup bahkan dapat
menyebabkan kematian.
4. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat
baik sintesis maupun aplikasinya. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam
dan banyak sekali.
5. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat
baik sintesis maupun aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati . 2007. Evaluasi
Biologis Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi
Paliatif Kanker Tulang. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN Kawasan
PUSPIPTEK – Serpong
Iis Siti Jahro, Djulia Onggo, Ismunandar dan Susanto Imam Rahayu. Kajian
Mekanisme Reaksi Kompleks Multi Inti FeII-MnII-CrIII Dengan Ligan Ion
Oksalat Dan 2,(2’-pyridyl)quinoline Dalam Pelarut Metanol dan Air.
Departemen Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No. 10
Bandung, 40132e-mail : jahrostiis@yahoo.com
Mita Rilyanti , Zipora Sembiring, R.A. Tri Handayani dan EM Subki.
2008. Sintesis Senyawa Kompleks Cis-[Co(Bipi)2(Cn)2] Dan Uji Interaksinya
Dengan Gas No2 Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-Vis Dan IR .
Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung,
Sri Nuryani H.U*, Benito Heru Purwanto*, Azwar Maas*, Wiwik EW**, Oka A
Bannati and K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada
Tanaman Tebu Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah
dan Lingkungan Vol. 7 No.2. p: 93-102.
Eniya Listiani Dewi. BSS_96-1. Studi Respirasi Biologis 4-Elektron Traansfer
Sebagai Reaksi Katalis Inorganik Logam Pada Katoda Fuel Cell.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Teknologi Material. MH.
Thamrin 8, BPPT II, Lt.22, Jakarta. Email: eniyalist@webmail.bppt.go.id
Sulaiman, Adang Hardi G dan Noor Anis Kundari. 2007. Pemisahan Dan
Karakterisasi Spesi Senyawa Kompleks Ytrium-90 Dan Stronsium-90 Dengan
Elektroforesis Kertas. JFN, Vol.1 No.2 . ISSN 1978-8738. Pusat Radioisotop dan
Radiofarmaka – BATAN.
bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm. Diakses
tanggal 13 mei 2010 Pukul 11.00 WIB www.google.com/polutan NO)
Rilyanti, M.dan Hadi, S. 2005, Sintesis,Karakterisasi Sifat Magnet dan Analisis
Thermal Kompleks ML’L” (M= Co, L’ = fen dan L” = CN), Jurnal Ilmiah
MIPA BKS – PTS Wilayah Indonesia Barat, Vol. VIII, No. 2, Oktober 2005
Sastrawijaya, T. 1991. Pencamaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm 165
201.

More Related Content

What's hot

Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
University Of Jakarta
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Ahmad Dzikrullah
 
6. mekanisme reaksi eliminasi
6. mekanisme reaksi eliminasi6. mekanisme reaksi eliminasi
6. mekanisme reaksi eliminasi
Nhia Item
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
Awal Rahmad
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Nonong Isdayanti
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Reaksi Eliminasi
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasielfisusanti
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
qlp
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan liganMartina Fajri
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Daniel Marison
 

What's hot (20)

Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
6. mekanisme reaksi eliminasi
6. mekanisme reaksi eliminasi6. mekanisme reaksi eliminasi
6. mekanisme reaksi eliminasi
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Reaksi Eliminasi
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Perc 3 kuat medan ligan
Perc 3   kuat medan liganPerc 3   kuat medan ligan
Perc 3 kuat medan ligan
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 

Similar to Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)

45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
andragrup01
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
Cahya Mutiara
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
sitiazizahgajah
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airSalminah Saleh
 
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
Naufal Sang Pencerah
 
Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
Umi Dahr
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
SMPN 4 Kerinci
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
UIN Alauddin Makassar
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
Hudaya Sumeri
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
070702
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbon
Lukman Nur Candra
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1
Ajhié Asrun
 
Ppt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamPpt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamSilvieani Nur Azizah
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
indosasmi
 
Anabolisme dan Kemosintesis
Anabolisme dan KemosintesisAnabolisme dan Kemosintesis
Anabolisme dan Kemosintesis
aminginanjarp1
 
2
22

Similar to Kimia anorganik (senyawa komplek) (1) (20)

45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
Laporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin airLaporan kuat medan ligan amin air
Laporan kuat medan ligan amin air
 
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
logam berat pb dan tumbuhan eceng gondok
 
Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2Makalah ikatan hidrogen 2
Makalah ikatan hidrogen 2
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Material Humat
Material HumatMaterial Humat
Material Humat
 
Daur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbonDaur biogeokimia daur carbon
Daur biogeokimia daur carbon
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1
 
Ppt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logamPpt bioteknologi penambangan logam
Ppt bioteknologi penambangan logam
 
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
 
Anabolisme dan Kemosintesis
Anabolisme dan KemosintesisAnabolisme dan Kemosintesis
Anabolisme dan Kemosintesis
 
2
22
2
 

More from noviyanty

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumnoviyanty
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning sclnoviyanty
 
Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)noviyanty
 
Bab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumBab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumnoviyanty
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumnoviyanty
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumnoviyanty
 
Ppt bab 4 materi kurikulum
Ppt bab 4 materi kurikulumPpt bab 4 materi kurikulum
Ppt bab 4 materi kurikulumnoviyanty
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumnoviyanty
 
Bab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumBab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumnoviyanty
 

More from noviyanty (10)

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratorium
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
 
Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)Bab i pengantar kurikulum (1)
Bab i pengantar kurikulum (1)
 
Bab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulumBab iii jenis jenis kurikulum
Bab iii jenis jenis kurikulum
 
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulumPpt bab 5 pengembangan kurikulum
Ppt bab 5 pengembangan kurikulum
 
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulumPpt bab 6 evaluasi kurikulum
Ppt bab 6 evaluasi kurikulum
 
Ppt bab 4 materi kurikulum
Ppt bab 4 materi kurikulumPpt bab 4 materi kurikulum
Ppt bab 4 materi kurikulum
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
 
Bab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulumBab i pengantar kurikulum
Bab i pengantar kurikulum
 

Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)

  • 1. Kimia Anorganik (Rathy.Dino) MAKALAH APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS Dosen : Dr. Iis Siti Jahro,M.Si Di susun Oleh : Nama : Novi Yanthy NPM : 8126141013 PROGRAM PASCA SARJANA PRODI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013
  • 2. APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI ABSTRAK Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari – hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan, pertanian dan bidang lainnya. Banyak contoh aplikasi senyawa kompleks ini yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari- hari yang pemamfaatannya sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan tanaman. Mulai dari pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks untuk bernapas, seperti Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa, dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara, dapat mengurangi bahkan menghentikan turunnya potensial fuel cell pada katoda, penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang, telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kanker, pelapisan pupuk Nitrogen dengan asam humat menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut untuk peningkatan efisiensi. Masih banyak lagi aplikasi senyawa kompleks yang belum diuraikan. Selain aplikasi senyawa kompleks yang dapat mensejahterakan kehidupan, banyak juga senyawa kompleks yang aplikasinya dapat membahayakan kelangsungan hidup mahluk dimuka bumi ini. Contoh kecil aplikasi Rhodamin B dan metanil yellow yang seharusnya dipakai sebagai pewarna pada tekstil di salah gunakan menjadi pewarna pada makanan yang sering dikomsumsi anak-anak. Penelitian senyawa kompleks terus berkembang baik sintesis maupun aplikasinya yang dapat mensejahterakan kehidupan.
  • 3. PENDAHULUAN Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi, industri, dan lingkungan. Manusia setiap hari senantiasa memerlukan oksigen untuk bernapas. Proses pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks dalam tubuh merupakan salah satu contoh aplikasi senyawa kompleks dalam keseharian. Senyawa kompleks terbentuk akibat terjadinya ikatan kovalen koordinasi antara suatu atom atau ion logam dengan suatu ligan ( ion atau molekul netral ). Logam yang dapat membentuk kompleks biasanya merupakan logam transisi, alkali, atau alkali tanah. Studi pembentukan kompleks menjadi hal yang menarik untuk dipelajari karena kompleks yang terbentuk dimungkinkan memberi banyak manfaat, misalnya untuk ekstraksi dan penanganan keracunan logam berat. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai delapan dengan struktur linear, tetrahedral, segi empat planar, trigonal bipiramidal dan oktahedral. Namun kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral. (Iis Siti Jahro) Penelitian kompleks terus berkembang dari kompleks inti tunggal mengarah pada kompleks yang memiliki dua ion logam pusat yang dikenal sebagai kompleks berinti ganda (binuklir). Pembentukan kompleks berinti ganda memerlukan ligan jembatan yang dapat menghubungkan ion logam pusat yang satu dengan yang lainnya. Ion oksalat (C2O4 2-) merupakan salah satu ligan jembatan yang banyak digunakan akhir-akhir ini karena keunikannya yang dapat menghasilkan struktur kompleks multidimensi (1, 2 atau 3 dimensi). Selain itu ion oksalat dapat berperan sebagai mediator pertukaran sifat magnet diantara ion-ion logam pusat.
  • 4. Beberapa senyawa kompleks oksalat yang telah berhasil disintesis diantaranya: {[A] [MIMIII(C2O4)3]} dengan MI = Li, Na, MIII = Cr, Fe, {[A][M2 II(C2O4)3]}4 dengan MII = Mn, Fe dan {[A][MIIMIII(C2O4)3]}5 dengan MII = Mn, MIII = CrIII. Pembentukan kompleks inti ganda [MnIICrIII(C2O4)3]- dari kompleks [CrIII(C2O4)3]3- dengan MnII dalam larutan air berlangsung melalui mekanisme reaksi adisi. (Iis Siti Jahro) Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapantahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat. Dalam kimia koordinasi, NO atau NO2 dapat berperan sebagai ligan sehingga membentuk senyawa kompleks dengan beberapa logam transisi (Rilyanti, M dan Sembiring, Z., 2005). Beberapa ligan dapat dideretkan dalam suatu deret spektrokimia berdasarkan kekuatan medannya, yang tersusun sebagai berikut : I- <>-<>2- <>- <>- <>- <>- <>- <>2-<>- <>- < ox =" oksalat," en =" etilendiamin," bipi =" 2,2’-bipiridin" fen =" fenantrolin">2 dalam deret spektrokimia lebih kuat dibandingkan ligan-ligan feroin (fenantrolin, bipiridin dan etilendiamin) dan lebih lemah dari ligan CN. NOx merupakan kelompok gas yang terdapat di atmosfer, terdiri dari NO dan NO2, dimana gas NO tidak berwarna sedangkan gas NO2 berwarna coklat kemerahmerahan dan berbau tajam ( Sastrawijaya, 1991). NO atau NO2 adalah bahan pencemar yang berbahaya dan memerlukan penanggulangan. Sumber utama Nox selain dari aktivitas bakteri, aktivitas manusia juga merupakan konstribusi yang cukup besar (bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm). APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat sekali sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan hanya sebagian kecil saja aplikasi senyawa kompleks tersebut.
  • 5. Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron 3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II) ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa (Siswandono dan Soekardjo : 1995 ). Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat. Untuk mengetahui kemampuan senyawa kompleks dengan ligan- ligan feroin berinteraksi dengan gas NO2, maka perlu dilakukan penelitian meliputi sintesis dan karakterisasi senyawa kompleks Co(II) menggunakan ligan bipiridin dan sianida serta mempelajari interaksinya dengan gas NO2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman reaksi subtitusi kompleks melalui efek trans dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pemanfaatan senyawa kompleks sebagai absorben gas NOx, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan seperti polusi udara. Berbagai senyawa kompleks yang mempunyai struktur planar N4, telah terbukti mempunyai kemampuan untuk mereduksi oksigen dengan 4elektron transfer proses. Proses logam yang berkarat karena oksidasi pada permukaan logam adalah proses yang sangat familier. Proses respirasi biologis pada makhluk hidup dimana terjadi perubahan oksigen menjadi air pada hemoglobin adalah proses yang penting. Proses reduksi oksigen yang langsung menjadi air tanpa hasil samping adalah proses sempurna 4-elektron transfer (O2 + H+ + 4e- → H2O) pada hemoglobin. (Eniya Listiani Dewi). Proses reduksi oksigen melalui senyawa kompleks Cytochrome-c Oxidase (Cyt-c) merupakan contoh proses seperti pada elektroda positif fuel cell
  • 6. (katoda). Pada proses biologis, transfer 4-elektron berjalan tanpa hasil sampingan peroksida (H2O2). Sedangkan pada katoda fuel cell, dimana saat ini state-of-theart katalis adalah platina (Pt) yang mereduksi oksigen dengan 2-elektron transfer (O2 + 2H+ + 2e- → H2O2) menghasilkan peroksida dan selanjutnya tereduksi lagi menjadi air (H2O2 + 2H+ + 2e- → 2H2O). Sehingga terdapat 2 tahapan reaksi yang berlangsung pada katoda. Untuk itu dengan senyawa kompleks yang menyerupai struktur Cyt-c, dimana model planar katalis lebih memungkinkan untuk mereduksi oksigen dengan mudah, maka pada makalah akan dikenalkan katalis yang mampu mereduksi oksigen dengan bentuk planar berlogam center Fe, Co, dan Cu dengan ligan yang berbeda.(Eniya Listiani Dewi) Dengan adanya aplikasi senyawa kompleks ini, diharapkan problem drop potensial yang disebabkan oleh peroksida pada katoda dimana menjadi penyebab utama turunnya potensial fuel cell, menjadi berkurang atau tidak ada, karena reaksi yang terjadi adalah 4-elektron transfer proses. (Eniya Listiani Dewi) Senyawa kompleks HEDP (HEDP=hydroxyethyli renium-186 fosfonat, dienediphosphonate) dan 186Re 186Re-EDTMP (EDTMP=ethylenediaminetetra methylphosphonate), dewasa ini telah luas digunakan sebagai penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang. Penggunaan radiofarmaka tersebut merupakan pengganti penggunaan analgesik, hormon, kemoterapi, dan narkotik yang diketahui memberikanefek samping yang tidak diinginkan. Metode preparasi dan uji kualitas senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP telah dikembangkan untuk tujuan produksi komersial.Penentuan kemurnian radiokimia dengan kromatografi kertas dalam berbagai kepolaran pelarut menunjukkan kemurnian radiokimia diatas 90% sampai hari ketiga setelah proses penandaan dilakukan. ( Adang H.G , dkk) Disamping itu hasil pengujian menunjukkan pula bahwa larutan senyawa kompleks bebas pirogen dan steril. Hasil uji pada binatang percobaan tikus putih menunjukkan kandungan senyawa kompleks di dalam darah mencapai puncaknya pada 5 menit setelah penyuntikan. Sedangkan ekskresi radiofarmaka kedua kompleks di dalam urin
  • 7. menunjukkan adanya keradioaktifan sekitar 41% dan 38,5 % dalam bentuk perenat, 186ReO4 -, setelah 20 jam penyuntikan. Hasil biodistribusi dan pencitraan (imaging) menggunakan kamera gamma terhadap mencit dan tukus putih normal menunjukkan bahwa senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186ReEDTMP terakumulasi cukup nyata di tulang.( Adang H.G , dkk) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK dalam bidang kedokteran nuklir sangat didukung oleh perkembangan iptek di bidang radiofarmaka. Dengan perkembangan iptek radio farmaka telah berhasil dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kangker menggunakan radio nuklida yang sesuai. Penyakit kangker telah menghantui masyarakat dunia karena banyak menyebabkan kematian. Kedokteran nukilr telah menerapkan deteksi ini, berbagai macam kanker dan cara terapi yang efektif dengan memanfaatkan radiasi dari radio isotop yang diberikan kedalam tubuh atau sel kanker tang bersangkutan. (Sulaiman, dkk ; 2007) Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah Ytrium-90 (90Y) yang merupakan radio isotop pemancar sinar b dengan energi 2,28 Mev dan waktu paro (T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi dapat diperoleh dari hasil peluruhan stronsium-90 (90Sr) dapat dipisahkan dari induknya 90Sr (campuran 90Sr - 90Y ) yang merupakan radio nuklir dan hasil belah 235U. Metode pemisahan yang telah dikembangkan saat ini adalah metode ekstraksi pelarut dan kromatografi kolm dengan menggunakan penukar ion.(Sulaiman, dkk ; 2007) Pemupukan dalam kegiatan budidaya tebu memegang peranan yang teramat penting, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi. Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi pemupukan N dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai tekstur kasar (Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai tanaman indikator. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 )
  • 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat yang berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening. Dengan pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam tanah lebih awet dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah diaplikasikan ke tanah Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi (tekstur kasar) untuk mewakili jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan tekstur yang paling kasar. Respons tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik di tanah Vertisol. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 ) Rekayasa kelat urea-humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga 50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada dosis pupuk yang lebih rendah. (Sri Nuryani H.U, dkk ; 2007 ) Rhodamin B Nama Kimia : N-[9-(2-Carboxyphenyl)-6-(diethylamino)3Hxanthen- 3-ethyethanaminium chlorida. Sinonim: tetra ethylrhodamine; D & C Red No. 19; Rhodamine B Chloride; C. l. Basic Violet 10; C. l. 45170. dan metanil yellow Nama kimia : 3-[[4-(phenylamino) phenyl] azo]; C.I. Acid yellow 36; merupakan zat warna sintetik yang umum digunakan sebagai pewarna tekstil (Djalil, dkk, 2005). Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian rhodamin B dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan sifat kumulatif yaitu iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati/liver (Trestiati, 2003). Rhodamin B memiliki LD50 sebesar 89,5 mg/kg jika diinjeksikan pada tikus secara intravena (Merck Index, 2006). Sedangkan untuk metanil yellow dapat menyebabkan iritasi pada mata jika dikonsumsi dalam jangka panjang (Anonima, 2007). Kuning metanil juga dapat bertindak sebagai tumor promoting agent dan menyebabkan kerusakan hati (Djalil, dkk, 2005). Metanil yellow memiliki acute oral toxicity (LD50) sebesar 5000mg/kg pada tikus percobaan (Anonima,
  • 9. 2007). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna rhodamin B dan metanil yellow pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B dan metanil yellow sering dipakai untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi, kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan, cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna ini biasanya berwarna lebih terang (Mudjajanto, 2007). PEMBAHASAN Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali karena penelitian tentang senyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat pesat sejalan dengan perkembangan IPTEK. Dalam makalah ini diuraikan beberapa aplikasi senyawa kompleks tersebut. A. Aplikasi Dalam Bidang Kesehatan Senyawa kompleks gadolinium-dietilentriaminpentaasetato (GdDTPA) secara in vivo telah digunakan dalam bidang kesehatan sebagai senyawa pengontras MRI untuk diagnose berbagai penyakit. Senyawa kompleks GdDTPA memiliki kestabilan termodinamika (log KML> 20) dan kestabilan kinetika yang cukup tinggi (log Ksel > 7). Pengkhelatan gadolinium dengan ligan asam dietilentriaminpentaasetat (DTPA) menghasilkan senyawa yang berguna dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mereaksikan gadolinium dengan ligan DTPA melalui metode refluks. Kemudian untuk proses kristalisasi ditambahkan etanol sampai tepat jenuh. Senyawa yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah dan Magnetic Susceptibility Balance (MSB). Hasil analisis spektrofotometer ultraviolet menunjukkan bahwa ligan DTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm sedangkan pada senyawa GdDTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm. Kemudian dari hasil perbandingan antara spektrum inframerah ligan DTPA dengan spectrum inframerah senyawa kompleks GdDTPA terjadi perubahan gugus-gugus penting, yaitu pada senyawa kompleks GdDTPA yang terbentuk, puncak gugus –OH karboksilat serta pita lebar pada sidik jari hilang dan tergantikan dengan munculnya puncak yang tajam dari gugus –OH dan pada
  • 10. daerah sidik jari muncul pita-pita tajam. Terjadinya perubahan gugus-gugus penting ini dapat dijadikan petunjuk telah terjadi ikatan kovalen koordinasi antara logam dengan ligan. Dari hasil perhitungan dengan MSB, diperoleh harga momen magnet senyawa kompleks GdDTPA adalah 8,069 BM yang menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk bersifat paramagnetic. B. Aplikasi Dalam Bidang Farmasi Sintesis senyawa kompleks besi (II) dengan menggunakan ligan turunan 1,10-Phenantrolin (phen) seperti 4,7-dimetil-phen (DMP). 3,4,7,8-tetrametil-phen (TMP) dan 4,7-difenil-phen (DIP) menggunakan metode substitusi ligan yang digunakan sebagai kandidat senyawa obat pada terapi penyakit tumor/kanker. Kompleks mixed-ligand disintesis dengan reaksi substitusi ligan dari trisphenantrolin, [M(phen)3]2- dengan memanfaatkan sifatnya yang labil terhadap proses rasemisasi. Senyawa kompleks besi (II) turunan fenantrolin dapat berinteraksi secara non-kovalen dengan DNA. Disamping senyawa-senyawa turunan fenantrolin, senyawa lain yang potensial sebagai photosensitizer dalam terapi PDT adalah senyawa-senyawa turunan klorofil yang dapat diekstrak dari tumbuhan yang kaya akan klorofil. Kelebihan photosensitizer senyawa kompleks logam yaitu mempunyai struktur dan bentuk geometri yang fixed, hal ini memberikan kemudahan dalam mendesain struktrur geometrinya dan atau menvariasi gugusgugus fungsi sehingga diperoleh bentuk geometri yang tepat, dan dapat terinterkalasi secara spesifik kedalam pasangan basa DNA. C. Aplikasi Dalam Bidang Industri Penentuan kesadahan air untuk menganalisa pembentukan kerak yang terjadi pada dinding pipa yang disebabkan endapan CaCO 3. Metode yang digunakan dalam analisis larutan Ethyldiamine tetra acetic acid sebagai larutan standarnya, untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indikator logam. Diantara indikator yang digunakan adalah Eriochrome Black T. Eriochrome Black T sebagai indikator akan membentuk senyawa kompleks seluruhnya dengan EDTA yang ditambahkan, dengan kata lain kapan penambahan larutan EDTA mulai berlebih yang ditunjukkan oleh perubahan warna larutan merah menjadi biru.
  • 11. Reaksi ini berlangsung sempurna pada pH 8-10. Untuk mempertahankan larutan pH tersebut ditambahkan larutan buffer salmiak. Ca2+ dam Mg2+ akan membentuk senyawa kompleks warna merah anggur, dengan EBT M2+ + EBT (M EBT) kompleks merah anggur. Perubahan semakin jelas bila pH semakin tinggi, namun pH yang tinggi dapat menyebabkan ion-ion kesadahan hilang dari larutan, karena terjadi pengendapan Mg(OH)2 dan CaCO3- pada pH >9, CaCO3 sudah mulai terbentuk. D. Aplikasi Dalam Bidang Lingkungan Proses biosintesis asam oksalat oleh jamur pembusuk coklat merupakan proses fisiologis yang sangat penting bagi jamur, dimana jamur memberoleh energi dengan mengoksidasi karbohidrat menjadi asam oksalat, seperti pada persamaan: C6H12O6 + 5O2 2(COOH)2 + 2CO2 + 4H2O Dalam metabolisme biosintesis asam oksalat pada jamur basidiomisetes, asetilKoA yang diperoleh dari oksidasi glukosa dikonversi menjadi asam oksalat selanjutnya di disekresikan ke lingkungann sintesis asam oksalat dengan mengunakan inhibitor spesifik menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jamur untuk meminimalisir dalam degradasi polutan. E. Aplikasi Dalam Bidang Pertanian Pemupukan memegang peranan yang penting dalam kegiatan budidaya tebu, selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat meningkatkan keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan kehilangannya melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi. Untuk itu telah dilakukan penelitian peningkatan efisiensi pemupukan N dengan rekayasa kelat urea-humat pada jenis tanah yang mempunyai tekstur kasar (Entisol) dengan menggunakan tanaman tebu varietas PS 851 sebagai tanaman indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan urea dengan asam humat yang berasal dari Gambut Kalimantan sebesar 1% menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut daripada yang dilapisi asam humat dari Rawa Pening. Dengan pelepasan N yang lebih lambat diharapkan keberadaan N di dalam tanah
  • 12. lebih awet dan pemupukan menjadi lebih efisien. Pupuk urea-humat telah diaplikasikan ke tanah Psamment (Entisol) yang kandungan pasirnya tinggi (tekstur kasar) untuk mewakili jenis-jenis tanah yang biasa ditanami tebu dengan tekstur yang paling kasar. Respons tanaman tebu varietas PS 851 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik di tanah Vertisol. Rekayasa kelat urea-humat secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu. Penelitian ini memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga 50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada dosis pupuk yang lebih rendah.
  • 13. KESIMPULAN Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks yang bersumber dari jurnal ilmiah atau makalah ilmiah yang didownload dari internet maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali. 2. Tujuan utama penelitian tentang senyawa kompleks adalah untuk pengembangan IPTEK yang berguna untuk kesejahteraan umat manusia dan makhluk lain yang ada dimuka bumi ini 3. Aplikasi senyawa kompleks banyak juga disalah gunakan oleh oknum atau manusia sehingga membahayakan kelangsungan hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. 4. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik sintesis maupun aplikasinya. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali. 5. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik sintesis maupun aplikasinya.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati . 2007. Evaluasi Biologis Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi Paliatif Kanker Tulang. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN Kawasan PUSPIPTEK – Serpong Iis Siti Jahro, Djulia Onggo, Ismunandar dan Susanto Imam Rahayu. Kajian Mekanisme Reaksi Kompleks Multi Inti FeII-MnII-CrIII Dengan Ligan Ion Oksalat Dan 2,(2’-pyridyl)quinoline Dalam Pelarut Metanol dan Air. Departemen Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No. 10 Bandung, 40132e-mail : jahrostiis@yahoo.com Mita Rilyanti , Zipora Sembiring, R.A. Tri Handayani dan EM Subki. 2008. Sintesis Senyawa Kompleks Cis-[Co(Bipi)2(Cn)2] Dan Uji Interaksinya Dengan Gas No2 Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-Vis Dan IR . Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung, Sri Nuryani H.U*, Benito Heru Purwanto*, Azwar Maas*, Wiwik EW**, Oka A Bannati and K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada Tanaman Tebu Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No.2. p: 93-102. Eniya Listiani Dewi. BSS_96-1. Studi Respirasi Biologis 4-Elektron Traansfer Sebagai Reaksi Katalis Inorganik Logam Pada Katoda Fuel Cell. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Teknologi Material. MH. Thamrin 8, BPPT II, Lt.22, Jakarta. Email: eniyalist@webmail.bppt.go.id Sulaiman, Adang Hardi G dan Noor Anis Kundari. 2007. Pemisahan Dan Karakterisasi Spesi Senyawa Kompleks Ytrium-90 Dan Stronsium-90 Dengan Elektroforesis Kertas. JFN, Vol.1 No.2 . ISSN 1978-8738. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN. bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/ 411.htm. Diakses tanggal 13 mei 2010 Pukul 11.00 WIB www.google.com/polutan NO) Rilyanti, M.dan Hadi, S. 2005, Sintesis,Karakterisasi Sifat Magnet dan Analisis Thermal Kompleks ML’L” (M= Co, L’ = fen dan L” = CN), Jurnal Ilmiah MIPA BKS – PTS Wilayah Indonesia Barat, Vol. VIII, No. 2, Oktober 2005
  • 15. Sastrawijaya, T. 1991. Pencamaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm 165 201.