Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
Analisis karya sasra Makassar Sinrilik "I Manakkuk di Tanah Lakbakkang" kisahnyata yang dituangkan kedalam krya sastra yang menggambarkan keadaan masyarakat Makassar pada masanya. Berlatar abad ke-17.
Paradigma kerakyatan Sinrilik I Manakkuk di Tanah LakbakkangNursabilah Sehun
Analisis karya sasra Makassar Sinrilik "I Manakkuk di Tanah Lakbakkang" kisahnyata yang dituangkan kedalam krya sastra yang menggambarkan keadaan masyarakat Makassar pada masanya. Berlatar abad ke-17.
Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan manusia sebagai sumber inspirasinya. Karya sastra tidak mungkin lahir dari kekosongan budaya.
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan manusia sebagai sumber inspirasinya. Karya sastra tidak mungkin lahir dari kekosongan budaya.
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
2. Wellek dan warren (1962:75) mengatakan
bahwa pendekatan biografis adalah
pendekatan yang tertua.
Pendekatan Biografis merupakan studi yang
sistematis mengenai proses kreativitas.
Pandangan terhadap Karya Sastra (KS)
KS berasal dari kreator (pengarang)
KS identik dengan riwayat hidup,
pernyataan-pernyataan pengarang dianggap
sebagai kebenaran.
3. Dalam kaitannya dengan aktivitas kreatif,
pengarang dibedakan menjadi tiga macam:
1. Pengarang yang mengarang berdasarkan
pengalaman langsung;
2. Pengarang yang mengarang berdasarkan
keterampilan dalam penyusunan kembali
unsur-unsur penceritaan; dan
3. Pengarang yang mengarang berdasarkan
kekuatan imajinasi.
Barthes (1977:145) mengatakan bahwa
proses pembacaan yang berhasil justru dengan
membayangkan pengarangnya tidak hadir.
4. Sosiologi adalah telaah yang objektif dan ilmiah
tentang manusia dan masyarakat, telaah
tentang lembaga sosial dan proses sosial.
Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana
masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia
berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada.
Sastra merupakan institusi sosial, dokumen
sosial yang mencatat kenyataan sosial budaya
suatu masyarakat pada masa tertentu, sarana
memahami realitas sosial, cermin realitas,
model kehidupan.
5. Pendekatan Sosiologis adalah teori dan pendekatan
terhadap karya sastra yang menghubungkan karya
sastra dengan aspek masyarakat, atau pendekatan
ekstrinsik yang lebih menjadikan hal-hal yang bersifat
sosial kemasyarakatan sebagai penjelas fenomena
sosial
Latar Belakang munculnya Pendekatan Sosiologis:
Karya sastra tidak bisa dipahami secara utuh jika
dipisahkan dari lingkungan atau kebudayaan atau
peradaban yang telah menghasilkannya karena karya
sastra tidak bisa terlepas dari realitas sosial yang terjadi
dalam masyarakat.
Sapardi Djoko Damono mengemukakan bahwa sastra
tidak jatuh begitu saja dari langit, tetapi ada hubungan
antara sastrawan, karya sastra, dan masyarakat.
6. Pengertian Pendekatan Psikologi Sastra:
studi psikologi pengarang sebagai tipe atau
sebagai pribadi --- psikologi seni
studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang
diterapkan pada karya sastra
(menginterpretasikan dan menilai karya
sastra dengan psikologi) --- psikologi sastra
mempelajari dampak sastra pada pembaca -
-- psikologi pembaca
7. Sastra --- membicarakan manusia yang
diciptakan pengarang (manusia imajiner)
Psikologi --- membicarakan manusia yang
diciptakan Tuhan secara riil hidup di alam
nyata
Latar Belakang munculnya Pendekatan
Psikologis:
meluasnya perkenalan sarjana sastra dengan
ajaran Freud yang mulai diterbitkan dalam
bahasa Inggris, yaitu The Interpretation of
Dreaming dan Three Contributions to A Theory
of Sex.
8. PERHATIAN!!!!
Manusia imajiner yang diciptakan pengarang
kadang tidak sama dengan manusia dalam
kehidupan riil, tokoh cerita yang
mengandung kebenaran psikologis belum
tentu bernilai artistik.
9. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
mengenai masyarakat.
Antropologi merupakan ilmu pengetahuan
mengenai manusia dalam masyarakat.
PERHATIAN!!!
Pendekatan Sosiologis, Psikologis, dan
Antropologis bukan membicarakan aspek
ketiganya “dalam” sastra tapi ketiganya
“dari” sastra.
10. Lahirnya Pendekatan Antropologis:
Adanya hubungan antara ilmu antropologi
dengan bahasa;
Kaitan dengan tradisi lisan, antropologi dan
sastra sama-sama mempermasalahkannya
sebagai objek penting.
11. Pokok-Pokok Bahasan dalam Antropologis:
1. Aspek-aspek naratif karya sastra dari
kebudayaan yang berbeda-beda;
2. Penelitian aspek naratif sejak epik yang
paling awal hinga novel yang paling
modern;
3. Bentuk-bentuk arkhais dalam karya sastra,
dalam konteks karya individual maupun
generasi;
4. Bentuk-bentuk mitos dan sistem religi dalam
karya sastra; dan
5. Pengaruh mitos, sistem religi dan citra
primordial yang lain dalam kebudayaan
populer.
12. Pendekatan historis mempertimbangkan
historisitas karya sastra yang diteliti.
Pendekatan sejarah perhatian dipusatkan pada
masalah bagaimana hubungannya terhadap
karya yang lain, sehingga dapat diketahui
kualitas unsur-unsur kesejarahannya.
Pendekatan sejarah mempertimbangkan
relevansi KS sebagai dokumen sosial.
13. Tugas utama sejarah sastra adalah
menempatkan karya sastra dalam suatu tradisi,
sedangkan bagaimana cara menempatkan
adalah tugas pendekatan sejarah.
Objek Sasaran:
Perubahan KS dengan bahasanya sebagai
akibat proses penerbitan ulang;
Fungsi dan tujuan KS pada saat diterbitkan;
Kedudukan pengarang pada saat menulis; dan
KS sebagai wakil tradisi zamannya.
14. Mythopoic berasal dari kata myth yang berarti
mitos.
Mitos merupakan hubungan dengan masa
lampau sebagai citra primordial dan arketipe
(Rohrberger dan Woods, 1971:11-13).
Mitos merupakan cerita anonim yang berakar
dalam kebudayaan primitIf (kuno).
Mitos merupakan struktur cerita itu sendiri
(modern)
15. Dasar pendekatan mitopoik adalah seniman
memanfaatkan ketaksadaran masa lampau
dalam mencipta karya seni.
Ketaksadaran masa lampau ada dua:
• Ketaksadaran personal yang diterima dalam
kehidupan sekarang (ontogenesis).
• Ketaksadaran impersonal yang diterima melalui
nenek moyang (filogenesis).
Pengarang mengarang berdasarkan mitos.