Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar tentang pewarnaan mikrobiologi yang memberikan penjelasan tentang tujuan, jenis, dan cara melakukan berbagai metode pewarnaan untuk membedakan jenis mikroba. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pewarnaan gram serta memberikan contoh soal tugas tentang jenis pewarnaan yang dibutuhkan untuk beberapa jenis bakteri.
1. Pewarnaan Gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan sifat dinding selnya, yaitu Gram positif dan Gram negatif.
2. Bakteri Gram positif mempertahankan zat pewarna karena memiliki dinding sel yang tebal, sedangkan Gram negatif melepaskan zat pewarna karena dinding selnya tipis.
3. Metode ini berguna untuk memandu terapi antibiotik awal sebelum hasil kultur dan tes
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar tentang pewarnaan mikrobiologi yang memberikan penjelasan tentang tujuan, jenis, dan cara melakukan berbagai metode pewarnaan untuk membedakan jenis mikroba. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pewarnaan gram serta memberikan contoh soal tugas tentang jenis pewarnaan yang dibutuhkan untuk beberapa jenis bakteri.
1. Pewarnaan Gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan sifat dinding selnya, yaitu Gram positif dan Gram negatif.
2. Bakteri Gram positif mempertahankan zat pewarna karena memiliki dinding sel yang tebal, sedangkan Gram negatif melepaskan zat pewarna karena dinding selnya tipis.
3. Metode ini berguna untuk memandu terapi antibiotik awal sebelum hasil kultur dan tes
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Spora bakteri terdiri dari inti, korteks, dan dinding yang melindunginya dari lingkungan ekstrim. Bakteri membentuk spora untuk bertahan hidup ketika kondisi buruk dan akan kembali tumbuh menjadi sel vegetatif normal ketika kondisinya membaik. Beberapa teknik pewarnaan digunakan untuk membedakan spora dan sel vegetatif bakteri di bawah mikroskop.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
1. An 85-year-old man presented with back pain, leg swelling, and decreased urine output. His serum creatinine was 7 mg/dl. His calculated creatinine clearance was 38.07 ml/min, indicating mild kidney impairment.
2. A patient had a urine output of 1.5 L/day and serum creatinine of 3.0 mg/dl. Their calculated creatinine clearance was 0.5 ml/min, indicating end-stage renal failure.
3. A 70-year-old woman presented with similar symptoms and her serum creatinine was 15 mg/dl. Her calculated creatinine clearance was 3.2 ml/min, also indicating
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
Sitohistologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop dan teknik penyediaan contoh jaringan.
Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan (termasuk manusia) adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang sempurnanya pembuatan sediaan.
Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk proses menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi). Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama proses yang berlangsung selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer. Lapisan ini kemudian diletakkan di atas kaca objek untuk diwarnai.
Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 mikrometer akan terlihat transparan meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin akan memberi warna biru pada nukelus, sementara eosin memberi warna merah muda pada sitoplasma. Masih terdapat berbagai zat warna lain yang biasa digunakan dalam mikroteknik, tergantung pada jaringan yang ingin diamati. Ilmu yang mempelajari pewarnaan jaringan disebut histokimia.
This document provides procedures and recipes for making various staining reagents used in microbiology laboratories. It includes steps to make acid-fast stains, capsule stains, fungal stains, gram stains, negative stains, and spore stains. For each stain type, it lists the chemicals and amounts needed to make the staining solutions. At the end, it provides contact information for the website that offers laboratory equipment and supplies.
Spora bakteri terdiri dari inti, korteks, dan dinding yang melindunginya dari lingkungan ekstrim. Bakteri membentuk spora untuk bertahan hidup ketika kondisi buruk dan akan kembali tumbuh menjadi sel vegetatif normal ketika kondisinya membaik. Beberapa teknik pewarnaan digunakan untuk membedakan spora dan sel vegetatif bakteri di bawah mikroskop.
Daun memiliki berbagai struktur dan fungsi. Struktur anatomi daun meliputi epidermis, mesofil, sistem pembuluh, dan jaringan penyokong. Fungsi utama daun adalah fotosintesis, pertukaran gas, dan penyimpanan makanan. Struktur daun bervariasi antara tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sistem informasi laboratorium sebagai kumpulan perangkat yang menangani penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan informasi hasil pemeriksaan laboratorium medis. Sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menghemat waktu, biaya, dan mempercepat proses serta meningkatkan akurasi data. Komponen penting sistem informasi laboratorium antara lain data, input, proses, output, tujuan, pemakai, model, tekn
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Jamur termasuk makhluk hidup eukariot tanpa klorofil. Memiliki dinding sel dari zat kitin. Berkembang biak dengan hifa dan spora secara seksual atau aseksual. Bersifat heterotrof, hidup sebagai parasit atau saprofit dengan menyerap zat organik dari lingkungan.
1. An 85-year-old man presented with back pain, leg swelling, and decreased urine output. His serum creatinine was 7 mg/dl. His calculated creatinine clearance was 38.07 ml/min, indicating mild kidney impairment.
2. A patient had a urine output of 1.5 L/day and serum creatinine of 3.0 mg/dl. Their calculated creatinine clearance was 0.5 ml/min, indicating end-stage renal failure.
3. A 70-year-old woman presented with similar symptoms and her serum creatinine was 15 mg/dl. Her calculated creatinine clearance was 3.2 ml/min, also indicating
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Ascaris Lumbricoides Dan Trichuris Trichiurarika ferlianti
Dokumen ini membahas tentang dua jenis cacing parasit yaitu Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat panjang dengan panjang 15-35 cm, sedangkan Trichuris trichiura memiliki kepala halus dan ekor gemuk dengan panjang 4-5 cm. Kedua cacing ini menghasilkan telur dengan karakteristik morfologi yang berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
Sitohistologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop dan teknik penyediaan contoh jaringan.
Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan untuk jaringan hewan (termasuk manusia) adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk karena kurang sempurnanya pembuatan sediaan.
Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk proses menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi). Selanjutnya sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi). Langkah terakhir yang dilakukan adalah memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan. Selama proses yang berlangsung selama 12-16 jam ini, jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom. Pemotongan dengan mikrotom ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer. Lapisan ini kemudian diletakkan di atas kaca objek untuk diwarnai.
Pewarnaan perlu dilakukan karena objek dengan ketebalan 5 mikrometer akan terlihat transparan meskipun di bawah mikroskop. Pewarna yang biasa digunakan adalah hematoxylin dan eosin. Hematoxylin akan memberi warna biru pada nukelus, sementara eosin memberi warna merah muda pada sitoplasma. Masih terdapat berbagai zat warna lain yang biasa digunakan dalam mikroteknik, tergantung pada jaringan yang ingin diamati. Ilmu yang mempelajari pewarnaan jaringan disebut histokimia.
This document provides procedures and recipes for making various staining reagents used in microbiology laboratories. It includes steps to make acid-fast stains, capsule stains, fungal stains, gram stains, negative stains, and spore stains. For each stain type, it lists the chemicals and amounts needed to make the staining solutions. At the end, it provides contact information for the website that offers laboratory equipment and supplies.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
1. Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2015-2018 termasuk perluasan cakupan mata pelajaran dan penyempurnaan sistem penilaian.
2. Terdapat penjelasan mengenai perbedaan pelaksanaan UN tahun 2015 dan 2016 serta jadwal pelaksanaan UN untuk SMP/MTs.
3. Dokumen tersebut juga mengatur ketentuan kelulus
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
PKBM Sinar Mulya memiliki visi untuk mencapai masyarakat pedesaan yang mandiri secara ekonomi, agama, dan berdaya saing menuju kesejahteraan. Mereka memiliki berbagai program pendidikan nonformal seperti pendidikan keaksaraan, kesetaraan, dan kursus pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. PKBM ini juga bekerja sama dengan lembaga
Bakteri memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa bakteri berbentuk kokus, basil, atau spiral. Bakteri dapat dibedakan menggunakan pewarnaan seperti Gram atau tahan asam, yang menunjukkan perbedaan struktur dinding selnya. Bakteri dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia tergantung spesiesnya.
Bakteri adalah organisme prokariotik uniseluler yang beraneka bentuk dan ukuran. Mereka memiliki struktur dasar seperti dinding sel, membran plasma, dan sitoplasma, serta beberapa struktur tambahan seperti kapsul dan flagel. Bakteri dapat berbentuk basil, kokus, atau spiral, dan mereproduksi melalui pembelahan biner. Peran bakteri dapat menguntungkan, seperti dalam pembuatan yogurt dan keju, atau merugikan seperti
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai metode pewarnaan jamur dan khamir serta cara isolasi jamur dan khamir dari berbagai sumber seperti bahan pangan, biji-bijian, tumbuhan, cairan, dan udara."
1. Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi alkaloid kafein dari biji kopi melalui proses ekstraksi dan pemurnian. 2. Kafein diisolasi melalui ekstraksi sokhlet menggunakan etanol sebagai pelarut, pemisahan fraksi, dan pemurnian dengan sublimasi. 3. Hasil akhir berupa kristal putih yang memberikan reaksi positif untuk alkaloid dan diidentifikasi sebagai kafein melalui KLT.
Ekstrak dan fraksi beberapa jenis spon laut dari Sumatera Barat diuji aktivitas sitotoksisnya menggunakan larva Artemia salina. Hasilnya, ekstrak metanol spon AN 07 memiliki nilai LC50 tertinggi yaitu 26,1036 μg/ml. Fraksi heksan spon AN 01 dan etil asetat spon AN 01 memiliki nilai LC50 tertinggi masing-masing 1,4585 μg/ml dan 29,4289 μg/ml. Fraksi butanol spon AN 04 memiliki nilai LC50 terend
Dokumen tersebut menjelaskan tentang formalin, yaitu larutan pengawet yang berbahaya yang terdiri atas 37% formaldehida dalam air. Formalin memiliki bau yang sangat menusuk dan digunakan sebagai pengawet mayat atau makanan meskipun berbahaya untuk kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode untuk mendeteksi keberadaan formalin dalam suatu sampel.
Laporan ini membahas tentang pewarnaan bakteri untuk mengamati bentuk dan membedakan jenis bakteri. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi gram positif yang mempertahankan warna dan gram negatif yang tidak. Hasilnya mengidentifikasi bakteri Erwinia spp. sebagai bakteri berbentuk batang.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Ginkgo biloba is a plant that contains various active ingredients that may provide benefits for brain health. It contains flavonoids, terpenes, and other constituents. Research shows Ginkgo biloba may improve cognitive functions by increasing blood flow to the brain, reducing free radicals, boosting glucose utilization in key brain areas, and modulating neurotransmitter systems. Clinical studies have shown Ginkgo biloba extract may be effective for conditions like Alzheimer's disease when administered in the proper dosage over a sufficient duration. Ginkgo biloba appears to be relatively safe, though some minor side effects like nausea are possible and safety in pregnancy is unclear due to lack of research.
1. Sistem HACCP dirancang untuk mengenali kemungkinan bahaya kesehatan dan mencegah bahaya, tetapi terkadang terjadi penyimpangan; 2. Jika terjadi penyimpangan pada CCP, tindakan koreksi harus dilakukan segera sesuai tingkat risiko produk; 3. Contoh kasus penyakit yang ditularkan lewat makanan menunjukkan pentingnya penerapan HACCP untuk mencegah penyakit.
Dokumen ini membahas tentang stroke, termasuk definisi, epidemiologi, gejala, faktor risiko, jenis, diagnosis, dan pengobatan stroke. Stroke adalah gangguan sirkulasi darah ke otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat. Faktor risiko utama stroke adalah hipertensi, jantung koroner, merokok, diabetes, dan usia lanjut. Diagnosis stroke melibatkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pemerik
This document provides guidelines for quality control testing of herbal materials. It describes general considerations for methods, including use of the metric system, precision of measurements, calculation of results, and establishment of limits. Reagents and solutions are given specific designations. Temperature is generally room temperature unless otherwise specified. The document aims to support development of national standards for herbal materials.
Dokumen ini membahas sistem kekebalan tubuh, termasuk sel darah putih, organ limfoid primer seperti sumsum tulang dan timus, organ limfoid sekunder seperti limpa dan kelenjar getah bening, serta proses pematangan dan migrasi sel imun.
Ekstraksi herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) dilakukan menggunakan metode ekstraksi dingin berupa maserasi dengan pelarut metanol selama 3 hari. Tujuan ekstraksi ini adalah untuk memperoleh ekstrak dari herba tersebut.
Dokumen tersebut membahas senyawa antidiabetik yang berasal dari organisme laut dan sifat-sifatnya. Beberapa kelompok organisme laut seperti echinodermata, asteroidea, holothuroidea, echinoidea, dan ascidia diketahui mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas antidiabetes melalui mekanisme seperti menghambat enzim α-glukosidase dan meningkatkan sensitivitas insulin. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memb
Dokumen tersebut membahas mengenai uji mikrobiologis beberapa jenis makanan berbasis minyak dan lemak seperti mayones untuk salad, mentega, margarin, dan olesan rendah lemak. Ia menjelaskan komposisi, standar mutu, mikroba kontaminan potensial, dan uji kuantitatif dan kualitatif untuk mikroba tertentu seperti coliform, Escherichia coli, Salmonella sp., Staphylococcus aureus, dan Listeria monocytogenes.
Dokumen tersebut merangkum tentang sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara etanol dan asam asetat dengan katalis asam sulfat. Reaksi tersebut akan menghasilkan etil asetat dan air. Dokumen tersebut juga menjelaskan sifat kimia dan fisika etil asetat serta kegunaannya sebagai pelarut dan bahan rasa buatan. Metode kerja percobaan tersebut meliputi mereaksikan bahan-bahan, mereflux,
2. Prinsip Pewarnaan/Pengecatan
• Bakteri bermuatan negatif (kandungan NH4-). Salah
satu mekanisme pewarnaan yaitu ionisasi. Zat
pewarna terbagi menjadi dua:
• 1. Basa, bila zat warna yang digunakan memiliki
muatan pada bagian kationnya. Contoh: kristal violet,
metilen biru, karbol fuksin, fuksin basa.
• 2. Asam, bila zat warna yang digunakan memiliki
muatan pada bagian anionnya. Contoh: Eosin, merah
kongo, Sudan III, Sudan IV
4. Morfologi…
1. Pengecatan Sederhana
Hanya menggunakan 1 pewarna saja.
Contoh: Kristal violet, Metilen biru, Karbol
fuksin,
2. Pengecatan Negatif
Proses pewarnaan bukan terhadap sel namun
lingkungan disekitaran sel mikroorganisme
5. 1 ose suspensi biakan bakteri
Ratakan diatas gelas objek
Teteskan nigrosin di ujung objek gelas
Fiksasi
Tetesi metilen biru 1-2 tetes
Biarkan 1-2 menit
Masukkan inokulan dari ose
Cuci dengan air mmengalir
(Sisa air dikeringkan dengan tisu)
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Objek gelas lain diletakkan disebelah luar
nigrosin dengan posisi miring (300)
Sederhana
Geser perlahan hingga membentuk lapisan tipis
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Negatif
6. Diferensial…
• Pengecatan Gram.
Untuk membedakan Gram positif dan
negatif. Ada 4 proses pewarnaan yaitu
pewarna utama, penguatan pewarna,
dekolorisasi, pewarna penutup.
7. • Pengecatan Tahan Asam
Disebut dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen.
Membedakan mycobacterium dan Nocardia
yang memiliki kandungan asam mikolat dalam
lipidnya. Prinsipnya hampir sama dengan
Gram, namun tidak ada proses penguatan
pewarna.
8. Preparat olesan
Fiksasi
+ Gram A (kristal violet)
Biarkan 20 detik, cuci 2 detik
+ Gram B (Larutan Iodin)
+ Gram C (Etil alkohol)
Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik
+ Gram D (Safranin)
Keringkan dengan kertas saring/tisu
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 40
9. Preparat olesan
Fiksasi
+ Karbol Fuksin
Panaskan 1-2 menit, dan bilas dengan air mengalir
+ Alkohol asam
bilas dengan air mengalir
+ Metilen biru
Biarkan10 - 20 detik, cuci 2 detik
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
10. Khusus…
1. Pengecatan Spora
Spora merupakan bentuk pertahanan
bakteri dari pengaruh panas dan bahan
kimia. Contoh bakteri yang memiliki spora:
Bacillus, Clostridium, Sporasarcina. Dua
metode pewarnaan spora yaitu SchaefferFulton dan Dorner
11. Schaeffer-Fulton
Preparat olesan
Tutup dengan kertas saring
+ Hijau Malakit
Suspensi m.o
Panaskan 5 menit, dan diamkan 1 menit.
Lepaskan kertas saring, Cuci air mengalir
+ Safranin
Diamkan 1-2 menit, bilas dengan air mengalir
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Tabung reaksi yang
berisi 0,5 ml air steril
+ 5 tetes karbol fuksin
Panaskan dengan bekker yang
berisi air mendidih
Oleskan Preparat
Lakukan seperti
pengecatan negatif
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
Dorner
12. 2. Pewarnaan Kapsul
Kapsul merupakan lapisan polipeptida atau
polisakarida yang melekat diluar sel. Proses
pewarnaan kapsul tidak semudah pewarnaan
sederhana, pemanasan berlebihan
menyebabkan kapsul pecah dan tidak adanya
pemanasan menyebabkan kapsul akan tercuci.
13. Preparat olesan bakteri
Ratakan diatas gelas objek
Fiksasi
+ kristal violet
Biarkan 1-2 menit
Panaskan diatas penangas air
selama 1 menit
Bilas dengan CuSO4
Keringkan dengan kertas
saring
Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100
14. REFERENSI
1. Benson. Microbiology Applications Laboratory
Manual in General Microbiology eigth edition.
McGraw-Hill Companies. 2001.
2. Prescott M Lansing, Herley, Klein.
Microbiology 5th . McGraw-Hill Companies.
2002.
3. Lay, W Bibiana.Analisis Mikroba di
Laboratorium. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 1994
15. BAT ASAN MATERI
1. Morfologi bakteri
2. Perbedaan Gram Positif dan Gram Negatif
3. Jenis-jenis zat pewarna berdasarkan sifat
kimia
4. Mekanisme Pewarnaan Bakteri.