Kamar mandi atau WC (Water Closet) merupakan tempat yang kotor dan dipenuhi makhluk mikrobia. Tujuan penelitian ini adalah rekulturasi bakteri gram negatif (E. coli, dan S. typhi) yang ditemukan pada lubang yang ada pada WC. Penelitian ini bersifat Experimental dengan melakukan alat colony counter dan biakan bakteri gram negatif yang di inkubasi selama 24 jam dari sample air WC di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tanggal 10 September 2018. Hasil penelitian ini berupa SPC (Standard Plate Count) dari dua sample air WC yang berbeda, pada sample air WC 1 sebesar 0,9 x 103 CFU/ml, dan pada sample air WC 2 sebesar 2,2 x 103 CFU/ml.
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Artikel Ilmiah: Enumerasi Bakteri Sampel Air WC Dengan Metode Standart Plate Count (SPC)
1. ENUMERASI BAKTERI SAMPLE AIR WC DENGAN METODE
STANDARD PLATE COUNT (SPC)
Kelas Biologi 2017D
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Kamar mandi atau WC (Water Closet) merupakan tempat yang kotor dan
dipenuhi makhluk mikrobia. Tujuan penelitian ini adalah rekulturasi bakteri gram
negatif (E. coli, dan S. typhi) yang ditemukan pada lubang yang ada pada WC.
Penelitian ini bersifat Experimental dengan melakukan alat colony counter dan
biakan bakteri gram negatif yang di inkubasi selama 24 jam dari sample air WC di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
pada tanggal 10 September 2018. Hasil penelitian ini berupa SPC (Standard Plate
Count) dari dua sample air WC yang berbeda, pada sample air WC 1 sebesar 0,9 x
103 CFU/ml, dan pada sample air WC 2 sebesar 2,2 x 103 CFU/ml.
Kata kunci: Bakteri gram negatif, Air WC, SPC (Standard Plate Count)
PENGANTAR
Air Water Closet (WC) merupakan salah satu limbah domestik cair yang
mengandung mikroba. Pertumbuhan mikroba dapat diketahui dengan adanya,
pertambahan jumlah, pertambahan ukuran dan perubahan total kandungan materi
selular dari mikroba di dalam suatu populasi (Hogg 2005). Pertumbuhan mikroba
dapat diketahui dengan melakukan perhitungan terhadap jumlah ataupun
kandungan biomassanya. Enumerasi mikroba adalah teknik yang digunakan untuk
mengestimasi jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan atau sampel. Pengertian
enumerasi mikroba tersebut menyatakan bahwa jumlah mikroorganisme dalam
suatu bahan sangat bervariasi dan sulit diketahui dengan pasti, sehingga
diperlukan cara perhitungan tertentu untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
dalam suatu bahan (Gandjar dkk. 1992).
Teknik enumerasi mikroba ada dua yakni metode enumerasi mikroba
secara langsung dan cara tidak langsung, diantaranya adalah metode hitung pada
2. cawan petri atau yang biasa disebut dengan Standard Count Plate serta metode
ukur kekeruhan dan juga metode perhitungan berat kering sel. Metode
pengamatan langsung dilakukan dengan menggunakan kaca objek atau juga
metode hitung dengan menggunakan haemocytometer (Braddy, 1999).
Pengamatan koloni dilakukan selama tahap 24 jam dan 48 jam. Hal
tersebut dikarenakan pertumbuhan sudah mulai terlihat secara signifikan pada
waktu 48 jam. Selain itu pada waktu tersebut merupakan fase log dari
pertumbuhan mikroba. Fase log merupakan fase mikroba mengalami pembelahan
sel. Ketika pengamatan pada tahap 24 jam dilakukan, kemungkinan mikroba
masih berada pada fase lag, yaitu fase mikroba tidak mengalami pembelahan sel
dan peningkatan aktivitas metabolisme (Tortora dkk. 2010).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah
mikroorganisme dalam suatu sampel air Water Closet (WC).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan 10
September 2018. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA
UNESA.
Alat dibutuhkan untuk enumerasi bakteri hanyalah colony counter sebagai
alat bantu perhitungan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah biakan bakteri
pada media air Water Closet (WC) yang telah diinkubasi selama 24 jam.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri.
Koloni-koloni bakteri dihitung dengan menggunakan teknik hitungan cawan
setelah melalui tahapan isolasi, yaitu sampel air Water Closet (WC) yang akan
diteliti jumlah mikroorganismenya diencerkan hingga konsentrasi tertentu,
kemudian diambil sejumlah volume tertentu untuk ditanam pada media
pertumbuhan yang sesuai. Setelah diinkubasi, jumlah koloni yang tumbuh pada
cawan petri diamati. Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih
untuk perhitungan koloni adalaha yang mengandung 30 sampai 300 koloni.
Adapun colony counter dapat digunakan untuk memudahkan dalam perhitungan
jumlah koloni yang tumbuh pada media pertumbuhan.
3. HASIL PENELITIAN
Telah diperoleh hasil isolasi bakteri dari hitung total koloni bakteri (SPC)
pada sampel air WC1 dan air WC2. Berikut hasil isolasi bakteri sampel air WC1
dan sampel air WC2 seperti pada tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 1.1 Enumerasi jumlah koloni bakteri pada sampel air WC1 dengan metode
SPC
Cawan
Petri
Jumlah Koloni Per-
Pengenceran
Standart
Plate
Count
Keterangan
10-1
10-2
10-3
A 119 15 4
0,9 x 103
Rata-rata dari
pengenceran 10-1
B 71 8 0
Tabel 1.2 Enumerasi jumlah koloni bakteri pada sampel air WC2 dengan metode
SPC
Cawan
Petri
Jumlah Koloni Per-
Pengenceran
Standart
Plate
Count
Keterangan
10-1
10-2
10-3
A 263 172 21
2,2 x 103
Rata-rata dari
pengenceran 10-2
B 183 132 17
PEMBAHASAN
Pada tabel 1.1 menggunakan sampel air WC ke-1. Setelah dihitung dengan
Colony Counter jumlah koloni bakteri pada media, untuk pengenceran 10-1 adalah
119 koloni pada cawan petri A dan 71 koloni pada cawan petri B, untuk
pengenceran 10-2 adalah 15 koloni pada cawan petri A dan 8 koloni pada cawan
petri B, dan untuk pengenceran 10-3 4 koloni saja pada cawan petri A dan tidak
ada koloni terbentuk pada cawan petri B. Jumlah koloni tersebut memenuhi range
antara 30-300 hanya pada pengenceran 10-1 saja, jadi yang digunakan untuk
menghitung SPC adalah nilai rata-rata dari jumlah koloni pada pengenceran 10-1
4. (Fardiaz, 1992), yaitu 0,9 x 103. Setelah diinkubasi, pada media yang disediakan
selama 24 jam.
Pada tabel 1.2 menggunakan sampel air WC ke-2. Setelah dihitung dengan
Colony Counter jumlah koloni bakteri pada media, untuk pengenceran 10-1 adalah
263 koloni pada cawan petri A dan 183 koloni pada cawan petri B, untuk
pengenceran 10-2 adalah 172 koloni pada cawan petri A dan 132 koloni pada
cawan petri B, dan untuk pengenceran 10-3 21 koloni saja pada cawan petri A dan
17 koloni terbentuk pada cawan petri B. Jumlah koloni tersebut memenuhi range
antara 30-300 hanya pada pengenceran 10-1 dan 10-2 saja, jika cawan dari dua
tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan jumlah antara 30-300, dan
perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut
lebih kecil atau sama dengan 2, tentukan nilai rata-rata kedua nilai tersebut dengan
memperhitungkan pengencerannya. Jika perbandingan antara hasil tertinggi dan
terendah lebih besar dari 2, yang dilaporkan hanya hasil terkecil saja. Jadi yang
digunakan pada perhitungan SPC untuk sample kedua ini adalah 10-2 saja karena
memiliki nilai terkecil dari pada 10-1 (Fardiaz, 1992), yaitu 2,2 x 103. Setelah
diinkubasi, pada media yang disediakan selama 24 jam.
SIMPULAN
Standart Plate Counts (SPC) di gunakan untuk melaporkan hasil analisis
mikrobiologi dengan cara hitungan cawan menggunakan alat Colony Counter.
Sampel yang digunakan pada pengenceran dapat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri.
Hasil perhitungan SPC pada sample air WC 1 adalah 0,9 x 103 CFU/ml
Hasil perhitungan SPC pada Sample air WC 2 adalah 2,2 x 103 CFU/ml
DAFTAR PUSTAKA
Braddy, J. E. 1999. Kimia Universitas Asar dan Struktur. Biarupa Aksara :
Jakarta.
5. Gandjar, I., I.R. Koentjoro., W. Mangunwardoyo. & L. Soebagya. 1992. Pedoman
praktikum mikrobiologi dasar. Fakultas Matematika Universitas
Indonesia : Depok.
Hogg, S. 2005. Essential microbiology. The University of Glamorgan, Jhon Wiley
& Sons, Ltd, UK, p.51, p.169, p.353
Tortora, G. J., B. R. Funke & C. L. Case. 2010. Microbiology: An introduction,
10th ed. California : Benjamin & Cummings.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.