Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Rina Riannur
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis pada angiospermae meliputi proses pembentukan dan pemasakan mikrospora di dalam antera hingga terbentuknya sperma. Sel induk mikrospora mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid yang membentuk tetrad. Setiap mikrospora tumbuh menjadi polen yang berisi inti vegetatif dan generatif. Inti generatif membelah membentuk 2 inti sperma.
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewidewisetiyana52
Dokumen tersebut membahas konsep dasar mikroteknik, termasuk pengertian mikroteknik, syarat preparat mikroskopis, klasifikasi preparat berdasarkan lamanya keawetan dan cara pembuatannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Dokumen ini menjelaskan proses budidaya hidroponik tanaman kangkung mulai dari persiapan bibit, penanaman, hingga pemanenan. Bibit kangkung dibibitkan di nampan yang berisi arang sekam dan ditutupi sekam selama 5 hari. Setelah itu, bibit dipindahkan ke media hidroponik yang terdiri atas styrofoam, gelas berisi larutan nutrisi, dan kain flanel. Kangkung siap dipanen setelah berum
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis pada angiospermae meliputi proses pembentukan dan pemasakan mikrospora di dalam antera hingga terbentuknya sperma. Sel induk mikrospora mengalami meiosis menghasilkan 4 mikrospora haploid yang membentuk tetrad. Setiap mikrospora tumbuh menjadi polen yang berisi inti vegetatif dan generatif. Inti generatif membelah membentuk 2 inti sperma.
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewidewisetiyana52
Dokumen tersebut membahas konsep dasar mikroteknik, termasuk pengertian mikroteknik, syarat preparat mikroskopis, klasifikasi preparat berdasarkan lamanya keawetan dan cara pembuatannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri daun majemuk dan jenis-jenisnya berdasarkan susunan anak daun. Terdapat empat jenis utama daun majemuk yaitu menyirip, menjari, bangun kaki, dan campuran. Daun majemuk menyirip dibedakan lebih lanjut berdasarkan jumlah dan susunan anak daun serta letaknya pada cabang. Sedangkan daun majemuk menjari dibedakan berdasarkan
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Trikomata memiliki berbagai fungsi penting bagi tumbuhan, di antaranya menyerap air dan hara, mengurangi penguapan, melindungi dari gangguan mekanik, menghasilkan nektar dan zat perekat untuk membantu proses penyerbukan, serta mempermudah penyebaran biji dengan cara membuat biji menjadi ringan dan kering.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Tugas ini membahas spesies spons Leucosolenia variabilis. Spons ini memiliki tubuh berbentuk tidak beraturan dengan pola sederhana seperti kumpulan jambangan kecil. Tubuh terdiri dari tiga lapisan dan sistem kanalnya adalah asconoid. Leucosolenia variabilis hidup di perairan dangkal menempel pada substrat. Spons ini berkembang biak secara aseksual dan seksual, dan memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas tentang morfologi daun majemuk dan bagian-bagiannya pada 10 spesies tanaman. Terdapat penjelasan tentang alat dan bahan, cara kerja, teori dasar, hasil pengamatan, analisis data, dan klasifikasi tanaman. Laporan ini bertujuan untuk mengenali macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian-bagiannya.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Dokumen ini menjelaskan proses budidaya hidroponik tanaman kangkung mulai dari persiapan bibit, penanaman, hingga pemanenan. Bibit kangkung dibibitkan di nampan yang berisi arang sekam dan ditutupi sekam selama 5 hari. Setelah itu, bibit dipindahkan ke media hidroponik yang terdiri atas styrofoam, gelas berisi larutan nutrisi, dan kain flanel. Kangkung siap dipanen setelah berum
Biologi aktivitas ilmiah 2.2 kelompok 2 xi mipa 2Khildah Arafah
Kelompok 2 melakukan aktivitas ilmiah mengamati struktur xilem dan floem pada batang tanaman monokotil dan dikotil dengan menggunakan preparat irisan melintang dan membujur serta mikroskop. Mereka mengamati dan membandingkan susunan berkas pengangkut pada kedua jenis tanaman.
Dokumen ini menjelaskan eksperimen untuk mengamati struktur anatomi berbagai organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun menggunakan mikroskop. Tumbuhan yang diamati antara lain bayam, jagung, dan beringin. Langkah-langkah meliputi persiapan sampel, pengamatan di bawah mikroskop, dan dokumentasi hasil pengamatan.
Laporan ini adalah laporan hasil kerja kelompok yang beranggotakan Imega Anggraitaning Widi (saya), Dina Restu Pratiwi, Neti Zuniati, Ika Yuana Ningtiyas dari kelas XI MIPA 6 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
Langkah-langkah menggunakan mikroskop meliputi (1) mempersiapkan mikroskop dengan memasang lensa okuler dan objektif serta membersihkan lensa, (2) mengatur cermin dan perbesaran untuk mendapatkan medan yang terang, (3) meletakkan preparat dan menjepitnya, (4) mencari fokus dengan mengatur lensa objektif dan makrometer, dan (5) membersihkan lensa setelah selesai menggunakan mikrosk
Eksperimen ini bertujuan mengkaji kesan keamatan cahaya terhadap kadar fotosintesis dengan mengubah jarak mentol dari tumbuhan akuatik. Hipotesis ialah semakin bertambah keamatan cahaya, semakin meningkat kadar fotosintesis. Langkah-langkah meliputi penyediaan tumbuhan dan radas, pengukuran panjang gelembung gas dengan mengubah jarak mentol, dan pengiraan kadar fotosintesis.
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara mencetak dan membuat model rahang, mulai dari persiapan alat dan bahan, posisi operator dan pasien, manipulasi bahan cetak, hingga penyimpanan hasil cetakan. Langkah-langkah pentingnya adalah persiapan alat dan bahan yang tepat, manipulasi bahan cetak secara hati-hati, serta desinfeksi dan penyimpanan hasil cetakan sesuai prosedur standar.
Sediaan dahak difiksasi dan diwarnai untuk melihat morfologi dan sifat kuman. Pewarnaan Gram dan asam alkohol digunakan untuk membedakan jenis kuman, sementara pewarnaan asam tahan digunakan untuk mendeteksi Mycobacterium leprae. Kualitas sediaan dan hasil pewarnaan dievaluasi untuk diagnosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang:
1. Cara mengenal dan menggunakan mikroskop optik serta stereo untuk melakukan pengamatan biologi
2. Contoh preparat yang dapat diamati menggunakan mikroskop seperti sel umbi bawang merah, rambut kapuk, empulur ubi kayu, dan ganggang
3. Langkah-langkah praktikum pengamatan preparat di bawah mikroskop
Laporan praktikum ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium oleh mahasiswa biologi untuk mempelajari nama, fungsi, dan cara penggunaan berbagai alat laboratorium seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, timbangan, dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan mikroskopis sampel feses, darah, kulit, kuku, dan rambut untuk mendeteksi parasit dan jamur. Metode yang digunakan meliputi pembuatan preparat, pewarnaan Giemsa dan Wright, serta pewarnaan KOH dan Lactophenol cotton blue. Hasil pemeriksaan dapat mengidentifikasi berbagai parasit dan jamur.
2. Sediaan (preparat) mikroskopis
• merupakan objek yang akan diamati
menggunakan mikroskop
• spesimen diletakkan di atas kaca benda,
diberi medium tertentu dan ditutup
dengan kaca penutup
• spesimen dapat berupa irisan atau
”utuh”.
3. 3 JENIS PREPARAT
• Preparat segar merupakan sediaan yang dibuat
pada saat akan melakukan pengamatan dan biasanya
menggunakan medium air.
• Preparat semi awetan hampir sama dengan
sediaan segar tapi medium yang digunakan adalah zat
yang dapat menahan penguapan sehingga tahan
sampai beberapa hari.
• Preparat awetan merupakan sediaan yang dibuat
melalui beberapa tahap perlakuan agar sediaan dapat
disimpan dalam waktu yang selama mungkin.
4. Macam-macam irisan berdasarkan
bidang pemotongan
• Irisan melintang (c.s. atau x.s=cross
section)
• Irisan membujur (l.s=longitudinal section)
– Radial
– Tangensial
5.
6. CARA MEMBUAT IRISAN MELINTANG DAUN
• Siapkan bahan yang akan dibuat irisannya
• Siapkan gabus atau empulur umbi kayu dan
belah salah satu ujungnya menjadi 2
• Selipkan bahan yang akan dibuat irisan pada
belahan gabus
• Pegang erat-erat gabus di dekat belahan
kemudian iris ujung belahan gabus setipis
mungkin
7. • Buatlah irisan yang banyak dan tampung
dalam wadah berisi air
• Pilih irisan yang terbaik
8. CARA MEMBUAT SAYATAN EPIDERMIS
DAUN
• Balutkan helaian daun pada pensil atau
pada jari tangan anda sendiri
• Buat sayatan setipis mungkin dengan arah
sejajar permukaan helaian
9. CARA MEMBUAT PREPARAT SEGAR
• Siapkan gelas benda dan penutupnya yang
benar-benar bersih dari kotoran yang akan
mengganggu pengamatan.
• Letakkan spesimen yang akan diamati pada
gelas benda yang sudah ditetesi air secukupnya
sebagai medium
• Dengan bantuan jarum preparat, letakkan gelas
penutup dengan posisi 450 dari gelas objek,
pastikan penutup menyentuh tepi medium.
10. • Turunkan jarum preparat perlahan-lahan supaya
ketika gelas penutup menutupi medium tidak
ada gelembung udara yang terjebak
• Jangan memegang gelas penutup pada
permukaannya.
14. CARA MEWARNAI
• Untuk memperjelas pengamatan bisa
diwarnai dengan zat warna tertentu
dengan cara meneteskan satu tetes zat
warna di salah satu sisi kaca penutup
dan letakkan kertas saring di sisi
sebaliknya untuk menyedot air (medium)
15. Cetakan epidermis daun
1. Alat dan Bahan
•Daun
•Kaca preparat
•Lem transparan yang mudah kering
•Mika transparan
2. Cara Kerja:
• teteskan lem di salah satu permukaan
potongan mika
• tempelkan potongan mika sudah diberi lem
pada permukaan daun
• potong mika berukuran (2 x 2) cm
• setelah lem kering lepaskan plastik dan
letakkan di atas kaca preparat
16. Perkecambahan serbuk sari secara
in vitro
• Alat dan Bahan:
– Serbuk sari dari tanaman tapak dara (Vinca
rosea) atau yang lain
– Agar (± 1%) dengan sukrosa 10-20%
– Kaca benda dan penutupnya, mikroskop,
gelas beaker, cawan petri, obyektif dan
okuler mikrometer, lampu spiritus, kertas
saring, tusuk gigi.
17. Membandingkan jaringan parenkim
dan kolenkim
Alat dan Bahan:
• Tangkai daun sledri (Apium graveolens)
• kaca benda dan kaca penutup
• Air
• silet tajam
• Pinset
• pipet tetes
18. Cara Kerja:
• Buatlah irisan melintang Tangkai daun sledri
(Apium graveolens) setipis mungkin
• Letakkan irisan pada kaca benda yang sudah
diberi air.
• Tutuplah dengan kaca penutup secara perlahan
supaya tidak timbul gelembung udara yang akan
mengganggu saat pengamatan
• Amati ciri-ciri parenkim dan kolenkim
19. • Cara Kerja:
– Panaskan larutan sukrosa dan agar sampai agar-agar larut.
– Teteskan larutan tersebut (media agar) pada kaca objek
– Ambil benang sari dengan menggunakan pinset, kemudian
taburkan serbuk sari pada media tersebut.
– Simpan kaca obyek dalam cawan petri, untuk menjaga
kelembaban serbuk sari letakkan kertas saring basah pada
alas cawan petri kemudian ditutup.
– Amati di bawah mikroskop tiap interval waktu 10 menit
sampai serbuk sari nampak berkecambah. Catat kapan
serbuk sari mulai berkecambah