SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
JURNAL KE - 1
NAMA : AYANG DINDA LESTARI 11142716
PRENDHIN 11141608
ADIB SUBEKTI 11142029
RAHMAT ALAMSYAH 11141028
KELAS : 11.1D.24
TUGAS : KELOMPOK
SISTEM PAKAR
Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem informasi yang berisi
dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari
pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab
pertanyaan (konsultasi).
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui
rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat
mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam
memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top
memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk
mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan
pakar).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau
lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali
dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan
diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu
program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya
diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis
matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu
merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi.
Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistempakaryang baikharusmemenuhi ciri-ciri sebagaiberikut:
• Memiliki informasiyanghandal.
• Mudah dimodifikasi.
• Dapat digunakandalamberbagai jeniskomputer.
• Memiliki kemampuanuntukbelajarberadaptasi.
 Kelebihan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara
lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk
keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reliabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
 Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena
diperlukan banyak data.
2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan
sistem pakar.
3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat
lunak konvensional.
4. Susah di kembangkan.
5. Membutuhkan waktu yang lama.
6. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
 Alasan Pengembangan Sistem Pakar, sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut
dengan alasan :
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
• Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
• Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
• Seorang pakar adalah mahal.
• Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
 Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada
modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan
pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan
dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung
antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan
oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi
dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu
keputusan dapat diperoleh).
~ Struktur Sistem Pakar, komponen utama pada struktur sistem pakar menurut
Hu et al (1987) meliputi:
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi
pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah
informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan
suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk
memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang
tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan
kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai
solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran
dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan
dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia,
sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian
berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik
pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan
gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
3. Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan
untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua
fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh
pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk
menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer.
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan
yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu
knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem
pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam
pengembangan suatu sistem pakar, yaitu
a. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data
yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining
Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam
mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam
arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat
digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. w:st=”on”Ada dua metode inferencing
dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-
driven.
a. Backward chaining
• Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi
(hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif)
dari ekspektasi tersebut.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan
backward chaining.
b. Forward chaining
• Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari
suatu masalah kepada solusinya.
• Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert
konklusi.
• Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang
tersedia dan baru konklusi diperoleh.
• Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward
chaining.
JURNAL TENTANG KEPUTUSAN / RESUME DSS
DSS menurut Moore and Chang,SPK dapat digunakan sebagai system yang
berkemampuan mendukun analisis ad hoc data,dan permodelan
keputusan,berorientasi keputusan,berorientasi keputusan,perencanaan masa
depan,dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
System pendukung keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk
memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang spesifik
dalam pemecahan masalah yang spesifik pula.
Tahapan dalam pengambilan keputusan
 Tahap pemahaman
 Tahap perancangan
 Tahap pemilihan
 Tahap penerapan
Tahap Pemahaman
Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan
mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data,mengolah
data,mengujinya,menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah,mencari
solusi,bergerak dari tingkat system ke subsistem.
Tahap Perancangan
Sebuah proses pengembangan,analisis dan pencarian alternative tindakan atau
solusi yang mungkin untuk di ambil / dilakukan ,identifikasi dan mengevaluasi
alternative.
Tahap Pemilihan
Sebuah proses pemilihan salah satu alternative solusi yang dimunculkan pada tahap
perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan criteria-kriteria
berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya,memilih solusi terbaik.
Tahap Penerapan
Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternative tindakan yang dipilih
untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi,menerapkan solusi dan
membuat tindak lanjut.
Jenis Keputusan
 Keputusan Tak Terprogram
 Keputusan Terprogram
 Keputusan Semi Terprogram
Jenis Masalah
 Masalah tersrtuktur yaitu pemahaman,perancangan dan pemilihan
 Masalah tidak terstruktur
 Masalah semi terstruktur
DSS (Decision Suport System)
Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
computer,secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya
seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui
spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan
computer.
Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S.
Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal
yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan
perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan
keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya
pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony.
Anthony menggunakan istilahStrategic palnning, managemen control dan operational
control (perencanaan strategis,control manajemen, dan control manajemen).
Keharusan dari DSS
 Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur
 Mendukung penilaian manajer
 Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari hanya sekedar
efisiensi
Model DSS
Terdapat database,yang isinya digunakan oleh:
 Perangkat lunak penulisan laporan,menghasilkan laporan periodic maupun khusus
 Model matematika,menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang
melibatkan satu atau beberapa komponen
Cara Penggunaan Informasi Dari DSS
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu
untukmendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian
masalahadalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase
intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan
informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan
usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan
pemilihan.
Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam
usaha definisi,dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di
rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan
muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah
atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi
dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan
kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.
Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk
memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative,
mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
Ada pun contoh dari DSS yang berkaitan dengan tugas kepolisian itu
sendiri yaitu antara lain di bidang pengaman dengan cara memanpaat kan dss yaitu
di bidang pengaman gedung gedung pemerintahan oleh para pendemo karena
kenaikan Bbm, dalam menyusun pengaman gedung tersebut angota kepolisan dari
atas sampai bawah bekerja sama dengan sangat solid,untuk mewujudkan keaman
dan ketertiban ,keselamatan dan kelencaran lalu lintas adalah dengan cara membuat
langkah langkah antipisi pasi lonjakan massa yang semakin membludak ,dan potensi
gangguan kamtibmas yang sangat besar ketika nanti demo sedang
berlangsung,kemanpaatan dss dalam menyusun pola pengamanan dalam unjuk rasa
tersebut akan sangat optimal jika ada data management,model management ,dan
user interfance dalam dss pengaman kantor pemerintahan dapat di kelola dengan
baik dan sangat bagus jika beberapa fungsi di atas tersebut berjalan dengan baik dan
benar tanpa ada kurang satu apa pun ,update dan realistis,ada pun dss sendiri secara
normal atau dengan penjelasan di atas adalah dss memperluas kemapuan
pengambilan keputusan dalam memperotes data atau informasi bagi pemakaian nya
sehingga dss perlu di kembangkan dan di jadikan kemampuan yang wajib di miliki
calon pengambil keputusan agar dapat kelak membantu mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur seperti pola pengaman dlam pengaman gedung pemerintahan tersebut di
atas
Contoh lain nya juga adalah implementasi DSS yang dibahas dalam jurnal ini
adalah sifatnya discrete dan continous yang dikembangkan dalam suatu proyek
MARABU. MARABU mengembangkan sebuah web portal berbasis DSS (mereka
menyebutnya dengan agent-based decicion support system MARABU). Agent-based
decicion support system MARABUini terdiri dari: (1) database permodelan, metode
kontrol, dan tools; (2) contoh-contoh kasus yang telah ada dan disimulasikan di masa
lalu; (3) teori-teori yang berhubungan dengan kasus-kasus yang ada; (4) serta web-
portal yang memungkinkan penggunanya untuk menspesifikasikan kebutuhannya,
menampilkan hasil yang diinginkan, serta mengkoneksikan sebuah provider
dengan toolyang terpilih.
Sistem yang diusulkan oleh MARABU bekerja dalam langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Data kasus-kasus masa lalu dicari untuk dicocokan dengan spesifikasi dan
persyaratan yang diminta oleh user. Jika terdapat beberapa kasus-kasus yang
memiliki tingkat kecocokan yang mirip dengan spesifikasi yang diminta oleh user maka
akan dipertimbangkan lagi dengan memberikan bobot prioritas.
2. Model dan/atau metode kontrol pada data kasus-kasus masa lalu yang memiliki
tingkat kecocokan yang paling maksimal akan ditawarkan pada user sebagai suatu
solusi.
3. Setelah dipertimbangkan kembali, agen user akan mengirimkan informasi yang
akan digunakan pada tool (peralatan) tertentu yang digunakan oleh provider. Dengan
menggunakan tool tersebut, simulasi model dapat ditampilkan pada user. Setelah
mendapatkan hasil dari simulasi tersebut, maka user dapat menjawab pada DSS,
apakah persyaratan yang dimintanya terhadap permasalahan tersebut telah
terpenuhi.
4. Jawaban yang diberikan oleh user akan meningkatkan kualitas dari case-
based reasoning. Kecocokan setiap kasus harus selalu di-up-date, sehingga jika
terdapat permasalahan/kasus baru, tingkat validasi solusi yang diberikan oleh agen
akan meningkat.
PENJELASAN TENTANG FUZZY DECESIOM
Fuzzy Logic atau sistem Fuzzy itu Secara garis besar buku Fuzzy Multi-Attribute
Decision Making (Fuzzy MADM) ini berisi tentang aplikasi logika fuzzy untuk
penyelesaian masalah pengambilan keputusan dalam bentuk Multi-Attribute Decision
Making (MADM).. Disamping itu, setiap metode yang dibahas juga disertai dengan
kode program yang ditulis dengan software MATLAB,. dan digunakan baik oleh para
akademisi maupun praktisi yang ingin mengaplikasi sistem cerdas (intelligent system)
fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam
suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah
paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965), dimana Zadeh memperkenalkan teori
yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak
presisi dan keanggotaan dalam himpunan fuzzy, dan bukan dalam bentuk logika
benar (true) atau salah (false), tapi dinyatakan dalam derajat (degree). Konsep seperti
ini disebut dengan Fuzziness dan teorinya dinamakan Fuzzy Set Theory. Fuzziness
dapat didefinisikan sebagai logika kabur
berkenaan dengan semantik dari suatu kejadian, fenomena atau pernyataan itu
sendiri. Seringkali ditemui dalam pernyataan yang dibuat oleh seseorang, evaluasi
dan suatu pengambilan keputusan. Sebagai contoh:
1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak
persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan
menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.
2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan
memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang
diberikan.
3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan, saya
akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini. Universitas Sumatera
UtaraFuzzy system (sistem kabur) didasari atas konsep himpunan kabur yang
memetakan domain input kedalam domain output. Perbedaan mendasar himpunan
tegas dengan himpunan kabur adalah nilai keluarannya. Himpunan tegas hanya
memiliki dua nilai output yaitu nol atau satu, sedangkan himpunan kabur memiliki
banyak nilai keluaran yang dikenal dengan nilai derajat
keanggotaannya. Logika fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang
berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Dimana logika klasik (crisp)
menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1,
hitam atau putih, ya atau tidak). Logika fuzzy menggantikan kebenaran Boolean
dengan tingkat kebenaran. Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0
dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistic, konsep
tidak pasti seperti “sedikit”, “lumayan”, dan “sangat”. Logika ini diperkenalkan oleh Dr.
Lotfi Zadeh dari Universitas California, Barkeley pada tahun 1965.
Logika fuzzy telah digunakan pada bidang-bidang seperti taksonomi, topologi,
linguistik, teori automata, teori pengendalian, psikologi, pattern recognition,
pengobatan, hukum, decision analysis, system theory and information retrieval.
Pendekatan fuzzy memiliki kelebihan pada hasil yang terkait dengan sifat kognitif
manusia, khususnya pada situasi yang melibatkan pembentukan konsep, pengenalan
pola, dan pengambilan keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti atau tidak jelas.
Ada beberapa alasan digunakanya Fuzzy Logic,diantaranya ialah :
Konsep fuzzy logic mudah dimengerti.,Fuzzy Logic sangat fleksibel.,Fuzzy Logic
memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat.,fuzzy Logic mampu memodelkan
fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks.,Fuzzy Logic dapat bekerjasama
dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.,Fuzzy Logic didasarkan pada
bahasa alami.Fuzzy Logic dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-
pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses latihan.
Jadi fuzzi decision adalah cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input
kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai
ketidakpastian adalah paper dan selain itu fuzzi decisionbanyak sekali kelebihan nya
dan juga pasti ada ke kurangn nya seperti yang sudah di tulis di atas

More Related Content

What's hot

Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
rika43116110306
 
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiMakalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Asenah20
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem
Wanry Lumban Batu
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Retrina Deskara
 
Sim. andri setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas me...
Sim. andri  setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas  me...Sim. andri  setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas  me...
Sim. andri setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas me...
Andrisetiawan86
 
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem InformasiPengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi
Jenifer Andalangi
 
Analisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasiAnalisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasi
Dyah Ayu Damayanti
 
Tm2 perencanaan, perancangan dan administrasi basis data
Tm2   perencanaan, perancangan dan administrasi basis dataTm2   perencanaan, perancangan dan administrasi basis data
Tm2 perencanaan, perancangan dan administrasi basis dataDessy Wulandari
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Syam Ancha
 
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaSlide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaIin Muslichah
 
Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1
IKHSAN MAHRURI
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Christian Lokas
 
Analisis perancangan-sistem-fb
Analisis perancangan-sistem-fbAnalisis perancangan-sistem-fb
Analisis perancangan-sistem-fb
Fajar Baskoro
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasi
Ainur Rofiq
 
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
Noval Opay
 
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam MedikMakalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
Ahmad Fajar
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Alex Adipati
 
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Bina Sarana Informatika
 
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
Novi Irnawati
 

What's hot (20)

Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengam...
 
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiMakalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
Makalah analisis dan perancangan Sistem Informasi
 
konsep dasar analisis perancangan sistem
konsep dasar analisis  perancangan sistem konsep dasar analisis  perancangan sistem
konsep dasar analisis perancangan sistem
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
 
Sim. andri setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas me...
Sim. andri  setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas  me...Sim. andri  setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas  me...
Sim. andri setiawan. prof.dr.hapzi.mm.artificial inteligent. universitas me...
 
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem InformasiPengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi
 
Analisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasiAnalisis dan perancangan sistem informasi
Analisis dan perancangan sistem informasi
 
Tm2 perencanaan, perancangan dan administrasi basis data
Tm2   perencanaan, perancangan dan administrasi basis dataTm2   perencanaan, perancangan dan administrasi basis data
Tm2 perencanaan, perancangan dan administrasi basis data
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
 
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaSlide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
 
Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Analisis perancangan-sistem-fb
Analisis perancangan-sistem-fbAnalisis perancangan-sistem-fb
Analisis perancangan-sistem-fb
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasi
 
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
01 analisa dan perancangan sistem informasi(1)
 
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam MedikMakalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
Makalah Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medik
 
Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]Konsep sistem informasi[1]
Konsep sistem informasi[1]
 
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem InformasiKonsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
Konsep Dasar Sistem dan Sistem Informasi
 
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
 
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
Sim 12, novi irnawati, hapzi ali, model sistem umum perusahaan, universitas m...
 

Viewers also liked

Daftar pustaka
Daftar pustaka Daftar pustaka
Daftar pustaka
Rochmad Tege
 
Pedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-okPedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-ok
Ratih Pratiwi
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
roniracuda
 
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
Diana Amelia Bagti
 
Jurnal Jusepto
Jurnal JuseptoJurnal Jusepto
Jurnal Jusepto
Harry Kusuma
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
Febry San
 
Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaBarata Sony
 
Buku panduan spk
Buku panduan spkBuku panduan spk
Buku panduan spk
Sukran D'walombe
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukurasya_wirayudha
 
Analisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusanAnalisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusanDodi Palowan
 
MIS BAB 6 Sistem Pakar
MIS BAB 6 Sistem PakarMIS BAB 6 Sistem Pakar
MIS BAB 6 Sistem Pakar
Riza Nurman
 
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorReview Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Ary Darma
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMarobo United
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
Miftah Iqtishoduna
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkBae Haqie
 

Viewers also liked (16)

Daftar pustaka
Daftar pustaka Daftar pustaka
Daftar pustaka
 
Pedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-okPedoman jurnal-ok
Pedoman jurnal-ok
 
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
Jurnal sistem pakar diagnosa awal kanker serviks dengan metode certainty fact...
 
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
PENULISANKARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Darjito 3
 
Jurnal Jusepto
Jurnal JuseptoJurnal Jusepto
Jurnal Jusepto
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
 
Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesia
 
Buku panduan spk
Buku panduan spkBuku panduan spk
Buku panduan spk
 
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-bukuAsuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
Asuhan keperawatan-pada-pasien-hiv-menurut-jurnal-dan-buku
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 
Analisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusanAnalisis dan pemodelan keputusan
Analisis dan pemodelan keputusan
 
MIS BAB 6 Sistem Pakar
MIS BAB 6 Sistem PakarMIS BAB 6 Sistem Pakar
MIS BAB 6 Sistem Pakar
 
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorReview Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 
Contoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smkContoh laporan pkl smk
Contoh laporan pkl smk
 

Similar to Jurnal 1 sistem pakar atau dss

Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfMinggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
WiliantoGan1
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
MaikelPaijovka
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDian Sari
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary Prasetyo
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Universitas Terbuka
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
HendroGunawan8
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
FahmiZuhri2
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
cemporku
 
Klpk 4
Klpk 4Klpk 4
Klpk 4
Ardy Tkj
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
olbers letfaar
 
Expert System.pptx
Expert System.pptxExpert System.pptx
Expert System.pptx
MiftahUdin36
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi eris
Eris Hariyanto
 
Sti kita
Sti kitaSti kita
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemKristine M H
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
SyofiraTaufit
 
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutanPertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Endang Retnoningsih
 
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Hendy Surjono
 

Similar to Jurnal 1 sistem pakar atau dss (20)

Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdfMinggu7 - Expert System (Baru).pdf
Minggu7 - Expert System (Baru).pdf
 
Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Ai 5
Ai 5Ai 5
Ai 5
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
 
Klpk 4
Klpk 4Klpk 4
Klpk 4
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
 
Expert System.pptx
Expert System.pptxExpert System.pptx
Expert System.pptx
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi eris
 
Sti kita
Sti kitaSti kita
Sti kita
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert system
 
Berita
Berita Berita
Berita
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
 
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutanPertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
 
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Jurnal 1 sistem pakar atau dss

  • 1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JURNAL KE - 1 NAMA : AYANG DINDA LESTARI 11142716 PRENDHIN 11141608 ADIB SUBEKTI 11142029 RAHMAT ALAMSYAH 11141028 KELAS : 11.1D.24 TUGAS : KELOMPOK
  • 2. SISTEM PAKAR Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.  Ciri-Ciri Sistem Pakar Sistempakaryang baikharusmemenuhi ciri-ciri sebagaiberikut: • Memiliki informasiyanghandal. • Mudah dimodifikasi. • Dapat digunakandalamberbagai jeniskomputer. • Memiliki kemampuanuntukbelajarberadaptasi.  Kelebihan Sistem Pakar Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reliabilitas. 10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
  • 3. 11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. 13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan  Kelemahan Sistem Pakar Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal karena diperlukan banyak data. 2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang sesuai dengan sistem pakar. 3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan perangkat lunak konvensional. 4. Susah di kembangkan. 5. Membutuhkan waktu yang lama. 6. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar  Alasan Pengembangan Sistem Pakar, sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan : • Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi. • Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. • Seorang pakar akan pensiun atau pergi. • Seorang pakar adalah mahal. • Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.  Modul Penyusun Sistem Pakar Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu : 1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya. 2. Modul Konsultasi (Consultation Mode) Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
  • 4. 3. Modul Penjelasan (Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh). ~ Struktur Sistem Pakar, komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi: 1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. 2. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut. 3. Basis Data (Data Base) Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. 4. Antarmuka Pemakai (User Interface) Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer. Teknik Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu a. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan. b. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
  • 5. c. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses). d. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases). Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. w:st=”on”Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal- driven. a. Backward chaining • Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut. • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining. b. Forward chaining • Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. • Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. • Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining. JURNAL TENTANG KEPUTUSAN / RESUME DSS DSS menurut Moore and Chang,SPK dapat digunakan sebagai system yang berkemampuan mendukun analisis ad hoc data,dan permodelan keputusan,berorientasi keputusan,berorientasi keputusan,perencanaan masa depan,dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. System pendukung keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang spesifik dalam pemecahan masalah yang spesifik pula. Tahapan dalam pengambilan keputusan  Tahap pemahaman
  • 6.  Tahap perancangan  Tahap pemilihan  Tahap penerapan Tahap Pemahaman Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data,mengolah data,mengujinya,menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah,mencari solusi,bergerak dari tingkat system ke subsistem. Tahap Perancangan Sebuah proses pengembangan,analisis dan pencarian alternative tindakan atau solusi yang mungkin untuk di ambil / dilakukan ,identifikasi dan mengevaluasi alternative. Tahap Pemilihan Sebuah proses pemilihan salah satu alternative solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan criteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya,memilih solusi terbaik. Tahap Penerapan Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternative tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi,menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut. Jenis Keputusan  Keputusan Tak Terprogram  Keputusan Terprogram  Keputusan Semi Terprogram Jenis Masalah  Masalah tersrtuktur yaitu pemahaman,perancangan dan pemilihan  Masalah tidak terstruktur  Masalah semi terstruktur
  • 7. DSS (Decision Suport System) Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer,secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilahStrategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis,control manajemen, dan control manajemen). Keharusan dari DSS  Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur  Mendukung penilaian manajer  Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari hanya sekedar efisiensi Model DSS Terdapat database,yang isinya digunakan oleh:  Perangkat lunak penulisan laporan,menghasilkan laporan periodic maupun khusus  Model matematika,menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen Cara Penggunaan Informasi Dari DSS Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untukmendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalahadalah usaha definisi dari pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan
  • 8. usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi,dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis. Laporan berkala dan khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalah dengan cara mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative tersebut, dan memberikan informasi lanjutan. Ada pun contoh dari DSS yang berkaitan dengan tugas kepolisian itu sendiri yaitu antara lain di bidang pengaman dengan cara memanpaat kan dss yaitu di bidang pengaman gedung gedung pemerintahan oleh para pendemo karena kenaikan Bbm, dalam menyusun pengaman gedung tersebut angota kepolisan dari atas sampai bawah bekerja sama dengan sangat solid,untuk mewujudkan keaman dan ketertiban ,keselamatan dan kelencaran lalu lintas adalah dengan cara membuat langkah langkah antipisi pasi lonjakan massa yang semakin membludak ,dan potensi gangguan kamtibmas yang sangat besar ketika nanti demo sedang berlangsung,kemanpaatan dss dalam menyusun pola pengamanan dalam unjuk rasa tersebut akan sangat optimal jika ada data management,model management ,dan user interfance dalam dss pengaman kantor pemerintahan dapat di kelola dengan baik dan sangat bagus jika beberapa fungsi di atas tersebut berjalan dengan baik dan benar tanpa ada kurang satu apa pun ,update dan realistis,ada pun dss sendiri secara normal atau dengan penjelasan di atas adalah dss memperluas kemapuan pengambilan keputusan dalam memperotes data atau informasi bagi pemakaian nya sehingga dss perlu di kembangkan dan di jadikan kemampuan yang wajib di miliki calon pengambil keputusan agar dapat kelak membantu mengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur seperti pola pengaman dlam pengaman gedung pemerintahan tersebut di atas Contoh lain nya juga adalah implementasi DSS yang dibahas dalam jurnal ini adalah sifatnya discrete dan continous yang dikembangkan dalam suatu proyek
  • 9. MARABU. MARABU mengembangkan sebuah web portal berbasis DSS (mereka menyebutnya dengan agent-based decicion support system MARABU). Agent-based decicion support system MARABUini terdiri dari: (1) database permodelan, metode kontrol, dan tools; (2) contoh-contoh kasus yang telah ada dan disimulasikan di masa lalu; (3) teori-teori yang berhubungan dengan kasus-kasus yang ada; (4) serta web- portal yang memungkinkan penggunanya untuk menspesifikasikan kebutuhannya, menampilkan hasil yang diinginkan, serta mengkoneksikan sebuah provider dengan toolyang terpilih. Sistem yang diusulkan oleh MARABU bekerja dalam langkah-langkah sebagai berikut: 1. Data kasus-kasus masa lalu dicari untuk dicocokan dengan spesifikasi dan persyaratan yang diminta oleh user. Jika terdapat beberapa kasus-kasus yang memiliki tingkat kecocokan yang mirip dengan spesifikasi yang diminta oleh user maka akan dipertimbangkan lagi dengan memberikan bobot prioritas. 2. Model dan/atau metode kontrol pada data kasus-kasus masa lalu yang memiliki tingkat kecocokan yang paling maksimal akan ditawarkan pada user sebagai suatu solusi. 3. Setelah dipertimbangkan kembali, agen user akan mengirimkan informasi yang akan digunakan pada tool (peralatan) tertentu yang digunakan oleh provider. Dengan menggunakan tool tersebut, simulasi model dapat ditampilkan pada user. Setelah mendapatkan hasil dari simulasi tersebut, maka user dapat menjawab pada DSS, apakah persyaratan yang dimintanya terhadap permasalahan tersebut telah terpenuhi. 4. Jawaban yang diberikan oleh user akan meningkatkan kualitas dari case- based reasoning. Kecocokan setiap kasus harus selalu di-up-date, sehingga jika
  • 10. terdapat permasalahan/kasus baru, tingkat validasi solusi yang diberikan oleh agen akan meningkat. PENJELASAN TENTANG FUZZY DECESIOM Fuzzy Logic atau sistem Fuzzy itu Secara garis besar buku Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) ini berisi tentang aplikasi logika fuzzy untuk penyelesaian masalah pengambilan keputusan dalam bentuk Multi-Attribute Decision Making (MADM).. Disamping itu, setiap metode yang dibahas juga disertai dengan kode program yang ditulis dengan software MATLAB,. dan digunakan baik oleh para akademisi maupun praktisi yang ingin mengaplikasi sistem cerdas (intelligent system) fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper yang dibuat oleh Lofti A Zadeh (1965), dimana Zadeh memperkenalkan teori yang memiliki obyek-obyek dari himpunan fuzzy yang memiliki batasan yang tidak presisi dan keanggotaan dalam himpunan fuzzy, dan bukan dalam bentuk logika benar (true) atau salah (false), tapi dinyatakan dalam derajat (degree). Konsep seperti ini disebut dengan Fuzziness dan teorinya dinamakan Fuzzy Set Theory. Fuzziness dapat didefinisikan sebagai logika kabur berkenaan dengan semantik dari suatu kejadian, fenomena atau pernyataan itu sendiri. Seringkali ditemui dalam pernyataan yang dibuat oleh seseorang, evaluasi dan suatu pengambilan keputusan. Sebagai contoh: 1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari. 2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayanan yang diberikan. 3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan, saya akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini. Universitas Sumatera UtaraFuzzy system (sistem kabur) didasari atas konsep himpunan kabur yang memetakan domain input kedalam domain output. Perbedaan mendasar himpunan tegas dengan himpunan kabur adalah nilai keluarannya. Himpunan tegas hanya memiliki dua nilai output yaitu nol atau satu, sedangkan himpunan kabur memiliki banyak nilai keluaran yang dikenal dengan nilai derajat keanggotaannya. Logika fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang
  • 11. berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Dimana logika klasik (crisp) menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak). Logika fuzzy menggantikan kebenaran Boolean dengan tingkat kebenaran. Logika fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistic, konsep tidak pasti seperti “sedikit”, “lumayan”, dan “sangat”. Logika ini diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California, Barkeley pada tahun 1965. Logika fuzzy telah digunakan pada bidang-bidang seperti taksonomi, topologi, linguistik, teori automata, teori pengendalian, psikologi, pattern recognition, pengobatan, hukum, decision analysis, system theory and information retrieval. Pendekatan fuzzy memiliki kelebihan pada hasil yang terkait dengan sifat kognitif manusia, khususnya pada situasi yang melibatkan pembentukan konsep, pengenalan pola, dan pengambilan keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti atau tidak jelas. Ada beberapa alasan digunakanya Fuzzy Logic,diantaranya ialah : Konsep fuzzy logic mudah dimengerti.,Fuzzy Logic sangat fleksibel.,Fuzzy Logic memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat.,fuzzy Logic mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks.,Fuzzy Logic dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.,Fuzzy Logic didasarkan pada bahasa alami.Fuzzy Logic dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman- pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses latihan. Jadi fuzzi decision adalah cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern mengenai ketidakpastian adalah paper dan selain itu fuzzi decisionbanyak sekali kelebihan nya dan juga pasti ada ke kurangn nya seperti yang sudah di tulis di atas