penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
PPI Ruang Bersalin
1. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
Praktik
Pencegahan Pengendalian Infeksi
(PPI)
DI RUANG BERSALIN
PERKUMPULAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
(PERDALIN)
3. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
PENDAHULUAN
3
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi indikator kesehatan suatu negara (WHO)
Di Indonesia:
] AKI adalah 305 per 100,000 kelahiran hidup¹
] Kejadian kematian ibu terbanyak adalah di Rumah Sakit (77.0%)²
] Kejadian infeksi terkait layanan Rumah Sakit (HAIs) adalah 9,8%³
] Sepsis salah satu penyebab utama kematian ibu (6.0%) dan bayi baru
lahir (7.3%) di Indonesia⁴
] Puncak kematian ibu adalah pada proses persalinan.
4. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM: menjelaskan penerapan standar pencegahan pengendalian
infeksi di ruang bersalin untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
yang aman, bersih dan bermutu.
Tujuan Khusus:
§ Menjelaskan pentingnya PPI dalan pelayanan kesehatan ibu-bayi
§ Menjelaskan penerapan PPI di ruang bersalin
§ Menjelaskan protokol penerapan PPI pada wabah COVID-19 di ruang
bersalin
4
5. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
PERSALINAN PADA PANDEMI COVID-19
5
] Karena semua persalinan harus di fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes), maka pada saat pandemi Covid-19 ini kepatuhan
penerapan PPI teramat penting bagi menghindari penularan pada
petugas serta mencegah mortalitas dan morbiditas maternal.
] 13,7% ibu hamil tanpa gejala dapat menunjukkan hasil pemeriksaan
PCR Covid-19 yang positif
] Penolong persalinan normal harus memakai APD level 2
] PPI sebagai salah satu benang merah dalam standar asuhan persalinan
maka penolong persalinan harus mematuhi standar PPI dalam
pemberian pelayanan.
6. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
TATA RUANG: KAMAR BERSALIN
6
• Area Kamar Bersalin - bukan laluan atau lintasan jalan.
• Lokasi - dekat Kamar Operasi, IGD, Kamar bayi, Ruang jaga bidan/perawat
(nurse/midwife station). (privasi dan terintegrasi)
• Luas: ± 16 m² (1 ibu bersalin, 1 penunggu, 2 penolong)
• Ruang Isolasi terdapat pada tempat yang terpisah
• Kamar mandi/toilet akses ke kamar bersalin tanpa lewat koridor
• Ruang tunggu keluarga: ± 15 m² terdapat meja, kursi (bukan kayu) dan
telepon.
7. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
TATA RUANG: PASCA SALIN
7
• Ruang postpartum luas 8 m²/tempat tidur
- sharing beds tidak lebih dari 4 TT/ruangan) dengan jarak antar
tempat tidur 1-2 m dan 1 m dari dinding.
- Luas single bed ± 10 m².
• Toilet, kloset dan lemari (bukan kayu) terpisah tanpa melalui koridor
• Memastikan cahaya dan ventilasi yang adekuat
• Tersedia fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer di ruangan
• Terdapat ruang periksa seluas 7-11m² dengan toilet didekatnya.
• Terdapat ruang isolasi bagi kasus infeksi
8. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
ATURAN PRAKTIK PPI DI RUANG BERSALIN
8
Menerapkan Kewaspadaan Standar-Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
1. Senantiasa menjaga kebersihan tangan
2. Mematuhi penggunaan APD
3. Penanganan benda tajam secara aman
4. Pembuangan sampah dan limbah dengan benar
5. Pengelolaan laundri
6. Pengelolaan peralatan dan bahan
7. Membatasi lalulintas petugas keluar dan masuk ruang bersalin
8. Melarang pengunjung memasuki kamar bersalin
9. Kebersihan lingkungan
10. Status kesehatan petugas terhadap penyakit menular
9. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
PELAKSANAAN PPI DI KAMAR BERSALIN
9
A. AREA PERSALINAN, LALU LINTAS dan POLA AKTIVITAS
1. Akses
2. Batas area
3. Jumlah personil
4. Aturan kunjungan
B. PRAKTIK PPI
1. Kepatuhan pada SOP
2. Pemeliharaan dan kesiapan peralatan
3. Asuhan Persalinan yang bersih dan aman
4. Penanganan Plasenta secara aman
5. Asuhan Bayi Baru Lahir yang bersih dan aman
6. Pembuangan Sampah dan limbah dengan benar
7. Pengelolaan pakaian dan kain yang terkontaminasi
8. Dekontaminasi peralatan pakai ulang
9. Isolasi Ibu bersalin dengan penyakit menular
10. Kasus dengan penyulit
10. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
A. AREA BERSALIN, LALULINTAS, POLA AKTIVITAS
10
1. Akses ke Kamar Bersalin terbatas hanya untuk petugas yang melayani
ibu dan bayi serta pelayanan penunjang kamar bersalin.
2. Batas area adalah batas kegiatan sesuai aturan pembagian area pada
fasilitas pelayanan kesehatan khususnya PPI.
3. Jumlah personil pada persalinan dan kelahiran adalah terbatas hanya
untuk petugas dan senantiasa dipantau oleh penanggung jawab kamar
bersalin dengan dukungan dokter spesialis Obgin atau dokter umum di
fasilitas pelayanan kesehatan itu.
4. Aturan kunjungan sesuai kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan
hanya untuk ruang pascasalin dan pemulihan.
- Izin, waktu dan lamanya diberi oleh penanggung jawab ruangan
- Mematuhi aturan kebersihan tangan selama berkunjung
11. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #1
11
1. Kepatuhan pada SOP PPI di Kamar Bersalin
a) Harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap individu
b) Menjaga hieginis tangan
c) Pemakaian APD sesuai dengan indikasi dan tindakan
e) Aturan pakaian (termasuk pengunjung)
• Diluar kamar: bersih, hieginis tangan, sepatu tertutup/bot
• Dalam kamar: seragam ruang bedah (scrub suit), masker
bedah, topi, sepatu tertutup atau bot. Tim resusitasi memakai
masker, topi, gaun-sarung tangan-linen steril.
• Personel yang keluar area unit bersalin dengan menggunakan
pakaian bedah, harus ganti pakaian bedah baru apabila akan
masuk kembali.
12. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #2
12
2. Pemeliharaan dan kesiapan peralatan
a) Peralatan sekali pakai (disposable) tidak boleh digunakan kembali.
b) Perhatikan kaedah Spaulding dalam pemrosesan alat
c) Dekontaminasi alat sesuai jenis dan rekomendasi (Probe USG harus
dibersihkan setiap kali setelah digunakan).
d) Penyimpanan alat dilakukan sesuai pedoman PPI.
e) Semua peralatan pakai ulang penunjang (kabel EKG, kabel ECT, pulse
oximeter) perlu dibersihkan dengan air/detergen/disinfektan
f) Alat non-medis (tiang infus, gunting kuku, tandu dll) dibersihkan dan di
dekontaminasi sesuai kewaspadaan berdasarkan kontak.
g) Peralatan bantu nafas (Respiratory Equipments) di bersihkan sesuai
panduan standar PPI tentang pemeliharaan peralatan bantu nafas
h) Penanganan sampah dan limbah dilakukan sesuai pedoman PPI
13. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #3
13
3. Asuhan Persalinan yang bersih dan aman
a) Pada kasus confirm covid-19 dilaksanakan dengan mempersingkat kontak,
mematuhi protokol penanganan dan kepatuhan pada praktik PPI. Rujukan
dilakukan atas indikasi obstetri atau komplikasi lainnya.
b) Menjaga kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir/hand sanitizer.
c) Memilih dan memakai sarung tangan sesuai indikasi termasuk cara
melepaskan dengan benar.
d) Penggunaan cairan antiseptik sesuai indikasi dan manfaatnya.
e) Dekontaminasi/pemrosesan peralatan
f) Pemasangan infus, penggunaan perangkat intravascular dan kateter urin
sesuai protokol standar untuk pencegahan HAIs
g) Antibiotik intrapartum harus diberikan sesuai protokol
h) Pembuangan sampah dan limbah sesuai SOP
14. i) Di rekomendasikan menggunakan Pembatas/tirai plastik (chamber)
untuk persalinan dengan penolong persalinan memakai APD level 2
14
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
15. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #4
15
4. Penanganan Plasenta
a) Plasenta ditangani sesuai langkah standar Asuhan Persalinan
b) Keputusan untuk membuang plasenta atau untuk pemeriksaan
patologi perlu ditentukan segera setelah persalinan. .
c) Jika perlu pemeriksaan histologi, jaringan diserahkan ke lab dan
memberitahukan asal sampel jika pasien suspek/konfirm Covid-19
d) Jika akan dibuang, masukkan kedalam wadah yang tidak dapat
dibuka kembali sebagai sampah biologi.
e) Jika diminta keluarga untuk ritual, maka diberikan dengan
wadahnya tidak dapat dibuka kembali. (misalnya kendi)
f) Pembuangan plasenta disesuaikan dengan peraturan lingkungan
dan pengelolaan sampah dalam pedoman PPI di Fasyankes.
16. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #5
16
5. Asuhan Bayi Baru Lahir
a) Kebersihan tangan dan penggunaan APD sesuai pedoman standar
diterapkan selama penanganan bayi baru lahir, terutama dalam
penanganan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), termasuk ketika
melaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK) untuk BBLR yang
stabil dengan memastikan bahwa ibu senantiasa menjaga kebersihan
tangan, payudara ibu serta lingkungan sekitar ibu dan bayi.
b) Pengisapan lendir dilakukan sesuai indikasi dengan menggunakan
kateter sekali pakai (disposable).
17. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #6
17
6. Pembuangan Sampah dan limbah secara aman
a) Gunakan sarung tangan rumah tangga, masker tahan air, apron, bot
b) Tutup, sumbat atau plester kotak sampah ketika sudah tiga perempat
dan tidak membuka kembali ketika penuh untuk dibuang sesuai SOP
c) Buang plasenta, darah, cairan tubuh dan benda terkontaminasi ke
wadah anti-bocor yang selanjutnya dibuang sesuai SOP
d) Penanganan sampah limbah selanjutnya sesuai SOP
e) Buang limbah cair ke saluran khusus dan bersihkan wadah sampah
setelah membuang sampah/limbah infeksius
f) Bersihkan sarung tangan, apron sebelum dilepaskan, jangan
mengibaskan apron dan sarung tangan
g) Cuci tangan dan bersihkan APD pakai ulang
18. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #7
18
7. Pengelolaan pakaian dan kain yang terkontaminasi
a) Petugas yang menangani linen wajib menggunakan sarung tangan
rumah tangga, alas kaki tertutup kedap air, apron dan kacamata
pelindung
b) Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuhdalam kantong plastik
khusus.
c) Bilas darah maupun cairan tubuh dengan air sebelum dicuci.
d) Pengelolaan dilakukan sesuai penanganan laundri Pedoman PPI
19. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #8
19
8. Pemrosesan instrumen pakai ulang
Sesuai pedoman standar pemrosesan alat
(Peraturan Menteri Kesehatan
No. 27 Tahun 2017 tentang PPI)
20. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #9
20
9. Isolasi Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir dengan penyakit menular
a) Isolasi Penyakit Menular: Pengamatan sesuai SOP, mempertahankan
saturasi oksigen > 94%, titrasi terapi oksigen sesuai kondisi ibu.
Pemantauan janin dilakukan secara terus menerus selama persalinan.
b) Kewaspadaan Isolasi: perlunya isolasi atau pemisahan bayi dari
ibunya; infeksi atau lesi pada kulit ibu bersalin perlu dibersihkan dan
di tutup dengan kasa steril sebelum masuk ruangan bersalin.
c) Kasus COVID-19 positif di ruang isolasi Kamar Bersalin mendapat
penanganan tim multi-disiplin – SpP, SpPD, SpOG, SpAn, SpA
Neonatologi, Bidan, dan Perawat Neonatal.
d) Membatasi jumlah staf di ruangan dan unit menetapkan personil yang
bertugas. Dibatasi 1 orang (pasangan/anggota keluarga) yang
menemani. (diinformasikan: risiko penularan dan pemakaian APD).
21. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #10
21
10. Kasus Covid-19 dengan Penyulit
a) Evaluasi urgency-nya bila ada indikasi induksi persalinan pada
kasus suspek. Jika mungkin, ditunda hingga konfirm atau
keadaan akut sudah teratasi. Bila menunda dianggap tidak aman,
induksi persalinan dilakukan di ruang isolasi termasuk perawatan
pasca persalinannya
b) Jika ada indikasi dan operasi tidak dapat ditunda, maka operasi
dilakukan dengan mematuhi standar prosedur operasional PPI:
- Operasi elektif kasus COVID-19 harus dijadwalkan terakhir
- Pasca operasi ruang operasi harus dilakukan pembersihan
sesuai SOP.
22. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
B. PRAKTIK PPI #10
22
d) Edukasi Ibu dan Keluarga
- Edukasi rutin dan terus menerus diberikan kepada ibu bersalin,
keluarga dan pengunjung terutama tentang kebersihan diri dan
lingkungan
- Pertolongan Persalinan dilakukan dengan tetap memperhatikan
kebutuhan, keamanan dan kenyamanan ibu, kecuali ibu dengan
masalah gangguan respirasi yang memerlukan tindakan.
- Pertahankan komunikasi dengan ibu dan keluarga
23. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
PEMBAHASAN/KESIMPULAN
23
ü Sepsis adalah salah satu penyebab utama kematian ibu dan bayi
ü Kematian ibu dan bayi terbanyak adalah pada saat persalinan
ü Kepatuhan pada peraturan serta Praktik penerapan
Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
sangat penting dalam “Patient Safety, Mencegah terjadinya HAIs,
Penyakit Menular
ü Petugas menggunakan APD level 2 untuk persalinan normal
ü Peran FKTP sangat penting dalam identifikasi, stabilisasi dan
merujuk dengan benar kasus ibu bersalin dengan penyulit, untuk
mengurangi rujukan yang tidak perlu serta mengurangi beban RS
24. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG BERSALIN
REFERENSI
■ Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
■ Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 Tentang PPI di Fasyankes
■ Asuhan Persalinan Normal. Kementerian Kesehatan RI 2010
■ Juknis Alat Pelindung Diri Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan 8 April 2020
■ Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing.
Kementerian Kesehatan RI 2020
■ Rekomendasi Penangana Infeksi COVID-19 pada Maternal. POGI 2020
■ Himbauan dan Rekomendasi POGI mengenai penyakit COVID-19. PP POGI 24-
Maret-2020
24