SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB 1
PENDAHULUAN
• Definisi Manajemen Proyek
Manajemen Proyek dalam kemajuan dan Perkembangannya di dunia
perindustrian telah membawa kita untuk mengupayakan perubahan dibeberapa
segi dan juga pada system manajemen yang mana kita dituntut untuk memiliki
ketepatan, kinerja yang baik, kecermatan, ekonomis, keamanan, ketelitian serta
kecepatan yang tinggi dalam mengelola tujuan suatu proyek. Manajemen secara
definisi merupakan kegiatan baik investasi besar atau kecil dalam skala proyek,
memerlukan suatu metode yang sudah teruji dan penerapan ilmu pengetahuan
yang tepat guna serta sumber daya yang berkualitas.
Sedangkan Proyek adalah suatu gabungan sumber daya manusia, material,
alat dan modal ( biaya ) yang di bentuk suatu organisasi sementara untuk
mencapai sasaran dan tujuan. Dan proyek dapat dikatakan bersifat sementara dan
dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek terjadi disebabkan suatu
kepentingan yang mendesak yang disebabkan oleh sebuah tuntutan
pengembangan pada lokasi tertentu.
Manajemen Proyek merupakan penerapan keahlian, ilmu pengetahuan
dan ketrampilan, baik secara teknis dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam manajemen
proyek, perlunya pengelolaan yang terarah dan baik, karena suatu proyek
memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai.
Yang wajib dikelola dalam lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu,
keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sumberdaya, resiko dan sistem
informasi.
Terdapat tiga garis besar yang dibahas dalam artikel manajemen proyek
ini, untuk menciptakan berlangsungnya suatu proyek, yaitu :
 Perencanaan
Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang
matang. Dengan cara meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek
sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi, agar dapat
diimplementasikan atau diterapkan. Tujuannya, agar memenuhi persyaratan
spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan
kerja. Perencanaan suatu proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa
nilai, perencanaan lingkup manajemen proyek ( berupa biaya, mutu, waktu,
kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem
informasi ).
 Penjadwalan
Penjadwalan Manajemen royek merupakan implementasi dari perencanaan
yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek
yang meliputi sumber daya seperti, biaya, tenaga kerja, peralatan, material dan
waktu dalam menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti
perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan
updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar
sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan
proyek, yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram
Vektor), Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi
penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan
koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.
 Pengendalian dan Manajemen Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari
utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama
berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja
biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak
2 | M A N A J E M E N P R O Y E K
ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa
pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
PLAN
• Jenis – jenis Manajemen Proyek
Jenis manajemen proyek dalam makalah ini, dikelompokkan berdasarkan
komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya :
1. Proyek konstruksi : Contohnya berupa gedung-gedung,
pembangunan jembatan dan jalan raya.
2. Proyek Industri Manufaktur : Berupa kegiatan merancang
proyek sehingga terbuatnya suatu hasil ( produk ).
3. Proyek Pengembangan Produk Baru : Merupakan gabungan dari
proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.
3 | M A N A J E M E N P R O Y E K
DO
CHECKACTION
4. Proyek Infrastruktur : Penyediaan kebutuhan masyarakat luas
dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik,
instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.
5. Proyek Penelitian dan Pengembangan : Dapat kita sebut suatu
pengembangan dan penelitian, hingga terjadinya sebuah hasil
( produk ) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan atau
memperbaiki suatu pelayanan, produk atau metode tertentu.
6. Proyek Pelayanan Manajemen : Sangat berkaitan erat dengan
fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya
pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan
produktivitas dari karyawan, dan termasuk manajemen proyek itu
sendiri.
7. Proyek Padat modal : Suatu proyek yang memerlukan modal
yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan
suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi.
• Fungsi Manajemen Proyek
Adapun fungsi dari manajemen proyek adalah untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proyek-proyek. Selain itu fungsi yang paling
utama adalah mengurangi kemungkinan kegagalan dan meningkatkan
kemungkinan keberhasilan dalam suatu pekerjaan atau suatu proyek. Di
dalam fungsi-fungsi manajemen ada fungsi organik yang mutlak harus
dilaksanakan dan ada fungsi penunjang yang bersifat sebagai pelengkap.
Jika fungsi organik tersebut tidak dilakukan dengan baik maka terbuka
kemungkinan pencapaian sasaran menjadi gagal.
Tujuan dan sasaran manajemen proyek sendiri salah satunya
bermaksud untuk dana yang dikeluarkan harus seefisien dan seefektif
mungkin. Lalu setiap proyek dapat diselesaikan dengan waktu yang tidak
boleh terlambat, mutu yang sesuai dan biaya yang semurah mungkin,
dengan maksud tingkat kebocoran anggaran harus seminimal mungkin.
4 | M A N A J E M E N P R O Y E K
Untuk melaksanakan manajemen, seorang pada posisi pimpinan di
level manapun, harus melakukan fungsi-fungsi manajemen. Di dalam
fungsi-fungsi manajemen ada fungsi organik yang mutlak harus
dilaksanakan dan ada fungsi penunjang yang bersifat sebagai pelengkap.
Jika fungsi organik tersebut tidak dilakukan dengan baik maka terbuka
kemungkinan pencapaian sasaran menjadi gagal. George R. Terry telah
merumuskan fungsi-fungsi tersebut sebagai POAC (Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling).
• Planning
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan
kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan
sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik
yang menjadi tanggung jawab pelaksana ( kontraktor ) maupun pengawas
( konsultan ). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep
planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas masing-
masing.
Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
• Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya
yang tersedia.
• Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan
sumber daya yang tersedia.
• Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan
yang kongkrit.
• Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna
mencapai tujuan dan sasaran, (seluruh tahap : proses
pengadaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi, dan
FHO).
5 | M A N A J E M E N P R O Y E K
• Organizing
Organizing ( pengorganisasian kerja ) dimaksudkan sebagai
pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang,
dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah
organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan
fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber
daya maupun data.
Dalam proses manajemen, organisasi digunakan sebagai alat untuk :
• menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
• membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen.
• mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih
kecil yang berada di dalam kordinasinya.
Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme
hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus
dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
• koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
• koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level);
dan
• koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda
level tapi di luar fungsi komando).
Koordinasi diagonal apabila diintegrasikan dengan baik akan
memberikan kontribusi signifikan dalam menjalankan fungsi organizing.
Sebagai contoh, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
• Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan
Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan
Equipment Superintendant.
6 | M A N A J E M E N P R O Y E K
• Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity
Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan
bersifat hirarkis.
Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :
• Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan
Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan
Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
Koordinasi diagonal :
Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer
merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan
koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan
General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi
vertikal.
• Actuating
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk
menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan
kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini
diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan;
mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya
untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan
manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang
dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:
• Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya
di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
7 | M A N A J E M E N P R O Y E K
• Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya, hingga
dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
• Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan
dilaksanakan oleh pegawainya.
• Lakukan praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan
dalam penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat
difungsikan sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi.
• Upayakan memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan,
sehingga tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat
bekerja yang diikutinya.
• Pimpinan perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahami
dengan benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan.
• Seorang pimpinan perlu mencegah untuk memberikan argumentasi sebagai
pembenaran atas keputusan yang diambilnya, oleh karena pada umumnya
semua orang tidak suka pada alasan apalagi kalau dicari-cari agar bisa
memberikan dalih pembenaran atas keputusannya.
• Jangan berbuat sesuatu yang menimbulkan sentimen dari orang lain atau
orang lain menjadi naik emosinya.
• Pimpinan dapat melakukan teknik persuasi dengan cara bertanya sehingga
tidak dirasakan sebagai tekanan oleh pegawainya.
• Perlu melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai,
namun haruslah dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas
pegawai.
• Controlling
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan
yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen
proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor
dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan
pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. General Superintendat
8 | M A N A J E M E N P R O Y E K
berkewajiban melakukan controlling (secara berjenjang) terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site
Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant,
Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan
masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “quality
assurance”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat dipenuhi.
Kegiatan ini juga berlaku di dalam kegiatan internal konsultan
supervisi; artinya kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas
mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga
melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer.
Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja
konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas
seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
• Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
• Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan,
bahan)
• Prosedur dan cara kerjanya
• Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran.
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan
fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah
memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
• Proyek Gagal
Proyek yang mempunyai manajemen yang buruk dapat terjadi
kegagalan diantaranya karena :
9 | M A N A J E M E N P R O Y E K
 Masalah ESDM yang masih kurang keterampilan dan pengetahuan.
Selain itu kurangnya pemberitahuan tentang sasaran bersama dan
kurangnya pembinaan team.
 Methodology yang belum ada prosedur yang standar atau
penyusunan project prosedur yang tidak tepat. Bahkan tidak
dipakainya project prosedur yang telah disusun dengan susah
payah.
 Funding yang dalam masalah ini pendanaan yang tidak sesuai.
 Keterbatasan teknologi yang mengakibatkan kurangnya
kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber teknologi
yang diperlukan untuk menunjang keperluan proyek.
 Permainan politik yang mengakibatkan mengutamakan
kepentingan pribadi dan pemanfaatan proyek untuk pemenuhan
hasrat pribadi.
• Apa yang terjadi bila manajemen proyek tidak diterapkan ?
 Target tidak tercapai
 Pekerjaan harus diulang
 Kemajuan proyek yang tidak jelas
 Konflik sesama staf selama proyek berlangsung
 Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek
• Manager
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran.
Seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh
peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang
pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban
lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran
sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua
adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
10 | M A N A J E M E N P R O Y E K
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah
peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
• Keterampilan Manager
 Keterampilan konseptual ( conceptional skill )
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
 Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill
)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan
oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan
bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
 Keterampilan Teknis ( technical skill )
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer
pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
11 | M A N A J E M E N P R O Y E K
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
 Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari
Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang
akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun
demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang
dan mengurangi produktivitas perusahaan.
 Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.
Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap
paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.
12 | M A N A J E M E N P R O Y E K
13 | M A N A J E M E N P R O Y E K

More Related Content

What's hot

Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekLilia Pascariani
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKAsadCungkring97
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
 
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENMATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENRisky Amalia
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemenZam Mil
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanHerni Rahayuning
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Dian Anggita
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikirwan zulkifli
 

What's hot (20)

Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra BangsaAspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsa
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I Proyek
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Network planning 1
Network planning 1Network planning 1
Network planning 1
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Perencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyekPerencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyek
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
 
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMENMATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 
Fungsi manajemen
Fungsi manajemenFungsi manajemen
Fungsi manajemen
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
6.1. PENGUKURAN WAKTU KERJA TIDAK LANGSUNG METODE MTM
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Tugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknikTugas 1 ekonomi teknik
Tugas 1 ekonomi teknik
 

Similar to Makalah manajemen proyek

Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf
 
Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Muhammad Firdaus
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah Assagaf
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiAr Schwarzenegger
 
KULIAH MANPROiyan.ppt
KULIAH MANPROiyan.pptKULIAH MANPROiyan.ppt
KULIAH MANPROiyan.pptmasaffandy
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.pptUnUnKenow
 

Similar to Makalah manajemen proyek (20)

Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek.pptx
 
Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)Tugas Manpro Resume (13410100124)
Tugas Manpro Resume (13410100124)
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
 
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptxPertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
 
ilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdfilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdf
 
Diktat menpro
Diktat menproDiktat menpro
Diktat menpro
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)
 
KULIAH MANPROiyan.ppt
KULIAH MANPROiyan.pptKULIAH MANPROiyan.ppt
KULIAH MANPROiyan.ppt
 
KULIAH MANPRO iyan
KULIAH MANPRO iyanKULIAH MANPRO iyan
KULIAH MANPRO iyan
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Makalah manajemen proyek

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN • Definisi Manajemen Proyek Manajemen Proyek dalam kemajuan dan Perkembangannya di dunia perindustrian telah membawa kita untuk mengupayakan perubahan dibeberapa segi dan juga pada system manajemen yang mana kita dituntut untuk memiliki ketepatan, kinerja yang baik, kecermatan, ekonomis, keamanan, ketelitian serta kecepatan yang tinggi dalam mengelola tujuan suatu proyek. Manajemen secara definisi merupakan kegiatan baik investasi besar atau kecil dalam skala proyek, memerlukan suatu metode yang sudah teruji dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat guna serta sumber daya yang berkualitas. Sedangkan Proyek adalah suatu gabungan sumber daya manusia, material, alat dan modal ( biaya ) yang di bentuk suatu organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan. Dan proyek dapat dikatakan bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek terjadi disebabkan suatu kepentingan yang mendesak yang disebabkan oleh sebuah tuntutan pengembangan pada lokasi tertentu. Manajemen Proyek merupakan penerapan keahlian, ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik secara teknis dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang terarah dan baik, karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai. Yang wajib dikelola dalam lingkup manajemen proyek yaitu mutu, biaya, waktu, keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sumberdaya, resiko dan sistem informasi.
  • 2. Terdapat tiga garis besar yang dibahas dalam artikel manajemen proyek ini, untuk menciptakan berlangsungnya suatu proyek, yaitu :  Perencanaan Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan yang matang. Dengan cara meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi, agar dapat diimplementasikan atau diterapkan. Tujuannya, agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan suatu proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan lingkup manajemen proyek ( berupa biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi ).  Penjadwalan Penjadwalan Manajemen royek merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya seperti, biaya, tenaga kerja, peralatan, material dan waktu dalam menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada beberapa metode untuk mengelola penjadwalan proyek, yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang diinginkan.  Pengendalian dan Manajemen Proyek Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak 2 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 3. ukur. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi. PLAN • Jenis – jenis Manajemen Proyek Jenis manajemen proyek dalam makalah ini, dikelompokkan berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya : 1. Proyek konstruksi : Contohnya berupa gedung-gedung, pembangunan jembatan dan jalan raya. 2. Proyek Industri Manufaktur : Berupa kegiatan merancang proyek sehingga terbuatnya suatu hasil ( produk ). 3. Proyek Pengembangan Produk Baru : Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal. 3 | M A N A J E M E N P R O Y E K DO CHECKACTION
  • 4. 4. Proyek Infrastruktur : Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum. 5. Proyek Penelitian dan Pengembangan : Dapat kita sebut suatu pengembangan dan penelitian, hingga terjadinya sebuah hasil ( produk ) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki suatu pelayanan, produk atau metode tertentu. 6. Proyek Pelayanan Manajemen : Sangat berkaitan erat dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dan termasuk manajemen proyek itu sendiri. 7. Proyek Padat modal : Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi. • Fungsi Manajemen Proyek Adapun fungsi dari manajemen proyek adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proyek-proyek. Selain itu fungsi yang paling utama adalah mengurangi kemungkinan kegagalan dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam suatu pekerjaan atau suatu proyek. Di dalam fungsi-fungsi manajemen ada fungsi organik yang mutlak harus dilaksanakan dan ada fungsi penunjang yang bersifat sebagai pelengkap. Jika fungsi organik tersebut tidak dilakukan dengan baik maka terbuka kemungkinan pencapaian sasaran menjadi gagal. Tujuan dan sasaran manajemen proyek sendiri salah satunya bermaksud untuk dana yang dikeluarkan harus seefisien dan seefektif mungkin. Lalu setiap proyek dapat diselesaikan dengan waktu yang tidak boleh terlambat, mutu yang sesuai dan biaya yang semurah mungkin, dengan maksud tingkat kebocoran anggaran harus seminimal mungkin. 4 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 5. Untuk melaksanakan manajemen, seorang pada posisi pimpinan di level manapun, harus melakukan fungsi-fungsi manajemen. Di dalam fungsi-fungsi manajemen ada fungsi organik yang mutlak harus dilaksanakan dan ada fungsi penunjang yang bersifat sebagai pelengkap. Jika fungsi organik tersebut tidak dilakukan dengan baik maka terbuka kemungkinan pencapaian sasaran menjadi gagal. George R. Terry telah merumuskan fungsi-fungsi tersebut sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). • Planning Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana ( kontraktor ) maupun pengawas ( konsultan ). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas masing- masing. Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut : • Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia. • Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia. • Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit. • Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran, (seluruh tahap : proses pengadaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi, dan FHO). 5 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 6. • Organizing Organizing ( pengorganisasian kerja ) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data. Dalam proses manajemen, organisasi digunakan sebagai alat untuk : • menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik. • membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen. • mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya. Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme : • koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando), • koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan • koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando). Koordinasi diagonal apabila diintegrasikan dengan baik akan memberikan kontribusi signifikan dalam menjalankan fungsi organizing. Sebagai contoh, dapat dijelaskan sebagai berikut: Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis : • Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant. 6 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 7. • Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis. Koordinasi horizontal dan bersifat satu level : • Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan. Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level. Koordinasi diagonal : Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal. • Actuating Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu: • Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting. 7 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 8. • Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya, hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya. • Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan dilaksanakan oleh pegawainya. • Lakukan praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan dalam penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat difungsikan sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi. • Upayakan memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan, sehingga tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat bekerja yang diikutinya. • Pimpinan perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahami dengan benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan. • Seorang pimpinan perlu mencegah untuk memberikan argumentasi sebagai pembenaran atas keputusan yang diambilnya, oleh karena pada umumnya semua orang tidak suka pada alasan apalagi kalau dicari-cari agar bisa memberikan dalih pembenaran atas keputusannya. • Jangan berbuat sesuatu yang menimbulkan sentimen dari orang lain atau orang lain menjadi naik emosinya. • Pimpinan dapat melakukan teknik persuasi dengan cara bertanya sehingga tidak dirasakan sebagai tekanan oleh pegawainya. • Perlu melakukan pengawasan untuk meningkatkan kinerja pegawai, namun haruslah dengan cara-cara yang tidak boleh mematikan kreativitas pegawai. • Controlling Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. General Superintendat 8 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 9. berkewajiban melakukan controlling (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “quality assurance”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi. Kegiatan ini juga berlaku di dalam kegiatan internal konsultan supervisi; artinya kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor. Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah: • Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif • Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang , peralatan, bahan) • Prosedur dan cara kerjanya • Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran. Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan. • Proyek Gagal Proyek yang mempunyai manajemen yang buruk dapat terjadi kegagalan diantaranya karena : 9 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 10.  Masalah ESDM yang masih kurang keterampilan dan pengetahuan. Selain itu kurangnya pemberitahuan tentang sasaran bersama dan kurangnya pembinaan team.  Methodology yang belum ada prosedur yang standar atau penyusunan project prosedur yang tidak tepat. Bahkan tidak dipakainya project prosedur yang telah disusun dengan susah payah.  Funding yang dalam masalah ini pendanaan yang tidak sesuai.  Keterbatasan teknologi yang mengakibatkan kurangnya kemampuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber teknologi yang diperlukan untuk menunjang keperluan proyek.  Permainan politik yang mengakibatkan mengutamakan kepentingan pribadi dan pemanfaatan proyek untuk pemenuhan hasrat pribadi. • Apa yang terjadi bila manajemen proyek tidak diterapkan ?  Target tidak tercapai  Pekerjaan harus diulang  Kemajuan proyek yang tidak jelas  Konflik sesama staf selama proyek berlangsung  Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek • Manager Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran. Seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok. yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan 10 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 11. penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. • Keterampilan Manager  Keterampilan konseptual ( conceptional skill ) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.  Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill ) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.  Keterampilan Teknis ( technical skill ) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya 11 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 12. menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.  Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.  Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. 12 | M A N A J E M E N P R O Y E K
  • 13. 13 | M A N A J E M E N P R O Y E K