Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosTV Desa
PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020
-----
https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done
SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target yang SMART
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 19 Agustus 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada FGD Pembentukan Jabatan Fungsional APP di Lingkungan Sekretariat Kabinet RI
Jakarta, 10 Agustus 2021
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosTV Desa
PENGUATAN LEMBAGA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI KARANG TARUNA SEBAGAI
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Disampaikan oleh Dedddy WInarwan dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri
Dalam Acara Malam Mingguan Desa Bareng Kemendagri - Sabtu 18 Juli 2020
-----
https://youtu.be/T5ZY-jsBD5Q
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Dr. Zar Rdj
KINERJA INDIVIDU: Getting employees involved in the planning process will help them understand the goals of the rganization, what needs to be done, why it needs to be done, and how well it should be done
SKP ADALAH SASARAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS HASIL
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target yang SMART
SKP disusun berjenjang berdasarkan penyelarasan dan
memiliki IKI serta target
Disampaikan untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 19 Agustus 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada FGD Pembentukan Jabatan Fungsional APP di Lingkungan Sekretariat Kabinet RI
Jakarta, 10 Agustus 2021
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi Peningkatan Penilaian Kualitas Kebijakan di Kementerian PUPR”
Jakarta, 11 April 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Ngara LAN-RI
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
1. Dr. Suwatin, MA.
Kabid. Bangkom dan Sertifikasi
Pusat Pembinaan Analis Kebijakan
Lembaga Administrasi Negara
Peran Analis Kebijakan dalam
Optimalisasi Kualitas Naskah Urgensi
Kebijakan Publik
4. Kompetensi JFAK
Peraturan Kepala LAN No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan JFAK
Kompetensi Inti
Pengetahuan tentang substansi
kebijakan
Metode Riset
Teknik dan Analisis Kebijakan
Kemampuan menulis dan publikasi
Pengetahuan tentang bidang pekerjaan
Konteks Politik (Dinamika Politik dan
Budaya Birokrasi)
Regulasi dan Legislasi
Komunikasi
Membangun jejaring (Networking)
Presentasi
Kompetensi Dasar
Manajemen diri
Membangun tim
Kompetensi
Keahlian
Penyusunan saran
kebijakan
Konsultasi public
Partnership
5. 5
POLICY INFORMATION
- Masalah kebijakan
- Masa depan kebijakan
- Aksi kebijakan
- Hasil kebijakan
- Kinerja kebijakan
Communication
Documentation
POLICY
COMMUNICATIONS
- Briefing
- Dengar pendapat
- Konferensi
- Percakapan
POLICY DOCUMENTS
- Policy Memo
- Policy Brief
- Policy Paper
Analysis
Utilization
Policy
Analyst
POLICY MAKING PROCESS
- Penyusunan agenda kebij
- Formulasi kebijakan
- Adopsi kebijakan
- Implementasi kebijakan
- Penilaian kebijakan
Peran AK dalam
Proses Kebijakan
(Dunn, 2004)
6. Aktivitas Analisis
Kebijakan
Design and
Recommend
Clarify
values and
Arguments
menggali
perdebatan dalam
rancangan
alternatif
kebijakan yang
disediakan
Advise
Strategically
Research
and Analyze
Democratize Mediate
Mengkaji
bagaimana
melakukan
resoulsi dan
mitigasi konflik
kepentingan
memastikan
pemangku kebijakan
dan masyarakat
mendapatkan
informasi yang
lengkap dan valid
atas agenda
kebijakan
Aktivitas riset
kebijakan yang
bertujuan untuk
menghasilkan
rekomendasi
kebijakan
analisis lingkungan
untuk memastikan
rekomendasi dan
desain kebijakan
memperoleh
dukungan politik
Menerjemahkan
hasil riset menjadi
rekomendasi dan
desain kebijakan
Sumber: UI CSGAR, 2019
7. JF Analis Kebijakan
• Melaksanakan kajian dan analisis kebijakan
untuk mencapai tujuan tertentu dan/atau
menyelesaikan masalah-masalah publik
• Berkedudukan sebagai fungsional keahlian
dan merupakan jabatan karier
• Prinsip, integritas, profesionalisme,
akuntabilitas, efektif dan efisien
PermenPAN dan RB No.
45 Tahun 2013 yang
mengatur tentang
Jabatan Fungsional
Analis Kebijakan dan
Angka Kreditnya
8. 8
Tugas
Analis
Kebijakan
Menyediakan informasi terkait perumusan masalah kebijakan ;
Merumuskan isu-isu kebijakan ke dalam rumusan masalah kebijakan;
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan;
Menyusun naskah akademis;
Menyediakan rekomendasi kebijakan;
Melakukan Fokus Group Diskusi kepada pejabat publik dan pemangku kepentingan
terkait dengan isu, masalah atau rekomendasi kebijakan;
Melakukan uji publik rancangan rekomendasi kebijakan;
Melakukan kerjasama dan konsultasi dengan pejabat publik dan pemangku
kepentingan ;
Menyelenggarakan konsultasi, dialog dan diskusi dengan para pemangku
kepentingan untuk memperoleh tanggapan terhadap usulan rancangan kebijakan
dan rekomendasi kebijakan;
Melakukan advokasi kebijakan;
Melakukan diseminasi kebijakan;
Menyampaikan gagasan kebijakan kepada pemangku kepentingan;
Membuat tulisan dalam bentuk monograf, buku referensi, artikel dalam jurnal
dipublikasikan, dipresentasikan.
Butir Kegiatan dalam
PermenPAN dan RB
No. 45 Tahun 2013
9. Hasil Kerja Analis Kebijakan
1. Naskah Akademik RUU, RPP,
RPPres, RPMen, Raperda
2. Rancangan Kebijakan
3. Buku Referensi Kebijakan
Nasional dan Internasional
4. Monograf Kebijakan
5. Laporan Hasil Pemantauan
Kebijakan
6. Laporan Hasil Evaluasi
Kebijakan
7. Telaahan Staf
8. Bahan Pidato/
Ceramah/Presentasi
1. Policy Paper
2. Policy Brief
3. Artikel Kebijakan
4. Makalah
KARYA TULIS ILMIAH
9. Memo Kebijakan
10. Modul Diklat Kebijakan
11. Model Kebijakan sbg bahan
Diklat Kebijakan
12. Alat Bantu Gambar/ Audio
Visual Diklat Kebijakan
13. Buku Pedoman
14. Juklak / Juknis
15. Laporan diseminasi
kebijakan
16. Laporan advokasi kebijakan
17. Daftar konsultasi dan hasil
konsultasi
PerLAN No. 28/2017
Pedoman Penulisan KTI
bagi AK
KARYA TULIS KEDINASAN
10. Peran analisis kebijakan dalam tahapan kebijakan
Dinamika
Lingkungan
Kebijakan
Perkembangan
Ilmu
Pengetahuan
EVIDENCES
Analisis Kebijakan
Hasil analisis untuk
mendukung
pembuatan kebijakan
institusi yang
berkualitas
Berdampak
/Bermanfaat
kepada Publik
Utilisasi
Advokasi
Formulasi
Implementasi
Pelibatan
Stakeholders
Kontribusi
Stakeholders
Prakarsa
Stakeholders
UU 30 tahun 2014=>AUPB
11. Dua dimensi analisis kebijakan
Metodologi Analisis Kebijakan
William Dunn (2018)
12. Framework IKK
Formulasi
Kebijakan
Agenda
Setting
Implementasi
Kebijakan
Evaluasi
Kebijakan
PELAKSANAAN KEBIJAKAN
Pengukuran
implementasi
kebijakan dengan
berfokus pada
dimensi
pengorganisasian,
komunikasi
kebijakan dan
monitoring
kebijakan.
Pengukuran
formulasi kebijakan
dengan melihat pada
proses pengambilan
keputusan kebijakan
berdasarkan
beberapa kriteria
yang terukur.
Pengukuran agenda
setting kebijakan
terhadap proses
identifikasi masalah
kebijakan, analisis
masalah kebijakan,
dan partisipasi
publik dalam
perumusan
kebijakan.
Pengukuran evaluasi
kebijakan dengan
melihat pada
efektivitas, efisiensi,
dampak dan
kemanfaatan,
penerimaan dan
responsivitas
kebijakan.
IKK adalah instrumen
untuk menilai kualitas
kebijakan pemerintah
dilihat dari proses
pembuatan kebijakan
dan bagaimana
melakukan pengaturan
agenda,
formulasi dan
implementasi, serta
melakukan evaluasi
kemanfaatan kebijakan
yang telah disusun
IKK PERENCANAAN KEBIJAKAN
Lembaga Administrasi Negara, 2021
13. 13
1. Pengukuran IKK dilakukan terhadap seluruh kebijakan K/L/D yang telah berusia ≥ 2
tahun
2. Pengukuran dilakukan setiap 2 tahun sekali yang dimulai tahun 2021, dengan
pertimbangan efektifitas dan efisiensi serta untuk memberikan kesempatan bagi
K/L/D dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap hasil pengukuran
3. Pengukuran dilakukan dengan bantuan menggunakan Sistem Informasi
4. Pengukuran IKK akan menghasilkan profil kualitas kebijakan seluruh instansi
pemerintah
5. Berdasarkan hasil pengukuran akan disampaikan rekomendasi peningkatan kualitas
kebijakan kepada setiap K/L/D
6. Hasil pengukuran secara nasional dapat digunakan sebagai strategi pembinaan JFAK
7. Pengukuran IKK juga untuk memberikan penghargaan kepada K/L/D berdasarkan
ketegori yang telah ditetapkan
Konsep Pengukuran IKK
Lembaga Administrasi Negara, 2021
14. Brainstorming dgn Stakeholder
- Akademisi
- Birokrat
- Tokoh masyarakat adat
- Pemuka agama
- Pengusaha
- Politisi
• Fishbone analysis
• 5 whys
• USG
• Problem Tree
• Logical Framework Analysis
• Delphi
• AHP
• Moderation technique
15. Dapat berupa beberapa dokumen yang dapat dikelompokkan
dalam tahapan kebijakan dalam scope atau ruang lingkup tugas
analis kebijakan