SlideShare a Scribd company logo
Pertemuan 3
Arsitektur Sistem Pakar
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Arsitektur Sistem Pakar
2 bagian yg membangun struktur sistem pakar yaitu
(Turban,1995):
 Development Environment (Lingkungan Pengembangan)
digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi
pembangun komponen maupun basis pengetahuan
 Consultation (run time) Environment (Lingkungan Konsultasi)
digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk
berkonsultasi (end user)
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Komponen yang secara umum ada pada
struktur detail sistem pakar
1. Knowledge Aqcuisition System
2. Knowledge Base
3. Inference engine
4. User Interface
5. User
6. Workspace (Blackboard)
7. Explanation Subsystem
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
1. Knowledge Aqcuisition System
(Subsistem penambahan pengetahuan)
Bagian ini digunakan untuk memasukkan
pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas
pengetahuan dalam basis pengetahuan dan
terkadang ke dalam inference engine.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
Pengetahuan itu bisa berasal dari:
 terdokumentasikan (buku, manual, dll)
 tidak terdokumentasikan (orang, mesin, dll)
 databases
 internet
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (metode manual dari knowledge
acquisition)
Elicitation
Knowledge
base
Documented
knowledge
Experts
Coding
Knowledge
engineer
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
2. Knowledge Base (basis pengetahuan)
 Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk
memahami, memformulasikan dan menyelesaikan
masalah
 Bagian dari sistem pakar yang berisi domain
pengetahuan
Terdiri dari 2 elemen dasar:
 Rules, yang langsung menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah khusus.
 Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Pendekatan basis pengetahuan yang sangat
umum digunakan :
 Penalaran berbasis aturan (rule based
reasoning)
 Penalaran berbasis kasus (case based
reasoning)
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (rule based reasoning)
 Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu
bentuk fakta (facts) dan aturan (rules)
 Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan
kesimpulan
direpresentasikan dengan menggunakan aturan
berbentuk: IF-THEN
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (case based reasoning)
 Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk
kesimpulan kasus (cases)
 basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi
yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan
diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang
terjadi sekarang (fakta yang ada)
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
3. Inference engine (Motor Inferensi)
Komponen yang menjadi otak sistem pakar.
Mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
pola-pola penalaran sistem
Bagian inilah yang berfungsi melakukan
penalaran dan pengambilan kesimpulan.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
3 elemen utama dalam motor inferensi, yaitu :
 Interpreter : mengeksekusi item-item agenda yang
terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam
basis pengetahuan yang sesuai.
 Scheduler : akan mengontrol agenda
 Consistency enforcer : akan berusaha memelihara
kekonsistenan dalam merepresentasikan solusi yang
bersifat darurat
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan
dalam rangka mencapai kesimpulan, shg dapat
menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban
tersebut tidak tersimpulkan secara eksplisit di dalam
basis pengetahuan.
 Pelacakan dimulai dengan mencocokan kaidah-
kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta
yang ada dalam basis data.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (Teknik inferensi)
 Forward Chaining (data driven)
Pelacakan dimulai dari informasi masukan
dan selanjutnya mencoba menggambarkan
kesimpulan
Pelacakan ke depan mencari fakta yang
sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
Kesimpulan 1
Kesimpulan 4
Kesimpulan 2
Kesimpulan 3
Kaidah C
Kaidah D
Fakta 1
Kaidah E
Fakta 3
Fakta 2
Kaidah B
Kaidah AObservasi 1
Observasi 2
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Backward Chaining (goal driven)
Pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya
dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut
untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses
pelacakan mengg. premis untuk aturan tsb
sbg tujuan baru dan mencari aturan lain dgn
tujuan baru sbg kesimpulannya
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
Observasi 1
Observasi 4
Observasi 2
Observasi 3
Kaidah A
Kaidah B
Fakta 1
Kaidah C Fakta 3
Fakta 2
Kaidah E
Kaidah D
Tujuan
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh
tiga macam penelusuran, yaitu Depth-first
search, Breadth-first search dan Best-first
search
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Breadth-first search
 Pencarian dimulai dari simpul akar terus ke
level 1 dari kiri ke kanan dalam 1 level
sebelum berpindah ke level berikutnya.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
1
Start
7 9
4
108
3
65
2
Level 0
Level 2
Level 1
Goal (End)
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
Keuntungan BFS:
 Breadth first search tidak akan menemui jalan buntu.
 Jika ada 1 solusi maka breadth first search akan
menemukannya. Jika terdapat lebih dari 1 solusi, maka
solusi minimum akan ditemukan.
Kelemahan BFS:
 Membutuhkan memori yang cukup besar, karena
menyimpan semua simpul dalam suatu pohon.
 Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena akan
menguji n level untuk mendapatkan solusi pada level
yang ke-(n+1).
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (Depth-first search)
Pencarian dimulai dari simpul akar ke level yang
lebih tinggi. Proses ini dilakukan terus hingga
solusinya ditemukan atau jika menemui jalan
buntu
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
1
Start
6 9
7
108
5
43
2
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
Keuntungan DFS :
 Membutuhkan memori yang cukup kecil, karena hanya
simpul-simpul pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.
 Secara kebetulan, pencarian mendalam pertama mungkin
dapat menemukan suatu solusi tanpa harus menguji lebih
banyak lagi dalam ruang keadaan.
Kelemahan DFS:
 Metode depth first search memungkinkan tidak
ditemukannya tujuan yang diharapkan.
 Hanya akan mendapatkan 1 solusi pada setiap pencarian
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Best-first search, bekerja berdasarkan
kombinasi kedua metode sebelumnya
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 menggunakan pelacakan ke depan atau pelacakan ke
belakang, semuanya bergantung masalah yang akan
dibuat sistem pakarnya
 Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah
rule yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan
akan dirasakan sangat lamban dalam pengambilan
kesimpulan, sehingga untuk sistem-sistem yang besar
digunakan metode pelacakan ke belakang.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
4. User Interface (Antarmuka)
 digunakan
untuk
media
komunikasi
antara
user dan
program
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d (Screen design)
 Question and answer
 Menus
 Hierarchical
 Pull-down (Pop-up)
 Icon
 Windows
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
5. User
 Tipe user seperti yang telah dijelaskan pada
Pertemuan 2
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
6. Workspace
Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk
merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk
keputusan sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat
direkam yaitu :
 Rencana : bagaimana menghadapi masalah
 Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang
menunggu untuk dieksekusi
 Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
7. Explanation Subsystem
(Subsistem penjelasan)
 Merupakan komponen yang berfungsi untuk
memberikan penjelasan kepada pemakai yang
memintanya
 Menyediakan informasi tambahan mengapa atau dari
mana sebuah solusi diperoleh
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Memiliki kemampuan untuk menelusuri konklusi
dan menerangkan tingkah laku Sistem Pakar
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti:
 Mengapa pertanyaan tersebut diajukan
oleh Sistem Pakar ?
 Bagaimana atau darimana konklusi
tersebut diperoleh?
 Mengapa alternatif tersebut ditolak?
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Cont’d
 Pada sistem pakar
berbasis rule, biasanya
penjelasan ini dilakukan
dengan cara
memperlihatkan rule-
rule yang digunakan.
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Perbaikan
Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja
sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah
pengetahuan-pengetahuan yang ada masih
cocok untuk digunakan di masa mendatang
Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
Sekian

More Related Content

What's hot

Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
Adam Mukharil Bachtiar
 
Algoritma dan Struktur Data - Merge Sort
Algoritma dan Struktur Data - Merge SortAlgoritma dan Struktur Data - Merge Sort
Algoritma dan Struktur Data - Merge Sort
KuliahKita
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
agung_tri_anggoro
 
Imk 1 pendahuluan
Imk 1   pendahuluanImk 1   pendahuluan
Imk 1 pendahuluan
Na Elyna Fazriyati
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
Davy Arya Atmaja
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
Sherly Uda
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiryanprasetya
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Slideshow PowerPoint Software Testing
Slideshow PowerPoint Software TestingSlideshow PowerPoint Software Testing
Slideshow PowerPoint Software Testing
Moch. Nor Kholis
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Retrina Deskara
 
Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)
Fitria Hati
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Dian Aditya
 
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi InformasiKonteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
AlfiRafiansyah
 
Pertemuan 1-konsep-dasar-ai
Pertemuan 1-konsep-dasar-aiPertemuan 1-konsep-dasar-ai
Pertemuan 1-konsep-dasar-aiwillyhayon
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Endang Retnoningsih
 
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Adam Mukharil Bachtiar
 
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi   Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Indri Sukmawati Rahayu
 
Presentasi Implementasi Algoritma ID3
Presentasi Implementasi Algoritma ID3Presentasi Implementasi Algoritma ID3
Presentasi Implementasi Algoritma ID3
Uliel Azmie
 
Algoritma powerpoint
Algoritma powerpointAlgoritma powerpoint
Algoritma powerpoint
Irwin andriyanto
 

What's hot (20)

Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
 
Algoritma dan Struktur Data - Merge Sort
Algoritma dan Struktur Data - Merge SortAlgoritma dan Struktur Data - Merge Sort
Algoritma dan Struktur Data - Merge Sort
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Imk 1 pendahuluan
Imk 1   pendahuluanImk 1   pendahuluan
Imk 1 pendahuluan
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Slideshow PowerPoint Software Testing
Slideshow PowerPoint Software TestingSlideshow PowerPoint Software Testing
Slideshow PowerPoint Software Testing
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
 
Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
 
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi InformasiKonteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
Konteks Manajemen Proyek dan Teknologi Informasi
 
Pertemuan 1-konsep-dasar-ai
Pertemuan 1-konsep-dasar-aiPertemuan 1-konsep-dasar-ai
Pertemuan 1-konsep-dasar-ai
 
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
 
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
 
Conceptual model
Conceptual modelConceptual model
Conceptual model
 
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi   Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
Pengantar Dan Konsep Keamanan Sistem Informasi
 
Presentasi Implementasi Algoritma ID3
Presentasi Implementasi Algoritma ID3Presentasi Implementasi Algoritma ID3
Presentasi Implementasi Algoritma ID3
 
Algoritma powerpoint
Algoritma powerpointAlgoritma powerpoint
Algoritma powerpoint
 

Viewers also liked

Sistem Pakar.ppt
Sistem Pakar.pptSistem Pakar.ppt
Sistem Pakar.ppt
adityawicaksono95
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
Abrianto Nugraha
 
Ds sn is-02
Ds sn is-02Ds sn is-02
Ds sn is-02
Abrianto Nugraha
 
5 sistem pakar
5 sistem pakar5 sistem pakar
5 sistem pakar
ENDANG YADI
 
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1   konsep dasar sistem pakarPertemuan 1   konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
edi_suhardi
 
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AITugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
sindhubairewi
 
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 122015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
Rudy Valentino
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Muhammad Delta
 
Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2
Eko Mardianto
 
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
Melly Gunawan
 
Modul 1 mengambil nilai parameter
Modul 1   mengambil nilai parameterModul 1   mengambil nilai parameter
Modul 1 mengambil nilai parameter
Abrianto Nugraha
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
Abrianto Nugraha
 
Coltan
ColtanColtan
Coltan
718853
 
Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8
Abrianto Nugraha
 
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
Abrianto Nugraha
 
Sistem informasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen produksiSistem informasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen produksiIskandar Muda
 

Viewers also liked (20)

Sistem Pakar.ppt
Sistem Pakar.pptSistem Pakar.ppt
Sistem Pakar.ppt
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Ds sn is-02
Ds sn is-02Ds sn is-02
Ds sn is-02
 
5 sistem pakar
5 sistem pakar5 sistem pakar
5 sistem pakar
 
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1   konsep dasar sistem pakarPertemuan 1   konsep dasar sistem pakar
Pertemuan 1 konsep dasar sistem pakar
 
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AITugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
Tugas 1 Artificial inteligence - Tes turing dan istilah AI
 
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 122015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
2015 2016 sem 2 tm 4031 group 12
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
 
Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2Evaluasi Kinerja 2
Evaluasi Kinerja 2
 
Bab iv-ketidakpastian
Bab iv-ketidakpastianBab iv-ketidakpastian
Bab iv-ketidakpastian
 
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
Peningkatan daya saing industri tekstil melalui konservasi energi bppt (full)
 
Pbo 2
Pbo 2Pbo 2
Pbo 2
 
Modul 1 mengambil nilai parameter
Modul 1   mengambil nilai parameterModul 1   mengambil nilai parameter
Modul 1 mengambil nilai parameter
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Coltan
ColtanColtan
Coltan
 
Pbo 3
Pbo 3Pbo 3
Pbo 3
 
Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8
 
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
Keamanan Jaringan - Pertemuan 3
 
Sistem informasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen produksiSistem informasi manajemen produksi
Sistem informasi manajemen produksi
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 

Similar to Pertemuan 3

Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
FahmiZuhri2
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary Prasetyo
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
MaikelPaijovka
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
peri subagja
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
cemporku
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDian Sari
 
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptxSlide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
IkhwaniSaputra
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemKristine M H
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Universitas Terbuka
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
olbers letfaar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Tenia Wahyuningrum
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
Haris Pramudia
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf
NovaRuwanti
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soalrantinty
 
Komponen sistem pakar
Komponen sistem pakarKomponen sistem pakar
Komponen sistem pakarTri Wibowo
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Fajar Jabrik
 

Similar to Pertemuan 3 (20)

Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
3. bab ii
3. bab ii3. bab ii
3. bab ii
 
Ai 5
Ai 5Ai 5
Ai 5
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
 
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptxSlide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
 
Tugas mandiri modul 7
Tugas mandiri modul 7Tugas mandiri modul 7
Tugas mandiri modul 7
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert system
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
 
8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf8. SISTEM PAKAR.pdf
8. SISTEM PAKAR.pdf
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
Komponen sistem pakar
Komponen sistem pakarKomponen sistem pakar
Komponen sistem pakar
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Bab13 sis pakar
Bab13 sis pakarBab13 sis pakar
Bab13 sis pakar
 

More from Abrianto Nugraha

Ds sn is-01
Ds sn is-01Ds sn is-01
Ds sn is-01
Abrianto Nugraha
 
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapPertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Abrianto Nugraha
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
Abrianto Nugraha
 
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
Abrianto Nugraha
 
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
Abrianto Nugraha
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
Abrianto Nugraha
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
Abrianto Nugraha
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
Abrianto Nugraha
 
Modul 3 object oriented programming dalam php
Modul 3   object oriented programming dalam phpModul 3   object oriented programming dalam php
Modul 3 object oriented programming dalam php
Abrianto Nugraha
 
Modul 2 menyimpan ke database
Modul 2  menyimpan ke databaseModul 2  menyimpan ke database
Modul 2 menyimpan ke database
Abrianto Nugraha
 
Pemrograman berorientasi objek_1
Pemrograman berorientasi objek_1Pemrograman berorientasi objek_1
Pemrograman berorientasi objek_1
Abrianto Nugraha
 
Interaksi manusia-komputer
Interaksi manusia-komputerInteraksi manusia-komputer
Interaksi manusia-komputer
Abrianto Nugraha
 
Interaksi manusia komputer 3
Interaksi manusia komputer 3Interaksi manusia komputer 3
Interaksi manusia komputer 3
Abrianto Nugraha
 
Interaksi manusia komputer_web_mobile
Interaksi manusia komputer_web_mobileInteraksi manusia komputer_web_mobile
Interaksi manusia komputer_web_mobile
Abrianto Nugraha
 
Etika profesi - pertemuan 1
Etika profesi - pertemuan 1Etika profesi - pertemuan 1
Etika profesi - pertemuan 1
Abrianto Nugraha
 
Etika profesi - pertemuan 2
Etika profesi - pertemuan 2Etika profesi - pertemuan 2
Etika profesi - pertemuan 2
Abrianto Nugraha
 
Tutorial etl
Tutorial etlTutorial etl
Tutorial etl
Abrianto Nugraha
 

More from Abrianto Nugraha (20)

Ds sn is-01
Ds sn is-01Ds sn is-01
Ds sn is-01
 
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkapPertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
Pertemuan 5 optimasi_dengan_alternatif_terbatas_-_lengkap
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
 
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
 
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
01 pengantar sistem-pendukung_keputusan
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 3 object oriented programming dalam php
Modul 3   object oriented programming dalam phpModul 3   object oriented programming dalam php
Modul 3 object oriented programming dalam php
 
Modul 2 menyimpan ke database
Modul 2  menyimpan ke databaseModul 2  menyimpan ke database
Modul 2 menyimpan ke database
 
Pbo 7
Pbo 7Pbo 7
Pbo 7
 
Pbo 6
Pbo 6Pbo 6
Pbo 6
 
Pbo 4
Pbo 4Pbo 4
Pbo 4
 
Pemrograman berorientasi objek_1
Pemrograman berorientasi objek_1Pemrograman berorientasi objek_1
Pemrograman berorientasi objek_1
 
Interaksi manusia-komputer
Interaksi manusia-komputerInteraksi manusia-komputer
Interaksi manusia-komputer
 
Interaksi manusia komputer 3
Interaksi manusia komputer 3Interaksi manusia komputer 3
Interaksi manusia komputer 3
 
Interaksi manusia komputer_web_mobile
Interaksi manusia komputer_web_mobileInteraksi manusia komputer_web_mobile
Interaksi manusia komputer_web_mobile
 
Etika profesi - pertemuan 1
Etika profesi - pertemuan 1Etika profesi - pertemuan 1
Etika profesi - pertemuan 1
 
Etika profesi - pertemuan 2
Etika profesi - pertemuan 2Etika profesi - pertemuan 2
Etika profesi - pertemuan 2
 
Tutorial etl
Tutorial etlTutorial etl
Tutorial etl
 

Recently uploaded

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Pertemuan 3

  • 2. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Arsitektur Sistem Pakar 2 bagian yg membangun struktur sistem pakar yaitu (Turban,1995):  Development Environment (Lingkungan Pengembangan) digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan  Consultation (run time) Environment (Lingkungan Konsultasi) digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi (end user)
  • 3. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com
  • 4. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Komponen yang secara umum ada pada struktur detail sistem pakar 1. Knowledge Aqcuisition System 2. Knowledge Base 3. Inference engine 4. User Interface 5. User 6. Workspace (Blackboard) 7. Explanation Subsystem
  • 5. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 1. Knowledge Aqcuisition System (Subsistem penambahan pengetahuan) Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan dan terkadang ke dalam inference engine.
  • 6. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d Pengetahuan itu bisa berasal dari:  terdokumentasikan (buku, manual, dll)  tidak terdokumentasikan (orang, mesin, dll)  databases  internet
  • 7. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (metode manual dari knowledge acquisition) Elicitation Knowledge base Documented knowledge Experts Coding Knowledge engineer
  • 8. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 2. Knowledge Base (basis pengetahuan)  Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah  Bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan Terdiri dari 2 elemen dasar:  Rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.  Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait
  • 9. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan :  Penalaran berbasis aturan (rule based reasoning)  Penalaran berbasis kasus (case based reasoning)
  • 10. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (rule based reasoning)  Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules)  Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN
  • 11. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (case based reasoning)  Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases)  basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada)
  • 12. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 3. Inference engine (Motor Inferensi) Komponen yang menjadi otak sistem pakar. Mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem Bagian inilah yang berfungsi melakukan penalaran dan pengambilan kesimpulan.
  • 13. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d 3 elemen utama dalam motor inferensi, yaitu :  Interpreter : mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai.  Scheduler : akan mengontrol agenda  Consistency enforcer : akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam merepresentasikan solusi yang bersifat darurat
  • 14. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan, shg dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpulkan secara eksplisit di dalam basis pengetahuan.  Pelacakan dimulai dengan mencocokan kaidah- kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.
  • 15. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (Teknik inferensi)  Forward Chaining (data driven) Pelacakan dimulai dari informasi masukan dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN
  • 16. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d Kesimpulan 1 Kesimpulan 4 Kesimpulan 2 Kesimpulan 3 Kaidah C Kaidah D Fakta 1 Kaidah E Fakta 3 Fakta 2 Kaidah B Kaidah AObservasi 1 Observasi 2
  • 17. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Backward Chaining (goal driven) Pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan mengg. premis untuk aturan tsb sbg tujuan baru dan mencari aturan lain dgn tujuan baru sbg kesimpulannya
  • 18. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d Observasi 1 Observasi 4 Observasi 2 Observasi 3 Kaidah A Kaidah B Fakta 1 Kaidah C Fakta 3 Fakta 2 Kaidah E Kaidah D Tujuan
  • 19. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam penelusuran, yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best-first search
  • 20. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Breadth-first search  Pencarian dimulai dari simpul akar terus ke level 1 dari kiri ke kanan dalam 1 level sebelum berpindah ke level berikutnya.
  • 21. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d 1 Start 7 9 4 108 3 65 2 Level 0 Level 2 Level 1 Goal (End)
  • 22. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d Keuntungan BFS:  Breadth first search tidak akan menemui jalan buntu.  Jika ada 1 solusi maka breadth first search akan menemukannya. Jika terdapat lebih dari 1 solusi, maka solusi minimum akan ditemukan. Kelemahan BFS:  Membutuhkan memori yang cukup besar, karena menyimpan semua simpul dalam suatu pohon.  Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena akan menguji n level untuk mendapatkan solusi pada level yang ke-(n+1).
  • 23. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (Depth-first search) Pencarian dimulai dari simpul akar ke level yang lebih tinggi. Proses ini dilakukan terus hingga solusinya ditemukan atau jika menemui jalan buntu
  • 24. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d 1 Start 6 9 7 108 5 43 2
  • 25. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d Keuntungan DFS :  Membutuhkan memori yang cukup kecil, karena hanya simpul-simpul pada lintasan yang aktif saja yang disimpan.  Secara kebetulan, pencarian mendalam pertama mungkin dapat menemukan suatu solusi tanpa harus menguji lebih banyak lagi dalam ruang keadaan. Kelemahan DFS:  Metode depth first search memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan.  Hanya akan mendapatkan 1 solusi pada setiap pencarian
  • 26. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya
  • 27. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  menggunakan pelacakan ke depan atau pelacakan ke belakang, semuanya bergantung masalah yang akan dibuat sistem pakarnya  Untuk sebuah sistem pakar yang besar, dengan jumlah rule yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan akan dirasakan sangat lamban dalam pengambilan kesimpulan, sehingga untuk sistem-sistem yang besar digunakan metode pelacakan ke belakang.
  • 28. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 4. User Interface (Antarmuka)  digunakan untuk media komunikasi antara user dan program
  • 29. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d (Screen design)  Question and answer  Menus  Hierarchical  Pull-down (Pop-up)  Icon  Windows
  • 30. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 5. User  Tipe user seperti yang telah dijelaskan pada Pertemuan 2
  • 31. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 6. Workspace Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam yaitu :  Rencana : bagaimana menghadapi masalah  Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi  Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan
  • 32. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com 7. Explanation Subsystem (Subsistem penjelasan)  Merupakan komponen yang berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pemakai yang memintanya  Menyediakan informasi tambahan mengapa atau dari mana sebuah solusi diperoleh
  • 33. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Memiliki kemampuan untuk menelusuri konklusi dan menerangkan tingkah laku Sistem Pakar dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:  Mengapa pertanyaan tersebut diajukan oleh Sistem Pakar ?  Bagaimana atau darimana konklusi tersebut diperoleh?  Mengapa alternatif tersebut ditolak?
  • 34. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Cont’d  Pada sistem pakar berbasis rule, biasanya penjelasan ini dilakukan dengan cara memperlihatkan rule- rule yang digunakan.
  • 35. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Perbaikan Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang
  • 36. Eka Dyar W eka.dyar@yahoo.com Sekian