Teori ordinal menjelaskan perilaku konsumen berdasarkan kurva indiferensi dan kurva garis anggaran. Kondisi keseimbangan tercapai ketika kurva indiferensi berpotongan dengan kurva garis anggaran dan menunjukkan kombinasi barang yang memberi kepuasan maksimal dengan anggaran tertentu. Perubahan harga atau pendapatan akan mempengaruhi keseimbangan melalui efek substitusi dan efek pendapatan.
2. TEORI ORDINAL
(ORDINAL THEORY)
1. Kurva
Indiferensi
2. Kurva Garis
Anggaran
3. Perubahan Harga
Barang dan Pendapatan
6. Reaksi terhadap
perubahan pendapatan
nominal
5. Reaksi Terhadap
Perubahan Harga Barang
4. Keseimbangan
Konsumen
7. Efek substitusi
dan efek
pendapatan
3. 1. Kurva Indiferensi
(Indifference Curve)
Menurut teori Ordinal, kegunaan tidak
dapat dihitung; hanya dapat
dibandingkan, sebagaimana kita
menilai kecantikan atau kepandaian
seseorang. Untuk menjelaskan
pendapatnya, teori ordinal
menggunakan kurva indiferensi
Kurva Indiferensi adalah kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi
dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen.
4. 2. Kurva Garis Anggaran
(Budget Line Curve)
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua
macam baranag yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.
Contoh perhitungan kurva :
Px.X₁ + Py.Y₁ = Px.X₂ + Py.Y₂ = Px.X₃ + Py.Y₃
5. 3. Kurva Perubahan
Harga Barang dan
Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan
akan memengaruhi daya beli, diukur
dari besarnya luas bidang segitiga
yang dibatasi kurva garis anggaran.
Bila luas bidang segitiga semakin
luas, daya beli semakin meningkat
dan begitu juga sebaliknya.
6. 4. Keseimbangan
Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah
kondisi dimana konsumen telah
mengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi.
Uang yang ada (jumlahnya tertentu)
dipakai untuk mencapai tingkat
kepuasan tertinggi, atau tingkat
kepuasan tertentu dapat dicapai
dengan anggaran paling minimum.
Secara grafis kondisi keseimbangan
tercapai pada saat kurva garis
anggaran (menggambarkan tingkat
kemampuan) bersinggungan dengan
kurva indiferensi (menggambarkan
tingkat kepuasan)
7. 5. Reaksi Terhadap
Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai
dapat berubah karena
pendapatan nyata berubah.
Jika pendapatan nyata
meningkat, konsumen dapat
menaikkan tingkat
kepuasannya. Sebaliknya bila
pendapatan nyata menurun,
dengan terpaksa konsumen
menurunkan tingkat
kepuasannya, disesuaikan
dengan kemampuan
anggaran yang menurun.
Salah satu fakor yang dapat
mengubah pendapatan nyata
adalah perubahan harga
barang
8. 6. Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
Suatu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen
adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak
berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva
garis anggaran sebelumnya
9. 7. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan
Ketika kita meangatakan bahwa harga
barang turun maka permintaan
terhadapnya bertambah atau
sebaliknya, yang terlihat sebenarnya
adalah total interaksi antara kekuatan
pengaruh perubahan pendapatan
dan perubahan harga, terhadap
keseimbangan konsumen. Dengan
kata lain, jika harga satu barang turun
maka ada dua komponen yang
dipengaruhi:
1. Harga relatif barang menjadi
murah
2. Pendapatan nyata berubah
menyebabkan jumlah permintaan
berubah