SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
TEORI PERILAKU
KONSUMEN
TEORI NILAI GUNA ORDINAL
Manfaat yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak
dikuantifikasi/tidak dapat diukur secara
subjektif
 Tingkat kepuasan diurutkan dalam tingkatan-
tingkatan tertentu terukur
TEORI NILAI GUNA ORDINAL
EFEK SUBSTITUSI DAN EFEK PENDAPATAN
RAKASI TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN
NOMINAL
REAKSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG
KESEIMBANGAN KONSUMEN
PERUBAHAN HARGA BARANG DAN PENDAPATAN
KURVA GARIS ANGGARAN
KURVA INDEFFERENSI (INDEFFERENCE CURVE)
PENDEKATAN
TEORI NILAI GUNA ORDINAL
Air adalah barang yang sangat vital dalam kehidupan
manusia, tetapi air harganya murah (di tempat
yang makmur) karena biaya yang dibutuhkan rendah
Berlian adalah barang yang tidak vital dalam kehidupan
manusia, tetapi berlian harganya mahal, karena biaya
yang dibutuhkan untuk memproduksinya sangatlah
mahal.
Herman H Gossen menjelaskan bahwa
pertambahan manfaat air cepat sekali menurun,
beda dg berlian
a. Indifference Curve
 Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat
kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan
diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan
nilai gunanya secara pasti.
 Misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk
(X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen
dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu
konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang
dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak
jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan
yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini
dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference
curve.
2. Pendekatan Indifference Curve
Kurva Indiferen
• Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan tempat kedudukan
titik-titik kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama.
• Kurva indiferen tidak ditentukan/tergantung pada harga barang dan
pendapatan, tetapi ditentukan oleh selera konsumen yang sifatnya
sangat subyektif. Oleh karena itu tiap konsumen mempunyai kurva
indiferen masing-masing.
• Dalam teori kurva indiferen diasumsikan bahwa konsumen sanggup
menyatakan bahwa suatu kombinasi dari barang akan memberikan
kepuasan lebih tinggi, sama atau lebih rendah.
Kurva Indiferen Seorang Konsumen
0
1
2
3
4
5
6
7
0 1 2 3 4 5
Pakaian
Makanan
A
B
C D
Bentuk dan kemiringan kurva
indiferen bagi tiap orang akan
berbeda-beda. Bentuk
umumnya adalah sama, yaitu :
• Kurva berbentuk negatif
(miring dari kiri atas
ke kanan bawah),
• Cembung terhadap titik 0,
• Antar kurva indiferen tidak
akan saling berpotongan
satu sama lain.
• Kurva indiferen tidak
tergantung pada harga
barang serta penghasilan,
tetapi hanya ditentukan
oleh selera dan preferensi.
Berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, maka peta
indiferen dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Sepanjang kurva indiferen tidak akan mengalami kenaikan
atau penurunan kepuasan dari perubahan kombinasi barang
yang dikonsumsi.
• Makin tinggi tingkat kepuasan yang diperoleh, maka letak
kurva indiferen lebih jauh dari titik 0.
• Pertambahan kombinasi kedua jenis barang yang dikonsumsi
akan menggeser kurva indiferen ke kanan dan sebaliknya.
Kurva indiferen pada berbagai tingkat kepuasan
0
1
2
3
4
5
6
7
0 1 2 3 4 5
Pakaian
Makanan
X1 X3 X2
Y1
Y2
Y
X
B
C
KI1
A
D
E
F
KI2
KI3
Tingkat kepuasan
konsumen pada :
KI1 ,KI2 , dan KI3
tidak akan saling
berpotongan satu
sama lain.
KI1 < KI2 < KI3
GARIS ANGGARAN KONSUMSI (BUDGET LINE)
• Pilihan konsumsi barang ditentukan oleh harga barang yang bersangkutan
dan pendapatan yang tersedia (anggaran).
Asumsi : konsumen hanya mengkonsumsi dua macam barang.
Jika makanan (X), pakaian (Y), pendapatan (P) maka :
P = X.Hx + Y. Hy dimana Hx adalah harga barang X dan Hy adalah harga
barang Y
• Uang yang tersedia pada konsumen (P) = Rp. 6 000 per hari, harga makanan
(Hx) = Rp. 1.500/unit dan
harga pakaian (Hy) = Rp. 1.000/unit.
Bila seluruh uang dibelikan makanan maka akan mendapatkan 4 unit,
sedangkan bila seluruhnya untuk membeli pakaian akan memperoleh 6
unit.
Berbagai kombinasi konsumsi makanan dan pakaian dengan anggaran yang
tersedia
Kombinasi
Makanan
(X)
Pakaian
(Y)
M 4 0
3 1,5
2 3
1 4,5
N 0 6
Karena dibatasi oleh anggaran yang tersedia maka
peningkatan konsumsi pakaian harus diikuti oleh penurunan
konsumsi makanan.
Garis Anggaran pada Berbagai (kombinasi 2 jenis barang)
Alternatif Kemungkinan Konsumsi
4; 0
3; 1,5
2; 3
1; 4,5
0; 6
0
1
2
3
4
5
6
7
0 1 2 3 4 5
Makanan (X)
Pakaian(Y)
Alternatif
konsumsi dibatasi
oleh anggaran
yang tersedia,
oleh karena itu
garis NM
dikatakan sebagai
garis anggaran
(budget line).
N
M
Q
R
●
●
• Garis anggaran (budget line) adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi
dua macam barang yang dapat dibeli konsumen pada tingkat harga dan
penghasilan yang tersedia.
• Kemiringan garis anggaran (NM) adalah rasio harga makanan (X) terhadap
harga pakaian (Y) yaitu 3/2. Oleh karena itu setiap kali konsumen
mengorbankan 1,5 unit pakaian, ia akan mendapatkan tambahan 1 unit
makanan.
• Konsumen bebas bergerak sepanjang garis anggaran (price line)
Setiap kombinasi X dan Y sepanjang garis anggaran yang akan dibeli
konsumen tersedia dananya.
• Apabila konsumen memilih kombinasi pada titik Q (di sebelah kiri garis
anggaran) maka dana yang diperlukan lebih kecil dari pada anggaran yang
tersedia, sehingga ada sisa anggaran yang tidak dimanfaatkan.
• Bila konsumen memilih kombinasi pada titik R (di sebelah kanan garis
anggaran) berarti anggaran yang tersedia tidak mencukupi keinginan
konsumsi.
• Setiap tingkat pendapatan memiliki garis anggaran tersendiri karena jumlah
barang yang dapat dibeli menjadi berbeda. Makin tinggi pendapatan maka
garis anggaran makin jauh dari titik 0 dan jumlah barang yang dapat dibeli
makin banyak.
KEPUASAN MAKSIMUM
• Konsumen yang realistis akan memilih kombinasi
barang yang akan dikonsumsi sesuai dengan dana
yang tersedia tetapi memberikan kepuasan
maksimum.
• Tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi
berbagai kombinasi barang digambarkan oleh kurva
indiferen, berbagai kombinasi barang yang dapat
dikonsumsi sesuai dengan dana yang dimiliki
digambarkan oleh garis anggaran.
• Kombinasi barang yang dapat dikomsumsi sesuai
dengan anggaran yang tersedia dan memberikan
kepuasan maksimum  digambarkan oleh titik
singgung antara garis anggaran dan kurva indiferen
A
KI1
D
C
E
F
KI2
KI3
X3 X4
Y3
Y4
0
Y
X
B
X1 X2
Y1
Y2
ga2
Kombinasi Konsumsi Barang X dan Y
yang memberikan Kepuasan Maksimum
PENGARUH PENDAPATAN DAN
HARGA PADA KONSUMSI
Perubahan pendapatan akan mengubah daya beli, sehingga
akan menggeser garis anggaran secara paralel. Bila
pendapatan bertambah maka garis anggaran bergeser ke
kanan dan sebaliknya akan bergeser ke kiri bila pendapatan
berkurang
Bergesernya garis anggaran akan mengeser tingkat
kepuasan.
Bila garis anggaran bergeser ke kanan maka kurva
indiferennya pun akan bergeser ke kanan pula, sehingga
kombinasi konsumsi barang yang memberikan kepuasan
maksimum ada pada tingkat yang lebih tinggi.
• Pada ga1 dengan KI1
tingkat ekuitilitasnya ada
pada titik A, pada ga2
dengan KI2 tingkat
ekuitilitasnya pada titik B
dan pada ga3 dengan KI3
tingkat ekuitilitasnya pada
titik C. Bila titik A, B, C
dan D dihubungkan maka
akan membentuk suatu
garis yang dinamakan
Garis Konsumsi
Pendapatan (Income
Consumption Line atau
ICL).
A
KI1
B
KI2
KI3
0
Y
X
C
ga1 ga2 ga3
ICL
 Income Consumption Line adalah kurva yang
menggambarkan titik-titik kombinasi konsumsi dua macam
barang yang memberikan tingkat kepuasan maksimum
pada berbagai tingkat pendapatan.
Kurva ICL berdasarkan Sifat Barang
• Barang Normal
(Normal Goods); yaitu
barang konsumsi yang
jumlah pemakaiannya
bertambah seiring
dengan meningkatnya
pendapatan
konsumen.
• Barang X dan Y sebagai
barang normal
A
KI1
B
KI2
KI3
0
Y
X
C
X1 X2 X3
Y3
Y2
Y1
ga1 ga2 ga3
ICL
• Barang Netral (Neutral Goods); yaitu barang-barang konsumsi
yang jumlah pemakaiannya tidak berubah walaupun
pendapatan konsumen mengalami perubahan.
A
KI
1
B
KI
2
KI3
0
Y
X
C
X1
ga
1
ga2
ga3
ICL
A
KI
1
B
KI
2
KI3
0
Y
X
C
Y1
ga
1
ga2
ga3
IC
L
(a) Barang X sebagai barang
netral
(b) Barang Y sebagai barang
netral
• Barang Tuna Nilai (Inferior Goods); yaitu barang konsumsi yang
pemakaiannya berkurang bila pendapatannya bertambah.
A
KI1
B KI2
KI3
0
Y
X
C
X1
ga1 ga2
ga3
ICL
A
KI1
B
KI2
KI3
0
Y
X
C
Y1
ga1 ga2
ga3
ICL
(a) X sebagai barang tuna nilai (b) Y sebagai barang tuna nilai
Pengaruh Harga Terhadap Konsumsi
• Harga barang turun, maka nilai riil pendapatan bertambah dan daya beli
konsumen naik. Sebaliknya bila harga barang konsumsi naik, maka nilai
pendapatan riil berkurang dan daya beli konsumen menurun.
B
A
X
Y
A B
X
Y
ga2ga1
ga1
ga2
(b) Pengaruh naiknya harga Y(a) Pengaruh turunnya harga X
Kurva Permintaan
• Kurva permintaan dapat diturunkan dari kurva indiferen.
• Kurva Permintaan Perorangan.
Untuk barang X dan barang Y yang bersubstitusi satu sama lain, kurva
permintaan konsumen perorangannya dapat digambarkan seperti pada ilustrasi
ini
A
B
X
Y
ga2ga1
KI1
KI2
X
Harga
PX1
PX2
X1 X2
A
B
Kurva Permintaan Pasar.
• Permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal dari
permintaan sejumlah individu. Kurva permintaannya dapat
digambarkan seperti pada Ilustrasi :
X
P
P1
P2
XA
B
XB
A
0
D
1
P
C
D
P1
P2
XC XD
X0
D
2
P
E
F
X
XE XF
P1
P2
0
D
3
Konsumen A Konsumen B Konsumen Total A+ B
Misalnya seorang konsumen mengkonsumsi
dua macam barang, yaitu X dan Y. harga
barang X adalah Rp. 100 dan harga barang Y
adalah Rp. 200. Anggaran yang disediakan
konsumen untuk membeli barang X dan
barang Y adalah Rp. 1.000. Buatlah persamaan
dan kurva anggaran konsumen tersebut untuk
membeli barang X dan barang Y.
TUGAS
Kasus-Kasus
Seorang konsumen mengkonsumsi barang X
dan barang Y. Kepuasan total yang diperoleh
dari mengkonsumsi kedua barang tersebut
ditunjukkan oleh persamaan TU = 2X + Y.
Buatlah kurva indiferen konsumen dalam
mengkonsumsi barang X dan barang Y tersebut
pada tingkat kepuasan total 12 dan 16.
Slide Title
• Make Effective Presentations
• Using Awesome Backgrounds
• Engage your Audience
• Capture Audience Attention
Slide Title
• Make Effective Presentations
• Using Awesome
Backgrounds
• Engage your Audience
• Capture Audience Attention
Slide Title
Product A
• Feature 1
• Feature 2
• Feature 3
Product B
• Feature 1
• Feature 2
• Feature 3
Pertemuan vii perilaku kon. pen. ordinal

More Related Content

What's hot

Bab 7 & 8 bayu dita widya
Bab 7 & 8 bayu dita widyaBab 7 & 8 bayu dita widya
Bab 7 & 8 bayu dita widya
Leite Bayukaka
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Maria Khusuma
 
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Selfia Dewi
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
Astana Ilmu
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Haidar Bashofi
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
Adhi99
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Defina Sulastiningtiyas
 

What's hot (18)

Chap 4 teori perilaku individu
Chap 4 teori perilaku individuChap 4 teori perilaku individu
Chap 4 teori perilaku individu
 
Teori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinalTeori pendekatan kardinal ordinal
Teori pendekatan kardinal ordinal
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 7 & 8 bayu dita widya
Bab 7 & 8 bayu dita widyaBab 7 & 8 bayu dita widya
Bab 7 & 8 bayu dita widya
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)Teori perilaku konsumen (ordinal)
Teori perilaku konsumen (ordinal)
 
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
Bab 4   teori dan perilaku konsumenBab 4   teori dan perilaku konsumen
Bab 4 teori dan perilaku konsumen
 
indifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approachindifference curve dan budget line approach
indifference curve dan budget line approach
 
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
Pengantarteoriperilakukonsumen 121021121919-phpapp02 (1)
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
TEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSITEORI KONSUMSI
TEORI KONSUMSI
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
 
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
PPT MIKRO (Teori Perilaku Konsumen)
 
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanPerilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
Ekman konsep dasar perilaku konsumen1 (kuliah ke 6)
 

Similar to Pertemuan vii perilaku kon. pen. ordinal

Teori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku KonsumenTeori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumen
sischayank
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
IstnaPutri
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
Ninis Banuwati
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Iv
bagioandi
 

Similar to Pertemuan vii perilaku kon. pen. ordinal (20)

KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxKESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
KESEIMBANGAN KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptxPRILAKU  KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
PRILAKU KONSUMEN PENDEKATAN ORDINAL.pptx
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
Teori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku KonsumenTeori dan Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumen
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptx
 
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptxPPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
 
teori ordinal
teori ordinalteori ordinal
teori ordinal
 
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdf
 
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKROTEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKRO
 
Teori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptTeori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.ppt
 
Pengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumenPengantar teori perilaku konsumen
Pengantar teori perilaku konsumen
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Iv
 
Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)Slide 8 (pe)
Slide 8 (pe)
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (14)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 

Pertemuan vii perilaku kon. pen. ordinal

  • 2. TEORI NILAI GUNA ORDINAL Manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi/tidak dapat diukur secara subjektif  Tingkat kepuasan diurutkan dalam tingkatan- tingkatan tertentu terukur
  • 3. TEORI NILAI GUNA ORDINAL EFEK SUBSTITUSI DAN EFEK PENDAPATAN RAKASI TERHADAP PERUBAHAN PENDAPATAN NOMINAL REAKSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG KESEIMBANGAN KONSUMEN PERUBAHAN HARGA BARANG DAN PENDAPATAN KURVA GARIS ANGGARAN KURVA INDEFFERENSI (INDEFFERENCE CURVE) PENDEKATAN
  • 4. TEORI NILAI GUNA ORDINAL Air adalah barang yang sangat vital dalam kehidupan manusia, tetapi air harganya murah (di tempat yang makmur) karena biaya yang dibutuhkan rendah Berlian adalah barang yang tidak vital dalam kehidupan manusia, tetapi berlian harganya mahal, karena biaya yang dibutuhkan untuk memproduksinya sangatlah mahal. Herman H Gossen menjelaskan bahwa pertambahan manfaat air cepat sekali menurun, beda dg berlian
  • 5. a. Indifference Curve  Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti.  Misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve. 2. Pendekatan Indifference Curve
  • 6. Kurva Indiferen • Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan tempat kedudukan titik-titik kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. • Kurva indiferen tidak ditentukan/tergantung pada harga barang dan pendapatan, tetapi ditentukan oleh selera konsumen yang sifatnya sangat subyektif. Oleh karena itu tiap konsumen mempunyai kurva indiferen masing-masing. • Dalam teori kurva indiferen diasumsikan bahwa konsumen sanggup menyatakan bahwa suatu kombinasi dari barang akan memberikan kepuasan lebih tinggi, sama atau lebih rendah.
  • 7. Kurva Indiferen Seorang Konsumen 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 Pakaian Makanan A B C D Bentuk dan kemiringan kurva indiferen bagi tiap orang akan berbeda-beda. Bentuk umumnya adalah sama, yaitu : • Kurva berbentuk negatif (miring dari kiri atas ke kanan bawah), • Cembung terhadap titik 0, • Antar kurva indiferen tidak akan saling berpotongan satu sama lain. • Kurva indiferen tidak tergantung pada harga barang serta penghasilan, tetapi hanya ditentukan oleh selera dan preferensi.
  • 8. Berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, maka peta indiferen dapat dijelaskan sebagai berikut: • Sepanjang kurva indiferen tidak akan mengalami kenaikan atau penurunan kepuasan dari perubahan kombinasi barang yang dikonsumsi. • Makin tinggi tingkat kepuasan yang diperoleh, maka letak kurva indiferen lebih jauh dari titik 0. • Pertambahan kombinasi kedua jenis barang yang dikonsumsi akan menggeser kurva indiferen ke kanan dan sebaliknya.
  • 9. Kurva indiferen pada berbagai tingkat kepuasan 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 Pakaian Makanan X1 X3 X2 Y1 Y2 Y X B C KI1 A D E F KI2 KI3 Tingkat kepuasan konsumen pada : KI1 ,KI2 , dan KI3 tidak akan saling berpotongan satu sama lain. KI1 < KI2 < KI3
  • 10. GARIS ANGGARAN KONSUMSI (BUDGET LINE) • Pilihan konsumsi barang ditentukan oleh harga barang yang bersangkutan dan pendapatan yang tersedia (anggaran). Asumsi : konsumen hanya mengkonsumsi dua macam barang. Jika makanan (X), pakaian (Y), pendapatan (P) maka : P = X.Hx + Y. Hy dimana Hx adalah harga barang X dan Hy adalah harga barang Y • Uang yang tersedia pada konsumen (P) = Rp. 6 000 per hari, harga makanan (Hx) = Rp. 1.500/unit dan harga pakaian (Hy) = Rp. 1.000/unit. Bila seluruh uang dibelikan makanan maka akan mendapatkan 4 unit, sedangkan bila seluruhnya untuk membeli pakaian akan memperoleh 6 unit.
  • 11. Berbagai kombinasi konsumsi makanan dan pakaian dengan anggaran yang tersedia Kombinasi Makanan (X) Pakaian (Y) M 4 0 3 1,5 2 3 1 4,5 N 0 6 Karena dibatasi oleh anggaran yang tersedia maka peningkatan konsumsi pakaian harus diikuti oleh penurunan konsumsi makanan.
  • 12. Garis Anggaran pada Berbagai (kombinasi 2 jenis barang) Alternatif Kemungkinan Konsumsi 4; 0 3; 1,5 2; 3 1; 4,5 0; 6 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 Makanan (X) Pakaian(Y) Alternatif konsumsi dibatasi oleh anggaran yang tersedia, oleh karena itu garis NM dikatakan sebagai garis anggaran (budget line). N M Q R ● ●
  • 13. • Garis anggaran (budget line) adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi dua macam barang yang dapat dibeli konsumen pada tingkat harga dan penghasilan yang tersedia. • Kemiringan garis anggaran (NM) adalah rasio harga makanan (X) terhadap harga pakaian (Y) yaitu 3/2. Oleh karena itu setiap kali konsumen mengorbankan 1,5 unit pakaian, ia akan mendapatkan tambahan 1 unit makanan. • Konsumen bebas bergerak sepanjang garis anggaran (price line) Setiap kombinasi X dan Y sepanjang garis anggaran yang akan dibeli konsumen tersedia dananya. • Apabila konsumen memilih kombinasi pada titik Q (di sebelah kiri garis anggaran) maka dana yang diperlukan lebih kecil dari pada anggaran yang tersedia, sehingga ada sisa anggaran yang tidak dimanfaatkan. • Bila konsumen memilih kombinasi pada titik R (di sebelah kanan garis anggaran) berarti anggaran yang tersedia tidak mencukupi keinginan konsumsi. • Setiap tingkat pendapatan memiliki garis anggaran tersendiri karena jumlah barang yang dapat dibeli menjadi berbeda. Makin tinggi pendapatan maka garis anggaran makin jauh dari titik 0 dan jumlah barang yang dapat dibeli makin banyak.
  • 14. KEPUASAN MAKSIMUM • Konsumen yang realistis akan memilih kombinasi barang yang akan dikonsumsi sesuai dengan dana yang tersedia tetapi memberikan kepuasan maksimum. • Tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai kombinasi barang digambarkan oleh kurva indiferen, berbagai kombinasi barang yang dapat dikonsumsi sesuai dengan dana yang dimiliki digambarkan oleh garis anggaran. • Kombinasi barang yang dapat dikomsumsi sesuai dengan anggaran yang tersedia dan memberikan kepuasan maksimum  digambarkan oleh titik singgung antara garis anggaran dan kurva indiferen
  • 15. A KI1 D C E F KI2 KI3 X3 X4 Y3 Y4 0 Y X B X1 X2 Y1 Y2 ga2 Kombinasi Konsumsi Barang X dan Y yang memberikan Kepuasan Maksimum
  • 16. PENGARUH PENDAPATAN DAN HARGA PADA KONSUMSI Perubahan pendapatan akan mengubah daya beli, sehingga akan menggeser garis anggaran secara paralel. Bila pendapatan bertambah maka garis anggaran bergeser ke kanan dan sebaliknya akan bergeser ke kiri bila pendapatan berkurang Bergesernya garis anggaran akan mengeser tingkat kepuasan. Bila garis anggaran bergeser ke kanan maka kurva indiferennya pun akan bergeser ke kanan pula, sehingga kombinasi konsumsi barang yang memberikan kepuasan maksimum ada pada tingkat yang lebih tinggi.
  • 17. • Pada ga1 dengan KI1 tingkat ekuitilitasnya ada pada titik A, pada ga2 dengan KI2 tingkat ekuitilitasnya pada titik B dan pada ga3 dengan KI3 tingkat ekuitilitasnya pada titik C. Bila titik A, B, C dan D dihubungkan maka akan membentuk suatu garis yang dinamakan Garis Konsumsi Pendapatan (Income Consumption Line atau ICL). A KI1 B KI2 KI3 0 Y X C ga1 ga2 ga3 ICL  Income Consumption Line adalah kurva yang menggambarkan titik-titik kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan maksimum pada berbagai tingkat pendapatan.
  • 18. Kurva ICL berdasarkan Sifat Barang • Barang Normal (Normal Goods); yaitu barang konsumsi yang jumlah pemakaiannya bertambah seiring dengan meningkatnya pendapatan konsumen. • Barang X dan Y sebagai barang normal A KI1 B KI2 KI3 0 Y X C X1 X2 X3 Y3 Y2 Y1 ga1 ga2 ga3 ICL
  • 19. • Barang Netral (Neutral Goods); yaitu barang-barang konsumsi yang jumlah pemakaiannya tidak berubah walaupun pendapatan konsumen mengalami perubahan. A KI 1 B KI 2 KI3 0 Y X C X1 ga 1 ga2 ga3 ICL A KI 1 B KI 2 KI3 0 Y X C Y1 ga 1 ga2 ga3 IC L (a) Barang X sebagai barang netral (b) Barang Y sebagai barang netral
  • 20. • Barang Tuna Nilai (Inferior Goods); yaitu barang konsumsi yang pemakaiannya berkurang bila pendapatannya bertambah. A KI1 B KI2 KI3 0 Y X C X1 ga1 ga2 ga3 ICL A KI1 B KI2 KI3 0 Y X C Y1 ga1 ga2 ga3 ICL (a) X sebagai barang tuna nilai (b) Y sebagai barang tuna nilai
  • 21. Pengaruh Harga Terhadap Konsumsi • Harga barang turun, maka nilai riil pendapatan bertambah dan daya beli konsumen naik. Sebaliknya bila harga barang konsumsi naik, maka nilai pendapatan riil berkurang dan daya beli konsumen menurun. B A X Y A B X Y ga2ga1 ga1 ga2 (b) Pengaruh naiknya harga Y(a) Pengaruh turunnya harga X
  • 22. Kurva Permintaan • Kurva permintaan dapat diturunkan dari kurva indiferen. • Kurva Permintaan Perorangan. Untuk barang X dan barang Y yang bersubstitusi satu sama lain, kurva permintaan konsumen perorangannya dapat digambarkan seperti pada ilustrasi ini A B X Y ga2ga1 KI1 KI2 X Harga PX1 PX2 X1 X2 A B
  • 23. Kurva Permintaan Pasar. • Permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal dari permintaan sejumlah individu. Kurva permintaannya dapat digambarkan seperti pada Ilustrasi : X P P1 P2 XA B XB A 0 D 1 P C D P1 P2 XC XD X0 D 2 P E F X XE XF P1 P2 0 D 3 Konsumen A Konsumen B Konsumen Total A+ B
  • 24. Misalnya seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu X dan Y. harga barang X adalah Rp. 100 dan harga barang Y adalah Rp. 200. Anggaran yang disediakan konsumen untuk membeli barang X dan barang Y adalah Rp. 1.000. Buatlah persamaan dan kurva anggaran konsumen tersebut untuk membeli barang X dan barang Y. TUGAS
  • 25. Kasus-Kasus Seorang konsumen mengkonsumsi barang X dan barang Y. Kepuasan total yang diperoleh dari mengkonsumsi kedua barang tersebut ditunjukkan oleh persamaan TU = 2X + Y. Buatlah kurva indiferen konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan barang Y tersebut pada tingkat kepuasan total 12 dan 16.
  • 26.
  • 27. Slide Title • Make Effective Presentations • Using Awesome Backgrounds • Engage your Audience • Capture Audience Attention
  • 28. Slide Title • Make Effective Presentations • Using Awesome Backgrounds • Engage your Audience • Capture Audience Attention
  • 29. Slide Title Product A • Feature 1 • Feature 2 • Feature 3 Product B • Feature 1 • Feature 2 • Feature 3