Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
International Refereed Journal of Engineering and Science (IRJES)irjes
International Refereed Journal of Engineering and Science (IRJES)
Ad hoc & sensor networks, Adaptive applications, Aeronautical Engineering, Aerospace Engineering
Agricultural Engineering, AI and Image Recognition, Allied engineering materials, Applied mechanics,
Architecture & Planning, Artificial intelligence, Audio Engineering, Automation and Mobile Robots
Automotive Engineering….
Informasoi lengkap tentang Colony Counter LA660 Dari HiMedia, dengan keunggulan dilengkapi oleh dokument Installation Qualification, Operational Qualification, dan Performance Qualification.
Artikel Ilmiah: Uji Resistensi Bakteri Pada Bubur Kacang Hijau Terhadap Antib...UNESA
Pada bubur kacang hijau terdapat bakteri, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, diperlukan antibiotik.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui resistensi bakteri pada bubur kacang hijau terhadap suatu antibiotik.Metode yang digunakan adalah mengukur zona hambat dengan meletakkan paper disk antibiotik pada bakteri uji. Bakteri yang digunakan ialah bakteri pada bubur kacang hijau, antibiotiknya meliputi cefadroxil, clindamycin, amoxilin, ciprofloxacin, thiampenicol, dan metronidazole. Kadar masing-masing antibiotik 0 mg/ml, 5 mg/ml, 25 mg/ml, dan 50 mg/ml.Hasil penelitian menunjukkan antibiotik metronidazole dengan kadar 50 mg/ml lebh efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri pada bubur kacang hijau daripada antibiotik lainnya sebesar 4,1 cm.
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate ...UNESA
Kamar mandi atau WC (Water Closet) merupakan tempat yang kotor dan dipenuhi makhluk mikrobia. Tujuan penelitian ini adalah rekulturasi bakteri gram negatif (E. coli, dan S. typhi) yang ditemukan pada lubang yang ada pada WC. Penelitian ini bersifat Experimental dengan melakukan alat colony counter dan biakan bakteri gram negatif yang di inkubasi selama 24 jam dari sample air WC di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tanggal 10 September 2018. Hasil penelitian ini berupa SPC (Standard Plate Count) dari dua sample air WC yang berbeda, pada sample air WC 1 sebesar 0,9 x 103 CFU/ml, dan pada sample air WC 2 sebesar 2,2 x 103 CFU/ml.
Powerpoint ini membahas tentang Teknik Hitung bakteri Secara Kuantitatif, dan Uji MPN dan membahas tentang Teknik Isolasi dan Cara Identifikasi Mikroba
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode sebar
1. PENGENCERAN BERSERI DAN PERHITUNGAN MIKROBA SECARA
TIDAK LANGSUNG DENGAN METODE SEBAR (HITUNGAN CAWAN)
DAN SECARA LANGSUNG DENGAN ALAT HEMOSITOMETER
(HAEMOCYTOMETER)
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian)
Oleh
Farida Lukmi
1514121052
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang bertingkat yang
mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu suspensi bakteri. Sampel
yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan baru kemudian di tuang ke
mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah diinkubasi selama 24- 48 jam,
amati koloni yang tumbuh dan koloni yanng diamati hanyalah koloni yang
berjumlah 30- 300 koloni.
Tingkat pengenceran yang diperlukan didasarkan pada pendugaan populasi
bakteri yang ada dalam contoh. Hasil yang baik adalah jika pada pengenceran
yang lebih rendah contoh yang diduga lebih banyak menunjukkan hasil uji positif
(adanya pertumbuhan bakteri) dan pada pengenceran lebih tinggi contoh yang
diduga lebih sedikit menunjukkan hasil uji negatif (tidak ada pertumbuhan
bakteri). Oleh karena itu jumlah populasi bakteri yang ada dalam contoh diduga
tinggi maka contoh harus diencerkan sampai diperoleh tingkat pengenceran yang
lebih tinggi sehingga nilai maksimum dapat dihitung. Metoda pengenceran yang
paling mudah dengan melakukan pengenceran 10 kali lipat dengan menggunakan
3 atau 5 tabung pengenceran sekali gus. Beberapa cara penghitungan jumlah
mikrobia yaitu cara penghitungan pada lempeng pembiakan, cara menghitung
langsung (metode kaca objek), metode ukur kekeruhan, metode turbidimetri dan
nefelometri serta dengan jumlah perkiraan terdekat (JPT).
Jumlah mikrobia pada suatu bahan dapat ditentukan dengan bermacam-macam
cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobia yang ditentukan. Jenis populasi
mikroba dalam tanah, air, bahan makanan dan lain-lainnya berbeda-beda
tergantung pada susunan bahan tersebut. Ada dua cara perhitungan jumlah
mikrobia yaitu perhitungan secara langsung dan perhitungan secara tidak
langsung.
Ada beberapa cara perhitungan mikroba secara langsung yaitu
menggunakan colony counter, menggunakan cara pengecatan dan pengamatan di
3. bawah mikroskop, dan cara lainnya dengan menggunakan filter membran. Cara
menghitung mikroba secara tidak langsung dipakai untuk menentukan jumlah
mikroba secara keseluruhan, baik yang hidup maupun yang mati atau hanya untuk
menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, tergantung cara yang digunakan.
Untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup dapat dilakukan setelah suspensi
bahan atau biakan mikroba diencerkan beberapa kali dan ditumbuhkan dalam
medium dengan cara tertentu tergantung dari macamnya bahan dan sifat mikroba.
Berapa cara menetukan jumlah mikroba secara tidak langsung yaitu menghitung
jumlah mikroba menggunakan sentrifuge, berdasarkan kekeruhan, menggunakan
perhitungan elektronik (elektronik counter), berdasarkan analisis kimia,
bedasarkan berat kering, menggunakan cara pengenceran, menggunakan
cara Most Probable Number (MPN) danmenggunakan metode hitungan cawan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah:
1. Mempelajari cara melakukan pengenceran berseri untuk menhitung jumlah
sel bakteri atau jumlah spora secara tidak langsung.
2. Mengamati pertumbuhan koloni bakteri atau koloni jamur dalam media PDA.
3. Mempelajari cara melakukan pengenceran berseri untuk menhitung jumlah
sel bakteri atau jumlah spora secara tidak langsung.
4. Mempelajari cara menggunakan alat Haemocytometer untuk menghitung
jumlah bakteri atau spora secara langsung.
4. II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah colony counter ,
tabung erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, gelas sebar,dan
pipet tetes. Sedangkan bahan yang digunakan adalah biakan bakteri atau jamur di
dalam cawan petri, aquades steril, dan media cawan.
2.2
Adapun prosedur percobaan kali ini adalah:
A. Pengenceran
1. Memasukkan 10 ml aquades ke dalam biakan jamur yang berada pada cawan.
2. Mengaduk hingga rata.
3. Memasukkan kedalam tabung reaksi dan menghomogenkannya.
4. Mengambil 1 ml suspensi jamur dengan menggunakan mikropipet lalu
memasukkannya ke dalam tabung reaksi yang berisi 9ml aquades dan
menghomogenkannya menggunakan rotamixer (pengenceran 10-1 ).
5. Mengambil 1ml suspensi jamur pada pengenceran 10-1 lalu memasukkannya ke
dalam tabung reaksi yang berisi aquades 9ml dan menghomogenkannya
menggunakan rotamixer.
6. Mengambil 1ml suspensi dari pengenceran 10-2 lalu memasukkannya ke dalam
tabung reaksi yang berisi 9ml aquades dan menghomogenkannya
menggunakan rotamixer (pengenceran 10-3 ).
B. Perhitungan Mikroba Secara Tidak Langsung
1. Menyiapkan media PDA rosebengal
5. 2. Mengambil suspensi di dalam tabung reaksi yang ke tiga menggunakan pipet
tetes dan meletakkannya di media PDA rosebengal dibawah LAF dan didekat
api.
3. Meratakan jamur menggunakan drygalski yang sudah steril sambil memutar-
mutar cawan petri di dekat api bunsen.
4. Rekatkan menggunakan plastik perekat.
C. Perhitungan Mikroba Secara Langsung
1. Melakukan pengenceran berseri seperti pada praktikum sebelumnya.
2. Memulai pada pengenceran paling rendah, meneteskan suspensi bakteri
keatas bidang hitung pada permukaan hemositometer.
3. Menutup permukaan hemositometer dengan kaca penutup.
4. Meletakkan hemositometer di atas meja pentas mikroskop majemuk dan
mengatur perbesaran fokusnya sampai diperoleh bayangan sel yang cukup
jelas dan garis-garis pada permukaan bidang hitung hemositometer.
5. Menghitung jumlah sel dalam setiap kotak sedang, mengulangi sebanyak 5
kotak dan menghitung rata-ratanya.
6. Menentukan atau menghitung kerapatannya (jumlah spora per ml suspensi
awal).
6. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
No. Foto Keterangan
1 Tampak jamur Trichoderma sp.
Tumbuh memenuhi media cawan,
marena media yang kita gunakan
dan proses yang kita lakukan dalam
kondisi steril.
3.2 Hasil Perhitungan
1. Perhitungan pada kelompok 1 season 1
Kotak 1 = 9
Kotak 2 = 9
Kotak 3 = 9
Jadi, x adalah 9 di dalam 0,004 mm3
Jumlah spora/ml air
∑ = 9 x 2,5.105
= 22,5 . 105 spora/ml.
∑ = 22,5 . 105. 102
7. = 22,5 . 107 spora/ml.
2. Perhitungan pada kelompok 2 season 1
Kotak 7 = 29
Kotak 15 = 20
Kotak 19 = 32
Jadi, x adalah 27 di dalam 0,004 mm3
Jumlah spora/ml air
∑ = 27 x 2,5.105
= 67,5 . 105 spora/ml.
∑ = 67,5 . 105 . 102
= 67,5 . 107 spora/ml.
3. Perhitungan pada kelompok 1 season 2
Kotak 6 = 18
Kotak 16 = 22
Kotak 1 = 17
Jadi, x adalah 19 di dalam 0,004 mm3
Jumlah spora/ml air
∑ = 19 x 2,5.105
= 47,5 . 105 spora/ml.
∑ = 47,5 . 105 . 102
= 47,5 . 107 spora/ml.
4. Perhitungan pada kelompok 2 season 1
8. Kotak 2 = 14
Kotak 4 = 17
Kotak 6 = 19
Jadi, x adalah 18,3 di dalam 0,004 mm3
Jumlah spora/ml air
∑ = 18,3 x 2,5.105
= 45,83 . 105 spora/ml.
∑ = 45,83 . 105 . 102
= 45,83 . 107 spora/ml.
3.3 Pembahasan
Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang dapat digunakan untuk
mendapatkan koloni murni mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah
membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak
memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan dengan
menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan. Pengenceran
dilakukan dalam beberapa tahap hingga diperoleh koloni tunggal.
Metode lain yang digunakan adalah count plate . Metode ini merupakan metode
penaksiran jumlah kepadatan bakteri secara tidak langsung dan informasi yang
didapatkan hanya jumlah bakteri yang hidup saja, bakteri yang mati tidak ikut
dihitung. Metode ini pun didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel
mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah
ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Setelah
diinkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau
dugaan dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut.
Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena
9. beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Units (CFU’s) per ml.
koloni yang tumbuh berasal dari suspensi yang diperoleh menggunakan
pengenceran bertingkat dari sebuah sampel yang ingin diketahui jumlah
bakterinya.
Kelebihan dan kekurangan pengukuran menggunakan haemocytometer yaitu:
Kelebihan perhitungan sel dengan menggunakan hemositometer adalah dapat
menghitung jumlah sel yang hidup maupun yang mati, tergantung dari pewarna
yang digunakan.Misalnya, bila pewarna trypan blue dicampukan ke dalam larutan
sel maka sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang mati akan berwarna
biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati,
dapat mengevaluasi homogenitas dan datamendeteksi kontaminasi. Tetapi,
kekurangan dari jenis ini ialah lebih sensitif dalam pembersihan dan
perawatannya. Lapisan rhodium sangat mudah rusak atau terhapus pada saat
pembersihan sehingga untuk pembersihannya membutuhkan ketelitian ekstra.
10. IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang ditarik dari praktikum ini adalah:
1. Penghitungan bakteri dengan metoda hitungan cawan dilakukan karena
mempunyai kelebihan yakni mudah dan efektif dalam proses penghitungan
mikroba dan juga bakteri yang dihitung adalah bakteri yang tumbuh saja.
2. Kekurangannya yakni bahan yang digunakan relatif lebih banyak.
3. Hasil pengenceran bakteri dapat dikatakan berhasil karena semakin besar
pengencerannya maka jumlah koloni bakteri yang tumbuh akan semakin kecil
terkait konsentrasi bakteri yang semakin kecil pula, namun jumlah bakteri
yang tumbuh semakin besar karena dikalikan dengan faktor pengencernya.
11. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran Menggunakan
Haemositometer. https://www.scribd.com/doc/186698477/Kelebihan-Dan-
Kekurangan-Haemositometer. Diakses pada tanggal 18 Mei 2016 pukul
19.00 WIB
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar dasar mikrobiologi.Djambatan.Jakarta.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia. Jakarta.
Pelczar, Michael, J. 1986. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Sutedjo, M. 1991. Mikrobiologi Tanah. Renika Cipta. Jakarta.