Dokumen tersebut membahas tentang teori postkolonial yang digunakan untuk menganalisis berbagai aspek kebudayaan seperti sejarah, politik, ekonomi, dan sastra di negara-negara bekas jajahan. Teori ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh kolonialisme dan memahami pandangan kolonial maupun terjajah. Contoh karya sastra Indonesia yang dapat dianalisis melalui teori ini adalah novel Salah Asuhan karya
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam kritik sastra, yaitu pendekatan mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, psikologi sastra, moral, dan feminisme. Dokumen ini juga menjelaskan hakikat kritik sastra yang melibatkan penilaian melalui apresiasi, bukan sekadar pujian atau hujatan, tetapi melalui elus
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Skripsi ini membahas dimensi sosial dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Novel ini mengangkat tema kesenjangan sosial akibat kemiskinan dan perekonomian di Pulau Belitong. Anak-anak SD Muhammadiyah yang serba kekurangan menjadi inspirasi untuk berjuang meraih cita-cita, meski fasilitas sekolah jauh dari sekolah elit PN Timah. Novel ini menari
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam kritik sastra, yaitu pendekatan mimetik, ekspresif, pragmatik, objektif, struktural, semiotik, sosiologi sastra, resepsi sastra, psikologi sastra, moral, dan feminisme. Dokumen ini juga menjelaskan hakikat kritik sastra yang melibatkan penilaian melalui apresiasi, bukan sekadar pujian atau hujatan, tetapi melalui elus
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Skripsi ini membahas dimensi sosial dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Novel ini mengangkat tema kesenjangan sosial akibat kemiskinan dan perekonomian di Pulau Belitong. Anak-anak SD Muhammadiyah yang serba kekurangan menjadi inspirasi untuk berjuang meraih cita-cita, meski fasilitas sekolah jauh dari sekolah elit PN Timah. Novel ini menari
Teori-teori sastra modern dan pascamodern meliputi formalisme, strukturalisme, poststrukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dekonstruksi, dan postmodernisme."
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
Bab ini menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui berbagai peristiwa penting. Pancasila mulai diusulkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1945 dan kemudian disepakati sebagai dasar negara melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Proses ini mengalami berbagai tantangan namun berhasil membentuk ideologi yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Postmodernisme menolak pandangan modernisme bahwa ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta secara pasti dan universal. Sains baru seperti mekanika kuantum dan teori chaos menunjukkan bahwa alam semesta justru bersifat acak dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Filsafat Pancasila membahas definisi filsafat dan Pancasila, asal mula dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, serta tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari interaksi sosial. Bidang kajian sosiologi meliputi sosiologi industri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Masalah sosial dapat diatasi dengan pengendalian sosial seperti persuasi, sanksi, sosialis
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modernCoral Reef
Dokumen tersebut membahas beberapa masalah khusus dalam kritik sastra Indonesia modern, termasuk masalah kriteria kritik pustaka, perbedaan pandangan kritik sastra Pujangga Baru, krisis kesusastraan 1950-an, serangan Lekra, kasus Tenggelamnya Kapal van der Wijck dan Langit Makin Mendung, serta perdebatan metode kritik sastra 1960-an."
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, dan koperasi. Beberapa konsep kunci yang dijelaskan antara lain interaksi sosial, kebudayaan, ruang, waktu, sumber daya, kekuasaan, negara, dan pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, teori-teori yang digunakan, pendekatan penelitian, data dan sumber data, serta metode dan teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian tentang kemampuan mengidentifikasi ciri-ciri umum puisi pada siswa SMP.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Makalah ini membahas tentang ragam bahasa Indonesia dan pengertiannya. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda tergantung topik, situasi, dan media komunikasi. Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi lisan dan tulis, serta berdasarkan daerah, pendidikan penutur, sikap penutur, dan topik pembicaraan. Makalah ini juga menjelaskan contoh-contoh perbedaan ragam bahasa dalam
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teori semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam bahasa. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian semantik menurut para ahli, sejarah perkembangan studi semantik, hubungannya dengan ilmu lain seperti sosiologi dan antropologi, serta batasannya dalam mempelajari makna.
Dokumen ini membahas sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia sejak Kongres Pemuda 1928. Bahasa Indonesia menduduki posisi terkemuka sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berdasarkan UUD 1945, dan berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, alat penyatuan berbagai suku, serta bahasa resmi pemerintahan dan pendidikan.
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)himae
Dokumen tersebut membahas sejarah sosiologi dan hubungannya dengan pinggiran dan metropole. Sosiologi muncul di Eropa abad ke-19 sebagai respons terhadap masyarakat baru yang dikendalikan oleh kelas menengah. Awalnya, sosiologi bergantung pada data dari pinggiran kolonial untuk membangun teori tentang kemajuan sosial. Kemudian, sosiologi menjadi lebih profesional dan terfokus pada masalah internal
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
Bab ini menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui berbagai peristiwa penting. Pancasila mulai diusulkan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI pada 1945 dan kemudian disepakati sebagai dasar negara melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945. Proses ini mengalami berbagai tantangan namun berhasil membentuk ideologi yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Postmodernisme menolak pandangan modernisme bahwa ilmu pengetahuan dapat menjelaskan alam semesta secara pasti dan universal. Sains baru seperti mekanika kuantum dan teori chaos menunjukkan bahwa alam semesta justru bersifat acak dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Filsafat Pancasila membahas definisi filsafat dan Pancasila, asal mula dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, serta tiga dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari interaksi sosial. Bidang kajian sosiologi meliputi sosiologi industri, hukum, pendidikan, dan lainnya. Masalah sosial dapat diatasi dengan pengendalian sosial seperti persuasi, sanksi, sosialis
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modernCoral Reef
Dokumen tersebut membahas beberapa masalah khusus dalam kritik sastra Indonesia modern, termasuk masalah kriteria kritik pustaka, perbedaan pandangan kritik sastra Pujangga Baru, krisis kesusastraan 1950-an, serangan Lekra, kasus Tenggelamnya Kapal van der Wijck dan Langit Makin Mendung, serta perdebatan metode kritik sastra 1960-an."
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, dan koperasi. Beberapa konsep kunci yang dijelaskan antara lain interaksi sosial, kebudayaan, ruang, waktu, sumber daya, kekuasaan, negara, dan pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia 2 (Kesastraan) yang diampu oleh Dosen Indayani, S.S., M.Pd. Tugas kelompok 5 adalah mengenai hakikat pembentukan dan pergolakan sejarah sastra Indonesia dengan periodisasi sejarah sastra Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, teori-teori yang digunakan, pendekatan penelitian, data dan sumber data, serta metode dan teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian tentang kemampuan mengidentifikasi ciri-ciri umum puisi pada siswa SMP.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Makalah ini membahas tentang ragam bahasa Indonesia dan pengertiannya. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda tergantung topik, situasi, dan media komunikasi. Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi lisan dan tulis, serta berdasarkan daerah, pendidikan penutur, sikap penutur, dan topik pembicaraan. Makalah ini juga menjelaskan contoh-contoh perbedaan ragam bahasa dalam
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teori semantik. Semantik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam bahasa. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian semantik menurut para ahli, sejarah perkembangan studi semantik, hubungannya dengan ilmu lain seperti sosiologi dan antropologi, serta batasannya dalam mempelajari makna.
Dokumen ini membahas sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia sejak Kongres Pemuda 1928. Bahasa Indonesia menduduki posisi terkemuka sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berdasarkan UUD 1945, dan berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, alat penyatuan berbagai suku, serta bahasa resmi pemerintahan dan pendidikan.
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)himae
Dokumen tersebut membahas sejarah sosiologi dan hubungannya dengan pinggiran dan metropole. Sosiologi muncul di Eropa abad ke-19 sebagai respons terhadap masyarakat baru yang dikendalikan oleh kelas menengah. Awalnya, sosiologi bergantung pada data dari pinggiran kolonial untuk membangun teori tentang kemajuan sosial. Kemudian, sosiologi menjadi lebih profesional dan terfokus pada masalah internal
Merupakan penjabaran singkat mengenai keterkaitan sastra dan ilmu sosial khususnya Marxisme. Raymond Williams sebagai salah satu penganut marxism memberikan gambaran dan bayangan mengenai keterkaitan keduanya. khususnya dalam dunia modern dan dalam kemajuan sastra populer. sastra populer yang lebih memikirkan perihal keuntungan dan hasil dibandingkan dengan isi seperti penjabaran dari sastra adiluhung atau sastra serius.
Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi sastra. Ringkasannya adalah:
Sosiologi sastra adalah pendekatan yang melihat karya sastra dalam hubungannya dengan masyarakat. Karya sastra dipandang sebagai cerminan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Sosiologi sastra berusaha memahami karya sastra dalam konteks sosial historisnya.
Sosiologi sastra mempelajari hubungan antara sastra dan masyarakat, dimulai dari konsep Plato dan Aristoteles tentang 'mimesis' yang menunjukkan hubungan antara sastra dan realitas sosial. Hippolyte Taine meletakkan dasar sosiologi sastra modern dengan menjelaskan karya sastra dari faktor ras, situasi sosial, dan lingkungan. Sosiologi sastra Indonesia mempelajari hubungan antara masyarakat Indonesia yang berub
Penggunaan pendekatan historis, sosiologis, psikologis, antropologis, dan mitopoik dalam memahami karya sastra. Setiap pendekatan memiliki latar belakang dan fokus yang berbeda untuk menganalisis hubungan antara karya sastra, pengarang, dan lingkungan sosial budaya.
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan filsafat Barat, mulai dari zaman klasik Yunani (Socrates, Plato, Aristoteles), Abad Pertengahan (filsafat skolastik), hingga zaman modern yang ditandai munculnya berbagai aliran seperti rasionalisme, empirisme, idealisme, dan materialisme.
Tulisan tersebut membahas sejarah dan perkembangan ilmu antropologi dalam 4 fase, dimulai dari munculnya deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh penjelajah Eropa, kemudian perkembangan teori dan metode antropologi, penggunaannya untuk mempelajari kebudayaan bangsa kolonial, hingga menjadi ilmu dengan metode ilmiah di perguruan tinggi.
1. Teori sosiohistoris menjelaskan pola perubahan masyarakat secara siklikal atau berlingkar seperti pandangan orang Cina dan teori-teori Ibnu Khaldun, Arnold Toynbee, dan Pitirin Sorokin.
2. Ibnu Khaldun menjelaskan pola perubahan dari masyarakat nomaden ke menetap dalam 5 tahapan.
3. Arnold Toynbee melihat pola kelahiran, pertumbuhan, kemunduran dan kehancuran peradaban
mengidentifikasi latar belakang perlunya pendidikan kewarganegaraanAjengIlla
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk mempertahankan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme di kalangan warga negara. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian, visi, misi, dan urgensi pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli dan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang ungkapan tabu dan penggantian kata-kata yang dianggap tidak pantas digunakan dengan kata-kata lain yang lebih halus maknanya (eufeumisme). Terdapat berbagai contoh kata tabu dalam bidang keagamaan, sopan santun, dan sosial beserta penjelasan strategi menghindarinya. Dokumen ini juga menyinggung pergeseran makna kata akibat pertimbangan psikologis untuk menghind
sejarah sastra di indonesia pada tahun 1970 1980AjengIlla
Dokumen tersebut membahas tentang para pengarang dan karya-karya sastra yang diproduksi pada masa Orde Baru di Indonesia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah kontribusi organisasi kebudayaan Lekra dalam penerbitan karya-karya sastra dan penyebaran ideologi, serta daftar panjang pengarang dan karya-karya mereka dari berbagai genre sastra seperti puisi, drama, cerpen, dan esai.
sastra nusantara - bahasa indonesia-keindonesiaanAjengIlla
Dokumen tersebut merangkum beberapa jenis cerita rakyat yang terdiri dari mite, legenda, dan dongeng. Mite adalah cerita yang dianggap benar yang mengisahkan dewa-dewa, legenda adalah cerita masa lampau yang dianggap benar oleh pemiliknya, sedangkan dongeng adalah cerita fiksi untuk hiburan yang tidak dianggap benar. Dongeng dibagi menjadi beberapa jenis seperti dongeng binatang, biasa, lelu
Dokumen tersebut membahas berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional, meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kompetensi utama yang disebutkan adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai keterampilan dasar mengajar yang perlu dikuasai guru, seperti membuka dan menutup pelajaran, memberi penguatan, mengad
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis variasi bahasa berdasarkan aspek penutur, pemakaian, tingkat keformalan, dan sarana. Ada empat jenis variasi berdasarkan penutur yaitu idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Variasi berdasarkan pemakaian meliputi ragam fungsiolek, ragam bahasa berdasarkan bidang, dan gaya. Ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan tingkat keformalannya men
apresiasi prosa fiksi- angkatan 2000 sampai sekarangAjengIlla
Dokumen tersebut merangkum sejarah dan perkembangan sastra Indonesia pada masa Angkatan 2000, dimulai dari latar belakang lahirnya Angkatan 2000 pada tahun 2000, peristiwa penting yang terjadi, ciri khas karya sastra pada masa itu, jenis sastra yang berkembang seperti sastra cyber, serta ideologi feminisme yang disampaikan dalam karya sastra saat itu.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Menurut Ratna (2015:205-220)
menjelaskan bahwa secara
etimologis postkolonial berasal dari
kata “post” dan “kolonial”,
sedangkan kata kolonial itu sendiri
berasal dari akar kata colonia,
bahasa Romawi, yang berarti tanah
pertanian atau pemukiman. Jadi,
secara etimologis kolonial tidak
mengandung arti penjajahan,
penguasaan, pendudukan dan
konotasi eksploitasinya lainnya.
Konotasi negatif kolonial timbul
sesudah terjadi interaksi yang tidak
seimbang antara penduduk pribumi
yang dikuasai dengan penduduk
pendatang sebagai penguasa.
Menurut Shalley Walia (2001:6;
Said, 2003/;58-59) proyek
postkolonialisme pertama kali
dikemukan oleh Frantz Fanon
Yang dimaksudkan dengan teori
postkolonial adala teori yang
digunakan untuk menganalisis
berbagai gejala kultural,
seperti:sejarah, politik, ekonomi,
sastra dan sebagainya, yang terjadi
di negara-negara bekas koloni
Eropah modern. Pada umumnya
gejala-gejala kultural tersebut
terkandung dalam berbagai teks
studi mengenai dunia timur, yang
ditulis oleh para orientalis, yang
disebut teks-teks oriental (dari kata
orien yang berarti timur). Meskipun
demikian, sebagai akibat dominasi
intelektualitas Barat, banyak juga
karya-karya yang melukiskan
ketidakseimbangan hubungan
antara masyarakat Barat dengan
masyarakat Timur yang ditulis oleh
intelektual pribumi yang telah
3. Secara definitfi (Biil Ashcroft, dkk., 2003: xxii-xxiii) teori
postkolonial lahir sesudah kebanyakan negara-negara
terjaja memperoleh kemerdekaannya. Teori postkolonial
mencakup seluruh khazanah sastra nasional yang
pernah mengalami kekuasaan imperial sejak awal
koloniasasi ingga sekarang. Sastra yang dimaksudkan, di
antaranya: Afrika, Australia, Bangladesh, Canada,
Karibia, India, Malta, Selandia Baru, Pakistan, Singapura,
Kepulauan Pasifik Selatan, Sri Lanka, Malaysia, dan
Indonesia. Postkolonial dengan demikian sangat relevan
untuk menyebutkan kritik lintas budaya sekaligus wacana
yang ditimbulkannya. Tema-tema yang perlu dikaji sangat
luas dan beragam, meliputi hampir seluruh aspek
kebudayaan, diantaranya: politik, ekonomi, kesenian,
etnisitas, bahasa dan sastra, sekaligus dengan bentuk
praktik dilapangan, seperti perbudakan, pendudukan,
pemindaan penduduk, pemaksaan bahasa, dan berbagai
bentuk invasi kultural yang lain. Meskipun demikian,
4. Analisis wacana postkolonialis bisa digunakan, di satu pihak untuk
menelusuri aspek-aspek yang tersembunyi atau disembunyikan,
seingga dapat diketahui bagaimana kekuasaan itu bekerja, di pihak
lain membongkar disiplin, lembaga, dan ideologi yang
mendasarinya. Dalam hubungan inilah peranan bahasa, sastra, dan
kebudayaan pada umumnya dapat memainkan peran sebab di dalam
ketiga gejala tersebutlah terkandung wacana sebagaimana
diintesikan oleh kelompok kolonialis. Menurut Said (2001: 55)
dekonstruksi terhadap wacana-wacana kolonialis penting untuk
menyadarkan bangsa Eropah, bahwa teks-teks orientalis penuh
dengan bias kultural, sekaligus mengapuskan mitos bahwa
masyarakat barat dinamis sedangkan bangsa Timur statis, barat
memiliki ciri-ciri maskulin sedangkan timur feminin
Teori postkolonial dengan demikian merupakan akumulasi teori dan
kritik yang digunakan untuk menilai kembali aspek-aspek
kebudayaan, yaitu sejarah, politik, ekonomi, sastra, bahkan arsip
pemerintah, sekaligus hubungannya dengan warisan kebudayaan
yang ditinggalkannya. Dalam hubungan inilah dikatakan bahwa teori
postkolonial adala teori untuk mendekonstruksi narasi kolonial. Salah
satu periode sastra Indonesia modern, yaitu sastra Balai Pustaka, di
mana pemerintah kolonial terlibat secara langsung dalam proses
penciptaan, sebagai lembaga sensor, diduga mengandung aspek-
aspek yang dapat dikaji melalui teori postkolonial.
5. Perbedaan antara teori postkolonial dengan teori postmodernisme.
Apabila, teori postmodernisme dan teori postruktualisme dimanfaatkan
untuk memahami gejala kultural secara universal, teori postkolonial
memusatkan perhatian pada visi dan misi kolonial sebagaimana
terkandung dalam unit-unit wacana kolonial. Ciri penting lainnya, adalah
kenyataan bahwa secara definitif teori postkolonial dimanfaatkan untuk
menganalisis khazanah kultural yang menceritakan peristiwa-peristiwa
yang terjadi di negara-negara pascakolonial, lebih khusus lagi adalah
negara-negara bekas koloni Eropah modern. Indonesia jelas menyediakan
berbagai naskah yang dapat dianalisis melalui teroi postkolonial, baik
naskah dalam bentuk ilmu pengetahuan, seperti: sejarah, antropologi,
sosiologi, hukum dan geografi, maupun dalam bentuk karya sastra.
Paling sedikit terkandung empat alasan mengapa karya sastra
dianggap tepat untuk dianalisis melalui teori-teori postkolonial.
1. Sebagai gejala kultural sastra menampilkan sistem komunikasi antara
pengirim dan penerima, sebagai mediator antara masa lampau dengan
masa sekarang
2. Karya sastra menampilkan berbagai problematika kehidupan,
emosionalitas dan intelektualitas, fiksi dan fakta, karya sastra adalah
masyarakat itu sendiri
3. Karya sastra tidak terikat oleh ruang dan waktu, kontemporaritas adalah
manifestasinya yang paling signifikan.
4. Berbagai masalah yang dimaksudkan dilukiskan secara simbolis,
terselubung, sehinggatujuan-tujuan yang sesungguhnya tidak tampak.
6. Dalam rangka memperoleh manfaat penelitian melalui
teori postkolonial sebagai sudut pandang yang baru,
sekaligus menemukan objek-objek yang baru, dalam
kerangka multikultural, maka secara definitif analisis-
analisis postkolonial seharusnya dilakukan oleh
intelektual pribumi, bangsa-bangsa yang pernah
menajdi wilayah kekuasaan kaum kolonial. Tujuannya
jelas unutk mengetaui seberapa jauh wacana kolonial
berperanan dalam kaitannya dengan penguasaan
atas kekayaan pribumi, seberapa jauh dampaknya
teradap warisan kolonial yang ditinggalkannya.
Said membagi studi orien menajdi tiga tahap, yaitu : a)
sebagai semata-mata kajian akademis b) sebagai
usaha meraih kekuasaan, dan c) sebagai usaha
menciptakan citra diri, sebagai pusat, dengan cara
menciptkan dikotomi secara laten.
7. Dikaitkan dengan tujuannya maka wacana orientalis adalah
wacana yang mewakili sistem ideologi barat dalam kaitannya
untuk menanamkan hegemoni terhadap bangsa timur.
Sebaliknya, wacana postkolonial adalah wacana yang mewakili
sistem ideologi timur untuk menanamkan pemahaman ulang
sekaligus memberikan citra diri yang baru terhadap bangsa timur
mengenai hegemoni barat tersebut. Berakhirnya penjajahan
ternyata masih menyisakan berbagai tradisi kolonial yang dikenal
sebagai egemoni kultural. Warisan lain adalah elite lokal yang
hidup dalam dua dunia, yaitu dunia penjajah dan terjajah. Bagi
mereka, wacana orientalisme dan postkolonialisme justru
merupakan pertarungan yang tidak pernah selesai.
Ciri khas postkolonialisme dibandingkan dengan teori-teori
postmodernisme yang lain adalah kenyataan bahwa objeknya
adalah teks-teks yang berkaitan dengan wilayah bekas
penjajahan imperium Eropah, khususnya Indonesia. Dengan
masa kolonialisasi yang cukup lama, sekitar tiga setengah abad,
sangat mudah untuk dibayangkan bahwa berbagai kajian telah
tersebar luas baik Eropah maupun Indonesia. Teks yang
dimaksudkan perlu dikaji kembali menurut kaidah-kaidah
postkolonialis, sehingga melahirkan pemahaman yang berbeda,
sesuai dengan kepentingan nasional. Dikaitkan dengan
rendahnya kualitas pengajaran ilmu pengetahuan dan bahasa
8. Contoh novel
Sebaliknya (Said, 2003:44-45), visi postkolonial
menunjukan bahwa pada masa penjajahan yang
ditanamkan adalah perbedaan, sehingga jurang
pemisah antara kolonial dengan pribumi
bertambah lebar. Bahasa pribumi dianggap
bahasa mati, bahasa lama, sebaliknya bahasa
modern. Dominasi kolonial juga membawa
naskah-naskah lama yang secara fisik seolah-
olah dipenjarakan di musium musium Eropah.
Novel Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis,
terbit pertama kali tahun 1928, menceritakan
hubungan antara kebudayaan Barat dan
kebudayaan Timur. Hubungan antara Corrie
dengan Hanafi yang sejak semula telah tidak
disetujui oleh keluarga kedua belah pihak
9. Oleh sebab itu, teori postkolonial banyak
memfokuskan pada kajian hubungan kebudayaan
yang membagi dua negara yaitu penjajah dan
terjajah yang melahirkan konsep-konsep dalam
teori postkolonial secara sistematis meliputi:
mental terjajah, ideologi penjajah, dampak
penjajahan, pandangan penjajah, pandangan
terjajah, dan kesadaran nasional terjajah.
10. Youngs (1995).Kajian poskolonial, pada
dasarnya, mem pe lajari berbagai akibat yang
ditimbul kan oleh kolonialisme, pada periode pen
dudukan dan ke ti ka penjajah sudah me
ninggalkan koloni, te tapi masih meninggal kan
budaya dan pengaruh mereka. Penja jahan pada
hakikatnya bukan semata prak tik yang dilakukan
sebuah negara untuk menguasai wilayah sebuah
negara lain melalui ja lan perang dan kekerasan,
melainkan juga pengu asa an melalui hegemoni
politik, budaya, dan eko nomi yang ber langsung
hingga saat ini. Tokoh Afri ka asal Ghana,
Kwamme Nkrumah, pada tahun 1961 menyebut
praktik tersebut dengan istilah neokolonialisme.