Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Praktikum anatomi dan fisiologi manusia melibatkan penanganan hewan coba mencit. Laporan ini membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prosedur penanganan mencit sebagai hewan percobaan, termasuk cara memegang dan memberikan obat secara oral, intravena, intramuscular, subkutan, dan intraperitoneal.
Metode penentuan parameter spesifik obat bahan alam mencakup penetapan senyawa marker, kadar golongan metabolit sekunder, dan kelarutan ekstrak dalam etanol dan air. Parameter utama yang ditetapkan antara lain profil KLT untuk mendeteksi senyawa aktif, penetapan kadar senyawa marker secara kuantitatif, dan penetapan kadar total golongan seperti fenolat, flavonoid, alkaloid untuk menunjukkan kandungan metabolit sekunder.
Jaringan periderm terdiri dari tiga bagian utama: felogen, felem, dan feloderm. Felogen adalah kambium gabus yang membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke dalam. Felem terdiri dari sel-sel mati berdinding gabus, sementara feloderm terdiri dari sel-sel hidup berdinding tipis. Fungsi jaringan periderm melindungi tumbuhan dari pengaruh lingkungan ekstrem dan kehilangan air.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Praktikum anatomi dan fisiologi manusia melibatkan penanganan hewan coba mencit. Laporan ini membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prosedur penanganan mencit sebagai hewan percobaan, termasuk cara memegang dan memberikan obat secara oral, intravena, intramuscular, subkutan, dan intraperitoneal.
Metode penentuan parameter spesifik obat bahan alam mencakup penetapan senyawa marker, kadar golongan metabolit sekunder, dan kelarutan ekstrak dalam etanol dan air. Parameter utama yang ditetapkan antara lain profil KLT untuk mendeteksi senyawa aktif, penetapan kadar senyawa marker secara kuantitatif, dan penetapan kadar total golongan seperti fenolat, flavonoid, alkaloid untuk menunjukkan kandungan metabolit sekunder.
Jaringan periderm terdiri dari tiga bagian utama: felogen, felem, dan feloderm. Felogen adalah kambium gabus yang membentuk felem ke arah luar dan feloderm ke dalam. Felem terdiri dari sel-sel mati berdinding gabus, sementara feloderm terdiri dari sel-sel hidup berdinding tipis. Fungsi jaringan periderm melindungi tumbuhan dari pengaruh lingkungan ekstrem dan kehilangan air.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Laporan praktikum ini membahas tentang isolasi DNA kasar dari buah mangga dengan menggunakan beberapa jenis deterjen. Deterjen yang memberikan hasil terbaik adalah rinso cair karena mangga memiliki kadar air sedang. Namun DNA tidak terpisah dan tetap berada di permukaan larutan. Jenis deterjen dan kandungan kimianya mempengaruhi proses isolasi DNA.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
1. Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung air minimal 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Terdapat dua tipe krim yaitu emulsi minyak dalam air dan dispersi mikrokristal asam lemak dalam air.
2. Krim digunakan untuk memberikan efek pelembab atau emolien pada kulit serta sebagai pembawa zat obat. Jenis emulsi yang digunakan tergantung pada sifat z
Dokumen ini membahas tentang struktur dan jenis-jenis jaringan epitel pada hewan. Terdapat delapan jenis epitel yang dijelaskan beserta ciri-ciri dan contoh jaringannya di dalam tubuh, yaitu epitel pipih selapis, epitel kuboid selapis, epitel silindris selapis, epitel pipih berlapis, epitel silindris berlapis, epitel kuboid berlapis, epitel silindris bertingkat, dan epitel transisional. Dokumen ini juga menjel
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) .
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit
Laporan praktikum ini membahas tentang isolasi DNA kasar dari buah mangga dengan menggunakan beberapa jenis deterjen. Deterjen yang memberikan hasil terbaik adalah rinso cair karena mangga memiliki kadar air sedang. Namun DNA tidak terpisah dan tetap berada di permukaan larutan. Jenis deterjen dan kandungan kimianya mempengaruhi proses isolasi DNA.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan ini membahas tentang pewarnaan bakteri untuk mengamati bentuk dan membedakan jenis bakteri. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi gram positif yang mempertahankan warna dan gram negatif yang tidak. Hasilnya mengidentifikasi bakteri Erwinia spp. sebagai bakteri berbentuk batang.
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
Metode pengamatan mikrobiologi dan parasitologi meliputi metode mikroskopis dan makroskopis untuk mengamati bakteri, virus, jamur dan parasit, serta metode pewarnaan untuk membedakan jenis bakteri. Metode penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas tentang teknik sterilisasi untuk membersihkan alat dan bahan dari mikroorganisme. Metode sterilisasi yang digunakan adalah secara mekanik, fisik, dan kimiawi seperti pemanasan, sinar UV, dan alkohol. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan sterilisasi alat dan bahan pengujian mikrobiologi.
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Screening adalah tes untuk mendeteksi antibodi atau mikroorganisme dalam spesimen, yang meliputi beberapa metode seperti teknik kertas cakram dan uji antibakteri-antijamur. Tahap persiapan biasanya diperlukan sebelum screening, seperti isolasi dari sumber daya alam.
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Makalah ini membahas tentang peranan sterilisasi dalam bidang kebidanan. Sterilisasi adalah proses untuk membebaskan benda dari semua mikroorganisme untuk mencegah infeksi. Tujuan sterilisasi adalah mencegah infeksi, merusak makanan, dan mencegah kontaminasi. Ada beberapa metode sterilisasi seperti mekanik, pemanasan, sinar, dan kimia. Sterilisasi digunakan di rumah sakit dan ruang operasi untuk mencegah
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
1. PEWARNAAN SEDERHANA
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum “ Pewarnaan Sederhana “, mahasiswa diharapkan
dapat:
a. Membuat preparat bakteri untuk dapat diwarnai dengan baik dan benar
b. Mewarnai bakteri dengan metode pewarnaan sederhana secara baik dan benar
c. Mengidentifikasi bermacam-macam morfologi bakteri berdasar sifatnya
terhadap pewarna sederhana
II. Prosedur Percobaan
A.Pembuatan Preparat
Mulai
Bersihkan dan cuci gelas benda dengan baik sehingga bebas lemak dan kotoran
Dengan kaca obyek di tangan kiri, basahi telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda
Gosokkan kedua jari yang basah itu pada sabun
pembersih
Gosok kedua permukaan gelas benda dengan kedua jari yang basah tadi
Bilas gelas benda dengan air hingga bersih dan tidak ada lagi sisa sabun.
Selesai
Bila gelas benda yang akan dipakai bekas diwarnai maka ulangi
langkah a. hingga e hingga bersih betul.
Bilas gelas benda dengan alkohol, tiriskan dan biarkan kering, setelah bersih
pegang gelas benda hanya di bagian pinggirnya.
Buat gambar lingkaran di tengah gelas benda dengan pinsil kaca berdiameter± 2
cm
2. a. Media padat
b. Media Cair
Mulai
Letakkan sejumlah air steril di permukaan gelas benda, sisihkan
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
atau cawan petri dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi atau cawan petri, ambil
sejumlah biakan dengan lup steril
Campurkan biakan dengan air steril di
permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, lalu fiksasi dengan api pembakar
spiritus hingga terasa agak panas bila ditempelkan di punggung
tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud untuk
mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek
3. Mulai
Kocok terlebih dahulu tabung reaksi dengan cara meutar-mutar tabung diantara
dua sisi tangan yang berisi biakan, jangan sampai sumbatnya basah
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi, ambil sejumlah biakan dengan lup steril
Oleskan biakan di permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, karena berupa cairan maka
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Lalu fiksasi dengan api pembakar spiritus hingga terasa agak panas bila
ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud
untuk mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek.
4.
5. B. Pewarnaan
Mulai
Gunakan olesan bakteri yang sudah disiapkan sebanyak dua
buah, olesan pertama akan diwarnai dengan biru metilen dan
yang kedua akan diwarnai dengan karbol fuchsin
Letakkan gelas benda yang sudah berisi olesan di atas bak pewarna.
Bila menggunakan biru metilen genangi selama 1 — 2 menit. Bila
menggunakan karbol fuchsin genangi selama 15 — 30 detik.
Pegang gelas benda dengan penjepit kayu, miringkan gelas benda.
Lalu bilas dengan air hingga hanya tersisa sedikit.
Seraplah air yang tersisa dengan kertas tissue.
Tutup preparat dengan gelas penutup.
Selesai
Amatilah dengan mikroskop menggunakan pembesaran kuat.
7. PERBESARAN 400 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
PERBESARAN 1000 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
8. IV. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa pewarnaan
sederhana.Pewarnaan sederhana merupakan Pewarnaan yang paling umum
digunakan.Berbagai macam tipe morfologi bakteri seprti bacillus,coccus,dan
sebagainya dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai
sel-sel bakteri hanya menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai sel-sel bakteri
hanya menggunakan satu macam zat warna.
Adapun prinsip dari pewarnaan sederhana adalah mengidentifikasi morfologi
sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal.Pewarnaan ini hanya
menggunakan satu macam zat warna saja.Zat warna yang digunakan adalah
methylene blue,crystal violet,karbol fuchsin atau safranin.
Langkah pertama yang dilakukan adalah sterilisasi kaca objek dengan mencuci
dengan air sabun dan mengeringkan kemudian diseka dengan alcohol dan memfiksasi
diatas pembakar spiritus dengan tujuan untuk menghilangkan lemak pada kaca
objek.Tetapi sebelumnya jarum ose difiksasi dengan cara dipijarkan diatas api pada
pembakar spiritus dengan tujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat,supaya tidak
bercampur dengan bakteri yang down.Sebelum melakukan pengolesan bakteri dan
meletakkan aquades steril kaca objek diberi tanda lingkaran dibawahnya sebagai
tanda area untuk melakukan pengolesan sel bakteri dari suspensi. pada percobaan kali
ini pengolesan dilakukan dengan sampel biakan yoghurt dengan menggunakan
pewarna karbon fuchsin dan methylene blue.
Kemudian melakukan pengolesan pada kaca objek dengan sampel biakan
yoghurt. Setelah itu difiksasi diatas api dengan cara dilewatkan tidak terlalu dekkat
api supaya bakteri tidak mati fiksasi dalam tahap ini bertujuan melekatkan sel bakteri
pada objek tanpa merusak struktur selnya,mempermudah pengecatan,dan sediaan
tahan untuk disimpan jika belum sempat di cal
Kaca objek yang sudah dioleskan bakteri kemudian diatas bak pewarna lalu
diteteskan pewarna karbon fuchsin dan mendiamkan selama 15-30 detik supaya warna
menyerap masuk.Kesel bakteri karbon fuchsin merupakan pewarna dasar,yang
mengandung fenol untuk melarutkan dinding sel .Setelah 30 detik olesan bakteri yang
telah diwarnai dibilas dengan aquades ditambah setiap pemberian reagen atau
pewarna selalu dilakukan pembilasan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan setiap
zat yang diberikan.
Kaca objek yang telah dibasuh aquades kemudian dikeringkan dan menyerap
bagian samping dengan menggunakan tissue. Setelah itu ditiup dengan kaca penutup
(deglass).Selanjutnya dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran
400x dan 1000x.
Dan hasil pengamatan mikrosko sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna karbon fuchsin didapatkan morfologi bakteri berbentukcoccus dan sedikit
berbentuk bacillus.
Kemudian percobaan selanjutnya menggunakan pewarna methylene blue.
Langkah yang digunakan sama seperti percobaan yang menggunakan pewarna karbol
fuchsin hanya yang berbeda dari segi pemberian warna methylene blue adalah
pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaan umum.Biasanya hanya untuk
9. membedakan sel bakteri,dengan latar belakangnya.Methylen blue memberi warna biru
cerah bergradasidengan biru muda sampai biru agak tua.
Dan hasil pengamatan mikroskop sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna methylene blue didapatkan morfologi bakteri berbentuk coccus dan sedikit
berbentuk bacillus
V. Kesimpulan
Dri praktikum yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa:
1. Preparat merupakan media/tempat yang digunakan bagian/sel makhluk hidup
yang tidak dapat terlihat oleh mata yang kemudian akan diamati dengan mikroskop,
pembuatan preparat dilakukan secara aseptik dan steril
2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna
tunggal
3. Reagen atau zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana yaitu
karbon fuchsin dan Methylen blue
4. Bakteri yang diberi warna oleh methylene blue akan memiliki warna biru
sedangkan bakteri setelah diberi warna karbon fuchsin memiliki warna merah.
5. Bakteri yang diwarnai memiliki latar belakang putih dikarenakan warna dari
reagen tersebut diserap oleh bakteri sehingga kita dapat mengetehui perbedaan
antara bakteri dan latar belakangnya
VI. Daftar Pustaka
Dwidjoseptro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi,Malang:Djambatan
Pakadang,Sesita R.2002. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi” Jurusan Farmasi
Makassar
Yanty Maryanty,Dwi Moentamaria,Sri Rulianah,Nanik Hendrawati,Khalimatus
sa’diyah,Mutia Devi Hidayati,Noor Isnaini Azkiya,Dyah Ratna Wulan 2020
Praktikum Bioproses,Malang,Polinema press