Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan tindak kekerasan seksual terhadap anak, dengan menjelaskan berbagai bentuk kekerasan seksual, dampaknya, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh anak, orang tua, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk di kalangan remaja. Seks bebas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, aborsi, dan bahkan AIDS. Dokumen juga menyarankan pentingnya pendidikan sejak dini, perhatian orang tua, serta memilih lingkungan yang positif untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis dan psikologis, anak-anak belum siap menanggung tanggung jawab perkawinan. Dampaknya dapat berupa trauma, gangguan kesehatan reproduksi, dan menghambat pertumbuhan si anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini didefinisikan sebagai pernikahan di bawah usia yang seharusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini antara lain ekonomi, pendidikan, dan mencegah pergaulan bebas. Dampak pernikahan dini secara fisik adalah gangguan ekonomi rumah tangga, risiko kanker leher rahim dan kehamilan yang tinggi. Secara psikolog
Pernikahan dini memiliki berbagai dampak negatif secara hukum, biologis, dan psikologis. Secara hukum melanggar ketentuan umur minimal menikah. Secara biologis anak belum siap untuk hubungan seks dan kehamilan. Secara psikologis anak belum dewasa untuk menghadapi tanggung jawab pernikahan."
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk di kalangan remaja. Seks bebas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, aborsi, dan bahkan AIDS. Dokumen juga menyarankan pentingnya pendidikan sejak dini, perhatian orang tua, serta memilih lingkungan yang positif untuk mencegah perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Dokumen tersebut membahas mengenai pro dan kontra pendidikan seks usia dini untuk menjawab permasalahan penyimpangan perilaku anak, dengan menyebutkan beberapa fakta mengenai peningkatan kasus kejahatan seksual dan kehamilan di kalangan remaja. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam mengenai solusi yang ditempuh melalui pendidikan di rumah tangga, sekolah, dan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi.
Dokumen memberikan panduan tentang bagaimana orangtua dapat menjelaskan topik seksualitas kepada anak dengan cara yang sesuai dengan usia. Anak usia TK-SD perlu diberikan pengenalan organ tubuh dan kesehatan reproduksi secara ilmiah, serta dipersiapkan untuk masa pubertas. Anak SMP perlu penjelasan sistem organ seks secara detail dan tanggung jawab moral. Siswa SMA diberikan pemahaman lebih mendalam tentang topik tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tradisi, budaya eksploitatif, hukum, lingkungan, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan. Dokumen tersebut juga membahas dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi remaja dan strategi pemecahan masalahnya seperti meningkatkan pendidikan seks, memberikan penyuluhan kepada orang tua dan m
Budaya hidup sehat membahas 3 hal utama: (1) penyebab perilaku seks bebas seperti akses informasi, lingkungan, dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, (2) dampak seks bebas seperti kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual, (3) cara menghindarinya dengan peran diri sendiri, orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan usia muda dan dampaknya. Beberapa poin utama yang diangkat adalah: (1) pernikahan usia muda berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, seperti resiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur; (2) juga berdampak pada pengembangan diri remaja karena kehilangan kesempatan belajar dan berkembang; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia m
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan seks dan organ reproduksi untuk anak secara Islami, mulai dari usia dini hingga masa remaja. Topik ini perlu dibahas secara berhati-hati dan berkelanjutan di rumah maupun sekolah, dengan memperhatikan tahapan perkembangan anak. Tujuannya adalah mencegah perilaku seksual yang tidak sesuai dan membentuk akhlak yang baik sesuai ajaran agama.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja sehat dan produktif, termasuk definisi kesehatan dan produktivitas, bentuk-bentuk kenakalan remaja seperti tawuran, rokok, alkohol, narkoba, seks bebas, dan penyakit menular seksual beserta dampaknya."
Dokumen tersebut membahas bahaya perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan dampak fisik, psikologis, sosial dan keagamaan seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, gangguan jiwa, dan menjauh dari iman. Dokumen tersebut juga menyarankan cara menanggulangi perilaku tersebut dengan memperdalam iman, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, dan berteman dengan orang-
Dampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati Zinalucyous maji
Dokumen ini membahas dampak negatif dari pergaulan bebas dan tindakan yang mendekati zina seperti pacaran, menonton video porno, merokok, minum-minuman keras, dan seks bebas. Dampak buruknya antara lain hamil di luar nikah, penyakit menular seperti HIV/AIDS, ketagihan, rusaknya moral, putus sekolah, aborsi, bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu dihindari untuk menjaga masa depan
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis trauma yang dialami oleh kanak-kanak termasuk penderaan seksual, fizikal, emosi, kemalangan, peperangan, dan kematian ahli keluarga. Jenis-jenis trauma ini dapat menyebabkan gangguan mental dan emosi pada kanak-kanak.
Dokumen ini membahas upaya perlindungan anak terhadap tindak kekerasan di Kabupaten Ketapang. Ringkasannya adalah: (1) setiap anak berhak dilindungi dari kekerasan, (2) berbagai bentuk kekerasan yang dihadapi anak seperti fisik, psikologis, seksual, dan penelantaran, (3) dampak kekerasan pada anak seperti rentan stres dan gangguan mental.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kekerasan yang dapat dialami anak dan perempuan seperti kekerasan fisik, seksual, psikis, dan penelantaran serta dampak jangka pendek dan panjangnya bagi korban.
2. Jenis-jenis kekerasan tersebut dijelaskan beserta contoh-contohnya sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait.
3. Dampak kekerasan dapat berupa cedera fis
Dokumen tersebut membahas mengenai pro dan kontra pendidikan seks usia dini untuk menjawab permasalahan penyimpangan perilaku anak, dengan menyebutkan beberapa fakta mengenai peningkatan kasus kejahatan seksual dan kehamilan di kalangan remaja. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam mengenai solusi yang ditempuh melalui pendidikan di rumah tangga, sekolah, dan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi.
Dokumen memberikan panduan tentang bagaimana orangtua dapat menjelaskan topik seksualitas kepada anak dengan cara yang sesuai dengan usia. Anak usia TK-SD perlu diberikan pengenalan organ tubuh dan kesehatan reproduksi secara ilmiah, serta dipersiapkan untuk masa pubertas. Anak SMP perlu penjelasan sistem organ seks secara detail dan tanggung jawab moral. Siswa SMA diberikan pemahaman lebih mendalam tentang topik tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan dini di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tradisi, budaya eksploitatif, hukum, lingkungan, ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan. Dokumen tersebut juga membahas dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi remaja dan strategi pemecahan masalahnya seperti meningkatkan pendidikan seks, memberikan penyuluhan kepada orang tua dan m
Budaya hidup sehat membahas 3 hal utama: (1) penyebab perilaku seks bebas seperti akses informasi, lingkungan, dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, (2) dampak seks bebas seperti kehamilan di luar nikah dan penyakit menular seksual, (3) cara menghindarinya dengan peran diri sendiri, orang tua, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pernikahan usia muda dan dampaknya. Beberapa poin utama yang diangkat adalah: (1) pernikahan usia muda berdampak pada kesehatan ibu dan bayi, seperti resiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur; (2) juga berdampak pada pengembangan diri remaja karena kehilangan kesempatan belajar dan berkembang; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan usia m
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan seks dan organ reproduksi untuk anak secara Islami, mulai dari usia dini hingga masa remaja. Topik ini perlu dibahas secara berhati-hati dan berkelanjutan di rumah maupun sekolah, dengan memperhatikan tahapan perkembangan anak. Tujuannya adalah mencegah perilaku seksual yang tidak sesuai dan membentuk akhlak yang baik sesuai ajaran agama.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja sehat dan produktif, termasuk definisi kesehatan dan produktivitas, bentuk-bentuk kenakalan remaja seperti tawuran, rokok, alkohol, narkoba, seks bebas, dan penyakit menular seksual beserta dampaknya."
Dokumen tersebut membahas bahaya perilaku seks bebas yang dapat menyebabkan dampak fisik, psikologis, sosial dan keagamaan seperti penyakit menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, gangguan jiwa, dan menjauh dari iman. Dokumen tersebut juga menyarankan cara menanggulangi perilaku tersebut dengan memperdalam iman, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, dan berteman dengan orang-
Dampak Negatif Pergaulan Bebas dan Tindakan yang Mendekati Zinalucyous maji
Dokumen ini membahas dampak negatif dari pergaulan bebas dan tindakan yang mendekati zina seperti pacaran, menonton video porno, merokok, minum-minuman keras, dan seks bebas. Dampak buruknya antara lain hamil di luar nikah, penyakit menular seperti HIV/AIDS, ketagihan, rusaknya moral, putus sekolah, aborsi, bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu dihindari untuk menjaga masa depan
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis trauma yang dialami oleh kanak-kanak termasuk penderaan seksual, fizikal, emosi, kemalangan, peperangan, dan kematian ahli keluarga. Jenis-jenis trauma ini dapat menyebabkan gangguan mental dan emosi pada kanak-kanak.
Dokumen ini membahas upaya perlindungan anak terhadap tindak kekerasan di Kabupaten Ketapang. Ringkasannya adalah: (1) setiap anak berhak dilindungi dari kekerasan, (2) berbagai bentuk kekerasan yang dihadapi anak seperti fisik, psikologis, seksual, dan penelantaran, (3) dampak kekerasan pada anak seperti rentan stres dan gangguan mental.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis kekerasan yang dapat dialami anak dan perempuan seperti kekerasan fisik, seksual, psikis, dan penelantaran serta dampak jangka pendek dan panjangnya bagi korban.
2. Jenis-jenis kekerasan tersebut dijelaskan beserta contoh-contohnya sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait.
3. Dampak kekerasan dapat berupa cedera fis
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan kekerasan seksual, pernikahan dini, dan bullying terhadap anak di bawah umur. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi pada anak seperti kekerasan fisik, psikis, dan seksual serta dampak-dampak buruk dari pernikahan dini seperti meningkatnya angka putus sekolah dan pengangguran. Dokumen tersebut juga membahas Undang-Undang Nomor
Dokumen tersebut merangkum strategi nasional untuk mencegah kekerasan terhadap anak di Indonesia antara tahun 2016-2020, dengan menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak anak dan upaya pencegahan kekerasan melalui kerja sama lintas sektor.
Peran dan Batasan Pekerja Sosial dalam Perlindungan Anak - PPA.pdfIsmailAlmariza1
Peran dan batasan pekerja sosial (PPA) dalam perlindungan anak dijelaskan. Pekerja sosial berperan sebagai penghubung antara klien dengan sumber daya yang dibutuhkan, serta sebagai pemungkin dengan memberikan peluang bagi klien. Beberapa peran PPA mencakup advokasi, pendampingan, dan penanganan kasus kekerasan anak."
UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak dan UU 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dibentuk untuk melindungi hak-hak anak dan memberantas kekerasan seksual. UU Perlindungan Anak memiliki landasan filosofis Pancasila dan UUD 1945 serta prinsip-prinsip Konvensi Hak Anak. Sedangkan UU Kekerasan Seksual bertujuan melindungi martabat dan kehormatan korban. Kedua undang-undang ini
Dokumen tersebut membahas tentang simulasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang mencakup definisi KDRT, bentuk-bentuk kekerasan seperti fisik, psikis, ekonomi, seksual, dan sanksi-sanksi terkait KDRT. Dokumen tersebut juga membahas upaya pencegahan KDRT yang dilakukan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak di bawah umur baik sebagai korban maupun pelaku kejahatan. Perlindungan terhadap anak sebagai korban kejahatan seksual meliputi sanksi pidana bagi pelaku, restitusi, dan konseling bagi korban. Sedangkan perlindungan terhadap anak pelaku kejahatan dilakukan melalui diversi, restorative justice, serta sanksi berupa pidana atau tindakan rehabilit
Kekerasan Anak(sekolah) New 2 (1).pptxBustomiYazed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak-hak anak, termasuk mendefinisikan siapa yang termasuk anak, berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak seperti fisik, psikologis, seksual, dan penelantaran, serta tanggung jawab negara, pemerintah, masyarakat, dan orang tua dalam memberikan perlindungan kepada anak.
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Similar to Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan Seksual (20)
Tiga peran masyarakat dalam penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah memberikan pendidikan kepada anggota keluarga untuk mencegah KDRT, melaporkan kasus KDRT kepada pihak yang berwenang, dan berpartisipasi dalam upaya sosialisasi pentingnya rumah tangga yang harmonis bebas dari KDRT.
Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih Sayang dalam KeluargaNimahAzizah
Pola asuh anak dan remaja dalam keluarga secara umum mencakup 4 bentuk, yaitu pola asuh menang (otoriter), pola asuh mengalah (permisif), pola asuh menang dan kalah, serta pola asuh tidak menang-tidak kalah (demokratis). Pola asuh yang efektif adalah dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang mencakup 5 poin utama yaitu pola asuh harus dinamis, sesuai kebutuhan anak, ay
Perkawinan pada usia anak memiliki berbagai dampak negatif secara biologis, psikologis, sosial, dan dapat mengganggu harmoni pasangan serta menimbulkan dampak buruk pada anak-anak. Upaya pencegahan perlu dilakukan antara lain dengan sosialisasi hukum perkawinan, pengawasan orang tua, dan penanganan dampaknya.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. PERLINDUNGAAN ANAK
DARI TINDAK KEKERASAN SEKSUAL
OLEH : NI’MAH AZIZAH, S.Ag,MM
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN TAPIN
2. Kekerasan Seksual
Beberapa remaja baik laki-laki maupun perempuan
menghadapi ancaman kekerasan seksual (heteroseksual
atau homoseksual) yang biasanya dilakukan oleh orang
dewasa
UU PA No.23 Tahun 2002 menjelaskan perlindungan anak
sejak usia dalam kandungan sampai 18 th terhadap
kekerasan fisik maupun mental termasuk yang
berhubungan dengan perilaku seksual.
3. Kekerasan seksual.
Segala bentuk perilaku yang berorientasi seks, yang dipaksakan
kepada orang lain, dan menimbulkan perasaan tidak senang atau
merugikan.
Perilaku seksual tsb bervariasi, mulai dari pandangan mata yang
penuh nafsu, sampai dg perkosaan seksual yang membuat cedera
Bentuk kekerasan seksual
Mulai dari pelecehan yang ringan s/d berat ( perkosaan )
Akibat kekerasan seksual
Fisik : trauma fisik, kehamilan,IMS, HIV dll
Non Fisik/mental: ggn mental dari ringan s/d berat
4. Perkembangan Psikologi
Remaja
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan
dapat memanfaatkannya secara efektif
Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional
dari orang tua
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan
kedua jenis kelamin
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
5. Ciri-ciri khusus pada Remaja:
Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
Emosinya tidak stabil
Perkembangan Seksual sangat menonjol
Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
Terikat erat dengan kelompoknya
6. Perilaku pacaran remaja
Ngobrol , curhat
Pegangan tangan
Berangkulan
Berpelukan
Berciuman pipi
Berciuman bibir
Meraba-raba dada
Meraba alat kelamin
Melakukan seks oral
Menggesek alat kelamin
Hubungan seks
7. PERILAKU SEKSUAL
BERESIKO
SEKS PRANIKAH
Adalah hubungan seks yang dilakukan remaja sebelum
menikah.
Hal ini dapat berakibat :
1. Kehilangan keperawanan/keperjakaan
2. Tertular dan menularkan IMS
3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
4. Terpaksa dikawinkan
8. Untuk menghindarinya :
1. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan
kegiatan positif
3. Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menimbulkan
dorongan seksual
9.
10. 5 HAL YANG
PERLU DIMILIKI
UNTUK
MENCEGAH
TERJADINYA
PELECEHAN
SEKSUAL :
* Keberanian diri (menolak,
melapor jika diancam atau di
iming2.
* Berpakaian yang sopan dan
wajar
* Mengenali dan menjaga organ
intim/alat reproduksi dengan
baik
* Memahami ajaran agama
dengan baik
* Jalin komunikasi dengan
orang tua/guru
11. SURAT MENKO BIDANG POLHUKAM NOMOR B 54/2014 TANGGAL 17
JULI 2014 YANG DIALAMAT KEPADA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI
HUKUM DAN HAM, MENKOINFO, KEJAKSAAAN AGUNG, DAN KAPOLRI
UNTUK SEGERA MENINDAK LANJUTI INSTRUKSI PRESIDEN SESUAI
DENGAN TUGAS, FUNGSI, DAN KEWENANGAN MASING-MASING
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KEJAHATAN
SEKSUAL TERHADAP ANAK.
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN
NASIONAL ANTI KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP
ANAK
DILANJUTKAN
TINDAK LANJUT
11
12. Ketentuan Peraturan Perundangan
UU. No. 35/2014 tentang Perubahan UU. No. 23/2002
tentang Perlindungan Anak,
Pasal 72 mencantumkan:
(1) Masyarakat berperan serta dalam Perlindungan
Anak, baik secara perseorangan maupun kelompok
(2) Peran Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga
perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial,
lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan,
media massa, dan dunia usaha
14. PRINSIP PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
SETIAP ANGGOTA KELUARGA
ADALAH SUBYEK ATAS
HAK-HAKNYA
SETIAP ORANGTUA
BERTANGGUNGJAWAB
THD HIDUP DAN TUMBUH
KEMBANG ANAK/
ANGGOTA KEL
MASYARAKAT
HARUS IKUT BERPARTISIPASI NEGARA MEMPUNYAI KEWAJIBAN
MELINDUNGI SETIAP WARGA DAN
HAK-HAKNYA
16. Anak
Ortu/Pengasuh
Keluarga Luas
Komunitas dan Masy Sipil
Pemkab
Pemerintah Desa
Pem. Kecamatan
Pemprov
Pem Pusat
Komunitas Internasional
Melibatkan seluruh elemen masyarakat
dan pemerintahan
17. PENGADUAN
Kasus KtP/A
Pendataan
Assemen Kebutuhan
Korban
Badan PP/P2TP2A
P2TP2A
Badan PP
LSM/WCC/PPT
TRC/LK3/RPTC
LPSK, LBH
PENDAMPINGAN/
BANTUAN HUKUM
PPT RS
Bhayangkara
RSUD
Puskesmas
PELAYANAN
KESEHATAN
RPTC
SHELTER/RPTC
P2TP2A
Kanwil Agama
Psikolog Swasta
PELAYANAN
REHABSOS
Unit PPA
Polda/Polres
Kejaksaan
Pengadilan
PENEGAKAN
HUKUM
BNP2TKI
KEMSOS
PEMDA ANTAR
DAERAH
PEMULANGAN
DAN REINTEGRASI
JALUR KOORDINASI
JALUR
KOMANDO
18. ( Dorothy Law Nollte )
Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia
belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia
belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia
belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia
belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia
belajar mengendalikan diri
Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia
belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia
belajar menghargai