SlideShare a Scribd company logo
Post Kolonial
Ajeng Illa
Kajian Prosa Fiksi
Ajeng Illa
Kajian Prosa Fiksi
Menurut Ratna (2015:205-220)
menjelaskan bahwa secara
etimologis postkolonial berasal dari
kata “post” dan “kolonial”,
sedangkan kata kolonial itu sendiri
berasal dari akar kata colonia,
bahasa Romawi, yang berarti tanah
pertanian atau pemukiman. Jadi,
secara etimologis kolonial tidak
mengandung arti penjajahan,
penguasaan, pendudukan dan
konotasi eksploitasinya lainnya.
Konotasi negatif kolonial timbul
sesudah terjadi interaksi yang tidak
seimbang antara penduduk pribumi
yang dikuasai dengan penduduk
pendatang sebagai penguasa.
Menurut Shalley Walia (2001:6;
Said, 2003/;58-59) proyek
postkolonialisme pertama kali
dikemukan oleh Frantz Fanon
Yang dimaksudkan dengan teori
postkolonial adala teori yang
digunakan untuk menganalisis
berbagai gejala kultural,
seperti:sejarah, politik, ekonomi,
sastra dan sebagainya, yang terjadi
di negara-negara bekas koloni
Eropah modern. Pada umumnya
gejala-gejala kultural tersebut
terkandung dalam berbagai teks
studi mengenai dunia timur, yang
ditulis oleh para orientalis, yang
disebut teks-teks oriental (dari kata
orien yang berarti timur). Meskipun
demikian, sebagai akibat dominasi
intelektualitas Barat, banyak juga
karya-karya yang melukiskan
ketidakseimbangan hubungan
antara masyarakat Barat dengan
masyarakat Timur yang ditulis oleh
intelektual pribumi yang telah
Secara definitfi (Biil Ashcroft, dkk., 2003: xxii-xxiii) teori
postkolonial lahir sesudah kebanyakan negara-negara
terjaja memperoleh kemerdekaannya. Teori postkolonial
mencakup seluruh khazanah sastra nasional yang
pernah mengalami kekuasaan imperial sejak awal
koloniasasi ingga sekarang. Sastra yang dimaksudkan, di
antaranya: Afrika, Australia, Bangladesh, Canada,
Karibia, India, Malta, Selandia Baru, Pakistan, Singapura,
Kepulauan Pasifik Selatan, Sri Lanka, Malaysia, dan
Indonesia. Postkolonial dengan demikian sangat relevan
untuk menyebutkan kritik lintas budaya sekaligus wacana
yang ditimbulkannya. Tema-tema yang perlu dikaji sangat
luas dan beragam, meliputi hampir seluruh aspek
kebudayaan, diantaranya: politik, ekonomi, kesenian,
etnisitas, bahasa dan sastra, sekaligus dengan bentuk
praktik dilapangan, seperti perbudakan, pendudukan,
pemindaan penduduk, pemaksaan bahasa, dan berbagai
bentuk invasi kultural yang lain. Meskipun demikian,
Analisis wacana postkolonialis bisa digunakan, di satu pihak untuk
menelusuri aspek-aspek yang tersembunyi atau disembunyikan,
seingga dapat diketahui bagaimana kekuasaan itu bekerja, di pihak
lain membongkar disiplin, lembaga, dan ideologi yang
mendasarinya. Dalam hubungan inilah peranan bahasa, sastra, dan
kebudayaan pada umumnya dapat memainkan peran sebab di dalam
ketiga gejala tersebutlah terkandung wacana sebagaimana
diintesikan oleh kelompok kolonialis. Menurut Said (2001: 55)
dekonstruksi terhadap wacana-wacana kolonialis penting untuk
menyadarkan bangsa Eropah, bahwa teks-teks orientalis penuh
dengan bias kultural, sekaligus mengapuskan mitos bahwa
masyarakat barat dinamis sedangkan bangsa Timur statis, barat
memiliki ciri-ciri maskulin sedangkan timur feminin
Teori postkolonial dengan demikian merupakan akumulasi teori dan
kritik yang digunakan untuk menilai kembali aspek-aspek
kebudayaan, yaitu sejarah, politik, ekonomi, sastra, bahkan arsip
pemerintah, sekaligus hubungannya dengan warisan kebudayaan
yang ditinggalkannya. Dalam hubungan inilah dikatakan bahwa teori
postkolonial adala teori untuk mendekonstruksi narasi kolonial. Salah
satu periode sastra Indonesia modern, yaitu sastra Balai Pustaka, di
mana pemerintah kolonial terlibat secara langsung dalam proses
penciptaan, sebagai lembaga sensor, diduga mengandung aspek-
aspek yang dapat dikaji melalui teori postkolonial.
Perbedaan antara teori postkolonial dengan teori postmodernisme.
Apabila, teori postmodernisme dan teori postruktualisme dimanfaatkan
untuk memahami gejala kultural secara universal, teori postkolonial
memusatkan perhatian pada visi dan misi kolonial sebagaimana
terkandung dalam unit-unit wacana kolonial. Ciri penting lainnya, adalah
kenyataan bahwa secara definitif teori postkolonial dimanfaatkan untuk
menganalisis khazanah kultural yang menceritakan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di negara-negara pascakolonial, lebih khusus lagi adalah
negara-negara bekas koloni Eropah modern. Indonesia jelas menyediakan
berbagai naskah yang dapat dianalisis melalui teroi postkolonial, baik
naskah dalam bentuk ilmu pengetahuan, seperti: sejarah, antropologi,
sosiologi, hukum dan geografi, maupun dalam bentuk karya sastra.
Paling sedikit terkandung empat alasan mengapa karya sastra
dianggap tepat untuk dianalisis melalui teori-teori postkolonial.
1. Sebagai gejala kultural sastra menampilkan sistem komunikasi antara
pengirim dan penerima, sebagai mediator antara masa lampau dengan
masa sekarang
2. Karya sastra menampilkan berbagai problematika kehidupan,
emosionalitas dan intelektualitas, fiksi dan fakta, karya sastra adalah
masyarakat itu sendiri
3. Karya sastra tidak terikat oleh ruang dan waktu, kontemporaritas adalah
manifestasinya yang paling signifikan.
4. Berbagai masalah yang dimaksudkan dilukiskan secara simbolis,
terselubung, sehinggatujuan-tujuan yang sesungguhnya tidak tampak.
Dalam rangka memperoleh manfaat penelitian melalui
teori postkolonial sebagai sudut pandang yang baru,
sekaligus menemukan objek-objek yang baru, dalam
kerangka multikultural, maka secara definitif analisis-
analisis postkolonial seharusnya dilakukan oleh
intelektual pribumi, bangsa-bangsa yang pernah
menajdi wilayah kekuasaan kaum kolonial. Tujuannya
jelas unutk mengetaui seberapa jauh wacana kolonial
berperanan dalam kaitannya dengan penguasaan
atas kekayaan pribumi, seberapa jauh dampaknya
teradap warisan kolonial yang ditinggalkannya.
Said membagi studi orien menajdi tiga tahap, yaitu : a)
sebagai semata-mata kajian akademis b) sebagai
usaha meraih kekuasaan, dan c) sebagai usaha
menciptakan citra diri, sebagai pusat, dengan cara
menciptkan dikotomi secara laten.
 Dikaitkan dengan tujuannya maka wacana orientalis adalah
wacana yang mewakili sistem ideologi barat dalam kaitannya
untuk menanamkan hegemoni terhadap bangsa timur.
Sebaliknya, wacana postkolonial adalah wacana yang mewakili
sistem ideologi timur untuk menanamkan pemahaman ulang
sekaligus memberikan citra diri yang baru terhadap bangsa timur
mengenai hegemoni barat tersebut. Berakhirnya penjajahan
ternyata masih menyisakan berbagai tradisi kolonial yang dikenal
sebagai egemoni kultural. Warisan lain adalah elite lokal yang
hidup dalam dua dunia, yaitu dunia penjajah dan terjajah. Bagi
mereka, wacana orientalisme dan postkolonialisme justru
merupakan pertarungan yang tidak pernah selesai.
 Ciri khas postkolonialisme dibandingkan dengan teori-teori
postmodernisme yang lain adalah kenyataan bahwa objeknya
adalah teks-teks yang berkaitan dengan wilayah bekas
penjajahan imperium Eropah, khususnya Indonesia. Dengan
masa kolonialisasi yang cukup lama, sekitar tiga setengah abad,
sangat mudah untuk dibayangkan bahwa berbagai kajian telah
tersebar luas baik Eropah maupun Indonesia. Teks yang
dimaksudkan perlu dikaji kembali menurut kaidah-kaidah
postkolonialis, sehingga melahirkan pemahaman yang berbeda,
sesuai dengan kepentingan nasional. Dikaitkan dengan
rendahnya kualitas pengajaran ilmu pengetahuan dan bahasa
Contoh novel
Sebaliknya (Said, 2003:44-45), visi postkolonial
menunjukan bahwa pada masa penjajahan yang
ditanamkan adalah perbedaan, sehingga jurang
pemisah antara kolonial dengan pribumi
bertambah lebar. Bahasa pribumi dianggap
bahasa mati, bahasa lama, sebaliknya bahasa
modern. Dominasi kolonial juga membawa
naskah-naskah lama yang secara fisik seolah-
olah dipenjarakan di musium musium Eropah.
Novel Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis,
terbit pertama kali tahun 1928, menceritakan
hubungan antara kebudayaan Barat dan
kebudayaan Timur. Hubungan antara Corrie
dengan Hanafi yang sejak semula telah tidak
disetujui oleh keluarga kedua belah pihak
Oleh sebab itu, teori postkolonial banyak
memfokuskan pada kajian hubungan kebudayaan
yang membagi dua negara yaitu penjajah dan
terjajah yang melahirkan konsep-konsep dalam
teori postkolonial secara sistematis meliputi:
mental terjajah, ideologi penjajah, dampak
penjajahan, pandangan penjajah, pandangan
terjajah, dan kesadaran nasional terjajah.
Youngs (1995).Kajian poskolonial, pada
dasarnya, mem pe lajari berbagai akibat yang
ditimbul kan oleh kolonialisme, pada periode pen
dudukan dan ke ti ka penjajah sudah me
ninggalkan koloni, te tapi masih meninggal kan
budaya dan pengaruh mereka. Penja jahan pada
hakikatnya bukan semata prak tik yang dilakukan
sebuah negara untuk menguasai wilayah sebuah
negara lain melalui ja lan perang dan kekerasan,
melainkan juga pengu asa an melalui hegemoni
politik, budaya, dan eko nomi yang ber langsung
hingga saat ini. Tokoh Afri ka asal Ghana,
Kwamme Nkrumah, pada tahun 1961 menyebut
praktik tersebut dengan istilah neokolonialisme.

More Related Content

What's hot

Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Syaiful Ahdan
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Rizzty Mennelz
 
Presentasi post modernisme
Presentasi post modernismePresentasi post modernisme
Presentasi post modernisme
Joko Satrio
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Sherly Anggraini
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
Ira Chumairoh
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
Mut Mu3tiah
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
Coral Reef
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
ridz kika
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
yiyiz yiyiz
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
rizka_pratiwi
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivon
Nikmon Amal
 
Keterampilan menulis
Keterampilan menulisKeterampilan menulis
Keterampilan menulisDevhy vhy
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
andizckaactionscript
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Yudha Fadillah
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Chusnul Khotimah
 

What's hot (20)

Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
Presentasi post modernisme
Presentasi post modernismePresentasi post modernisme
Presentasi post modernisme
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Periodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesiaPeriodisasi sejarah sastra indonesia
Periodisasi sejarah sastra indonesia
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivon
 
Keterampilan menulis
Keterampilan menulisKeterampilan menulis
Keterampilan menulis
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1Pendekatan mimetis kel 1
Pendekatan mimetis kel 1
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 

Similar to Postkolonial - kajian prosa fiksi

Apa itu kajian pascakolonial..
Apa itu kajian pascakolonial..Apa itu kajian pascakolonial..
Apa itu kajian pascakolonial..
Cikgu Naza Zaza
 
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
himae
 
Struktulasime kelompok 4.pdf
Struktulasime kelompok 4.pdfStruktulasime kelompok 4.pdf
Struktulasime kelompok 4.pdf
AdereinhardSimamora
 
Marxism in literature
Marxism in literatureMarxism in literature
Marxism in literature
putrialda
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
Mara Sutan Siregar
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
TiaBronte
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965sriyandi djoeweri
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Lailin Luthfiana
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahLu'lu Almaknuna
 
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.pptSlide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
NuhaImanudin
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
AldiwaPandu
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
ssuserd13850
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
Muslimin B. Putra
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
saadiah alidrus
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahOktari Aneliya
 
Teori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori SosiohistorisTeori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori Sosiohistoris
Gideon Repi
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newNancy Rothstein
 
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi axPerlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
rhyzkey
 
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.pptSejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
BngAndId94
 

Similar to Postkolonial - kajian prosa fiksi (20)

Apa itu kajian pascakolonial..
Apa itu kajian pascakolonial..Apa itu kajian pascakolonial..
Apa itu kajian pascakolonial..
 
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
 
Struktulasime kelompok 4.pdf
Struktulasime kelompok 4.pdfStruktulasime kelompok 4.pdf
Struktulasime kelompok 4.pdf
 
Marxism in literature
Marxism in literatureMarxism in literature
Marxism in literature
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarah
 
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.pptSlide-LSE-1-Antropologi.ppt
Slide-LSE-1-Antropologi.ppt
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 
ANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.pptANTROPOLOGI.ppt
ANTROPOLOGI.ppt
 
Konsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologiKonsep dan defenisi antropologi
Konsep dan defenisi antropologi
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
 
Teori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori SosiohistorisTeori-Teori Sosiohistoris
Teori-Teori Sosiohistoris
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi axPerlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax
 
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.pptSejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
 

More from AjengIlla

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
AjengIlla
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabu
AjengIlla
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
AjengIlla
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastra
AjengIlla
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesia
AjengIlla
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
AjengIlla
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
AjengIlla
 
Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-
AjengIlla
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
AjengIlla
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
AjengIlla
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
AjengIlla
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
AjengIlla
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
AjengIlla
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikan
AjengIlla
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
AjengIlla
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
AjengIlla
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
AjengIlla
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
AjengIlla
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
AjengIlla
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
AjengIlla
 

More from AjengIlla (20)

mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanmengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraan
 
Semantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabuSemantik ungkapan tabu
Semantik ungkapan tabu
 
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustakaSejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
Sejarah sastra-periodisasi tahun 1920-balai pustaka
 
Puisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastraPuisi dalam pengantar kajian sastra
Puisi dalam pengantar kajian sastra
 
Psikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesiaPsikolinguistik-bahasa indonesia
Psikolinguistik-bahasa indonesia
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruanProfesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
Profesi pendidikan - organisasi profesi keguruan
 
Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-Problematika pengembangan paragraf-
Problematika pengembangan paragraf-
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980
 
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaansastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaan
 
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adatsastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
sastra nusantara-mite, legenda, dongeng, foklor, upacara adat
 
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajarperencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
perencanaan pembelajaran-belajar dan tipe belajar
 
kompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikankompetensi guru-pendidikan
kompetensi guru-pendidikan
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaranpengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
pengertian pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
 
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarang
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 

Recently uploaded

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 

Recently uploaded (20)

Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 

Postkolonial - kajian prosa fiksi

  • 1. Post Kolonial Ajeng Illa Kajian Prosa Fiksi Ajeng Illa Kajian Prosa Fiksi
  • 2. Menurut Ratna (2015:205-220) menjelaskan bahwa secara etimologis postkolonial berasal dari kata “post” dan “kolonial”, sedangkan kata kolonial itu sendiri berasal dari akar kata colonia, bahasa Romawi, yang berarti tanah pertanian atau pemukiman. Jadi, secara etimologis kolonial tidak mengandung arti penjajahan, penguasaan, pendudukan dan konotasi eksploitasinya lainnya. Konotasi negatif kolonial timbul sesudah terjadi interaksi yang tidak seimbang antara penduduk pribumi yang dikuasai dengan penduduk pendatang sebagai penguasa. Menurut Shalley Walia (2001:6; Said, 2003/;58-59) proyek postkolonialisme pertama kali dikemukan oleh Frantz Fanon Yang dimaksudkan dengan teori postkolonial adala teori yang digunakan untuk menganalisis berbagai gejala kultural, seperti:sejarah, politik, ekonomi, sastra dan sebagainya, yang terjadi di negara-negara bekas koloni Eropah modern. Pada umumnya gejala-gejala kultural tersebut terkandung dalam berbagai teks studi mengenai dunia timur, yang ditulis oleh para orientalis, yang disebut teks-teks oriental (dari kata orien yang berarti timur). Meskipun demikian, sebagai akibat dominasi intelektualitas Barat, banyak juga karya-karya yang melukiskan ketidakseimbangan hubungan antara masyarakat Barat dengan masyarakat Timur yang ditulis oleh intelektual pribumi yang telah
  • 3. Secara definitfi (Biil Ashcroft, dkk., 2003: xxii-xxiii) teori postkolonial lahir sesudah kebanyakan negara-negara terjaja memperoleh kemerdekaannya. Teori postkolonial mencakup seluruh khazanah sastra nasional yang pernah mengalami kekuasaan imperial sejak awal koloniasasi ingga sekarang. Sastra yang dimaksudkan, di antaranya: Afrika, Australia, Bangladesh, Canada, Karibia, India, Malta, Selandia Baru, Pakistan, Singapura, Kepulauan Pasifik Selatan, Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia. Postkolonial dengan demikian sangat relevan untuk menyebutkan kritik lintas budaya sekaligus wacana yang ditimbulkannya. Tema-tema yang perlu dikaji sangat luas dan beragam, meliputi hampir seluruh aspek kebudayaan, diantaranya: politik, ekonomi, kesenian, etnisitas, bahasa dan sastra, sekaligus dengan bentuk praktik dilapangan, seperti perbudakan, pendudukan, pemindaan penduduk, pemaksaan bahasa, dan berbagai bentuk invasi kultural yang lain. Meskipun demikian,
  • 4. Analisis wacana postkolonialis bisa digunakan, di satu pihak untuk menelusuri aspek-aspek yang tersembunyi atau disembunyikan, seingga dapat diketahui bagaimana kekuasaan itu bekerja, di pihak lain membongkar disiplin, lembaga, dan ideologi yang mendasarinya. Dalam hubungan inilah peranan bahasa, sastra, dan kebudayaan pada umumnya dapat memainkan peran sebab di dalam ketiga gejala tersebutlah terkandung wacana sebagaimana diintesikan oleh kelompok kolonialis. Menurut Said (2001: 55) dekonstruksi terhadap wacana-wacana kolonialis penting untuk menyadarkan bangsa Eropah, bahwa teks-teks orientalis penuh dengan bias kultural, sekaligus mengapuskan mitos bahwa masyarakat barat dinamis sedangkan bangsa Timur statis, barat memiliki ciri-ciri maskulin sedangkan timur feminin Teori postkolonial dengan demikian merupakan akumulasi teori dan kritik yang digunakan untuk menilai kembali aspek-aspek kebudayaan, yaitu sejarah, politik, ekonomi, sastra, bahkan arsip pemerintah, sekaligus hubungannya dengan warisan kebudayaan yang ditinggalkannya. Dalam hubungan inilah dikatakan bahwa teori postkolonial adala teori untuk mendekonstruksi narasi kolonial. Salah satu periode sastra Indonesia modern, yaitu sastra Balai Pustaka, di mana pemerintah kolonial terlibat secara langsung dalam proses penciptaan, sebagai lembaga sensor, diduga mengandung aspek- aspek yang dapat dikaji melalui teori postkolonial.
  • 5. Perbedaan antara teori postkolonial dengan teori postmodernisme. Apabila, teori postmodernisme dan teori postruktualisme dimanfaatkan untuk memahami gejala kultural secara universal, teori postkolonial memusatkan perhatian pada visi dan misi kolonial sebagaimana terkandung dalam unit-unit wacana kolonial. Ciri penting lainnya, adalah kenyataan bahwa secara definitif teori postkolonial dimanfaatkan untuk menganalisis khazanah kultural yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara-negara pascakolonial, lebih khusus lagi adalah negara-negara bekas koloni Eropah modern. Indonesia jelas menyediakan berbagai naskah yang dapat dianalisis melalui teroi postkolonial, baik naskah dalam bentuk ilmu pengetahuan, seperti: sejarah, antropologi, sosiologi, hukum dan geografi, maupun dalam bentuk karya sastra. Paling sedikit terkandung empat alasan mengapa karya sastra dianggap tepat untuk dianalisis melalui teori-teori postkolonial. 1. Sebagai gejala kultural sastra menampilkan sistem komunikasi antara pengirim dan penerima, sebagai mediator antara masa lampau dengan masa sekarang 2. Karya sastra menampilkan berbagai problematika kehidupan, emosionalitas dan intelektualitas, fiksi dan fakta, karya sastra adalah masyarakat itu sendiri 3. Karya sastra tidak terikat oleh ruang dan waktu, kontemporaritas adalah manifestasinya yang paling signifikan. 4. Berbagai masalah yang dimaksudkan dilukiskan secara simbolis, terselubung, sehinggatujuan-tujuan yang sesungguhnya tidak tampak.
  • 6. Dalam rangka memperoleh manfaat penelitian melalui teori postkolonial sebagai sudut pandang yang baru, sekaligus menemukan objek-objek yang baru, dalam kerangka multikultural, maka secara definitif analisis- analisis postkolonial seharusnya dilakukan oleh intelektual pribumi, bangsa-bangsa yang pernah menajdi wilayah kekuasaan kaum kolonial. Tujuannya jelas unutk mengetaui seberapa jauh wacana kolonial berperanan dalam kaitannya dengan penguasaan atas kekayaan pribumi, seberapa jauh dampaknya teradap warisan kolonial yang ditinggalkannya. Said membagi studi orien menajdi tiga tahap, yaitu : a) sebagai semata-mata kajian akademis b) sebagai usaha meraih kekuasaan, dan c) sebagai usaha menciptakan citra diri, sebagai pusat, dengan cara menciptkan dikotomi secara laten.
  • 7.  Dikaitkan dengan tujuannya maka wacana orientalis adalah wacana yang mewakili sistem ideologi barat dalam kaitannya untuk menanamkan hegemoni terhadap bangsa timur. Sebaliknya, wacana postkolonial adalah wacana yang mewakili sistem ideologi timur untuk menanamkan pemahaman ulang sekaligus memberikan citra diri yang baru terhadap bangsa timur mengenai hegemoni barat tersebut. Berakhirnya penjajahan ternyata masih menyisakan berbagai tradisi kolonial yang dikenal sebagai egemoni kultural. Warisan lain adalah elite lokal yang hidup dalam dua dunia, yaitu dunia penjajah dan terjajah. Bagi mereka, wacana orientalisme dan postkolonialisme justru merupakan pertarungan yang tidak pernah selesai.  Ciri khas postkolonialisme dibandingkan dengan teori-teori postmodernisme yang lain adalah kenyataan bahwa objeknya adalah teks-teks yang berkaitan dengan wilayah bekas penjajahan imperium Eropah, khususnya Indonesia. Dengan masa kolonialisasi yang cukup lama, sekitar tiga setengah abad, sangat mudah untuk dibayangkan bahwa berbagai kajian telah tersebar luas baik Eropah maupun Indonesia. Teks yang dimaksudkan perlu dikaji kembali menurut kaidah-kaidah postkolonialis, sehingga melahirkan pemahaman yang berbeda, sesuai dengan kepentingan nasional. Dikaitkan dengan rendahnya kualitas pengajaran ilmu pengetahuan dan bahasa
  • 8. Contoh novel Sebaliknya (Said, 2003:44-45), visi postkolonial menunjukan bahwa pada masa penjajahan yang ditanamkan adalah perbedaan, sehingga jurang pemisah antara kolonial dengan pribumi bertambah lebar. Bahasa pribumi dianggap bahasa mati, bahasa lama, sebaliknya bahasa modern. Dominasi kolonial juga membawa naskah-naskah lama yang secara fisik seolah- olah dipenjarakan di musium musium Eropah. Novel Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis, terbit pertama kali tahun 1928, menceritakan hubungan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Hubungan antara Corrie dengan Hanafi yang sejak semula telah tidak disetujui oleh keluarga kedua belah pihak
  • 9. Oleh sebab itu, teori postkolonial banyak memfokuskan pada kajian hubungan kebudayaan yang membagi dua negara yaitu penjajah dan terjajah yang melahirkan konsep-konsep dalam teori postkolonial secara sistematis meliputi: mental terjajah, ideologi penjajah, dampak penjajahan, pandangan penjajah, pandangan terjajah, dan kesadaran nasional terjajah.
  • 10. Youngs (1995).Kajian poskolonial, pada dasarnya, mem pe lajari berbagai akibat yang ditimbul kan oleh kolonialisme, pada periode pen dudukan dan ke ti ka penjajah sudah me ninggalkan koloni, te tapi masih meninggal kan budaya dan pengaruh mereka. Penja jahan pada hakikatnya bukan semata prak tik yang dilakukan sebuah negara untuk menguasai wilayah sebuah negara lain melalui ja lan perang dan kekerasan, melainkan juga pengu asa an melalui hegemoni politik, budaya, dan eko nomi yang ber langsung hingga saat ini. Tokoh Afri ka asal Ghana, Kwamme Nkrumah, pada tahun 1961 menyebut praktik tersebut dengan istilah neokolonialisme.