2. Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Pengertian :
“Yang dimaksud dengan
perekonomian dua sektor adalah
perekonomian yang terdiri dari
sektor rumah tangga dan
perusahaan”
3. PERUSAHAAN RUMAH TANGGA
Pendapatan faktor – faktor produksi
Gaji dan upah, sewa, bunga dan untung
Pengeluaran rumah tangga (Konsumsi)
Penanaman Modal Lembaga Keuangan
Pinjaman
TABUNGANINVESTASI
4. Ciri – Ciri
Ekonomi
Dua Sektor
Sektor perusahaan menggunakan
faktor – faktor produksi yang dimiliki
rumah tangga. Faktor – faktor
produksi tersebut memperoleh
pendapatan berupa gaji, sewa,
bunga dan utang
1
Sebagian besar pendapatan
yang diterima rumah tangga
akan digunakan untuk
konsumsi, yaitu membeli
barang – barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan
2
Sisa pendapatan rumah
tangga yang tidak
digunakan untuk konsumsi
akan ditabung dalam
institusi keuangan
3
Perusahaan yang ingin
melakukan investasi akan
meminjam tabungan rumah
tangga yang dikumpulkan
oleh institusi keuangan
4
5. Hasrat Untuk Mengkonsumsi
Marginal propensity to consume (MPC) & Average propensity to consume (APC)
Perbandingan diantara
tingkat konsumsi (C)
dengan tingkat
pendapatan disposable
ketika konsumsi tersebut
dilakukan 𝑌𝑑
APC
𝑀𝑃𝐶 =
∆𝐶
∆𝑌 𝑑
Perbandingan di antara
pertambahan konsumsi
(ΔS) dengan
pendapatan disposable
(Δ𝑌𝑑)
MPC
𝐴𝑃𝐶 =
𝐶
𝑌 𝑑
7. Hasrat Untuk Menabung
Marginal propensity to save (MPS) & Average propensity to save (APS)
Menunjukkan
perbandingan (S)
dengan pendapatan
disposable (Δ𝑌𝑑)
APS
Perbandingan di antara
pertambahan tabungan
(ΔS) dengan pendapatan
disposable (Δ𝑌𝑑)
MPS
𝑀𝑃𝑆 =
∆𝑆
∆𝑌 𝑑 𝐴𝑃𝑆 =
𝑆
𝑌 𝑑
10. Hubungan Antara MPC, MPS, APC, APS
1 2
Dalam setiap nilai MPC dan
MPS, yaitu apakah nilainya
tetap atau berubah, MPC dan
MPS akan selau sama dengan
1
Dalam setiap nilai APC dan APS, yaitu
apakah APC dan APS adalah tetap atau
berubah, APC + APS akan selalu sama
dengan 1
12. “Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggamba
rkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah ta
ngga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposable) perekonomian tersebut”
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggamb
arkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah
tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasi
onal (pendapatan disposable) perekonomian tersebut
13. Fungsi Konsumsi
C = a + bY/ C = Co + cY
a = konsumsi rumah tangga pada saat Y adalah 0
b = hasrat konsumsi marginal (MPC)
c = tingkat konsumsi
Y = tingkat pendapatan nasional
14. Jika diketahui besarnya konsumsi pada dua tingkat pend
apatan berbeda, maka rumus fungsi konsumsinya;
C = 𝑨𝑷𝑪 𝒏 − 𝑴𝑷𝑪 𝒀 𝒏 + 𝑴𝑷𝑪. 𝒀
Untuk menentukan besarnya a atau Co maka:
a = Yn – MPC.Yn – (Yn – APCn.Yn)
a = Yn – MPC.Yn – Yn + APCn.Yn
a = APCn.Yn – MPC.Yn
a = (APCn – MPC)Yn
n = periode waktu/ tahun ke n
20. Contoh Soal 01
Diketahui data perekonomian negara Indonesia adalah sebagai
berikut: Pada tingkat pendapatan nasional sebesar 100 milyar r
upiah. Maka pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 85
milyar. Sedangkan apabila pada tingkat pendapatan sebesar 12
0 milyar rupiah, maka konsumsi rumah tangga nail menjadi 100
milyar rupiah
Tentukan:
Fungsi konsumsi negara Indonesia
Besarnya pendapatan pada tingkt BEP
21. Menentukan Fungsi Konsumsi (Cara 1)
APCn =
𝐶𝑛
𝑌𝑛
=
85
100
= 0,85
MPC =
Δ𝐶
Δ𝑌
=
𝐶2 −𝐶1
𝑌2 −𝑌1
=
100 −85
120 −100
= 0.75
Jadi fungsi konsumsinya:
C = (APCn – MPC)Yn + MPC.Y
C = (0.85 – 0.75).100 + 0.75.Y
C = (0.1).100 + 0.75Y
C = 10 + 0.75Y atau C = 0.75Y + 10
22. Menentukan Fungsi Konsumsi (Cara 2)
𝐶 − 𝐶1 =
𝐶2 − 𝐶1
𝑌2 − 𝑌1
𝑌 − 𝑌1
C – 85 =
15
20
𝑌 − 100
C = 0.75Y – 75 + 85
C = 0.75Y + 10 atau C = 10 + 0.75Y
23. Menentukan Keseimbangan Pendapatan
𝑌 = 𝐶
Y = 10 + 0.75Y
Y – 0.75Y = 10
(1 – 0.75)Y = 10
0.25Y = 10
Y =
10
0.25
Y =40 atau (40 milyar rupiah)
Jadi besarnya pendapatan pada tingkat BEP adalah sebesar 40
milyar rupiah
25. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp. 100 juta, besar
nya konsumsi Rp. 95 Juta. Pada tingkat pendapatan nasional s
ebesar 120 Juta pertahun, besarnya konsumsi per tahun Rp. 11
0 juta
Tentukan:
Fungsi konsumsi !
Besarnya pendapatan pada tingkt BEP
26. 𝐴𝑃𝐶100 =
𝐶𝑛
𝑌𝑛
=
95
100
= 0,95
𝐴𝑃𝐶120 =
𝐶𝑛
𝑌𝑛
=
110
120
= 0,92
MPC =
Δ𝐶
Δ𝑌
=
𝐶2 −𝐶1
𝑌2 −𝑌1
=
120 −100
120 −100
= 0.75
Jadi fungsi konsumsinya:
C = (APCn – MPC)Yn + MPC.Y
C = (0.95 – 0.75).100 + 0.75.Y
C = (0.20).100 + 0.75Y
C = 20 + 0.75Y atau C = 0.75Y + 20
27. Menentukan Keseimbangan Pendapatan
𝑌 = 𝐶
Y = 20 + 0.75Y
Y – 0.75Y = 20
(1 – 0.75)Y = 20
0.25Y = 20
Y =
20
0.25
Y =40 atau (80 milyar rupiah)
Jadi besarnya pendapatan pada tingkat BEP adalah sebesar 80
milyar rupiah
29. Fungsi Tabungan (Saving)
Pengertian :
“suatu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara besarnya tabungan
(saving) dengan besarnya tingkat
pendapatan pada suatu periode waktu
tertentu/ dapat diartikan sebagai sisa
pendapatan yang tidak dikonsumsikan”
30. 𝒀 = 𝑪 + 𝑺
S = Y - C
S = Y - (a +cY)
S = Y – a - cY
S = (1 – c)Y - a
31. Diketahui fungsi saving: C =0,75 + 10 Mrp. Tent
ukan fungsi saving dan grafik fungsinya
Y = C + S
S = Y – C
S = Y – (0.75Y + 10)
S = Y – 0.75Y – 10
Fungsi S = 0.25Y -10
32. BEP
Y = Y
C = 0.75Y + 10
S = 0.25Y - 10
-10
10
40
Y(Mrp)
C,S (Mrp)
33. Diketahui MPC = 0.75, Pada saat Y = 0, rumah tangga dalam p
erekonomian melakukan konsumsi Rp. 90 juta. Pendapatan nas
ional selalu mengalami perubahan Rp. 120 juta.
Tentukan:
Fungsi konsumsi dan tabungan !
Besarnya pendapatan pada tingkt BEP
34. Y = C + S
0 = 90 + S
S = -90
Jadi Y = 0, C = 90. S = -90
MPC =
∆𝐶
∆𝑌
∆𝐶 = 𝑀𝑃𝐶 . ∆𝑌
∆𝐶 = 0.75 . 120 𝐽𝑢𝑡𝑎
∆𝐶 = 90 juta
35. MPS =
∆𝑆
∆𝑌
∆𝑆 = MPS. ∆𝑌
∆𝑆 = 0.25. 120 juta
∆𝑆 = 30 Juta
Jadi konsumsi mengalami pertambahan 90 juta da
n tabungan bertambah 30 juta
36. Jadi fungsi konsumsinya:
C = a + bY
C = 90 + 0.75 Y atau C = 0.75Y + 90
S = 0.25Y = 90
Y = C
Y = 0.75Y + 90
Y – 0.75Y = 90
0.25Y = 90
Y = 360
37. Penentu – Penentu Lain Konsumsi dan Tabungan
1.
Kekayaan yang telah
terkumpul
2.
Suku Bunga
3. Sikap
Berhemat
4.
Keadaan
Perekonomian
5.
Distribusi
Pendapatan
6.
Tersedia tidaknya dana
pension yang
mencukupi