Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi apoteker menurut WHO dan APTFI. WHO mendefinisikan delapan kompetensi apoteker yaitu sebagai penyedia layanan kesehatan, pengambil keputusan, komunikator, pemimpin, manajer, pembelajar seumur hidup, guru, dan peneliti. Sedangkan APTFI menetapkan tujuh kompetensi apoteker yaitu pengelolaan obat, pelayanan obat, konsultasi/informasi
1. Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai dengan Kompetensi Apoteker
di Apotek menurut WHO (World Health Organization)
Kompetensi Apoteker menurut WHO dikenal dengan Eight
Stars Pharmacist, yaitu:
1. Care giver, artinya Apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien, memberi
informasi obat kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan lainnya.
2. Decision maker,artinya Apoteker mampu mengambil keputusan, tidak hanya mampu
mengambil keputusan dalam hal manajerial namun harus mampu mengambil
keputusan terbaik terkait dengan pelayanan kepada pasien, sebagaicontoh ketika
pasien tidak mampu membeli obat yang ada dalam resep maka Apoteker dapat
berkonsultasi dengan dokter atau pasien untuk pemilihan obat dengan zat aktif
yang sama namun harga lebih terjangkau..
3. Communicator, artinya Apoteker mampu berkomunikasi dengan baik
dengan pihak ekstern (pasien atau customer)dan pihak intern (tenaga
profesional kesehatan lainnya).
4. Leader, artinya Apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di
apotek. Sebagai seorang pemimpin, Apoteker merupakan orang yang
terdepan di apotek, bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek mulai dari
manajemenpengadaan, pelayanan, administrasi, manajemen SDM serta
bertanggung jawab penuh dalam kelangsungan hidup apotek.
5. Manager, artinya Apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalam
hal pelayanan, pengelolaan manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja dan
administrasi keuangan. Untuk itu Apoteker harus mempunyai
kemampuanmanajerial yang baik, yaitu keahlian dalam menjalankan prinsip-
prinsip ilmu manajemen.
6. Life long learner, artinya Apoteker harus terus-menerus menggali
ilmu pengetahuan, senantiasa belajar, menambah pengetahuan dan
keterampilannya serta mampu mengembangkan kualitas diri.
7. Teacher, artinya Apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing
bagi stafnya, harus mau meningkatkankompetensinya, harus mau menekuni
2. profesinya, tidak hanya berperan sebagai orang yang tahu saja, tapi
harusdapat melaksanakan profesinya tersebut dengan baik.
8. Researcher, artinya Apoteker berperan serta dalam berbagai penelitian
guna mengembangkan ilmu kefarmasiannya.
Fungsi dan Tugas Apoteker Sesuai Dengan Kompetensi
Apoteker Indonesia di Apotek menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan
Tinggi Farmasi Indonesia)
Kompetensi Apoteker menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi
Farmasi Indonesia) adalah:
A. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu
melaksanakan pengelolaan obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. Pelayanan Obat dan Perbekalan kesehatan Lainnya
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu memberikan
pelayanan obat/untuk penderita secara profesional dengan jaminan bahwa obat
yang diberikan kepada penderita akan tepat, aman, dan efektif. Termasuk
di dalamnya adalah pelayanan obat bebas dan pelayanan obat dengan
resep dokter yang obatnya dibuat langsung oleh apotek.
C. Pelayanan Konsultasi, Informasi, dan Edukasi
Kompetensi yang diharapkan adalah apoteker mampu melaksanakan
fungsi pelayanan konsultasi, informasi dan edukasi yang berkaitan dengan obat
dan perbekalan kesehatan lainnya kepada penderita, tenaga kesehatan lain
atau pihak lain yang membutuhkan.
Edukasi dan konseling yang dilakukan Apoteker merupakan bagian
dari pharmaceutical care dengan tujuan untuk meningkatkan hasil terapi.
Edukasi terhadap pasien berhubungan dengan suatu tingkat dari perubahan
perilakupasien. Kegagalan pengobatan dapat disebabkan banyak faktor, salah
satunya adalah kurangnya edukasi yang berkaitan dengan terapi sampai
pada hambatan financial yang menghalangi pengadaan obat. Tujuan edukasi
obat adalah agar pasien akan mengetahui betul tentang
3. obatnya, meningkatkan kepatuhan pasien, pasien lebih teliti dalam
menggunakan dan menyimpan obat, pasien mengerti akan obat yang
diresepkan dan akhirnya menghasilkan respon pengobatan yang lebih baik.
D. Pencatatan dan Pelaporan
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu
melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Apoteker bertanggung jawab terhadap setiap
kegiatan di apotek termasuk pencatatan, administrasi pembelian,
penjualan, pelaporan keuangan dan laporan penggunaan
narkotika/psikotropika (Kepmenkes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta, 2001).
E. Partisipasi Monitoring Obat
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi
aktif dalam program monitoring keamanan penggunaan obat.
Apoteker berpartisipasi dalam program monitoring obat terutama monitoring
reaksi obat merugikan (ROM).
F. Partisipasi Promosi Kesehatan
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu berpartisipasi
secara aktif dalam program kesehatan di masyarakat lingkungannya, terutama
yang berkaitan dengan obat.
G. Fungsi/Tugas Lain (terkait dengan pengelolaan keuangan, Sumber
Daya Manusia)
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker mampu melaksanakan
tugas dan fungsi lain sebagai pimpinan di apotek, seperti pengelolaan
keuangan yang salah satunya terkait dengan target yang ingin dicapai apotek,
dansumber daya manusia yang bertujuan untuk mendukung program yang
dilaksanakan di apotek serta terlaksananya pelayanan yang berkualitas
terhadap pasien. Pengembangan apotek dapat dilakukan dengan
tujuan memperluas dunia usaha serta pelayanan kepada masyarakat.