2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
1. Perkaderan HMI dan Ikhtiar
Menghadirkan SDM dan Pemimpin
Abad XXI
Oleh Arip Musthopa
Ketua Bid. Pembinaan Anggota
Abad XXI
2. Unsur-Unsur Perkaderan
Perkaderan
Aspek Regulasi Aspek Implementasi
AD/ART
NDP Tafsir Tujuan Tafsir
Independensi
Pedoman Perkaderan
Penjabaran
AD/ART
lainnya
Trainer/
SDM
Sarana/
Prasarana
Finansial Political
Will
Budaya Perkaderan
Calon
Kader
3. Kerangka Berpikir;
Kriteria Sistem
Perkaderan Ideal
Kondisi Obyektif
Perkaderan HMI;
Historis & Realitas
Tuntutan
Pembaruan/
Perubahan
Tantangan Abad XXI
Kualitas SDM Indonesia
& Trend Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Penyikapan Sistemik:
Regulasi & Implementasi
Perkembangan dunia
kemahasiswaan dan
kompetitor di kampus
4. • Sistem memiliki presisi yang tinggi
dalam upaya menghasilkan kader yang
qualified untuk mewujudkan tujuan HMI
• Sistem cukup memiliki fleksibilitas dengan
standardisasi tahapan/proses yg terjaga
• Sistem mampu meracik dengan baik
tiga hal sekaligus yakni semangat masa lalu,
kondisi kekinian, dan tuntutan masa depan.
• Sistem mudah dimengerti dan dilaksanakan.
• Sistem terbuka terhadap perubahan/
up-dating.
Kriteria Sistem Perkaderan
Ideal;
5. Pedoman
Perkadera
n
K u r i k u l u m P e r J e n j a n g T r a i n i n g Pembinaan Pasca
Training Formal
Pre-entry/maperca Basic training Intermediate
training
Advance training Seminar
1970 Pre-entry Training/
Maperta, materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Lain-lain
Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Lain-lain
Sub materi beda
dg masa
maperta
Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kenegaraan
-Keterampilan
-Lain-lain
Sub materi beda dg
masa basic training
Materi :
-Keislaman
-Keorganisasian
-Kenegaraan
-Keterampilan
-Lain-lain
Sub materi beda
dg masa
intermediate
training
Sebagai media
”intellectual
gymnastic” dlm
mengemukaka
n gagasan
baru dg
argumentasi
ilmiah.
Permasalahan
yg dibahas
scope nasional.
- Up Grading (UG):
UG Pengurus,
Kohati, Sekretariat,
Lembaga, & Extern.
- Senior Course
- Kursus-kursus, spt
:
Kursus keislaman,
keorganisasian,
politik, bahasa, dll
1977 Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Perguruan Tinggi
&
Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Stadium General
Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Perguruan
Tinggi &
Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Stadium General
Sub materi beda
dg masa
maperca
Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Perguruan Tinggi &
Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Stadium General
Sub materi beda dg
masa basic training
Materi :
-Keislaman
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Perguruan Tinggi
& Kemahasiswaan
-Keterampilan
-Stadium General
Sub materi beda
dg masa
intermediate
training
Dihilangkan /
Tidak diatur
- Up Grading (UG):
UG Pengurus,
Kohati, Sekretariat,
Lembaga, Extern,
Instruktur, dan
Mubaligh/Kader
Dakwah.
- Senior Course
- Kursus-kursus, spt
:
Kursus keislaman,
keorganisasian,
politik, bahasa, dll
6. 1984 Tidak diatur/
dihilangkan
Latihan
Kepemimpinan
I, materi :
-Keislaman
-Ideologi
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kepemimpinan
-Stratak
-PT dan
Kemahasiswaan
-Kekohatian
-Keterampilan
-Sejarah Umat
Islam
-Stadium
General
Latihan
Kepemimpinan II,
materi :
-Keislaman
-Ideologi
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kepemimpinan
-Strategi & Taktik
-Perguruan Tinggi &
Kemahasiswaan
-Kekohatian
-Keterampilan
-Sejarah Umat Islam
-Stadium General
Sub materi beda dg
masa basic training
Latihan
Kepemimpinan III,
materi :
-Keislaman
-Ideologi
-Ke-HMI-an
-Keorganisasian
-Kepemimpinan
-Stratak
-PT dan
Kemahasiswaan
-Kekohatian
-Keterampilan
-Sejarah Umat
Islam
-Stadium General
Sub materi beda
dg masa
intermediate
training
Latihan
Kepemimpinan
IV (Seminar),
materi :
-Keislaman
-Ideologi
-Ke-HMI-an
-Keorganisasin
-Kepemimpinn
-Stratak
-PT dan
Kemahasiswaa
n
-Kekohatian
-Sejarah Umat
Islam
-Stadium
General
Sub materi
beda dg masa
adv training
-Educational model,
yaitu (1) latihan
(training, school
model), ex:
penataran, kursus,
pusdiklat; dan (2)
keluarga kader
(family model)
-Activity model,
yaitu auto-activity
dan collective
activities.
1988 Tidak diatur/
dihilangkan
Latihan Kader I,
materi :
-Sejarah HMI
-Mission HMI
-Konstitusi HMI
-NIK
-Keutuhan
Islam, Pancasila,
dan UUD 1945
-Wawasan
IPTEK
-KMO
-Mahasiswa sbg
inti kekuatan
pemuda
Latihan Kader II,
materi :
-Pendalaman
Mission HMI
-Pendalaman NIK
-Wawasan IPTEK
-KMO
-Mahasiswa sbg inti
kekuatan pemuda
Latihan Kader III,
materi :
-Pendalaman
Mission HMI
-Pendalaman NIK
-Wawasan IPTEK
-KMO
-Sistem
Pembangunan
Nasional
-Wawasan
Internasional
Tidak diatur/
dihilangkan
-Up Grading (UG ) :
UG Pers, Dakwah,
Penelitian,
Hukum,
Kohati, Pengurus,
dan
Kesekretariatan
-Aktifitas Pasca LK :
Orientasi dan
Proyeksi Pasca LK
I, LK II, dan LK
III
7. 1997 Tidak diatur/
dihilangkan
Latihan Kader
I, materi :
-Sejarah
Perjuangan
HMI
-Metode
Diskusi &
teknik
Persidangan
-Pengantar
Filsafat Ilmu
-NIK
-Konstitusi HMI
-Missi HMI
-Pengantar
ideologi &
stratak
-Islam &
Pluralitas
Bangsa
-Mahasiswa sbg
kekuatan
pembaharuan
-Wawasan
IPTEK & pemb
nasional
-Kepemimpinan
-Manajemen
Organisasi
-HMI Wati dan
Dinamika
Gerakan
perempuan
Latihan Kader II,
materi :
-Pendalaman Missi
HMI
-Pendalaman NIK
-Wawasan IPTEK
& Pemb Nasional
-Kepemimpinan &
Manajemen
Organisasi
-Mahasiswa sbg
kekuatan
pembaharuan
-Idiopolitor
Strategi & Taktik
Latihan Kader
III, materi :
-Pendalaman
Missi HMI
-Pendalaman NIK
-Wawasan IPTEK
& Perkembangan
Peradaban Dunia
-Kepemimpinan
& Manajemen
Organisasi
-Sistem
Pembangunan
Nasional
-Wawasan
Internasional
Tidak diatur/
dihilangkan
- Pelatihan
- Up Grading (UG)
: UG Instruktur
NIK, Training
Pengelola Latihan,
UG Manajemen
Organisasi dan
kepemimpinan, UG
Administrasi
Kesekretariatan,
UG kepengurusan,
dan UG lain yg
diadakan Kohati &
lembaga
kekaryaan
- Aktifitas Pasca LK
:
Orientasi dan
Proyeksi Pasca
LK
I, LK II, dan LK
III
8. 2000 Tidak diatur/
Dihilangkan
Latihan Kader
I, materi :
-Sejarah
perjuangan
HMI
-Konstitusi HMI
-Mission HMI
-NDP HMI
-Kepemimpinan
dan
Manajemen
Organisasi
Latihan Kader II,
materi:
-Teori-teori ttg
Perubahan Sosial
-Pendalaman Missi
HMI
-Pendalaman NDP
-Ideopolitor,
Strategi dan Taktik
-Kepemimpinan
dan Manajemen
Organisasi
Latihan Kader
III, materi:
-Pendalaman
Missi
HMI
-Pendalaman
NDP
-Kepemimpinan
dan Manajemen
Organisasi
-Wawasan
Internasional
Tidak diatur/
Dihilangkan
-Pasca LK I
Up Grading dan
Aktifitas
-Pasca LK II
Up Grading dan
Aktifitas
-Pasca LK III
Up Grading dan
Aktifitas
9. Sistem Perkaderan HMI Saat Ini
Kiteria
Rekruitmen
Pendekatan
Rekruitmen
Rekruitmen
Pra PT PT
LK I
UG
AKT
UG dan
AKT
Pengabdian
UG dan
AKT
LK II
UG
AKT
LK III
UG
AKT
Pembentukan
Kader
Fase Kedua
Fase Awal Fase Ketiga
Pembentukan
Kader
Pengabdian
Kader
Pengabdian
Kader
Rekruitmen
Kader
Rekruitmen
Kader
10. Tantangan Abad XXI
Era Informasi ;
Siapa yg menguasai
Informasi akan
Menguasai dunia
Era Asia ;
Peluang maju yg sangat
besar bagi bangsa2 asia,
Akibatnya kompetisi diantara
Negara2 Asia semakin ketat
Era Anti Terorisme;
Tuntutan menampilkan
Islam sebagai rahmatan
Lil ‘alamin sehingga dapat
terhindar dari stigma teroris
Era Globalisasi ;
Kapitalisme global yang
mengancam keseimbangan
ekonomi global; budaya global
yang banyak menimbulkan
Problem sosial dan kultural
11. Kualitas SDM Indonesia dan
Trend (Training) Pengembangan SDM
Tampilnya tiga kategori
Utama kecerdasan : IQ,
EQ. dan SQ. Manusia
paling sukses adalah yang
unggul dalam ketiganya.
Tampilnya metode pengelolaan
training yang lebih kreatif,
partisipatif, dan menggunakan
multimedia serta banyak
yg menekankan pada aspek
‘mengalami’, daripada
mendengar dan melihat.
Tampilnya lembaga-lembaga
pengembangan SDM yang
memasuki segmen mahasiswa
secara gencar.
12. 2.3. Sistematika Perkaderan
2.3.1. Sistematika Konseptual
Realitas/
Sikon
IPTEK
AD/ART
Pedoman Perkaderan
Pengertian
Perkaderan
Landasan
Perkaderan
Rekrutmen :
• Kriteria
•Metode
Pembentukan
Kader :
• Fase I
• Fase II
• Fase III
Pengabdian
Kader :
Keseimbangan
Berkiprah di
Sektor Publik
dan Private
Al Qur’an
& Hadits
Wujud
Profil
Kader
HMI
NDP, Tafsir Tujuan
& Independensi dan
Penjabaran AD/ART
lainnya
13. 2.3. Sistematika Perkaderan
2.3.2. Sistematika Proses Perkaderan HMI
Rekrutmen Pembentukan Kader Pengabdian Kader
Kriteria
Calon Kader:
• Kualitas/Potensi
• Kebutuhan
Organisasi
Metode
Pra
PT
Awal
PT
Maperca
Fase I Fase II Fase III
Latihan Kader I
Kriteria
Calon Peserta
Kriteria
Calon Peserta
Latihan Kader II
Kriteria
Calon Peserta
Latihan Kader III
Pembinaan Pasca LK I :
•Pembentukan Pola Pikir
•Penguasaan Kompetensi
Dasar
•Pelacakan potensi dan
pembentukan karakter
kepemimpinan dasar
Pembinaan Pasca LK II :
•Peningkatan
Kompetensi pilihan
•Peningkatan Pola Pikir
•Pengembangan
karakter
kepemimpinan
Pembinaan Pasca LK III :
• Pemantapan karakter
kepemimpinan
• Pemantapan pola pikir
• Pemantapan
Kompetensi pilihan
Min 1 thn Min 2 thn Mandiri
Pegawai
14. Pembentukan Kader - Fase I
Latihan Kader I:
•Memahami HMI
•Membentuk
Pola Pikir
•Memberikan
Kompetensi
Dasar
•Pembentukan
Karakter
Kepemimpinan
Dasar
Kriteria
Calon Kader:
• Telah Maperca
• Bisa baca
Al Qur’an
• Komitmen
mengikuti LK I
• Lolos
Screening
Rekrutmen :
Maperca,
Mengenal
HMI
Pembentukan
Kader Fase II
Pembentukan Pasca LK I:
1. Memahami HMI dan Diri Kader:
diperkenalkan pada
lingkungan HMI (anggota, alumni, &
pengurus), dan literatur HMI; Psikotes.
2. Membentuk Pola Pikir; diskusi/kajian
kelompok berupa study club tentang
disipilin keilmuan masing-masing ,
keislaman, dan fenomena sosial
di kampus dan daerah; Kelompok
Studi Kepribadian
3. Memberikan Kompetensi Dasar:
upgrading retorika, protokoler, teknik
diskusi, dan teknik persidangan; English
Club; Up Grading Kesekretariatan &
kebendaharaan; Up Grading Konstitusi;
Up Grading Kepengurusan; Pelatihan
Jurnalistik; dan Pelatihan Manejemen
Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan
4. Pembentukan Karakter Kepemimpinan
Dasar: Aktifitas dan Uji Perseorangan &
Kelompok seperti kepanitiaan,
kepengurusan, dll; Studi tokoh-tokoh
pemimpin nasional/dunia.
15. Pembentukan Kader - Fase II
Latihan Kader II:
•Pengembangan
Pola Pikir
•Peningkatan
Kompetensi
•Pengembangan
karakter
kepemimpinan
Kriteria
Calon Peserta:
• Telah 1 thn LK I
• Membuat karya
tulis ilmiah
• Telah terlibat
dlm minimal 2x
kegiatan
• Komitmen
mengikuti LK II
• Lolos
Screening
Pembentukan Pasca LK II:
1. Mengembangkan Pola Pikir :
diskusi/kajian kelompok berupa study
club tentang keumatan, keindonesiaan/
kebangsaan; dan menjadi instruktur di
pelatihan/diskusi HMI.
3. Meningkatkan Kompetensi :
English Club, pelatihan pengembangan
profesi dan kewirausahaan, pelatihan
Pengelola Latihan, pelatihan Advokasi,
Latihan Instruktur, Kursus Metodologi
Riset, Latihan Analisis Sosial (Ansos),
dan Kursus Ideopolitor Stratak.
4. Pembentukan Karakter Kepemimpinan
Dasar: Aktifitas dan Uji Perseorangan &
Kelompok; studi kasus pemimpin-
pemimpin dunia Islam; terlibat dalam
kepengurusan dan kepanitiaan.
Pembentukan
Kader
Fase I
Pembentukan
Kader Fase III
16. Pembentukan Kader - Fase III
Latihan Kader III:
•Pemantapan
karakter
kepemimpinan
•Pemantapan
Pola Pikir
•Pemantapan
Kompetensi
Kriteria
Calon Peserta:
• Telah 2 thn LK II
• Membuat karya
tulis ilmiah
• Telah terlibat
dlm minimal 5x
kegiatan
• Komitmen
mengikuti LK III
• Lolos
Screening
Pembentukan Pasca LK III:
1. Pemantapan Karakter Kepemimpinan:
Aktif menjadi pengurus/panitia;
tanggung jawab peran kultural dan
struktural; Sekolah Kepemimpinan HMI
(Sespim);
2. Pemantapan Pola Pikir :
Kelompok Kajian permasalahan
nasional dan internasional, pengelola
dan instruktur pelatihann-pelatihan.
3. Pemantapan Kompetensi :
Perintisan jalur profesi,
pembangunan networking, dan magang
Pembentukan
Kader
Fase II
Pengabdian
Kader
17. Pengabdian Kader
Ruang Pengabdian Saat
Ini
Ruang Pengabdian Ke Depan
Birokrasi, Politisi
dan BUMN
Akademisi, Pers
& Aktifis LSM
Swasta
Swasta
Birokrasi, Politisi
dan BUMN
Pers,
Akademisi,
& Aktifis LSM
18.
19. 2.4. Wujud Profil Kader HMI
• Wujud Profil Kader HMI Ideal adalah insan yang
memiliki lima kualitas insan cita, yakni insan
kademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan Islam,
dan bertanggung jawab.
• Profil ‘Muslim-Intelektual-Profesional’ dihilangkan
saja karena substansinya sama saja dengan lima
kualitas insan cita di atas, bahkan terjadi
penurunan makna karena makna ‘profesional’
cenderung berarti pegawai/eksekutif (yang
bekerja secara profesional). Hal ini tentu
bertentangan dengan semangat kemandirian yang
coba dibangun.
20. Bab III Rekrutmen Kader
3.1 Pengertian Rekrutmen :
Rekrutmen Kader adalah ikhtiar aktif dan terencana untuk
mendapatkan input calon kader yang berkualitas bagi proses
Pembentukan Kader HMI dalam rangka mencapai tujuan HMI.
Rekruetmen Kader meliputi masa Pra Perguruan Tinggi dan masa
Perguruan Tinggi.
3.2 Prinsip Rekrutmen :
• Rekrutmen kader ditempatkan sebagai bagian tak terpisahkan dalam
proses perkaderan HMI. Keberadaannya merupakan tahapan awal yang
turut mempengaruhi kualitas tahapan Pembentukan Kader dan
Pengabdian Kader.
• Rekrutmen kader difokuskan pada calon kader/mahasiswa Islam yang
berkualitas. Ukuran kualitas dilihat dari tingginya potensi akademik-
intelektual, kemampuan menjalin hubungan sosial dan berorganisasi,
kesalehan, kepeduliannya terhadap umat dan bangsa, dan potensi
kepemimpinan. Kader yang direkrut diharapkan memiliki potensi yang
tinggi dengan titik tekan jenis kualitas yang beragam.
• Rekrutmen kader tidak berorientasi pada kuantitas atau banyaknya
kader yang berhasil direkrut. Namun demikian tetap dibutuhkan
pentargetan jumlah kader yang akan direkrut. Target jumlah kader yang
direkrut disesuaikan dengan kemampuan organisasi untuk membentuk
kader yang berkualitas.
21. Bab III Rekrutmen
3.3. Metode Rekrutmen
• Metode Rekrutmen di laksanakan pada dua lingkungan yakni
lingkungan pra perguruan tinggi dan pada masa awal mahasiswa
masuk di perguruan tinggi.
• Di dua lingkungan tersebut dilakukan dua strategi sekaligus, yakni (1)
Strategi membangun kesadaran berorganisasi/menjadi aktivis pada
kalangan siswa/mahasiswa, disebut Strategi Prakondisi, (2) Strategi
memperkenalkan HMI kepada siswa/mahasiswa dan memasukkan
mereka dalam lingkungan HMI, disebut Strategi KDI (Kenal-Dekat-
Ikat).
• Instrumen untuk memperkenalkan HMI dilakukan diantaranya
dengan menyelenggarakan Maperca.
• Memperkenalkan HMI lewat pamflet,spanduk yang dilakukan oleh
pengurus Komisariat pada penyambutan mahasiswa baru di kampus
masing-masing.
• Pengurus HMI Komisariat harus berperan aktif dalam setiap
penerimaan mahasiswa baru di kampus masing-masing.
22. Bab IV Pembentukan Kader
4.1. Latihan Kader I
4.1.1. Kriteria Peserta LK I
• Calon peserta telah mengikuti Maperca
• Calon peserta dapat membaca Al Qur’an
• Calon peserta mengetahui cara melaksanakan shalat fardhu.
• Calon peserta memiliki komitmen untuk mengikuti proses LK I dengan baik
hingga selesai.
• Calon peserta lolos screening yang dilaksanakan oleh panitia.
• Dll disesuaikan dengan kebutuhan Cabang/Komisariat setempat.
4.1.2. Pedoman Umum Penyelenggaraan LK I
• LK I diselenggarakan oleh Komisariat/Cabang Persiapan atau Cabang penuh
dlm kondisi tertentu, dengan skala penyelenggaraan tingkat Cabang atau
maksimal tingkat Propinsi dlm kondisi tertentu.
• LK I dikelola oleh Badan Pengelola Latihan Cabang/Komisariat/individu-
individu yang telah memperoleh lisensi sebagai pengelola/instruktur di LK I.
• Manajemen dan Materi dalam LK I berupaya membentuk tiga dimensi
peserta sekaligus, yakni dimensi spiritual quotion, emotional quotion, dan
intelligence quotion. Oleh karena itu, LK I yang ideal dimulai dengan shalat
malam (dini hari) dan diakhiri pada petang hari (maghrib).
• LK I diselenggarakan dalam satu kesatuan waktu, dan dalam kondisi
tertentu dapat dipecah dalam satuan waktu yang berbeda-beda dengan
tidak mengurangi kualitasnya. LK I yang kedua, disebut dengan LK I Sistem
Kredit.
23. Bab IV Pembentukan Kader
4.1.2.1. Pedoman Umum Pengelolaan LK I
• LK I dikelola oleh seorang Master of Training dan
maksimal 5 orang anggota Tim Master.
• LK I diikuti oleh maksimal 50 orang peserta.
• Seleksi peserta dilakukan oleh Steering Committee di
bawah panduan dan pengawasan Tim Master.
• LK I dikelola dengan memperhatikan kondisi dan
perkembangan peserta dari aspek daya tangkap,
keaktifan, kedisiplinan, dan perkembangan
pemikirannya.
• LK I dikelola dengan berupaya menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan penuh kekhidmatan
• Pengelola maupun peserta LK I senantiasa menjaga
kedisiplinan dan etika yang berlaku di masyarakat
setempat selama LK I berlangsung di dalam maupun di
luar ruang LK I.
24. Bab IV Pembentukan Kader
4.1.2.2. Pedoman Materi LK I
• Materi-materi dalam LK I bertujuan untuk membentuk pola pikir,
memberikan pemahaman konseptual dan kompetensi dasar, dan
membentuk karakter kepemimpinan dasar.
• Materi LK I terdiri dari materi wajib nasional dan materi tambahan
sesuai kebutuhan dan kreatifitas masing-masing penyelenggara.
• Materi wajib nasional yang bersifat peningkatan pemahaman
konseptual dan pembentukan pola pikir adalah Sejarah HMI,
Konstitusi HMI, Mission HMI, Organisasi dan Manajemen,
Kepemimpinan, Pengantar Filsafat Ilmu, Nilai-Nilai Dasar Perjuangan,
Mengenal Badan Khusus HMI, dan Refleksi Kemanusiaan.
• Materi wajib nasional yang bersifat pembentukan kompetensi dasar
adalah penyampaian materi Sejarah HMI dan Organisasi dan
Manajemen menggunakan bahasa Inggris/Arab; dan materi Retorika,
Metode Diskusi dan Teknik Persidangan;
• Materi wajib nasional yang bertujuan untuk membentuk karakter
Kepemimpinan dasar adalah materi Kepemimpinan. Selain itu,
karakter kepemimpinan dasar dapat dibentuk melalui penciptaan
suasana dan aktifitas di dalam maupun di luar forum selama LK I
berlangsung.
• Penyampaian masing-masing materi diupayakan menyentuh sekaligus
dimensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual peserta.
25. Bab IV Pembentukan Kader
4.2. Pembinaan Pasca LK I
1. Memahami HMI dan Diri Kader:
Kader diperkenalkan pada lingkungan HMI (anggota,
alumni, & pengurus), dan literatur HMI; dan Psikotes
untuk melacak potensi kader.
2. Membentuk Pola Pikir;
diskusi/kajian kelompok berupa study club tentang
disipilin keilmuan masing-masing , keislaman, dan
fenomena sosial di kampus dan daerah; Kelompok Studi
Kepribadian
3. Memberikan Kompetensi Dasar:
Upgrading retorika, protokoler, teknik diskusi, dan
teknik persidangan; English Club; Up Grading
sekretariatan & kebendaharaan; Up Grading Konstitusi;
Up Grading Kepengurusan; Pelatihan Jurnalistik; dan
Pelatihan Manejemen Perencanaan dan Pelaksanaan
Kegiatan
4. Pembentukan Karakter Kepemimpinan Dasar:
Aktifitas dan Uji Perseorangan & Kelompok seperti
kepanitiaan, kepengurusan, dll; Studi tokoh-tokoh
pemimpin nasional/dunia.
26. Bab IV Pembentukan Kader
4.3. Latihan Kader II
4.3.1. Kriteria Peserta LK II
• Calon peserta telah mengikuti LK I minimal 1 tahun.
• Calon peserta memiliki komitmen untuk mengikuti
proses LK II dengan baik hingga selesai.
• Calon peserta harus membuat karya tulis tentang tema
yang ditentukan panitia. Karya tulis harus orisinal, ditulis
dengan kaidah ilmiah.
• Calon peserta harus telah pernah terlibat aktif dalam
kepanitian yang dilaksanakan oleh HMI maupun
organisasi kampus minimal 2 kali kegiatan.
• Calon peserta lolos screening yang dilaksanakan oleh
panitia.
• Dll disesuaikan dengan kebutuhan Cabang/Komisariat
setempat.
27. Bab IV Pembentukan Kader
4.3.2. Pedoman Umum Penyelenggaraan LK II
• LK II diselenggarakan oleh Cabang Penuh yang telah
memperoleh lisensi dari PB HMI dengan skala
penyelenggaraan tingkat Badko atau maksimal
mengundang cabang-cabang dari 2 wilayah Badko lain
yang terdekat dengan kedudukan cabang tersebut.
• LK II dikelola oleh Badan Pengelola Latihan
Cabang/individu-individu yang telah memperoleh lisensi
sebagai pengelola/instruktur di LK II.
• Manajemen dan Materi dalam LK II berupaya
membentuk tiga dimensi peserta sekaligus, yakni
dimensi spiritual quotion, emotional quotion, dan
intelligence quotion. Oleh karena itu, LK II yang ideal
dimulai dengan shalat malam (dini hari) dan diakhiri
pada petang hari (maghrib).
• LK II diselenggarakan dalam satu kesatuan waktu.
28. Bab IV Pembentukan Kader
4.3.2.1. Pedoman Umum Pengelolaan LK II
• LK II dikelola oleh seorang Master of Training dan maksimal 7 orang
anggota Tim Master.
• LK II diikuti oleh maksimal 50 orang peserta.
• Seleksi peserta dilakukan oleh Steering Committee di bawah
panduan dan pengawasan Tim Master.
• LK II dikelola dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan
peserta dari aspek daya tangkap, keaktifan, kedisiplinan,
perkembangan potensi kepemimpinan dan perkembangan
pemikirannya.
• LK II dikelola dengan berupaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan penuh kekhidmatan serta pertukaran
ide/gagasan yang bebas.
• Pengelola maupun peserta LK II senantiasa menjaga kedisiplinan
dan etika yang berlaku di masyarakat setempat selama LK II
berlangsung di dalam maupun di luar ruang LK II.
29. Bab IV Pembentukan Kader
4.3.2.2. Pedoman Materi LK II
• Materi-materi dalam LK II bertujuan untuk meningkatkan pola pikir,
meningkatkan potensi kepemimpinan, dan meningkatkan kompetensi.
• Materi LK II terdiri dari materi wajib nasional dan materi tambahan
sesuai kebutuhan dan kreatifitas masing-masing penyelenggara.
• Materi wajib nasional yang bersifat peningkatan pola pikir adalah
Pendalaman Mission HMI, Sistem Perkaderan HMI, Pendalaman Nilai-
Nilai Dasar Perjuangan, Wawasan Keindonesiaan, Ideopolitor Strategi
dan Taktik, dan Geopolitik Asia Tenggara.
• Materi wajib nasional yang bersifat peningkatan kompetensi adalah
penyampaian materi Manajemen Organisasi di Era Informasi dan
Sistem Perkaderan HMI menggunakan bahasa Inggris/Arab; skenario
masa depan; dan materi manajemen konflik.
• Materi wajib nasional yang bersifat peningkatan potensi
kepemimpinan adalah Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi di
Era Informasi.
• Penyampaian masing-masing materi diupayakan menyentuh sekaligus
dimensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual peserta.
30. Bab IV Pembentukan Kader
4.4. Pembinaan Pasca LK II
1. Mengembangkan Pola Pikir :
Diskusi/kajian kelompok berupa study club tentang keumatan,
keindonesiaan/kebangsaan; dan menjadi instruktur di
pelatihan/diskusi HMI.
2. Meningkatkan Kompetensi :
English Club, pelatihan pengembangan profesi dan kewirausahaan,
Pelatihan Pengelola Latihan, pelatihan Advokasi, Latihan Instruktur,
Kursus Metodologi Riset, Latihan Analisis Sosial (Ansos), dan Kursus
Ideopolitor Stratak.
3. Pembentukan Karakter Kepemimpinan :
Aktifitas dan Uji Perseorangan & Kelompok; studi kasus pemimpin-
pemimpin dunia Islam; terlibat dalam kepengurusan dan kepanitiaan.
31. Bab IV Pembentukan Kader
4.5. Latihan Kader III
4.5.1. Kriteria Peserta LK III
• Calon peserta telah mengikuti LK II minimal 2 tahun.
• Calon peserta memiliki komitmen untuk mengikuti
proses LK III dengan baik hingga selesai.
• Calon peserta harus membuat karya tulis tentang tema
yang ditentukan panitia. Karya tulis harus orisinal, ditulis
dengan kaidah ilmiah.
• Calon peserta harus telah pernah terlibat aktif dalam
kepanitian yang dilaksanakan oleh HMI maupun
organisasi kampus minimal 5 kali kegiatan.
• Calon peserta lolos screening yang dilaksanakan oleh
panitia.
• Dll disesuaikan dengan kebutuhan Cabang/Komisariat
setempat.
32. Bab IV Pembentukan Kader
4.5.2. Pedoman Umum Penyelenggaraan LK III
• LK III diselenggarakan oleh Badko yang telah
memperoleh lisensi dari PB HMI dengan skala
penyelenggaraan tingkat nasional.
• LK III dikelola oleh Badan Pengelola Latihan PB
HMI/Badko/individu-individu yang telah memperoleh
lisensi sebagai pengelola/instruktur di LK III.
• Manajemen dan Materi dalam LK III berupaya
membentuk tiga dimensi peserta sekaligus, yakni
dimensi spiritual quotion, emotional quotion, dan
intelligence quotion. Oleh karena itu, LK III yang ideal
dimulai dengan shalat malam (dini hari) dan diakhiri
pada petang hari (maghrib).
• LK III diselenggarakan dalam satu kesatuan waktu.
33. Bab IV Pembentukan Kader
4.5.2.1. Pedoman Umum Pengelolaan LK III
• LK III dikelola oleh seorang Master of Training dan maksimal 7
orang anggota Tim Master.
• LK III diikuti oleh maksimal 50 orang peserta.
• Seleksi peserta dilakukan oleh Steering Committee di bawah
panduan dan pengawasan Tim Master.
• LK III dikelola dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan
peserta dari aspek daya tangkap, keaktifan, kedisiplinan,
perkembangan potensi kepemimpinan dan perkembangan
pemikirannya.
• LK III dikelola dengan berupaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan penuh kekhidmatan serta pertukaran
ide/gagasan yang bebas.
• Pengelola maupun peserta LK III senantiasa menjaga kedisiplinan
dan etika yang berlaku di masyarakat setempat selama LK III
berlangsung di dalam maupun di luar ruang LK III.
34. Bab IV Pembentukan Kader
4.5.2.2. Pedoman Materi LK III
• Materi-materi dalam LK III bertujuan untuk memantapkan karakter
kepemimpinan, pemantapan pola pikir dan pemantapan pola pikir.
• Materi LK III terdiri dari materi wajib nasional dan materi tambahan
sesuai kebutuhan dan kreatifitas masing-masing penyelenggara.
• Materi wajib nasional yang bersifat pemantapan pola pikir adalah
Pendalaman Mission HMI, Pendalaman OMK, Pendalaman Nilai-Nilai
Dasar Perjuangan, dan Wawasan Internasional.
• Materi wajib nasional yang bersifat pemantapan kompetensi adalah
penyampaian materi OMK menggunakan bahasa Inggris/Arab; dan
materi rekayasa sosial.
• Materi wajib nasional yang bersifat pemantapan kepemimpinan
• Penyampaian masing-masing materi diupayakan menyentuh sekaligus
dimensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual peserta.
35. Bab IV Pembentukan Kader
4.6. Pembinaan Pasca LK III
1. Pemantapan Karakter Kepemimpinan:
Aktif menjadi pengurus/panitia; tanggung jawab
peran kultural dan struktural; Sekolah Kepemimpinan
HMI (Sespim);
2. Pemantapan Pola Pikir :
Kelompok Kajian permasalahan nasional dan
internasional,
pengelola dan instruktur pelatihann-pelatihan.
3. Pemantapan Kompetensi :
Perintisan jalur profesi, Pembangunan networking
dan magang di perusahaan/birokrasi/lembaga
pemerintahan
36. Bab V Pengabdian Kader
• Pengadian kader pada prinsipnya dilakukan bukan saja pasca di HMI ketika
sudah memasuki dunia nyata melainkan juga harus dilakukan pada masa di
HMI/kampus. Hanya saja proses pengabdian tersebut dipandang sebagai
proses latihan dan untuk menjaga dan meningkatkan semangat
pengabdian dalam diri kader.
• Pengadian yang dimaksud adalah pengabdian pada misi HMI yang diangkat
dari Islam dan nasionalisme Indonesia yakni derivasi dari tujuan HMI
‘bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang
diridhai Allah SWT’.
• Spirit pengabdian merupakan panduan spiritual, emosional, dan pola pikir
agar dalam membangun usaha atau karir kita tidak jatuh pada riya’ dan
materialisme. Spirit dasar pengabdian adalah keikhlasan dan rasa tanggung
jawab.
• Sektor pengabdian yang paling utama bagi seorang kader adalah sektor
yang memiliki dampak positif paling luas, efektif, dan langsung kepada
umat dan bangsa dalam rangka perwujudan masyarakat adil makmur yang
diridhai oleh Allah SWT.
• Berkaca pada mainstream yang ada saat ini, sepatutnya ke depan sektor
pengabdian yang diutamakan untuk dituju adalah sektor dunia usaha dan
bidang pengembangan sains dan teknologi, serta berupaya berkiprah di
lembaga/perusahaan berskala multinasional.
37. Bab VI Implementasi Pedoman Perkaderan
• Pedoman perkaderan ini sebelum
diimplementasikan agar disosialisasikan dan
dilakukan persiapan perangkat-perangkatnya.
• Pedoman perkaderan ini harus
diimplementasikan dengan menggunakan
sistem percontohan secara kelembagaan
maupun perseorangan sebagai teladan dan juga
untuk menjaga standar kualitas.
• Pihak/orang yang mengelola pelatihan dan
menjalankan sistem perkaderan dalam
pedoman perkaderan ini harus pernah dilatih
dan memperoleh lisensi dari PB HMI.
38. Bab VII Evaluasi Perkaderan
• Evaluasi perkaderan terdiri dari dua jenis, yakni 1)
evaluasi (isi) pedoman perkaderan untuk melihat
apakah ketentuan dalam pedoman perkaderan tersebut
masih relevan atau tidak dan 2) evaluasi praktek
pelaksanaan pedoman perkaderan untuk melihat
apakah pedoman perkaderan sudah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan atau tidak.
• Kedua bentuk evaluasi tersebut menggunakan metode
dan instrumen yang berbeda sehingga tidak dapat
disatukan.
• Namun demikian, kedua bentuk evaluasi tersebut saling
berhubungan dan dapat saling mempengaruhi.
39. Success Key Perkaderan HMI;
• Visi : Membangun SDM dan Pemimpin Abad XXI yang memiliki 5
kualitas insan cita.
• Konsisten dengan Sistem dan Disiplin dengan Proses/Tahapan.
• Senantiasa up to date, Kreatif dan Inovatif terhadap perkembangan
lingkungan dan iptek.
• Regenerasi yang normal; sistem promosi dan sanksi yang
proporsional.
• Membangun figur teladan sebagai cerminan keberhasilan proses
perkaderan.
• Jadilah learning people dan learning organization yang senantiasa
haus ilmu dan pembelajaran.
• Prioritaskan rekrut yang berkualitas/potensial karena mereka adalah
magnet yang akan menarik yang lainnya.
• Baca basic needs dan basic interests mahasiswa, umat, dan bangsa.
• Kukuhkan dalam hati suatu niatan bahwa apa yang dilakukan semata
dalam rangka beribadah dan mengharapkan ridha Allah SWT.