3. LEADERSHIP
“Leadership the process of
influencing people and providing
an environment for them to
achieve team or organizational
objectives.”
Mc. Shane dan Von Glinow (2000 : 434)
4. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Gibson dkk (1996 ; 334) yang menjelaskan bahwa
kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis
pengaruh yang bukan paksaan untuk memotivasi anggota
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Fremont E. Kast dan James E. Rosenzwigh juga
mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kesanggupan
untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan secara
antusias.
Greenberg & Bacon (445 ; 2000) bahwa kepemimpinan
adalah suatu proses dimana seorang pemimpin
mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan
kelompok.
Keseluruhan definisi kepemimpinan yang telah dikemukakan
sebelumnya menunjukan bahwa kepemimpinan berlangsung di dalam
sebuah organisasi yang dalam arti statis merupakan wadah dalam
bentuk suatu struktur organisasi yang di dalamnya terdapat unit-unit
kerja sebagai hasil kegiatan pengorganisasian.
7. Seseorang dpt menjadi pemimpin apabila memiliki
sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin
Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
maupun psikologis
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai
atau ciri kepribadian yang bukan saja bersumber
dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
8. Sifat-sifat Pribadi : Fisik, kecakapan (skill),
teknologi, daya tanggap (perpection),
pengetahuan (knowledge), daya ingat
(memory), imajinasi (imagination)
Sifat-sifat pribadi yang merupakan watak
yang lebih subyektif,yakni keunggulan
seorang pemimpin dalam keyakinan,
ketekunan, daya tahan, keberanian dll
9. Ada 4 sifat umum yang efektif
Kecerdasan
Kedewasaan dan keluasan pandangan sosial
Motivasi diri dan dorongan
Sikap-sikap hubungan sosial
10. Sifat yg harus dimiliki pemimpin agar dapat
mengefektifkan organisasi adalah
Kelancaran berbicara
Kemampuan memecahkan masalah
Pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi)
Keluwesan
Kecerdasan
Kesediaan menerima tanggung jawab
Keterampilan sosial
Kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya
11. Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
Cerdas
Terampil secara konseptual
Kreatif
Diplomatis dan taktis
Lancar berbicara
Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
Persuasive
Memiliki keterampilan sosial
Sedangkan Robins (1996) mengatakan bhw teori ini adalah teori
yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial, fisik atau intelektual
yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin
12. Management of Attention
(kemampuan mengkomunikasikan tujuan atau arah yg
dpt menarik perhatian anggota)
Management of Meaning
(kemampuan menciptakan dan mengkomunikasikan
makna tujuan secara jelas)
Management of Trust
(kemampuan untuk dipercaya dan konsisten)
Management of Self
(kemampuan mengendalikan diri dalam batas kekuatan
dan kelemahan)
14. Tidak selalu ada relevansi antara sifat-sifat yang dianggap
unggul dengan efektivitas kepemimpinan
Situasi dan kondisi tertentu yang ternyata memerlukan sifat
tertentu pula berbeda dari yang lain
16. Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada
perilakunya dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara
melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah
(instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi,
cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing
dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara
memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
17. CONTINGENCY
PERSPECTIVE
Berdasarkan gagasan gaya kepemimpinan
yang paling tepat dengan keadaan
Path Goal Theory
Menyarankan Servant Leadership yaitu
pemimpin melayani pekerja dengan
mengerti kebutuhan mereka dan
memfasilitasi pelaksanaan tugas mereka.
18. Employees
contingencies
Skill and experiences
Locus of control
Leader Behaviors
Directive
Supportive
Participative
Achievement-oriented
Environmental
contingencies
Task structure
Team dynamics
Leader
effectivenessj
Employee motivation
Employee satisfaction
Leader acceptance
Sumber : McShane, Stephen L. and Von Glinow. Mary Ann (2003),
Organizational Behavior : Emerging Realities for the Workplace Revolution,
2nd Ed. McGraw-Hill,Irwin.p.423.Exh.14.3
19. Teori X dan Y
Studi Kepemimpinan Universitas IOWA
Studi Kepemimpinan Universitas OHIO
Studi Kepemimpinan Universitas Michigan
Managerial Grid
Empat Sistem Manajemen Likert
20. Resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang
memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi
Teori ini berpendapat bhw tidak ada satu jalan
(kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu
organisasi
21. Contingency Approach
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada
pendapat bahwa dalam menghadapi situasi yang
berbeda diperlukan perilaku atau gaya
kepemimpinan yang berbeda
Situational Approach
Perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai
dengan situasi yang dihadapi oleh seorang
pemimpin
22. Model Kepemimpinan Situasional dari
Fiedler
Model Kepemimpinan Situasional Tiga
Dimensi dari Reddin
Model Kepemimpinan Situasional dari
Tannenbaum dan Schmidt
Model Kepemimpinan Situasional dari
Hersey dan Blanchard
27. TEORI DAN MODEL KEPEMIMPINAN
1. Telling (Orientasi tugas tinggi-hubungan rendah). Pemimpin
mendefinisikan peran dan memberitahukan kepada orang-
orangnya apa, bagaimana, kapan dan dimana tugas itu dilakukan.
2. Selling (Orientasi tugas tinggi - hubungan tinggi). Pemimpin
memberikan perilaku pengarah dan perilaku pendukung.
3. Participating (Orientasi tugas rendah - hubungan tinggi).
Pemimpin dan pengikut bersama-sama mengambil keputusan,
dengan peran dari pemimpin adalah mempermudah dan
berkomunikasi.
4. Delegating (Orientasi tugas rendah - hubungan rendah). Pemimpin
memberikan sedikit pengarahan maupun dukungan.
Komponen akhir dari teori ini adalah mendefinisikan empat tahap
kesiapan dari pengikut:
R1 : Orang-orang yang tidak mampu maupun tidak bersedia
mengambil tanggung jawab untuk melakukan sesuatu.
R2 : Orang-orang yang tidak mampu tetapi bersedia melakukan tugas
pekerjaan yang perlu.
R3 :Orang-orang yang mampu tetapi taidak bersedia untuk
melakukan apa yang diinginkan oleh pemimpin.
R4 : Orang-orang yang mampu dan bersedia melakukan apa yang
diminta pada mereka.
28. KEPEMIMPINAN STRATEGIS
Kepemimpinan strategis adalah kepemimpinan yang berprinsip. Prinsip-prinsip
tersebut menurut Stephen R. Covey (dalam Adi Sujatno, 2006) Principle
Centered Leadership terdiri dari :
1).Belajar terus menerus, mereka membaca, berlatih, dan mendengarkan
masukan
2).Berorientasi pada pelayanan, mereka melihat hidup sebagai suatu misi dan
tidak hanya sebagai suatu karir;
3).Memancarkan energi positif, mereka optimistis, positif, dan modern;
4).Mempercayai orang lain, mereka tidak tidak berekasi berlebihan pada
perilaku negatif, kritik dan kelemahan;
5).Hidup seimbang, mereka memperhatian keseimbangan jasmani dan rohani,
antara yang tradisionil dan yang modern;
6).Melihat hidup sebagai petualangan, mereka menghargai hidup di luar
kenyamanan;
7).Sinergistik, mereka memilih untuk memfokuskan diri pada kepentingan
orang lain dan mampu membina energi-energi yang dimiliki organisasi; dan
8).Melaksanakan pembaharuan diri, mereka memiliki karakter yang kuat dan
sehat, serta berdisiplin tinggi.
29. KEPEMIMPINAN STRATEGIS
Bernardine R. Wirjana (2002) prinsip-prinsip yang mutlak dalam suatu
kepemimpinan strategis :
1). Mengerti diri sendiri dan selalu berbuat untuk perbaikan diri sendiri;
2). Menguasai keahlian teknis;
3). Mempunyai tanggung jawab dan bertanggung jawab;
4). Mengambil keputusan yang matang dan tepat waktu;
5). Menjadi peran/role model bagi karyawannya;
6). Mengenal karyawan dan memperhatikan kesejahteraannya;
7). Membuat anggota selalu mendapat informasi yang mereka perlukan;
8). Menumbuhkan rasa tanggung jawab;
9). Menjamin bahwa tugas-tugas dapat dimengerti;
10). Melatih anggota-anggota sebagai tim;
11). Menggunakan sepenuhnya kapabilitas organisasi.
31. KEPEMIMPINAN 31
I. TEORI SIFAT (Trait Theory)
Menurut teori ini, individu yang memiliki sifat tertentu yang bisa
menjadi pemimpin.
Menurut teori ini bahwa beberapa individu dilahirkan dengan
sifat tertentu yang secara alami, menjadikan mereka seorang
pemimpin.
32. KEPEMIMPINAN 32
TEORI SIFAT (TRAIT
THEORY)
TERDAPAT 3 SIFAT PENTING YANG HARUS
DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN, YAITU :
1. Kepercayaan diri, yang berhubungan dengan
keyakinan diri pemimpin akan
pertimbangannya, idenya, keputusannya dan
kemampuannya.
2. Kejujuran, yang berhubungan dengan
keyakinan bahwa pemimpin dapat dipercaya,
dapat dipegang janjinya, tidak suka
memainkan peran palsu.
3. Dorongan, berkaitan dengan motivasi yang
menciptakan usaha tinggi mencapai tujuan.
33. KEPEMIMPINAN 33
1. Karakteristik fisik : aktif, energik, dinamis.
2. Kecerdasan kemampuan : pengetahuan, pertimbangan,
kelancaran berbicara.
3. Kepribadian : waspada, kreatif, integritas diri, percaya diri, punya
etika.
4. Karakteristik dunia kerja : motivasi berprestasi, keinginan untuk
kesempurnaan, bertanggung jawab, orientasi tugas.
5. Karakteristik sosial : mampu kerja sama, popularitas &
kewajiban, diplomasi, partisipasi sosial & ketrampilan
interpersonal
KARAKTERISTIK PEMIMPIN YG EFEKTIF :
34. KEPEMIMPINAN 34
2. KEPEMIMPINAN TEORI X DAN Y
Pemimpin di dalam proses kepemimpinannya dipengaruhi oleh
persepsi dan asumsinya tentang organisasi, bawahan dan
lingkungan eksternal, yang digunakan sebagai dasar bagi pemimpin
untuk memunculkan reaksi dan perilakunya dalam
kepemimpinannya.
Efek dari asumsi teori x dan y adalah munculnya fenomena ramalan
yg terpenuhi dengan sendirinya (self-fullfiling prophecy), yaitu
pemimpin membuat perkiraan, berasumsi sebelumnya,
berprasangka atau merumuskan keyakinan yg menjadi kenyataan
karena pemimpin meramalkan dan bertindak seakan-akan itu benar.
35. KEPEMIMPINAN 35
TEORI X, PEMIMPIN MEMANDANG
BAWAHAN SEBAGAI :
a. Orang yang menganggap bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan dan berusaha dihindari.
b. Orang yang suka diperintah dan harus dipaksa untuk bekerja.
c. Orang yang tidak ambisius, tidak ingin maju, malas & menghindari
tanggung jawab
d. Orang yang dimotivasi terutama oleh kebutuhan pokok, seperti
uang dan rasa aman.
e. Orang yang harus dikendalikan dengan ketat dan menganggap
bawahan tidak mampu menyelesaikan masalah yg dihadapi dalam
organisasi tanpa bantuan pemimpin.
36. KEPEMIMPINAN 36
TEORI Y, PEMIMPIN MEMANDANG
BAWAHAN SEBAGAI :
a. Orang yang berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang
menyenangkan dan alamiah, seperti bermain.
b. Orang yang mempunyai pengendalian diri & pengawasan diri jika
mereka terlibat pada pekerjaan
c. Orang yang memiliki ambisi, ingin maju dan menginginkan
tanggung jawab dan melaksanakannya secara baik.
d. Orang yang dimotivasi, terutama oleh kebutuhan yang lebih
tinggi, seperti kebutuhan berprestasi, dsb.
e. Orang yang mampu menyelesaikan masalah secara mandiri,
bertanggungjawab & kreatif, sehingga tidak perlu pengawasan
yang ketat.
37. KEPEMIMPINAN 37
3. PENELITIAN UNIVERSITAS IOWA
PENELITIAN INI MENGHASILKAN 3 GAYA
KEPEMIMPIMAN, YAITU :
a. Autokratis, yg menggambarkan pemimpin sebagai orang yang
memegang kekuasaan secara penuh, sentralistik, menekankan
kekuasaan jabatan, dilaksanakan dengan paksa, memegang
sistem hadiah dan hukuman.
b. Demokratis, pemimpin yang mendelegasikan wewenang,
mendorong partisipasi bawahan, menekankan kemampuan
bawahan dalam menyelesaikan tugasnya, memperoleh
penghargaan melalui pengaruh.
c. Laizess faire, memberikan kebebasan penuh kepada
bawahannya untuk melakukan apa saja.
38. KEPEMIMPINAN 38
Teori ini mengindikasikan perilaku pemimpin dapat
muncul dalam sebuah kontinum yang merefleksikan jumlah yang
berbeda dari partisipasi bawahan.
Pusat kontinum berada antara boss-centered sampai
subordinate-centered, tergantung pada situasi organisasi &
pemimpin menyesuaikan perilaku mereka agar sesuai dengan
situasi organisasi.
Jika bawahan terlalu lama belajar mengambil keputusan,
maka pemimpin bergaya autokratis.
Dan jika bawahan mampu mengambil keputusan, maka
pemimpin menggunakan gaya partisipatif.
4. TEORI KONTINUM KEPEMIMPINAN
39. KEPEMIMPINAN 39
a. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya.
b. Pemimpin menjual keputusan
c. Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan
d. Pemimpin menyampaikan keputusan sementara untuk
perubahan.
e. Pemimpin menjelaskan masalah, meminta masukan dan
membuat keputusan.
f. Pemimpin menjelaskan batasannya dan meminta kelompok
membuat keputusan.
g. Pemimpin membolehkan bawahan berfungsi secara penuh
dalam batasan yang dijelaskan pemimpin.
KONTINUM KEPEMIMPINAN : (lihat gambar..)
41. KEPEMIMPINAN 41
• Pertimbangan (consideration), yang menggambarkan perilaku
pemimpin yang empati & sensitif terhadap bawahan, menghormati
ide & perasaan mereka, berusaha menciptakan kepercayaan
timbal balik dengan bawahan.
• Inisiasi struktur (initiating structure),
menggambarkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada
penyelesaian tugas, mengarahkan aktivitas org secara ketat untuk
mencapai tujuan tertinggi
HASIL PENELITIAN OHIO STATE UNIVERSITY
Univ. Ohio melakukan survey untuk memahami perilaku pemimpin
dalam mempengaruhi bawahan. Hasil survey mengemukakan 2
kategori luas dari demensi perilaku pemimpin, yaitu :
42. KEPEMIMPINAN 42
PENELITIAN UNIVERSITY OF MICHIGAN
Peneliti UNIV MICHIGAN meneliti demensi perilaku
pemimpin melalui produktivitas kelompok atau bawahan,
sehingga secara langsung membandingkan mana perilaku
pemimpin yg efektif dan mana perilaku pemimpin yg tdk
efektif, hasilnya adalah dua demensi perilaku pemimpin,
yaitu : berpusat pd bawahan (employee centered) dan
berpusat pd tugas (job centered)
43. KEPEMIMPINAN 43
- Pemimpin yang berpusat pada bawahan, lebih
Menekankan pemenuhan kebutuhan bawahannya sebagai
manusia. Mereka adalah pemimpin yang memberikan
dukungan, perhatian dan motivasi pada bawahan,
menciptakan hubungan emosional yang dekat, bertindak
sebagai fasilitator atau pelatih.
- Pemimpin yang berpusat pada tugas, lebih menekankan pada
penyelesaian tugas melalui efisiensi, perencanaan kerja,
pemberian instruksi dan pengawasan yang ketat.
PENELITIAN UNIVERSITY OF MICHIGAN