3. Pemeriksaan Kekeruhan pada Sumur Gali
A. Waktu
a. Pengambilan Sampel : Jumat, 16 Oktober 2015 pukul 06.00 WIB
b. Pemeriksaan : Jumat, 16 Oktober 2015 pukul 13.00 WIB
B. Lokasi
a. Pengambilan Sampel : Sumur Gali Rumah Bpk Rusmiyanto ( Menden
RT 01 Babadan Bantul)
b. Pemeriksaan : Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
4. C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Botol Sampel
2. Kertas label
3. Tabung Nessler
4. Rak tabung
5. pipet tetes
6. Gelas ukur 10 ml
7. Gelas ukur 100 ml
Bahan :
1. Air sampel
2. Aquades
3. Larutan standar kekeruhan
5. D. Cara Kerja Pemeriksaan menurut KTI no 834 tentang Efektifitas Arang
Aktif Kukit Kopi dalam Menurunkan Kadar Kekeruan Air di Dusun
Bulu,Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo dengan alat Turbidimeter:
1. Menekan tombol on pada turbidimeter
2. Memasukan air sampel pada sampel cell botol sampai batas gari yang ada
pada botol. Sebelumnya sampel digojok hingga homogen.
3. Memasukkan botol sampel pada holder cell
4. Menekan tombol read dan membaca hasilnya pada layar turbidi meter
5. Pemeriksaan dilakukan 3x untuk memperoleh rata-rata.
6. Cara Kerja Pengambilan Menurut Kelompok 3 :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil air dengan cara ditimba
3. Menyiapkan botol sampel untuk tempat air sampel
4. Mengisi botol sampel tersebut sampai penuh
5. Memberi label pada botol sampel yang berisi :
- Tempat pengambilan
- Waktu pengambilan
- Nama pengambil
- Jenis pemeriksaan
7. Cara Kerja Pemeriksaan Kekeruhan Metode Manual :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil dua tabung Nessler dan Diletakkan ke rak tabung
3. Tabung pertama diisi air sampel, tabung kedua diisi aquades
4. Membandingkan kekeruhan air sampel dengan aquades
5. Apabila terjadi perbedaan kekeruhan maka tabung Nessler yang berisi aquades
ditambahkan dengan larutan standar kekeruhan sampai kekeruhan antara tabung
Nessler satu dan dua sama. Untuk memudahkan perhitungan ml titrasi, maka
larutan standar kekeruhan dimasukkan ke dalam gelas ukur 10ml.
6. Kemudian larutan standar kekeruhan yang berada digelas ukur 10ml, dimasukkan
sedikit demi sedikit dengan pipet tetes
7. Mencatat hasil ml titrasi kemudian dimasukkan pada rumus dan dihitung kemudian
didapatkan hasilnya.
8. E. Hasil Pemeriksaan
Diketahui : - ml titrasi pertama 10 ml
- ml titrasi kedua 11 ml
Perhitungan : - 1000/100 x ml titrasi x 1
1. 1000/100 x 10 ml x 1 = 100 SiO2
2. 1000/100 x 11 ml x 1 = 110 SiO2
- SiO2/2.5
1. 100/2.5 = 40 NTU
2. 110/2.5 = 44 NTU
Rata-rata kekeruhan : ( 40 + 44 ) / 2 = 42 NTU
9. F. Pembahasan
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kekeruhan dengan KTI no
834 tentang Efektifitas Arang Aktif Kukit Kopi dalam
Menurunkan Kadar Kekeruan Air di Dusun Bulu,Giripurwo,
Girimulyo, Kulonprogo.
Rata-rata kekeruhan pemeriksaan : ( 40 + 44 ) / 2 = 42 NTU
Hasil dari KTI : 117,69 NTU
10. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kekeruhan dengan Permenkes
416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990
Rata-rata kekeruhan pemeriksaan : ( 40 + 44 ) / 2 = 42 NTU
Kadar kekeruhan maksimum pada air bersih yang diperbolehkan
= 25 NTU
11. G. Kesimpulan
Dari hasil pemerksaan diperoleh kadar kekeruhan sebesar
42 NTU, sedangkan kadar maksimal yang diperbolehkan pada
Permenkes 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September
1990, sebesar 25 NTU.
Sehingga sumur gali yang diperiksa melebihi kadar baku
mutu. Karena letak sumur gali berada dekat sumber
pencemar yaitu sungai dan sawah.
12. H. DAFTAR PUSTAKA
1. Permenkes 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990
2. KTI no 834 tentang Efektifitas Arang Aktif Kukit Kopi dalam Menurunkan
Kadar Kekeruan Air di Dusun Bulu,Giripurwo, Girimulyo, Kulonprogo.