SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Tugas 1
Koperasi dan UMKM
Dosen : Soedjatmoko, S.Pd.,MM
Oleh:
Lulu Wildatiumi (11170047)
Selly Julinda Putri P. (12160163)
Strategi
Pengembangan
Koperasi dan UMKM
Pengantar
Perumusan kebijakan guna meningkatkan daya saing UMKM dapat merujuk kepada
kajian yang dilakukan oleh Michael Eugene Porter (1980) melalui pendekatan analisis
strategi generic ( generic strategies).
Analisis yang digunakan dengan mengombinasikan keunggulan kompetitif dan
competitive scope (lingkungan persaingan).
Untuk meraih kesuksesan kompetitif, Porter sangat menekankan bahwa perusahaan dari
suatu negara harus memiliki suatu keunggulan kompetitif dalam bentuk biaya rendah
atau produk yang unik.
Agar keunggulan yang dimiliki berlanjut, perusahaan harus dikelola secara efisien dan
menyediakan produk dan jasa berkualitas tinggi.
Produk
Teknologi
Rendah
Produk yang tidak memerlukan
teknologi tinggi dapat
menerapkan strategi biaya
murah dalam pengelolaannya.
Focused
Differentiation
Akan tetapi, untuk produk kerajinan
tangan, lebih baik diarahkan pada
focused differentiation karena
produk-produk tersebut memiliki
keunikan tersendiri dan lebih
berpeluang untuk memperoleh
harga yang lebih tinggi.
Beberapa negara maju menunjukkan bahwa UMKM
dapat berkembang menjadi usaha yang kompetitif
dan terintegrasi serta mampu bersaing di pasar
global. ( Adi Sasono, 2001) :
Diuraikan sebagai berikut :
1. Usaha kecil pada tahap awal selalu tergeser oleh usaha-usaha
besar karena tingginya persaingan, tetapi terjadi perkembangan
pesat pada jangka panjang, setidaknya daya tahan usaha kecil
meningkat.
2. Adanya proses modernisasi di kalangan usaha kecil.
3. Industri atau usaha kecil tidak harus bertentangan dengan
industry besar, dimana usaha skala besar menyisihkan usaha skala
kecil.
4. Ekonomi rakyat terbukti mampu bertahan dalam guncangan krisis
ekonomi.
Salah Satu Contoh
Usaha Kecil Yang
Berkembang Pesat
Pembahasan
Alternatif Pembinaan Koperasi dan
UMKM
Pembinaan
dalam Aspek
Manajemen
dan
Pemasaran
Strategi
Penguatan
Koperasi dan
UMKM
Strategi
Pengembangan
Koperasi dan
UMKM melalui
CSR dan PKBL
Strategi
Pemberdayaan
Koperasi dan
UMKM melalui
Program Zakat
Tujuan
Pengembangan
Koperasi dan
UMKM
 Alternatif Pembinaan
Koperasi dan UMKM
Berbagai implikasi yang sering dirasakan UMKM sebagai imbas
dari kebijakan dapat dijelaskan sebagai berikut.
 Pertama. Kebijakan program bantuan yang dilakukan oleh berbagai
departemen maupun pemerintah daerah.
contoh: Program incubator yang dibuat Kementerian Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah dengan program Modal Awal Padanan (MAP)
pada tahun 2002.
Indigo Incubator program
incubator dari Telkom yang
telah dimulai sejak 2013.
dalam setiap batch di
program ini berlangsung
selama enam bulan.
 Kedua. Penguatan
keterampilan kerja dengan
mendirikan pusat-pusat
pelatian oleh Kementerian
Sosial, Kementerian Tenaga
Kerja, maupun berbagai
institusi pemerintah lainnya.
 Pusat-pusat pengembangan
usaha yang dimiliki
pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah
berorientasi kepada
pengembangan usaha yang
disesuaikan dengan potensi
yang dimiliki suatu daerah.
Kota Palembang
dikenal dengan berbagai
kreasi makanan, terutama dari
ikan.
Di pesisir pantai Bantul sangat
cocok buat pengembangan perikanan dari
air laut, karena di pesisir pantai tersebut
terdapat kadar garam yang baik untuk
perikanan (tambak udang).
 Ketiga. Kebijakan pengaturan tata kota atau tata tempat yang
berhubungan dengan lokasi pedagang kecil maupun PKL sering kali
berdampak matinya sektor usaha-usaha sektor informal.
Contoh: penggusuran yang
dilakukan pemerintah daerah
terhadap PKL sering kali tidak
diiringi solusi bagi PKL.
 Pentingnya sektor informal
(UMKM) dan Koperasi.
– Sebagai basis ekonomi rakyat, beberapa pola pembinaan perlu dijalankan
secara simultan. Terutama menyangkut :
kemitraan
pembiayaan
Pengembangan
usaha
 kemitraan
– Dalam kemitraan, berbagai potensi yang terdapat di dalam sebuah komunitas
diharapkan dapat diangkat dan menjadi keunggulan yang memiliki nilai ekonomi
dan mampu menciptakan keunggulan komparatif sebuah daerah.
Mengenal Calon
Mitra
Melaksanakan
Mengetahui Posisi
Keunggulan &
Kelemahan
Usahanya
Mengevaluasi
Startegi Sampai
Target Tercapai
Memonitor
Membangun
Strategi
Dalam pelaksaannya terdapat lima pola yang dapat dilakukan dalam kemitraan
UMKM dan usaha besar maupun BUMN, yaitu pola :
Inti plasma
Subkontrak
Dagang
umum
Keagenan
Waralaba
Inti plasma
– merupakan hubungan kemitraan antara Usaha kecil Menengah dan Usaha besar
sebagai inti membina dan mengembangkan Usaha Kecil dalam:
menyediakan lahan penyediaan sarana produksi perolehan
penguasaan dan
peningkatan efisiensi
produktivitas usaha.
Subkontrak
– pola kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar, dimana usaha kecil yang
memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari
hasil produksinya.
Usaha kecil yang
memproduksi
Perusahaan mitra
sebagai hasil produksi
Dagang
umum
adalah hubungan kemitraan antara
usaha kecil dengan usaha menengah
atau usaha besar,
Usaha menengah/besar
memasarkan hasil produksi usaha
kecil
Usaha kecil memasok kebutuhan
yang diperlukan oleh usaha
menengah/besar
– Contohnya : kegiatan bisnis
hortikultura, dimana kelompok tani
bergabung dengan koperasi
kemudian bermitra dengan
swalayan atau supermarket
sebagai pemasok.
Keagenan
– adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha kecil diberi hak khusus
untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual
atau ciri khas yang dimiliki waralaba.
franchise
Waralaba
– perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk menggunakan lisensi,
merk dagang, dan saluran distribusinya dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan.
Pembiayaan
Peran koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyat, pemerintah telah
membuat berbagai kebijakan dan regulasi yang ditunjukkan untuk memberikan
bantuan biaya secara langsung, maupun melalui lembaga keuangan dengan
memberikan atau menugaskan bank dan lembaga keuangan lainnya guna
menyalurkan bantuan keuagan bagi UMKM.
Terdapat beberapa kelemahan sehingga program bantuan pembiayaan
bagi koperasi dan UMKM tidak dapat dijalankam sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa faktor-faktor diantaranya :
Faktor-faktor tidak berjalannya
program pembiayaan
Lemahnya mekanisme kerja (manajemen) yang
terdapat dalam berbagai instrument yang dibuat
dalam program pembiayaan koperasi dan UMKM.
Sebagian besar institusi perbankan enggan
mengucurkan dana untuk pembiayaan usaha
berskala mikro dan kecil.
Sebagian besar dana yang disisihkan, baik oleh
BUMN maupun swasta nasional dan asing dalam
bentuk CSR maupun PKBL, umumnya tidak
diperuntukkanbagi pengembangan koperasi dan
UMKM.
Undang-undang tentang Pembiayaan
UMKM
– Kebijakan lain dalam penguatan program pembiayaan UMKM dilakukan melalui
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, terutama dengan memasukkan pasal
pembiayaan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah.
– Pasal mengenai pembiayaan UMKM
• Pasal 21
• Pasal 22
Pasal 21
berbunyi :
1. Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil
2. Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan laba tahunan
yang dialokasikan kepada usaha mikro dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman,
penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.
3. Usaha besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan yang dialokasikan kepada
usahaa mikro dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan
pembiayaan lainnya.
4. Pemerintah, pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan
bantuan luar negeri, dan mengusahakan seumber pembiayaan lain yang sah serta tidak
mengikat untuk usaha mikro dan kecil.
5. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan insetif dalam bentuk
kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tarif sarana dan prasarana, dan bentuk insetif
lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundanga-undangan kepada dunia usaha
yang menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil.
Pasal 22
– berisi, Menyatakan sumber-sumber pembiayaan bagi UMKM. Sumber-sumber
pembiayaan tersebut dapat melalui pengembangan sumber pembiayaan dari
kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, pengembangan lembaga
modal ventura, dan pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang.
Hal yang perlu dilakukan pemberdayaan
dalam koperasi dan UMKM
Perlunya dilakukan restrukturisasi
terhadap berbagai kredit macet
UMKM.
Peraturan pemerintah atau bahkan
UU tentang asuransi pertanian,
khususnya bidang agrarian,
perikanan, dan peternakan yang
rentan terhadap risiko dan musim
perlu dibuat.
Perlunya pembentukan lembaga
independen guna melakukan
pembinaan terhadap UMKM.
Pengembangan Usaha
– Pengembangan koperasi dan UMKM merupakan langkah penting dalam
meningkatkan dan memperkuat perekonomian, khususnya penyediaan
lapangan kerja dan pembentukan usaha-usaha baru.
Permasalahan klasik yang
dihadapi yaitu
Rendahnya produktivitas
Rendahnya kualitas SDMKurang mampu melakukan kegiatan
manajemen, organisasi, dan pemasaran
Kurang baiknya teknologi
Lemahnya semangat kewirausahaan dari
para pelakunya
Pengembangan koperasi dan UMKM
bertujuan untuk :
Menciptakan iklim usaha lebih kondusif, termasuk membuka
kesempatan usaha baru, serta menjamin kepastian usaha
disertai efisiensi ekonomi.
Mengembangkan sistem pendukung usaha bagi koperasi dan
UMKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya
produktif.
Mengupayakan pengembangan kewirausahaan, terutama
memanfaatkan berbagai keunggulan komparatif menjadi
keunggulan kompetitif.
Kendala yang dihadapi koperasi dan
UMKM
Rendahnya
produktivitas SDM
Akses permodalan
Kelangkaan
bahan baku
informasi
teknologi pasar
 Pembinaan dalam Aspek Manajemen
dan Pemasaran
– Pada aspek Manajemen, koperasi dan UMKM umumnya
kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang
bagaimana seharusnya menyesuaikan program kerja dengan
kebutuhan para anggota,
– Ketidakmampuan dalam membuat perencanaan yang
matang karena bedanya profesi anggota.
– Contoh
Contoh
Jika profesi anggotanya sama
seperti misalnya; koperasi
nelayan; pedagang kaki lima.
Maka dapat dibuat
perencaan kerja yang
tersusun secara baik yang
mengarah pada kepentingan
anggota
Pedagang kaki lima
nelayan
peternak
• Pada aspek Pemasaran, koperasi dan
UMKM umumnya belum mampu
menghadapi persaingan pasar, terutama
dalam memasuki saluran distribusi yang
ada guna menawarkan berbagai produk
yang dihasilkan.
• Namun, tidak sedikit produk yang
dihasilkan koperasi dan UMKM yang
mampu bersaing dengan produk-produk
lainnya. contoh
contoh
Produk yang ditawarkan
tidak kalah dengan produk
yang ditawarkan usaha besar
jika dilihat dari aspek
kualitas, harga, maupun ciri
khas
misalnya; kerajinan, ukiran
batik,makanan khas daerah.
Kerajinan tangan
Ukiran Batik khas daerah
 Strategi Penguatan Koperasi
dan UMKM
Pendekatan
cluster
Pendekatan
inkubator
Kedua bentuk pendekatan
pengembangan dapat dijalankan
dengan :
• memperkuat strategi dasar
• akses ke pasar (informasi pasar)
• Penguatan kewirausahaan
(membentuk pelatihan)
• Memperkuat kelembagaan
(menyatukan UMKM sejenis
dalam satu wadah)
Pendekatan Cluster
Lebih menfokuskan diri kepada upaya menumbuhkembangkan industri-
industri berskala kecil dengan membentuk sebuah upaya kekuatan baru
dengan menyatukan industri kecil sejenis.
Dengan dibentuknya sentra bisnis; berbagai kendala seperti pasar,
pengadaan bahan baku yang cepat dan murah, dan harga yang
kompetitif dapat diatasi dengan lebih baik
Dikarenakan pasar akan tercipta dengan sendirinya dan pendekatan ini
menjadi ajang promosi bagi produk-produk sejenis yang ditawarkan
UMKM.
Mengumpulkan beberapa
pengrajin tas di Desa
Tegalwaru kemudian di
edukasi untuk membangun
bisnis bersama.
Kemudian, membangun
usaha bersama dengan
membuka toko yang
dimana menjual tas-tas dari
hasil beberapa pengrajin
tas di Desa Tegalwaru.
Karakteristik dari sentra bisnis dijelaskan sebagai
berikut (Tulus Tambunan, 1999)
Sejumlah pengusaha dalam skala usaha umumnya membuat jenis produk
yang sama dan berlokasi berdekatan
Terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan bersama oleh semua
pengusaha
Sentra bisnis mencerminkan keahlian yang seragam dari penduduk di
wilayah tersebut secara turun-menurun
Adanya kerjasama antarpengusaha, misalnya pengadaan bahan baku atau
pemasaran
Dalam sentra bisnis sering dijumpai pemasok bahan baku, alat-alat
produksi dan mesin, komponen-komponen, dan subkontrak
Program Pengembangan UMKM
dengan Pendekatan Cluster
Subprogram Komponen Utama
Teknologi, SDM, dan Inovasi Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, pendanaan, dan fasilitas
Subkontraktor dengan usaha besar (UB)
atau perusahaan multinasional (MNC)
Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, manajemen,
standarisasi/control kualitas, promosi, bantuan
teknis/teknologi, pendanaan, dan fasilitas
Promosi dan Pemasaran Promosi, pengembangan jaringan pemasaran/penyuluhan,
pendanaan, dan fasilitas
Pengembangan Jaringan Kerja Internal
dan Eksternal
Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, promosi, dan fasilitas
Pendekatan
Inkubator
– Akan tetapi, ketidaksiapan dan ketidakseriusan
incubator serta lemahnya alih manjemen dan teknologi
membuat tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Pendekatan pembinaan melalui
incubator hanya dapat dilakukan
oleh lembaga-lembaga yang dimiliki
sumber daya atau paling tidak
bekerja sama dengan beberapa
lembaga yang saling menunjang
untuk membangun UMKM yang
tangguh dan berdaya saing.
Program tersebut telah dijalankan oleh Kementerian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah melalui beberapa PTN
diberbagai wilayah di Indonesia.
6 strategi tingkatan daya saing koperasi &
umkm
 Strategi Pengembangan Koperasi dan
UMKM melalui CSR dan PKBL
– Guna memperkuat koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyat,
pemerintah mengoptimalkan program CSR dan PKBL kepada kegiatan perkuatan
ekonomi, terhadap koperasi dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan
ekonomi berdasarkan kearifan lokal dalam bentuk menggali berbagai potensi
ekonomi daerah.
– Menurut (Harry, 2010) Program CSR dan PKBL perlu diarahkan kepada
Program CSR dan PKBL
a. Mendorong perubahan paragdima peran CSR dan PKBL pada peran fasilitas-
katalistik yang menekankan pola hubungan kemitraan dengan stakeholder
(pemaku kepentingan)
b. Mendorong terjadinya kolaborasi antar-stakeholder yang berbeda kepentingan
dalam sebuah agenda penguatan ekonomi lokal.
c. Mendorong inisiatif penguatan ekonomi lokal dengan memperbaiki kondisi
lingkungan persaingan usaha, secara umum.
d. Mendorong inisiatif untuk penciptaan upaya terpadu, focus dan sinergi untuk
perbaikan lingkungan usaha yang mengoptimalkan kelompok industry/usaha
kecil dalam satu jaringan mata rantai.
Contoh
program CSR
dan PKBL
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) merupakan
wujud turut serta perusahaan dalam
pembangunan ekonomi bangsa.
Selain menyalurkan dana kemitraan,
KAI juga melakukan pembinaan,
pelatihan dan sharing antarmitra
binaan dalam hal produksi dan
pemasaran produk.
Program CSR yang sudah dilakukan
PT.Unilever diantaranya adalah
• Kampanye cuci tangan dengan sabun
(Lifeboy)
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut
(Pepsodent)
dan masih banyak lagi
 Strategi Pemberdayaan Koperasi dan
UMKM melalui Program Zakat
– Selain pemberdayaan koperasi dan UMKM, dapat pula dlakukan melalui
implementas UU nomor 38 tahun 1999 dan Keputusan Bersama Menteri Agama
dan Menteri Sosial RI diantaranya dengan dibentuknya Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) yang dikukuhkan dengan surat Keputusan Presiden nomor 8
tahun 2001 bertanggal 17 Januari 2001.
Tugas pokok BAZNAS
Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat
Mengerahkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan melalui zakat
Meningkatkan status mustahik menjadi muzzaki melalui pemulihan,
peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat
Mengembangkan budaya “memberi lebih baik daripada menerima” di
kalangan mustahik
Mengembangkan manajemenn yang amanah, profesional. Dan
transparan dalam mengelola zakat
Menjangkau muzzaki dan mustahik seluas-luasnya
Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat
 Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM menurut
Titik (2008)
tertulis dalam pasal 33 UUD 1945, TAP MPR Nomor XVI
tahun 1998.
Memperkuat kelembagaan dengan prinsip tata kelola yang baik (good govenance)
Mengembangkan UMKM agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, menciptakan kerja, dan meningkatkan daya saing.
Memperluas basis, kesempatan usaha, dan menumbuhkankembangkan wirausaha baru untuk unggul
mendorong pertumbuhan, meningkatkan ekspor, dan menciptakan kesempatan kerja
Mengembangkan UMKM agar semakin menyediakan barang dan jasa pada pasar domestic dan
unggul bersaing dengan produk impor
Membangun koperasi yang diarahkan dan diutaman pada usaha-usaha aktivitas.
 kesimpulan
– Dalam mengembangkan koperasi dan UMKM diperlukan adanya alternatif
pembinaan koperasi yang perlu dijalankan secara simultan, terutama menyangkut
kemitraan, pembiayaan, dan pegembangan usaha.
– Dengan adanya persoalan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya, terletak
pada aspek manajemen dan pemasran, maka diperlukanya pembinaan dalam aspek
manajemen dan pemasaran.
– Selain itu, diperlukan juga adanya strategi penguatan koperasi dan UMKM guna
meningkatkan akses pada pasar aset produktif (modal dan bahan baku), akses ke
pasar (informasi pasar), penguatan kewirausahaan dengan membentuk pusat-pusat
pelatihan, penguatan program yang lebih aplikatif, serta memperkuat kelmbagaan
dengan cara memperkuat kelembagaan koperasi dan menyatukan UMKM sejenis
dalam wadah koperasi.

More Related Content

What's hot

2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UIMenhariq Noor
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)9elevenStarUnila
 
Industri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif IndonesiaIndustri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif IndonesiaTogar Simatupang
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)Eka Wahyuliana
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaanRISA ANDRIANI
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiSatya Pranata
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
bentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisbentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisayudya fitri
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticAlfrianty Sauran
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganAri Raharjo
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)M Abdul Aziz
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 

What's hot (20)

Ppt Manajemen Koperasi dan UMKM
Ppt Manajemen Koperasi dan UMKMPpt Manajemen Koperasi dan UMKM
Ppt Manajemen Koperasi dan UMKM
 
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UI
 
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
 
Industri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif IndonesiaIndustri Kreatif Indonesia
Industri Kreatif Indonesia
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 
contoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaancontoh proposal kewirausahaan
contoh proposal kewirausahaan
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Pola kemitraan
Pola kemitraanPola kemitraan
Pola kemitraan
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
bentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnisbentuk- bentuk organisasi bisnis
bentuk- bentuk organisasi bisnis
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and TacticStrategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
Strategic Implementation from Short Term Strategy, Functional Level and Tactic
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
Hasil Observasi UMKM Kedai T-Minul - Manajemen Koperasi dan UMKM (Laporan)
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 

Similar to STRATEGI

Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasLutfiyah Siti
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma Wijaya
 
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebas
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebasTugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebas
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebassiti aisah
 
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebasElisabeth Marina
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11mohamad amsanudin
 
prospek ukm dalam perdagangan bebas
prospek ukm dalam perdagangan bebasprospek ukm dalam perdagangan bebas
prospek ukm dalam perdagangan bebasGilang Jupriono
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)emi halimi
 
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebasadhi nugraha
 
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxnairaazkia89
 
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebas
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebasCharisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebas
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebasCharisma Al-ma'arij
 
Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Irna Indriani
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesiaCikmas Nurdiansyah
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengahadhi nugraha
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Alen Pepa
 

Similar to STRATEGI (20)

Prospek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebasProspek ukm dalam perdagangan bebas
Prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebas
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebasTugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebas
Tugas 11. ppt prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
(11)prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi  11
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 11
 
prospek ukm dalam perdagangan bebas
prospek ukm dalam perdagangan bebasprospek ukm dalam perdagangan bebas
prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas
11 adhi nugraha 5_x_prospek ukm dalam era perdagangan bebas
 
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptxPertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
Pertemuan 3-Problematika Ekonomi Pembangunan Kontomporer - Copy.pptx
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebas
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebasCharisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebas
Charisma 1140935 prospek ukm & perdagangan bebas
 
Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1Grand strategi agar koperasi1
Grand strategi agar koperasi1
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
kemitraan
kemitraankemitraan
kemitraan
 
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
Modul manajemen-stratejik-bab-12-mei-2010
 

More from Lulu Wildatiumi

Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018Lulu Wildatiumi
 
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)Lulu Wildatiumi
 
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018Lulu Wildatiumi
 
Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)Lulu Wildatiumi
 

More from Lulu Wildatiumi (6)

Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018sistem pengendalian manajemen - 2018
sistem pengendalian manajemen - 2018
 
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
Mendesain Data SIA - Mendesain Tabel, Formulir, Query, dan Laporan (2019)
 
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
Bab 13 - pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing - 2018
 
Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)Analisis BEP (2017)
Analisis BEP (2017)
 
Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)Tugas - Analisis BEP (2017)
Tugas - Analisis BEP (2017)
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

STRATEGI

  • 1. Tugas 1 Koperasi dan UMKM Dosen : Soedjatmoko, S.Pd.,MM Oleh: Lulu Wildatiumi (11170047) Selly Julinda Putri P. (12160163)
  • 3. Pengantar Perumusan kebijakan guna meningkatkan daya saing UMKM dapat merujuk kepada kajian yang dilakukan oleh Michael Eugene Porter (1980) melalui pendekatan analisis strategi generic ( generic strategies). Analisis yang digunakan dengan mengombinasikan keunggulan kompetitif dan competitive scope (lingkungan persaingan). Untuk meraih kesuksesan kompetitif, Porter sangat menekankan bahwa perusahaan dari suatu negara harus memiliki suatu keunggulan kompetitif dalam bentuk biaya rendah atau produk yang unik. Agar keunggulan yang dimiliki berlanjut, perusahaan harus dikelola secara efisien dan menyediakan produk dan jasa berkualitas tinggi.
  • 4. Produk Teknologi Rendah Produk yang tidak memerlukan teknologi tinggi dapat menerapkan strategi biaya murah dalam pengelolaannya.
  • 5. Focused Differentiation Akan tetapi, untuk produk kerajinan tangan, lebih baik diarahkan pada focused differentiation karena produk-produk tersebut memiliki keunikan tersendiri dan lebih berpeluang untuk memperoleh harga yang lebih tinggi.
  • 6. Beberapa negara maju menunjukkan bahwa UMKM dapat berkembang menjadi usaha yang kompetitif dan terintegrasi serta mampu bersaing di pasar global. ( Adi Sasono, 2001) : Diuraikan sebagai berikut : 1. Usaha kecil pada tahap awal selalu tergeser oleh usaha-usaha besar karena tingginya persaingan, tetapi terjadi perkembangan pesat pada jangka panjang, setidaknya daya tahan usaha kecil meningkat. 2. Adanya proses modernisasi di kalangan usaha kecil. 3. Industri atau usaha kecil tidak harus bertentangan dengan industry besar, dimana usaha skala besar menyisihkan usaha skala kecil. 4. Ekonomi rakyat terbukti mampu bertahan dalam guncangan krisis ekonomi.
  • 7. Salah Satu Contoh Usaha Kecil Yang Berkembang Pesat
  • 8. Pembahasan Alternatif Pembinaan Koperasi dan UMKM Pembinaan dalam Aspek Manajemen dan Pemasaran Strategi Penguatan Koperasi dan UMKM Strategi Pengembangan Koperasi dan UMKM melalui CSR dan PKBL Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui Program Zakat Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM
  • 9.  Alternatif Pembinaan Koperasi dan UMKM Berbagai implikasi yang sering dirasakan UMKM sebagai imbas dari kebijakan dapat dijelaskan sebagai berikut.  Pertama. Kebijakan program bantuan yang dilakukan oleh berbagai departemen maupun pemerintah daerah. contoh: Program incubator yang dibuat Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan program Modal Awal Padanan (MAP) pada tahun 2002. Indigo Incubator program incubator dari Telkom yang telah dimulai sejak 2013. dalam setiap batch di program ini berlangsung selama enam bulan.
  • 10.  Kedua. Penguatan keterampilan kerja dengan mendirikan pusat-pusat pelatian oleh Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja, maupun berbagai institusi pemerintah lainnya.  Pusat-pusat pengembangan usaha yang dimiliki pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berorientasi kepada pengembangan usaha yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki suatu daerah. Kota Palembang dikenal dengan berbagai kreasi makanan, terutama dari ikan. Di pesisir pantai Bantul sangat cocok buat pengembangan perikanan dari air laut, karena di pesisir pantai tersebut terdapat kadar garam yang baik untuk perikanan (tambak udang).
  • 11.  Ketiga. Kebijakan pengaturan tata kota atau tata tempat yang berhubungan dengan lokasi pedagang kecil maupun PKL sering kali berdampak matinya sektor usaha-usaha sektor informal. Contoh: penggusuran yang dilakukan pemerintah daerah terhadap PKL sering kali tidak diiringi solusi bagi PKL.
  • 12.  Pentingnya sektor informal (UMKM) dan Koperasi. – Sebagai basis ekonomi rakyat, beberapa pola pembinaan perlu dijalankan secara simultan. Terutama menyangkut : kemitraan pembiayaan Pengembangan usaha
  • 13.  kemitraan – Dalam kemitraan, berbagai potensi yang terdapat di dalam sebuah komunitas diharapkan dapat diangkat dan menjadi keunggulan yang memiliki nilai ekonomi dan mampu menciptakan keunggulan komparatif sebuah daerah.
  • 14. Mengenal Calon Mitra Melaksanakan Mengetahui Posisi Keunggulan & Kelemahan Usahanya Mengevaluasi Startegi Sampai Target Tercapai Memonitor Membangun Strategi
  • 15. Dalam pelaksaannya terdapat lima pola yang dapat dilakukan dalam kemitraan UMKM dan usaha besar maupun BUMN, yaitu pola : Inti plasma Subkontrak Dagang umum Keagenan Waralaba
  • 16. Inti plasma – merupakan hubungan kemitraan antara Usaha kecil Menengah dan Usaha besar sebagai inti membina dan mengembangkan Usaha Kecil dalam: menyediakan lahan penyediaan sarana produksi perolehan penguasaan dan peningkatan efisiensi produktivitas usaha.
  • 17. Subkontrak – pola kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar, dimana usaha kecil yang memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari hasil produksinya. Usaha kecil yang memproduksi Perusahaan mitra sebagai hasil produksi
  • 18. Dagang umum adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar, Usaha menengah/besar memasarkan hasil produksi usaha kecil Usaha kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh usaha menengah/besar – Contohnya : kegiatan bisnis hortikultura, dimana kelompok tani bergabung dengan koperasi kemudian bermitra dengan swalayan atau supermarket sebagai pemasok.
  • 19. Keagenan – adalah hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha kecil diberi hak khusus untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau ciri khas yang dimiliki waralaba. franchise
  • 20. Waralaba – perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk menggunakan lisensi, merk dagang, dan saluran distribusinya dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan.
  • 21. Pembiayaan Peran koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyat, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan regulasi yang ditunjukkan untuk memberikan bantuan biaya secara langsung, maupun melalui lembaga keuangan dengan memberikan atau menugaskan bank dan lembaga keuangan lainnya guna menyalurkan bantuan keuagan bagi UMKM. Terdapat beberapa kelemahan sehingga program bantuan pembiayaan bagi koperasi dan UMKM tidak dapat dijalankam sebagaimana mestinya. Terdapat beberapa faktor-faktor diantaranya :
  • 22. Faktor-faktor tidak berjalannya program pembiayaan Lemahnya mekanisme kerja (manajemen) yang terdapat dalam berbagai instrument yang dibuat dalam program pembiayaan koperasi dan UMKM. Sebagian besar institusi perbankan enggan mengucurkan dana untuk pembiayaan usaha berskala mikro dan kecil. Sebagian besar dana yang disisihkan, baik oleh BUMN maupun swasta nasional dan asing dalam bentuk CSR maupun PKBL, umumnya tidak diperuntukkanbagi pengembangan koperasi dan UMKM.
  • 23. Undang-undang tentang Pembiayaan UMKM – Kebijakan lain dalam penguatan program pembiayaan UMKM dilakukan melalui UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, terutama dengan memasukkan pasal pembiayaan sebagai wujud tanggung jawab pemerintah. – Pasal mengenai pembiayaan UMKM • Pasal 21 • Pasal 22
  • 24. Pasal 21 berbunyi : 1. Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil 2. Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan laba tahunan yang dialokasikan kepada usaha mikro dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya. 3. Usaha besar nasional dan asing dapat menyediakan pembiayaan yang dialokasikan kepada usahaa mikro dan kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya. 4. Pemerintah, pemerintah daerah, dan dunia usaha dapat memberikan hibah, mengusahakan bantuan luar negeri, dan mengusahakan seumber pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat untuk usaha mikro dan kecil. 5. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat memberikan insetif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tarif sarana dan prasarana, dan bentuk insetif lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundanga-undangan kepada dunia usaha yang menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil.
  • 25. Pasal 22 – berisi, Menyatakan sumber-sumber pembiayaan bagi UMKM. Sumber-sumber pembiayaan tersebut dapat melalui pengembangan sumber pembiayaan dari kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, pengembangan lembaga modal ventura, dan pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang.
  • 26. Hal yang perlu dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dan UMKM Perlunya dilakukan restrukturisasi terhadap berbagai kredit macet UMKM. Peraturan pemerintah atau bahkan UU tentang asuransi pertanian, khususnya bidang agrarian, perikanan, dan peternakan yang rentan terhadap risiko dan musim perlu dibuat. Perlunya pembentukan lembaga independen guna melakukan pembinaan terhadap UMKM.
  • 27. Pengembangan Usaha – Pengembangan koperasi dan UMKM merupakan langkah penting dalam meningkatkan dan memperkuat perekonomian, khususnya penyediaan lapangan kerja dan pembentukan usaha-usaha baru.
  • 28. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu Rendahnya produktivitas Rendahnya kualitas SDMKurang mampu melakukan kegiatan manajemen, organisasi, dan pemasaran Kurang baiknya teknologi Lemahnya semangat kewirausahaan dari para pelakunya
  • 29. Pengembangan koperasi dan UMKM bertujuan untuk : Menciptakan iklim usaha lebih kondusif, termasuk membuka kesempatan usaha baru, serta menjamin kepastian usaha disertai efisiensi ekonomi. Mengembangkan sistem pendukung usaha bagi koperasi dan UMKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif. Mengupayakan pengembangan kewirausahaan, terutama memanfaatkan berbagai keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.
  • 30. Kendala yang dihadapi koperasi dan UMKM Rendahnya produktivitas SDM Akses permodalan Kelangkaan bahan baku informasi teknologi pasar
  • 31.  Pembinaan dalam Aspek Manajemen dan Pemasaran – Pada aspek Manajemen, koperasi dan UMKM umumnya kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang bagaimana seharusnya menyesuaikan program kerja dengan kebutuhan para anggota, – Ketidakmampuan dalam membuat perencanaan yang matang karena bedanya profesi anggota. – Contoh
  • 32. Contoh Jika profesi anggotanya sama seperti misalnya; koperasi nelayan; pedagang kaki lima. Maka dapat dibuat perencaan kerja yang tersusun secara baik yang mengarah pada kepentingan anggota Pedagang kaki lima nelayan peternak
  • 33. • Pada aspek Pemasaran, koperasi dan UMKM umumnya belum mampu menghadapi persaingan pasar, terutama dalam memasuki saluran distribusi yang ada guna menawarkan berbagai produk yang dihasilkan. • Namun, tidak sedikit produk yang dihasilkan koperasi dan UMKM yang mampu bersaing dengan produk-produk lainnya. contoh
  • 34. contoh Produk yang ditawarkan tidak kalah dengan produk yang ditawarkan usaha besar jika dilihat dari aspek kualitas, harga, maupun ciri khas misalnya; kerajinan, ukiran batik,makanan khas daerah. Kerajinan tangan Ukiran Batik khas daerah
  • 35.  Strategi Penguatan Koperasi dan UMKM Pendekatan cluster Pendekatan inkubator Kedua bentuk pendekatan pengembangan dapat dijalankan dengan : • memperkuat strategi dasar • akses ke pasar (informasi pasar) • Penguatan kewirausahaan (membentuk pelatihan) • Memperkuat kelembagaan (menyatukan UMKM sejenis dalam satu wadah)
  • 36. Pendekatan Cluster Lebih menfokuskan diri kepada upaya menumbuhkembangkan industri- industri berskala kecil dengan membentuk sebuah upaya kekuatan baru dengan menyatukan industri kecil sejenis. Dengan dibentuknya sentra bisnis; berbagai kendala seperti pasar, pengadaan bahan baku yang cepat dan murah, dan harga yang kompetitif dapat diatasi dengan lebih baik Dikarenakan pasar akan tercipta dengan sendirinya dan pendekatan ini menjadi ajang promosi bagi produk-produk sejenis yang ditawarkan UMKM.
  • 37. Mengumpulkan beberapa pengrajin tas di Desa Tegalwaru kemudian di edukasi untuk membangun bisnis bersama. Kemudian, membangun usaha bersama dengan membuka toko yang dimana menjual tas-tas dari hasil beberapa pengrajin tas di Desa Tegalwaru.
  • 38. Karakteristik dari sentra bisnis dijelaskan sebagai berikut (Tulus Tambunan, 1999) Sejumlah pengusaha dalam skala usaha umumnya membuat jenis produk yang sama dan berlokasi berdekatan Terdapat fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan bersama oleh semua pengusaha Sentra bisnis mencerminkan keahlian yang seragam dari penduduk di wilayah tersebut secara turun-menurun Adanya kerjasama antarpengusaha, misalnya pengadaan bahan baku atau pemasaran Dalam sentra bisnis sering dijumpai pemasok bahan baku, alat-alat produksi dan mesin, komponen-komponen, dan subkontrak
  • 39. Program Pengembangan UMKM dengan Pendekatan Cluster Subprogram Komponen Utama Teknologi, SDM, dan Inovasi Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, pendanaan, dan fasilitas Subkontraktor dengan usaha besar (UB) atau perusahaan multinasional (MNC) Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, manajemen, standarisasi/control kualitas, promosi, bantuan teknis/teknologi, pendanaan, dan fasilitas Promosi dan Pemasaran Promosi, pengembangan jaringan pemasaran/penyuluhan, pendanaan, dan fasilitas Pengembangan Jaringan Kerja Internal dan Eksternal Pendidikan/pelatihan/penyuluhan, promosi, dan fasilitas
  • 40. Pendekatan Inkubator – Akan tetapi, ketidaksiapan dan ketidakseriusan incubator serta lemahnya alih manjemen dan teknologi membuat tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pendekatan pembinaan melalui incubator hanya dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga yang dimiliki sumber daya atau paling tidak bekerja sama dengan beberapa lembaga yang saling menunjang untuk membangun UMKM yang tangguh dan berdaya saing. Program tersebut telah dijalankan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui beberapa PTN diberbagai wilayah di Indonesia.
  • 41. 6 strategi tingkatan daya saing koperasi & umkm
  • 42.  Strategi Pengembangan Koperasi dan UMKM melalui CSR dan PKBL – Guna memperkuat koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyat, pemerintah mengoptimalkan program CSR dan PKBL kepada kegiatan perkuatan ekonomi, terhadap koperasi dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berdasarkan kearifan lokal dalam bentuk menggali berbagai potensi ekonomi daerah. – Menurut (Harry, 2010) Program CSR dan PKBL perlu diarahkan kepada
  • 43. Program CSR dan PKBL a. Mendorong perubahan paragdima peran CSR dan PKBL pada peran fasilitas- katalistik yang menekankan pola hubungan kemitraan dengan stakeholder (pemaku kepentingan) b. Mendorong terjadinya kolaborasi antar-stakeholder yang berbeda kepentingan dalam sebuah agenda penguatan ekonomi lokal. c. Mendorong inisiatif penguatan ekonomi lokal dengan memperbaiki kondisi lingkungan persaingan usaha, secara umum. d. Mendorong inisiatif untuk penciptaan upaya terpadu, focus dan sinergi untuk perbaikan lingkungan usaha yang mengoptimalkan kelompok industry/usaha kecil dalam satu jaringan mata rantai.
  • 44. Contoh program CSR dan PKBL Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan wujud turut serta perusahaan dalam pembangunan ekonomi bangsa. Selain menyalurkan dana kemitraan, KAI juga melakukan pembinaan, pelatihan dan sharing antarmitra binaan dalam hal produksi dan pemasaran produk. Program CSR yang sudah dilakukan PT.Unilever diantaranya adalah • Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy) • Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent) dan masih banyak lagi
  • 45.  Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM melalui Program Zakat – Selain pemberdayaan koperasi dan UMKM, dapat pula dlakukan melalui implementas UU nomor 38 tahun 1999 dan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Sosial RI diantaranya dengan dibentuknya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang dikukuhkan dengan surat Keputusan Presiden nomor 8 tahun 2001 bertanggal 17 Januari 2001.
  • 46. Tugas pokok BAZNAS Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat Mengerahkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan melalui zakat Meningkatkan status mustahik menjadi muzzaki melalui pemulihan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat Mengembangkan budaya “memberi lebih baik daripada menerima” di kalangan mustahik Mengembangkan manajemenn yang amanah, profesional. Dan transparan dalam mengelola zakat Menjangkau muzzaki dan mustahik seluas-luasnya Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat
  • 47.  Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM menurut Titik (2008) tertulis dalam pasal 33 UUD 1945, TAP MPR Nomor XVI tahun 1998. Memperkuat kelembagaan dengan prinsip tata kelola yang baik (good govenance) Mengembangkan UMKM agar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan kerja, dan meningkatkan daya saing. Memperluas basis, kesempatan usaha, dan menumbuhkankembangkan wirausaha baru untuk unggul mendorong pertumbuhan, meningkatkan ekspor, dan menciptakan kesempatan kerja Mengembangkan UMKM agar semakin menyediakan barang dan jasa pada pasar domestic dan unggul bersaing dengan produk impor Membangun koperasi yang diarahkan dan diutaman pada usaha-usaha aktivitas.
  • 48.  kesimpulan – Dalam mengembangkan koperasi dan UMKM diperlukan adanya alternatif pembinaan koperasi yang perlu dijalankan secara simultan, terutama menyangkut kemitraan, pembiayaan, dan pegembangan usaha. – Dengan adanya persoalan yang dihadapi dalam mengembangkan usahanya, terletak pada aspek manajemen dan pemasran, maka diperlukanya pembinaan dalam aspek manajemen dan pemasaran. – Selain itu, diperlukan juga adanya strategi penguatan koperasi dan UMKM guna meningkatkan akses pada pasar aset produktif (modal dan bahan baku), akses ke pasar (informasi pasar), penguatan kewirausahaan dengan membentuk pusat-pusat pelatihan, penguatan program yang lebih aplikatif, serta memperkuat kelmbagaan dengan cara memperkuat kelembagaan koperasi dan menyatukan UMKM sejenis dalam wadah koperasi.