Essay ini membahas pentingnya pengajaran bioteknologi di sekolah. Bioteknologi telah diajarkan di kurikulum SMP untuk membantu siswa memahami penerapannya dalam produksi pangan. Siswa perlu belajar bioteknologi konvensional dan modern melalui pembelajaran teori dan praktikum sederhana seperti pembuatan tempe. Pengajaran bioteknologi diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Di alam terdapat banyak bakteri dimana bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk berkembang dan memperbanyak diri. Selain di alam, bakteri juga dapat kita kembangbiakkan dengan menggunakan media buatan agar tetap hidup sebagai koloni tunggal. Bakteri yang berperan sebagai koloni tunggal tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih dibandingkan bakteri yang terdapat di alam.
Pengembangbiakan bakteri dilakukan dengan menanamkannya pada suatu media tertentu. Media tersebut dapat berupa media alami, semi alami (semi sintetik) maupun sintetik tergantung karakteristik bakterinya. Secara umum, bakteri dapat tumbuh dan berkembang pada suatu media yang memiliki kandungan nutrisi cukup sesuai kebutuhannya dengan kisaran pH antara 5-6. Setiap media yang telah dibuat tidak selalu dapat menumbuhkan bakteri meskipun media tersebut mengandung nutrisi yang cukup dan memiliki pH antara 5-6 karena tiap bakteri membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga bakteri yang tidak dapat tumbuh dalam media buatan.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang banyak digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa bakteri/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Potato Dextrose Agar merupakan paduan yang sesuai untuk menumbuhkan biakan. Karena ekstrak potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan ,sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.
Di alam terdapat banyak bakteri dimana bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk berkembang dan memperbanyak diri. Selain di alam, bakteri juga dapat kita kembangbiakkan dengan menggunakan media buatan agar tetap hidup sebagai koloni tunggal. Bakteri yang berperan sebagai koloni tunggal tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih dibandingkan bakteri yang terdapat di alam.
Pengembangbiakan bakteri dilakukan dengan menanamkannya pada suatu media tertentu. Media tersebut dapat berupa media alami, semi alami (semi sintetik) maupun sintetik tergantung karakteristik bakterinya. Secara umum, bakteri dapat tumbuh dan berkembang pada suatu media yang memiliki kandungan nutrisi cukup sesuai kebutuhannya dengan kisaran pH antara 5-6. Setiap media yang telah dibuat tidak selalu dapat menumbuhkan bakteri meskipun media tersebut mengandung nutrisi yang cukup dan memiliki pH antara 5-6 karena tiap bakteri membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga bakteri yang tidak dapat tumbuh dalam media buatan.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Perlukah praktikum bioteknologi dilaksanakan di sekolah
1. TUGAS MATA KULIAH
BIOLOGI FUNGSI
Essay
Perlukah Bioteknologi Diajarkan pada Anak Didik
Anda di Sekolah?
Dosen Pengampu:
Dr. Dipl-Ing. Usep Soetisna, M.Sc.(Agric)
Disusun oleh :
H U D A Y A
2013131014
PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS KUNINGAN
Jl. Cut Nyak Dien, Cijoho Kuningan Telp. (0232)878702
2013
2. Perlukah Bioteknologi Diajarkan pada Anak Didik
Anda di Sekolah?
Essay
Oleh Hudaya
Bioteknologi secara umum adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa
ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, biologi molecular, komputer,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi telah dimasukkan sebagai kompetensi yang harus dimiliki siswa
yang sedang menempuh pendidikan formal di SMP. Dalam kurikulum KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan), Biotekologi dimasukkan sebagai bahan ajar yang dipelajari
3. dan dipahami siswa SMP kelas IX yaitu : “Mendeskripsikan penerapan bioteknologi
dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan”. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa di Indonesia setidaknya telah mengenal dan mampu
menjelaskan mengenai bioteknologi. Bahkan dalam penerapan silabus pendidikannya,
biasanya disebutkan dengan lebih rinci indicator-inkator pembelajaran yang terkait
dengan bioteknologi dan siswa mampu untuk memahaminya seperti indicator
pembelajaran berikut:
Mendefinisikan pengetian bioteknologi
Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan
Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan
sekitarnya
Membuat produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari (membuat tempe, fermentasi sari buah, penanaman secara hidroponik dan
aeroponik)
Dari indikator pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa, selain siswa akan
memahami pengertian bioteknologi dan terapannya, siswa juga diharapkan mampu
melakukan kegiatan sederhana terkait bioteknologi.
Sebagaimana telah kita ketahui, kegiatan bioteknologi sebenarnya telah
berlangsung sangat lama diperadaban manusia, seperti pembuatan makanan yang
memanfaatkan organisme yang mampu memfermentasikan bahan makanan menjadi
makanan yang baru dari sisi bentuk, rasa dan mungkin kandungan gizinya. Pembuatan
tempe, kecap, tauco, tape, apem dan lain sebagainya, merupakan produk bioteknologi
yang sering kita jumpai di tengah-tengah masyarakat kita. Hanya saja, sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi yang dijumpai oleh
masyarakat sekarang khususnya siswa yang sedang menuntut ilmu tidak semudah
memahami bioteknologi yang sehari-hari kita jumpai yang kemudian dikenal sebagai
bioteknologi konvensional (tradisional). Bioteknologi yang juga harus dipelajari oleh
siswa di sekolah juga terkait bioteknologi modern seperti cloning gen, antibody
monoclonal, pembuatan organisme transgenic dan lain sebagainya. Di sinilah mulai
menghubungkan keterkaitan antara biologi dengan ilmu-ilmu pengetahuan dan
teknologi di luar biologi yang dibutuhkan untuk mempelajari atau menghasilkan produk
dari bioteknologi modern.
Bioteknologi Modern mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu untuk mempelajari
fungsi-fungsi hayati makhluk hidup baik dari tingkat organisme multiseluler maupun
organism uniseluler. Bahkan bisa dikatakan, dalam bioteknologi modern penggunaan
alat-alat yang canggih dalam membantu aktivitas yang dituju adalah hal yang tidak bisa
dihindarkan, karena bioteknologi modern banyak mengkaji berbagai hal yang bersifat
mikroskopis seperti rekayasa genetika. Dari proses rekayasa genetika ini, dihasilkan
berbagai produk yang sangat penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan saat ini
seperti di bidang kedokteran, farmasi atau pengobatan, pertanian dan peternakan, yang
4. kesemuanya hanya bisa dilakukan oleh penggunakaan berbagai alat berteknologi tinggi
yang dihasilkan dari keterkaiatan berbagai disiplin ilmu sains.
Pada saat siswa diajak untuk mengetahui dan memahami bioteknologi modern,
banyak istilah-istilah yang sebagian besar adalah istilah yang baru mereka dengar dan
sangat asing, sehingga siswa butuh penjelasan-pejeasan yang lebih banyak untuk
memahami konsep bioteknologi modern misalnya antibody monoclonal. Siswa akan kita
ajak untuk bersama-sama mencari informasi tentang antibody monoclonal diluar buku
pelajaran yang jadi pegangan mereka. Kita ajak siswa mencari dari sumber yang
sedang tumbuh luar biasa dan menjadi bagian dari teknologi informasi yang tidak bisa
lagi dipisahkan dari kegiatan manusia modern saat ini, yaitu internet. Dengan fasilitas
internet, siswa diajak mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang bioteknologi
modern. Kita bisa mendapatkan artikel ilmiah (jurnal penelitian), tulisan-tulisan lepas,
photo bahkan video yang terkait dengan bioteknologi modern.
Bagaimana siswa bisa menerapkan bioteknologi dalam kegiatan belajarnya ?
Dalam pembelajaran di sekolah, pembelajaran yang memanfaatkan semakin
banyak alat indera kita akan mendorong siswa lebih mudah memahami konsep yang
sedang kita ajarkan dan lebih kuat teringat dalam ingatan mereka. Untuk itu
pembelajaran bioteknologi di sekolah tidak sekedar transfer informasi, tetapi siswa juga
mampu melakukan aktivitas atau praktikum yang terkait bioteknologi, tentuanya
bioteknologi yang konvensional karena sarana yang dimiliki sekolah umumnya di
Indonesia hanya bisa mendukung kegiatan praktikum yang sederhana. Biasanya guru
akan memilih kegiatan praktikum yang bahan-bahannya mudah di dapat dan alat-
alatnya tersedia di laboratorium sekolah atau dapat dibawa sendiri oleh masing-masing
kelompok praktikum. Kegiatan praktikum bioteknologi untuk siswa setaraf pendidikan
menengah pertama (SMP) biasanya praktek pembuatan tape, tempe, donat dan
kompos.
Kegiatan praktikum bioteknologi bagi siswa jelas diharapkan akan memperkuat
proses pembelajaran mereka sehingga konsep tentang bioteknologi tidak sekedar
pemahaman konsep belaka, juga siswa mamapu mempraktekkan sendiri konsep
bioteknologi dalam praktikum yang mereka kerjakan. Diharapkan siswa yang
melaksanakan praktikum bioteknologi akan melanjutkan pemahaman konsep
bioteknologi yang telah mereka terima terap yang lebih tinggi nanti saat mereka telah
berkuliah atau duduk di bangku perguruan tinggi yang sesuai dengan konsep tersebut.
Siswa juga dapat menghargai betapa sesungguhnya banyak aktivitas organism renik
(mikroorganisme) dalam kehidupan mereka tidak sekedar sebagai sumber penyakit
yang mereka dapatkan saat mempelajari konsep tentang berbagai system organ tubuh
manusia (missal: Salmonella thyposa, Anthrax). Mereka memahami ternyata
5. mikroorganisme pun ternyata banyak yang bsa dimanfaatkan untuk menghasilkan
produk yang pentng bagi manusia.
Jadi bioteknologi adalah salah satu materi pembelajaran yang perlu didapatkan
para siswa dalam kegiatan pembelajarannya di sekolah. Dengan siswa memahami
konsep bioteknologi ditambah adanya praktikum bisa menumbuhkan minat siswa di
masa depannya untuk mempelajari konsep-konsep biologi yang lebih dalam di
pendidikan lanjutan yang lebih tinggi mauapun di perguruan tingginya nanti. Selain itu,
bahan ajar bioteknologi juga bisa menumbuhkan penghargaan siswa akan keagungan
Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya, betapa
makhlukciptaan-Nya yang paling kecil (mikroskopis) ternyata berperan besar dalam
kelangsungan hidup semua organism lainnya di permukaan bumi.
Sumber Referensi:
1. Wikipedia, tentang Bioteknologi, alamat: http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi
2. Winda Maria Issani, Artikel Bioteknologi, alamat:
http://www.scribd.com/doc/52924833/artikel-bioteknologi
3. Sukis Waryono dan Yani Muharom, “Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu untuk Klas IX SMP/MTs , Pusat Penerbitan Buku Departemen
Pendidikan Nasional. 2008
4. Elok Sudibyo, dkk, “ Mari Belajar IPA untuk SMP/MTs Kelas IX, Pusat Penerbitan
Buku Departemen Pendidikan Nasional. 2008