Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa apoteker harus mematuhi standar pelayanan kefarmasian dan kode etik apoteker Indonesia dalam memberikan obat kepada pasien. Jika apoteker lalai, maka dapat dikenai sanksi atau bahkan dijadikan tersangka karena melanggar undang-undang.
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker diRahmad Sutrisna
Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi apoteker menurut WHO dan APTFI. WHO mendefinisikan delapan kompetensi apoteker yaitu sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar seumur hidup, guru, dan peneliti. Sedangkan APTFI menetapkan tujuh kompetensi apoteker yaitu pengelolaan obat, pelayanan obat, konsultasi/informasi
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara obat paten, obat generik, obat generik bermerek, dan obat generik berlogo. Secara singkat, obat paten adalah hasil riset yang dilindungi hak ciptanya, obat generik adalah obat dengan kandungan aktif yang sama setelah masa hak paten berakhir, obat generik bermerek adalah obat generik yang diberi merek dagang, sedangkan obat generik berlogo adalah program pemerintah untuk
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa apoteker harus mematuhi standar pelayanan kefarmasian dan kode etik apoteker Indonesia dalam memberikan obat kepada pasien. Jika apoteker lalai, maka dapat dikenai sanksi atau bahkan dijadikan tersangka karena melanggar undang-undang.
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker diRahmad Sutrisna
Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi apoteker menurut WHO dan APTFI. WHO mendefinisikan delapan kompetensi apoteker yaitu sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar seumur hidup, guru, dan peneliti. Sedangkan APTFI menetapkan tujuh kompetensi apoteker yaitu pengelolaan obat, pelayanan obat, konsultasi/informasi
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara obat paten, obat generik, obat generik bermerek, dan obat generik berlogo. Secara singkat, obat paten adalah hasil riset yang dilindungi hak ciptanya, obat generik adalah obat dengan kandungan aktif yang sama setelah masa hak paten berakhir, obat generik bermerek adalah obat generik yang diberi merek dagang, sedangkan obat generik berlogo adalah program pemerintah untuk
[Ringkasan]
Standar Laboratorium Farmasi Pendidikan Tenaga Kesehatan ini bertujuan untuk menjadi acuan bagi pengelola institusi pendidikan kesehatan dalam mengembangkan sarana prasarana laboratorium sesuai standar, mencakup pedoman umum laboratorium, jenis laboratorium, dan persyaratan peralatan serta bahan habis pakai. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, manajemen, dan jenis-jenis laboratorium yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan tenaga
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
Kedua kasus menunjukkan pelanggaran standar pelayanan kefarmasian di apotek. Kasus 1 menunjukkan bahwa apotek dioperasikan tanpa kehadiran apoteker secara langsung dan menjual obat-obatan keras tanpa resep. Kasus 2 menunjukkan bahwa apoteker hanya hadir di akhir jam kerja sehingga pasien tidak mendapatkan informasi obat yang memadai. Kedua kasus melanggar peraturan tentang tanggung jawab apoteker atas pelayanan
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetika klinis dalam merancang aturan dosis obat secara individual untuk mencapai respon terapeutik optimal dan meminimalkan efek samping, dengan mempertimbangkan variasi antar individu dalam farmakokinetika dan farmakodinamika."
Dokumen tersebut membahas tentang Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang meliputi persyaratan untuk personalia, bangunan, peralatan, proses produksi, pengawasan mutu, dokumentasi, dan penanganan keluhan produk agar obat tradisional yang dihasilkan aman dan bermutu."
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
Laporan ini membahas tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Indofarma Global Medika Cabang Medan. Laporan ini bertujuan untuk memahami peran apoteker di pedagang besar farmasi, memahami praktek distribusi obat, dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik. PKPA dilaksanakan selama 4 bulan dan memberikan pengalaman tentang pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persentase dalam bidang farmasi, termasuk definisi persentase, jenis-jenis hitungan persentase berdasarkan berat/berat, berat/volume, dan volume/volume, serta contoh soal perhitungan persentase.
Makalah ini membahas tentang kompetensi apoteker dalam mendukung industri bahan baku obat atorvastatin di Indonesia. Industri farmasi Indonesia saat ini fokus pada produksi bahan baku obat, salah satunya adalah atorvastatin untuk menurunkan kolesterol. Apoteker dibutuhkan untuk menganalisis dan menjamin mutu bahan baku obat."
[Ringkasan]
Standar Laboratorium Farmasi Pendidikan Tenaga Kesehatan ini bertujuan untuk menjadi acuan bagi pengelola institusi pendidikan kesehatan dalam mengembangkan sarana prasarana laboratorium sesuai standar, mencakup pedoman umum laboratorium, jenis laboratorium, dan persyaratan peralatan serta bahan habis pakai. Dokumen ini juga menjelaskan konsep, manajemen, dan jenis-jenis laboratorium yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan tenaga
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Obat tradisional adalah obat yang cara pembuatannya masih sederhana dan terbuat dari bahan alami. Dengan mengetahui cara penggunaan yang tepat, maka kerja obat pada tubuh akan lebih optimal.
Kedua kasus menunjukkan pelanggaran standar pelayanan kefarmasian di apotek. Kasus 1 menunjukkan bahwa apotek dioperasikan tanpa kehadiran apoteker secara langsung dan menjual obat-obatan keras tanpa resep. Kasus 2 menunjukkan bahwa apoteker hanya hadir di akhir jam kerja sehingga pasien tidak mendapatkan informasi obat yang memadai. Kedua kasus melanggar peraturan tentang tanggung jawab apoteker atas pelayanan
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetika klinis dalam merancang aturan dosis obat secara individual untuk mencapai respon terapeutik optimal dan meminimalkan efek samping, dengan mempertimbangkan variasi antar individu dalam farmakokinetika dan farmakodinamika."
Dokumen tersebut membahas tentang Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang meliputi persyaratan untuk personalia, bangunan, peralatan, proses produksi, pengawasan mutu, dokumentasi, dan penanganan keluhan produk agar obat tradisional yang dihasilkan aman dan bermutu."
Dokumen tersebut membahas manfaat konseling sebagai bentuk komunikasi dalam praktek farmasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Dua penelitian menunjukkan bahwa konseling obat berpengaruh positif terhadap pengetahuan, sikap, dan kepatuhan pasien diabetes dan tuberkulosis serta menurunkan kadar glukosa darah pasien diabetes. Konseling obat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui
Laporan PKPA PBF PT Indofarma Global Medika Cabang MedanMaulana Sakti
Laporan ini membahas tentang Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Indofarma Global Medika Cabang Medan. Laporan ini bertujuan untuk memahami peran apoteker di pedagang besar farmasi, memahami praktek distribusi obat, dan memahami penerapan Cara Distribusi Obat yang Baik. PKPA dilaksanakan selama 4 bulan dan memberikan pengalaman tentang pekerjaan kefarmasian di pedagang besar farmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persentase dalam bidang farmasi, termasuk definisi persentase, jenis-jenis hitungan persentase berdasarkan berat/berat, berat/volume, dan volume/volume, serta contoh soal perhitungan persentase.
Makalah ini membahas tentang kompetensi apoteker dalam mendukung industri bahan baku obat atorvastatin di Indonesia. Industri farmasi Indonesia saat ini fokus pada produksi bahan baku obat, salah satunya adalah atorvastatin untuk menurunkan kolesterol. Apoteker dibutuhkan untuk menganalisis dan menjamin mutu bahan baku obat."
Menurut peraturan mentri Kesehatan Republik Kesehatan Indonesia nomor 1799/Menkes/per/Xii/2010 tentang Industri Farmasi, industri farmasi bertugas dalam pembuatan obat dan/atau bahan obat, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan. Peran apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di industri farmasi meliputi pengawasan mutu, pemastian mutu, registrasi obat, riset dan pengembangan produk.
Terkait dengan prospek kerja, lulusan Teknik Biomedis bisa mencoba beberapa pilihan karier yang sampai saat ini masih banyak dibutuhkan. Misalnya, menjadi teknisi atau laboran di laboratorium kesehatan ataupun laboratorium riset di lembaga-lembaga penelitian. Untuk berkarier di laboratorium kesehatan, hampir bisa dipastikan seorang lulusan Teknik Biomedis tidak akan menemukan kendala yang berarti seputar teknik dan proses kerja karena sudah terbiasa selama proses belajar di kampus, tinggal disesuaikan saja dengan SOP yang diterapkan di laboratorium setempat.
Selain bekerja di laboratorium kesehatan, para sarjana yang lulus dari jurusan ini juga dapat bekerja di bidang farmasi yang fokus membuat serta menyuplai obat-obatan ke rumah sakit. Nah, untuk lulusan Teknik Biomedis, biasanya akan kebagian tugas untuk maintenance operational atau quality control pada peralatan industri yang digunakan perusahaan farmasi. Lalu, kalau kamu ingin berwirausaha juga sangat memungkinkan lho! Jangan berpikir bahwa seorang lulusan jurusan ini tidak bisa berbisnis. Lulusan Teknik Biomedis bisa mendirikan perusahaan yang memproduksi alat-alat medis atau bisa menjadi supplier barang-barang medis.
Selain itu, lulusan dari Jurusan Teknik Biomedis diharapkan bisa membantu mengembangkan dan menciptakan inovasi baru pada bidang industri alat-alat medis di Indonesia. Semakin banyak ahli biomedis yang menciptakan alat-alat canggihnya, ketergantungan negara terhadap alat medis buatan luar tentu akan sedikit berkurang.
Dokumen tersebut membahas peran dan tugas apoteker di industri farmasi. Menurut WHO, ada delapan peran apoteker yaitu sebagai penyedia layanan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar seumur hidup, guru, dan peneliti. Peran-peran tersebut diterapkan dalam fungsi-fungsi produksi, mutu, registrasi produk, pemasaran, dan pengembangan produk di industri farmasi.
Dokumen tersebut membahas peran dan tugas apoteker di industri farmasi. Menurut WHO, ada delapan peran apoteker yaitu sebagai penyedia layanan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar seumur hidup, guru, dan peneliti. Peran-peran tersebut diterapkan dalam fungsi-fungsi produksi, mutu, registrasi produk, pemasaran, dan pengembangan produk.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang peran apoteker di industri farmasi. Secara garis besar, apoteker berperan sebagai penanggung jawab produksi dan mutu, pemberi layanan informasi kesehatan, pengambil keputusan, pemimpin, dan peneliti untuk menjamin kualitas produk farmasi.
Be & gg, aprilini khaterin johan, hapzi ali, etika bisnis pada perusahaan, un...Aprilini Khaterin Johan
etika bisnis pada perusahaan farmasi tentu sudah banyak menjadi konsen, disini akan dibahas apa saja yang sudah menjadi contoh baik penerapan etika bisnis di pt bayer indonesia
Teks ini membahas ruang lingkup farmasi, termasuk sejarah perkembangan farmasi, perubahan orientasi farmasi seiring perkembangan kesehatan, dan penjelasan bahwa farmasi merupakan ilmu dan profesi. Farmasi berkembang dari penggunaan obat tradisional di zaman dahulu hingga saat ini menjadi ilmu yang menggunakan metode ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pelayanan kefarmasian dari yang berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien (pharmaceutical care), peran farmasis dalam memberikan pelayanan obat yang tepat kepada pasien, serta peraturan pemerintah terkait pelaksanaan pharmaceutical care.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. Perkembangan Teknologi Farmasi
dalam Era Revolusi Industri
Farmasi adalah salah satu bidang yang profesional di sektor
kesehatan, seorang ahli farmasi-lah yang memastikan keamanan
produk-produk obat sebelum akhirnya produk tersebut
dipasarkan kepada masyarakat luas, bidang farmasi cenderung
berorientasi ke pelayanan masyarakat, uji kelayakan dan
keamanan obat, serta penyediaan informasi mengenai seluk-beluk
mengenai obat.
Farmasi merupakan penerapan berbagai ilmu seperti kesehatan,
kimia, fisika, serta biologi, pekerjaan dibidang farmasi pun bisa
dibilang rumit, mulai dari penelitian, pembuatan, peracikan,
penyediaan sediaan obat, pengujian, serta pelayanan informasi
obat atau berhubungan dengan layanan kepada pasien.
3. Perkembangan Teknologi Farmasi dalam
Era Revolusi Industri
Kementerian Perindustrian terus mendorong berbagai jenis
industri khususnya industri farmasi nasional untuk menciptakan
produk guna meningkatkan tumbuhnya inovasi produk di sektor
industri dan mendorong kemajuan industri di bidang farmasi.
Farmasi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi,
serta kian memasuki revolusi industry mengakibatkan munculnya
berbagai industri-industri obat, terkait teknologi pembuatan obat.
Industri yang di kembangkan seperti bioteknologi.
4. At the End of Your Lab Time…
Bioteknologi adalah dasar dari sekian banyaknya
bioterapi farmasi dalam era Revolusi industri .
Teknologi bioteknologi ini lebih banyak diterapkan untuk
menggantikan berbagai bahan biologis yang dapat
dipakai sebagai terapi untuk berbagai jenis kondisi
penyakit, terutama yang bersifat mematikan dan sulit
untuk disembuhkan.
5. Bioteknologi khususnya bioteknologi modern menggunakan
mikroorganisme hasil rekayasa genetik seperti Escherichia
coli (E. coli), maupun sel mammae untuk memproduksi
golongan antibodi monoclonal, ragi untuk produksi senyawa
biologi seperti antibiotika dan insulin benntuk sintesis.
Belakangan ini, bioteknologi farmasi mulai menggunakan
tanaman transgenik atau hewan transgenik sebagai bahan
pembuatan obat. aplikasi bioteknologi lainnya yang juga
menjanjikan adalah pengembangan bidang diagnostik secara
molekuler. Hal ini mengarah ke terapi personal dicocokkan
pada genom pasien.
6. Seperti pada kasus wanita yang menderita kanker
payudara dengan sel kanker yang dapat diberikan obat
Herceptin. Herceptin adalah obat pertama yang telah
disetujui untuk digunakan oleh pasien kanker payudara
dengan tes diagnostik yang sesuai, yang dimana pasien
yang mempunyai ekspresi protein HER2, yang termasuk
target bagi obat tersebut untuk dapat bekerja.
7. Selain itu, adanya pemikiran masyarakat untuk kembali
ke alam atau yang lebih sering disebut back to nature
membuka peluang bagi produk kosmetik dan jamu serta
obat berbahan alami seperti produk-produk spa yang
berasal dari racikan seperti bedak lotong (dari
Makassar). Produk kecantikan ini cukup banyak diminati
wisatawan mancanegara. Dengan penguatan pemasaran
dan promosi yang baik, diharapkan produk kosmetik
lokal ke depannya dapat bersaing dengan produk-produk
kecantikan dari luar negeri.
8. Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan mengoperasikan
berbagai teknologi mulai dari proses produksi dan
penyaluran kepada konsumen, pastinya akan
memberikan kesempatan baru untuk dapat
meningkatkan daya saing industri dengan adanya
perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup.
9. Kementerian Perindustrian tengah memfokuskan
pengembangan pendidikan D3 industri yang lebih
memproriataskan keterampilan atau skill. Rancangan ini
menggunakan konsep keterkaitan dan kesepadanan
antara dunia pendidikan dengan dunia industri sehingga
nantinya menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan
mampu bersaing hingga di ajang internasional. Tak bisa
dipungkiri produsen bahan baku obat sulit bersaing
terlebih terhadap produk-produk impor, penyebabnya
sendiri dikarenakan bahan-baku yang digunakan masih
di impor dari luar negeri.