SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
PERCOBAAN I
PENANGANAN HEWAN COBA
OLEH
KELOMPOK VI :
1. ADE IRMA SURYANI
2. ELSA MAHARDIKA PUTRY
3. NURUL MAGFIRA
4. OKTAVIANA BAY
5. ZHERLY INDAYANTI
KELAS :1A S1-FARMASI
ASISTEN : MUHAMMAD ASRI, S.Farm, M.Farm, Apt.
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan hewan coba pada dunia medis sangat erat, maka dibutuhkan
adanya perkembangan mencit putih dengan jumlah yang banyak.Adapun
factor pendukung yang tempat hidupnya harus dibuat senyaman mungkin
hingga menyerupai habitat aslinya. Selain itu, hewan coba yang digunakan
sebagai objek penelitian harus dalam keadaan sehat dan mendapatkan
nutrisi yang cukup.Oleh karena itu, pemberian imunisasi dan vitamin juga
harus diberikan pada mencit.Pemberian dapat di lakukan dengan metode
injeksi.
Praktikum kali ini akan dilakukan dan dikenalkan cara pemberian dosis
dan cara injeksi pada mencit putih sehingga dapat di praktikumkan dan dapat
mengetahui mengenai teknik perawatan hewan coba. Praktikum ini akan
menggunakan hewan coba mencit.
B. Maksud Percobaan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari jenis hewan coba yang akan
digunakan.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari cara penggunaan hewan coba dan
penanganannya di laboratorium.
C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dan karakteristik terhadap hewan coba yang
digunakan di lab.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan hewan coba pada mencit
(Mus musculus).
3. Untuk mengetahui cara pemberian obat pada hewan coba.
D. Prinsip Percobaan
Penggunaan hewan coba mencit (Mus musculus) dengan memegang ekor
mencit dengan jari , sedangkan tangan kiri memegang leher mencit,
kemudian ekor di jepit di antara jari kelingking dan jari manis, selanjutnya
diberi perlahan pada hewan coba mencit harus dalam keadaan tenang tidak
boleh dibuat stress mecit tersebut.
E. Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat di ambil dalam praktikum ini mahasiswa dapat
mengetahui cara pemberian pada hewan dan dapat mengetahui juga bagian-
bagian mana yang bisa di suntikan pada hewan percobaan baik secara
peroral, intravena, subkutan, dan intraperitorial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Mencit merupakan hewan yang paling umum digunakan pada penelitian
laboratorium sebagai hewan percobaan yaitu sekitar 40-80%.Mencit memiliki
banyak keunggulan sebagai hewan percobaan yaitu siklus hidup yang relative
pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan
mudah dalam penanganannya. (Moriwaki, 1994).
Mencit (Mus musculus) dan tikus (Ralus novergicus) merupakan omnivore
alami, sehat dan kuat, kecil dan jinak.Selain itu, hewan-hewan ini juga mudah
di dapat dengan harga yang relatif murah dan biaya ransum yang rendah.
(Peter, 1976).
Mencit putih memiliki bulu pendek halus berwarna putih serta ekor
berwarna kemerahan dengan ukuran lebih panjang dari pada badan dan
kepala , mencit memiliki warna bulu yang berbeda disebabkan perbedaan
dalam proporsi darah mencit liar dan memiliki kelenturan pada sifat-sifat
produksi dan reproduksinya. (Nafin, 1996).
Mencit harus diberi makanan dengan kualitas tepat karena perubahan
kualitas dapat menyebabkan penurunan berat badan dan tenaga.Seekor
mencit dewasa dapat mengkonsumsi pekan 3-5 gram setiap hari, mencit yang
bunting dan menyusui memerlukan pekan yang lebih banyak.Jenis ransum
yang dapat di berikan untuk mencit adalah ransum agam komersial. (Smith,
1988).
Kandungan protein ransum yang diberikan minimal 16%, kebutuhyan zat-
zat makan yang diperlukan untuk pemeliharaan mencit adalah protein kasar
20-25%, kadar lemak 10-12%, kadar patin44-55%, kadarserat kasar maksimal
4% dan kadar abu 5-6%. (Smith, 1988).
Air minum yang diperlukan oleh setiap ekor mencit untuk sehari berkisar
4-8 ml.Seekor mecit mudah sekali kehilangan air sebab waporasi tubuhnya
tinggi, konsumsi air minum yang cukup akan digunakan untuk menjadi
stabilitas suhu tubuh dan untuk melumasi pekan yang dicerna, air minum
juga dibutuhkan untuk menekan stress pada mencit, yang dapat memicu
kanibolisme. (Malole dan Pramono, 1989).
Hewan yang dapat dipelihara untuk tujuan penelitian, umumnya berada
dalam satu lingkungan yang sempit dan terawasi, walaupun kehidupan
diawali namun diusahakan agar proses fisiologi dan reproduksi termasuk
makan , minum, bergerak, dan itirahat tidak terganggu. Hewan percobaan
ditempatkan dalam kandang yang tersusun pada rak-rak didalam suatu
ruangan khusus,kandang harus dirancang khusus untuk dapat memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan bagi hewan tersebut. (Anggorodi, 1973).
Mencit-mencit yang digunakan untukn penelitian yang lama di tempatkan
dalam kandang yang berukuran 22,5 cm x 10 cm untuk tiga ekor mencit.
(Peter, 1968).
Penutup lantai kandang atau bedding merupakan penyerap untuk
menampung kotoran termasuk air kencing dan sisa-sisa makanan.Pemakaian
bedding mempunyai tiga tujuan yaitu untuk menyerap kotoran, melengkapi
bahan sarng dan untuk isolasi panas. (Gleen, 1968).
Air minum yang diperolehkan oleh setiap ekor mencit untuk sehari
berkisar antara 4-8 ml,seekor mencit mudah sekali kehilangan air sebab
evaporasi tubuhnya tinggi, konsumsi air minum yang cukup akan digunakan
untuk menjadi stabilitas suhu tubuh dan untuk melumasi pekan yang dicerna,
air minum juga di butuhkan untuk menekan stress pada mencit yng dapat
memicu kanibalisme. (Malde dan Pramono, 1989).
Cara ideal memegang mencit yaitu dengan memegang bagian tengah
ekor mencit , leher dipegang dengan tangan kanan dan jangan terlalu
ditekan. Jari telunjuk dan ibu jari kelingking menjepit ekor. (Moriwaki, 1994).
B. Klasifikasi Hewan Coba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
C. Karakteristik Hewan Coba
Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah di tangani, takut
cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang
berada pada belakang perabotan jika dipelihara atau berkeliaran di rumah.
Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan bobotnya lebih
ringan di banding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang.
Kandang mempunyai sifat kanibal .Terlebih jika makanan yang dibutuhkan
telah habis sehingga mereka merasa sangat kelaparan.
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Gelas kimia
2. Kanula
3. Spoit 1 cc
B. Bahan
1. Aquadest
2. Mencit (Mus musculus)
3. Sabun cuci tangan
4. Tissue
5. Betadine
C. Cara Kerja
1. Cara kerja memegang mencit
a. Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
b. Di keluarkan mencit dari kandangnya
c. Ujung ekor mencit di angkat dengan tangan kanan
d. Ekor di lilitkan dengan menggunakan jari-jari tangan
e. Di pegang tengkuk leher mencit, pegang bagian kulit mencit di leher
atas mencit dengan menggunakan 2 jari
f. Jepit tengkuknya seerat mungkin dengan ibu jari dan telunjuk
g. Di pastikan mencit tidak kebalik pada saat diberikan perlakuan
2. Cara kerja pemberian obat
a. Secara Oral
Di percobaan ini pertama hewan mencit dipegang tengkuknya
kepala sedikit tegak, dan kanula yang telah di bengkokkan di
masukkan ke dalam mulut mencit melalui langit-langit hingga sampai
ketenggorokan mecit, setelah itu suntikkan aquadest yang telah di isi
di dalam spoit.
b. Secara Intravena
Biasanya pada mencit penyuntikan intravena dilakukan melalui
bagian ekor mencit, dimana hewan di tempatkan pada wadah agar
sewaktu disuntik tidak berbalik, dengan menggunakan spoit yang
berujung tajam.
c. Secara Intramuscular
Diuji coba intramuscular cara penyuntikan hewan dilakukan pada
otot paha kaki bagian belakang mencit dengan cara pertama hewan
mencit dipegang tegukannya kepala sedikit tegak hingga mencit dapat
bergerak lalu balikkan mencit setelah itu suntikan spoit yang telah
diisi aquadest dengan spoit yang berujung tajam. Suntikkan kedalam
otot paha mencit secara perlahan.
d. Secara Subkutan
Pemberian ini biasa dilakukan di bawah kulit di bagian punggung
mencit (daerah perut). Pertama pegang mencit di bagian tegukkannya
agar nanti ketika di suntik maka ia tidak akan bergerak, dan kita juga
menggunakan spoit yang berujung tajam agar dapat masuk kedalam
kulit mencit. Setelah itu balikkan mencit, lalu suntikkanlah pemberian
itu dibawah kulit mencit dibagian perut.
BAB IV
PEMBAHASAN
Mula- mula hewan coba mencit dipegang ujung ekor dengan tangan kanan
dan ekor di lilitkan di jari tangan, di pegang tengkuk leher mencit, pegang bagian
kulit dengan jari tengah, dijepit tengkuknya seerat mungkin agar mencit tidak
bergerak dengan ibu jari dan jari telunjuk, pastikan mencit tidak berbalik pada
saat pemberian berlawanan.
Metode yang di lakukan dalam penanganan hewan coba mencit:
1. Peroral
Sebelum memasukkan ujung kanula kedalam mulut mencit ujung kanula
harus di bengkokkang sedikit agar mudah masuk. Setelah itu masukkan
kanula ke dalam mulut mencit , diluncurkan secara perlahan-lahan minimal
kelangit-langit. Setelah pemberian secara oral selesai, keluarkan kanula dari
mencit.
Kelebihan secara oral:
a. Tidak diperlukan latihan khusus
b. Nyaman (penyimpanan, mudah dibawa)
Kekurangan secara oral:
c. Tidak pasti
d. Tingginya interaksi obat-obat, obat-makanan
e. Banyak obat rusak dalam saluran cerna
2. Intravena
Pemberian bahan uji di lakukan melalui vena lateralis di bagian ekor,
pemberian bahan uji di bagian ekor menggunakan jarum suntik kemudian di
suntikkan di bagian ekor.
Kelebihan secara intravena:
a. Cepat mencapai konsentrasi
b. Dosis tepat mudah mentitrasi dosis
Kekurangan secara intravena:
a. Konsentrasi awal tinggi, resiko infeksi dan memerlukan tenaga ahli
b. Cara pemberian obat intravena memerlukan persiapan karena daya larut
obat yang jelek, memerlukan zat pelarut
3. Intramuscular
Pemberian bahan uji dilakukan pada otot paha kaki belakang sebelah
dalam dengan cara menyuntik, diusahakan tidak terlalu dalam agar tidak
menembus pembuluh darah.
Kelebihan secara intramuscular:
Mempunyai reaksi bervariasi, berupa larutan dalam air yang lebih cepat
diabsorpsi dari pada obat berupa larutan dalam minyak dan juga obat dalam
sediaan suspensi
Kekurangan secara intramuscular:
Zat aktif bekerja lambat, serta mudah terakumulasi sehingga dapat
menimbulkan keracunan dan larutan bahan sebaiknya sesuai ukuran cc/mc
pada alat spoit
4. Subkutan
Pemberian bahan di lakukan dengan cara menyuntik di bagian bawah
kulit di bagian punggung atau di daerah perut.
Kelebihan secara subkutan:
Memberikan aksi atau reaksi obat lebih cepat dari pada sediaan suspensi
Kekurangan secara subkutan:
Bila ada infeksi, bahayanya lebih besar daripada penyuntikan kedalam
pembuluh darah karena pada pemberian subkutan mikroba menetap di
jaringan dan membentuk abses
5. Intraperitorial
Mencit di pegang dengan benar, jarum di tusukkan di bagian perut
dengan bahan uji aquadest, setelah selesai tarik jarum suntik secara
perlahan.
Kelebihan secara intraperitorial:
Mengandung banyak pembuluh darah sehingga obat langsung masuk ke
dalam pembuluh darah bagian perut hewan coba.
Kekurangansecara intraperitorial:
Dapat mempengaruhi interaksi dalam absorbs disaluran cerna dan
penyebaran dipembuluh darah dipercepat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian obat
terhadap hewan coba dapat di lakukan secara oral, intravena, intramuscular
dan subkutan.
B. Saran
Dalam menangani hewan coba sebaiknya kita harus berhati-hati agar
tidak mendapat gigitan atau cakaran dari hewan uji tersebut dan perlu di
perhatikan etika-etika penanganan hewan di laboratorium.

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin cAnnisa Nurul Chaerani
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaRhiza Amalia
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 

What's hot (20)

Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan cobaMencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
 
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Telaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode viaTelaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode via
 
Curso sobre-hamster
Curso sobre-hamsterCurso sobre-hamster
Curso sobre-hamster
 
Monyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan cobaMonyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan coba
 
Open It
Open ItOpen It
Open It
 
Laporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi TikusLaporan Identifikasi Tikus
Laporan Identifikasi Tikus
 
Cara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaanCara mengorbankan hewan percobaan
Cara mengorbankan hewan percobaan
 
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
 
Course outline & Farmakologi
Course outline & FarmakologiCourse outline & Farmakologi
Course outline & Farmakologi
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 

Similar to Penanganan hewan coba

Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanMakalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanPTPN VI
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaFitriHastuti2
 
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013Gyanti APutry
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapMef's Rideal
 
Makalah hegine kebun binatang
Makalah hegine kebun binatang Makalah hegine kebun binatang
Makalah hegine kebun binatang Pecinta Wisata
 
Budidaya jengkrik
Budidaya jengkrikBudidaya jengkrik
Budidaya jengkrikFebri Koto
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu Lukita
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinAlfarico Rico
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)fadlidera
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhWarta Wirausaha
 
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxFebryMelda1
 
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptxPencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptxRinaMaryani14
 

Similar to Penanganan hewan coba (20)

Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
 
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanMakalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
 
Budidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhanaBudidaya enthok mudah dan sederhana
Budidaya enthok mudah dan sederhana
 
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
MATERI PRAKARYA KELAS XI SEMESTER 2 (genap) KURIKULUM 2013
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkap
 
Makalah hegine kebun binatang
Makalah hegine kebun binatang Makalah hegine kebun binatang
Makalah hegine kebun binatang
 
sdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsaksdfsalkjdfkjdsak
sdfsalkjdfkjdsak
 
Orang utan 1
Orang utan 1Orang utan 1
Orang utan 1
 
Penanganan_Hewan_Percobaan.docx
Penanganan_Hewan_Percobaan.docxPenanganan_Hewan_Percobaan.docx
Penanganan_Hewan_Percobaan.docx
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Budidaya jengkrik
Budidaya jengkrikBudidaya jengkrik
Budidaya jengkrik
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
Pemijahan ikan lele dumbo secara intensif( buatan)
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
 
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptxPencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
Pencernaan, Manfaat Reptil - Irin.pptx
 

More from Ade Irma Suryani

Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan
Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi TumbuhanKuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan
Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi TumbuhanAde Irma Suryani
 
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : Batang
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : BatangMateri Anatomi Fisiologi Tumbuhan : Batang
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : BatangAde Irma Suryani
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Ade Irma Suryani
 

More from Ade Irma Suryani (6)

Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan
Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi TumbuhanKuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan
Kuliah Anfistum : Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan
 
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : Batang
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : BatangMateri Anatomi Fisiologi Tumbuhan : Batang
Materi Anatomi Fisiologi Tumbuhan : Batang
 
Anatomi Tumbuhan : Akar
Anatomi Tumbuhan : AkarAnatomi Tumbuhan : Akar
Anatomi Tumbuhan : Akar
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Singkatan dan Akronim
Singkatan dan AkronimSingkatan dan Akronim
Singkatan dan Akronim
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 

Recently uploaded

Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.Kdanangandi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxnadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxrifdahatikah1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaiskandar186656
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasihanifatunfajria
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptagussudarmanto9
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAWinda Qowiyatus
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptxYernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptxWirataShiju
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahtien148950
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptHamzahNasir2
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxNickyRhuum
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKAshriNurIstiqomah1
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxMuhammadMazlan12
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKpinkhocun
 

Recently uploaded (19)

Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 

Penanganan hewan coba

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA PERCOBAAN I PENANGANAN HEWAN COBA OLEH KELOMPOK VI : 1. ADE IRMA SURYANI 2. ELSA MAHARDIKA PUTRY 3. NURUL MAGFIRA 4. OKTAVIANA BAY 5. ZHERLY INDAYANTI KELAS :1A S1-FARMASI ASISTEN : MUHAMMAD ASRI, S.Farm, M.Farm, Apt. PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKES MEGA REZKY MAKASSAR 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hewan coba pada dunia medis sangat erat, maka dibutuhkan adanya perkembangan mencit putih dengan jumlah yang banyak.Adapun factor pendukung yang tempat hidupnya harus dibuat senyaman mungkin hingga menyerupai habitat aslinya. Selain itu, hewan coba yang digunakan sebagai objek penelitian harus dalam keadaan sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup.Oleh karena itu, pemberian imunisasi dan vitamin juga harus diberikan pada mencit.Pemberian dapat di lakukan dengan metode injeksi. Praktikum kali ini akan dilakukan dan dikenalkan cara pemberian dosis dan cara injeksi pada mencit putih sehingga dapat di praktikumkan dan dapat mengetahui mengenai teknik perawatan hewan coba. Praktikum ini akan menggunakan hewan coba mencit. B. Maksud Percobaan 1. Untuk mengetahui dan mempelajari jenis hewan coba yang akan digunakan. 2. Untuk mengetahui dan mempelajari cara penggunaan hewan coba dan penanganannya di laboratorium. C. Tujuan Percobaan 1. Untuk mengetahui klasifikasi dan karakteristik terhadap hewan coba yang digunakan di lab. 2. Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan hewan coba pada mencit (Mus musculus). 3. Untuk mengetahui cara pemberian obat pada hewan coba.
  • 3. D. Prinsip Percobaan Penggunaan hewan coba mencit (Mus musculus) dengan memegang ekor mencit dengan jari , sedangkan tangan kiri memegang leher mencit, kemudian ekor di jepit di antara jari kelingking dan jari manis, selanjutnya diberi perlahan pada hewan coba mencit harus dalam keadaan tenang tidak boleh dibuat stress mecit tersebut. E. Manfaat Percobaan Manfaat yang dapat di ambil dalam praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui cara pemberian pada hewan dan dapat mengetahui juga bagian- bagian mana yang bisa di suntikan pada hewan percobaan baik secara peroral, intravena, subkutan, dan intraperitorial.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum Mencit merupakan hewan yang paling umum digunakan pada penelitian laboratorium sebagai hewan percobaan yaitu sekitar 40-80%.Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan percobaan yaitu siklus hidup yang relative pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya. (Moriwaki, 1994). Mencit (Mus musculus) dan tikus (Ralus novergicus) merupakan omnivore alami, sehat dan kuat, kecil dan jinak.Selain itu, hewan-hewan ini juga mudah di dapat dengan harga yang relatif murah dan biaya ransum yang rendah. (Peter, 1976). Mencit putih memiliki bulu pendek halus berwarna putih serta ekor berwarna kemerahan dengan ukuran lebih panjang dari pada badan dan kepala , mencit memiliki warna bulu yang berbeda disebabkan perbedaan dalam proporsi darah mencit liar dan memiliki kelenturan pada sifat-sifat produksi dan reproduksinya. (Nafin, 1996). Mencit harus diberi makanan dengan kualitas tepat karena perubahan kualitas dapat menyebabkan penurunan berat badan dan tenaga.Seekor mencit dewasa dapat mengkonsumsi pekan 3-5 gram setiap hari, mencit yang bunting dan menyusui memerlukan pekan yang lebih banyak.Jenis ransum yang dapat di berikan untuk mencit adalah ransum agam komersial. (Smith, 1988). Kandungan protein ransum yang diberikan minimal 16%, kebutuhyan zat- zat makan yang diperlukan untuk pemeliharaan mencit adalah protein kasar 20-25%, kadar lemak 10-12%, kadar patin44-55%, kadarserat kasar maksimal 4% dan kadar abu 5-6%. (Smith, 1988).
  • 5. Air minum yang diperlukan oleh setiap ekor mencit untuk sehari berkisar 4-8 ml.Seekor mecit mudah sekali kehilangan air sebab waporasi tubuhnya tinggi, konsumsi air minum yang cukup akan digunakan untuk menjadi stabilitas suhu tubuh dan untuk melumasi pekan yang dicerna, air minum juga dibutuhkan untuk menekan stress pada mencit, yang dapat memicu kanibolisme. (Malole dan Pramono, 1989). Hewan yang dapat dipelihara untuk tujuan penelitian, umumnya berada dalam satu lingkungan yang sempit dan terawasi, walaupun kehidupan diawali namun diusahakan agar proses fisiologi dan reproduksi termasuk makan , minum, bergerak, dan itirahat tidak terganggu. Hewan percobaan ditempatkan dalam kandang yang tersusun pada rak-rak didalam suatu ruangan khusus,kandang harus dirancang khusus untuk dapat memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi hewan tersebut. (Anggorodi, 1973). Mencit-mencit yang digunakan untukn penelitian yang lama di tempatkan dalam kandang yang berukuran 22,5 cm x 10 cm untuk tiga ekor mencit. (Peter, 1968). Penutup lantai kandang atau bedding merupakan penyerap untuk menampung kotoran termasuk air kencing dan sisa-sisa makanan.Pemakaian bedding mempunyai tiga tujuan yaitu untuk menyerap kotoran, melengkapi bahan sarng dan untuk isolasi panas. (Gleen, 1968). Air minum yang diperolehkan oleh setiap ekor mencit untuk sehari berkisar antara 4-8 ml,seekor mencit mudah sekali kehilangan air sebab evaporasi tubuhnya tinggi, konsumsi air minum yang cukup akan digunakan untuk menjadi stabilitas suhu tubuh dan untuk melumasi pekan yang dicerna, air minum juga di butuhkan untuk menekan stress pada mencit yng dapat memicu kanibalisme. (Malde dan Pramono, 1989). Cara ideal memegang mencit yaitu dengan memegang bagian tengah ekor mencit , leher dipegang dengan tangan kanan dan jangan terlalu ditekan. Jari telunjuk dan ibu jari kelingking menjepit ekor. (Moriwaki, 1994).
  • 6. B. Klasifikasi Hewan Coba Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub filum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Sub ordo : Myoimorphia Famili : Muridae Genus : Mus Spesies : Mus musculus C. Karakteristik Hewan Coba Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah di tangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari. Pada umumnya mencit sangat senang berada pada belakang perabotan jika dipelihara atau berkeliaran di rumah. Mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan bobotnya lebih ringan di banding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang. Kandang mempunyai sifat kanibal .Terlebih jika makanan yang dibutuhkan telah habis sehingga mereka merasa sangat kelaparan.
  • 7. BAB III PROSEDUR KERJA A. Alat 1. Gelas kimia 2. Kanula 3. Spoit 1 cc B. Bahan 1. Aquadest 2. Mencit (Mus musculus) 3. Sabun cuci tangan 4. Tissue 5. Betadine C. Cara Kerja 1. Cara kerja memegang mencit a. Di siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan b. Di keluarkan mencit dari kandangnya c. Ujung ekor mencit di angkat dengan tangan kanan d. Ekor di lilitkan dengan menggunakan jari-jari tangan e. Di pegang tengkuk leher mencit, pegang bagian kulit mencit di leher atas mencit dengan menggunakan 2 jari f. Jepit tengkuknya seerat mungkin dengan ibu jari dan telunjuk g. Di pastikan mencit tidak kebalik pada saat diberikan perlakuan 2. Cara kerja pemberian obat a. Secara Oral Di percobaan ini pertama hewan mencit dipegang tengkuknya kepala sedikit tegak, dan kanula yang telah di bengkokkan di masukkan ke dalam mulut mencit melalui langit-langit hingga sampai
  • 8. ketenggorokan mecit, setelah itu suntikkan aquadest yang telah di isi di dalam spoit. b. Secara Intravena Biasanya pada mencit penyuntikan intravena dilakukan melalui bagian ekor mencit, dimana hewan di tempatkan pada wadah agar sewaktu disuntik tidak berbalik, dengan menggunakan spoit yang berujung tajam. c. Secara Intramuscular Diuji coba intramuscular cara penyuntikan hewan dilakukan pada otot paha kaki bagian belakang mencit dengan cara pertama hewan mencit dipegang tegukannya kepala sedikit tegak hingga mencit dapat bergerak lalu balikkan mencit setelah itu suntikan spoit yang telah diisi aquadest dengan spoit yang berujung tajam. Suntikkan kedalam otot paha mencit secara perlahan. d. Secara Subkutan Pemberian ini biasa dilakukan di bawah kulit di bagian punggung mencit (daerah perut). Pertama pegang mencit di bagian tegukkannya agar nanti ketika di suntik maka ia tidak akan bergerak, dan kita juga menggunakan spoit yang berujung tajam agar dapat masuk kedalam kulit mencit. Setelah itu balikkan mencit, lalu suntikkanlah pemberian itu dibawah kulit mencit dibagian perut.
  • 9. BAB IV PEMBAHASAN Mula- mula hewan coba mencit dipegang ujung ekor dengan tangan kanan dan ekor di lilitkan di jari tangan, di pegang tengkuk leher mencit, pegang bagian kulit dengan jari tengah, dijepit tengkuknya seerat mungkin agar mencit tidak bergerak dengan ibu jari dan jari telunjuk, pastikan mencit tidak berbalik pada saat pemberian berlawanan. Metode yang di lakukan dalam penanganan hewan coba mencit: 1. Peroral Sebelum memasukkan ujung kanula kedalam mulut mencit ujung kanula harus di bengkokkang sedikit agar mudah masuk. Setelah itu masukkan kanula ke dalam mulut mencit , diluncurkan secara perlahan-lahan minimal kelangit-langit. Setelah pemberian secara oral selesai, keluarkan kanula dari mencit. Kelebihan secara oral: a. Tidak diperlukan latihan khusus b. Nyaman (penyimpanan, mudah dibawa) Kekurangan secara oral: c. Tidak pasti d. Tingginya interaksi obat-obat, obat-makanan e. Banyak obat rusak dalam saluran cerna 2. Intravena Pemberian bahan uji di lakukan melalui vena lateralis di bagian ekor, pemberian bahan uji di bagian ekor menggunakan jarum suntik kemudian di suntikkan di bagian ekor. Kelebihan secara intravena: a. Cepat mencapai konsentrasi b. Dosis tepat mudah mentitrasi dosis
  • 10. Kekurangan secara intravena: a. Konsentrasi awal tinggi, resiko infeksi dan memerlukan tenaga ahli b. Cara pemberian obat intravena memerlukan persiapan karena daya larut obat yang jelek, memerlukan zat pelarut 3. Intramuscular Pemberian bahan uji dilakukan pada otot paha kaki belakang sebelah dalam dengan cara menyuntik, diusahakan tidak terlalu dalam agar tidak menembus pembuluh darah. Kelebihan secara intramuscular: Mempunyai reaksi bervariasi, berupa larutan dalam air yang lebih cepat diabsorpsi dari pada obat berupa larutan dalam minyak dan juga obat dalam sediaan suspensi Kekurangan secara intramuscular: Zat aktif bekerja lambat, serta mudah terakumulasi sehingga dapat menimbulkan keracunan dan larutan bahan sebaiknya sesuai ukuran cc/mc pada alat spoit 4. Subkutan Pemberian bahan di lakukan dengan cara menyuntik di bagian bawah kulit di bagian punggung atau di daerah perut. Kelebihan secara subkutan: Memberikan aksi atau reaksi obat lebih cepat dari pada sediaan suspensi Kekurangan secara subkutan: Bila ada infeksi, bahayanya lebih besar daripada penyuntikan kedalam pembuluh darah karena pada pemberian subkutan mikroba menetap di jaringan dan membentuk abses 5. Intraperitorial Mencit di pegang dengan benar, jarum di tusukkan di bagian perut dengan bahan uji aquadest, setelah selesai tarik jarum suntik secara perlahan.
  • 11. Kelebihan secara intraperitorial: Mengandung banyak pembuluh darah sehingga obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah bagian perut hewan coba. Kekurangansecara intraperitorial: Dapat mempengaruhi interaksi dalam absorbs disaluran cerna dan penyebaran dipembuluh darah dipercepat
  • 12. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian obat terhadap hewan coba dapat di lakukan secara oral, intravena, intramuscular dan subkutan. B. Saran Dalam menangani hewan coba sebaiknya kita harus berhati-hati agar tidak mendapat gigitan atau cakaran dari hewan uji tersebut dan perlu di perhatikan etika-etika penanganan hewan di laboratorium.