2. PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA MELALUI
SEJARAH DAN PERBEDAAN EJAAN BAHASA INDONESIA
DENGAN BAIK
1.Sitti An nahar (S202201008)
2.Fachrizal (S202201010)
3.Irda Suci Rahmawati (S202201001)
4.Faiza NurFadillah Bali (S202201020)
5.La Ode Alwiansyah Saputra (S202201012)
3. LATAR BELAKANG
3
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah panduan
resmi dalam mengeja kata-kata dalam bahasa Indonesia. PUEBI
pertama kali diterbitkan pada tahun 1947 oleh Pemerintah Indonesia
untuk menyesuaikan ejaan bahasa Indonesia dengan ejaan bahasa
Belanda. Pada tahun 1972, PUEBI direvisi dan diperkenalkan sebagai
panduan resmi untuk ejaan bahasa Indonesia yang digunakan hingga
saat ini.
4. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja isi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
dan bagaimana perannya dalam penggunaan bahasa Indonesia?
2. Bagaimana sejarah pengembangan ejaan bahasa Indonesia sejak
masa kolonial hingga merdeka?
3. Apa latar belakang lahirnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)?
4. Apa saja revisi terakhir PUEBI dan apa dampaknya pada
penggunaan bahasa Indonesia?
4
5. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja isi pedoman umum ejaan Bahasa
Indonesia dan bagaimana dalam penggunaan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui dan mengkaji sejarah pengembangan ejaan
Bahasa Indonesia sejak masa colonial hingga merdeka
3. Untuk mengetahui apa saja latar belakang lahirnya pedoman
umum ejaan Bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui revisi terakhir PUEBI dan apa dampaknya
pada penggunaan Bahasa Indonesia
7. A. Pedoman ejaan Bahasa Indonesia dan peran penggunaan
Bahasa Indonesia (1)
Tahun 2015 telah ditetapkan menjadi Peraturan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
1. Pemakaian Huruf Kapital
2. Pemakaian Huruf Miring
7
1. Pedoman ejaan bahasa Indonesia
8. 2. Peran Bahasa Dalam Pembangunan Bangsa Indonesia
Peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa terdapat dalam pernyataan sikap "bertanah air
satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia" dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Hal ini merupakan perwujudan politik bangsa
Peran tampaknya di dalam kehidupan bermasyarakat di berbagai wilayah tanah tumpah darah
Indonesia. Komunikasi perhubungan pada berbagai kegiatan masyarakat telah memanfaatkan bahasa
Indonesia, di samping bahasa daerah sabagai wahana dan piranti untuk membangun kesepahaman,
kesepakatan, dan persepsi yang memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan masyarakat di
berbagai bidang Bahasa Indonesia sebagai milik bangsa, dalam perkembangan dari waktu ke waktu
telah teruji keberadaannya, baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai resmi negara.
8
A. Pedoman ejaan Bahasa Indonesia dan peran penggunaan
Bahasa Indonesia (2)
9. 9
B. Sejarah pengembangan ejaan bahasa Indonesia sejak masa
kolonial hingga merdeka (1)
Masyarakat Nusantara sendiri telah terlebih dahulu menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
perhubungan di kepulauan Nusantara.
Alasan yang dinilai cukup kuat menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan masyarakat
Indonesia adalah, pertama bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca, yakni bahasa perhubungan
antar etnis di Indonesia. Kedua, bahasa Melayu masih berkerabat dengan bahasa-bahasa Nusantara
lain sehingga dinilai dekat dengan penutur bahasa daerah lainnya. Ketiga, Bahasa Melayu mempunyai
sistem yang sederhana sehingga relatif mudah dipelajari. Pada perkembangannya, 1933 berdiri sebuah
angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisyahbana. Hingga tahun 1936 Sutan takdir Alisyahbana menyusun Tata Bahasa Baru Bahasa
Indonesia. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo. Berdasarkan
hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
1. Sejarah bahasa Indonesia sebelum merdeka
10. 10
10
B. Sejarah pengembangan ejaan bahasa Indonesia sejak masa
kolonial hingga merdeka (2)
Setelah Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, penggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara mulai mengalami
perkembangan. Pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah peristiwa proklamasi
kemerdekaan, ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 36 yang berbunyi
“Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia”. Dengan demikian, Bahasa Indonesia
telah secara resmi digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kemudian setelah
penetapan UUD 1945, telah diresmikannya penggunaan Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti dari ejaan Van Ophujsen yang telah
berlaku sebelumnya.
2. Perkembangan Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan
11. 11
11
B. Sejarah pengembangan ejaan bahasa Indonesia sejak masa
kolonial hingga merdeka (3)
Latar belakang lahirnya PUEBI adalah kebutuhan untuk menyediakan panduan yang jelas dan konsisten
bagi orang-orang yang menggunakan bahasa Indonesia, terutama dalam hal ejaan. Sebelum adanya PUEBI,
ejaan bahasa Indonesia cukup bervariasi dan tidak konsisten, terutama karena tidak ada panduan resmi
yang diakui secara nasional.
Dengan adanya PUEBI, diharapkan bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa Indonesia dapat
mengikuti pedoman yang sama dalam ejaan, sehingga dapat memperkuat dan memperjelas penggunaan
bahasa Indonesia secara umum. Selain itu, PUEBI juga membantu menjaga keberagaman dan
kemajemukan bahasa Indonesia, dan mempromosikan standar kesusastraan dan kebudayaan Indonesia.
3. latar belakang lahirnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI)
12. 12
12
12
B. Sejarah pengembangan ejaan bahasa Indonesia sejak masa
kolonial hingga merdeka (4)
Revisi terakhir PUEBI dilakukan pada tahun 2015, dan menghasilkan beberapa
perubahan signifikan dalam panduan ejaan bahasa Indonesia. Beberapa perubahan
penting dalam revisi terakhir PUEBI antara lain:Penghapusan huruf 'h' di depan
beberapa kata, seperti 'hukum' menjadi 'ukum', dan 'hamba' menjadi 'amba'.
Perubahan ini dilakukan untuk menghilangkan ejaan yang tidak konsisten dan
memudahkan penggunaan bahasa Indonesia.
4. Revisi Terakhir PUEBI dan Apa Dampaknya pada Penggunaan
Bahasa Indonesia
13. KESIMPULAN
1. Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa
karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.
2. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, bahasa bisa
mejadi salah satu alat untuk kita brkomunikasi dan berhubungan dengan yang
lainnya. Bahasa juga dapat mencerminkan kepribadian dan watak seseorang.
13
14. SARAN
14
3
Sebaiknya penggunaan
Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar
di kalangan mahasiswa
Fakultas Sastra dan
Budaya digunakan
secara
intensif
1
Penggunaan bahasa gaul
diharapkan tidak merusak
tatanan bahasa Indonesia
sesuai EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) tapi juga
dapat memperkaya
perbendaharaan kata serta
menambah wawasan dan
kreatifitas kaum muda
2
Hendaknya
mahasiswa
menggunakan bahasa
gaul pada tempatnya,