SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN
TYPHOID FEVER
LINA SHAFIYAH 20027
DEFINISI, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI, MANIFESTASI KLINIS,
KOMPLIKASI, PEMERIKSAAN PENUNJANG, PENATALAKSANAAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
1
2
DEFINISI
Deman Typhoid adalah penyakit akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan segala
deman, gangguaan pada saluran pencernaan.(Mansjoer, 2002,; 432)
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme
ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari
orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 2001 ).
Dari beberapa pengertian diatasis dapat disimpulkan sebagai berikut, Typhoid adalah suatu penyakit
infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A. B dan C yang dapat menular melalui
oral, fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasi
3
ETIOLOGI
Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. ada dua sumber penularan
salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang
sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih
selama lebih dari 1 tahun.
4
PATOFISIOLOGI
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu
Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang
lain.. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan
makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut.
Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung
dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam
jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel
retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi
darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung
empedu.
5
MANIFESTASI KLINIS
Pada minggu II gejala sudah jelas dapat
berupa demam, bradikardi, lidah yang khas
(putih, kotor, pinggirnya hiperemi),
hepatomegali, meteorismus, penurunan
kesadaran.
Pada umumnya demam berangsur naik,
terutama sore hari dan malam hari. Dengan
keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri
kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis,
obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.
MINGGU 1 MINGGU 2
6
KOMPLIKASI
a. Komplikasi intestinal
1) Perdarahan usus
2) Perporasi usus
3) Ilius paralitik
b. Komplikasi extra intestinal
1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis,
tromboplebitis.
2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma uremia hemolitik.
3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.
4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu :
7
KOMPLIKASI
c. Hepatitis, kolesistitis.
1) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis.
2) Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis.
3) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma
Guillain bare dan sidroma katatonia
8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan leukosit
Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada
batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada komplikasi atau
infeksi sekunder.
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali normal
setelah sembuhnya typhoid.
3. Biakan darah
Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan darah negatif
tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid.
9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4. Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang
spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada
orang yang pernah divaksinasikan.
10
PENATALAKSANAAN
a. Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi
perdarahan usus.
b. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi
perdarahan.
Diet :
a. Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein.
b. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
d. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
11
PENATALAKSANAAN
Obat-obatan.
a. Klorampenikol
b. Tiampenikol
c. Kotrimoxazol
d. Amoxilin dan ampicillin
12
PENGKAJIAN, PEMERIKSAAN PENUNJANG,
PENATALAKSANAAN, DATA FOKUS, ANALISA DATA, DIAGNOSA
KEPERAWATAN, RENCANA KEPERAWATAN, CATATAN
KEPERAWATAN, CATATAN PERKEMBANGAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
2
13
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 11 Juli 2022
Tanggal Masuk : 09 Juli 2022
Ruang/Kelas : Flamboyan/402
Nomor Register : 2022-921237
Diagnosa Medis : Prongoled Febris dd Typhoid Fever
1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 40 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
14
PENGKAJIAN
Pendidikan : SMA/Sederajat
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. H. M. Yasin No. 94, 03/07, Kel. Baru, Kec. Pasar Rebo
Sumber Biaya : BPJS Mandiri
Sumber Informasi : Klien
2. Resume :
15
PENGKAJIAN
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : klien mengatakan demam 5 hari, batuk (-), pilek (-), mual (+),
muntah (+), pusing (+), mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri (+)
Pengkajian nyeri :
P : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang)
T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu
2) Kronologis keluhan :
a) Faktor pencetus : klien mengatakan setelah berkegiatan yang cukup padat klien
merasakan pusing, mual, dan sedikit demam
16
PENGKAJIAN
a) Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak () Bertahap
b) Lamanya : klien mengatakan kurang lebih 3 minggu
c) Upaya mengatasi : klien mengatakan dirinya dibawa ke RS oleh suami dan keluarga
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) : klien mengatakan sebelumnya belum
pernah merasakan keluhan yang sama ketika sakit, klien belum pernah di bawa ke RS, sebelum
dibawa ke RS klien berobat dahulu ke klinik dan diberi cefixime
2. Riwayat Alergi (obat, makanan, binatang, dan lingkungan) : klien mengatakan tidak ada alergi
3. Riwayat pemakaian obat : klien mengatakan dirinya tidak pernah meminum obat rutin yang
jangka panjang, tetapi ketika di bawa ke klinik klien diberi obat cefixime
c. Riwayat kesehatan keluarga (genogram dan keterangan tiga generasi dari klien) : klien dan
keluarga klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan.
Genogram : (terlampir di slide selanjutnya)
17
PENGKAJIAN
Bulat : laki-laki
Kotak : Perempuan
X : meninggal
P : pasien
18
X
P
X
PENGKAJIAN
d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko : klien dan
keluarga klien mengatakan tidak ada
e. Riwayat Psikososial :
1) Adakah orang terdekat dengan klien : klien mengatakan ada yaitu anak klien
2) Interaksi dalam keluarga
a) Pola komunikasi : baik
b) Pembuatan keputusan : klien mengatakan untuk membuat keputusan klien banyak
melakukan diskusi terlebih dahulu
c) Kegiatan masyarakat : klien mengatakan dirinya di lingkungan mengikuti kegiatan warga
sekitar seperti Arisan RT, Pengajian bulanan, dan Ibu PKK
3) Dampak penyakit terhadap klien : klien mengatakan peran orang tua dan istri menjadi
tergantikan oleh anggota keluarga inti lainnya
4) Masalah yang mempengaruhi klien : klien mengatakan tidak ada permasalahaan dari awal sakit
19
PENGKAJIAN
5) Mekanisme koping terhadap stress
() Pemecahan masalah ( ) Makan ( ) Tidur
( ) Minum Obat ( ) Cari Pertolongan ( ) Lain-lain (mis : marah)
5) Persepsi klien terhadap penyakitnya
a) Hal yang dipikirkan saat ini : klien mengatakan dirinya memikirkan akan perannya
yang sangat penting di rumah tangganya menjadi terabaikan sesaat
b) Harapan setelah menjalani perawatan : klien mengatakan setelah menjalani
perawatan klien bisa sembuh dan bisa pulang ke rumah
c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : klien mengatakan dirinya menjadi
sedih karena tidak ada yang mengurus keluarga kecilnya
6) Sistem nilai kepercayaan
a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : klien mengatakan tidak ada
b) Aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan : klien mengatakan melakukan ibadah
dan doa
20
PENGKAJIAN
8) Kondisi lingkungan rumah : klien mengatakan lingkungan rumahnya aman, bersih, jauh dari
jalanan besar
9) Pola kebiasaan
21
NO. HAL YAG DIKAJI
POLA KEBIASAAN
SEBELUM SAKIT/
SEBELUM DI RS
DI RUMAH SAKIT
1. POLA NUTRISI :
a)Frekuensi makan : .......x/hari
b)Nafsu makan : baik/tidak, alasan : (mual)
c)Porsi makan yang dihabiskan
d)Makanan yang tidak disukai
e)Makanan yang membuat alergi
f) Makanan pantangan
g)Makanan diet
h)Penggunaan obat-obatan sebelum makan
i) Penggunaan alat bantu (NGT, dll)
3x
Baik
1 porsi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
3x
Tidak baik (mual, muntah)
¼ porsi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Makan
Sucralfat, ondan, omz
Tidak ada
PENGKAJIAN
22
2. POLA ELIMINASI
a) BAK
1) Frekuensi : .........x/hari
2) Warna :
3) Keluhan :
4) Penggunaan alat bantu (kateter, dll)
b) BAB
1) Frekuensi : ........x/hari
2) Waktu : pagi/siang/malam/tidak tentu
3) Warna :
4) Konsistensi :
5) Keluhan :
6) Penggunaan laxatif :
3-4 kali
Kuning
Tidak ada
Tidak
2-3 kali
Tidak tentu
Kuning Kecoklatan
Padat lembek
Tidak ada
Tidak
2-3 kali
Kuning agak pekat
Tidak ada
Tidak
1 kali
Tidak tentu
Kecoklatan
Lembek
Tidak ada
Tidak
3. POLA PERSONAL HYGIENE
a) Mandi
1) Frekuensi : ........x/hari
2) Waktu : Pagi/Sore/Malam
b) Oral hygiene
1) Frekuensi : .........x/hari
2) Waktu : Pagi/Siang/Setelah makan
c) Cuci rambut
1) Frekuensi :.............x/minggu
2 kali
Pagi dan Sore
2 kali
Pagi dan sebelum tidur
3 kali
1 kali
Pagi
1 kali
Pagi
Belum pernah
PENGKAJIAN
23
4. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
a) Lama tidur siang : ........jam/hari
b) Lama tidur malam : ......jam/hari
c) Kebiasaan sebelum tidur :
2 jam
8 jam
Tidak ada
2 jam
8 jam
Tidak ada
5. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
a) Waktu bekerja :Pagi/Siang/Malam
b) Olahraga : ( ) Ya ( ) Tidak
c) Jenis olahraga :
d) Frekuensi olahraga : ........x/minggu
e) Keluhan dalam beraktivitas (pergerakan
tubuh/mandi/mengenakan pakaian/sesak
setelah beraktivitas)
Pagi dan Siang
Ya
Voly
2 kali
Tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak ada
PENGKAJIAN
24
6. KEBIASAAN YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN :
a) Merokok : Ya / Tidak
1) Frekuensi :
2) Jumlah :
3) Lama pemakaian :
b) Minuman Keras/NAPZA : Ya / Tidak
1) Frekuensi :
2) Jumlah :
3) Lama pemakaian :
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
PENGKAJIAN FISIK
A.Pemeriksaan Fisik Umum
1. Berat badan : 59 Kg (Sebelum sakit : 65 Kg)
2. Tinggi badan : 163 Cm
3. Keadaan umum : ( ) Ringan () Sedang ( ) Berat
4. Pembesaran kelenjar getah bening : () Tidak ( ) Ya
5. Pemeriksaan IMT (Indeks Masa Tubuh) : 22.2 Kg/m²
B. Sistem Penglihatan
1. Posisi mata : () Simetris ( ) Asimetris
2. Kelopak mata: () Normal ( ) Ptosis
3. Pergerakan bola mata : () Normal ( ) Abnormal
4. Konjungtiva : ( ) Merah muda () Anemis ( ) Sangat Merah
5. Kornea : () Normal ( ) Keruh/Berkabut ( ) Terdapat pendarahan
25
PENGKAJIAN FISIK
6. Sklera : () Ikterik ( ) Anikterik
7. Pupil : () Isokor ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( ) Miosis
8. Otot mata : () Tidak Ada Kelainan ( ) Juling keluar ( ) Juling kedalam ( ) Berada di atas
9. Fungsi penglihatan : () Baik ( ) Kabur ( ) Dua bentuk/Diplopia
10. Tanda-tanda radang : Tidak ada
11. Pemakaian kacamata : () Tidak ( ) Ya, Jenis :
12. Pemakaian lensa kontak : Tidak
13. Refleks cahaya : Positif
C. Sistem Pendengaran
1. Daun telinga : () Normal ( ) Tidak, Kanan/Kiri
2. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : bewarna kuning, lembek tapi sedikit cair, bau (-)
3. Kondisi telinga tengah : () Normal ( ) Kemerahan ( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
4. Cairan dalam telinga : () Tidak Ada ( ) Ada :...... ( ) Darah, nanah, dll
5. Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya () Tidak
26
PENGKAJIAN FISIK
6. Tinitus : ( ) Ya () Tidak
7. Fungsi pendengaran : () Normal ( ) Kurang ( ) Tuli, Kanan/Kiri
8. Gangguan keseimbangan : () Tidak ( ) Ya :......
9. Pemakaian alat bantu : ( ) Ya () Tidak
D.Sistem Wicara : () Normal ( ) Tidak :...... ( ) Apasia ( ) Aphonia ( ) Dysartria
( ) Dysphasia ( ) Anarthia
E. Sistem Pernapasan
1. Jalan napas : () Bersih ( ) Ada sumbatan :..........
2. Pernapasan : () Tidak sesak ( ) Sesak :.......
3. Menggunakan oto bantu pernapasan : ( ) Ya () Tidak
4. Frekuensi : 20 x/menit
27
PENGKAJIAN FISIK
5. Irama : () Teratur ( ) Tidak Teratur
6. Jenis pernapasan : Spontan
7. Kedalaman : () Dalam ( ) Dangkal
8. Batuk : () Tidak ( ) Ya (produkif/tidak)
9. Sputum : () Tidak ( ) Ya (putih/kuning/hijau)
10. Kosistensi : ( ) Kental ( ) Encer
11. Terdapat darah : ( ) Ya ( ) Tidak
12. Palpasi dada :
13. Perkusi dada :
14. Suara napas : () Vesikuler ( ) Whezing ( ) Ronkhi ( ) Crackles
15. Nyeri saat bernapas : ( ) Ya () Tidak
16. Penggunaan alat bantu napas : () Tidak ( ) Ya :............
28
PENGKAJIAN FISIK
F. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi Perifer
a. Nadi : 89 x/menit, Irama : () Teratur ( ) Tidak Teratur, Denyut : ( ) Lemah () Kuat
b. Tekanan darah : 120/80 mmHg
c. Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya () Tidak Kiri : ( ) Ya () Tidak
d. Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin
e. Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Cyanosis ( ) Kemerahan
f. Pengisian Kapiler : < 3 detik
g. Edema : ( ) Ya () Tidak
( ) Tungkai atas ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital ( ) Muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
29
PENGKAJIAN FISIK
2. Sirkulasi Jantung
a. Kecepatan denyut apical :
b. Irama : () Teratur ( ) Tidak teratur
c. Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
d. Sakit dada : ( ) Ya () Tidak
1) Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa aktivitas
2) Karakteristik : ( ) Ditusuk-tusuk ( ) Terbakar ( ) Tertimpa benda berat
3) Skala nyeri :
G.Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1. Pucat : () Tidak ( ) Ya
2. Pendarahan : () Tidak ( ) Ya :.............
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan
( ) Pendarahan gusi ( ) Echimosis
30
PENGKAJIAN FISIK
H.Sistem Syaraf Pusat
1. Keluhan sakit kepala : Ya, Pusing
2. Tingkat kesadaran : () Composmentis ( ) Apatis ( ) Somnolent ( ) Soporokoma
3. Glasglow coma scale (GCS) : 15, E : 4 M : 6 V : 5
4. Tanda-tanda peningkatan TIK : () Tidak ( ) Ya :.........
( ) Muntah proyektil ( ) Nyeri kepala hebat ( ) Pupil edema
5. Gangguan sistem persyarafan : ( ) Kejang ( ) Pelo ( ) Mulut mencong ( ) Disorientasi
( ) Polineuritis/Kesemutan ( ) Kelumpuhan ekstremitas (ka/ki/a/b)
6. Pemeriksaan refleks :
a. Refleks fisiologis : () Normal ( ) Tidak :........
b. Refleks patologis : () Tidak ( ) Ya :.............
31
PENGKAJIAN FISIK
I. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut :
1. Gigi : () Caries ( ) Tidak
2. Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya () Tidak
3. Stomatitis : ( ) Ya () Tidak
4. Lidah kotor : ( ) Ya () Tidak
5. Saliva : () Normal ( ) Abnormal
6. Muntah : ( ) Tidak () Ya :........
a. Isi : () Makanan ( ) Cairan ( ) Darah
b. Warna : () Sesuai warna makanan ( ) Kehijauan ( ) Coklat ( ) Kuning ( ) Hitam
c. Frekuensi : 2-3x/hari
d. Jumlah : -+ 50-100 ml
7. Nyeri daerah perut : ( ) Ya :......... () Tidak
8. Skala nyeri : Tidak ada
32
PENGKAJIAN FISIK
9. Lokasi dan karakteristik nyeri : ( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Melilit ( ) Cramp ( ) Panas/terbakar
( ) Setempat ( ) Menyebar ( ) Berpindah-pindah ( ) Kanan atas
( ) Kanan bawah ( ) Kiri atas ( ) Kiri bawah
10. Bising usus : Tidak
11. Diare : () Tidak ( ) Ya :........
a. Lamanya : Frekuensi : x/hari
b. Warna feces : ( ) Kuning ( ) Putih seperti air cucian beras ( ) Coklat ( ) Hitam ( ) Dempul
c. Konsistensi feces : ( ) Setengah padat ( ) Cair ( ) Berdarah ( ) Terdapat lendir ( ) Tidak ada
kelainan
10. Konstipasi : () Tidak ( ) Ya : Lamanya : -
11. Hepar : () Teraba ( ) Tidak teraba
12. Abdomen : () Lembek ( ) Kembung ( ) Acites ( ) Distensi
33
PENGKAJIAN FISIK
J. Sistem Endokrin
1. Pembesaran kelenjar tiroid : () Tidak ( ) Ya ( ) Exoptalmus ( ) Tremor ( )
Diaporesis
2. Nafas berbau keton : ( ) Ya () Tidak ( ) Poliura ( ) Polidipsi ( ) Poliphagi
3. Luka ganggren : () Tidak ( ) Ya, lokasi :............
4. Kondisi luka : -
J. Sistem urogenetal
Balance cairan :...................................ml/24 jam
1. Intake :............................................ml................jam
Uraikan :...................................................................
2. Output :...........................................ml................jam
Uraikan:....................................................................
Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgensi ( ) Disuria ( ) Tidak lampias ( ) Nocturia
( ) Inkontinensia ( ) Anuria
34
PENGKAJIAN FISIK
BAK :
a. Warna : ( ) Kuning jernih () Kuning kental/Coklat ( ) Merah ( ) Putih
b. Distensi/ketegangan kandung kemih : ( ) Ya () Tidak
c. Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya () Tidak
d. Skala nyeri :...................................
I. Sistem Integumen
1. Turgor kulit : () Elastis ( ) Tidak elastis
2. Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin
3. Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan
4. Keadaan kulit : () Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
( ) Luka, lokasi :..........................
( ) Insisi operasi , Lokasi :............................ Kondisi :................
35
PENGKAJIAN FISIK
( ) Gatal-gatal ( ) Memar/Lebam ( ) Kelainan pigmen
( ) Luka bakar, Grade................. Prosentase.........................
( ) Dekubitus, Lokasi :......................................
5. Kelainan kulit : () Tidak ( ) Ya, Jenis
6. Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Normal, tidak ada tanda-tanda infeksi
7. Keadaan rambut :
a. Tekstur : () Baik ( ) Tidak ( ) Alonesia
b. Kebersihan : () Ya ( ) Tidak
M.Sistem Muskuloskeletal
1. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya () Tidak
2. Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya () Tidak
3. Fraktur : ( ) Ya () Tidak
Lokasi :........................................................
Kondisi :.......................................................
4. Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak ( ) Lain-lain, sebutkan :...............
36
PENGKAJIAN FISIK
5. Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliosis ( ) Lordosis ( ) Kiposis
6. Keadaan tonus otot : () Baik ( ) Hipotoni ( ) Hipertoni ( ) Atoni
7. Kekuatan otot :
Data tambahan (Pemahaman tentang penyakit) :
37
5 5
5 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL LABORATORIUM
No. Lab : 22055573 No. HIS : LAB-220630-00272
No. RM : 2022-921237 Tgl Transaksi : 30-06-22 18:23
Nama Pasien : Siti Fatimah NY Tgl Bahan Diterima : 30-06-22 18:34
Tgl Lahir : 24/02/1982 Tgl Hasil Selesai : 30-06-22 19:16
Alamat Pasien : - Dokter Pengirim : Donny Jandiana, DR SPBO
Asal pasien : Ruang Flamboyan Dokter P. Jawab : dr. Suci Setiawati, Sp.PK
Diagnosa : Prolonged Febris dr. Fitri Hamka, Sp.PK
38
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi rutin
Hemoglobin L 10.5 g/dL 13.2 – 17.3
Hematokrit L 30 % 40 – 52
Eritrosit L 3.7 Juta/µL 4.4 – 5.9
PEMERIKSAAN PENUNJANG
39
Leukosit 5.56 10^3/µL 3.80 – 10.16
Trombosit 214 Ribu/µL 150 – 440
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0 – 1
Eosinofil L 0 % 1 – 3
Neutrofil Batang L 0 % 3 – 5
Neutrofil Segmen 61 % 50 – 70
Limfosit 30 % 20 – 40
Monosit H 9 % 2 – 8
LUC 0 % < 4
Limfosit Absolut 1668 /µL 1500 – 4000
Neutrofil Limfosit Ratio 2.03
Kimia Klinik
SGOT (AST) 33 U/L 0 – 50
SPGT (ALT) 42 U/L 0 – 50
PEMERIKSAAN PENUNJANG
40
Ureum Darah L 12 mg/dL 20 – 40
Keratinin Darah 0.60 mg/dL 0.17 – 1.50
eGFR 158.6 mL/min/1.73 m^2
Glukosa Darah Sewaktu 111 mg/dL < 200
Elektrolit ( Na, K, Cl)
Natrium (Na) 61 mmol/L 135 – 147
Kalium (K) 30 mmol/L 3.5 – 5.0
Klorida (Cl) H 9 mmol/L 98 – 108
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL LABORATORIUM
No. Lab : 22055573 No. HIS : LAB-220630-00272
No. RM : 2022-921237 Tgl Transaksi : 30-06-22 18:23
Nama Pasien : Siti Fatimah NY Tgl Bahan Diterima : 30-06-22 18:34
Tgl Lahir : 24/02/1982 Tgl Hasil Selesai : 30-06-22 19:16
Alamat Pasien : - Dokter Pengirim : Donny Jandiana, DR SPBO
Asal pasien : Ruang Flamboyan Dokter P. Jawab : dr. Suci Setiawati, Sp.PK
Diagnosa : Prolonged Febris dr. Fitri Hamka, Sp.PK
41
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
SEROLOGI & IMUNOLOGI
Widal
O 1/320 Negatif
AO Negatif Negatif
BO Negatif Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
42
CO Negatif Negatif
H 1/160 Negatif
AH Negatif Negatif
BH Negatif Negatif
CH 1/80 Negatif
PENATALAKSANAAN
43
NO. NAMA OBAT CARA/RUTE WAKTU & FREK DOSIS
1. Sucralfat Oral 3x 1 cth
2. Paracetamol (PCT) Oral 3x 500 mg
3. Omeprazole (OMZ) IV 1x 40 mg
4. Ondansentron (Ondan) IV 3x 4 mg
4. Domperidone Oral 3x 1 tb / 10 mg
5. Levofloxacin IV 1x 750 mg/30 ml
6. Nacl 0,9 % IVFD / 8jam
TERAPI OBAT YANG DIBERIKAN
DIET YANG DIBERIKAN
1. Diet lunak 1700 kkal
DATA FOKUS
44
NO TGL DATA OBYEKTIF TGL DATA SUBYEKTIF
1. 12/07/22 • Klien terlihat lemah dan gelisah
• Klien terlihat meringis
• Nafsu makan tidak baik
• Kulit terasa hangat
• Bb awal : 65 kg
• Bb sekarang : 59 kg
• Tinggi badan : 163 cm
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Suhu : 37,9℃
• Respirasi : 20x/mnt
• Nadi : 89x/mnt
• Saturasi o² : 98%
• Klien menghabiskan makan 3-5
sendok
• Hasil lab darah :
Hb : L 10.5 g/dL
Ht : L 30%
Eritrosit : L 3.7 juta/µL
Leukosit : 5.56 10^3/µL
Trombosit : 214 ribu/µL
12/07/22 • Klien mengatakan demam sudah 5
hari
• Klien mengatakan pusing
• Klien mengatakan nyeri pada ulu hati
/ epigastrium
Pengkajian nyeri :
P : klien mengatakan nyeri pada
abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu
hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari
0-10 adalah 6 (sedang)
T : klien mengatakan nyerinya
berkala tetapi tidak menentu
• Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
• Klien mengatakan sering mual dan
muntah
DATA FOKUS
45
NO TGL DATA OBYEKTIF TGL DATA SUBYEKTIF
1. 12/07/22 • Hasil lab widal :
O : 1/320
H : 1/160
CH : 1/80
ANALISA DATA
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
46
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS
• Klien mengatakan sudah demam 5 hari
• Klien mengatakan pusing
DO
• Hasil TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 37.9℃
Nadi : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Saturasi O² : 98%
• Klien terlihat lemah dan gelisah
• Kulit terasa hangat
Hipertermia Proses penyakit
ANALISA DATA
47
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
2. DS
• Klien mengatakan nyeri pada ulu hati /
epigastrium
Pengkajian nyeri :
P : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10
adalah 6 (sedang)
T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi
tidak menentu
DO
• Klien tampak meringis
• Klien tampak gelisah
• Nafsu makan berkurang
Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis
(inflamasi pencernaan)
ANALISA DATA
48
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
3. DS
• Klien mengatakan nafsu makan berkurang
• Klien mengatakan sering mual dan muntah
DO
• Nafsu makan berkurang
• Porsi makan yang dihabiskan hanya 3-5
sendok
• Bb awal : 65 kg
• Bb sekarang : 59 kg
• Hasil lab :
Hb : L 10.5 g/dL
Ht : L 30%
Eritrosit : L 3.7 juta/µL
Leukosit : 5.56 10^3/µL
Trombosit : 214 ribu/µL
Defisit Nutrisi Agen pencedera fisiologis
(inflamasi pencernaan)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
49
NO. MASALAH / DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI NAMA JELAS
1. Hipertermia b.d Proses penyakit 11 Juli 2022 LINA S
2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
(Inflamasi Pencernaan)
11 Juli 2022 LINA S
3. Defisit Nutrisi b.d Peningkatan Kebutuhan
Metabolisme
11 Juli 2022 LINA S
RENCANA KEPERAWATAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
50
NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. 11/07/22 Hipertermia b.d Proses penyakit
DS
• Klien mengatakan sudah
demam 5 hari
• Klien mengatakan pusing
DO
• Hasil TTV
Tekanan darah : 120/80
mmHg
Suhu : 37.9℃
Nadi : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Saturasi O² : 98%
• Klien terlihat lemah dan
gelisah
• Kulit terasa hangat
Termoregulasi, Status
Kenyamanan, Status
Neurologis
Setelah diberikan intervensi
selama 3x24 jam,
diharapkan termoregulasi,
status kenyamanan, status
neurologis membaik,
dengan kriteria hasil :
• Suhu tubuh membaik
• Suhu kulit membaik
• Gelisah menurun
• Sakit kepala menurun
Manajemen Hipertermia
Observasi :
• Monitor suhu tubuh
• Monitor kadar elektrolit
Terapeutik :
• Lakukan pendinginan
eksternal (kompres dingin)
• Sediakan lingkungan yang
dingin
Edukasi :
• Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena
RENCANA KEPERAWATAN
51
NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
2. 11/07/22 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
(Inflamasi Pencernaan)
DS
• Klien mengatakan nyeri pada ulu hati /
epigastrium
Pengkajian nyeri :
P : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10
adalah 6 (sedang)
T : klien mengatakan nyerinya berkala
tetapi tidak menentu
DO
• Klien tampak meringis
• Klien tampak gelisah
• Nafsu makan berkurang
Tingkat Nyeri, Fungsi
Gastrointestinal
Setelah diberikan
intervensi selama
3x24 jam, diharapkan
tingakat nyeri menurun
dan fungsi
gastrointestinal
membaik dengan
kriteria hasil :
• Keluhan nyeri
menurun
• Meringis menurun
• Nyeri abdomen
menurun
Manajemen Nyeri
Observasi :
• Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
Terapeutik :
• Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(kompres dingin)
• Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi :
• Ajarkan teknik
nonfarmakologis
Kolaborasi :
-
RENCANA KEPERAWATAN
52
NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
3. 11/07/22 Defisit Nutrisi b.d Peningkatan
Kebutuhan Metabolisme
DS
• Klien mengatakan nafsu
makan berkurang
• Klien mengatakan sering
mual dan muntah
DO
• Nafsu makan berkurang
• Porsi makan yang
dihabiskan hanya 3-5
sendok
• Bb awal : 65 kg
• Bb sekarang : 59 kg
• Hasil lab :
Hb : L 10.5 g/Dl
Ht : L 30%
Eritrosit : L 3.7 juta/µL
Leukosit : 5.56 10^3/µL
Trombosit : 214 ribu/µL
Status Nutrisi, Fungsi
Gastrointestinal
Setelah diberikan intervensi
selama 3x24 jam,
diharapkan status nutrisi
dan fungsi gastrointestinal
membaik, dengan kriteria
hasil :
• Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat
• Nafsu makan meningkat
• Mual menurun
• Muntah menurun
Manajemen Nutrisi
Observasi :
• Identifikasi status nutrisi
• Monitor asupan makan
• Monitor berat badan
Terapeutik :
• Lakukan oral hygiene
sebelum makan
Edukasi :
• Anjurkan posisi duduk
• Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(antiemetik)
CATATAN KEPERAWATAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
53
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
12/07/22
08.50
Dx 1 Tindakan :
1. Monitor suhu tubuh
2. Sediakan lingkungan yang dingin
Hasil :
DO :
• TTV klien
TD : 110/73 mmHg R : 20x/mnt O² : 99%
N : 100x S : 37,8℃
• Lingkungan yang diberikan yaitu 1 ruangan dengan AC central 20℃
yang diisi dengan 4 pasien
DS :
Klien mengatakan masih pusing dan masih merasa demam
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
54
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
12/07/22
10.10
Dx 3 Tindakan :
1. Identifikasi status nutrisi,
2. Monitor asupan makan
Hasil :
DO :
• Status nutrisi kurang baik, karena ada penurunan berat badan
• Klien mual dan muntah
• Asupan makan klien kurang baik
• Klien menghabiskan makan 3-5 sendok saja
DS :
Klien mengatakan masih mual muntah
Klien mengatakan masih belum nafsu makan
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
55
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
12/07/22
13.05
Dx 2 Tindakan :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri (menggunakan metode PQRST)
2. Identifikasi skala nyeri
Hasil :
DO :
• Identifikasi menggunakan metode PQRST
P : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang)
T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu
DS :
• Klien mengatakan masih nyeri pada ulu hati
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
56
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
13/07/22
08.40
Dx 1 Tindakan :
1. Monitor suhu tubuh
2. Monitor kadar elektrolit
Hasil :
DO :
• TTV klien
TD : 129/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 100%
N : 95x/mnt S : 37,2℃
• Hasil Lab Elektrolit (Na, K, Cl)
Natrium (Na) : L 133 mmol/L
Kalium (K) : 4.1 mmol/L
Klorida (Cl) : 102 mmol/L
DS :
Klien mengatakan masih sedikit pusing, tetapi sudah tidak terlalu
demam seperti kemarin
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
57
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
13/07/22
09.50
Dx 2 Tindakan :
1. Identifikasi skala nyeri
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Hasil :
DO :
• Skala nyeri dari yang awalnya 6, turun menjadi 4
• Memberikan terapi musik
• Musik diberikan melalui youtube
• Setelah diberikan terapi musik selama -+ 20-30 menit klien
menjadi lebih relax
• Klien tidur di bankar
• Klien difasilitasi ruangan dengan AC central
• Klien tidur dengan nyaman
• Klien tampak sudah tidak meringis
DS :
• Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
58
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
13/07/22
10.55
Dx 1 Tindakan :
1. Memberikan kolaborasi cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral
Hasil :
DO :
• Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena
• Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
DS :
• Klien mengatakan masih sedikit pusing
• Klien mengatakan masih sedikit demam
LINA S
13/07/22
10.55
Dx 3 Tindakan :
1. Memberikan kolaborasi medikasi sebelum makan (antiemetik)
Hasil :
DO :
• Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena
• Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
DS :
• Klien mengatakan masih sedikit mual, tetapi muntahnya sudah jarang
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
59
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
13/07/22
13.10
Dx 3 Tindakan :
1. Monitor asupan makan
2. Monitor berat badan
3. Ajarkan diet yang diprogramkan
Hasil :
DO :
• Asupan makan sudah mulai membaik
• Klien menghabiskan ½ porsi
• Nafsu makan sudah mulai ada walaupun belum sepenuhnya
• Berat badan bertambah sekitar 0,3 kg
• Diet yang di programkan yaitu makanan lunak dengan 1770 kkal
DS :
• Klien mengatakan nafsu makan sudah mulai ada
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
60
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
14/07/22
14.20
Dx 1 Tindakan :
1. Monitor suhu tubuh
2. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin)
3. Ajarkan tirah baring
Hasil :
DO :
• TTV klien
TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99%
N : 73x/mnt S : 36,4℃
• Klien diberikan kompres dingin dengan handuk
• Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa waktu
• Klien tampak sudah tidak gelisah
DS :
• Klien mengatakan masih suka pusing
• Klien mengatakan demamnya sudah tidak terasa
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
61
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
14/07/22
15.10
Dx 2 Tindakan :
1. Identifikasi skala nyeri
Hasil :
DO :
• Skala nyeri sudah berukurang dari 4 menjadi 2
• Klien terlihat lebih relax
• klien tampak sudah tidak meringis
DS :
• Klien mengatakan nyeri sudah perlahan mulai berkurang
• Klien mengatakan nyeri pada ulu hatinya sudah cukup
berukurang dari sebelum-sebelumya
• Klien mengatakan dirinya menjadi lebih nyaman
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
62
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
14/07/22
15.40
Dx 1 Tindakan :
1. Memberikan kolaborasi cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral
Hasil :
DO :
• Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena
• Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
DS :
• Klien mengatakan masih sedikit pusing
• Klien mengatakan sudah tidak merasa demam
LINA S
14/07/22
15.40
Dx 3 Tindakan :
1. Memberikan kolaborasi medikasi sebelum makan (antiemetik)
Hasil :
DO :
• Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena
• Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
DS :
• Klien mengatakan mual jarang-jarang, tetapi sudah tidak pernah muntah
LINA S
CATATAN KEPERAWATAN
63
TGL /
WAKTU
NO.
DIAGNOSA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
14/07/22
16.20
Dx 3 Tindakan :
1. Memonitor asupan makan
2. Melakukan oral hygiene sebelum makan
3. Menganjurkan posisi duduk
Hasil :
DO :
• Asupan makan sudah mulai membaik
• Klien menghabiskan 1 porsi, tetapi tidak setiap saat habis
• Nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya walaupun belum
sepenuhnya
• Klien melakukan oral hygiene di bankar dengan posisi duduk,
dibantu oleh keluarga klien
• Klien mulai memposisikan duduk ketika makan dan melakukan
oral hygiene
DS :
• Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya
• Klien mengatakan mual kadang masih muncul, tetapi jarang
• Klien mengatakan sudah tidak pernah muntah
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
64
NO
DIAGNOSA
TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF
Dx 1 12/07/22 S : Klien mengatakan masih pusing dan masih merasa demam
O :
• TTV Klien
TD : 110/73 mmHg R : 20x/mnt O² : 99%
N : 100x S : 37,8℃
• Lingkungan yang diberikan yaitu 1 ruangan dengan AC Central
20℃ yang diisi dengan 4 pasien
A : Hipertermia belum teratasi
P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor suhu tubuh
2. Monitor kadar elektrolit
3. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin)
4. Sediakan lingkungan yang dingin
5. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena
dan oral
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
65
Dx 2 12/07/22 S : Klien mengatakan masih nyeri pada ulu hati
O :
• Identifikasi menggunakan metode PQRST
P : klien mengatakan nyeri pada abdomen
Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6
(sedang)
T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak
menentu
A : Nyeri akut belum teratasi
P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi skala nyeri
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (kompres dingin
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
66
Dx 3 12/07/22 S :
• Klien mengatakan masih mual muntah
• Klien mengatakan masih belum nafsu makan
O :
• Status nutrisi kurang baik, karena ada penurunan berat badan
• Klien mual dan muntah
• Asupan makan klien kurang baik
• Klien menghabiskan makan 3-5 sendok saja
A : Defisit nutrisi belum teratasi
P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor asupan makan
2. Monitor berat badan
3. Lakukan oral hygiene sebelum makan
4. Anjurkan posisi duduk
5. Ajarkan diet yang diprogramkan
6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik)
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
67
NO
DIAGNOSA
TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF
Dx 1 13/07/22 S :
• Klien mengatakan masih sedikit pusing, tetapi sudah tidak terlalu demam
seperti kemarin
O :
• TTV klien
TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99%
N : 73x/mnt S : 37,2℃
• Klien diberikan kompres dingin dengan handuk
• Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa waktu
• Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena
• Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
68
A : Hipertermia teratasi sebagian
1. c
P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor suhu tubuh
2. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin)
3. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena dan
oral
Dx 2 13/07/22 S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang
O :
• Skala nyeri dari yang awalnya 6, turun menjadi 4
• Memberikan terapi musik
• Musik diberikan melalui youtube
• Setelah diberikan terapi musik selama -+ 20-30 menit klien menjadi lebih
relax
• Klien tidur di bankar
• Klien difasilitasi ruangan dengan AC central
• Klien tidur dengan nyaman
• Klien tampak sudah tidak meringis
A : Nyeri akut teratasi sebagian
1. Keluhan nyeri dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun
2. Meringis dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun
3. Nyeri abdomen dari sedang menjadi cukup menurun
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
69
P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi skala nyeri
2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(kompres dingin
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Dx 3 13/07/22 S :
• Klien mengatakan nafsu makan sudah mulai ada
• Klien mengatakan masih sedikit mual
• Klien mengatakan muntah sudah jarang-jarang
O :
• Asupan makan sudah mulai membaik
• Klien menghabiskan ½ porsi
• Nafsu makan sudah mulai ada walaupun belum sepenuhnya
• Berat badan bertambah sekitar 0,3 kg
• Diet yang di programkan yaitu makanan lunak dengan 1770 kkal
• Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena
• Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
70
A : Defisit nutrisi teratasi sebagian
1. Porsi makanan yang dihabiskan dari cukup menurun
meningkat menjadi sedang
2. Nafsu makan dari cukup menurun meningkat menjadi
sedang
3. Mual dari sedang menjadi cukup meningkat
4. Muntah dari menjadi cukup meningkat
P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor asupan makan
2. Lakukan oral hygiene sebelum makan
3. Anjurkan posisi duduk
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(antiemetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun
No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan
71
NO
DIAGNOSA
TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF
Dx 1 14/07/22 S :
• Klien mengatakan masih sedikit pusing
• Klien mengatakan sudah tidak merasa demam
O :
• TTV klien
TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99%
N : 73x/mnt S : 36,4℃
• Klien diberikan kompres dingin dengan handuk
• Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa
waktu
• Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena
• Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg
• Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
72
A : Hipertermia teratasi sebagian
1. Suhu tubuh dari cukup baik menjadi membaik
2. Suhu kulit dari cukup baik menjadi membaik
3. Sakit kepala dari sedang menjadi cukup membaik
4. Gelisah dari sedang menjadi membaik
P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor suhu tubuh
2. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral
Dx 2 14/07/22 S :
• Klien mengatakan nyeri sudah perlahan mulai berkurang
• Klien mengatakan nyeri pada ulu hatinya sudah cukup berukurang dari
sebelum-sebelumya
• Klien mengatakan dirinya menjadi lebih nyaman
O :
• Skala nyeri sudah berukurang dari 4 menjadi 2
• Klien terlihat lebih relax
• klien tampak sudah tidak meringis
A : Nyeri akut teratasi sebagian
1. Keluhan nyeri dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun
2. Meringis dari cukup menurun menjadi menurun
3. Nyeri abdomen dari sedang menjadi cukup menurun
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
73
P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi skala nyeri
Dx 3 14/07/22 S :
• Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik dari
sebelumnya
• Klien mengatakan mual kadang masih muncul, tetapi jarang
• Klien mengatakan sudah tidak pernah muntah
O :
• Asupan makan sudah mulai membaik
• Klien menghabiskan 1 porsi, tetapi tidak setiap saat habis
• Nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya walaupun belum
sepenuhnya
• Klien melakukan oral hygiene di bankar dengan posisi duduk,
dibantu oleh keluarga klien
• Klien mulai memposisikan duduk ketika makan dan melakukan
oral hygiene
LINA S
CATATAN PERKEMBANGAN
74
A : Defisit nutrisi teratasi sebagian
1. Porsi makanan yang dihabiskan dari sedang menjadi meningkat
2. Nafsu makan dari sedang menjadi cukup meningkat
3. Mual dari sedang menjadi menurun
4. Muntah dari menjadi menurun
P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan
1. Monitor asupan makan
2. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik)
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN
PENDAHULUAN
3
75
DAFTAR PUSTAKA
Brunners & Suddart, (2002), Buku Ajar Keperawatan, Edisi 8, Penerbit EGC, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
Doengoes, Marilyn E., (2002), Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Tujuan Perawatan
Pasien, Edisi III, EGC, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
Evelyn C., Pearce, (2002), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
Nursalam, (2001), Proses Dokumentasi Keperawatan, Edisi I, Salemba Medika, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
Pengertian Demam Tipoid. ://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com/2011/01/thypoid-fever.html. Diakses 11 Juli 2022
Definisi Typoid. Diambil pada tanggal 8 Juni 2012. Asuhan Keperawatan dengan Demam Tipoid.
http://denfirman.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-typoid.html Diakses 11 Juli 2022
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan. http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan-
manusia/ Diakses 11 Juli 2022
Sudoyo, Aru W., (2006) , Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid III, FKUI, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
Tarwono, Wartonah, (2004), Kebutuhan Dasar Manusi dan Proses Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022
76
Thank you!
Do you have any questions?
77

More Related Content

Similar to ASUHAN KEPERAWATAN KMB 2 ONLINE.pptx

Similar to ASUHAN KEPERAWATAN KMB 2 ONLINE.pptx (20)

B
BB
B
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
KEDOKTERAN KELUARGA DBD.pptx
KEDOKTERAN KELUARGA DBD.pptxKEDOKTERAN KELUARGA DBD.pptx
KEDOKTERAN KELUARGA DBD.pptx
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoidAsuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
 
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdfaskepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
ppt anak.pptx
ppt anak.pptxppt anak.pptx
ppt anak.pptx
 
askep enteritis
askep enteritisaskep enteritis
askep enteritis
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
Isnawati asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem pencernaan gastritis ...
 
Case kecamatan
Case kecamatanCase kecamatan
Case kecamatan
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptxTuberkulosis Pkm Sempu.pptx
Tuberkulosis Pkm Sempu.pptx
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Typhoid
TyphoidTyphoid
Typhoid
 

Recently uploaded

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

ASUHAN KEPERAWATAN KMB 2 ONLINE.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN TYPHOID FEVER LINA SHAFIYAH 20027
  • 2. DEFINISI, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI, MANIFESTASI KLINIS, KOMPLIKASI, PEMERIKSAAN PENUNJANG, PENATALAKSANAAN LAPORAN PENDAHULUAN 1 2
  • 3. DEFINISI Deman Typhoid adalah penyakit akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan segala deman, gangguaan pada saluran pencernaan.(Mansjoer, 2002,; 432) Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 2001 ). Dari beberapa pengertian diatasis dapat disimpulkan sebagai berikut, Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A. B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasi 3
  • 4. ETIOLOGI Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun. 4
  • 5. PATOFISIOLOGI Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain.. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu. 5
  • 6. MANIFESTASI KLINIS Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran. Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut. MINGGU 1 MINGGU 2 6
  • 7. KOMPLIKASI a. Komplikasi intestinal 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik b. Komplikasi extra intestinal 1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis, tromboplebitis. 2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma uremia hemolitik. 3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis. 4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : 7
  • 8. KOMPLIKASI c. Hepatitis, kolesistitis. 1) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis. 2) Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis. 3) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia 8
  • 9. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan leukosit Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi sekunder. 2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid. 3. Biakan darah Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam typhoid. 9
  • 10. PEMERIKSAAN PENUNJANG 4. Uji Widal Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. 10
  • 11. PENATALAKSANAAN a. Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus. b. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan. Diet : a. Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein. b. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring. c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim. d. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari. 11
  • 12. PENATALAKSANAAN Obat-obatan. a. Klorampenikol b. Tiampenikol c. Kotrimoxazol d. Amoxilin dan ampicillin 12
  • 13. PENGKAJIAN, PEMERIKSAAN PENUNJANG, PENATALAKSANAAN, DATA FOKUS, ANALISA DATA, DIAGNOSA KEPERAWATAN, RENCANA KEPERAWATAN, CATATAN KEPERAWATAN, CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN 2 13
  • 14. PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian : 11 Juli 2022 Tanggal Masuk : 09 Juli 2022 Ruang/Kelas : Flamboyan/402 Nomor Register : 2022-921237 Diagnosa Medis : Prongoled Febris dd Typhoid Fever 1. Identitas Klien Nama Klien : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 40 Tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa / Indonesia 14
  • 15. PENGKAJIAN Pendidikan : SMA/Sederajat Bahasa yang digunakan : Indonesia Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. H. M. Yasin No. 94, 03/07, Kel. Baru, Kec. Pasar Rebo Sumber Biaya : BPJS Mandiri Sumber Informasi : Klien 2. Resume : 15
  • 16. PENGKAJIAN 3. Riwayat Keperawatan a. Riwayat Kesehatan sekarang 1) Keluhan utama : klien mengatakan demam 5 hari, batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (+), pusing (+), mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri (+) Pengkajian nyeri : P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu 2) Kronologis keluhan : a) Faktor pencetus : klien mengatakan setelah berkegiatan yang cukup padat klien merasakan pusing, mual, dan sedikit demam 16
  • 17. PENGKAJIAN a) Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak () Bertahap b) Lamanya : klien mengatakan kurang lebih 3 minggu c) Upaya mengatasi : klien mengatakan dirinya dibawa ke RS oleh suami dan keluarga b. Riwayat kesehatan masa lalu 1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) : klien mengatakan sebelumnya belum pernah merasakan keluhan yang sama ketika sakit, klien belum pernah di bawa ke RS, sebelum dibawa ke RS klien berobat dahulu ke klinik dan diberi cefixime 2. Riwayat Alergi (obat, makanan, binatang, dan lingkungan) : klien mengatakan tidak ada alergi 3. Riwayat pemakaian obat : klien mengatakan dirinya tidak pernah meminum obat rutin yang jangka panjang, tetapi ketika di bawa ke klinik klien diberi obat cefixime c. Riwayat kesehatan keluarga (genogram dan keterangan tiga generasi dari klien) : klien dan keluarga klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan. Genogram : (terlampir di slide selanjutnya) 17
  • 18. PENGKAJIAN Bulat : laki-laki Kotak : Perempuan X : meninggal P : pasien 18 X P X
  • 19. PENGKAJIAN d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko : klien dan keluarga klien mengatakan tidak ada e. Riwayat Psikososial : 1) Adakah orang terdekat dengan klien : klien mengatakan ada yaitu anak klien 2) Interaksi dalam keluarga a) Pola komunikasi : baik b) Pembuatan keputusan : klien mengatakan untuk membuat keputusan klien banyak melakukan diskusi terlebih dahulu c) Kegiatan masyarakat : klien mengatakan dirinya di lingkungan mengikuti kegiatan warga sekitar seperti Arisan RT, Pengajian bulanan, dan Ibu PKK 3) Dampak penyakit terhadap klien : klien mengatakan peran orang tua dan istri menjadi tergantikan oleh anggota keluarga inti lainnya 4) Masalah yang mempengaruhi klien : klien mengatakan tidak ada permasalahaan dari awal sakit 19
  • 20. PENGKAJIAN 5) Mekanisme koping terhadap stress () Pemecahan masalah ( ) Makan ( ) Tidur ( ) Minum Obat ( ) Cari Pertolongan ( ) Lain-lain (mis : marah) 5) Persepsi klien terhadap penyakitnya a) Hal yang dipikirkan saat ini : klien mengatakan dirinya memikirkan akan perannya yang sangat penting di rumah tangganya menjadi terabaikan sesaat b) Harapan setelah menjalani perawatan : klien mengatakan setelah menjalani perawatan klien bisa sembuh dan bisa pulang ke rumah c) Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : klien mengatakan dirinya menjadi sedih karena tidak ada yang mengurus keluarga kecilnya 6) Sistem nilai kepercayaan a) Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : klien mengatakan tidak ada b) Aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan : klien mengatakan melakukan ibadah dan doa 20
  • 21. PENGKAJIAN 8) Kondisi lingkungan rumah : klien mengatakan lingkungan rumahnya aman, bersih, jauh dari jalanan besar 9) Pola kebiasaan 21 NO. HAL YAG DIKAJI POLA KEBIASAAN SEBELUM SAKIT/ SEBELUM DI RS DI RUMAH SAKIT 1. POLA NUTRISI : a)Frekuensi makan : .......x/hari b)Nafsu makan : baik/tidak, alasan : (mual) c)Porsi makan yang dihabiskan d)Makanan yang tidak disukai e)Makanan yang membuat alergi f) Makanan pantangan g)Makanan diet h)Penggunaan obat-obatan sebelum makan i) Penggunaan alat bantu (NGT, dll) 3x Baik 1 porsi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 3x Tidak baik (mual, muntah) ¼ porsi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Makan Sucralfat, ondan, omz Tidak ada
  • 22. PENGKAJIAN 22 2. POLA ELIMINASI a) BAK 1) Frekuensi : .........x/hari 2) Warna : 3) Keluhan : 4) Penggunaan alat bantu (kateter, dll) b) BAB 1) Frekuensi : ........x/hari 2) Waktu : pagi/siang/malam/tidak tentu 3) Warna : 4) Konsistensi : 5) Keluhan : 6) Penggunaan laxatif : 3-4 kali Kuning Tidak ada Tidak 2-3 kali Tidak tentu Kuning Kecoklatan Padat lembek Tidak ada Tidak 2-3 kali Kuning agak pekat Tidak ada Tidak 1 kali Tidak tentu Kecoklatan Lembek Tidak ada Tidak 3. POLA PERSONAL HYGIENE a) Mandi 1) Frekuensi : ........x/hari 2) Waktu : Pagi/Sore/Malam b) Oral hygiene 1) Frekuensi : .........x/hari 2) Waktu : Pagi/Siang/Setelah makan c) Cuci rambut 1) Frekuensi :.............x/minggu 2 kali Pagi dan Sore 2 kali Pagi dan sebelum tidur 3 kali 1 kali Pagi 1 kali Pagi Belum pernah
  • 23. PENGKAJIAN 23 4. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR a) Lama tidur siang : ........jam/hari b) Lama tidur malam : ......jam/hari c) Kebiasaan sebelum tidur : 2 jam 8 jam Tidak ada 2 jam 8 jam Tidak ada 5. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN a) Waktu bekerja :Pagi/Siang/Malam b) Olahraga : ( ) Ya ( ) Tidak c) Jenis olahraga : d) Frekuensi olahraga : ........x/minggu e) Keluhan dalam beraktivitas (pergerakan tubuh/mandi/mengenakan pakaian/sesak setelah beraktivitas) Pagi dan Siang Ya Voly 2 kali Tidak ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak ada
  • 24. PENGKAJIAN 24 6. KEBIASAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN : a) Merokok : Ya / Tidak 1) Frekuensi : 2) Jumlah : 3) Lama pemakaian : b) Minuman Keras/NAPZA : Ya / Tidak 1) Frekuensi : 2) Jumlah : 3) Lama pemakaian : Tidak Tidak Tidak Tidak
  • 25. PENGKAJIAN FISIK A.Pemeriksaan Fisik Umum 1. Berat badan : 59 Kg (Sebelum sakit : 65 Kg) 2. Tinggi badan : 163 Cm 3. Keadaan umum : ( ) Ringan () Sedang ( ) Berat 4. Pembesaran kelenjar getah bening : () Tidak ( ) Ya 5. Pemeriksaan IMT (Indeks Masa Tubuh) : 22.2 Kg/m² B. Sistem Penglihatan 1. Posisi mata : () Simetris ( ) Asimetris 2. Kelopak mata: () Normal ( ) Ptosis 3. Pergerakan bola mata : () Normal ( ) Abnormal 4. Konjungtiva : ( ) Merah muda () Anemis ( ) Sangat Merah 5. Kornea : () Normal ( ) Keruh/Berkabut ( ) Terdapat pendarahan 25
  • 26. PENGKAJIAN FISIK 6. Sklera : () Ikterik ( ) Anikterik 7. Pupil : () Isokor ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( ) Miosis 8. Otot mata : () Tidak Ada Kelainan ( ) Juling keluar ( ) Juling kedalam ( ) Berada di atas 9. Fungsi penglihatan : () Baik ( ) Kabur ( ) Dua bentuk/Diplopia 10. Tanda-tanda radang : Tidak ada 11. Pemakaian kacamata : () Tidak ( ) Ya, Jenis : 12. Pemakaian lensa kontak : Tidak 13. Refleks cahaya : Positif C. Sistem Pendengaran 1. Daun telinga : () Normal ( ) Tidak, Kanan/Kiri 2. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : bewarna kuning, lembek tapi sedikit cair, bau (-) 3. Kondisi telinga tengah : () Normal ( ) Kemerahan ( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi 4. Cairan dalam telinga : () Tidak Ada ( ) Ada :...... ( ) Darah, nanah, dll 5. Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya () Tidak 26
  • 27. PENGKAJIAN FISIK 6. Tinitus : ( ) Ya () Tidak 7. Fungsi pendengaran : () Normal ( ) Kurang ( ) Tuli, Kanan/Kiri 8. Gangguan keseimbangan : () Tidak ( ) Ya :...... 9. Pemakaian alat bantu : ( ) Ya () Tidak D.Sistem Wicara : () Normal ( ) Tidak :...... ( ) Apasia ( ) Aphonia ( ) Dysartria ( ) Dysphasia ( ) Anarthia E. Sistem Pernapasan 1. Jalan napas : () Bersih ( ) Ada sumbatan :.......... 2. Pernapasan : () Tidak sesak ( ) Sesak :....... 3. Menggunakan oto bantu pernapasan : ( ) Ya () Tidak 4. Frekuensi : 20 x/menit 27
  • 28. PENGKAJIAN FISIK 5. Irama : () Teratur ( ) Tidak Teratur 6. Jenis pernapasan : Spontan 7. Kedalaman : () Dalam ( ) Dangkal 8. Batuk : () Tidak ( ) Ya (produkif/tidak) 9. Sputum : () Tidak ( ) Ya (putih/kuning/hijau) 10. Kosistensi : ( ) Kental ( ) Encer 11. Terdapat darah : ( ) Ya ( ) Tidak 12. Palpasi dada : 13. Perkusi dada : 14. Suara napas : () Vesikuler ( ) Whezing ( ) Ronkhi ( ) Crackles 15. Nyeri saat bernapas : ( ) Ya () Tidak 16. Penggunaan alat bantu napas : () Tidak ( ) Ya :............ 28
  • 29. PENGKAJIAN FISIK F. Sistem Kardiovaskuler 1. Sirkulasi Perifer a. Nadi : 89 x/menit, Irama : () Teratur ( ) Tidak Teratur, Denyut : ( ) Lemah () Kuat b. Tekanan darah : 120/80 mmHg c. Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya () Tidak Kiri : ( ) Ya () Tidak d. Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin e. Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Cyanosis ( ) Kemerahan f. Pengisian Kapiler : < 3 detik g. Edema : ( ) Ya () Tidak ( ) Tungkai atas ( ) Tungkai bawah ( ) Periorbital ( ) Muka ( ) Skrotalis ( ) Anasarka 29
  • 30. PENGKAJIAN FISIK 2. Sirkulasi Jantung a. Kecepatan denyut apical : b. Irama : () Teratur ( ) Tidak teratur c. Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop d. Sakit dada : ( ) Ya () Tidak 1) Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa aktivitas 2) Karakteristik : ( ) Ditusuk-tusuk ( ) Terbakar ( ) Tertimpa benda berat 3) Skala nyeri : G.Sistem Hematologi Gangguan Hematologi : 1. Pucat : () Tidak ( ) Ya 2. Pendarahan : () Tidak ( ) Ya :............. ( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan ( ) Pendarahan gusi ( ) Echimosis 30
  • 31. PENGKAJIAN FISIK H.Sistem Syaraf Pusat 1. Keluhan sakit kepala : Ya, Pusing 2. Tingkat kesadaran : () Composmentis ( ) Apatis ( ) Somnolent ( ) Soporokoma 3. Glasglow coma scale (GCS) : 15, E : 4 M : 6 V : 5 4. Tanda-tanda peningkatan TIK : () Tidak ( ) Ya :......... ( ) Muntah proyektil ( ) Nyeri kepala hebat ( ) Pupil edema 5. Gangguan sistem persyarafan : ( ) Kejang ( ) Pelo ( ) Mulut mencong ( ) Disorientasi ( ) Polineuritis/Kesemutan ( ) Kelumpuhan ekstremitas (ka/ki/a/b) 6. Pemeriksaan refleks : a. Refleks fisiologis : () Normal ( ) Tidak :........ b. Refleks patologis : () Tidak ( ) Ya :............. 31
  • 32. PENGKAJIAN FISIK I. Sistem Pencernaan Keadaan mulut : 1. Gigi : () Caries ( ) Tidak 2. Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya () Tidak 3. Stomatitis : ( ) Ya () Tidak 4. Lidah kotor : ( ) Ya () Tidak 5. Saliva : () Normal ( ) Abnormal 6. Muntah : ( ) Tidak () Ya :........ a. Isi : () Makanan ( ) Cairan ( ) Darah b. Warna : () Sesuai warna makanan ( ) Kehijauan ( ) Coklat ( ) Kuning ( ) Hitam c. Frekuensi : 2-3x/hari d. Jumlah : -+ 50-100 ml 7. Nyeri daerah perut : ( ) Ya :......... () Tidak 8. Skala nyeri : Tidak ada 32
  • 33. PENGKAJIAN FISIK 9. Lokasi dan karakteristik nyeri : ( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Melilit ( ) Cramp ( ) Panas/terbakar ( ) Setempat ( ) Menyebar ( ) Berpindah-pindah ( ) Kanan atas ( ) Kanan bawah ( ) Kiri atas ( ) Kiri bawah 10. Bising usus : Tidak 11. Diare : () Tidak ( ) Ya :........ a. Lamanya : Frekuensi : x/hari b. Warna feces : ( ) Kuning ( ) Putih seperti air cucian beras ( ) Coklat ( ) Hitam ( ) Dempul c. Konsistensi feces : ( ) Setengah padat ( ) Cair ( ) Berdarah ( ) Terdapat lendir ( ) Tidak ada kelainan 10. Konstipasi : () Tidak ( ) Ya : Lamanya : - 11. Hepar : () Teraba ( ) Tidak teraba 12. Abdomen : () Lembek ( ) Kembung ( ) Acites ( ) Distensi 33
  • 34. PENGKAJIAN FISIK J. Sistem Endokrin 1. Pembesaran kelenjar tiroid : () Tidak ( ) Ya ( ) Exoptalmus ( ) Tremor ( ) Diaporesis 2. Nafas berbau keton : ( ) Ya () Tidak ( ) Poliura ( ) Polidipsi ( ) Poliphagi 3. Luka ganggren : () Tidak ( ) Ya, lokasi :............ 4. Kondisi luka : - J. Sistem urogenetal Balance cairan :...................................ml/24 jam 1. Intake :............................................ml................jam Uraikan :................................................................... 2. Output :...........................................ml................jam Uraikan:.................................................................... Perubahan pola kemih : ( ) Retensi ( ) Urgensi ( ) Disuria ( ) Tidak lampias ( ) Nocturia ( ) Inkontinensia ( ) Anuria 34
  • 35. PENGKAJIAN FISIK BAK : a. Warna : ( ) Kuning jernih () Kuning kental/Coklat ( ) Merah ( ) Putih b. Distensi/ketegangan kandung kemih : ( ) Ya () Tidak c. Keluhan sakit pinggang : ( ) Ya () Tidak d. Skala nyeri :................................... I. Sistem Integumen 1. Turgor kulit : () Elastis ( ) Tidak elastis 2. Temperatur kulit : () Hangat ( ) Dingin 3. Warna kulit : ( ) Pucat ( ) Sianosis ( ) Kemerahan 4. Keadaan kulit : () Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus ( ) Luka, lokasi :.......................... ( ) Insisi operasi , Lokasi :............................ Kondisi :................ 35
  • 36. PENGKAJIAN FISIK ( ) Gatal-gatal ( ) Memar/Lebam ( ) Kelainan pigmen ( ) Luka bakar, Grade................. Prosentase......................... ( ) Dekubitus, Lokasi :...................................... 5. Kelainan kulit : () Tidak ( ) Ya, Jenis 6. Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Normal, tidak ada tanda-tanda infeksi 7. Keadaan rambut : a. Tekstur : () Baik ( ) Tidak ( ) Alonesia b. Kebersihan : () Ya ( ) Tidak M.Sistem Muskuloskeletal 1. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya () Tidak 2. Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya () Tidak 3. Fraktur : ( ) Ya () Tidak Lokasi :........................................................ Kondisi :....................................................... 4. Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak ( ) Lain-lain, sebutkan :............... 36
  • 37. PENGKAJIAN FISIK 5. Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliosis ( ) Lordosis ( ) Kiposis 6. Keadaan tonus otot : () Baik ( ) Hipotoni ( ) Hipertoni ( ) Atoni 7. Kekuatan otot : Data tambahan (Pemahaman tentang penyakit) : 37 5 5 5 5
  • 38. PEMERIKSAAN PENUNJANG HASIL LABORATORIUM No. Lab : 22055573 No. HIS : LAB-220630-00272 No. RM : 2022-921237 Tgl Transaksi : 30-06-22 18:23 Nama Pasien : Siti Fatimah NY Tgl Bahan Diterima : 30-06-22 18:34 Tgl Lahir : 24/02/1982 Tgl Hasil Selesai : 30-06-22 19:16 Alamat Pasien : - Dokter Pengirim : Donny Jandiana, DR SPBO Asal pasien : Ruang Flamboyan Dokter P. Jawab : dr. Suci Setiawati, Sp.PK Diagnosa : Prolonged Febris dr. Fitri Hamka, Sp.PK 38 Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan HEMATOLOGI Hematologi rutin Hemoglobin L 10.5 g/dL 13.2 – 17.3 Hematokrit L 30 % 40 – 52 Eritrosit L 3.7 Juta/µL 4.4 – 5.9
  • 39. PEMERIKSAAN PENUNJANG 39 Leukosit 5.56 10^3/µL 3.80 – 10.16 Trombosit 214 Ribu/µL 150 – 440 Hitung Jenis Basofil 0 % 0 – 1 Eosinofil L 0 % 1 – 3 Neutrofil Batang L 0 % 3 – 5 Neutrofil Segmen 61 % 50 – 70 Limfosit 30 % 20 – 40 Monosit H 9 % 2 – 8 LUC 0 % < 4 Limfosit Absolut 1668 /µL 1500 – 4000 Neutrofil Limfosit Ratio 2.03 Kimia Klinik SGOT (AST) 33 U/L 0 – 50 SPGT (ALT) 42 U/L 0 – 50
  • 40. PEMERIKSAAN PENUNJANG 40 Ureum Darah L 12 mg/dL 20 – 40 Keratinin Darah 0.60 mg/dL 0.17 – 1.50 eGFR 158.6 mL/min/1.73 m^2 Glukosa Darah Sewaktu 111 mg/dL < 200 Elektrolit ( Na, K, Cl) Natrium (Na) 61 mmol/L 135 – 147 Kalium (K) 30 mmol/L 3.5 – 5.0 Klorida (Cl) H 9 mmol/L 98 – 108
  • 41. PEMERIKSAAN PENUNJANG HASIL LABORATORIUM No. Lab : 22055573 No. HIS : LAB-220630-00272 No. RM : 2022-921237 Tgl Transaksi : 30-06-22 18:23 Nama Pasien : Siti Fatimah NY Tgl Bahan Diterima : 30-06-22 18:34 Tgl Lahir : 24/02/1982 Tgl Hasil Selesai : 30-06-22 19:16 Alamat Pasien : - Dokter Pengirim : Donny Jandiana, DR SPBO Asal pasien : Ruang Flamboyan Dokter P. Jawab : dr. Suci Setiawati, Sp.PK Diagnosa : Prolonged Febris dr. Fitri Hamka, Sp.PK 41 Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan SEROLOGI & IMUNOLOGI Widal O 1/320 Negatif AO Negatif Negatif BO Negatif Negatif
  • 42. PEMERIKSAAN PENUNJANG 42 CO Negatif Negatif H 1/160 Negatif AH Negatif Negatif BH Negatif Negatif CH 1/80 Negatif
  • 43. PENATALAKSANAAN 43 NO. NAMA OBAT CARA/RUTE WAKTU & FREK DOSIS 1. Sucralfat Oral 3x 1 cth 2. Paracetamol (PCT) Oral 3x 500 mg 3. Omeprazole (OMZ) IV 1x 40 mg 4. Ondansentron (Ondan) IV 3x 4 mg 4. Domperidone Oral 3x 1 tb / 10 mg 5. Levofloxacin IV 1x 750 mg/30 ml 6. Nacl 0,9 % IVFD / 8jam TERAPI OBAT YANG DIBERIKAN DIET YANG DIBERIKAN 1. Diet lunak 1700 kkal
  • 44. DATA FOKUS 44 NO TGL DATA OBYEKTIF TGL DATA SUBYEKTIF 1. 12/07/22 • Klien terlihat lemah dan gelisah • Klien terlihat meringis • Nafsu makan tidak baik • Kulit terasa hangat • Bb awal : 65 kg • Bb sekarang : 59 kg • Tinggi badan : 163 cm • Tekanan darah : 120/80 mmHg • Suhu : 37,9℃ • Respirasi : 20x/mnt • Nadi : 89x/mnt • Saturasi o² : 98% • Klien menghabiskan makan 3-5 sendok • Hasil lab darah : Hb : L 10.5 g/dL Ht : L 30% Eritrosit : L 3.7 juta/µL Leukosit : 5.56 10^3/µL Trombosit : 214 ribu/µL 12/07/22 • Klien mengatakan demam sudah 5 hari • Klien mengatakan pusing • Klien mengatakan nyeri pada ulu hati / epigastrium Pengkajian nyeri : P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu • Klien mengatakan nafsu makan berkurang • Klien mengatakan sering mual dan muntah
  • 45. DATA FOKUS 45 NO TGL DATA OBYEKTIF TGL DATA SUBYEKTIF 1. 12/07/22 • Hasil lab widal : O : 1/320 H : 1/160 CH : 1/80
  • 46. ANALISA DATA Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 46 NO. DATA MASALAH ETIOLOGI 1. DS • Klien mengatakan sudah demam 5 hari • Klien mengatakan pusing DO • Hasil TTV Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 37.9℃ Nadi : 89x/mnt Respirasi : 20x/mnt Saturasi O² : 98% • Klien terlihat lemah dan gelisah • Kulit terasa hangat Hipertermia Proses penyakit
  • 47. ANALISA DATA 47 NO. DATA MASALAH ETIOLOGI 2. DS • Klien mengatakan nyeri pada ulu hati / epigastrium Pengkajian nyeri : P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu DO • Klien tampak meringis • Klien tampak gelisah • Nafsu makan berkurang Nyeri Akut Agen pencedera fisiologis (inflamasi pencernaan)
  • 48. ANALISA DATA 48 NO. DATA MASALAH ETIOLOGI 3. DS • Klien mengatakan nafsu makan berkurang • Klien mengatakan sering mual dan muntah DO • Nafsu makan berkurang • Porsi makan yang dihabiskan hanya 3-5 sendok • Bb awal : 65 kg • Bb sekarang : 59 kg • Hasil lab : Hb : L 10.5 g/dL Ht : L 30% Eritrosit : L 3.7 juta/µL Leukosit : 5.56 10^3/µL Trombosit : 214 ribu/µL Defisit Nutrisi Agen pencedera fisiologis (inflamasi pencernaan)
  • 49. DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 49 NO. MASALAH / DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI NAMA JELAS 1. Hipertermia b.d Proses penyakit 11 Juli 2022 LINA S 2. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis (Inflamasi Pencernaan) 11 Juli 2022 LINA S 3. Defisit Nutrisi b.d Peningkatan Kebutuhan Metabolisme 11 Juli 2022 LINA S
  • 50. RENCANA KEPERAWATAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 50 NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI 1. 11/07/22 Hipertermia b.d Proses penyakit DS • Klien mengatakan sudah demam 5 hari • Klien mengatakan pusing DO • Hasil TTV Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 37.9℃ Nadi : 89x/mnt Respirasi : 20x/mnt Saturasi O² : 98% • Klien terlihat lemah dan gelisah • Kulit terasa hangat Termoregulasi, Status Kenyamanan, Status Neurologis Setelah diberikan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan termoregulasi, status kenyamanan, status neurologis membaik, dengan kriteria hasil : • Suhu tubuh membaik • Suhu kulit membaik • Gelisah menurun • Sakit kepala menurun Manajemen Hipertermia Observasi : • Monitor suhu tubuh • Monitor kadar elektrolit Terapeutik : • Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin) • Sediakan lingkungan yang dingin Edukasi : • Anjurkan tirah baring Kolaborasi : • Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
  • 51. RENCANA KEPERAWATAN 51 NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI 2. 11/07/22 Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis (Inflamasi Pencernaan) DS • Klien mengatakan nyeri pada ulu hati / epigastrium Pengkajian nyeri : P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu DO • Klien tampak meringis • Klien tampak gelisah • Nafsu makan berkurang Tingkat Nyeri, Fungsi Gastrointestinal Setelah diberikan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan tingakat nyeri menurun dan fungsi gastrointestinal membaik dengan kriteria hasil : • Keluhan nyeri menurun • Meringis menurun • Nyeri abdomen menurun Manajemen Nyeri Observasi : • Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri • Identifikasi skala nyeri Terapeutik : • Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres dingin) • Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi : • Ajarkan teknik nonfarmakologis Kolaborasi : -
  • 52. RENCANA KEPERAWATAN 52 NO. TGL DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI 3. 11/07/22 Defisit Nutrisi b.d Peningkatan Kebutuhan Metabolisme DS • Klien mengatakan nafsu makan berkurang • Klien mengatakan sering mual dan muntah DO • Nafsu makan berkurang • Porsi makan yang dihabiskan hanya 3-5 sendok • Bb awal : 65 kg • Bb sekarang : 59 kg • Hasil lab : Hb : L 10.5 g/Dl Ht : L 30% Eritrosit : L 3.7 juta/µL Leukosit : 5.56 10^3/µL Trombosit : 214 ribu/µL Status Nutrisi, Fungsi Gastrointestinal Setelah diberikan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan status nutrisi dan fungsi gastrointestinal membaik, dengan kriteria hasil : • Porsi makanan yang dihabiskan meningkat • Nafsu makan meningkat • Mual menurun • Muntah menurun Manajemen Nutrisi Observasi : • Identifikasi status nutrisi • Monitor asupan makan • Monitor berat badan Terapeutik : • Lakukan oral hygiene sebelum makan Edukasi : • Anjurkan posisi duduk • Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi : • Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik)
  • 53. CATATAN KEPERAWATAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 53 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 12/07/22 08.50 Dx 1 Tindakan : 1. Monitor suhu tubuh 2. Sediakan lingkungan yang dingin Hasil : DO : • TTV klien TD : 110/73 mmHg R : 20x/mnt O² : 99% N : 100x S : 37,8℃ • Lingkungan yang diberikan yaitu 1 ruangan dengan AC central 20℃ yang diisi dengan 4 pasien DS : Klien mengatakan masih pusing dan masih merasa demam LINA S
  • 54. CATATAN KEPERAWATAN 54 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 12/07/22 10.10 Dx 3 Tindakan : 1. Identifikasi status nutrisi, 2. Monitor asupan makan Hasil : DO : • Status nutrisi kurang baik, karena ada penurunan berat badan • Klien mual dan muntah • Asupan makan klien kurang baik • Klien menghabiskan makan 3-5 sendok saja DS : Klien mengatakan masih mual muntah Klien mengatakan masih belum nafsu makan LINA S
  • 55. CATATAN KEPERAWATAN 55 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 12/07/22 13.05 Dx 2 Tindakan : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri (menggunakan metode PQRST) 2. Identifikasi skala nyeri Hasil : DO : • Identifikasi menggunakan metode PQRST P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu DS : • Klien mengatakan masih nyeri pada ulu hati LINA S
  • 56. CATATAN KEPERAWATAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 56 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 13/07/22 08.40 Dx 1 Tindakan : 1. Monitor suhu tubuh 2. Monitor kadar elektrolit Hasil : DO : • TTV klien TD : 129/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 100% N : 95x/mnt S : 37,2℃ • Hasil Lab Elektrolit (Na, K, Cl) Natrium (Na) : L 133 mmol/L Kalium (K) : 4.1 mmol/L Klorida (Cl) : 102 mmol/L DS : Klien mengatakan masih sedikit pusing, tetapi sudah tidak terlalu demam seperti kemarin LINA S
  • 57. CATATAN KEPERAWATAN 57 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 13/07/22 09.50 Dx 2 Tindakan : 1. Identifikasi skala nyeri 2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 4. Fasilitasi istirahat dan tidur Hasil : DO : • Skala nyeri dari yang awalnya 6, turun menjadi 4 • Memberikan terapi musik • Musik diberikan melalui youtube • Setelah diberikan terapi musik selama -+ 20-30 menit klien menjadi lebih relax • Klien tidur di bankar • Klien difasilitasi ruangan dengan AC central • Klien tidur dengan nyaman • Klien tampak sudah tidak meringis DS : • Klien mengatakan nyeri mulai berkurang LINA S
  • 58. CATATAN KEPERAWATAN 58 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 13/07/22 10.55 Dx 1 Tindakan : 1. Memberikan kolaborasi cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral Hasil : DO : • Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena • Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi DS : • Klien mengatakan masih sedikit pusing • Klien mengatakan masih sedikit demam LINA S 13/07/22 10.55 Dx 3 Tindakan : 1. Memberikan kolaborasi medikasi sebelum makan (antiemetik) Hasil : DO : • Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena • Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi DS : • Klien mengatakan masih sedikit mual, tetapi muntahnya sudah jarang LINA S
  • 59. CATATAN KEPERAWATAN 59 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 13/07/22 13.10 Dx 3 Tindakan : 1. Monitor asupan makan 2. Monitor berat badan 3. Ajarkan diet yang diprogramkan Hasil : DO : • Asupan makan sudah mulai membaik • Klien menghabiskan ½ porsi • Nafsu makan sudah mulai ada walaupun belum sepenuhnya • Berat badan bertambah sekitar 0,3 kg • Diet yang di programkan yaitu makanan lunak dengan 1770 kkal DS : • Klien mengatakan nafsu makan sudah mulai ada LINA S
  • 60. CATATAN KEPERAWATAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 60 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 14/07/22 14.20 Dx 1 Tindakan : 1. Monitor suhu tubuh 2. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin) 3. Ajarkan tirah baring Hasil : DO : • TTV klien TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99% N : 73x/mnt S : 36,4℃ • Klien diberikan kompres dingin dengan handuk • Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa waktu • Klien tampak sudah tidak gelisah DS : • Klien mengatakan masih suka pusing • Klien mengatakan demamnya sudah tidak terasa LINA S
  • 61. CATATAN KEPERAWATAN 61 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 14/07/22 15.10 Dx 2 Tindakan : 1. Identifikasi skala nyeri Hasil : DO : • Skala nyeri sudah berukurang dari 4 menjadi 2 • Klien terlihat lebih relax • klien tampak sudah tidak meringis DS : • Klien mengatakan nyeri sudah perlahan mulai berkurang • Klien mengatakan nyeri pada ulu hatinya sudah cukup berukurang dari sebelum-sebelumya • Klien mengatakan dirinya menjadi lebih nyaman LINA S
  • 62. CATATAN KEPERAWATAN 62 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 14/07/22 15.40 Dx 1 Tindakan : 1. Memberikan kolaborasi cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral Hasil : DO : • Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena • Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi DS : • Klien mengatakan masih sedikit pusing • Klien mengatakan sudah tidak merasa demam LINA S 14/07/22 15.40 Dx 3 Tindakan : 1. Memberikan kolaborasi medikasi sebelum makan (antiemetik) Hasil : DO : • Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena • Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi DS : • Klien mengatakan mual jarang-jarang, tetapi sudah tidak pernah muntah LINA S
  • 63. CATATAN KEPERAWATAN 63 TGL / WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF 14/07/22 16.20 Dx 3 Tindakan : 1. Memonitor asupan makan 2. Melakukan oral hygiene sebelum makan 3. Menganjurkan posisi duduk Hasil : DO : • Asupan makan sudah mulai membaik • Klien menghabiskan 1 porsi, tetapi tidak setiap saat habis • Nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya walaupun belum sepenuhnya • Klien melakukan oral hygiene di bankar dengan posisi duduk, dibantu oleh keluarga klien • Klien mulai memposisikan duduk ketika makan dan melakukan oral hygiene DS : • Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya • Klien mengatakan mual kadang masih muncul, tetapi jarang • Klien mengatakan sudah tidak pernah muntah LINA S
  • 64. CATATAN PERKEMBANGAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 64 NO DIAGNOSA TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF Dx 1 12/07/22 S : Klien mengatakan masih pusing dan masih merasa demam O : • TTV Klien TD : 110/73 mmHg R : 20x/mnt O² : 99% N : 100x S : 37,8℃ • Lingkungan yang diberikan yaitu 1 ruangan dengan AC Central 20℃ yang diisi dengan 4 pasien A : Hipertermia belum teratasi P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor suhu tubuh 2. Monitor kadar elektrolit 3. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin) 4. Sediakan lingkungan yang dingin 5. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral LINA S
  • 65. CATATAN PERKEMBANGAN 65 Dx 2 12/07/22 S : Klien mengatakan masih nyeri pada ulu hati O : • Identifikasi menggunakan metode PQRST P : klien mengatakan nyeri pada abdomen Q : klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk R : klien mengatakan nyeri pada ulu hati S : klien mengatakan skala nyeri dari 0-10 adalah 6 (sedang) T : klien mengatakan nyerinya berkala tetapi tidak menentu A : Nyeri akut belum teratasi P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Identifikasi skala nyeri 2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres dingin 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri LINA S
  • 66. CATATAN PERKEMBANGAN 66 Dx 3 12/07/22 S : • Klien mengatakan masih mual muntah • Klien mengatakan masih belum nafsu makan O : • Status nutrisi kurang baik, karena ada penurunan berat badan • Klien mual dan muntah • Asupan makan klien kurang baik • Klien menghabiskan makan 3-5 sendok saja A : Defisit nutrisi belum teratasi P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor asupan makan 2. Monitor berat badan 3. Lakukan oral hygiene sebelum makan 4. Anjurkan posisi duduk 5. Ajarkan diet yang diprogramkan 6. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik) LINA S
  • 67. CATATAN PERKEMBANGAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 67 NO DIAGNOSA TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF Dx 1 13/07/22 S : • Klien mengatakan masih sedikit pusing, tetapi sudah tidak terlalu demam seperti kemarin O : • TTV klien TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99% N : 73x/mnt S : 37,2℃ • Klien diberikan kompres dingin dengan handuk • Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa waktu • Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena • Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi LINA S
  • 68. CATATAN PERKEMBANGAN 68 A : Hipertermia teratasi sebagian 1. c P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor suhu tubuh 2. Lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin) 3. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral Dx 2 13/07/22 S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang O : • Skala nyeri dari yang awalnya 6, turun menjadi 4 • Memberikan terapi musik • Musik diberikan melalui youtube • Setelah diberikan terapi musik selama -+ 20-30 menit klien menjadi lebih relax • Klien tidur di bankar • Klien difasilitasi ruangan dengan AC central • Klien tidur dengan nyaman • Klien tampak sudah tidak meringis A : Nyeri akut teratasi sebagian 1. Keluhan nyeri dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun 2. Meringis dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun 3. Nyeri abdomen dari sedang menjadi cukup menurun LINA S
  • 69. CATATAN PERKEMBANGAN 69 P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Identifikasi skala nyeri 2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (kompres dingin 3. Fasilitasi istirahat dan tidur 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Dx 3 13/07/22 S : • Klien mengatakan nafsu makan sudah mulai ada • Klien mengatakan masih sedikit mual • Klien mengatakan muntah sudah jarang-jarang O : • Asupan makan sudah mulai membaik • Klien menghabiskan ½ porsi • Nafsu makan sudah mulai ada walaupun belum sepenuhnya • Berat badan bertambah sekitar 0,3 kg • Diet yang di programkan yaitu makanan lunak dengan 1770 kkal • Klien diberikan injeksi ondansentron 3 x 4 mg melalui intravena • Klien diberikan injeksi omeprazole 1 x 40 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi LINA S
  • 70. CATATAN PERKEMBANGAN 70 A : Defisit nutrisi teratasi sebagian 1. Porsi makanan yang dihabiskan dari cukup menurun meningkat menjadi sedang 2. Nafsu makan dari cukup menurun meningkat menjadi sedang 3. Mual dari sedang menjadi cukup meningkat 4. Muntah dari menjadi cukup meningkat P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor asupan makan 2. Lakukan oral hygiene sebelum makan 3. Anjurkan posisi duduk 4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik
  • 71. CATATAN PERKEMBANGAN Nama klien / Umur : Ny. S / 40 tahun No. Kamar / Ruang : 402 / Flamboyan 71 NO DIAGNOSA TGL SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA PLANNING PARAF Dx 1 14/07/22 S : • Klien mengatakan masih sedikit pusing • Klien mengatakan sudah tidak merasa demam O : • TTV klien TD : 114/80 mmHg R : 20x/mnt O² : 99% N : 73x/mnt S : 36,4℃ • Klien diberikan kompres dingin dengan handuk • Klien diajarkan tirah baring dan mulai melakukannya dibeberapa waktu • Klien diberikan injeksi levofloxacin 1 x 750 mg melalui intravena • Klien diberikan obat oral paracetamol 3 x 500 mg • Klien sedikit meringis ketika diberikan injeksi LINA S
  • 72. CATATAN PERKEMBANGAN 72 A : Hipertermia teratasi sebagian 1. Suhu tubuh dari cukup baik menjadi membaik 2. Suhu kulit dari cukup baik menjadi membaik 3. Sakit kepala dari sedang menjadi cukup membaik 4. Gelisah dari sedang menjadi membaik P : Hipertermia teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor suhu tubuh 2. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit melalui intravena dan oral Dx 2 14/07/22 S : • Klien mengatakan nyeri sudah perlahan mulai berkurang • Klien mengatakan nyeri pada ulu hatinya sudah cukup berukurang dari sebelum-sebelumya • Klien mengatakan dirinya menjadi lebih nyaman O : • Skala nyeri sudah berukurang dari 4 menjadi 2 • Klien terlihat lebih relax • klien tampak sudah tidak meringis A : Nyeri akut teratasi sebagian 1. Keluhan nyeri dari sedang sampai menurun adalah cukup menurun 2. Meringis dari cukup menurun menjadi menurun 3. Nyeri abdomen dari sedang menjadi cukup menurun LINA S
  • 73. CATATAN PERKEMBANGAN 73 P : Nyeri akut teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Identifikasi skala nyeri Dx 3 14/07/22 S : • Klien mengatakan nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya • Klien mengatakan mual kadang masih muncul, tetapi jarang • Klien mengatakan sudah tidak pernah muntah O : • Asupan makan sudah mulai membaik • Klien menghabiskan 1 porsi, tetapi tidak setiap saat habis • Nafsu makan sudah membaik dari sebelumnya walaupun belum sepenuhnya • Klien melakukan oral hygiene di bankar dengan posisi duduk, dibantu oleh keluarga klien • Klien mulai memposisikan duduk ketika makan dan melakukan oral hygiene LINA S
  • 74. CATATAN PERKEMBANGAN 74 A : Defisit nutrisi teratasi sebagian 1. Porsi makanan yang dihabiskan dari sedang menjadi meningkat 2. Nafsu makan dari sedang menjadi cukup meningkat 3. Mual dari sedang menjadi menurun 4. Muntah dari menjadi menurun P : nutrisi teratasi, intervensi dilanjutkan 1. Monitor asupan makan 2. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (antiemetik)
  • 76. DAFTAR PUSTAKA Brunners & Suddart, (2002), Buku Ajar Keperawatan, Edisi 8, Penerbit EGC, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 Doengoes, Marilyn E., (2002), Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Tujuan Perawatan Pasien, Edisi III, EGC, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 Evelyn C., Pearce, (2002), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 Nursalam, (2001), Proses Dokumentasi Keperawatan, Edisi I, Salemba Medika, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 Pengertian Demam Tipoid. ://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com/2011/01/thypoid-fever.html. Diakses 11 Juli 2022 Definisi Typoid. Diambil pada tanggal 8 Juni 2012. Asuhan Keperawatan dengan Demam Tipoid. http://denfirman.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-typoid.html Diakses 11 Juli 2022 Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan. http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan- manusia/ Diakses 11 Juli 2022 Sudoyo, Aru W., (2006) , Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid III, FKUI, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 Tarwono, Wartonah, (2004), Kebutuhan Dasar Manusi dan Proses Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Diakses 11 Juli 2022 76
  • 77. Thank you! Do you have any questions? 77