Buku bahan ajar IPA berbasis literasi sains disusun sebagai rujukan bagi mahasiswa PGSD dalam membuat bahan ajar IPA. Hal ini tidak terlepas dari hasil PISA Indonesia tahun 2015 yang mendapatkan 403 poin. Perolehan nilai yang didapatkan pada tes PISA tahun sebelumnya pun belum mampu menembus nilai rata-rata 500 dari nilai yang ditetapkan, skor Indonesia berada pada Low Internasional Bencmark. Salahsatu faktor penyebabnya adalah masih lemahnya budaya sains di Indonesia. Oleh karena itu, melalui buku ini mahasiswa mendapat petunjuk dalam pembuatan bahan ajar. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi sains lebih luasnya menjadi literat sains.
Semoga dengan adanya buku ini dapat bermanfaat, terkhusus untuk Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) IKIP Siliwangi dan umumnya untuk seluruh penggiat pendidikan di Indonesia. Buku ini masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu penulis berbarap kritik, saran dan masukan melalui kelanabayu22@yahoo.co.id dan de_fadz@yahoo.com untuk menyempurnakannya.
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
Jenis-jenis Penelitian pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Makalah ini akan menjelaskan jenis-jenis penelitian yang dapat ditempuh oleh para peneliti, serta sistematika rancangan penelitian.
Buku bahan ajar IPA berbasis literasi sains disusun sebagai rujukan bagi mahasiswa PGSD dalam membuat bahan ajar IPA. Hal ini tidak terlepas dari hasil PISA Indonesia tahun 2015 yang mendapatkan 403 poin. Perolehan nilai yang didapatkan pada tes PISA tahun sebelumnya pun belum mampu menembus nilai rata-rata 500 dari nilai yang ditetapkan, skor Indonesia berada pada Low Internasional Bencmark. Salahsatu faktor penyebabnya adalah masih lemahnya budaya sains di Indonesia. Oleh karena itu, melalui buku ini mahasiswa mendapat petunjuk dalam pembuatan bahan ajar. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi sains lebih luasnya menjadi literat sains.
Semoga dengan adanya buku ini dapat bermanfaat, terkhusus untuk Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) IKIP Siliwangi dan umumnya untuk seluruh penggiat pendidikan di Indonesia. Buku ini masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu penulis berbarap kritik, saran dan masukan melalui kelanabayu22@yahoo.co.id dan de_fadz@yahoo.com untuk menyempurnakannya.
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
Jenis-jenis Penelitian pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Makalah ini akan menjelaskan jenis-jenis penelitian yang dapat ditempuh oleh para peneliti, serta sistematika rancangan penelitian.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-3 SMP Ibrahimy Sukorejo ...ZainulHasan13
Konsep Keberagaman Peserta didik
Ada beberapa peserta didik yang memiliki keberagaman seperti:
Keberagaman Fisik:
Ada peserta didik yang tinggi, sedang, pendek untuk ukuran pada kelasnya
Ada peserta didik yang gemuk. Sedang, kurus untuk ukuran pada kelasnya
Ada peserta didik jenis kelamin dan perempuan
Ada peserta yang memiliki kelengkapan dan fungsi standar pada anggota tubuhnya, ada juga peserta didik yang memiliki hambatan dalam kelengkapan dan fungsi anggota tubuhnya.
Keberagaman Sensorik:
Ada peserta didik yang memiliki penglihatan tanpa hambatan, ada peserta didik yang memiliki hambatan penglihatan
Ada peserta didik yang memiliki pendengaran tanpa hambatan, ada peserta didik yang memiliki hambatan pendengaran
Keberagaman Sosial ekonomi dan demografis:
Ada peserta didik dari keluarga kaya, sedang, miskin
Ada peserta didik dari perkotaan dan pedesaan
Ada peserta didik yang tinggal di perumahan dan masyarakat/perkampungan
Keragaman jenis lainnya:
Ada peserta dengan hambatan perilaku dan emosi, kesulitan belajar spesifik, autis, dan sebagainya
Kemudian Sikap dan tindakan yang harus lakukan guru terhadap keberagaman peserta didik:
Menerima keragamaan peserta didik yang ada di kelas
Memahami perbedaan unik setiap individu peserta didik
Menciptakan suasana yang aman, nyaman dan ramah bagi semua peserta didik
Memberikan kebutuhan layanan pembelajaran, khususnya bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus dengan tetap memberikan perhatian yang sama untuk kelas.
Materi Pembelajaran Hari 3 11102022
Sharing Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan, S. Si
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Masalah dan kesulitan belajar pengumpulan data untuk siswa berkesulitan belajartianachris
Pengumpulan Data Untuk Siswa Berkesulitan Belajar
- pengertian kesulitan belajar
- jenis-jenis kesulitan belajar
- jenis data untuk mengidentifikasi siswa berkesulitan belajar
- kesimpulan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Kelompok 6 :
Ega Alfiana 2013201500416
David Handoyo 2013201500223
Kristiana 2013201500395
3. Definisi dan Hakikat Peserta Didik
• Siapakah Peserta didik itu?
• Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan
pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
• Menurut Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta
didik, peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang
memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi
dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk
Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga Negara, sebagai
anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.
Definisi Peserta Didik
4. Dari definisi-definisi yang diungkapkan oleh
diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik
adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi)
dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang
perlu dikembangkan, untuk mengembangkan
potensi tersebut sangat membutuhkan
pendidikan dari pendidik.
5. Hakikat Peserta Didik
• Secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatuan integral
dari potensi-potensi esensial yang ada pada diri manusia, yakni:
1. Manusia sebagai makhluk pribadi.
2. Manusia sebagai makhluk sosial.
3. Manusia sebagai makhlik susila.
4. Manusia sebagai makhlik religius.
• Jalius menjelaskan Pengertian Hakikat adalah berupa apa yang
membuat sesuatu terwujud. Dengankata lain dapat dirumuskan,
hakikat adalah unsur utama yang mengujudkan sesuatu. Hakikat
mengacu kepada faktor utama yang lebih fundamental. Faktor
utama tersebut wajib ada dan merupakan suatu kemestian.
6. • Menurut Raka Joni menyatakan
bahwa hakikat peserta didik
didasarkan pada 4 hal yaitu:
1. Peserta didik bertanggung
jawab terhadap pendidikan
sesuai dengan wawasan
pendidikan seumur hidup.
2. Memiliki potensi baik fisik
maupun psikologi yang
berbeda-beda sehingga masing-
masing subjek didik merupakan
insan yang unik.
3. Memerlukan pembinaan
individual serta perlakuan yang
manusiawi.
4. Pada dasarnya merupakan insan
yang aktif menghadapi
lingkungan.
• Adapun hakikat peserta didik
menurut (Zahara Idris dan H. Lisma
Jamal)adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik adalah pribadi yang
sedang berkembang.
2. Peserta didik bertanggung jawab
atas pendidikannya sendiri sesuai
dengan wawasan pendidikan
seumur hidup.
3. Peserta didik adalah pribadi yang
memiliki potensi, baik fisik
maupun psikologis yang berbeda-
beda sehingga masing-masing
merupakan insan yang unik.
4. Peserta didik memerlukan
pembinaan individual dan
perlakuan yang manusiawi.
5. Peserta didik pada dasarnya
merupakan insan yang aktif
menghadapi lingkungannya.
6. Peserta didik memiliki
kemampuan untuk mandiri.
7. Asosiasi Nasional Sekolah Menengah (National Association of
High School) Amerika Serikat (1995) mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi
pengembangannya, yakni sebagai berikut :
KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK
Kebutuhan
Intelektual
Kebutuhan Emosional
dan Psikologis
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan
Homodivinous
Kebutuhan Moral
8. Karateristik Peserta Didik
• Karakteristik peserta didik
adalah totalitas
kemampuan dan perilaku
yang ada pada pribadi
mereka sebagai hasil dari
interaksi antara
pembawaan dengan
lingkungan sosialnya,
sehingga menentukan
pola aktivitasnya dalam
mewujudkan harapan dan
meraih cita-cita.
• Ada empat hal dominan dari
karakteristik siswa, yaitu :
1. Kemampuan dasar, misalnya
kemampuan kognitif atau
intelektual, afektif dan
psikomotor.
2. Latar belakang kultural local,
status sosial, ststus ekonomi,
agama, dan sebagainya.
3. Perbedaan-perbedaan
kepribadian, seperti sikap,
perasaan, minat dan lain-lain.
4. Cita-cita, pandangan ke
depan, keyakinan diri, daya
tahan, dan lain-lain.
9. Perbedaan Individu Peserta Didik
Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik
karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan
perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama,
hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan
sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
10. Perbedaan individu peserta didik
lainnya
Perbedaan
kognitif
Perbedaan
kecakapan
bahasa
Perbedaan
Kecakapan
Motorik
Perbedaan
Bakat
Perbedaan
Kesiapan
Belajar
11. Hak dan Kewajiban Peserta Didik
• Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Adapun hak pesera didik tersebut
diantaranya :
Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama;
Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya;
Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya;
Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya;
Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang
setara;
Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
HAK PESERTA DIDIK
12. • Pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas juga telah mengatur kewajiban
peserta didik. Dilihat dari dimensi etis, kewajiban peserta didik tersebut diantaranya
:
– Mematuhi dan menjungjung tinggi semua aturan dan peraturan berkenaan
dengan operasi yang aman dan tertib di sekolah.
– Menghormati dan mematuhi semua anjuran yang bersifat edukatif dari kepala
sekolah, guru, staf sekolah, dan para pihak yang terhubung dengan sekolah.
– Menghormati orang tua atau wali peserta didik dan manusia pada umumnya.
– Menghormati sesama peserta didik.
– Menggunakan bahasa yang baik dan benar
– Ikut bekerjasama dalam menjaga gedung, fasilitas, dan barang-barang milik
sekolah.
– Menjaga kebersihan ruang kelas, sekolah, dan lingkungannya.
– Menunjukkan kejujuran, kesopanan, dan kebaikan dalam hubungan dengan
sesama siswa, anggota staf, dan orang dewasa.
– Hadir dan pulang sekolah tepat waktu, kecuali dalam keadaan khusus, seperti
sakit dan keadaan darurat lainnya.
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
13. Faktor – faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan &
Perkembangan Peserta Didik
SosialPsikologisFisiologis NonSosial
EKSTERNALINTERNAL
14. Kesimpulan
• Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga memiliki hak yang
harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam proses
pendidikan yag dijalaninya.
• Peserta didik memiliki karakteristik tertentu yang harus dipahami oleh
pendidik agar proses pembelajaran dapat efektif dan efisien sehingga
tujuan pendidikan nasional dapat dicapai.
• Faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik dapat dibagi
dua secara garis besar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern yang
terbagi lagi menjadi beberapa sub bagian. Optimalisasi pembelajaran
bagi peserta didik dapat dicapai jika pendidik bisa untuk
membangkitkan minat belajar yang tinggi bagi siswa.
15. Anak anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang
Rindu akan dirinya sendiri
Mereka dilahirkan melalui engkau
Tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu
Tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu
Tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran sendiri
Engkau bisa merumahkan pikiran mereka, tapi bukan
jiwa mereka
Karena jiwa-jiwa itu tinggal dihari esok
Yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun
dalam mimpi
Engkau bisa jadi seperti mereka tapi, jangan coba
menjadikan mereka sepertimu
Karena Hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula
berada di masa lalu.
By : Khalil Gibran