SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
REVIEW
"Perencanaan Tenaga Kerja"
(Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah)
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Kondisi pabrik mempengaruhi akan kebutuhan akan bagian
personalia.Pabrik yang masih kecil mungkin tidak memerlukan bagian personalia
yang tersendiri. Sebaliknya pabrik yang telah menjadi besar sangat memerlukan
adanya bagian personalia. Meskipun demikian fungsi personalia harus diketahui
oleh pimpinan pabrik walau pabrik tersebut masih kecil.
Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang
terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan
karyawannya. Pengelolaan dari fungsi personalia ini antara lain bertanggung
jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya.
Termasuk di dalamnya pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan,
filling dokumen dan rekruitmen.
Karena itu manajemen personalia ini menyangkut usaha untuk
menciptakan kondisi dimana setiap karyawan didorong untuk memberikan
sumbangan sebaik mungkin bagi majikannya, karena tidak dapat mengharapkan
efisiensi yang maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan.
Tujuan manajemen personalia berhubungan dengan tujuan perusahaan
secara umum. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan berusaha untuk
menimbulkan efisiensi dalam bidang tenaga kerja sebagai efisiensi keuntungan
dan kontinuitas. Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu Production
Minded (efisiensi dan daya guna) dan People Minded (Kerja sama) (Manullang,
2001:165).
Tugas yang paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan
tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing
bagian dalam perusahaan. Ini berarti bagian personalia memberikan layanan
kepada bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan tugasnya.
1.2 Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar
Perencanaan dan pengendalian produksi diharapkan dapat :
 Menjelaskan tentang prinsip dan fungsi personalia, Jenis tenaga kerja pada
perusahaan perikanan
 Menjelaskan tentang pengelompokan jam kerja pada perusahaan perikanan,
disain pekerjaan, penilaian kerja (Job evaluation), produktivitas kerja,
kompensasi dan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan karyawan
2. PEMBAHASAN
2.1 Prinsip dan Fungsi Personalia
Prinsip yang harus dianut oleh pimpinan pabrik berkaitan dengan
personalia ialah mengusahakan terdapatnya hubungan yang memuaskan di antara
pekerja dengan pekerjaannya dalam melakukan kegiatan produksi. Sedangkan
untuk Fungsi manajemen personalia terdiri dari :
1. Perencanaan. Perencanaan berarti menentukan program personalia yang
akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Tujuan ini memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia.
2. Pengorganisasian. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang
harus dijalankan oleh karyawannya, maka manajer personalia harus
membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan
antara jabatan personalia dan faktor-faktor fisik. Organisasi merupakan
suatu alat untuk mencapai tujuan.
3. Pengarahan. Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah
mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, fungsi
selanjutnya adalah mengadakan pengarahan terhadap pekerjaan. Fungsi itu
berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara efektif.
4. Pengawasan. Pengawasan adalah mengamati dan membandingkan
pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi
penyimpangan. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi yang
menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesui dengan rencana
personalia yang dirumuskan sebagi dasar analisis dari tujuan organisasi
fundamental.
Fungsi manajemen personalia secara operasionalnya terdiri dari :
1. Pengadaan adalah menyediakan sejumlah tertentu karyawan dan jenis
keahlian yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan
tersebut menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses
seleksi dan penempatan kerja.
2. Pengembangan karyawan yang telah diperoleh dengan malalui pelatihan
dengan tujuan untuk mengembagkan ketrampilan.
3. Pemberian kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil dan
layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka dalam
mencapai tujuan perusahaan.
4. Pengintegrasian adalah menyangkut penyesuaian keinginan dari individu
dengan keungan pihak perusahaan dan masyarakat.
5. Pemeliharaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang
telah ada.
2.2 Jenis Tenaga Kerja
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja.
Batas usia kerja di Indonesia ialah minimum 10 Tahun, tanpa batas usia
maksimum.
Buruh adalah mereka yang berkerja pada usaha perorangan dan di berikan
imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut
diberikan secara harian. Buruh ada 2 yaitu Tenaga Kerja Harian ( Harian Tetap
dan Harian Lepas) dan Tenaga Kerja Borongan, yaitu :
1. Tenaga Kerja Tetap
Tenaga kerja tetap (permanent employee) yaitu pekerja yang memiliki perjanjian
kerja dengan pengusaha untuk jangka waktu tidak tertentu (permanent). Tenaga
kerja tetap, menurut PMK-252 ditambahkan menjadi sebagai berikut : Pegawai
tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah
tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan
pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan
secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu
jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full
time) dalam pekerjaan tersebut.
2. Tenaga Kerja Lepas
Pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas adalah pegawai yang hanya
menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan
jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian
suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja. Yang di dapat atau Hak
Teanaga kerja Lepas yaitu mendapat gaji sesuai kerjanya atau waktu kerja
mereka, tanpa mendapat jaminan sosial. Karena Tenaga Kerja tersebut bersifat
kontrak, setelah kontrak selesai, hubungan antara pekerja dan pemberi kerja pun
juga selesai.
Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah
harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan
secara bulanan;
1. Upah harian adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh
pegawai yang terutang atau dibayarkan secara harian.
2. Upah mingguan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh
pegawai yang terutang atau dibayarkan secara mingguan.
3. Upah satuan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh
pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan jumlah unit hasil
pekerjaan yang dihasilkan.
4. Upah borongan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh
pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan penyelesaian suatu
jenis pekerjaan tertentu.
3. Tenaga Kerja Borongan
Borongan atau pocokan yaitu hubungan kerja berdasarkan kerja borongan lepas
dengan pembagian hasil menurut upah atas satuan hasil kerja atau upah yang
diterima berdasarkan barang yang dapat diselesaikannya.
2.3 Pengelompokan Jam Kerja
Jam Kerja, waktu Istirahat kerja, waktu lembur diatur dalam pasal 77
sampai pasal 85 Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Di
beberapa perusahaan, jam kerja,waktu istirahat dan lembur dicantumkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan
pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari atau malam hari. Jam Kerja bagi para
pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1,
Undang-Undang No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan
ketentuan jam kerja.
1. Jam Kerja Umum
Untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya
adalah 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan untuk
karyawan dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8 jam
dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu.
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja
yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari
ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai
waktu kerja lembur sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur. Akan tetapi,
ketentuan waktu kerja tersebut tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan
tertentu seperti misalnya pekerjaan di pengeboran minyak lepas pantai, sopir
angkutan jarak jauh, penerbangan jarak jauh, pekerjaan di kapal (laut), atau
penebangan hutan.
2. Jam Kerja Shift
Ada pula pekerjaan-pekerjaan tertentu yang harus dijalankan terus-
menerus, termasuk pada hari libur resmi (Pasal 85 ayat 2 UNDANG-UNDANG
No.13/2003). Pekerjaan yang terus-menerus ini kemudian diatur dalam
Kepmenakertrans No. Kep-233/Men/2003 Tahun 2003 tentang Jenis dan Sifat
Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus. Dan dalam penerapannya tentu
pekerjaan yang dijalankan terus-menerus ini dijalankan dengan pembagian waktu
kerja ke dalam shift-shift.
Pengaturan jam kerja dalam sistem shift diatur dalam Undang-Undang
no.13/2003 mengenai Ketenagakerjaan yaitu diatur dalam pasal-pasal sebagai
berikut:
· Jika jam kerja di lingkungan suatu perusahaan atau badan hukum lainnya
(selanjutnya disebut “perusahaan”) ditentukan 3 (tiga) shift, pembagian setiap
shift adalah maksimum 8 jam per-hari, termasuk istirahat antar jam kerja (Pasal
79 ayat 2 huruf a Undang-Undang No.13/2003)
· Jumlah jam kerja secara akumulatif masing-masing shift tidak boleh lebih dari
40 jam per minggu (Pasal 77 ayat 2 Undang-Undang No.13/2003).
· Setiap pekerja yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja 8 jam/hari per-shift
atau melebihi jumlah jam kerja akumulatif 40 jam per minggu, harus
sepengetahuan dan dengan surat perintah (tertulis) dari pimpinan (management)
perusahaan yang diperhitungkan sebagai waktu kerja lembur (Pasal 78 ayat 2
Undang-Undang No.13/2003).
2.4 Perluasan Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas - tugas yang akan
dilaksanakan, metode --- metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas -
tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di
dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang
dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian,
pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi
kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Menurut Simamora (2004:118) teknik -
teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara :
1. Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang mengarah
kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan
atau dipecah - pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa
operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama - sama sehingga pekerjaan
dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa
pekerjaan - pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan
kebosanan yang tinggi.
2. Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan
membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi
atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat
pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan
diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena
para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu
menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
3. Pemekaran pekerjaan Horizontal
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan
mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi
pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian - bagian yang
berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau
bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan
kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja
disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti
dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal,
maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan - pekerjaan yang
sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
4. Pemerkayaan Pekerjaan Vertikal
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari
para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan
yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang - ulang. Program ini
memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan
pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan
pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada
pekerjaan - pekerjaan yang berada diatasnya yang masih mempunyai fungsi yang
bersamaan
2.5 Penilaian Pekerjaan
Kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang
ditetapkan dalam pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu
kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan. Suatu
kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan
kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan
kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini
berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara
keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu
evaluasi, yang kemudian dikenal dengan penilaian kinerja.Penilaian kinerja
merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum
digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara
pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang
diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama
lain. Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses
pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat
bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada.
a. Ranking method
Dalam metode ini penilaian kerja didasarkan pada perbandingan pekerjaan
yang satu dengan yang lainnya sama tingkatannya, lebih tinggi atau lebih
rendah. Perbandingan kerja didasarkan pada kewajiban, tangggung jawab dan
syarat lainnya menurut kebutuhan perusahaan. Untuk mengadakan
perbandingan rangking digunakan pedoman misalnya pendidikan,
pengalaman, komplek tidaknya fungsi yang harus dijalankan, banyak tidaknya
skill yang dibutuhkan maupun berat ringannya tugas yang dipikul.
b. Classification method
Metode ini lebih teliti jika dibandingkan dengan metode ranking. Dalam
metode ini telah digunakan skala sebagai alat pengukur. Dasar metode ini
adalah dalam suatu range sejumlah pekerjaan akan ditemukan perbedaan
tingkatan atau grade dari kewajiban, tanggung jawab dan keahlian dari
pekerjaan itu. Berdasarkan tingkatan ini masing-masing pekerjaan dapat
diurutkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
c. Point method
Dalam metode ini pekerjaan yang satu dibandingkan dengan yang lain dengan
skala secara komponen demi komponen sehingga penilaian terhadap pekerjaan
tersebut menjadi lebih analitis dan lebih teliti. Skala pengukuran pekerjaan dibuat
dengan memilih sejumlah komponen yang merupakan faktor umum yaitu faktor
yang dimiliki oleh semua atau sebagian besar pekerjaan-pekerjaan yang akan
dinilai meskipun dalam tingkatan yang berbeda. Misalkan semua pekerjaan
menuntut pendidikan formal, tetapi pekerjaan yang satu menuntut lulusan SMA
sedangkan pekerjaan lainnya menuntut pendidikan SMP. Dalam skala ini
ditetapkan patokan-patokan yang merupakan persyaratan yang dituntut masing-
masing komponen pekerjaan yang tentu saja berlainan dari tingkatan pekerjaan
yang berbeda.
Tuntutan persyaratan masing-masing komponen pada masing-masing
pekerjaan kemudian diberi nilai tertentu dalam bentu butir-butir yang
mencerminkan banyak sedikitnya komponen yang bersangkutan harus
dipenuhi pada masing-masing pekerjaan. Dengan demikian, penggunaan
metode ini memungkinkan penilai menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut,
komponen demi komponen dengan membandingkannya dengan skala
pengukuran yang telah dibuat.
d. Factor comparison method
Seperti pada metode point, metode ini adalah metode kuantitatif dan analitis.
Dalam metode ini pekerjaan-pekerjaan dibandingkan antara satu dengan
lainnya dan faktor demi faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan
menurut :
- Sukar atau kompleknya pekerjaan yang terdiri : mental, skill, physical
requirements
- Pentingnya pekerjaan dilihat dari segi pertanggung jawabnya
- Kondisi kerja
2.6 Kompensasi
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil
kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun
non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan
pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia
bekerja.
Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih
dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja
yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang
ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja,
komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain
sebainya.
Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan
dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas
dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain
yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan
apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut
karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi.
Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada
organisasi / perusahaan sebagai berikut di bawah ini :
 Mendapatkan karyawan berkualitas baik
 Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang
 Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
 Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
 Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor
Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan :
1. Imbalan Ektrinsika. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain
misalnya gaji, upah, honor, bonus, komisi, insentif upah, dll. Imbalan ektrinsik
yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti :uang
cuti uang makan uang transportasi / antar jemput asuransi
jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja, uang pensiun, rekreasi, beasiswa
melanjutkan kuliah, dsb.
2. Imbalan Intrinsik Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik
dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang
jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain
2.7 Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja ( K3 )
Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan
mengevaluasi kinerja SMK3dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan
keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Perusahaan
juga harus menetapkan dan memlihara prossedur inspeksi.
Inspeksi keselamatan (safety inspection) dirancang untuk memeriksa
bidang spesifik dari organisasi untuk menemukan dan menetapkan tiap kerusakan
dalam sistem, peralatan, pabrik atau mesin, atau kesalahan operasional yang bisa
menjadi sumber kecelakaan.
a. AUDIT SISTEM MANAJEMEN KINERJA
Audit sistem manajemen kinerja harus dilakukan secara berkala untuk
mengetahui efektifitas penerapan sistem manajemen K3.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan audit sistem
manajemen K3:
- Konsultan dan keselamatan atau spesialis SDM
- Para manajer
- Pekerja/Karyawan
3. PENUTUP
Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang
terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan
karyawannya. Tugas yang paling utama dari bagian personalia adalah
menyediakan tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh
masing-masing bagian dalam perusahaan. Ini berarti bagian personalia
memberikan layanan kepada bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan
tugasnya.
Tenaga Kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja.
Batas usia kerja di Indonesia ialah minimum 10 Tahun, tanpa batas usia
maksimum. Buruh adalah mereka yang berkerja pada usaha perorangan dan di
berikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja
tersebut diberikan secara harian. Buruh ada 2 yaitu Tenaga Kerja Harian ( Harian
Tetap dan Harian Lepas) dan Tenaga Kerja Borongan.
Jam Kerja dibagi menjadi 2 yaitu jam kerja umum dan shift. Jam kerja
umum yaitu karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah 7
jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan untuk karyawan dengan
5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8 jam dalam 1 hari dan 40
jam dalam 1 minggu. Sedangkan shift yaitu jika jam kerja di lingkungan suatu
perusahaan atau badan hukum lainnya (selanjutnya disebut “perusahaan”)
ditentukan 3 (tiga) shift, pembagian setiap shift adalah maksimum 8 jam per-hari.
Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan
hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan
dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan
pegawai maupun perusahaan. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang
kemudian dikenal dengan penilaian kinerja.Penilaian kinerja merupakan metode
mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan. Perusahaan
dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan
penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta : Graha Indonesia.
Arto, Sugi. 2014. Peraturan Kerja Harian Atau Karyawan.
http://artonang.blogspot.com/2014/12/peraturan-kerja-harian-atau-
karyawan.html
Bagus, Deny. 2009. Penilaian Kinerja Karyawan : Definisi, Tujuan dan Manfaat.
Jurnal Manajemen. http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan-
definisi.html
Fahruddin, Muhammad. 2103. Jam Kerja Di Indonesia Menurut Undang-Undang
No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
http://mfahruddin8.blogspot.com/
Godam. 2001. Pengertian Kompensasi & Jenis/Macam Kompensasi SDM - Upah,
Gaji, Insentif, Tunjangan, Dsb. Artikel.
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-kompensasi-jenis-
macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb.html
Hidjrachinan Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia,. Edisi
4, Yogyakarta: Pustaka Binawan Presindo.
Lucky, Ririn. 2014. Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja. Makalah.
http://ririnluck.blogspot.com/2014/03/makalah-kesehatan-keselamatan-
dan.html
Manullang. M., Marihot. Manullang. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Singarimbun. 2011. Desain Pekerjaan. Respository US.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27950/4/Chapter
%20II.pdf
Perencanaan Tenaga Kerja

More Related Content

What's hot

makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
 
Peran manajemen dalam organisasi
Peran manajemen  dalam organisasiPeran manajemen  dalam organisasi
Peran manajemen dalam organisasiMuhammad Kurniawan
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerjagreeneyes85
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekDoraIsnainiPutri
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaahmad fauzan
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaShelly Intan Permatasari
 
Metode mengumpulkan data analisa jabatan
Metode mengumpulkan data analisa jabatan Metode mengumpulkan data analisa jabatan
Metode mengumpulkan data analisa jabatan AnnisaRizki16
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisMang Engkus
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKNihayatul Mashumah
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategikju haeri
 

What's hot (20)

Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)
 
6 FERTILITAS - Copy.ppt
6 FERTILITAS - Copy.ppt6 FERTILITAS - Copy.ppt
6 FERTILITAS - Copy.ppt
 
Peran manajemen dalam organisasi
Peran manajemen  dalam organisasiPeran manajemen  dalam organisasi
Peran manajemen dalam organisasi
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Inisiasi 3 new
Inisiasi 3 newInisiasi 3 new
Inisiasi 3 new
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasa
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
 
Metode mengumpulkan data analisa jabatan
Metode mengumpulkan data analisa jabatan Metode mengumpulkan data analisa jabatan
Metode mengumpulkan data analisa jabatan
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
 
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIKCONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
CONTOH SOAL MATKUL MANAJEMEN LOGISTIK
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 

Viewers also liked

Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahan
Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahanMerevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahan
Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahanSumardiono dion
 
Management accounting
Management accountingManagement accounting
Management accountingDian Rahmah
 
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapEkonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapMarwah Nur Azizah
 
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanKebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanervinjmb
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranSri Win
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkVevina Ictus
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...CATUR FEBRI
 
perencanaan sdm
 perencanaan sdm perencanaan sdm
perencanaan sdmega leovani
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaAdrian Tabeney
 
Analisis permintaan dan penawaran
Analisis permintaan dan penawaranAnalisis permintaan dan penawaran
Analisis permintaan dan penawaranHaniatur Rohmah
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregateAbrianto Nugraha
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerialIffa Tabahati
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiAncilla Kustedjo
 
Makalah perencanaan-sdm
Makalah perencanaan-sdmMakalah perencanaan-sdm
Makalah perencanaan-sdmandi_nugraha
 

Viewers also liked (20)

Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahan
Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahanMerevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahan
Merevolusi persepsi belajar bicara bahasa inggris melalui pengasahan
 
Management accounting
Management accountingManagement accounting
Management accounting
 
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja LengkapEkonomi Tenaga Kerja Lengkap
Ekonomi Tenaga Kerja Lengkap
 
Bab 1 permintaan tenaga kerja
Bab  1 permintaan tenaga kerjaBab  1 permintaan tenaga kerja
Bab 1 permintaan tenaga kerja
 
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanKebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguran
 
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tk
 
perencanaan SDM
perencanaan SDMperencanaan SDM
perencanaan SDM
 
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
Makalah PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUAN LOWONGAN KERJA DAN...
 
perencanaan sdm
 perencanaan sdm perencanaan sdm
perencanaan sdm
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Analisis permintaan dan penawaran
Analisis permintaan dan penawaranAnalisis permintaan dan penawaran
Analisis permintaan dan penawaran
 
Scm 07 perencanaan aggregate
Scm 07   perencanaan aggregateScm 07   perencanaan aggregate
Scm 07 perencanaan aggregate
 
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar  suatu alat pengendalian manajerialBiaya standar  suatu alat pengendalian manajerial
Biaya standar suatu alat pengendalian manajerial
 
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam OrganisasiEKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
EKMA 4116 - Modul 11 Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
 
Makalah perencanaan-sdm
Makalah perencanaan-sdmMakalah perencanaan-sdm
Makalah perencanaan-sdm
 
Manpower
ManpowerManpower
Manpower
 
Perencanaan Sdm
Perencanaan SdmPerencanaan Sdm
Perencanaan Sdm
 

Similar to Perencanaan Tenaga Kerja

TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docMeneerGultom
 
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.ppt
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.pptPERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.ppt
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.pptHamdanYuapi3
 
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...shihatin
 
Presentasi skripsi Marwah
Presentasi skripsi MarwahPresentasi skripsi Marwah
Presentasi skripsi Marwahmaz_bazz
 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaHendra Gunawan
 
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...GLC
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaSamuel Hutauruk
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiagitaselv
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahBudi Cahyadi
 
Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2dedensuheli1
 
Bab i manajemen kompensasi
Bab i  manajemen kompensasiBab i  manajemen kompensasi
Bab i manajemen kompensasiMuftadi91
 

Similar to Perencanaan Tenaga Kerja (20)

TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
 
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.ppt
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.pptPERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.ppt
PERTEMUAN 2 TANTANGANN MSDM.ppt
 
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
TRI WINDAYANI BAB II.pdf
TRI WINDAYANI BAB II.pdfTRI WINDAYANI BAB II.pdf
TRI WINDAYANI BAB II.pdf
 
Presentasi skripsi Marwah
Presentasi skripsi MarwahPresentasi skripsi Marwah
Presentasi skripsi Marwah
 
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan SederhanaPenentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
Penentuan Struktur dan Skala Upah Metode Skala Ganda Berurutan Sederhana
 
Penelitian uas
Penelitian uasPenelitian uas
Penelitian uas
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...
Contoh Perjanjian Kerja / Employment Agreement Bilingual (Beli Perjanjian ini...
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucah
 
Makalah penelitian
Makalah penelitian Makalah penelitian
Makalah penelitian
 
Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2Makalah kompensasi deden suheli 2
Makalah kompensasi deden suheli 2
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
Peraturan perusahaan
Peraturan perusahaanPeraturan perusahaan
Peraturan perusahaan
 
Bab i manajemen kompensasi
Bab i  manajemen kompensasiBab i  manajemen kompensasi
Bab i manajemen kompensasi
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
assesment n-analyst_hc
assesment n-analyst_hcassesment n-analyst_hc
assesment n-analyst_hc
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Perencanaan Tenaga Kerja

  • 1. REVIEW "Perencanaan Tenaga Kerja" (Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah)
  • 2. 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Kondisi pabrik mempengaruhi akan kebutuhan akan bagian personalia.Pabrik yang masih kecil mungkin tidak memerlukan bagian personalia yang tersendiri. Sebaliknya pabrik yang telah menjadi besar sangat memerlukan adanya bagian personalia. Meskipun demikian fungsi personalia harus diketahui oleh pimpinan pabrik walau pabrik tersebut masih kecil. Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya. Pengelolaan dari fungsi personalia ini antara lain bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya. Termasuk di dalamnya pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan, filling dokumen dan rekruitmen. Karena itu manajemen personalia ini menyangkut usaha untuk menciptakan kondisi dimana setiap karyawan didorong untuk memberikan sumbangan sebaik mungkin bagi majikannya, karena tidak dapat mengharapkan efisiensi yang maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan. Tujuan manajemen personalia berhubungan dengan tujuan perusahaan secara umum. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan berusaha untuk menimbulkan efisiensi dalam bidang tenaga kerja sebagai efisiensi keuntungan dan kontinuitas. Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu Production Minded (efisiensi dan daya guna) dan People Minded (Kerja sama) (Manullang, 2001:165). Tugas yang paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan. Ini berarti bagian personalia memberikan layanan kepada bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan tugasnya.
  • 3. 1.2 Tujuan Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar Perencanaan dan pengendalian produksi diharapkan dapat :  Menjelaskan tentang prinsip dan fungsi personalia, Jenis tenaga kerja pada perusahaan perikanan  Menjelaskan tentang pengelompokan jam kerja pada perusahaan perikanan, disain pekerjaan, penilaian kerja (Job evaluation), produktivitas kerja, kompensasi dan keamanan, keselamatan kerja dan kesehatan karyawan
  • 4. 2. PEMBAHASAN 2.1 Prinsip dan Fungsi Personalia Prinsip yang harus dianut oleh pimpinan pabrik berkaitan dengan personalia ialah mengusahakan terdapatnya hubungan yang memuaskan di antara pekerja dengan pekerjaannya dalam melakukan kegiatan produksi. Sedangkan untuk Fungsi manajemen personalia terdiri dari : 1. Perencanaan. Perencanaan berarti menentukan program personalia yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan ini memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia. 2. Pengorganisasian. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh karyawannya, maka manajer personalia harus membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan personalia dan faktor-faktor fisik. Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. 3. Pengarahan. Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara efektif. 4. Pengawasan. Pengawasan adalah mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi yang menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesui dengan rencana personalia yang dirumuskan sebagi dasar analisis dari tujuan organisasi fundamental. Fungsi manajemen personalia secara operasionalnya terdiri dari : 1. Pengadaan adalah menyediakan sejumlah tertentu karyawan dan jenis keahlian yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan tersebut menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi dan penempatan kerja. 2. Pengembangan karyawan yang telah diperoleh dengan malalui pelatihan dengan tujuan untuk mengembagkan ketrampilan.
  • 5. 3. Pemberian kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. 4. Pengintegrasian adalah menyangkut penyesuaian keinginan dari individu dengan keungan pihak perusahaan dan masyarakat. 5. Pemeliharaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada. 2.2 Jenis Tenaga Kerja Tenaga Kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batas usia kerja di Indonesia ialah minimum 10 Tahun, tanpa batas usia maksimum. Buruh adalah mereka yang berkerja pada usaha perorangan dan di berikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian. Buruh ada 2 yaitu Tenaga Kerja Harian ( Harian Tetap dan Harian Lepas) dan Tenaga Kerja Borongan, yaitu : 1. Tenaga Kerja Tetap Tenaga kerja tetap (permanent employee) yaitu pekerja yang memiliki perjanjian kerja dengan pengusaha untuk jangka waktu tidak tertentu (permanent). Tenaga kerja tetap, menurut PMK-252 ditambahkan menjadi sebagai berikut : Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut. 2. Tenaga Kerja Lepas Pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja. Yang di dapat atau Hak
  • 6. Teanaga kerja Lepas yaitu mendapat gaji sesuai kerjanya atau waktu kerja mereka, tanpa mendapat jaminan sosial. Karena Tenaga Kerja tersebut bersifat kontrak, setelah kontrak selesai, hubungan antara pekerja dan pemberi kerja pun juga selesai. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; 1. Upah harian adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara harian. 2. Upah mingguan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara mingguan. 3. Upah satuan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan. 4. Upah borongan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan penyelesaian suatu jenis pekerjaan tertentu. 3. Tenaga Kerja Borongan Borongan atau pocokan yaitu hubungan kerja berdasarkan kerja borongan lepas dengan pembagian hasil menurut upah atas satuan hasil kerja atau upah yang diterima berdasarkan barang yang dapat diselesaikannya. 2.3 Pengelompokan Jam Kerja Jam Kerja, waktu Istirahat kerja, waktu lembur diatur dalam pasal 77 sampai pasal 85 Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Di beberapa perusahaan, jam kerja,waktu istirahat dan lembur dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jam Kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari atau malam hari. Jam Kerja bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1, Undang-Undang No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja.
  • 7. 1. Jam Kerja Umum Untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan untuk karyawan dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja/buruh berhak atas upah lembur. Akan tetapi, ketentuan waktu kerja tersebut tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu seperti misalnya pekerjaan di pengeboran minyak lepas pantai, sopir angkutan jarak jauh, penerbangan jarak jauh, pekerjaan di kapal (laut), atau penebangan hutan. 2. Jam Kerja Shift Ada pula pekerjaan-pekerjaan tertentu yang harus dijalankan terus- menerus, termasuk pada hari libur resmi (Pasal 85 ayat 2 UNDANG-UNDANG No.13/2003). Pekerjaan yang terus-menerus ini kemudian diatur dalam Kepmenakertrans No. Kep-233/Men/2003 Tahun 2003 tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus. Dan dalam penerapannya tentu pekerjaan yang dijalankan terus-menerus ini dijalankan dengan pembagian waktu kerja ke dalam shift-shift. Pengaturan jam kerja dalam sistem shift diatur dalam Undang-Undang no.13/2003 mengenai Ketenagakerjaan yaitu diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut: · Jika jam kerja di lingkungan suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (selanjutnya disebut “perusahaan”) ditentukan 3 (tiga) shift, pembagian setiap shift adalah maksimum 8 jam per-hari, termasuk istirahat antar jam kerja (Pasal 79 ayat 2 huruf a Undang-Undang No.13/2003) · Jumlah jam kerja secara akumulatif masing-masing shift tidak boleh lebih dari 40 jam per minggu (Pasal 77 ayat 2 Undang-Undang No.13/2003). · Setiap pekerja yang bekerja melebihi ketentuan waktu kerja 8 jam/hari per-shift atau melebihi jumlah jam kerja akumulatif 40 jam per minggu, harus
  • 8. sepengetahuan dan dengan surat perintah (tertulis) dari pimpinan (management) perusahaan yang diperhitungkan sebagai waktu kerja lembur (Pasal 78 ayat 2 Undang-Undang No.13/2003). 2.4 Perluasan Pekerjaan Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas - tugas yang akan dilaksanakan, metode --- metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas - tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Menurut Simamora (2004:118) teknik - teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara : 1. Simplikasi pekerjaan Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yang mengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah - pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama - sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan - pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi. 2. Rotasi pekerjaan Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya. 3. Pemekaran pekerjaan Horizontal Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi
  • 9. pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian - bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan - pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya. 4. Pemerkayaan Pekerjaan Vertikal Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang - ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan - pekerjaan yang berada diatasnya yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan 2.5 Penilaian Pekerjaan Kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalam pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan. Suatu kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan penilaian kinerja.Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan. Dalam penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan
  • 10. dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain. Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada. a. Ranking method Dalam metode ini penilaian kerja didasarkan pada perbandingan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya sama tingkatannya, lebih tinggi atau lebih rendah. Perbandingan kerja didasarkan pada kewajiban, tangggung jawab dan syarat lainnya menurut kebutuhan perusahaan. Untuk mengadakan perbandingan rangking digunakan pedoman misalnya pendidikan, pengalaman, komplek tidaknya fungsi yang harus dijalankan, banyak tidaknya skill yang dibutuhkan maupun berat ringannya tugas yang dipikul. b. Classification method Metode ini lebih teliti jika dibandingkan dengan metode ranking. Dalam metode ini telah digunakan skala sebagai alat pengukur. Dasar metode ini adalah dalam suatu range sejumlah pekerjaan akan ditemukan perbedaan tingkatan atau grade dari kewajiban, tanggung jawab dan keahlian dari pekerjaan itu. Berdasarkan tingkatan ini masing-masing pekerjaan dapat diurutkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. c. Point method Dalam metode ini pekerjaan yang satu dibandingkan dengan yang lain dengan skala secara komponen demi komponen sehingga penilaian terhadap pekerjaan tersebut menjadi lebih analitis dan lebih teliti. Skala pengukuran pekerjaan dibuat dengan memilih sejumlah komponen yang merupakan faktor umum yaitu faktor yang dimiliki oleh semua atau sebagian besar pekerjaan-pekerjaan yang akan dinilai meskipun dalam tingkatan yang berbeda. Misalkan semua pekerjaan menuntut pendidikan formal, tetapi pekerjaan yang satu menuntut lulusan SMA sedangkan pekerjaan lainnya menuntut pendidikan SMP. Dalam skala ini ditetapkan patokan-patokan yang merupakan persyaratan yang dituntut masing- masing komponen pekerjaan yang tentu saja berlainan dari tingkatan pekerjaan yang berbeda.
  • 11. Tuntutan persyaratan masing-masing komponen pada masing-masing pekerjaan kemudian diberi nilai tertentu dalam bentu butir-butir yang mencerminkan banyak sedikitnya komponen yang bersangkutan harus dipenuhi pada masing-masing pekerjaan. Dengan demikian, penggunaan metode ini memungkinkan penilai menilai pekerjaan-pekerjaan tersebut, komponen demi komponen dengan membandingkannya dengan skala pengukuran yang telah dibuat. d. Factor comparison method Seperti pada metode point, metode ini adalah metode kuantitatif dan analitis. Dalam metode ini pekerjaan-pekerjaan dibandingkan antara satu dengan lainnya dan faktor demi faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menurut : - Sukar atau kompleknya pekerjaan yang terdiri : mental, skill, physical requirements - Pentingnya pekerjaan dilihat dari segi pertanggung jawabnya - Kondisi kerja 2.6 Kompensasi Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja. Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebainya. Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain
  • 12. yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi. Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan sebagai berikut di bawah ini :  Mendapatkan karyawan berkualitas baik  Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang  Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada  Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya  Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan : 1. Imbalan Ektrinsika. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya gaji, upah, honor, bonus, komisi, insentif upah, dll. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti :uang cuti uang makan uang transportasi / antar jemput asuransi jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja, uang pensiun, rekreasi, beasiswa melanjutkan kuliah, dsb. 2. Imbalan Intrinsik Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain 2.7 Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja ( K3 ) Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. Perusahaan juga harus menetapkan dan memlihara prossedur inspeksi. Inspeksi keselamatan (safety inspection) dirancang untuk memeriksa bidang spesifik dari organisasi untuk menemukan dan menetapkan tiap kerusakan dalam sistem, peralatan, pabrik atau mesin, atau kesalahan operasional yang bisa menjadi sumber kecelakaan.
  • 13. a. AUDIT SISTEM MANAJEMEN KINERJA Audit sistem manajemen kinerja harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui efektifitas penerapan sistem manajemen K3. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan audit sistem manajemen K3: - Konsultan dan keselamatan atau spesialis SDM - Para manajer - Pekerja/Karyawan
  • 14. 3. PENUTUP Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya. Tugas yang paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan. Ini berarti bagian personalia memberikan layanan kepada bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan tugasnya. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berumur di dalam batas usia kerja. Batas usia kerja di Indonesia ialah minimum 10 Tahun, tanpa batas usia maksimum. Buruh adalah mereka yang berkerja pada usaha perorangan dan di berikan imbalan kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, baik lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan secara harian. Buruh ada 2 yaitu Tenaga Kerja Harian ( Harian Tetap dan Harian Lepas) dan Tenaga Kerja Borongan. Jam Kerja dibagi menjadi 2 yaitu jam kerja umum dan shift. Jam kerja umum yaitu karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerjanya adalah 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan untuk karyawan dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu, kewajiban bekerja mereka 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu. Sedangkan shift yaitu jika jam kerja di lingkungan suatu perusahaan atau badan hukum lainnya (selanjutnya disebut “perusahaan”) ditentukan 3 (tiga) shift, pembagian setiap shift adalah maksimum 8 jam per-hari. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan (tugas, wewenang dan hubungan) balas jasa dan kualifikasi yang dipersyaratkan (keahlian, pengetahuan dan kemampuan) untuk setiap pekerjaan dengan cara memenuhi kebutuhan pegawai maupun perusahaan. Dalam hal ini dibutuhkan suatu evaluasi, yang kemudian dikenal dengan penilaian kinerja.Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum digunakan. Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Jakarta : Graha Indonesia. Arto, Sugi. 2014. Peraturan Kerja Harian Atau Karyawan. http://artonang.blogspot.com/2014/12/peraturan-kerja-harian-atau- karyawan.html Bagus, Deny. 2009. Penilaian Kinerja Karyawan : Definisi, Tujuan dan Manfaat. Jurnal Manajemen. http://jurnal- sdm.blogspot.com/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan- definisi.html Fahruddin, Muhammad. 2103. Jam Kerja Di Indonesia Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. http://mfahruddin8.blogspot.com/ Godam. 2001. Pengertian Kompensasi & Jenis/Macam Kompensasi SDM - Upah, Gaji, Insentif, Tunjangan, Dsb. Artikel. http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-kompensasi-jenis- macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb.html Hidjrachinan Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia,. Edisi 4, Yogyakarta: Pustaka Binawan Presindo. Lucky, Ririn. 2014. Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja. Makalah. http://ririnluck.blogspot.com/2014/03/makalah-kesehatan-keselamatan- dan.html Manullang. M., Marihot. Manullang. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Singarimbun. 2011. Desain Pekerjaan. Respository US. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27950/4/Chapter %20II.pdf