3. “
Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan.
Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi,
optimisme, dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan
peluang.
Kewirausahaan : Dasar & Konsep (2019)
3
4. Wirausaha dilihat dari aktifitasnya terbagi ke dalam
tiga kelompok bidang kegiatan ;
▷ Produksi (manufacturing),
▷ Perdagangan (trading) dan
▷ Jasa-jasa (services).
4
5. Produksi
(manufacturing/pabriksasi)
Pabrik adalah tempat yang
menghasilkan/membuat suatu
produk. Mereka yang disebut
sebagai produsen. Produsen
(pabrik) itu telah mampu
mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi,
lalu dari barang setengah jadi
dirubah menjadi barang yang
siap pakai atau siap
dikonsumsi oleh konsumen.
Produk yang sudah siap untuk
dijual kembali kepada para
pedagang seperti agen,
distributor, dan pengecer.
5
6. Perdagangan
(trading/perniagaan)
Perdagangan atau perniagaan
adalah kegiatan tukar menukar
barang atau jasa atau keduanya
yang berdasarkan kesepakatan
bersama bukan pemaksaan dengan
tujuan mendapat keuntungan
(profit). Pedagang adalah sebutan
bagi orang-orang yang melakukan
kegiatan tersebut. Ciri pedagang
ialah tidak memproduksi
produknya sendiri tetapi hanya
mendistbusikan dari satu
pedagang ke pedagang lain atau
langsung kepada konsumen.
6
7. Jasa-Jasa
(services)
Jasa-jasa itu adalah aktifitas
usaha yang produk diperjual-
belikan bukan dalam bentuk
barang, tetapi dalam bentuk
jasa-jasa saja. Tidak berbentuk,
cuma bisa dirasakan, dinikmati
langsung oleh konsumen.
Contohnya jasa antar-jemput,
penyelenggaraan tour dan
travel, kurir paket dan masih
banyak lagi. Nama keren
pekerjaan ini ialah broker alias
perantara.
7
9. Wirausaha bila dilihat dari skala usahanya di kelompokkan
menjadi empat ;
▷ Usaha Mikro; perorangan, keluraga atau badan usaha
▷ Usaha Kecil; perorangan, keluarga, atau badan usaha
▷ Usaha Menengah; badan usaha, PT, CV
▷ Usaha Besar; konglomerat, holding, go public
9
10. Skala usaha sering diukur dengan besaran jumlah omzet dan assetnya.
Omzet adalah keuntungan kotor (bruto) sebelum dipotong biaya
operasional, bunga dan pajak.
Asset diukur dengan jumlah kekayaan yang telah dimiliki atau hasil
penjualan tahunan.
Kekayaan bersih sama dengan modal dikurangi hutang.
Kekayaan kotor sama dengan modal ditambah hutang. Baik aset
lancar maupun aset tetap.
• Aset lancar seperti uang giral di bank yang siap ditransaksikan.
• Aset tetap seperti rumah, pabrik, mesin dsb.
10
11. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau Usaha Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ;
atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
11
USAHA KECIL
12. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, yang dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung atau tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
dengan memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).
12
USAHA MENENGAH
13. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
di Indonesia.
Nb : Kriteria tersebut di atas nilai nominalnya dapat berubah sesuai dengan
perkembangan perekonomian.
13
USAHA BESAR
14. Wirausaha dilihat dari produk itu dibagi dua;
▷ Product/good; makanan, minuman, radio, televisi, handphone, dll
▷ Services; go-jek, grab, bimbel, kursus mobil, kos-kosan, dll
14
15. Produk tidak terbatas barang saja (good), akan tetapi juga termasuk jasa-
jasa(services). Variasinya terdapat juga barang plus jasa atau jasa plus
barang. Produk barang itu berwujud (tangible), sedangkan jasa tak
berwujud tetapi dapat dirasakan (intangible).
Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memberi produk barang
misalnya bentuk, murah/mahal, rasa, bungkus, penampilan, warna, jumlah,
besar kecil, dsb.
Faktor yang mempengaruhi penggunaan produk jasa antara lain misalnya;
kecepatan, kemudahan, informatif, keramahan, keamanan, efektivitas,
kenyamanan, dsb.
Produk barang (good) berdasarkan kelompok industri ; minuman, makanan,
elektronik, properti, rokok, obat-obatan, percetakan, kendaraan bermotor
dan banyak lainnya.
Produk jasa (sevices) seperti ; jasa pos-logistik, rumah sakit, transportasi,
dokter, perawat, konsultan bangunan, konsultan manajemen, hotel,
restoran, pendidikan, tour and travel, dan banyak lainnya.
15
16. Wirausaha dilihat dari Segmentasi Pasar dapat dibedakan ;
▷ Psikografi; bayi, anak, remaja, pemuda, dewasa, lansia
▷ Geografi; desa, kota, lokal, nasional, regional, internasional, global
▷ Ekografi/Strata Sosial; bawah, menengah, atas
16
17. Segmentasi pasar adalah pasar sasaran (konsumen) yang akan dibidik oleh
pengusaha. Segmen sama dengan lapisan atau tingkatan-tingkatan.
Konsumen itu bisa dibeda-bedakan. Siapa saja, konsumen dari produk yang
akan dijual oleh si pengusaha tersebut. Konsumen itu bisa dibedakan atas
konsumen perorangan atau konsumen komunitas (organisasional). Produk
yang diual kepada konsumen perorangan disebut dengan eceran,
sedangkan produk yang diual kepada konsumen komunitas disebut dengan
partai atau grosiran.
17
19. Pada dasarnya ada 2 penyakit yang dapat menyerang
perkembangan ekonomi nasional yang sehat dan stabil
(T. Gilarso, 2004), yaitu :
▷ Resesi atau kemunduran, dimana kegiatan ekonomi menjadi seret,
produksi merosot dan banyak pengangguran; perekonomian
nasional lesu, dan hasil produksi kurang daripada yang sebenarnya
dapat dicapai dengan kapasitas produksi yang ada.
▷ Inflasi, yaitu ketika perekonomian nasional “mau lari terlalu cepat”,
sehingga kapasitas produksi tidak dapat melayani permintaan
masyarakat dan harga-harga menjadi naik.
19
20. “
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan semakin banyak
pula orang yang menganggur. Maka hal ini akan semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan/perkembangan ekonomi akan lebih baik jika ditunjang juga
oleh para wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya.
Alma (2003)
20
21. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan
Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga
persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan
mendesak bagi suksesnya pembangunan. Sebagai kaitannya dengan ilmu
ekonomi, khususnya ekonomi makro terkait partumbuhan ekonomi suatu
negara, kewirausahaan telah menempati posisi yang penting dan
dibutuhkan.
Hal ini tidak terlepas dari kewirausahaan yang ada di Indonesia terhadap
pembangunan bangsa, yaitu :
1. Wirausaha, haruslah memberikan kegiatannya dalam melancarkan
proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Wirausaha mengatasi
kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Wirausaha sebagai penggagas dan pejuang bangsa dalam bidang
ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi
ketergantungan pada bangsa asing.
21
22. Peluang usaha merupakan situasi dimana orang memungkinkan menciptakan
pola pikir baru dalam rangka mengkreasi dan mengkombinasikan
sumberdaya, ketika pengusaha merasa yakin terhadap keuntungan yang
diperoleh.
Peluang usaha dapat bersumber dari beberapa faktor, yaitu:
1. Perubahan Teknologi
2. Perubahan politik dan kebijakan
3. Perubahan demografi
4. Institusi pendidikan
22
PELUANG USAHA
23. Arti wirausaha, sudah dikenal sejak abad 18. Yaitu diperkenalkan oleh
Richard Cantillon, seorang pria peranakan Inggris-Perancis pada tahun 1755.
Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara
seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau Manajemen Usaha Kecil.
Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan.
Di Indonesia, kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad 20, dipelajari baru
terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan
dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat pun menjadi berkembang.
23
KEWIRAUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
25. Mungkin beberapa orang akan mengatakan bahwa seseorang dapat sukses
dalam bisnisnya karena mempunyai faktor keberuntungan besar di dalam
kehidupannya. Mungkin saja itu benar, tetapi pahamilah bahwa sebuah
usaha atau bisnis dapat berjalan karena pemiliknya mempunyai
karakteristik dan jiwa usaha kental dalam dirinya.
Karateristik seorang wirausahawan adalah:
1. Harus memiliki keinginan untuk berprestasi
2. Selalu memikirkan tanggungjawab
3. Berani menghadapi risiko
4. Berujung pada keberhasilan
5. Mengharapkan umpan balik yang dapat dimanfaatkan dengan baik
6. Bersikap semangat dan enerjik
7. Berorientasi ke masa depan
8. Memiliki Keterampilan
9. Bijak dalam pemakaian materi
25
26. Potensi-potensi yang dimiliki seorang wirausahawan dalam mencapai
keberhasilan diuraikan dalam point-point di bawah ini :
1. Kemampuan Inovatif dan kreatif
Seorang wirausahawan tidak akan mampu bersaing dengan
wirausahawan lain, jika ia tidak mampu berpikir secara inovatif dalam
menciptakan suatu produk baru. Masyarakat tentunya akan tertarik memilih
dan mencoba sesuatu yang dianggapnya menarik unik, berbeda, dan belum
pernah ada sebelumnya.
2. Toleransi terhadap hal yang tak terprediksi
Wirausahawan dituntut untuk terus bersikap optimis ketika suatu hal
yang tak disangka-sangka datang dan bukannya menyerah pada
keadaan.
26
PENENTUAN POTENSI WIRAUSAHAWAN
27. 3. Keinginan untuk berprestasi
Tanpa adanya keinginan untuk berprestasi dan hanya mengutamakan
sikap pantang menyerah, wirausahawan mustahil akan memiliki usaha
yang maju.
4. Kemampuan perencanaan yang nyata
Dengan adanya perencanaan, usaha seorang wirausahawan diyakini
akan terarah dengan lurus.
5. Orientasi kepemimpinan yang penuh tujuan
Sikap ini memotivasi diri sekaligus bisa memotivasi karyawan lain dalam
mencapai tujuan perusahaan.
6. Obyektivitas
Mampu beradaptasi, wirausahawan juga harus mampu mengorganisir
komponen-komponen yang diperlukannya, berikut juga dengan karyawan
agar mampu menyelesaikan tugas mereka masing-masing dengan baik dan
benar.
27
PENENTUAN POTENSI WIRAUSAHAWAN
28. 7. Tanggungjawab pribadi
Sikap kepemimpinan yang dimiliki seorang wirausahawan, secara
otomatis akan mendorongnya untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dengan kemampuan sendiri.
8. Kemampuan beradaptasi
Tantangan dalam berwirausaha, yakni mampu beradaptasi dengan
lingkungan baru. Serta membangun hubungan yang selaras dan
harmoni dengan sekitarnya.
9. Kemampuan berorganisasi
Sikap ini memotivasi diri sekaligus bisa memotivasi karyawan lain dalam
mencapai tujuan perusahaan.
28
PENENTUAN POTENSI WIRAUSAHAWAN
29. Sebagai wirausahawan, ia hendaknya selalu memperhitungkan kebutuhan,
dorongan, dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkah penting.
Kebutuhan seperti hal-hal yang digunakan untuk membantu wirausahawan
dalam memutuskan kesesuaian antara kepribadian diri dengan peranan
kewirausahaan. Pengidentifikasian tersebut berguna mempersiapkan mental
dan materi wirausahawan, serta meramalkan apakah usaha yang akan ia
geluti dapat meraup keuntungan atau tidak.
Menurut McClelland (2006) ada 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi
pencapaian tujuan ekonomi, yaitu ;
a. n Ach : Kebutuhan berprestasi
b. n Afill : Kebutuhan berafiliasi (hubungan baik dengan orang lain)
c. n Pow : Kebutuhan untuk berkuasa
29
METODE ANALISA DIRI SENDIRI
30. Kewirausahaan sangat berkaitan dengan inovasi dan kreatifitas. Karena
inovasi merupakan dikenal efektif dalam mengerjakan suatu hal yang baru.
Tetapi suatu hal yang baru itu, belum tentu dapat diterima dengan mudah
oleh masyarakat. Hal ini yang melahirkan salah satu sikap yang harus ada
dalam diri wirausahawan, yakni berani mengambil risiko. Dalam pengambilan
risiko, wirausahawan harus memperhitungkan pengaruh risiko tersebut
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
30
MANAJEMEN DALAM KEWIRUSAHAAN