1. OLEH
BUKHORI MUSLIM, M. Pd
PERAN MEDIA MASSA DALAM
PENGEMEMBANGAN DAN
PEMBINAAN BAHASA INDONESIA
PERTEMUAN KE-IX
2. Pendahuluan
Dalam seminar politik bahasa 1978 Gunawan
Mohamad menyatakan bahwa peranan pers
dalam pengembangan bahasa Indonesia besar
sekali.
Namun setengaj abad kemudian setelah sumpah
pemuda keadaan menjadi berubah. Orang
merasa tampaknya mendapatkan kesulitan
sehingga bahasa yang disajikan dalam berita itu
sangat tidak memenuhi syarat sebagai bahasa
Indonesia yang baik dan benar, maupun sebagai
bahasa Indonesia ragam jurnalistik yang
mengutamakan efesiensi dalam penggunaan
kata-kata. Hal ini disebabkan karena sumber
3. Lanjutan
Perkembangan bahasa Indonesia ragam lisan
sejak proklamasi terutama dalam penggunaan
bahasa dalam berbagai siaran radio, televisi, dan
percakapan lainnya. Hal ini tidak diimbangi dalam
mengubah bahasa bahasa Lisan ke dalam ragam
tulis oleh insan pers. Akibatnya makin lama
bahasa pers dalam posisi dipengaruhi bukan
mempengaruhi. Perananya lebih bersifat pasif
terhadap bahasa Indonesia.
4. Sementara itu pada kongres bahasa Indonesia IV
1983, Harmoko dan Kurnia mengungkapkan
bahawa media massa mempunyai peranan besar
dalam pengembangan bahasa.
Begitu juga dengan Taha dalam kongres bahasa
VI mengatakan bahwa media massa memiliki
peranan yang sangat besar dalam pembinaan
bahasa Indonesia.
Kedua pendapat tersebut menggunakan istilah
perkembangan, pengembangan, dan pembinaan
bahasa.
5. Konsep Perkembangan Bahasa
dalam Media Massa
Kata perkembangan secara gramatikal bermakna
hal berkembang, hal berubah dari satu keadaan
ke kadaan yang lain yang lebih besar, lebih baik,
lebih maju, atau juga lebih sempurna.
Perkembangan atau perubahan bahasa adalah
sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya bahasa
bersifat dinamis, lalu berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan budaya.
6. Lanjutan
Menjelang akhir abad sembilan belas dan awal abad
dua puluh perkembangan bahasa Melayu di
Indonesia sejalan dan seiring dengan perkembangan
koran dan perkembangan kesadaran keindonesian
ditandai dengan banyaknya tokoh pergerakan
bangsa.
Sejak abad XX ada dua macam surat kabar yang
pernah terbit dan menggunakan ragam bahasa yang
sesuai dengan abad yang berkembang pada waktu
itu.
Surat kabar pertama yang menumpukan kekuatannya
terutama pada berita, lalu menyajikan berita secara
sensasional dengan ragam bahasa sehari-hari yang
menurutnya akan menarik perhatian masyarakat
umum golongan bahwah, sehingga bahasa yang
digunakan bukan hanya jauh dari kriteria jurnalistik.
7. Lanjutan
Kedua, surat kabar yang menumpukan kekuatan
bukan hanya pada berita tetapi juga pada
masalah-masalah lain seperti permasalahan
ekonomi, pendidikan agama, dan lain-lain.
Sehingga suart kabar tersebut sering memuat
artikel tentang masalah –masalah dari pengarang
lepas. Ragam bahasa yang diggunakan sudah
mengarah kepada ragam bahasa standar
jurnalistik yang jauh bedanya dengan ragam
bahasa yang diggunakan oleh kategori pertama.
8. Lanjutan
Hal yang sering merwarnai perkembangan
bahasa Indonesia pada media massa adalah
banyaknya insan pers yang belum dapat
menggunakan bahasa Indonesia terutama untuk
ragam jurnalistik dengan baik; meskipun buku
petunnjuk untuk dapat menulis berita dengan baik
banyak tersedia.
Jadi, jika ditanyakan adakah peran pers terhadap
perkembangan bahasa Indonesia maka
jawabannnya ada.
9. Pengemmbangan Bahasa Indonesia
dalam media mass
Pengembangan bahasa menurut Halim adalah
keseluruhan usaha dan kegiatan yang dengan
secara sadar ditunjukkan kepada penyusaian
struktur dan fungsi bahasa Indonesia dengan
kebutuhan kemasyarakatan, baik yang nyata
mapun yang mungkin ada di dalam hibungannya
dengan perkembanngan ilmu dan teknologi serta
kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan.
Jadi pengembangan bahasa adalah kegiatan
sadar yang bersifat dinamis, sesuai dengan
dinamika masyarakat pemakai bahasa. Kegiatan
pengembangan bahasa itu mencakup semua
aspek kebahasaan, termasuk tata bunyi, ejaan,
tata bentuk, kata, tata kalimat dan kosa kata
(Moliono, 1981).
10. Lanjutan
Jadi usaha pusat bahasa dalam menyusun EYD,
Buku Tata Bahasa Baku, penyususnan Kamus,
penyususnan istilah berbagai bidang ilmu adalah
termasuk kegiatan pengemabangan bahasa.
Dalam hal ini insan pers ikut terlibat dalam usaha
pembinaan bahasa secara pasif karena
penyebarluasan dan sosialisasi hasil
pengembangan itu senantiasa sering
disampaikan melalui media massa. Namun,
upaya sosialisasi hasil pengembangan itu, lebih
dianggap sebagai kegiatan pembinaan.
11. Pembinaan Bahasa
Pembinaan bahasa menurut Halim adalah
peningkatan mutu bahasa indonesia sehingga
masyarakat Indonesia memiliki kebanggan dan
kegairahan menggunakannya dengan baik dan benar
dengan tidak mencampuradukkannya dengan bahasa
lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah.
Dengan kata lain, sasaran pembinaan bahasa
Indonesia adalah manusia-manusia Indonesia agar
mereka bangga menggunakan bahasa Indonesia.
Berdasarkan konsep tersebut maka kegiatan
penyuluhan bahasa yang dilakukan oleh pusat
bahasa atau lembaga-lembaga lain, termasuk
perguruan tinggi dan organisasi kebahasaan dapat
disebutkan sebagai kegiatan pembinaan bahasa.
12. Kesimpulan
Media massa memang mempunyai peranan
besar dalam perkembangan bahasa Indonesia.
Begitu juga media massa punya peran yang
sangat besar dalam kegiatan pembinaan bahasa
Indonesia yaitu dengan turut serta menyebarkan
hasil pengembangan dan menyajikan masalah-
masalah kebahasaan baik secara berkala,
maupun tidak. Namun, media masa tampaknya
tidak berperan dalam kegiatan pengembangan
bahasa secara aktif, media massa ahanya
berperan secara pasif sebagai penyebarluasan
hasul pengemabangan itu.
Refrensi: Chair. 2013. Pembinaan Bahasa