SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
Media Informasi Air Minum
      dan Penyehatan Lingkungan
                                               Dari Redaksi                                                                        1
                                               Suara Anda                                                                          2
          Diterbitkan oleh:
       Kelompok Kerja Air Minum                Laporan Utama
      dan Penyehatan Lingkungan                       Konferensi Sanitasi Nasional 2007                                            3
             (Pokja AMPL)
                                                      Menyambut Tahun Sanitasi Internasional 2008                                  7
      Penasihat/Pelindung:                            Momentum TSI 2008 Bagi Pembangunan Sanitasi Indonesia                       10
    Direktur Jenderal Cipta Karya
  DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM                    Wawasan
                                                      Sampah dan Banjir Korelasi Pengembangan Tata Kota Berdaya
         Penanggung Jawab:
 Direktur Permukiman dan Perumahan,                   Dukung Lingkungan                                                           12
               BAPPENAS                               Sanitasi, Kesehatan, dan Penanganan                                         15
    Direktur Penyehatan Lingkungan,
                DEPKES                                Kecil Menanam Dewasa Memanen                                                17
  Direktur Pengembangan Air Minum,                    AMPL dari Sudut Pandang Islam                                               20
          Dep. Pekerjaan Umum
 Direktur Pengembangan Penyehatan              Peraturan
        Lingkungan Permukiman,                        Permen Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
          Dep. Pekerjaan Umum
 Direktur Bina Sumber Daya Alam dan
                                                      Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum                                    24
  Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI               Wawancara
      Direktur Penataan Ruang dan
                                                      Nugie Bicara Sanitasi                                                       26
     Lingkungan Hidup, DEPDAGRI
                                               Tamu Kita
         Pemimpin Redaksi:
                                                      Tri Rismaharini Ciptakan Surabaya Bersih dan Hijau                          28
           Oswar Mungkasa
                                               Reportase
           Dewan Redaksi:                             Kota Blitar Mengolah Sampah Sampai Tuntas                                   30
             Zaenal Nampira,
            Indar Parawansa,                   Inspirasi
           Bambang Purwanto                           Menciptakan Toilet Umum yang Nyaman                                         32
       Redaktur Pelaksana:                     Cermin
 Maraita Listyasari, Rheidda Pramudhy,                Kedai Daur Ulang Nursalam Bertahan di Tengah Kota Jakarta                   33
  Raymond Marpaung, Bowo Leksono
                                               Seputar Plan                                                                       34
           Desain/Ilustrasi:                   Seputar ISSDP                                                                      36
             Rudi Kosasih
                                               Seputar WASPOLA                                                                    39
               Produksi:                       Seputar AMPL                                                                       42
               Machrudin
                                               Program
         Sirkulasi/Distribusi:                        Metropolitan Sanitation Management and Health Project (MSMHP)               46
             Agus Syuhada
                                               Abstraksi
            Alamat Redaksi:                           Pemrosesan Sampah di TPA Sampah Piyungan Melalui Usaha Daur Ulang
Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat.
       Telp./Faks.: (021) 31904113
                                                      dan Pengomposan                                                             47
           http://www.ampl.or.id               Klinik IATPI                                                                       48
    e-mail: redaksipercik@yahoo.com
                                               Info CD                                                                            49
            redaksi@ampl.or.id
          oswar@bappenas.go.id                 Info Buku                                                                          50
                                               Info Situs                                                                         51
         Redaksi menerima kiriman
    tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan   Pustaka AMPL                                                                       52
dengan air minum dan penyehatan lingkungan
     dan belum pernah dipublikasikan.
        Panjang naskah tak dibatasi.
           Sertakan identitas diri.
        Redaksi berhak mengeditnya.                           Majalah Percik dapat diakses di situs AMPL: http://www.ampl.or.id
      Silahkan kirim ke alamat di atas.
DA R I R E DA K S I



D
          ipenghujung tahun, di edisi bu-
          lan Desember 2007, Percik
          tampil dengan mengusung ba-
hasan seputar sanitasi. Hal ini terkait de-
ngan Tahun Sanitasi Internasional 2008,
yang bertujuan untuk membantu mem-
percepat kemajuan sanitasi dengan mem-
beri perhatian khusus. Sanitasi meru-
pakan masalah yang jarang didiskusikan,
terutama karena banyak menyangkut
tinja dan air buangan, sehingga sanitasi
secara luas di Indonesia masih terus
menjadi persoalan penting sebagai suatu
kebutuhan dasar manusia.
    Seperti yang dikatakan Meneg
PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta
dalam kesempatan membuka Konferensi
Sanitasi Nasional (KSN) 2007 di Jakarta,
19-21 November 2007 lalu, bahwa banyak
hal yang menjadi penyebab tingginya
jumlah keluarga yang tidak memiliki           Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto,
fasilitas sanitasi, yaitu kendala internal          Menteri Perdagangan Fahmi Idris, Dirjen Cipta Karya Agus Widjanarko dan
                                                       Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna
seperti pengetahuan, perilaku, dan eko-                saat meninjau Pameran Sanitasi Nasional 2007. Foto: Bowo Leksono.
nomi. Sementara kendala eksternal se-
perti kerangka kebijakan, persepsi, gen-      yang miskin.                                 nya selama ini sebagai penyanyi dalam
der, dan teknologi.                               Pada edisi ini, juga dibahas peran       memandang sanitasi di masyarakat.
    Kendala-kendala ini tampaknya perlu       serta pemerintah dalam pembangunan               Tak lupa, kami menghadirkan rubrik
segera mendapat perhatian dan tindak          sanitasi di Indonesia khususnya sanitasi     "Tamu Kita" yang dihiasi wajah seorang
lanjut tidak hanya dari masyarakat, tapi      bagi kota besar di Indonesia. Pada gi-       Kepala Dinas Kebersihan dan Perta-
juga pengambil kebijakan baik ditingkat       lirannya nanti, keberhasilan di kota-kota    manan Kota Surabaya, Tri Rismaharini,
pusat maupun daerah. Disamping diper-         besar ini sebagai pilot project yang akan    yang berhasil membuat ibukota Provinsi
lukan peran serta pihak swasta, LSM,          merembet ke wilayah lainnya.                 Jawa Timur ini tidak hanya bersih namun
serta lembaga dan negara/lembaga                  Pembahasan mengenai pembangun-           juga hijau. Cara dan strategi kepemim-
donor.                                        an sanitasi ini terdapat pada rubrik pro-    pinan Risma, perlu menjadi contoh para
    Masih menurut Paskah Suzetta, KSN         gram berupa proyek investasi dalam sek-      pemimpin wilayah di Indonesia.
2007 diselenggarakan bukan semata-            tor sanitasi lingkungan (Metropolitan            Isu seputar sanitasi ini, baik secara
mata dalam rangka menyongsong tahun           Sanitation Management and Health             nasional maupun internasional, menjadi
2008 yang telah ditetapkan Sidang             Project - MSMHP) dengan pendanaan            penting bagi tema utama Percik kali ini.
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa               dari ADB dan sumber lainnya.                 Penting karena masih banyak pihak yang
(PBB) pada 4 Desember 2006 sebagai                Pada rubrik "Wawancara" mengha-          menganggap pembangunan sanitasi dini-
Tahun Sanitasi Internasional (TSI) tapi       dirkan Duta Lingkungan dari Kemen-           lai tidak strategis dan tidak populis
merupakan kebutuhan bersama dalam             terian Lingkungan Hidup Republik In-         sehingga perlu rencana-rencana strategis
meningkatkan kualitas dan kuantitas           donesia, Nugie, yang sekaligus seorang       agar kedepan ada tindak lanjut yang lebih
pelayanan sanitasi bagi seluruh lapisan       penyanyi yang selama ini dinilai konsis-     kongkrit.
masyarakat. Namun demikian diharap-           ten dengan lagu-lagu bertema lingkung-           Pada kesempatan ini, seluruh redaksi
kan KSN dapat menjadi momentum awal           an.                                          Percik mengucapkan "Selamat Tahun
bagi pelaksanaan rencana aksi TSI.                Namun, penyanyi dengan nama              Baru 2008", semoga di tahun 2008 men-
      Adapun seluruh Rencana aksi TSI         lengkap Agustinus Gusti Nugroho ini          jadi tahun penyadaran dan penghidupan
dimaksudkan untuk mendorong dialog            tidak akan membicarakan lingkungan           yang lebih sehat dan lebih baik. Mari,
pada semua tingkatan agar dapat meng-         dalam arti yang luas. Ia akan bicara sani-   bersama kita membangun sanitasi de-
hasilkan komitmen alokasi sumber daya         tasi. Bagaimana adik penyanyi Katon          ngan kesadaran dan perilaku yang dimu-
yang lebih besar dari pemerintah dan          Bagaskara ini melihat kondisi sanitasi di    lai dari diri kita sendiri.
pemimpin politik untuk sanitasi bagi          Indonesia dan pengalaman-pengalaman-


                                                                                                                   Percik
                                                                                                           Desember 2007       1
S UA R A A N DA


      Cara berlangganan                        Terima kasih kembali Saudari Tuani,         1. Kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan
                                               Kebetulan tidak semua buku yang             2. Kumpulan Regulasi Terkait AMPL
    Salam kenal,                           diinformasikan pada rubrik "Info Buku"          3. Buku saku Regulasi AMPL
    Saya mahasiswa FKM UNEJ, saya ter-     di Majalah Percik ada di Perpustakaan
tarik dengan isi majalah AMPL yang ada     Pokja AMPL. Namun kami bisa mem-                 Khusus untuk Redaksi Majalah
di ruang baca FKM. Saya ingin tahu         bantu dengan memotokopinya, bila             Percik, bukankah Percik juga mengelu-
bagaimana cara berlangganan majalah        Saudari berkenan.                            arkan edisi Bahasa Inggris dan Percik
itu? dan apa bisa kalau saya sebagai                                                    Yunior? Tapi sayangnya, dalam kiriman
mahasiswa ingin berlangganan majalah                                                    kali ini, kami tidak menemukan dua edisi
ini?                                              Mohon kiriman                         tersebut. Jika memang ada, dapatkah
                            Dhany Brian                                                 kami dikirimi juga?
                                                 buku dan majalah                              Demikian permohonan ini disam-
   Saudara Dhany,                                                                       paikan, atas perhatian dan kerjasama
   Salam kenal kembali. Sangat bisa            Yth POKJA AMPL & Redaksi Majalah         yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Anda mendapatkan Majalah Percik,           Percik,                                                                           Salam,
bahkan media informasi lain yang seki-         Sehubungan dengan surat dari                                            Siti Wahyuni
ranya Anda butuhkan sehubungan de-         Kementerian Perencanaan Pembangunan                    Administrative Associate - Service
ngan studi Anda. Coba kirim saja ala-      Nasional (BAPPENAS) No. 6855/Dt.-                                         Delivery Team
                                                                                                      USAID-ESP, Jakarta Indonesia
mat lengkap Anda.                          6.3/11/2007 dan 5770/Dt.6.3/10/2007
                                                                                                             62 21 7209594 ext 706
   Terima kasih                            perihal Buku Terkait AMPL dan Media
                                           Informasi Air Minum (Majalah Percik),           Ibu Siti Yahyuni,
                                           bersama ini kami mengucapkan terima             Semua permohonan akan coba kami
      Catatan pelanggan                    kasih atas kiriman buku-buku dan             penuhi.
                                           majalah tersebut.                               Terima kasih kembali.
   Redaksi yang terhormat,                     Namun, dikarenakan buku-buku
   Saya ingin dicatat untuk berlang-       tersebut sangat berguna dan kami harus
ganan Majalah Percik dengan alamat :       mendistribusikannya juga ke kantor-kan-           Permintaan kiriman
   B. Widyarti, Rumah Organik, Pesona      tor ESP di daerah dan juga bagian-bagian
Kayangan blok DL no 5, Jl Margonda         ESP terkait (misalnya untuk bagian
                                                                                                  majalah
Raya Depok Jawa Barat.                     Komunikasi), kami mohon dikirimkan
   Terima kasih atas perhatiannya.         masing-masing lima buah lagi untuk               Dengan Hormat,
                                           buku-buku seperti dibawah ini :                  Salam sejahtera untuk kita semua,
                                salam,                                                      Saya adalah salah satu staf NGO
                         Rumah Organik                                                  internasional, tertarik untuk berlang-
                                                                                        ganan Majalah Percik. Setelah saya
                                                                                        membaca majalah edisi Oktober, memba-
                                                                                        ca salah satu surat dari pembaca setiamu
 Cara mendapatkan buku
                                                                                        tentang cara berlangganan Majalah
   di rubrik Info Buku                                                                  Percik. Bila diluluskan permintaan saya
                                                                                        kiranya dapat dialamatkan pada :
    Sebelumnya terima kasih atas kiri-                                                      DEDY M HURUDJI
man Majalah Percik ke Pusat Studi                                                           d/a. Jl. Palma No. 07, Kelurahan
Lingkungan Universitas Surabaya. Saya                                                   Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota
tertarik dengan buku yang ada di ha-                                                    Gorontalo 96128
laman info buku Percik Agustus 2007                                                         Besar harapan saya kiranya permoho-
(Go Green School dan Perjalanan Si                                                      nan saya dapat di terima.
Hijau), dimana saya bisa mendapatkan                                                        Terima kasih
buku tersebut?
    Terima kasih,                                                                                                   Salam hangat,
                                                                                                                  Dedy M. Hurudji
                         Tuani Lidiawati
                                                                                           Akan kami usahakan,
                                                                                           Terima kasih kembali.
                                                              Karikatur: Rudi Kosasih


 2     Percik
       Desember 2007
L A P O R A N U TA M A


                            Konferensi Sanitasi Nasional 2007

         MENELORKAN KEBIJAKAN DAN
            STRATEGI NASIONAL
G
          ong dimulainya babak baru untuk membangun kondisi
          sanitasi yang lebih baik telah dibunyikan. Menandai
          dibukanya Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007
oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasio-
nal/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional H. Pas-
kah Suzetta, di Balai Kartini Jakarta, Senin (19/11).
    Dengan tema "Mobilisasi Sumber Daya untuk Percepatan
Pembangunan Sanitasi", KSN digelar selama tiga hari yang
melibatkan pejabat setingkat menteri, para pengambil kebijakan
tingkat daerah, lembaga-lembaga donor, dan perguruan tinggi.
    Selain Menneg PPN/Kepala Bappenas, saat pembukaan
dihadiri pula Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto,
Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Dirjen Cipta Karya Agus
Widjanarko dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas
Dedy Supriadi Priatna.
    Dalam sambutannya Paskah Suzetta memaparkan KSN                  Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri Pekerjaan
2007 diselenggarakan bukan semata-mata dalam rangka me-              Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Fahmi Idris, Dirjen
                                                                       Cipta Karya Agus Widjanarko dan Deputi Bidang Sarana dan
nyongsong tahun 2008 yang telah ditetapkan Sidang Umum
                                                                       Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna saat pembukaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Desember 2006                   Konferensi Sanitasi Nasional 2007. Foto: Bowo Leksono.
sebagai Tahun Sanitasi Internasional tapi merupakan kebu-
tuhan bersama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas             maupun APBD mengakibatkan terbatasnya alokasi dana untuk
pelayanan sanitasi bagi seluruh lapisan masyarakat.                 penyelenggaraan prasarana dan sarana sanitasi di sebagian
    Menurut Paskah, banyak hal yang menjadi penyebab                besar pemerintah kabupaten/kota karena ternyata prioritasnya
tingginya jumlah keluarga yang tidak memiliki fasilitas sanitasi,   masih rendah.
yaitu kendala internal seperti pengetahuan, perilaku, dan               Djoko melanjutkan, peraturan dan perundang-undangan
ekonomi. "Sementara kendala eksternal seperti kerangka kebi-        dibidang sanitasi yang ada sering kali tidak segera dijabarkan
jakan, persepsi, gender, dan teknologi," katanya.                   menjadi peraturan daerah dan belum tersosialisasikan secara
    Paskah menegaskan, kita harus mampu mengatasi persoalan         luas kepada masyarakat. "Di sisi lain peraturan dan perundang-
sanitasi yang tidak memadai. "Perlu dilakukan review terhadap       undangan ini masih perlu dikembangkan agar penyelenggaraan
kebijakan dan strategi sanitasi yang telah dilakukan selama ini     prasarana dan sarana sanitasi tidak tertinggal dari penyeleng-
dan disusun rencana aksi dan kegiatan peningkatan pelayanan         garaan prasarana dan sarana permukiman yang lain seperti
sanitasi bagi masyarakat," tuturnya.                                transportasi, air minum dan lain-lainnya.
    Sementara Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto                     KSN 2007 ini merupakan forum untuk membangun komit-
dalam keynote speech-nya memaparkan penyelenggaraan                 men bersama yang mempertemukan seluruh pemangku
prasarana dan sarana sanitasi di Indonesia meliputi masalah         kepentingan guna menyepakati kebijakan, strategi, dan langkah
kepedulian, peraturan perundang-undangan, kelembagaan,              yang sinergis dalam program pengembangan sanitasi.
prioritas pendanaan pembangunan dan kesadaran masyarakat.               Dalam kesempatan itu, ditandatangani Deklarasi Sanitasi
"Lembaga-lembaga pemerintah di kabupaten/kota yang                  oleh para menteri yang terkait pembangunan air minum dan
bertanggung jawab di bidang sanitasi masih tumpang tindih           penyehatan lingkungan, para gubernur, para bupati dan waliko-
bahkan ada yang tidak mempunyai lembaga yang bertanggung            ta. Seusai membuka KSN, para menteri tersebut berkesempatan
jawab di bidang sanitasi," tuturnya.                                mengunjungi pameran sanitasi yang digelar di lobi Balai Kartini.
    Terbatasnya dana, tambah Djoko Kirmanto, baik dari APBN          Bowo Leksono



                                                                                                                   Percik
                                                                                                           Desember 2007     3
L A P O R A N U TA M A



            KESEPAKATAN BERSAMA
             KONFERENSI SANITASI
                  NASIONAL
                                              Jakarta, 19 November 2007



K
          ami menyadari bahwa sanitasi merupakan kebutuhan        Millenium Development Goal (MDG) masih sangat besar dan
          dasar manusia, yang memiliki arti penting bagi marta-   memerlukan dukungan serta kerjasama dan komitmen dari
          bat dan kualitas hidup manusia, kegagalan memenuhi      seluruh stakeholder pembangunan.
kebutuhan dasar ini akan menambah tingkat kematian balita,            Dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini menya-
mempengaruhi kesejahteraan terutama kaum perempuan dan            takan kesepakatan bersama untuk :
anak-anak, memperberat beban keuangan untuk layanan peng-           1. Meningkatkan secara efektif dan berkelanjutan jangkauan
obatan, menurunkan produktivitas dan meningkatkan kemis-               dan layanan sanitasi, yang meliputi pembangunan sarana
kinan bahkan bisa membawa kerugian besar pada ekonomi                  dan prasarana serta manajemen limbah cair, persam-
nasional, serta yang terakhir menurunkan kualitas lingkungan           pahan, dan drainase serta menumbuhkembangkan peri-
dan menimbulkan polusi pada sumber air baku. Namun,                    laku hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya perilaku
perkembangan cakupan layanan sanitasi dasar selama lebih dari          higiene.
satu dasawarsa, dari tahun 1990 hingga tahun 2004 hanya             2. Bersama-sama para pemangku kepentingan melalui ke-
meningkat dari 45 persen menjadi 67,1 persen.                          mitraan yang melibatkan lembaga-lembaga di tingkat Pusat
    Berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan layanan sani-              dan Daerah, Masyarakat, Dunia Usaha, LSM, Media Massa,
tasi telah dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip:               Perguruan Tinggi dan Lembaga Keuangan, serta donor
  1. Pendekatan yang komprehensif dan inklusif yang memper-            untuk melaksanakan langkah-langkah berikut:
      timbangkan kebutuhan nyata masyarakat melalui                    a. Menetapkan sanitasi sebagai sektor prioritas dalam
      penyusunan Rencana dan Program Investasi Jangka                     pembangunan nasional dan daerah,
      Menengah (RPIJM) prasarana dan sarana sanitasi dengan            b. Menumbuhkembangkan dan mendukung perilaku
      pola sharing pendanaan yang proporsional, serta                     hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya perilaku
      mengikutkan peran masyarakat dan dunia usaha secara                 higiene,
      efektif.                                                         c. Menumbuhkembangkan penyediaan layanan sanitasi
  2. Pendekatan pembangunan secara bertahap dengan priori-                oleh Dunia Usaha dan Lembaga Swadaya Masya-
      tas awal pada intervensi pada daerah-daerah yang mem-               rakat,
      punyai resiko besar bagi kesehatan masyarakat.                   d. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam
  3. Optimalisasi alokasi sumber daya yang mencukupi untuk                menerapkan standar pelayanan minimal,
      menumbuhkembangkan perilaku hidup bersih dan sehat               e. Mendukung dan memperkuat jaringan kemitraan yang
      pada seluruh lapisan masyarakat.                                    sudah ada untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi
  4. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi                antarpara pemangku kepentingan.
      yang terpadu bagi pelayanan terpusat skala kota dengan          Kami mengundang lembaga-lembaga di Pemerintah
      penanganan skala lingkungan (komunal maupun indivi-         Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Masyarakat, Dunia
      dual) yang berbasis masyarakat.                             Usaha, LSM, Media Massa, Perguruan Tinggi dan Lembaga
  5. Pengaturan pembiayaan dan kelembagaan yang berkelan-         Donor untuk bekerjasama meningkatkan kinerja pembangunan
      jutan untuk operasi dan pemeliharaan prasarana dan          sektor sanitasi demi kepentingan semua masyarakat Indonesia.
      sarana sanitasi berdasarkan prinsip pemulihan biaya.
    Dengan berpegang pada prinsip-prinsip tersebut, telah             Penandatangan antara lain:
dilaksanakan berbagai program pembangunan sarana dan                  Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
prasarana sanitasi yang telah meningkatkan cakupan layanan        Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri
sanitasi dasar menjadi 69,34 persen pada tahun 2006.              Pekerjaan umum, Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian, Menteri
                                                                  Negera Lingkungan Hidup.
    Meskipun demikian, tantangan untuk mewujudkan target



  4    Percik
       Desember 2007
L A P O R A N U TA M A


       KONFERENSI SANITASI NASIONAL 2007
               CUCI TANGAN PAKAI
                     SABUN
S
        ejak diluncurkan pada 2006 silam, Pemerintah terus       (Dirjen PPPL) Departemen Kesehatan dr. I Nyoman Kandun,
        gencar melancarkan kampanye Gerakan Nasional Cuci        MPH memaparkan program peningkatan perilaku sehat
        Tangan Pakai Sabun (CTPS). Kampanye juga bertujuan       masyarakat seperti CTPS memerlukan bimbingan secara
memperoleh dukungan dari berbagai pihak termasuk pihak           berkesinambungan melalui strategi pemberdayaan masyarakat
swasta sehingga pelaksanaannya bisa lebih efektif dengan caku-   untuk hidup sehat. "Gerakan Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun
pan yang lebih luas.                                             merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen dalam
    Kampanye ini dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan      masyarakat," katanya.
masyarakat melalui peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan             Departemen Kesehatan memandang perlu adanya Inisiatif
Sehat (PHBS) masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia        KPS-CTPS sebagai suatu model yang efektif sebagai wujud ker-
Sehat 2010, sebagai salah satu program Pembangunan Manusia       jasama terpadu dalam menggalakkan dan memperluas kapabi-
Indonesia.                                                       litas program ini. Disamping itu, inisiatif ini juga untuk mem-
    World Health Organization                                                                      bantu kesinambungan perha-
(WHO) mencatat penyebab                                                                            tian terhadap isu kesehatan
kematian terbesar bayi dan                                                                         pada tingkat masyarakat dan
balita (anak bawah lima tahun)                                                                     nasional, mengaktifkan par-
di dunia adalah ISPA (infeksi                                                                      tisipasi pihak swasta, serta
saluran pernapasan atas) dan                                                                       menggabungkan keahlian dan
diare. Sementara Cuci Tangan                                                                       sumber daya dari berbagai sek-
Pakai Sabun adalah cara pen-                                                                       tor/mitra.
ting untuk bisa mencegah                                                                               Berdasarkan temuan Curtis
penyebaran penyakit menular,                                                                       dan Cairncross tahun 2003,
beberapa diantaranya diare, flu                                                                    perilaku cuci tangan pakai
burung, dan tipes.                                                                                 sabun dapat mencegah pelu-
    Disamping itu, CTPS juga                                                                       ang terkena diare 42 sampai 47
bisa melepaskan kuman penye-                                                                       persen. Penelitian ini menyim-
bab infeksi dengan murah dan                                                                       pulkan, perilaku CTPS ternya-
mudah, sehingga dianggap                                                                           ta lebih efektif dalam mence-
sebagai salah satu cara efektif                                                                    gah diare dibanding hanya
mencegah terjadinya berbagai                                                                       dengan penyediaan infrastruk-
penyakit. Bagi Indonesia, cuci tangan pakai sabun bisa menu-     tur, seperti sarana toilet.
runkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia yang saat         I Nyoman Kandun menjelaskan untuk meningkatkan peri-
ini tercatat 35/1000 kelahiran hidup untuk bayi 0-12 bulan dan   laku CTPS sebagai cara efektif menurunkan insiden diare pada
46/1000 kelahiran hidup untuk anak bawah lima tahun (balita).    balita di Indonesia, dilakukan melalui sebuah komunikasi yang
    Pada kesempatan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007,     terkoordinasi dalam Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan kembali                  Tangan pakai Sabun. "Ini satu hal yang ingin kita capai," tegasnya.
menyuarakan dan mengajak Gerakan Nasional CTPS. Ajakan ini           Kandun juga menjelaskan bagaimana kesenjangan dan
berupa peningkatan perilaku sehat masyarakat melalui Inisiatif   kelemahan yang terjadi, antara lain program ini bersifat proyek
Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci Tangan Pakai              terbatas dan bukan program sustainable, sebagian besar inves-
Sabun/KPS-CTPS (Public-Private Partnership for Handwashing       tasi berfokus pada infrastruktur dan sedikit pada perubahan
with Soap).                                                      perilaku, serta alokasi sumberdaya yang masih belum memadai.
    Juru Bicara Utama Inisiatif KPS-CTPS yang juga Direktur      "Disamping itu, keterlibatan pihak swasta belum setinggi yang
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan         mereka dan kita harapkan," tuturnya. BW


                                                                                                                  Percik
                                                                                                          Desember 2007       5
L A P O R A N U TA M A


                  Konferensi Sanitasi Nasional 2007
           PEMBANGUNAN SANITASI
               BELUM POPULIS
P
        ada hari kedua dan ketiga, Konferensi Sanitasi Nasional
        (KSN) 2007 menggelar berbagai diskusi. Dalam sehari,
        tiga tema sekaligus diusung secara bersamaan dalam
memeriahkan pesta sanitasi pertama di Indonesia tersebut. Para
peserta konferensi bebas mengikuti tema diskusi yang
diinginkan.
    Diharapkan semua peserta dapat memanfaatkan kesem-
patan berdiskusi secara terbuka sehingga konferensi ini tidak
hanya menjadi wacana tetapi dapat diterjemahkan menjadi ren-
cana-rencana strategis di tempat masing-masing agar kedepan
ada tindak lanjut yang lebih kongkrit
    Salah satu tema yang menjadi bahan diskusi adalah
"Kampanye Sosial untuk Pengembangan Sanitasi" meng-
hadirkan empat pembicara salah satunya Walikota Blitar Djarot
Syaiful Hidayat.
    Menurut Djarot pembangunan sanitasi di Indonesia hanya        Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memukul gong tanda
                                                                       dimulainya rangkaian KSN 2007. Foto: Bowo Leksono.
dilihat sebagai halaman belakang dari kebijakan pembangunan
kita. "Sanitasi dianggap sesuatu yang tak begitu penting karena
tak ada nilai tambah bagi daerah," katanya.                       Bambang S. Brodjonegoro menjelaskan dimana letak pen-
    Djarot melanjutkan, masih banyak pihak yang menganggap        tingnya sanitasi. Menurutnya sanitasi di negara maju sudah
pembangunan sanitasi tidak strategis dan tidak populis.           menjadi standar layanan publik. "Pemerintah daerah berkewa-
"Berbeda dengan membuat klub-klub sepakbola yang lebih po-        jiban memberikan jasa sanitasi pada warganya dengan mene-
pulis atau membangun gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan         tapkan anggaran sanitasi yang signifikan," tuturnya.
yang halus," ungkapnya.
    Acara dilanjutkan kunjungan ke dua lokasi yaitu Kelurahan     Harapan KSN 2007
Petojo, Jakarta Pusat tentang keberhasilan warga membangun            Setelah melalui berbagai rangkaian kegiatan selama tiga
MCK++, pengelolaan persampahan, dan praktik cuci tangan           hari, Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007 pun berakhir.
pakai sabun dan kunjungan ke perumahan Lippo Karawaci             Berbagai kemungkinan berkaitan pembangunan sanitasi dapat
berkenaan dengan pengelolaan air limbah dan sistem drainase.      dilakukan peserta konferensi di daerah masing-masing.
    Pada diskusi bertema "Strategi Pendanaan dalam                    "Kita berharap setelah penyelenggaraan konferensi ini,
Pembangunan Sanitasi" menghadirkan pembicara Wakil                benar-benar terjadi mobilisasi sumber daya untuk membangun
Walikota Banjarmasin Alwi Sahlan. Menurutnya, strategi penca-     sanitasi dapat segera terwujud," ungkap Deputi Bidang Sarana
paian komitmen politik pembangunan sanitasi dengan                dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna saat menutup
meningkatkan lobi politik terhadap pihak legislatif serta         konferensi ini, di Ruang Mawar, Balai Kartini, Jakarta.
mengampanyekan PHBS sekaligus keterlibatan masyarakat                 Sedianya dipenghujung acara digelar diskusi panel yang
dalam pembangunan sanitasi.                                       menghadirkan pembicara Prof. Emil Salim dan Erna Witoelar.
    Komitmen politik dalam pembangunan sanitasi di Kota           Namun hingga waktu yang ditentukan, kedua tokoh nasional itu
Banjarmasin antara lain dengan menerbitkan perda tentang          pun berhalangan hadir.
sampah, sungai dan gangguan. "Tahun 2007 kota kami meng-              Tampaknya, keberhasilan pembangunan sektor sanitasi tak
anggarkan sektor sanitasi sebesar Rp 52 miliar, sementara 2008    hanya menjadi harapan masyarakat tapi juga para pemangku
sebesar Rp 60 miliar," tutur Alwi.                                jabatan. Dan semoga segera terealisasi agar tujuan dan target
    Sementara pembicara lain dari Fakultas Ekonomi UI,            pembangunan secara umum tercapai. Bowo Leksono



  6    Percik
       Desember 2007
L A P O R A N U TA M A



      Menyambut Tahun Sanitasi
         Internasional 2008
                      Ketika pertama kali mendengar adanya Tahun Sanitasi Internasional 2008,
           tentunya reaksi kebanyakan orang adalah ada apa dengan sanitasi? Demikian pentingkah sanitasi
                 sehingga tahun 2008 perlu diberi label khusus sebagai tahun sanitasi internasional?
                           Bagaimana cerita sebenarnya akan dijelaskan dalam tulisan ini.

Kondisi Sanitasi Global                                             Didorong oleh kondisi sanitasi yang sedemikian mempri-
    Sebanyak lebih dari 1,2 milyar penduduk dunia telah mem-     hatinkan ini, kemudian berbagai pihak yang berkepentingan
peroleh akses sanitasi yang memadai dalam 14 tahun terakhir,     memandang perlu untuk melakukan langkah bersama untuk
yang berarti cakupan layanan sanitasi global bertambah dari 49   menanganinya. Dibutuhkan komitmen yang lebih besar dari
persen menjadi 59 persen antara 1990 - 2004. Namun, dunia        semua pihak baik donor, pemerintah maupun LSM. PBB kemu-
tetap saja masih jauh dari target sanitasi MDGs yaitu mengu-     dian mengambil inisiatif mewujudkan terciptanya komitmen
rangi separuh proporsi penduduk tanpa akses sanitasi dasar pa-   dan kepedulian yang lebih besar tersebut.
da tahun 2015. Jika kecenderungan ini tidak berubah, diperki-
rakan penduduk tanpa sanitasi dasar pada tahun 2015 akan         Sejarah Tahun Sanitasi Internasional
mencapai 2,6 miliar orang atau setara dengan 10 kali penduduk       Tahun Sanitasi Internasional ditetapkan oleh Sidang Umum
Indonesia saat ini, dan 980 juta diantaranya balita.             Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Desember 2006 ber-
    Menurut data badan kesehatan dunia (WHO), sekitar 1,8        dasarkan rekomendasi dari UN Secretary-General's Advisory
juta orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 42.000 orang   Board on Water and Sanitation (UNSGAB) untuk membantu
per minggu karena pe-                                                                                 mempercepat kemajuan
nyakit diare di mana pe-                                                                              sanitasi dengan memberi
nyebab utamanya sani-                                                                                 perhatian khusus. Sanita-
tasi yang tidak memadai                                                                               si merupakan masalah
dan rendahnya standar                                                                                 yang jarang didiskusikan,
kesehatan. Dari jumlah                                                                                terutama karena banyak
tersebut mayoritas ke-                                                                                menyangkut tinja dan air
matian terjadi di Asia                                                                                buangan.
dan 90 persen korban-                                                                                     Rekomendasi
nya anak-anak berusia di                                                                              UNSGAB didasari pada
bawah lima tahun atau                                                                                 Hashimoto Action Plan
sekitar 1,5 juta balita.                                                                              yang diluncurkan oleh
Secara rata-rata terdapat                                                                             UNSGAB pada World
seorang balita mening-                                                                                Water Forum ke 4 bulan
gal setiap 20 detik.                                                                                  Maret 2006. UNSGAB
    Sementara jumlah                                                                                  sendiri merupakan badan
hari tidak masuk sekolah juga akan meningkat. Diperkirakan       independen yang memberi saran pada Sekretariat Jenderal PBB
bahwa fasilitas sanitasi yang memadai akan mengurangi tingkat    tentang kebijakan, program dan pengelolaan tindakan global
kematian balita lebih dari 1/3 nya. Jika promosi higinitas       mengenai isu air dan sanitasi. Rencana aksi ini dimaksudkan
dilakukan, seperti cuci tangan pakai sabun, tingkat kematian     untuk mendorong dialog pada semua tingkatan agar dapat
tersebut dapat dikurangi sekitar 2/3 nya. Sanitasi yang          menghasilkan komitmen alokasi sumber daya yang lebih besar
memadai juga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan           dari pemerintah dan pemimpin politik untuk sanitasi bagi yang
pembangunan sosial di negara dengan jumlah hari tidak masuk      miskin.
kerja dan sekolah karena sakit diare yang tinggi. Anak perem-       Menindaklanjuti rekomendasi HAP, sebagai langkah awal
puan banyak yang tidak masuk sekolah pada saat datang bulan      adalah menyelenggarakan pertemuan Perencanaan Tahun
karena tidak tersedianya toilet yang bersih dan aman.            Sanitasi Internasional pertama kali pada 7 Mei 2007 di kantor


                                                                                                               Percik
                                                                                                       Desember 2007      7
L A P O R A N U TA M A


UNICEF di New York. Wakil dari LSM,
donor, kalangan akademis, bank pem-
bangunan dan 29 pemerintah bertemu
untuk berdialog. Salah satu hasilnya
berupa penetapan sasaran tahun sanitasi
internasional.

Sasaran Tahun Sanitasi Internasio-
nal (TSI)
    Sasaran utama TSI adalah mengem-
balikan komunitas global pada jalur yang
sebenarnya untuk mencapai target sani-
tasi MDG. Sanitasi adalah dasar dari
kesehatan, kebanggaan, dan pembangun-
an. Meningkatkan akses sanitasi khusus-
nya bagi penduduk miskin adalah dasar
utama pencapaian semua target MDGs.                                                                         Foto: Bowo Leksono
Sasaran TSI secara terinci adalah:
  1. Meningkatkan kepedulian dan                                Hashimoto Action Plan (HAP)
     komitmen dari beragam pelaku
     pada semua tingkatan terhadap               HAP, yang diluncurkan oleh UNSGAB, awalnya dinamai Compendium of
     pentingnya pencapaian target sani-      Actions tetapi kemudian diganti setelah ketua UNSGAB Hashimoto meninggal
     tasi MDGs, termasuk kesehatan,          pada tahun 2006. Namanya dipergunakan sebagai penghormatan atas komit-
     kesetaraan gender, isu ekonomi dan      mennya. HAP menjadi hasil yang penting dari World Water Forum IV dan dise-
     lingkungan, melalui komunikasi,         butkan dalam Laporan dan Deklarasi Tingkat Menteri.
     pemantauan data, dan bukti nyata.           Dalam HAP diidentifikasi "your action, our action" untuk mendobrak per-
  2. Memobilisasi pemerintah (dari           cepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Your action dilakukan oleh
     nasional sampai daerah), lembaga        pelaku utama, sementara our action menunjukkan komitmen UNSGAB untuk
     keuangan, swasta, dan institusi PBB     membantu pelaku utama menyingkirkan kendala dan kebuntuan yang mengha-
     melalui kesepakatan kerjasama ten-      langi pencapaian target air dan sanitasi yang telah disepakati. UNSGAB memi-
     tang bagaimana dan siapa yang akan      lih enam tema yaitu keuangan, kemitraan operator air minum, sanitasi, peman-
     melakukan langkah yang diperlukan       tauan, pengelolaan sumber daya air terpadu, dan air dan bencana.
  3. Menjamin komitmen nyata un-
     tuk meninjau (review), membangun        Sanitasi
     dan melaksanakan rencana untuk              Didalam HAP, sebagai bagian dari enam tema utama maka sanitasi diberi
     mereplikasi program sanitasi dan        penjelasan secara khusus. Tanpa perubahan radikal, kita tidak akan mencapai
     memperkuat kebijakan sanitasi           target sanitasi MDG. Kepedulian dan 'political will' lebih besar, beserta kapasitas
     melalui pembagian tanggungjawab         lebih baik dibutuhkan. Pada tingkat global, kuncinya adalah advokasi.
     yang jelas agar rencana tersebut        Organisasi tingkat regional dan sub regional seharusnya menangani kampanye
     dapat terlaksana baik di tingkat        untuk mendukung penyediaan bantuan dana, pemasaran, dan teknologi. Dekade
     nasional maupun internasional.          Air untuk Kehidupan (Water for Life Decade (2005-2015)) sebaiknya dipergu-
  4. Mendorong 'demand driven',              nakan untuk membangun komitmen politik dalam mencapai target sanitasi.
     keberlanjutan dan solusi tradi-         Untuk mencapai target ini perlu dilakukan:
     sional, dan pilihan yang diinforma-       a. Penetapan tahun 2008 sebagai Tahun Sanitasi Internasional (International
     sikan (informed choices) dengan me-          Year of Sanitation).
     ngenali pentingnya bekerja dari bawah     b. PBB sebaiknya menganugerahkan penghargaan tahunan sanitasi bagi mere-
     dengan praktisi dan komunitas.               ka yang terlibat dan dipandang berkontribusi signifikan dalam pelayanan
  5. Menjamin peningkatan alokasi                 sanitasi di tingkat lokal.
     dana untuk memulai dan memper-            c. Konperensi Sanitasi Global PBB sebaiknya diselenggarakan pada akhir
     tahankan kemajuan pembangunan                Dekade Air untuk Kehidupan untuk mengetahui pencapaian secara global.
     sanitasi melalui komitmen anggaran          UNSGAB akan mendorong donor, institusi terkait dan pemerintah untuk men-
     nasional dan pengembangan alokasi       jadikan sanitasi sebagai prioritas utama.
     kemitraan.



  8     Percik
        Desember 2007
L A P O R A N U TA M A


6. Mengembangkan dan memperkuat institusi dan
   kapasitas manusia melalui pemahaman pada semua                                         SASARAN TSI
   tingkatan bahwa kemajuan pencapaian target sanitasi
   MDGs melibatkan beragam program baik higinitas, fasili-
                                                                            1. Meningkatkan kepedulian dan komitmen
   tas rumah tangga dan pengolahan air limbah. Mobilisasi
   komunitas, pengakuan peran wanita, bersama dengan                        2. Memobilisasi pemerintah
   pemaduan intervensi perangkat keras dan lunak meru-                      3. Menjamin komitmen nyata
   pakan hal mendasar.
                                                                            4. Mendorong 'demand driven', keberlanjutan
7. Memperkuat keberlanjutan dan keefektifan solusi sa-
   nitasi yang tersedia, untuk memperkuat dampak kese-                         dan solusi tradisional
   hatan, penerimaan secara budaya dan sosial, kesesuaian                   5. Menjamin peningkatan alokasi dana
   teknologi dan institusi, dan perlindungan lingkungan dan
                                                                            6. Mengembangkan dan memperkuat institusi
   sumber daya alam.
8. Mempromosikan dan mendokumentasikan hasil                                   dan kapasitas manusia
   pembelajaran untuk memperkuat pengetahuan dan con-                       7. Memperkuat keberlanjutan
   toh sukses sanitasi yang berkontribusi besar pada advokasi
                                                                            8. Mempromosikan dan mendokumentasikan
   dan meningkatkan investasi sektor.
                                                                               hasil pembelajaran.



                                                                Titik Simpul (Focal Point) Pelaksanaan TSI
                                                                     Dalam deklarasi PBB tentang TSI, disebutkan secara jelas
                                                                bahwa titik simpul (focal point) pelaksanaan TSI adalah
                                                                Department of Economic and Social Affairs dari Kantor
                                                                Sekretariat Jenderal PBB (UNDESA). Tugasnya selain sebagai
                                                                titik simpul juga mencakup mengembangkan usulan aktifitas
                                                                pada semua tingkatan, termasuk sumber dana yang memung-
                                                                kinkan. Dalam melaksanakan tugsnya, UNDESA bekerjasama
                                                                dengan pemangku kepentingan termasuk UNICEF, WHO, UN
                                                                Habitat, the Water Supply and Sanitation Collaborative
                                                                Council (WSSCC), the UN Environment Programme, the UN
                                                                Development Programme, UNSGAB, LSM, swasta dan perguru-
                                                                an tinggi.
                                                                     Peluncuran TSI dilaksanakan oleh UNDESA bekerjasama
                                                                dengan UN-Water Task Force on Sanitation. Informasi lengkap
                                                                tentang TSI dapat diperoleh dari situs www.sanita-
                                                                tionyear2008.org atau http://esa.un.org/iys

                                                                Kebutuhan Investasi Sanitasi
                                                                     Secara global dibutuhkan USD 10 miliar atau sekitar Rp. 95
                                                                triliun per tahun untuk mencapai target sanitasi MDG tahun
                                                                2015. Jumlah investasi yang sama dibutuhkan untuk menyedi-
                                                                akan sanitasi bagi seluruh penduduk dunia dalam 1 sampai 2
                                                                dekade setelah tahun 2015.
                                                                     Kebutuhan investasi sanitasi ini hanya mencapai kurang dari
                                                                1 persen dari total pengeluaran militer global tahun 2005, atau
                                                                sepertiga dari pengeluaran air kemasan penduduk dunia, atau
                                                                kira-kira sama dengan pengeluaran penduduk Eropa untuk
                                                                pembelian es krim setiap tahun. Sebenarnya jumlah investasi
                                                                sanitasi yang dibutuhkan setiap tahun tidak terlihat besar tetapi
                                                                dampaknya sangat besar bagi kesejahteraan penduduk dunia.
                                        Foto: Bowo Leksono                                               OM dari berbagai sumber


                                                                                                                Percik
                                                                                                        Desember 2007      9
L A P O R A N U TA M A



  MOMENTUM TSI 2008 BAGI PEMBANGUNAN
         SANITASI INDONESIA
Tantangan Pembangunan Sanitasi



S
        anitasi di dalam konsep pemba-
        ngunan, di Indonesia dan di keba-
        nyakan negara lain, dimasukkan
dalam kotak pembangunan infrastruktur.
Sayangnya ini ternyata membuat sanitasi
menjadi "anak tiri" dalam kotak itu. Se-
bagai anak tiri, keberadaanya-pun men-
jadi kurang diperhitungkan. Padahal pe-
ngelolaan sanitasi yang buruk bisa meng-
akibatkan kerugian ekonomi hingga 4%
dan kerugian keuangan hingga 2% dari
GDP (Pidato Menteri Bappenas dalam
KSN) yang nilainya bisa mencapai 45 tril-
iun rupiah pertahun. Ironisnya pendu-
lum perbaikan tidak bergerak ke sanitasi.
Lihat saja, dalam kurun waktu 30 tahun
terakhir, investasi pemerintah untuk sa-                                                                                              Foto: Bowo Leksono
nitasi hanya sebesar 200 Rupiah per orang
per tahun, padahal kebutuhannya 47.000                 mencatat bahwa investasi 47.000 Rupiah                    Momentum TSI untuk Indonesia
Rupiah per orang per tahun. Jauh pang-                 per orang per tahun dapat meningkatkan                        Sebagai langkah awal dan terpenting
gang dari api. Sementara sekitar 30                    produktifitas mencapai 79% dan penghe-                    dalam menyambut program PBB terse-
persen penduduk Indonesia masih tidak                  matan biaya sanitasi mencapai 19% (State                  but, pada tanggal 19-21 Nopember 2007
memiliki akses sanitasi dasar, yang berar-             of Sanitation in Indonesia, WSP 2006).                    dilangsungkan Konperensi Sanitasi yang
ti jauh lebih buruk dari negara tetangga.                  Jadi, bila kepedulian sanitasi ini ter-               dimotori oleh Bappenas bersama dengan
                                                       bangun, bukan tidak mungkin indeks                        pemangku kepentingan baik pemerintah,
Dampak Pembangunan Sanitasi                            pembangunan manusia (Human Deve-                          donor, LSM, dan perguruan tinggi. Pada
    WHO mengatakan investasi 1 dollar                  lopment Index, HDI) Indonesia akan                        kesempatan tersebut, ditandatangani Ke-
(1$) untuk perbaikan sanitasi keuntungan               naik. Tidak lagi urutan 41 dari 102 negara                sepakatan Bersama diantaranya oleh
ekonominya mencapai 7 dollar (Guy                      berkembang di tahun 2004, atau 110 dari                   Menteri Perencanaan Pembangunan Na-
Hutton, WSP-EAP 2007). Study WSP lain                  177 (2005), 108 (2006 dan 2007).                          sional/Kepala Bappenas, Menteri Peker-
                                                                                                                 jaan Umum, Menteri Kesehatan, Menteri
                                                                                                                 Perindustrian, Menteri Negara Kependu-
                                                                                                                 dukan dan Lingkungan Hidup, dan Men-
             Mengapa Sanitasi Penting Bagi Indonesia?                                                            teri Dalam Negeri, yang pada intinya
    1. Sarana sanitasi yang tidak layak dan buruknya perilaku higienis berdampak pada kematian                   berkomitmen untuk bekerja sama me-
       bayi, angka kesakitan dan malnutrisi pada anak yang menjadi ancaman besar bagi potensi                    ningkatkan kualitas sanitasi. Fokus uta-
       sumber daya manusia Indonesia.                                                                            ma kesepakatan ini adalah pengolahan
         Fakta: 'Sekitar 100 ribu anak meninggal setiap tahun akibat diare di Indonesia.
                                                                                                                 limbah cair, penyediaan air bersih, dan
    2. Produktivitas nasional menjadi terhambat.                                                                 menumbuhkan perilaku hidup sehat atau
         Fakta: ' Indonesia kehilangan potensi ekonomi sebesar 2,4 persen dari Produk Domestik Bruto
       akibat buruknya sarana sanitasi (ADN, 2002). Berarti setiap rumah tangga menderita kehilang-              higienis kepada masyarakat. Selain ke-
       an potensi pendapatan sebesar sekitar Rp. 120 ribu per bulan.                                             enam menteri tersebut, kesepakatan juga
    3. Laju pertumbuhan ekonomi berpotensi meningkat.                                                            ditandatangani oleh 9 gubernur, 11 wali-
         Fakta: Studi WHO menunjukkan bahwa investasi sarana sanitasi sebesar USD 1 menghasilkan                 kota dan 5 bupati. Langkah selanjutnya
       tingkat pengembalian ekonomi (economic return) antara USD 8 - USD 21 di negara berkembang
       termasuk Indonesia.
                                                                                                                 adalah bagaimana mewujudkan kesepa-
                                                                                                                 katan bersama tersebut dalam rencana
                                    Sumber: Diadopsi dari Buklet Program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi
                                                                                                                 aksi yang jelas dan terukur.



 10     Percik
        Desember 2007
L A P O R A N U TA M A


   Momentun 2008 yang menjadi TSI, patutnya dimanfaatkan               daerah, karena disanalah sesungguhnya perbaikan pelayanan
secara baik. Pelaku AMPL mengambil peran untuk mempe-                  sanitasi dan target MDGs dapat dicapai.
ngaruhi dan sekaligus meningkatkan dukungan pengambil kebi-                Tinggal bagaimana semua pihak saling bergandengtangan
jakan di semua tingkatan terhadap pembangunan sanitasi.                untuk mewujudkan cita-cita luhur dalam TSI dan Kesepakatan
Peran dunia swasta juga tidak bisa dianggap sebelah mata,              Bersama KSN, agar manfaat yang sebesar-besarnya dari per-
melalui CRS (Corporate Social Responsibility)-nya, swasta              baikan sanitasi dapat diraih dan sebaliknya kerugian yang
menjadi pemain kunci. Tidak kalah pentingnya adalah                    ditimbulkannya dapat direduksi. Bila perlu, peringatan World
mengoptimalkan pendanaan. Meningkatnya dukungan pen-                   Water Day (WWD) pada bulan Maret 2008 yang akan datang
danaan bantuan hibah (grant) pembangunan sanitasi dari luar            dapat diisi dengan tema-tema sanitasi dan bahkan dijadikan
negeri harus bisa dimanfaatkan untuk perbaikan pelayanan               momentum pencanangan hari sanitasi oleh Presiden Indonesia.
yang berbasis masyarakat, khususnya untuk kaum miskin.                 Semoga.
Jangan sebaliknya, dijadikan ajang untuk mencari keuntungan.                                                           Dormaringan H. Saragih
Gaung kemitraan global, harus terdengar "bunyi" hingga ke                                           Knowledge Management Coordinator WASPOLA




                                    Sanitasi dan MDGs

   L
         aporan MDGs dunia tahun 2006 men-      tertinggal (lihat halaman 7), senasib de-     Namun untuk tujuan 7, masih segiempat
         gatakan target pembangunan sani-       ngan Bangladesh, Laos, Mongolia, PNG,         dan segitiga berbalik.
         tasi mengalami kemajuan (on            Myanmar dan Pakistan. Khusus untuk tujuan         Sedikit berbeda dengan laporan
   track), khususnya di negara berkembang.      7, posisi Indonesia diberi tanda segiempat    nasional MDGs 2007, dirilis bulan
   Namun dengan kondisi (masih) separuh         kuning untuk sanitasi (kota dan desa) dan     Nopember 2007 oleh Bappenas dan UNDP,
   penduduk di negara berkembang belum          air minum desa, sedangkan air minum           yang melihat pencapian MDGs di Indonesia
   mendapatkan akses sanitasi yang              perkotaan diberi tanda segitiga merah         secara optimis (Laporan MDGs Indonesia
   memadai, dikhawatirkan target tidak ter-     terbalik. Segiempat itu berarti off track-    2007, Bappenas, hal 89-93). Dikatakan
   capai (The MDGs Report 2006, halaman         slow, yang diperkirakan targetnya akan        bahwa sanitasi untuk rumah tangga di
   18-19, www.un.org/milleniumgoals).           tercapai tetapi setelah tahun 2015, sedang-   kota dan di desa, sudah tercapai, namun
       Untungnya laporan MDGs dunia 2007        kan segitiga berarti off track-regressing,    kualitasnya kurang baik. Targetnya 65%,
   mencatat hal yang lebih menjanjikan,         mundur atau stagnan. Kondisi tahun 2007,      dengan data dasar 1990, dan saat ini
   secara global hasilnya sangat positif.       Indonesia membaik posisinya diatas rata-      sudah tercapai 68%, artinya melebihi tar-
   Dalam pidatonya Sekjen PBB, Ban Ki-          rata garis capaian untuk Asia Pasifik.        get (lihat grafik).
   Moon, mengatakan "target MDGs masih
   dapat dicapai asalkan kita bisa beker-
   jasama, melalui tata pemerintahan yang
   baik, peningkatan investasi publik, pengu-
   atan kapasitas produksi dan penciptaan
   lapangan kerja". Agak bersifat otokritik,
   Ki-Moon, yang asal Korea Selatan, melihat
   pentingya korelasi pencapaian MDGs de-
   ngan penciptaan lapangan kerja, aspek
   yang selama ini hanya pada tataran
   retorik. Dunia Tidak Memerlukan Janji-
   janji Baru (the world wants no new pro-
   mises), kata Ki-Moon. Laporan yang dirilis
   UN (www.un.org/milleniumgoals) menya-
   takan bahwa pencapaian tujuan 7 memer-
   lukan upaya yang luar biasa.
       Untuk konteks Indonesia, laporan
   MDGs Asia Pasifik 2006 yang dirilis ADB,
   UNDP dan UNESCAP (www.mdgasiapasif-
   ic.org) menempatkannya pada posisi
   warna merah (falling behind), artinya




                                                                                                                          Percik
                                                                                                                  Desember 2007        11
WAWA SA N



               SAMPAH DAN BANJIR:
    Korelasi Pengembangan Tata Kota Berdaya
                Dukung Lingkungan
                                        Oleh: Sandhi Eko Bramono, S.T., MEnvEngSc




B
         anjir yang melanda ibukota
         Jakarta beberapa waktu terakhir,
         relatif memberikan gambaran
mengenai perubahan kualitas lingkung-
an. Curah hujan yang meningkat secara
luar biasa (mencapai 215-340 mm),
diiringi ketidaksiapan infrastruktur yang
memadai, serta daya dukung lingkungan
yang semakin merosot, menjadikan
fenomena alam ini seakan tidak ter-
kendalikan. Bahkan pada saat itu, sekitar
75 persen wilayah Jakarta sebagai ibuko-
ta negara, terendam banjir dengan ke-
tinggian sekitar 30 cm hingga 300 cm di
beberapa lokasi.
    Salah satu hal yang selalu muncul
dalam pembicaraan masalah banjir di
Jakarta, adalah adanya tumpukan dan
gunungan sampah yang menyumbat alir-
an sungai-sungai di Jakarta. Seakan su-
ngai-sungai di Jakarta selalu menjadi           Kota Jakarta bagian utara (diambil dari atas) merupakan wilayah berpotensi banjir.
"tempat sampah panjang". Perencanaan                                           Foto: Bowo Leksono
sistem penanganan sampah yang
seharusnya menjadi bagian dalam peren-       kemampuan alam atau lingkungan untuk         da lingkungan, atau melakukan duanya
canaan kota, sudah sepatutnya ditinjau       menanggung        serta   menormalisasi      sekaligus. Konsep ini harus dijadikan
ulang.                                       dampak dari beban lingkungan yang            dasar dalam pengembangan kota, yang
    Volume sampah yang dihasilkan            diberikan, baik karena aktifitas alam itu    akhirnya dapat meminimasi kerugian
dapat dikendalikan dan bukan menjadi         sendiri maupun karena aktifitas manusia.     yang ditimbulkan akibat aktifitas alam
nilai mutlak bahwa masyarakat di             Daya dukung lingkungan seharusnya            atau aktifitas manusia sendiri. Dengan
Jakarta      menghasilkan     2-3    liter   dijadikan tolok ukur, mengenai kapasitas     menggunakan pendekatan ini, diharap-
sampah/orang/hari. Hal ini menjadi           suatu kota dalam menerima dampak             kan pengembangan kota dapat lebih ter-
pelajaran menarik bagi para perencana        positif maupun negatif dari segala aktifi-   struktur, terarah, lebih dinamis, bahkan
kota, bahwa aspek daya dukung ling-          tas yang terjadi di sana.                    dapat dikendalikan jika daya dukung
kungan mutlak dijadikan acuan yang pa-           Di saat daya dukung lingkungan tidak     lingkungan mengalami perubahan yang
ling mendasar dalam penyiapan infra-         lagi mampu menahan beban yang diteri-        membaik atau memburuk.
struktur perkotaan.                          manya, maka potensi kerusakan akibat             Daya dukung lingkungan dalam
                                             bencana alam akan meningkat. Hal ini         pengembangan kota, harus diter-
   Peningkatan      daya   dukung            harus disiasati dengan meningkatkan          jemahkan sebagai seberapa jauh kota
lingkungan                                   daya dukung lingkungan itu sendiri,          harus dikembangkan berdasarkan daya
   Daya dukung lingkungan merupakan          mengurangi beban yang diberikan kepa-        dukung lingkungan yang dimilikinya.



 12     Percik
        Desember 2007
WAWA SA N


Jika daya dukung kota sudah terbatas, maka penambahan            daya dukung lingkungan, seperti penggunaan teknologi yang
beban pada lingkungan tidak boleh dipaksakan lagi. Dalam hal     dapat mengolah sampah secara cepat dan aman bagi lingkung-
penanganan sampah misalnya, setiap kota harus memiliki           an. Aspek sumber daya manusia, sumber dana, manajemen,
ketentuan bahwa jumlah sampah maksimum yang dapat ditan-         serta pengorganisasian harus disesuaikan pula dengan perkem-
gani berdasarkan kondisi saat ini (teknologi, sumber daya        bangan ini. Dengan penerapan ini, maka daya dukung lingkung-
manusia, sumber dana, manajemen, serta pengorganisasian          an kota tersebut dapat ditingkatkan yang berakibat tingkat to-
yang ada saat ini), adalah A m3/hari.                            leransi kota terhadap penambahan jumlah penduduk juga men-
    Jika produksi sampah melebihi batas maksimum tersebut,       jadi meningkat. Dampaknya adalah pemerintah daerah dapat
maka sampah tidak dapat tertangani dengan baik. Hal ini dise-    lebih toleran untuk meningkatkan jumlah penduduk yang ting-
babkan daya dukung lingkungan yang ada di kota tersebut          gal di kota tersebut yang umumnya di Indonesia diakibatkan
untuk menanggung beban sampah tersebut serta kondisi eksis-      oleh urbanisasi.
ting yang ada, tidak mampu menanggulangi sampah dengan vo-
lume tersebut. Hal ini berakibat pada penumpukan sampah di       Penurunan beban lingkungan
permukiman, tidak terangkutnya sampah, hingga pencemaran             Selain meningkatkan daya dukung lingkungan, modifikasi
lingkungan akibat Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) yang         lainnya adalah menurunkan beban lingkungan. Beban lingkung-
dioperasikan di atas kapasitas operasi. Penumpukan sampah        an dapat dikurangi dengan mengurangi jumlah penduduk yang
yang ada di sungai juga disebabkan daya dukung lingkungan        tinggal di kota tersebut (sehingga produsen beban lingkungan
yang telah terlampaui, serta tidak didukung kondisi yang         menjadi berkurang) atau mengurangi beban lingkungan setiap
mampu menyelesaikan hal tersebut. Ini merupakan potret sebe-     orang (sehingga laju penurunan kualitas lingkungan akibat akti-
narnya, sebagai penyebab terjadinya banjir di Jakarta, yaitu     fitas tiap orang juga berkurang). Berdasarkan pendekatan ini
sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran sungai-sungai          maka pemerintah dapat menentukan seberapa banyak sampah
di Jakarta.                                                      yang dihasilkan masyarakat.
    Untuk menanggulangi hal ini, dapat dilakukan dengan              Masyarakat harus diatur untuk dapat meminimasi jumlah
meningkatkan daya dukung lingkungan. Selain itu, dibutuhkan      sampah yang dihasilkan atau pemerintah harus mendukung
pula kondisi yang saling mendukung, yaitu teknologi, sumber      segala infrastruktur yang mencegah timbulnya sampah dalam
daya manusia, sumber dana, manajemen, serta pengorganisa-        jumlah yang berlebih (misalnya dengan kebijakan program daur
sian. Dengan perpaduan hal tersebut, maka daya dukung            ulang sampah). Bahkan dengan pendekatan ini, sangatlah
lingkungan dapat ditingkatkan untuk tetap mampu menerima         mungkin pemerintah dapat membuat perbandingan laju
beban lingkungan dari aktifitas masyarakat.                      kenaikan infrastruktur dengan laju timbulan sampah. Berkaitan
    Untuk mencapainya, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa,   dengan ini, istilah "tarikan dan bangkitan" menggambarkan
dimana bukan hanya teknologi yang mampu meningkatkan             adanya aktifitas yang timbul akibat adanya aktifitas lainnya
                                                                 merupakan istilah yang cocok untuk menggambarkannya.
                                                                     Meskipun jumlah penduduk meningkat, namun jika tim-
                                                                 bunan sampah dapat dikurangi, maka volume sampah yang
                                                                 dihasilkan setiap harinya juga berkurang. Pendekatan ini dapat
                                                                 menimbulkan formulasi baru yang mengarah pada pembatasan
                                                                 pembangunan prasarana dan sarana yang berpotensi menim-
                                                                 bulkan sampah. Sebagai permisalan akan muncul angka menge-
                                                                 tahui bangkitan produksi sampah/m2 kawasan komersial.
                                                                 Dengan mengetahui angka ini, maka pemerintah daerah dapat
                                                                 membatasi jumlah mal yang ada di kota tersebut karena dapat
                                                                 mengetahui bahwa tiap m2 mal akan meningkatkan jumlah
                                                                 sampah sebanyak B liter/orang/hari.
                                                                     Misalnya pembangunan kawasan industri dapat dibatasi
                                                                 karena memiliki suatu koefisien bahwa tiap m2 area industri
                                                                 akan meningkatkan produksi sampah sebanyak C
                                                                 liter/orang/hari. Angka-angka ini akan mempertegas keputusan
                                                                 pemerintah daerah pula, misalnya untuk menentukan jumlah
                                                                 lahan hijau yang harus dibangun di kota tersebut, jumlah sarana
                                                                 perparkiran yang harus disediakan, hingga jumlah pompa
                                                                 pengisian bahan bakar (bensin) maksimum yang boleh diba-
                                                                 ngun di kota tersebut.
                                            Foto: Bowo Leksono       Pendekatan ini akan memudahkan pemerintah daerah


                                                                                                                Percik
                                                                                                        Desember 2007     13
WAWA SA N


mengetahui secara jelas, sampai sejauh
mana kotanya masih harus dibangun,
dan hingga sejauh mana pembangunan
kota harus direm, atau bahkan dihen-
tikan untuk sementara waktu. Dalam kai-
tannya dengan sampah, hal ini men-
jadikan tidak akan ada lagi peningkatan
jumlah sampah yang menumpuk di ping-
gir jalan, dibuang ke sungai yang
akhirnya ikut berpeluang menyebabkan
terjadinya banjir, hingga penolakan
masyarakat sekitar lokasi instalasi pen-
gelolaan sampah (IPS).
    Pemerintah daerah dapat mengetahui
secara pasti, besaran-besaran investasi
yang dibutuhkan. Berapa banyak inves-
tasi yang harus diberikan setiap tahunnya
untuk sarana air minum, sarana air lim-
bah, sarana persampahan, sarana jalan,                                                                             Foto: Bowo Leksono
sarana lokasi komersial, sarana industri,
dan lain - lain. Investasi pemerintah       yang lebih layak huni.                       penolakan masyarakat akan lokasi IPS,
daerah akan menjadi lebih terfokus,             Disaat batas ini terlampaui, pemerin-    tidak akan terjadi lagi, karena semua
efisien, serta ikut menata kota sesuai      tah harus mengerem pembangunan yang          prasarana dan sarana infrastruktur telah
keinginan pemerintah daerah secara          terjadi untuk menurunkan beban               dirancang pada kapasitasnya dan di-
lebih terkendali                            lingkungan atau memberikan masukan           operasikan sesuai kapasitasnya pula.
                                            teknologi baru yang mendukung pening-            Banjir yang mengancam Jakarta juga
Kombinasi daya dukung lingkung-             katan daya dukung lingkungan di kota         diharapkan dapat lebih terkendalikan
an dan beban lingkungan                     tersebut atau melakukan keduanya.            lagi di masa yang akan datang. Seringkali
    Peningkatan daya dukung lingkungan      Setelah kota dapat mencapai titik keseim-    faktor alam sulit dikendalikan, seperti
disertai penurunan beban lingkungan         bangan barunya kembali, maka aktifitas       intensitas hujan yang sangat tinggi.
dipastikan akan mendorong terciptanya       pembangunan perkotaan dapat dihidup-         Namun faktor infrastruktur pendukung,
tata kota yang lebih teratur, terkendali,   kan kembali. Salah satu upaya mengerem       seperti sarana drainase yang memadai,
dan berkelanjutan. Implementasi hal ini     laju masuknya pendatang ke suatu kota        sarana persampahan yang memadai
akan meningkatkan tingkat kenyamanan        adalah dengan peran pemerintah pusat         sehingga sampah tidak lagi menjadi
dan keamanan masyarakat untuk tinggal       memberikan "tarikan" perputaran ekono-       penghuni sungai di Jakarta, dan akan
di kota tersebut. Daya dukung lingkung-     mi di kota lain sehingga terjadi "bangki-    meminimasi peluang banjir di masa yang
an yang meningkat, disertai penurunan       tan" urbanisasi ke kota lain yang akan       akan datang.
beban lingkungan, akan menyebabkan          memberikan persebaran penduduk di                Selain itu, aspek politik-ekonomi-
kota dapat ditinggali lebih banyak pen-     kota lainnya.                                sosial-budaya-pertahanan-keamanan di
duduk.                                          Dengan pendekatan ini dapat terlihat     kota tersebut juga dapat lebih dimodel-
    Tentu saja hal ini merupakan hal yang   perkembangan suatu kota dapat diatur         kan dengan lebih akurat sehingga peme-
paling ideal untuk terjadi, dimana kota     dengan lebih baik bahkan dapat dikenda-      rintah tidak terkaget-kaget lagi dengan
dapat menjadi sangat teratur dalam          likan. Pemerintah daerah dapat menge-        apa yang terjadi di kotanya sendiri. Dan
perkembangannya. Kota dapat menjadi         tahui secara pasti, kapan pembangunan        mungkin Jakarta dapat menjadi kota per-
lebih toleran untuk menerima pendatang      kotanya harus dibangun dengan                tama di dunia yang menerapkan pen-
baru tanpa ditakutkan adanya masalah        kecepatan tinggi, diperlambat, atau          dekatan ini. Semoga!
air minum yang tidak memadai, air lim-      bahkan dibekukan sementara. Gambaran
                                                                                              * Penulis adalah staf Sub Direktorat Kebijakan
bah yang tidak tertangani, sampah yang      kebutuhan biaya investasi yang dibu-
                                                                                           dan Strategi, Direktorat Bina Program, Direktorat
tidak terangkut, kemacetan yang parah,      tuhkan pemerintah juga dapat dipredik-             Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan
atau polusi udara yang mengganggu kese-     sikan secara lebih akurat dengan kon-           Umum. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa pro-
hatan pernapasan. Kota dapat terus          sekuensi alokasi pembiayaan akan men-        gram doktoral di Division of Environmental Science
                                                                                          and Engineering, National University of Singapore
dikembangkan sehingga mampu menca-          jadi jauh lebih efisien dan efektif. Kasus
                                                                                                     (NUS), Singapura. sandhieb@yahoo.com
pai perkembangan kota menuju kota           banjir, tidak tersalurkannya air minum,



 14     Percik
        Desember 2007
WAWA SA N



SANITASI, KESEHATAN, DAN
     PENANGANAN
                                                    Oleh: Imam Muhtarom*




K
          emunculan berbagai penyakit seperti muntaber, diare,      berbiak yang baik bagi nyamuk. Kadang dengan jumlah yang
          malaria, tuberkulosis bahkan malaria dan kusta tidak      lebih banyak. Masalahnya, nyamuk akan hidup di mana saja dan
          lepas dari kondisi lingkungan itu sendiri. Khususnya di   membawa jenis bakteri dan virus yang berakibat menular ke
Indonesia dengan dua musim, kemarau dan penghujan, akan             mana-mana. Kerusakan lingkungan dari sanitasi ini masih di-
sangat berisiko jika masalah sanitasi terus-menerus dibiarkan       tambah kekurangan tanki septik yang sehat.
begitu saja tanpa ada penanganan yang serius. Pada musim                Berdasar data tahun 2000, ada 31 persen rumah tangga
penghujan, tidak tersedianya saluran air yang memadai menim-        tanpa fasilitas tanki septik, tanpa akses sanitasi sama sekali
bulkan banyak kubangan air tempat berbiaknya nyamuk.                mencapai 26 persen, menggunakan fasilitas publik 19 persen.
Keberadaan nyamuk memungkinkan sekali timbulnya penyakit            Sedangkan yang memiliki tanki septik pribadi hanya 23 persen,
malaria yang berpotensi menimbulkan kematian. Apalagi jika          dan hanya 1 persen yang memiliki jaringan pipa pembuangan
pengelolaan masalah air yang tidak kunjung selesai semacam          yang memenuhi persyaratan. Ini belum ditambah kurangnya
kota Jakarta. Banjir yang selalu menghantui setiap tahunnya         kebutuhan sanitasi standar berupa pasokan air, penanganan
berdampak sangat luas pada penghuni kotanya. Banjir ini tidak       limbah, drainase, dan penanganan limbah padat (solid waste).
hanya menimbulkan jentik-jentik ini mudah berbiak, tetapi           Di Indonesia sendiri sebagaimana dikatakan Direktur
secara langsung warga kota meski yang mengungsi dan ini tentu       Pemukiman Perumahan Bappenas Basah Hernowo (Kompas,
menimbulkan berbagai masalah yang lebih parah, mulai dari           Agustus 2007), sama sekali tidak memiliki penanganan limbah;
pengungsian dan fasilitas yang semakin tak menjamin kese-           truk tinja menguras tanki septik kemudian membuang sem-
hatan.                                                              barangan. Kebanyakan tanki septik pun sebagian besar tidak
    Juga pada waktu musim kering. Kota sebesar Jakarta tanpa per-   memenuhi syarat baku mutu.
siapan di musim kemarau selain kesulitan air bersih, sungai dan         Kondisi lingkungan Jakarta dan kota-kota besar lain di
got-got akan dipenuhi sampah dan airnya berubah busuk. Genang-      Indonesia menghadapi masalah yang sama. Buruknya tata kelo-
an air di sungai dan got yang di musim hujan menjadi tempat ber-    la kota, khususnya sanitasi, dipengaruhi tidak adanya konsep
biaknya jentik-jentik nyamuk, maka di musim kemarau juga tempat     yang jelas dan kontinyu dari pihak pemerintah serta perilaku
                                                                    warga kota itu sendiri yang jauh dari standar hidup bersih dan
                                                                    sehat.

                                                                    Akibat Nyata
                                                                        Di Indonesia, penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih
                                                                    merupakan penyebab utama kematian. Hal ini tercermin pada
                                                                    penelitian pada tahun 1995 sebagaimana dilakukan Slamet
                                                                    Riyadi M.S. mengungkapkan peringkat dan besarnya kontribusi
                                                                    penyakit-penyakit tersebut terhadap penyebab kematian.
                                                                    Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menduduki
                                                                    peringkat kedua dan menyumbangkan 15,7 persen kematian.
                                                                    Penyakit diare menduduki peringkat ketiga dan menyum-
                                                                    bangkan 9,6 persen kematian. Tuberkulosis menduduki per-
                                                                    ingkat keempat dan menyumbangkan sekitar 7,4 persen kema-
                                                                    tian. Secara total, penyakit berbasis lingkungan menyum-
                                                                    bangkan sekitar 33 persen atau sepertiga dari total kematian
                                                                    seluruh kelompok umur.
     Sungai yang kotor banyak ditemukan di kota-kota besar              Pada kelompok Balita, pola penyebab kematian lebih tinggi
               di Indonesia. Foto: Bowo Leksono.
                                                                    lagi. Peringkat pertama diduduki oleh ISPA yang menyum-


                                                                                                                  Percik
                                                                                                          Desember 2007     15
WAWA SA N


bangkan 33 persen kematian. Peringkat kedua diduduki oleh
diare yang menyumbangkan 15,3 persen kematian. Sedang
infeksi parasit menduduki peringkat keempat yang menyum-
bangkan 6,3 persen. Secara total, penyakit-penyakit berbasis
lingkungan menyumbangkan 52,4 persen atau lebih dari sepa-
ruh dari total kematian balita.
    Penyakit berbasis lingkungan masih tetap menjadi pola
utama kesakitan (morbiditas) masyarakat Indonesia. Hasil
penelitian 1995 menunjukkan penyakit ISPA, kulit, diare, dan
tuberkulosis menyumbangkan secara kumulatif 44 persen. Pada
kelompok bayi dan balita, penyakit berbasis lingkungan tersebut
menyumbangkan lebih dari 80 persen dari penyakit yang dideri-
ta oleh bayi serta balita Indonesia.

Pencegahan
     Perawatan lingkungan sehat bisa diawali dari konsep kon-
vensional dari pencegahan, termasuk dalam upaya pencegahan
primer yang menekankan pencegahan secara dini kejadian
suatu penyakit, ditujukan terutama kepada penghambatan
perkembangbiakan dan penularan serta kontak manusia dengan               Penderita Diare yang kebanyakan balita pada KLB Diare
agen, vektor ataupun faktor risiko yang berhubungan dengan              di Kabupaten Tangerang tahun 2007. Foto: Bowo Leksono.
penyakit (seperti kuman patogen, vektor, dan polutan).
Misalnya, penyediaan jamban saniter sangat efektif memu-            3. Berdasarkan kebutuhan masyarakat.
tuskan kontaminasi dan perkembangbiakan bakteri penyebab
diare terhadap sumber air atau makanan. Mencuci tangan de-              Kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu upaya
ngan air bersih dan sabun cukup efektif memutuskan mata             pencegahan primer diprioritaskan pada kegiatan kesehatan
rantai infeksi bakteri. Demikian pula klorinasi air minum dapat     lingkungan yang murah, yang memberikan dampak kesehatan
mengurangi peremajaan kuman patogen. Ketiga upaya seperti           yang besar, serta merupakan komitmen internasional, yaitu
dicontohkan di atas dapat merupakan cara sederhana guna             pencapaian universal access. Berdasarkan kajian dan uraian-
mengurangi risiko timbulnya beberapa penyakit rakyat.               uraian tersebut di atas, beberapa kegiatan kesehatan lingkungan
     Beberapa studi yang dilakukan oleh Esrey dkk (1985-1991) me-   yang dapat dimasukkan dalam paket kegiatan program kese-
laporkan bahwa intervensi air bersih dapat menurunkan insiden       hatan lingkungan, antara lain:
penyakit diare sekitar 17-27 persen. Sedangkan beberapa studi       1. Pemutusan rantai penularan penyakit berbasis lingkungan;
yang dilakukan Esrey dan Daniel (1990) tentang dampak pe-               a. Tersedianya informasi yang murah dan mudah
nyediaan jamban terhadap penurunan prevalensi penyakit diare                dimengerti tentang kesehatan lingkungan bagi keluar-
menghasilkan angka yang konsisten, yaitu 22-24 persen. Demikian             ga/penderita dengan penyakit berbasis lingkungan di
pula kajian oleh Esrey dkk (1985-1991) tentang intervensi kebia-            Puskesmas/Klinik Sanitasi.
saan mencuci tangan dapat menurunkan prevalensi penyakit diare          b. Kegiatan out-reach proaktif.
sebesar 33 persen. Jika ketiga upaya tersebut dilakukan bersama-            Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi pada
sama secara intensif, sangat mungkin sebagian besar penyakit                keluarga penderita dengan penyakit berbasis lingkung-
diare yang disebabkan oleh mikroba dapat dicegah.                           an. Pengambil sampel air yang tercemar untuk pemerik-
     Pemerintah sebagai pemangku kebijakan mesti mengambil                  saan laboratorium. Pemberian kaporit pada sumber air
langkah intervensi-intervensi yang mendasar, responsif, progre-             yang tercemar.
sif, dan komprehensif, yang terdiri dari upaya-upaya promotif,      2. Pemberdayaan masyarakat agar mampu ikut serta dalam
preventif, kuratif, dan rehabilitatif berkaitan dengan kesehatan        kegiatan kesehatan lingkungan.
lingkungan. Namun demikian, konsep yang disodorkan                      a. Lokakarya mini di Puskesmas maupun di kecamatan
pemerintah seyogyanya tidak meninggalkan masyarakat sebagai                 dalam rangka membahas masalah kesehatan lingkung-
basisnya. Untuk itu, perlu ditumbuhkan partisipasi masyarakat               an/kegiatan Pekan Sanitasi.
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:                                 b. Temu karya di desa dalam rangka penyusunan "Rencana
1. Membangun rasa memiliki sebagai dasar pemberdayaan                       kerja masyarakat".
     masyarakat.
2. Manajemen dan tanggung jawab program diserahkan kepa-                                              *Ahli geologi, tinggal di Jakarta
     da masyarakat.



16   Percik
     Desember 2007
WAWA SA N



     "Kecil Menanam Dewasa Memanen"
    dan Peran Guru Memotivasi Siswa Sejak Dini
                                                  Oleh : *Dewi Utama Faizah




M
             enghadapi tantangan abad        secara menyeluruh berbagai aspek           ekologi, sebagai jalan keluar dari berba-
             ke-21 ini pendidikan mesti      kehidupan sosial, lingkungan hidup dan     gai masalah kemanusiaan yang terjadi
             mampu mengubah paradig-         ekonomi maka lahirlah gagasan              saat ini.
manya dari yang fragmented menjadi           Pendidikan untuk Pembangunan yang
pendekatan ekologis yang menempatkan         Berkelanjutan (Education for Suistanable   KMDM dan peran pendidikan
pendidikan dalam sebuah konteks              Development) yang mengaktualisasikan           Menurut Hyland (1994) kurikulum
lingkungan yang saling terkait (ecological   potensi peserta didik agar mampu           yang dibutuhkan untuk kehidupan di
approach). Terjadinya berbagai bencana       memecahkan problema kehidupan              abad-21 adalah kurikulum yang meng-
kerusakan di lingkungan semesta diaki-       terkait isu-isu lingkungan, kemitraan,     akomodir nilai-nilai yang ada dan
batkan ulah-ulah tangan, pikir, dan hati     respek, dan pemahaman global yang          dianut masyarakatnya. Seperti berpikiran
manusia telah menyadarkan kita bahwa         berfokus pada tiga pilar yakni ma-         terbuka, dapat melihat jauh ke depan
pendidikan mesti mampu mewujudkan            syarakat, lingkungan, dan ekonomi.         (futuris), demokratis, dan menyediakan
keseimbangan antara kehidupan manu-              Sejalan dengan itu muncul lagi isu     kesempatan kehidupan di berbagai
sia di alam semesta ini.                     MDGs (Millenium Development Goals)         bidang. Tentu saja, kondisi di atas telah
    Memberikan kesadaran kepada para         yang secara bersama-sama menanggu-         diadopsi ke dalam dokumen resmi yang
siswa akan kehidupan di abad ke-21 yang      langi masalah yang dihadapi sebagian       bernama Kurikulum yang telah disosial-
diwarnai oleh kehidupan masyarakat           besar negara berkembang terkait keku-      isasikan pada tahun 2006 lalu.
yang sangat heterogen dan permasalahan       rangan pendidikan dan kemiskinan, buta     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
luar biasa terkait lingkungan hidup yang     huruf, dan degradasi lingkungan.           (KTSP) demikian namanya, telah mem-
semakin tercemar, konflik, peperangan,       Pendidikan ternyata telah menjadi          berikan kewenangan kepada sekolah
dan kemiskinan merupakan sebuah              tumpuan "harapan" setidaknya memberi       untuk mengelola proses pembelajaran
kemestian. Salah satu upaya menyikapi        kontribusi besar terhadap kesadaran        sesuai kondisi wilayah mereka masing-
                                                                                        masing yang mengacu pada upaya men-
                                                                                        didik para siswa menjadi manusia seu-
                                                                                        tuhnya (holistik).
                                                                                            Menjadikan murid-murid yang cerdas
                                                                                        spritual, cerdas akademik, cerdas fisik,
                                                                                        cerdas emosi, cerdas sosial, dan kreatif
                                                                                        merupakan tujuan yang hendak diraih
                                                                                        pendidikan nasional kita. "Pendidikan
                                                                                        nasional berfungsi mengembangkan
                                                                                        kemampuan dan membentuk watak serta
                                                                                        peradaban bangsa yang bermartabat
                                                                                        dalam rangka mencerdaskan kehidupan
                                                                                        bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
                                                                                        potensi peserta didik agar menjadi manu-
                                                                                        sia yang beriman dan bertakwa kepada




                                                                                        SD Negeri Raberas Sumbawa Besar terletak
                                                                                        di perbukitan gersang. Berkat tangan dingin
                                                                                        warga sekolah, SD ini menjadi sekolah hijau.
                                                                                                 Foto: Dewi Utama Faizah.



                                                                                                                    Percik
                                                                                                            Desember 2007     17
WAWA SA N


Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab"
(UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, Bab II
pasal 3).
    Kecil Menanam Dewasa Memanen
(KMDM) merupakan program pen-
didikan terkait pendidikan nilai (virtues)
yang mesti dapat diaplikasikan melalui
sistem pendidikan kita. Peran pen-
didikan, sejatinya mampu memperbaiki
berbagai masalah yang ada di
masyarakat. Masalah lingkungan dan
konservasi merupakan masalah luar
biasa karena terkait pendidikan nilai
yang butuh dipraktikkan.
    Kita mesti mencari jawaban dari per-
paduan antara "pendekatan sistem dan
pendekatan individu", yaitu bagaimana
KMDM sebagai pendekatan sistem yang            Sumbawa garden ala SD Negeri Raberas. Dipenuhi pepohonan, tanaman apotik hidup
                                                                  dan kolam ikan. Foto: Dewi Utama Faizah.
berfokus pada pendidikan lingkungan
dan konservasi dapat diintegrasikan ke
dalam semua aspek pembelajaran di            Artinya sejauh mana kurikulum mampu       ting dalam proses pembelajaran, yakni
sekolah. Jangan jadikan program KMDM         memberi dampak kebajikan pada diri        berpikir, merasa dan berbuat, yang sela-
sebagai program tempelan yang                anak dan lingkungannya (beyond cur-       ma ini dikenal tiga ranah taxonomy
terkadang tak kuat menahan fenomena          riculum) itulah rupa tonggak keberhasi-   bloom (kognitif, afektif dan psikomotor).
sosial yang mendorong dahsyat bagaikan       lan pendidikan itu sendiri.               Berpikir artinya apa yang kita pelajari,
air bah.                                         Bronfenbrenner          mengatakan,   merasa artinya apresiasi terhadap apa
                                             perkembangan anak dipengaruhi konteks     yang dipelajari, sementara berbuat
Peran guru                                   mikrosistem (keluarga, sekolah dan        adalah pengalaman berbuat dan tidak
    Belajar dari pendidikan di Jepang        teman sebaya), konteks mesosistem         hanya cukup melalui diskusi tentang apa
yang mengajak semua murid mulai TK           (hubungan keluarga dan sekolah, sekolah   masalah yang dipelajari.
dan SD mampu bersikap dan berperilaku        dengan sebaya, dan sebaya dengan indi-        Mengintegrasikan nilai-nilai KMDM
ramah terhadap lingkungan sangat             vidu), konteks ekosistem (latar sosial    dalam pembelajaran merupakan sebuah
terkait erat dengan local genius yang        orang tua dan kebijakan pemerintah),      proses pergelutan anak dengan semesta
mereka genggam dalam tradisi sehari-         dan konteks makrosistem (pengaruh         alam. Dimana anak akan tercelup untuk
hari. Sejak TK, kaki mereka telah dicelup-   lingkungan budaya, norma, agama, dan      melakukan praktik-praktik nyata dengan
kan ke dalam sepetak sawah yang terda-       lingkungan sosial dimana anak dibe-       lingkungannya. Konsep pendidikan
pat di sekitar sekolah mereka. Tangan-       sarkan. Artinya kegiatan KMDM ini mesti   berwawasan lingkungan telah diapli-
tangan kecil mereka berebut menabur          dilakukan secara holistik.                kasikan dengan baik jauh sebelum
biji-bijian dari dapur ibu mereka. Ada           Mampukah kita mendidik dalam kon-     Indonesia merdeka. Kearifan lokal yang
padi, aneka kacang, aneka umbi telah         teks mikrosistem, mesosistem, dan eko-    dianut berbagai suku/etnis yang ada di
mereka tabur semenjak dini. Kaki-kaki        sistem? Tentu saja diawali dengan men-    Indonesia memberikan kontribusi yang
kecil mereka juga berebut berlari di ping-   didik anak-anak sebagai individu yang     signifikan dalam membangun pen-
gir sungai menabur benih-benih ikan.         saat ini berada di TK dan SD. Bukankah    didikan di masa lalu.
    "Mori wa umi no koibito" (hutan          10 tahun kemudian mereka akan menjadi         Sebutlah filosofi "alam terkembang
adalah kekasihnya laut). Itulah novel        bagian dari masyarakatnya dan bangsa?     jadi guru" yang dianut masyarakat
non-fiksi yang menjadi bacaan wajib bagi                                               Minangkabau atau sistem pengairan
murid SD. Mereka diajak berpikir secara      Konsep KMDM mesti terintegrasi            "Subak" di Bali, atau Suku Baduy yang
"metakognitif" untuk dapat menangkap         dalam proses pembelajaran                 bertahan dengan tradisi uniknya dalam
hakikat makna dari kegiatan-kegiatan            Istilah integrasi digunakan untuk      menjaga kelestarian alam, menyadarkan
yang telah mereka lakukan semenjak TK.       menegaskan tiga aspek yang sangat pen-    kita bahwa kecerdasan lokal sungguh



18      Percik
        Desember 2007
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua
Sanitasi Untuk Semua

More Related Content

What's hot

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...Oswar Mungkasa
 
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005Oswar Mungkasa
 
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanAsier La Ode
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Muhammad Yasir Abdad
 
Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014fattaku rohman
 
Laporan akhir cb kewarganegaraan
Laporan akhir cb kewarganegaraanLaporan akhir cb kewarganegaraan
Laporan akhir cb kewarganegaraanDaniel Yosia
 
1914010 abdul azis m.basri
1914010 abdul azis m.basri1914010 abdul azis m.basri
1914010 abdul azis m.basriviandadji
 

What's hot (20)

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2007...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Oktober 2006...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2008...
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi II Oktober 2003
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 200...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Juni 2006 Te...
 
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005
Majalah Air minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 9 Juli 2005
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Edisi Perdana Agustus 2003
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8  Mei 2005
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 8 Mei 2005
 
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs5  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs5 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
 
Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014Proposal lingkungan 2014
Proposal lingkungan 2014
 
Laporan akhir cb kewarganegaraan
Laporan akhir cb kewarganegaraanLaporan akhir cb kewarganegaraan
Laporan akhir cb kewarganegaraan
 
Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Proposal kerja bakti
Proposal kerja baktiProposal kerja bakti
Proposal kerja bakti
 
1914010 abdul azis m.basri
1914010 abdul azis m.basri1914010 abdul azis m.basri
1914010 abdul azis m.basri
 
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
Plastik n sampah plastik pantau maret 20i21
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 

Similar to Sanitasi Untuk Semua

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...Oswar Mungkasa
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004Oswar Mungkasa
 
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Oswar Mungkasa
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Oswar Mungkasa
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Gus yudha
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...sekolahbatasnegeri
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Samson Supeno
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...sekolahbatasnegeri
 
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxPaparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptumafadzilia1
 
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 15041603 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416Edy Junaidi
 
Prokasih program kali bersih
Prokasih   program kali bersihProkasih   program kali bersih
Prokasih program kali bersihRia Merlita
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Oswar Mungkasa
 
Implementasi P Sampah Smd
Implementasi P Sampah SmdImplementasi P Sampah Smd
Implementasi P Sampah SmdESP Indonesia
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010oswar mungkasa
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Oswar Mungkasa
 

Similar to Sanitasi Untuk Semua (20)

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Agustus 2006...
 
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7  Desember 2004
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PERCIK' Vol 7 Desember 2004
 
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
Inovasi dan Kreasi untuk Kuatkan Kelembagaan AMPL. PERCIK Edisi 2 Tahun 2012
 
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
Menyelamatkan Air untuk Masa Depan. Percik Edisi 4 Tahun 2012
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
 
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
Bukupedomanfull 121227201851-phpapp01
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
 
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Student - Wijanarko (Retech Solution In...
 
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxPaparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
 
MATERI-1.ppt
MATERI-1.pptMATERI-1.ppt
MATERI-1.ppt
 
Mck
MckMck
Mck
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
 
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 15041603 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
 
Prokasih program kali bersih
Prokasih   program kali bersihProkasih   program kali bersih
Prokasih program kali bersih
 
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
Inovasi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia. Pembelajaran dari Ki...
 
Implementasi P Sampah Smd
Implementasi P Sampah SmdImplementasi P Sampah Smd
Implementasi P Sampah Smd
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi November 2010
 
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
Percik Edisi Khusus Sanitasi 2010
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Recently uploaded

Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 

Sanitasi Untuk Semua

  • 1.
  • 2. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dari Redaksi 1 Suara Anda 2 Diterbitkan oleh: Kelompok Kerja Air Minum Laporan Utama dan Penyehatan Lingkungan Konferensi Sanitasi Nasional 2007 3 (Pokja AMPL) Menyambut Tahun Sanitasi Internasional 2008 7 Penasihat/Pelindung: Momentum TSI 2008 Bagi Pembangunan Sanitasi Indonesia 10 Direktur Jenderal Cipta Karya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Wawasan Sampah dan Banjir Korelasi Pengembangan Tata Kota Berdaya Penanggung Jawab: Direktur Permukiman dan Perumahan, Dukung Lingkungan 12 BAPPENAS Sanitasi, Kesehatan, dan Penanganan 15 Direktur Penyehatan Lingkungan, DEPKES Kecil Menanam Dewasa Memanen 17 Direktur Pengembangan Air Minum, AMPL dari Sudut Pandang Islam 20 Dep. Pekerjaan Umum Direktur Pengembangan Penyehatan Peraturan Lingkungan Permukiman, Permen Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Dep. Pekerjaan Umum Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 24 Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI Wawancara Direktur Penataan Ruang dan Nugie Bicara Sanitasi 26 Lingkungan Hidup, DEPDAGRI Tamu Kita Pemimpin Redaksi: Tri Rismaharini Ciptakan Surabaya Bersih dan Hijau 28 Oswar Mungkasa Reportase Dewan Redaksi: Kota Blitar Mengolah Sampah Sampai Tuntas 30 Zaenal Nampira, Indar Parawansa, Inspirasi Bambang Purwanto Menciptakan Toilet Umum yang Nyaman 32 Redaktur Pelaksana: Cermin Maraita Listyasari, Rheidda Pramudhy, Kedai Daur Ulang Nursalam Bertahan di Tengah Kota Jakarta 33 Raymond Marpaung, Bowo Leksono Seputar Plan 34 Desain/Ilustrasi: Seputar ISSDP 36 Rudi Kosasih Seputar WASPOLA 39 Produksi: Seputar AMPL 42 Machrudin Program Sirkulasi/Distribusi: Metropolitan Sanitation Management and Health Project (MSMHP) 46 Agus Syuhada Abstraksi Alamat Redaksi: Pemrosesan Sampah di TPA Sampah Piyungan Melalui Usaha Daur Ulang Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat. Telp./Faks.: (021) 31904113 dan Pengomposan 47 http://www.ampl.or.id Klinik IATPI 48 e-mail: redaksipercik@yahoo.com Info CD 49 redaksi@ampl.or.id oswar@bappenas.go.id Info Buku 50 Info Situs 51 Redaksi menerima kiriman tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan Pustaka AMPL 52 dengan air minum dan penyehatan lingkungan dan belum pernah dipublikasikan. Panjang naskah tak dibatasi. Sertakan identitas diri. Redaksi berhak mengeditnya. Majalah Percik dapat diakses di situs AMPL: http://www.ampl.or.id Silahkan kirim ke alamat di atas.
  • 3. DA R I R E DA K S I D ipenghujung tahun, di edisi bu- lan Desember 2007, Percik tampil dengan mengusung ba- hasan seputar sanitasi. Hal ini terkait de- ngan Tahun Sanitasi Internasional 2008, yang bertujuan untuk membantu mem- percepat kemajuan sanitasi dengan mem- beri perhatian khusus. Sanitasi meru- pakan masalah yang jarang didiskusikan, terutama karena banyak menyangkut tinja dan air buangan, sehingga sanitasi secara luas di Indonesia masih terus menjadi persoalan penting sebagai suatu kebutuhan dasar manusia. Seperti yang dikatakan Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dalam kesempatan membuka Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007 di Jakarta, 19-21 November 2007 lalu, bahwa banyak hal yang menjadi penyebab tingginya jumlah keluarga yang tidak memiliki Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, fasilitas sanitasi, yaitu kendala internal Menteri Perdagangan Fahmi Idris, Dirjen Cipta Karya Agus Widjanarko dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna seperti pengetahuan, perilaku, dan eko- saat meninjau Pameran Sanitasi Nasional 2007. Foto: Bowo Leksono. nomi. Sementara kendala eksternal se- perti kerangka kebijakan, persepsi, gen- yang miskin. nya selama ini sebagai penyanyi dalam der, dan teknologi. Pada edisi ini, juga dibahas peran memandang sanitasi di masyarakat. Kendala-kendala ini tampaknya perlu serta pemerintah dalam pembangunan Tak lupa, kami menghadirkan rubrik segera mendapat perhatian dan tindak sanitasi di Indonesia khususnya sanitasi "Tamu Kita" yang dihiasi wajah seorang lanjut tidak hanya dari masyarakat, tapi bagi kota besar di Indonesia. Pada gi- Kepala Dinas Kebersihan dan Perta- juga pengambil kebijakan baik ditingkat lirannya nanti, keberhasilan di kota-kota manan Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pusat maupun daerah. Disamping diper- besar ini sebagai pilot project yang akan yang berhasil membuat ibukota Provinsi lukan peran serta pihak swasta, LSM, merembet ke wilayah lainnya. Jawa Timur ini tidak hanya bersih namun serta lembaga dan negara/lembaga Pembahasan mengenai pembangun- juga hijau. Cara dan strategi kepemim- donor. an sanitasi ini terdapat pada rubrik pro- pinan Risma, perlu menjadi contoh para Masih menurut Paskah Suzetta, KSN gram berupa proyek investasi dalam sek- pemimpin wilayah di Indonesia. 2007 diselenggarakan bukan semata- tor sanitasi lingkungan (Metropolitan Isu seputar sanitasi ini, baik secara mata dalam rangka menyongsong tahun Sanitation Management and Health nasional maupun internasional, menjadi 2008 yang telah ditetapkan Sidang Project - MSMHP) dengan pendanaan penting bagi tema utama Percik kali ini. Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dari ADB dan sumber lainnya. Penting karena masih banyak pihak yang (PBB) pada 4 Desember 2006 sebagai Pada rubrik "Wawancara" mengha- menganggap pembangunan sanitasi dini- Tahun Sanitasi Internasional (TSI) tapi dirkan Duta Lingkungan dari Kemen- lai tidak strategis dan tidak populis merupakan kebutuhan bersama dalam terian Lingkungan Hidup Republik In- sehingga perlu rencana-rencana strategis meningkatkan kualitas dan kuantitas donesia, Nugie, yang sekaligus seorang agar kedepan ada tindak lanjut yang lebih pelayanan sanitasi bagi seluruh lapisan penyanyi yang selama ini dinilai konsis- kongkrit. masyarakat. Namun demikian diharap- ten dengan lagu-lagu bertema lingkung- Pada kesempatan ini, seluruh redaksi kan KSN dapat menjadi momentum awal an. Percik mengucapkan "Selamat Tahun bagi pelaksanaan rencana aksi TSI. Namun, penyanyi dengan nama Baru 2008", semoga di tahun 2008 men- Adapun seluruh Rencana aksi TSI lengkap Agustinus Gusti Nugroho ini jadi tahun penyadaran dan penghidupan dimaksudkan untuk mendorong dialog tidak akan membicarakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih baik. Mari, pada semua tingkatan agar dapat meng- dalam arti yang luas. Ia akan bicara sani- bersama kita membangun sanitasi de- hasilkan komitmen alokasi sumber daya tasi. Bagaimana adik penyanyi Katon ngan kesadaran dan perilaku yang dimu- yang lebih besar dari pemerintah dan Bagaskara ini melihat kondisi sanitasi di lai dari diri kita sendiri. pemimpin politik untuk sanitasi bagi Indonesia dan pengalaman-pengalaman- Percik Desember 2007 1
  • 4. S UA R A A N DA Cara berlangganan Terima kasih kembali Saudari Tuani, 1. Kalau Sulit Dilawan Jadikan Kawan Kebetulan tidak semua buku yang 2. Kumpulan Regulasi Terkait AMPL Salam kenal, diinformasikan pada rubrik "Info Buku" 3. Buku saku Regulasi AMPL Saya mahasiswa FKM UNEJ, saya ter- di Majalah Percik ada di Perpustakaan tarik dengan isi majalah AMPL yang ada Pokja AMPL. Namun kami bisa mem- Khusus untuk Redaksi Majalah di ruang baca FKM. Saya ingin tahu bantu dengan memotokopinya, bila Percik, bukankah Percik juga mengelu- bagaimana cara berlangganan majalah Saudari berkenan. arkan edisi Bahasa Inggris dan Percik itu? dan apa bisa kalau saya sebagai Yunior? Tapi sayangnya, dalam kiriman mahasiswa ingin berlangganan majalah kali ini, kami tidak menemukan dua edisi ini? Mohon kiriman tersebut. Jika memang ada, dapatkah Dhany Brian kami dikirimi juga? buku dan majalah Demikian permohonan ini disam- Saudara Dhany, paikan, atas perhatian dan kerjasama Salam kenal kembali. Sangat bisa Yth POKJA AMPL & Redaksi Majalah yang baik, kami ucapkan terima kasih. Anda mendapatkan Majalah Percik, Percik, Salam, bahkan media informasi lain yang seki- Sehubungan dengan surat dari Siti Wahyuni ranya Anda butuhkan sehubungan de- Kementerian Perencanaan Pembangunan Administrative Associate - Service ngan studi Anda. Coba kirim saja ala- Nasional (BAPPENAS) No. 6855/Dt.- Delivery Team USAID-ESP, Jakarta Indonesia mat lengkap Anda. 6.3/11/2007 dan 5770/Dt.6.3/10/2007 62 21 7209594 ext 706 Terima kasih perihal Buku Terkait AMPL dan Media Informasi Air Minum (Majalah Percik), Ibu Siti Yahyuni, bersama ini kami mengucapkan terima Semua permohonan akan coba kami Catatan pelanggan kasih atas kiriman buku-buku dan penuhi. majalah tersebut. Terima kasih kembali. Redaksi yang terhormat, Namun, dikarenakan buku-buku Saya ingin dicatat untuk berlang- tersebut sangat berguna dan kami harus ganan Majalah Percik dengan alamat : mendistribusikannya juga ke kantor-kan- Permintaan kiriman B. Widyarti, Rumah Organik, Pesona tor ESP di daerah dan juga bagian-bagian Kayangan blok DL no 5, Jl Margonda ESP terkait (misalnya untuk bagian majalah Raya Depok Jawa Barat. Komunikasi), kami mohon dikirimkan Terima kasih atas perhatiannya. masing-masing lima buah lagi untuk Dengan Hormat, buku-buku seperti dibawah ini : Salam sejahtera untuk kita semua, salam, Saya adalah salah satu staf NGO Rumah Organik internasional, tertarik untuk berlang- ganan Majalah Percik. Setelah saya membaca majalah edisi Oktober, memba- ca salah satu surat dari pembaca setiamu Cara mendapatkan buku tentang cara berlangganan Majalah di rubrik Info Buku Percik. Bila diluluskan permintaan saya kiranya dapat dialamatkan pada : Sebelumnya terima kasih atas kiri- DEDY M HURUDJI man Majalah Percik ke Pusat Studi d/a. Jl. Palma No. 07, Kelurahan Lingkungan Universitas Surabaya. Saya Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota tertarik dengan buku yang ada di ha- Gorontalo 96128 laman info buku Percik Agustus 2007 Besar harapan saya kiranya permoho- (Go Green School dan Perjalanan Si nan saya dapat di terima. Hijau), dimana saya bisa mendapatkan Terima kasih buku tersebut? Terima kasih, Salam hangat, Dedy M. Hurudji Tuani Lidiawati Akan kami usahakan, Terima kasih kembali. Karikatur: Rudi Kosasih 2 Percik Desember 2007
  • 5. L A P O R A N U TA M A Konferensi Sanitasi Nasional 2007 MENELORKAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL G ong dimulainya babak baru untuk membangun kondisi sanitasi yang lebih baik telah dibunyikan. Menandai dibukanya Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007 oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasio- nal/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional H. Pas- kah Suzetta, di Balai Kartini Jakarta, Senin (19/11). Dengan tema "Mobilisasi Sumber Daya untuk Percepatan Pembangunan Sanitasi", KSN digelar selama tiga hari yang melibatkan pejabat setingkat menteri, para pengambil kebijakan tingkat daerah, lembaga-lembaga donor, dan perguruan tinggi. Selain Menneg PPN/Kepala Bappenas, saat pembukaan dihadiri pula Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Dirjen Cipta Karya Agus Widjanarko dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna. Dalam sambutannya Paskah Suzetta memaparkan KSN Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Menteri Pekerjaan 2007 diselenggarakan bukan semata-mata dalam rangka me- Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Fahmi Idris, Dirjen Cipta Karya Agus Widjanarko dan Deputi Bidang Sarana dan nyongsong tahun 2008 yang telah ditetapkan Sidang Umum Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna saat pembukaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 4 Desember 2006 Konferensi Sanitasi Nasional 2007. Foto: Bowo Leksono. sebagai Tahun Sanitasi Internasional tapi merupakan kebu- tuhan bersama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas maupun APBD mengakibatkan terbatasnya alokasi dana untuk pelayanan sanitasi bagi seluruh lapisan masyarakat. penyelenggaraan prasarana dan sarana sanitasi di sebagian Menurut Paskah, banyak hal yang menjadi penyebab besar pemerintah kabupaten/kota karena ternyata prioritasnya tingginya jumlah keluarga yang tidak memiliki fasilitas sanitasi, masih rendah. yaitu kendala internal seperti pengetahuan, perilaku, dan Djoko melanjutkan, peraturan dan perundang-undangan ekonomi. "Sementara kendala eksternal seperti kerangka kebi- dibidang sanitasi yang ada sering kali tidak segera dijabarkan jakan, persepsi, gender, dan teknologi," katanya. menjadi peraturan daerah dan belum tersosialisasikan secara Paskah menegaskan, kita harus mampu mengatasi persoalan luas kepada masyarakat. "Di sisi lain peraturan dan perundang- sanitasi yang tidak memadai. "Perlu dilakukan review terhadap undangan ini masih perlu dikembangkan agar penyelenggaraan kebijakan dan strategi sanitasi yang telah dilakukan selama ini prasarana dan sarana sanitasi tidak tertinggal dari penyeleng- dan disusun rencana aksi dan kegiatan peningkatan pelayanan garaan prasarana dan sarana permukiman yang lain seperti sanitasi bagi masyarakat," tuturnya. transportasi, air minum dan lain-lainnya. Sementara Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto KSN 2007 ini merupakan forum untuk membangun komit- dalam keynote speech-nya memaparkan penyelenggaraan men bersama yang mempertemukan seluruh pemangku prasarana dan sarana sanitasi di Indonesia meliputi masalah kepentingan guna menyepakati kebijakan, strategi, dan langkah kepedulian, peraturan perundang-undangan, kelembagaan, yang sinergis dalam program pengembangan sanitasi. prioritas pendanaan pembangunan dan kesadaran masyarakat. Dalam kesempatan itu, ditandatangani Deklarasi Sanitasi "Lembaga-lembaga pemerintah di kabupaten/kota yang oleh para menteri yang terkait pembangunan air minum dan bertanggung jawab di bidang sanitasi masih tumpang tindih penyehatan lingkungan, para gubernur, para bupati dan waliko- bahkan ada yang tidak mempunyai lembaga yang bertanggung ta. Seusai membuka KSN, para menteri tersebut berkesempatan jawab di bidang sanitasi," tuturnya. mengunjungi pameran sanitasi yang digelar di lobi Balai Kartini. Terbatasnya dana, tambah Djoko Kirmanto, baik dari APBN Bowo Leksono Percik Desember 2007 3
  • 6. L A P O R A N U TA M A KESEPAKATAN BERSAMA KONFERENSI SANITASI NASIONAL Jakarta, 19 November 2007 K ami menyadari bahwa sanitasi merupakan kebutuhan Millenium Development Goal (MDG) masih sangat besar dan dasar manusia, yang memiliki arti penting bagi marta- memerlukan dukungan serta kerjasama dan komitmen dari bat dan kualitas hidup manusia, kegagalan memenuhi seluruh stakeholder pembangunan. kebutuhan dasar ini akan menambah tingkat kematian balita, Dengan ini kami yang bertanda tangan di bawah ini menya- mempengaruhi kesejahteraan terutama kaum perempuan dan takan kesepakatan bersama untuk : anak-anak, memperberat beban keuangan untuk layanan peng- 1. Meningkatkan secara efektif dan berkelanjutan jangkauan obatan, menurunkan produktivitas dan meningkatkan kemis- dan layanan sanitasi, yang meliputi pembangunan sarana kinan bahkan bisa membawa kerugian besar pada ekonomi dan prasarana serta manajemen limbah cair, persam- nasional, serta yang terakhir menurunkan kualitas lingkungan pahan, dan drainase serta menumbuhkembangkan peri- dan menimbulkan polusi pada sumber air baku. Namun, laku hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya perilaku perkembangan cakupan layanan sanitasi dasar selama lebih dari higiene. satu dasawarsa, dari tahun 1990 hingga tahun 2004 hanya 2. Bersama-sama para pemangku kepentingan melalui ke- meningkat dari 45 persen menjadi 67,1 persen. mitraan yang melibatkan lembaga-lembaga di tingkat Pusat Berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan layanan sani- dan Daerah, Masyarakat, Dunia Usaha, LSM, Media Massa, tasi telah dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip: Perguruan Tinggi dan Lembaga Keuangan, serta donor 1. Pendekatan yang komprehensif dan inklusif yang memper- untuk melaksanakan langkah-langkah berikut: timbangkan kebutuhan nyata masyarakat melalui a. Menetapkan sanitasi sebagai sektor prioritas dalam penyusunan Rencana dan Program Investasi Jangka pembangunan nasional dan daerah, Menengah (RPIJM) prasarana dan sarana sanitasi dengan b. Menumbuhkembangkan dan mendukung perilaku pola sharing pendanaan yang proporsional, serta hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya perilaku mengikutkan peran masyarakat dan dunia usaha secara higiene, efektif. c. Menumbuhkembangkan penyediaan layanan sanitasi 2. Pendekatan pembangunan secara bertahap dengan priori- oleh Dunia Usaha dan Lembaga Swadaya Masya- tas awal pada intervensi pada daerah-daerah yang mem- rakat, punyai resiko besar bagi kesehatan masyarakat. d. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam 3. Optimalisasi alokasi sumber daya yang mencukupi untuk menerapkan standar pelayanan minimal, menumbuhkembangkan perilaku hidup bersih dan sehat e. Mendukung dan memperkuat jaringan kemitraan yang pada seluruh lapisan masyarakat. sudah ada untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi 4. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi antarpara pemangku kepentingan. yang terpadu bagi pelayanan terpusat skala kota dengan Kami mengundang lembaga-lembaga di Pemerintah penanganan skala lingkungan (komunal maupun indivi- Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Masyarakat, Dunia dual) yang berbasis masyarakat. Usaha, LSM, Media Massa, Perguruan Tinggi dan Lembaga 5. Pengaturan pembiayaan dan kelembagaan yang berkelan- Donor untuk bekerjasama meningkatkan kinerja pembangunan jutan untuk operasi dan pemeliharaan prasarana dan sektor sanitasi demi kepentingan semua masyarakat Indonesia. sarana sanitasi berdasarkan prinsip pemulihan biaya. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip tersebut, telah Penandatangan antara lain: dilaksanakan berbagai program pembangunan sarana dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan prasarana sanitasi yang telah meningkatkan cakupan layanan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri sanitasi dasar menjadi 69,34 persen pada tahun 2006. Pekerjaan umum, Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian, Menteri Negera Lingkungan Hidup. Meskipun demikian, tantangan untuk mewujudkan target 4 Percik Desember 2007
  • 7. L A P O R A N U TA M A KONFERENSI SANITASI NASIONAL 2007 CUCI TANGAN PAKAI SABUN S ejak diluncurkan pada 2006 silam, Pemerintah terus (Dirjen PPPL) Departemen Kesehatan dr. I Nyoman Kandun, gencar melancarkan kampanye Gerakan Nasional Cuci MPH memaparkan program peningkatan perilaku sehat Tangan Pakai Sabun (CTPS). Kampanye juga bertujuan masyarakat seperti CTPS memerlukan bimbingan secara memperoleh dukungan dari berbagai pihak termasuk pihak berkesinambungan melalui strategi pemberdayaan masyarakat swasta sehingga pelaksanaannya bisa lebih efektif dengan caku- untuk hidup sehat. "Gerakan Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun pan yang lebih luas. merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen dalam Kampanye ini dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," katanya. masyarakat melalui peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Departemen Kesehatan memandang perlu adanya Inisiatif Sehat (PHBS) masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia KPS-CTPS sebagai suatu model yang efektif sebagai wujud ker- Sehat 2010, sebagai salah satu program Pembangunan Manusia jasama terpadu dalam menggalakkan dan memperluas kapabi- Indonesia. litas program ini. Disamping itu, inisiatif ini juga untuk mem- World Health Organization bantu kesinambungan perha- (WHO) mencatat penyebab tian terhadap isu kesehatan kematian terbesar bayi dan pada tingkat masyarakat dan balita (anak bawah lima tahun) nasional, mengaktifkan par- di dunia adalah ISPA (infeksi tisipasi pihak swasta, serta saluran pernapasan atas) dan menggabungkan keahlian dan diare. Sementara Cuci Tangan sumber daya dari berbagai sek- Pakai Sabun adalah cara pen- tor/mitra. ting untuk bisa mencegah Berdasarkan temuan Curtis penyebaran penyakit menular, dan Cairncross tahun 2003, beberapa diantaranya diare, flu perilaku cuci tangan pakai burung, dan tipes. sabun dapat mencegah pelu- Disamping itu, CTPS juga ang terkena diare 42 sampai 47 bisa melepaskan kuman penye- persen. Penelitian ini menyim- bab infeksi dengan murah dan pulkan, perilaku CTPS ternya- mudah, sehingga dianggap ta lebih efektif dalam mence- sebagai salah satu cara efektif gah diare dibanding hanya mencegah terjadinya berbagai dengan penyediaan infrastruk- penyakit. Bagi Indonesia, cuci tangan pakai sabun bisa menu- tur, seperti sarana toilet. runkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia yang saat I Nyoman Kandun menjelaskan untuk meningkatkan peri- ini tercatat 35/1000 kelahiran hidup untuk bayi 0-12 bulan dan laku CTPS sebagai cara efektif menurunkan insiden diare pada 46/1000 kelahiran hidup untuk anak bawah lima tahun (balita). balita di Indonesia, dilakukan melalui sebuah komunikasi yang Pada kesempatan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007, terkoordinasi dalam Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci Pemerintah melalui Departemen Kesehatan kembali Tangan pakai Sabun. "Ini satu hal yang ingin kita capai," tegasnya. menyuarakan dan mengajak Gerakan Nasional CTPS. Ajakan ini Kandun juga menjelaskan bagaimana kesenjangan dan berupa peningkatan perilaku sehat masyarakat melalui Inisiatif kelemahan yang terjadi, antara lain program ini bersifat proyek Kemitraan Pemerintah-Swasta untuk Cuci Tangan Pakai terbatas dan bukan program sustainable, sebagian besar inves- Sabun/KPS-CTPS (Public-Private Partnership for Handwashing tasi berfokus pada infrastruktur dan sedikit pada perubahan with Soap). perilaku, serta alokasi sumberdaya yang masih belum memadai. Juru Bicara Utama Inisiatif KPS-CTPS yang juga Direktur "Disamping itu, keterlibatan pihak swasta belum setinggi yang Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mereka dan kita harapkan," tuturnya. BW Percik Desember 2007 5
  • 8. L A P O R A N U TA M A Konferensi Sanitasi Nasional 2007 PEMBANGUNAN SANITASI BELUM POPULIS P ada hari kedua dan ketiga, Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007 menggelar berbagai diskusi. Dalam sehari, tiga tema sekaligus diusung secara bersamaan dalam memeriahkan pesta sanitasi pertama di Indonesia tersebut. Para peserta konferensi bebas mengikuti tema diskusi yang diinginkan. Diharapkan semua peserta dapat memanfaatkan kesem- patan berdiskusi secara terbuka sehingga konferensi ini tidak hanya menjadi wacana tetapi dapat diterjemahkan menjadi ren- cana-rencana strategis di tempat masing-masing agar kedepan ada tindak lanjut yang lebih kongkrit Salah satu tema yang menjadi bahan diskusi adalah "Kampanye Sosial untuk Pengembangan Sanitasi" meng- hadirkan empat pembicara salah satunya Walikota Blitar Djarot Syaiful Hidayat. Menurut Djarot pembangunan sanitasi di Indonesia hanya Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memukul gong tanda dimulainya rangkaian KSN 2007. Foto: Bowo Leksono. dilihat sebagai halaman belakang dari kebijakan pembangunan kita. "Sanitasi dianggap sesuatu yang tak begitu penting karena tak ada nilai tambah bagi daerah," katanya. Bambang S. Brodjonegoro menjelaskan dimana letak pen- Djarot melanjutkan, masih banyak pihak yang menganggap tingnya sanitasi. Menurutnya sanitasi di negara maju sudah pembangunan sanitasi tidak strategis dan tidak populis. menjadi standar layanan publik. "Pemerintah daerah berkewa- "Berbeda dengan membuat klub-klub sepakbola yang lebih po- jiban memberikan jasa sanitasi pada warganya dengan mene- pulis atau membangun gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan tapkan anggaran sanitasi yang signifikan," tuturnya. yang halus," ungkapnya. Acara dilanjutkan kunjungan ke dua lokasi yaitu Kelurahan Harapan KSN 2007 Petojo, Jakarta Pusat tentang keberhasilan warga membangun Setelah melalui berbagai rangkaian kegiatan selama tiga MCK++, pengelolaan persampahan, dan praktik cuci tangan hari, Konferensi Sanitasi Nasional (KSN) 2007 pun berakhir. pakai sabun dan kunjungan ke perumahan Lippo Karawaci Berbagai kemungkinan berkaitan pembangunan sanitasi dapat berkenaan dengan pengelolaan air limbah dan sistem drainase. dilakukan peserta konferensi di daerah masing-masing. Pada diskusi bertema "Strategi Pendanaan dalam "Kita berharap setelah penyelenggaraan konferensi ini, Pembangunan Sanitasi" menghadirkan pembicara Wakil benar-benar terjadi mobilisasi sumber daya untuk membangun Walikota Banjarmasin Alwi Sahlan. Menurutnya, strategi penca- sanitasi dapat segera terwujud," ungkap Deputi Bidang Sarana paian komitmen politik pembangunan sanitasi dengan dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna saat menutup meningkatkan lobi politik terhadap pihak legislatif serta konferensi ini, di Ruang Mawar, Balai Kartini, Jakarta. mengampanyekan PHBS sekaligus keterlibatan masyarakat Sedianya dipenghujung acara digelar diskusi panel yang dalam pembangunan sanitasi. menghadirkan pembicara Prof. Emil Salim dan Erna Witoelar. Komitmen politik dalam pembangunan sanitasi di Kota Namun hingga waktu yang ditentukan, kedua tokoh nasional itu Banjarmasin antara lain dengan menerbitkan perda tentang pun berhalangan hadir. sampah, sungai dan gangguan. "Tahun 2007 kota kami meng- Tampaknya, keberhasilan pembangunan sektor sanitasi tak anggarkan sektor sanitasi sebesar Rp 52 miliar, sementara 2008 hanya menjadi harapan masyarakat tapi juga para pemangku sebesar Rp 60 miliar," tutur Alwi. jabatan. Dan semoga segera terealisasi agar tujuan dan target Sementara pembicara lain dari Fakultas Ekonomi UI, pembangunan secara umum tercapai. Bowo Leksono 6 Percik Desember 2007
  • 9. L A P O R A N U TA M A Menyambut Tahun Sanitasi Internasional 2008 Ketika pertama kali mendengar adanya Tahun Sanitasi Internasional 2008, tentunya reaksi kebanyakan orang adalah ada apa dengan sanitasi? Demikian pentingkah sanitasi sehingga tahun 2008 perlu diberi label khusus sebagai tahun sanitasi internasional? Bagaimana cerita sebenarnya akan dijelaskan dalam tulisan ini. Kondisi Sanitasi Global Didorong oleh kondisi sanitasi yang sedemikian mempri- Sebanyak lebih dari 1,2 milyar penduduk dunia telah mem- hatinkan ini, kemudian berbagai pihak yang berkepentingan peroleh akses sanitasi yang memadai dalam 14 tahun terakhir, memandang perlu untuk melakukan langkah bersama untuk yang berarti cakupan layanan sanitasi global bertambah dari 49 menanganinya. Dibutuhkan komitmen yang lebih besar dari persen menjadi 59 persen antara 1990 - 2004. Namun, dunia semua pihak baik donor, pemerintah maupun LSM. PBB kemu- tetap saja masih jauh dari target sanitasi MDGs yaitu mengu- dian mengambil inisiatif mewujudkan terciptanya komitmen rangi separuh proporsi penduduk tanpa akses sanitasi dasar pa- dan kepedulian yang lebih besar tersebut. da tahun 2015. Jika kecenderungan ini tidak berubah, diperki- rakan penduduk tanpa sanitasi dasar pada tahun 2015 akan Sejarah Tahun Sanitasi Internasional mencapai 2,6 miliar orang atau setara dengan 10 kali penduduk Tahun Sanitasi Internasional ditetapkan oleh Sidang Umum Indonesia saat ini, dan 980 juta diantaranya balita. Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 20 Desember 2006 ber- Menurut data badan kesehatan dunia (WHO), sekitar 1,8 dasarkan rekomendasi dari UN Secretary-General's Advisory juta orang meninggal setiap tahunnya atau sekitar 42.000 orang Board on Water and Sanitation (UNSGAB) untuk membantu per minggu karena pe- mempercepat kemajuan nyakit diare di mana pe- sanitasi dengan memberi nyebab utamanya sani- perhatian khusus. Sanita- tasi yang tidak memadai si merupakan masalah dan rendahnya standar yang jarang didiskusikan, kesehatan. Dari jumlah terutama karena banyak tersebut mayoritas ke- menyangkut tinja dan air matian terjadi di Asia buangan. dan 90 persen korban- Rekomendasi nya anak-anak berusia di UNSGAB didasari pada bawah lima tahun atau Hashimoto Action Plan sekitar 1,5 juta balita. yang diluncurkan oleh Secara rata-rata terdapat UNSGAB pada World seorang balita mening- Water Forum ke 4 bulan gal setiap 20 detik. Maret 2006. UNSGAB Sementara jumlah sendiri merupakan badan hari tidak masuk sekolah juga akan meningkat. Diperkirakan independen yang memberi saran pada Sekretariat Jenderal PBB bahwa fasilitas sanitasi yang memadai akan mengurangi tingkat tentang kebijakan, program dan pengelolaan tindakan global kematian balita lebih dari 1/3 nya. Jika promosi higinitas mengenai isu air dan sanitasi. Rencana aksi ini dimaksudkan dilakukan, seperti cuci tangan pakai sabun, tingkat kematian untuk mendorong dialog pada semua tingkatan agar dapat tersebut dapat dikurangi sekitar 2/3 nya. Sanitasi yang menghasilkan komitmen alokasi sumber daya yang lebih besar memadai juga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan dari pemerintah dan pemimpin politik untuk sanitasi bagi yang pembangunan sosial di negara dengan jumlah hari tidak masuk miskin. kerja dan sekolah karena sakit diare yang tinggi. Anak perem- Menindaklanjuti rekomendasi HAP, sebagai langkah awal puan banyak yang tidak masuk sekolah pada saat datang bulan adalah menyelenggarakan pertemuan Perencanaan Tahun karena tidak tersedianya toilet yang bersih dan aman. Sanitasi Internasional pertama kali pada 7 Mei 2007 di kantor Percik Desember 2007 7
  • 10. L A P O R A N U TA M A UNICEF di New York. Wakil dari LSM, donor, kalangan akademis, bank pem- bangunan dan 29 pemerintah bertemu untuk berdialog. Salah satu hasilnya berupa penetapan sasaran tahun sanitasi internasional. Sasaran Tahun Sanitasi Internasio- nal (TSI) Sasaran utama TSI adalah mengem- balikan komunitas global pada jalur yang sebenarnya untuk mencapai target sani- tasi MDG. Sanitasi adalah dasar dari kesehatan, kebanggaan, dan pembangun- an. Meningkatkan akses sanitasi khusus- nya bagi penduduk miskin adalah dasar utama pencapaian semua target MDGs. Foto: Bowo Leksono Sasaran TSI secara terinci adalah: 1. Meningkatkan kepedulian dan Hashimoto Action Plan (HAP) komitmen dari beragam pelaku pada semua tingkatan terhadap HAP, yang diluncurkan oleh UNSGAB, awalnya dinamai Compendium of pentingnya pencapaian target sani- Actions tetapi kemudian diganti setelah ketua UNSGAB Hashimoto meninggal tasi MDGs, termasuk kesehatan, pada tahun 2006. Namanya dipergunakan sebagai penghormatan atas komit- kesetaraan gender, isu ekonomi dan mennya. HAP menjadi hasil yang penting dari World Water Forum IV dan dise- lingkungan, melalui komunikasi, butkan dalam Laporan dan Deklarasi Tingkat Menteri. pemantauan data, dan bukti nyata. Dalam HAP diidentifikasi "your action, our action" untuk mendobrak per- 2. Memobilisasi pemerintah (dari cepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Your action dilakukan oleh nasional sampai daerah), lembaga pelaku utama, sementara our action menunjukkan komitmen UNSGAB untuk keuangan, swasta, dan institusi PBB membantu pelaku utama menyingkirkan kendala dan kebuntuan yang mengha- melalui kesepakatan kerjasama ten- langi pencapaian target air dan sanitasi yang telah disepakati. UNSGAB memi- tang bagaimana dan siapa yang akan lih enam tema yaitu keuangan, kemitraan operator air minum, sanitasi, peman- melakukan langkah yang diperlukan tauan, pengelolaan sumber daya air terpadu, dan air dan bencana. 3. Menjamin komitmen nyata un- tuk meninjau (review), membangun Sanitasi dan melaksanakan rencana untuk Didalam HAP, sebagai bagian dari enam tema utama maka sanitasi diberi mereplikasi program sanitasi dan penjelasan secara khusus. Tanpa perubahan radikal, kita tidak akan mencapai memperkuat kebijakan sanitasi target sanitasi MDG. Kepedulian dan 'political will' lebih besar, beserta kapasitas melalui pembagian tanggungjawab lebih baik dibutuhkan. Pada tingkat global, kuncinya adalah advokasi. yang jelas agar rencana tersebut Organisasi tingkat regional dan sub regional seharusnya menangani kampanye dapat terlaksana baik di tingkat untuk mendukung penyediaan bantuan dana, pemasaran, dan teknologi. Dekade nasional maupun internasional. Air untuk Kehidupan (Water for Life Decade (2005-2015)) sebaiknya dipergu- 4. Mendorong 'demand driven', nakan untuk membangun komitmen politik dalam mencapai target sanitasi. keberlanjutan dan solusi tradi- Untuk mencapai target ini perlu dilakukan: sional, dan pilihan yang diinforma- a. Penetapan tahun 2008 sebagai Tahun Sanitasi Internasional (International sikan (informed choices) dengan me- Year of Sanitation). ngenali pentingnya bekerja dari bawah b. PBB sebaiknya menganugerahkan penghargaan tahunan sanitasi bagi mere- dengan praktisi dan komunitas. ka yang terlibat dan dipandang berkontribusi signifikan dalam pelayanan 5. Menjamin peningkatan alokasi sanitasi di tingkat lokal. dana untuk memulai dan memper- c. Konperensi Sanitasi Global PBB sebaiknya diselenggarakan pada akhir tahankan kemajuan pembangunan Dekade Air untuk Kehidupan untuk mengetahui pencapaian secara global. sanitasi melalui komitmen anggaran UNSGAB akan mendorong donor, institusi terkait dan pemerintah untuk men- nasional dan pengembangan alokasi jadikan sanitasi sebagai prioritas utama. kemitraan. 8 Percik Desember 2007
  • 11. L A P O R A N U TA M A 6. Mengembangkan dan memperkuat institusi dan kapasitas manusia melalui pemahaman pada semua SASARAN TSI tingkatan bahwa kemajuan pencapaian target sanitasi MDGs melibatkan beragam program baik higinitas, fasili- 1. Meningkatkan kepedulian dan komitmen tas rumah tangga dan pengolahan air limbah. Mobilisasi komunitas, pengakuan peran wanita, bersama dengan 2. Memobilisasi pemerintah pemaduan intervensi perangkat keras dan lunak meru- 3. Menjamin komitmen nyata pakan hal mendasar. 4. Mendorong 'demand driven', keberlanjutan 7. Memperkuat keberlanjutan dan keefektifan solusi sa- nitasi yang tersedia, untuk memperkuat dampak kese- dan solusi tradisional hatan, penerimaan secara budaya dan sosial, kesesuaian 5. Menjamin peningkatan alokasi dana teknologi dan institusi, dan perlindungan lingkungan dan 6. Mengembangkan dan memperkuat institusi sumber daya alam. 8. Mempromosikan dan mendokumentasikan hasil dan kapasitas manusia pembelajaran untuk memperkuat pengetahuan dan con- 7. Memperkuat keberlanjutan toh sukses sanitasi yang berkontribusi besar pada advokasi 8. Mempromosikan dan mendokumentasikan dan meningkatkan investasi sektor. hasil pembelajaran. Titik Simpul (Focal Point) Pelaksanaan TSI Dalam deklarasi PBB tentang TSI, disebutkan secara jelas bahwa titik simpul (focal point) pelaksanaan TSI adalah Department of Economic and Social Affairs dari Kantor Sekretariat Jenderal PBB (UNDESA). Tugasnya selain sebagai titik simpul juga mencakup mengembangkan usulan aktifitas pada semua tingkatan, termasuk sumber dana yang memung- kinkan. Dalam melaksanakan tugsnya, UNDESA bekerjasama dengan pemangku kepentingan termasuk UNICEF, WHO, UN Habitat, the Water Supply and Sanitation Collaborative Council (WSSCC), the UN Environment Programme, the UN Development Programme, UNSGAB, LSM, swasta dan perguru- an tinggi. Peluncuran TSI dilaksanakan oleh UNDESA bekerjasama dengan UN-Water Task Force on Sanitation. Informasi lengkap tentang TSI dapat diperoleh dari situs www.sanita- tionyear2008.org atau http://esa.un.org/iys Kebutuhan Investasi Sanitasi Secara global dibutuhkan USD 10 miliar atau sekitar Rp. 95 triliun per tahun untuk mencapai target sanitasi MDG tahun 2015. Jumlah investasi yang sama dibutuhkan untuk menyedi- akan sanitasi bagi seluruh penduduk dunia dalam 1 sampai 2 dekade setelah tahun 2015. Kebutuhan investasi sanitasi ini hanya mencapai kurang dari 1 persen dari total pengeluaran militer global tahun 2005, atau sepertiga dari pengeluaran air kemasan penduduk dunia, atau kira-kira sama dengan pengeluaran penduduk Eropa untuk pembelian es krim setiap tahun. Sebenarnya jumlah investasi sanitasi yang dibutuhkan setiap tahun tidak terlihat besar tetapi dampaknya sangat besar bagi kesejahteraan penduduk dunia. Foto: Bowo Leksono OM dari berbagai sumber Percik Desember 2007 9
  • 12. L A P O R A N U TA M A MOMENTUM TSI 2008 BAGI PEMBANGUNAN SANITASI INDONESIA Tantangan Pembangunan Sanitasi S anitasi di dalam konsep pemba- ngunan, di Indonesia dan di keba- nyakan negara lain, dimasukkan dalam kotak pembangunan infrastruktur. Sayangnya ini ternyata membuat sanitasi menjadi "anak tiri" dalam kotak itu. Se- bagai anak tiri, keberadaanya-pun men- jadi kurang diperhitungkan. Padahal pe- ngelolaan sanitasi yang buruk bisa meng- akibatkan kerugian ekonomi hingga 4% dan kerugian keuangan hingga 2% dari GDP (Pidato Menteri Bappenas dalam KSN) yang nilainya bisa mencapai 45 tril- iun rupiah pertahun. Ironisnya pendu- lum perbaikan tidak bergerak ke sanitasi. Lihat saja, dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, investasi pemerintah untuk sa- Foto: Bowo Leksono nitasi hanya sebesar 200 Rupiah per orang per tahun, padahal kebutuhannya 47.000 mencatat bahwa investasi 47.000 Rupiah Momentum TSI untuk Indonesia Rupiah per orang per tahun. Jauh pang- per orang per tahun dapat meningkatkan Sebagai langkah awal dan terpenting gang dari api. Sementara sekitar 30 produktifitas mencapai 79% dan penghe- dalam menyambut program PBB terse- persen penduduk Indonesia masih tidak matan biaya sanitasi mencapai 19% (State but, pada tanggal 19-21 Nopember 2007 memiliki akses sanitasi dasar, yang berar- of Sanitation in Indonesia, WSP 2006). dilangsungkan Konperensi Sanitasi yang ti jauh lebih buruk dari negara tetangga. Jadi, bila kepedulian sanitasi ini ter- dimotori oleh Bappenas bersama dengan bangun, bukan tidak mungkin indeks pemangku kepentingan baik pemerintah, Dampak Pembangunan Sanitasi pembangunan manusia (Human Deve- donor, LSM, dan perguruan tinggi. Pada WHO mengatakan investasi 1 dollar lopment Index, HDI) Indonesia akan kesempatan tersebut, ditandatangani Ke- (1$) untuk perbaikan sanitasi keuntungan naik. Tidak lagi urutan 41 dari 102 negara sepakatan Bersama diantaranya oleh ekonominya mencapai 7 dollar (Guy berkembang di tahun 2004, atau 110 dari Menteri Perencanaan Pembangunan Na- Hutton, WSP-EAP 2007). Study WSP lain 177 (2005), 108 (2006 dan 2007). sional/Kepala Bappenas, Menteri Peker- jaan Umum, Menteri Kesehatan, Menteri Perindustrian, Menteri Negara Kependu- dukan dan Lingkungan Hidup, dan Men- Mengapa Sanitasi Penting Bagi Indonesia? teri Dalam Negeri, yang pada intinya 1. Sarana sanitasi yang tidak layak dan buruknya perilaku higienis berdampak pada kematian berkomitmen untuk bekerja sama me- bayi, angka kesakitan dan malnutrisi pada anak yang menjadi ancaman besar bagi potensi ningkatkan kualitas sanitasi. Fokus uta- sumber daya manusia Indonesia. ma kesepakatan ini adalah pengolahan Fakta: 'Sekitar 100 ribu anak meninggal setiap tahun akibat diare di Indonesia. limbah cair, penyediaan air bersih, dan 2. Produktivitas nasional menjadi terhambat. menumbuhkan perilaku hidup sehat atau Fakta: ' Indonesia kehilangan potensi ekonomi sebesar 2,4 persen dari Produk Domestik Bruto akibat buruknya sarana sanitasi (ADN, 2002). Berarti setiap rumah tangga menderita kehilang- higienis kepada masyarakat. Selain ke- an potensi pendapatan sebesar sekitar Rp. 120 ribu per bulan. enam menteri tersebut, kesepakatan juga 3. Laju pertumbuhan ekonomi berpotensi meningkat. ditandatangani oleh 9 gubernur, 11 wali- Fakta: Studi WHO menunjukkan bahwa investasi sarana sanitasi sebesar USD 1 menghasilkan kota dan 5 bupati. Langkah selanjutnya tingkat pengembalian ekonomi (economic return) antara USD 8 - USD 21 di negara berkembang termasuk Indonesia. adalah bagaimana mewujudkan kesepa- katan bersama tersebut dalam rencana Sumber: Diadopsi dari Buklet Program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi aksi yang jelas dan terukur. 10 Percik Desember 2007
  • 13. L A P O R A N U TA M A Momentun 2008 yang menjadi TSI, patutnya dimanfaatkan daerah, karena disanalah sesungguhnya perbaikan pelayanan secara baik. Pelaku AMPL mengambil peran untuk mempe- sanitasi dan target MDGs dapat dicapai. ngaruhi dan sekaligus meningkatkan dukungan pengambil kebi- Tinggal bagaimana semua pihak saling bergandengtangan jakan di semua tingkatan terhadap pembangunan sanitasi. untuk mewujudkan cita-cita luhur dalam TSI dan Kesepakatan Peran dunia swasta juga tidak bisa dianggap sebelah mata, Bersama KSN, agar manfaat yang sebesar-besarnya dari per- melalui CRS (Corporate Social Responsibility)-nya, swasta baikan sanitasi dapat diraih dan sebaliknya kerugian yang menjadi pemain kunci. Tidak kalah pentingnya adalah ditimbulkannya dapat direduksi. Bila perlu, peringatan World mengoptimalkan pendanaan. Meningkatnya dukungan pen- Water Day (WWD) pada bulan Maret 2008 yang akan datang danaan bantuan hibah (grant) pembangunan sanitasi dari luar dapat diisi dengan tema-tema sanitasi dan bahkan dijadikan negeri harus bisa dimanfaatkan untuk perbaikan pelayanan momentum pencanangan hari sanitasi oleh Presiden Indonesia. yang berbasis masyarakat, khususnya untuk kaum miskin. Semoga. Jangan sebaliknya, dijadikan ajang untuk mencari keuntungan. Dormaringan H. Saragih Gaung kemitraan global, harus terdengar "bunyi" hingga ke Knowledge Management Coordinator WASPOLA Sanitasi dan MDGs L aporan MDGs dunia tahun 2006 men- tertinggal (lihat halaman 7), senasib de- Namun untuk tujuan 7, masih segiempat gatakan target pembangunan sani- ngan Bangladesh, Laos, Mongolia, PNG, dan segitiga berbalik. tasi mengalami kemajuan (on Myanmar dan Pakistan. Khusus untuk tujuan Sedikit berbeda dengan laporan track), khususnya di negara berkembang. 7, posisi Indonesia diberi tanda segiempat nasional MDGs 2007, dirilis bulan Namun dengan kondisi (masih) separuh kuning untuk sanitasi (kota dan desa) dan Nopember 2007 oleh Bappenas dan UNDP, penduduk di negara berkembang belum air minum desa, sedangkan air minum yang melihat pencapian MDGs di Indonesia mendapatkan akses sanitasi yang perkotaan diberi tanda segitiga merah secara optimis (Laporan MDGs Indonesia memadai, dikhawatirkan target tidak ter- terbalik. Segiempat itu berarti off track- 2007, Bappenas, hal 89-93). Dikatakan capai (The MDGs Report 2006, halaman slow, yang diperkirakan targetnya akan bahwa sanitasi untuk rumah tangga di 18-19, www.un.org/milleniumgoals). tercapai tetapi setelah tahun 2015, sedang- kota dan di desa, sudah tercapai, namun Untungnya laporan MDGs dunia 2007 kan segitiga berarti off track-regressing, kualitasnya kurang baik. Targetnya 65%, mencatat hal yang lebih menjanjikan, mundur atau stagnan. Kondisi tahun 2007, dengan data dasar 1990, dan saat ini secara global hasilnya sangat positif. Indonesia membaik posisinya diatas rata- sudah tercapai 68%, artinya melebihi tar- Dalam pidatonya Sekjen PBB, Ban Ki- rata garis capaian untuk Asia Pasifik. get (lihat grafik). Moon, mengatakan "target MDGs masih dapat dicapai asalkan kita bisa beker- jasama, melalui tata pemerintahan yang baik, peningkatan investasi publik, pengu- atan kapasitas produksi dan penciptaan lapangan kerja". Agak bersifat otokritik, Ki-Moon, yang asal Korea Selatan, melihat pentingya korelasi pencapaian MDGs de- ngan penciptaan lapangan kerja, aspek yang selama ini hanya pada tataran retorik. Dunia Tidak Memerlukan Janji- janji Baru (the world wants no new pro- mises), kata Ki-Moon. Laporan yang dirilis UN (www.un.org/milleniumgoals) menya- takan bahwa pencapaian tujuan 7 memer- lukan upaya yang luar biasa. Untuk konteks Indonesia, laporan MDGs Asia Pasifik 2006 yang dirilis ADB, UNDP dan UNESCAP (www.mdgasiapasif- ic.org) menempatkannya pada posisi warna merah (falling behind), artinya Percik Desember 2007 11
  • 14. WAWA SA N SAMPAH DAN BANJIR: Korelasi Pengembangan Tata Kota Berdaya Dukung Lingkungan Oleh: Sandhi Eko Bramono, S.T., MEnvEngSc B anjir yang melanda ibukota Jakarta beberapa waktu terakhir, relatif memberikan gambaran mengenai perubahan kualitas lingkung- an. Curah hujan yang meningkat secara luar biasa (mencapai 215-340 mm), diiringi ketidaksiapan infrastruktur yang memadai, serta daya dukung lingkungan yang semakin merosot, menjadikan fenomena alam ini seakan tidak ter- kendalikan. Bahkan pada saat itu, sekitar 75 persen wilayah Jakarta sebagai ibuko- ta negara, terendam banjir dengan ke- tinggian sekitar 30 cm hingga 300 cm di beberapa lokasi. Salah satu hal yang selalu muncul dalam pembicaraan masalah banjir di Jakarta, adalah adanya tumpukan dan gunungan sampah yang menyumbat alir- an sungai-sungai di Jakarta. Seakan su- ngai-sungai di Jakarta selalu menjadi Kota Jakarta bagian utara (diambil dari atas) merupakan wilayah berpotensi banjir. "tempat sampah panjang". Perencanaan Foto: Bowo Leksono sistem penanganan sampah yang seharusnya menjadi bagian dalam peren- kemampuan alam atau lingkungan untuk da lingkungan, atau melakukan duanya canaan kota, sudah sepatutnya ditinjau menanggung serta menormalisasi sekaligus. Konsep ini harus dijadikan ulang. dampak dari beban lingkungan yang dasar dalam pengembangan kota, yang Volume sampah yang dihasilkan diberikan, baik karena aktifitas alam itu akhirnya dapat meminimasi kerugian dapat dikendalikan dan bukan menjadi sendiri maupun karena aktifitas manusia. yang ditimbulkan akibat aktifitas alam nilai mutlak bahwa masyarakat di Daya dukung lingkungan seharusnya atau aktifitas manusia sendiri. Dengan Jakarta menghasilkan 2-3 liter dijadikan tolok ukur, mengenai kapasitas menggunakan pendekatan ini, diharap- sampah/orang/hari. Hal ini menjadi suatu kota dalam menerima dampak kan pengembangan kota dapat lebih ter- pelajaran menarik bagi para perencana positif maupun negatif dari segala aktifi- struktur, terarah, lebih dinamis, bahkan kota, bahwa aspek daya dukung ling- tas yang terjadi di sana. dapat dikendalikan jika daya dukung kungan mutlak dijadikan acuan yang pa- Di saat daya dukung lingkungan tidak lingkungan mengalami perubahan yang ling mendasar dalam penyiapan infra- lagi mampu menahan beban yang diteri- membaik atau memburuk. struktur perkotaan. manya, maka potensi kerusakan akibat Daya dukung lingkungan dalam bencana alam akan meningkat. Hal ini pengembangan kota, harus diter- Peningkatan daya dukung harus disiasati dengan meningkatkan jemahkan sebagai seberapa jauh kota lingkungan daya dukung lingkungan itu sendiri, harus dikembangkan berdasarkan daya Daya dukung lingkungan merupakan mengurangi beban yang diberikan kepa- dukung lingkungan yang dimilikinya. 12 Percik Desember 2007
  • 15. WAWA SA N Jika daya dukung kota sudah terbatas, maka penambahan daya dukung lingkungan, seperti penggunaan teknologi yang beban pada lingkungan tidak boleh dipaksakan lagi. Dalam hal dapat mengolah sampah secara cepat dan aman bagi lingkung- penanganan sampah misalnya, setiap kota harus memiliki an. Aspek sumber daya manusia, sumber dana, manajemen, ketentuan bahwa jumlah sampah maksimum yang dapat ditan- serta pengorganisasian harus disesuaikan pula dengan perkem- gani berdasarkan kondisi saat ini (teknologi, sumber daya bangan ini. Dengan penerapan ini, maka daya dukung lingkung- manusia, sumber dana, manajemen, serta pengorganisasian an kota tersebut dapat ditingkatkan yang berakibat tingkat to- yang ada saat ini), adalah A m3/hari. leransi kota terhadap penambahan jumlah penduduk juga men- Jika produksi sampah melebihi batas maksimum tersebut, jadi meningkat. Dampaknya adalah pemerintah daerah dapat maka sampah tidak dapat tertangani dengan baik. Hal ini dise- lebih toleran untuk meningkatkan jumlah penduduk yang ting- babkan daya dukung lingkungan yang ada di kota tersebut gal di kota tersebut yang umumnya di Indonesia diakibatkan untuk menanggung beban sampah tersebut serta kondisi eksis- oleh urbanisasi. ting yang ada, tidak mampu menanggulangi sampah dengan vo- lume tersebut. Hal ini berakibat pada penumpukan sampah di Penurunan beban lingkungan permukiman, tidak terangkutnya sampah, hingga pencemaran Selain meningkatkan daya dukung lingkungan, modifikasi lingkungan akibat Instalasi Pengolahan Sampah (IPS) yang lainnya adalah menurunkan beban lingkungan. Beban lingkung- dioperasikan di atas kapasitas operasi. Penumpukan sampah an dapat dikurangi dengan mengurangi jumlah penduduk yang yang ada di sungai juga disebabkan daya dukung lingkungan tinggal di kota tersebut (sehingga produsen beban lingkungan yang telah terlampaui, serta tidak didukung kondisi yang menjadi berkurang) atau mengurangi beban lingkungan setiap mampu menyelesaikan hal tersebut. Ini merupakan potret sebe- orang (sehingga laju penurunan kualitas lingkungan akibat akti- narnya, sebagai penyebab terjadinya banjir di Jakarta, yaitu fitas tiap orang juga berkurang). Berdasarkan pendekatan ini sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran sungai-sungai maka pemerintah dapat menentukan seberapa banyak sampah di Jakarta. yang dihasilkan masyarakat. Untuk menanggulangi hal ini, dapat dilakukan dengan Masyarakat harus diatur untuk dapat meminimasi jumlah meningkatkan daya dukung lingkungan. Selain itu, dibutuhkan sampah yang dihasilkan atau pemerintah harus mendukung pula kondisi yang saling mendukung, yaitu teknologi, sumber segala infrastruktur yang mencegah timbulnya sampah dalam daya manusia, sumber dana, manajemen, serta pengorganisa- jumlah yang berlebih (misalnya dengan kebijakan program daur sian. Dengan perpaduan hal tersebut, maka daya dukung ulang sampah). Bahkan dengan pendekatan ini, sangatlah lingkungan dapat ditingkatkan untuk tetap mampu menerima mungkin pemerintah dapat membuat perbandingan laju beban lingkungan dari aktifitas masyarakat. kenaikan infrastruktur dengan laju timbulan sampah. Berkaitan Untuk mencapainya, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa, dengan ini, istilah "tarikan dan bangkitan" menggambarkan dimana bukan hanya teknologi yang mampu meningkatkan adanya aktifitas yang timbul akibat adanya aktifitas lainnya merupakan istilah yang cocok untuk menggambarkannya. Meskipun jumlah penduduk meningkat, namun jika tim- bunan sampah dapat dikurangi, maka volume sampah yang dihasilkan setiap harinya juga berkurang. Pendekatan ini dapat menimbulkan formulasi baru yang mengarah pada pembatasan pembangunan prasarana dan sarana yang berpotensi menim- bulkan sampah. Sebagai permisalan akan muncul angka menge- tahui bangkitan produksi sampah/m2 kawasan komersial. Dengan mengetahui angka ini, maka pemerintah daerah dapat membatasi jumlah mal yang ada di kota tersebut karena dapat mengetahui bahwa tiap m2 mal akan meningkatkan jumlah sampah sebanyak B liter/orang/hari. Misalnya pembangunan kawasan industri dapat dibatasi karena memiliki suatu koefisien bahwa tiap m2 area industri akan meningkatkan produksi sampah sebanyak C liter/orang/hari. Angka-angka ini akan mempertegas keputusan pemerintah daerah pula, misalnya untuk menentukan jumlah lahan hijau yang harus dibangun di kota tersebut, jumlah sarana perparkiran yang harus disediakan, hingga jumlah pompa pengisian bahan bakar (bensin) maksimum yang boleh diba- ngun di kota tersebut. Foto: Bowo Leksono Pendekatan ini akan memudahkan pemerintah daerah Percik Desember 2007 13
  • 16. WAWA SA N mengetahui secara jelas, sampai sejauh mana kotanya masih harus dibangun, dan hingga sejauh mana pembangunan kota harus direm, atau bahkan dihen- tikan untuk sementara waktu. Dalam kai- tannya dengan sampah, hal ini men- jadikan tidak akan ada lagi peningkatan jumlah sampah yang menumpuk di ping- gir jalan, dibuang ke sungai yang akhirnya ikut berpeluang menyebabkan terjadinya banjir, hingga penolakan masyarakat sekitar lokasi instalasi pen- gelolaan sampah (IPS). Pemerintah daerah dapat mengetahui secara pasti, besaran-besaran investasi yang dibutuhkan. Berapa banyak inves- tasi yang harus diberikan setiap tahunnya untuk sarana air minum, sarana air lim- bah, sarana persampahan, sarana jalan, Foto: Bowo Leksono sarana lokasi komersial, sarana industri, dan lain - lain. Investasi pemerintah yang lebih layak huni. penolakan masyarakat akan lokasi IPS, daerah akan menjadi lebih terfokus, Disaat batas ini terlampaui, pemerin- tidak akan terjadi lagi, karena semua efisien, serta ikut menata kota sesuai tah harus mengerem pembangunan yang prasarana dan sarana infrastruktur telah keinginan pemerintah daerah secara terjadi untuk menurunkan beban dirancang pada kapasitasnya dan di- lebih terkendali lingkungan atau memberikan masukan operasikan sesuai kapasitasnya pula. teknologi baru yang mendukung pening- Banjir yang mengancam Jakarta juga Kombinasi daya dukung lingkung- katan daya dukung lingkungan di kota diharapkan dapat lebih terkendalikan an dan beban lingkungan tersebut atau melakukan keduanya. lagi di masa yang akan datang. Seringkali Peningkatan daya dukung lingkungan Setelah kota dapat mencapai titik keseim- faktor alam sulit dikendalikan, seperti disertai penurunan beban lingkungan bangan barunya kembali, maka aktifitas intensitas hujan yang sangat tinggi. dipastikan akan mendorong terciptanya pembangunan perkotaan dapat dihidup- Namun faktor infrastruktur pendukung, tata kota yang lebih teratur, terkendali, kan kembali. Salah satu upaya mengerem seperti sarana drainase yang memadai, dan berkelanjutan. Implementasi hal ini laju masuknya pendatang ke suatu kota sarana persampahan yang memadai akan meningkatkan tingkat kenyamanan adalah dengan peran pemerintah pusat sehingga sampah tidak lagi menjadi dan keamanan masyarakat untuk tinggal memberikan "tarikan" perputaran ekono- penghuni sungai di Jakarta, dan akan di kota tersebut. Daya dukung lingkung- mi di kota lain sehingga terjadi "bangki- meminimasi peluang banjir di masa yang an yang meningkat, disertai penurunan tan" urbanisasi ke kota lain yang akan akan datang. beban lingkungan, akan menyebabkan memberikan persebaran penduduk di Selain itu, aspek politik-ekonomi- kota dapat ditinggali lebih banyak pen- kota lainnya. sosial-budaya-pertahanan-keamanan di duduk. Dengan pendekatan ini dapat terlihat kota tersebut juga dapat lebih dimodel- Tentu saja hal ini merupakan hal yang perkembangan suatu kota dapat diatur kan dengan lebih akurat sehingga peme- paling ideal untuk terjadi, dimana kota dengan lebih baik bahkan dapat dikenda- rintah tidak terkaget-kaget lagi dengan dapat menjadi sangat teratur dalam likan. Pemerintah daerah dapat menge- apa yang terjadi di kotanya sendiri. Dan perkembangannya. Kota dapat menjadi tahui secara pasti, kapan pembangunan mungkin Jakarta dapat menjadi kota per- lebih toleran untuk menerima pendatang kotanya harus dibangun dengan tama di dunia yang menerapkan pen- baru tanpa ditakutkan adanya masalah kecepatan tinggi, diperlambat, atau dekatan ini. Semoga! air minum yang tidak memadai, air lim- bahkan dibekukan sementara. Gambaran * Penulis adalah staf Sub Direktorat Kebijakan bah yang tidak tertangani, sampah yang kebutuhan biaya investasi yang dibu- dan Strategi, Direktorat Bina Program, Direktorat tidak terangkut, kemacetan yang parah, tuhkan pemerintah juga dapat dipredik- Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan atau polusi udara yang mengganggu kese- sikan secara lebih akurat dengan kon- Umum. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa pro- hatan pernapasan. Kota dapat terus sekuensi alokasi pembiayaan akan men- gram doktoral di Division of Environmental Science and Engineering, National University of Singapore dikembangkan sehingga mampu menca- jadi jauh lebih efisien dan efektif. Kasus (NUS), Singapura. sandhieb@yahoo.com pai perkembangan kota menuju kota banjir, tidak tersalurkannya air minum, 14 Percik Desember 2007
  • 17. WAWA SA N SANITASI, KESEHATAN, DAN PENANGANAN Oleh: Imam Muhtarom* K emunculan berbagai penyakit seperti muntaber, diare, berbiak yang baik bagi nyamuk. Kadang dengan jumlah yang malaria, tuberkulosis bahkan malaria dan kusta tidak lebih banyak. Masalahnya, nyamuk akan hidup di mana saja dan lepas dari kondisi lingkungan itu sendiri. Khususnya di membawa jenis bakteri dan virus yang berakibat menular ke Indonesia dengan dua musim, kemarau dan penghujan, akan mana-mana. Kerusakan lingkungan dari sanitasi ini masih di- sangat berisiko jika masalah sanitasi terus-menerus dibiarkan tambah kekurangan tanki septik yang sehat. begitu saja tanpa ada penanganan yang serius. Pada musim Berdasar data tahun 2000, ada 31 persen rumah tangga penghujan, tidak tersedianya saluran air yang memadai menim- tanpa fasilitas tanki septik, tanpa akses sanitasi sama sekali bulkan banyak kubangan air tempat berbiaknya nyamuk. mencapai 26 persen, menggunakan fasilitas publik 19 persen. Keberadaan nyamuk memungkinkan sekali timbulnya penyakit Sedangkan yang memiliki tanki septik pribadi hanya 23 persen, malaria yang berpotensi menimbulkan kematian. Apalagi jika dan hanya 1 persen yang memiliki jaringan pipa pembuangan pengelolaan masalah air yang tidak kunjung selesai semacam yang memenuhi persyaratan. Ini belum ditambah kurangnya kota Jakarta. Banjir yang selalu menghantui setiap tahunnya kebutuhan sanitasi standar berupa pasokan air, penanganan berdampak sangat luas pada penghuni kotanya. Banjir ini tidak limbah, drainase, dan penanganan limbah padat (solid waste). hanya menimbulkan jentik-jentik ini mudah berbiak, tetapi Di Indonesia sendiri sebagaimana dikatakan Direktur secara langsung warga kota meski yang mengungsi dan ini tentu Pemukiman Perumahan Bappenas Basah Hernowo (Kompas, menimbulkan berbagai masalah yang lebih parah, mulai dari Agustus 2007), sama sekali tidak memiliki penanganan limbah; pengungsian dan fasilitas yang semakin tak menjamin kese- truk tinja menguras tanki septik kemudian membuang sem- hatan. barangan. Kebanyakan tanki septik pun sebagian besar tidak Juga pada waktu musim kering. Kota sebesar Jakarta tanpa per- memenuhi syarat baku mutu. siapan di musim kemarau selain kesulitan air bersih, sungai dan Kondisi lingkungan Jakarta dan kota-kota besar lain di got-got akan dipenuhi sampah dan airnya berubah busuk. Genang- Indonesia menghadapi masalah yang sama. Buruknya tata kelo- an air di sungai dan got yang di musim hujan menjadi tempat ber- la kota, khususnya sanitasi, dipengaruhi tidak adanya konsep biaknya jentik-jentik nyamuk, maka di musim kemarau juga tempat yang jelas dan kontinyu dari pihak pemerintah serta perilaku warga kota itu sendiri yang jauh dari standar hidup bersih dan sehat. Akibat Nyata Di Indonesia, penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian. Hal ini tercermin pada penelitian pada tahun 1995 sebagaimana dilakukan Slamet Riyadi M.S. mengungkapkan peringkat dan besarnya kontribusi penyakit-penyakit tersebut terhadap penyebab kematian. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menduduki peringkat kedua dan menyumbangkan 15,7 persen kematian. Penyakit diare menduduki peringkat ketiga dan menyum- bangkan 9,6 persen kematian. Tuberkulosis menduduki per- ingkat keempat dan menyumbangkan sekitar 7,4 persen kema- tian. Secara total, penyakit berbasis lingkungan menyum- bangkan sekitar 33 persen atau sepertiga dari total kematian seluruh kelompok umur. Sungai yang kotor banyak ditemukan di kota-kota besar Pada kelompok Balita, pola penyebab kematian lebih tinggi di Indonesia. Foto: Bowo Leksono. lagi. Peringkat pertama diduduki oleh ISPA yang menyum- Percik Desember 2007 15
  • 18. WAWA SA N bangkan 33 persen kematian. Peringkat kedua diduduki oleh diare yang menyumbangkan 15,3 persen kematian. Sedang infeksi parasit menduduki peringkat keempat yang menyum- bangkan 6,3 persen. Secara total, penyakit-penyakit berbasis lingkungan menyumbangkan 52,4 persen atau lebih dari sepa- ruh dari total kematian balita. Penyakit berbasis lingkungan masih tetap menjadi pola utama kesakitan (morbiditas) masyarakat Indonesia. Hasil penelitian 1995 menunjukkan penyakit ISPA, kulit, diare, dan tuberkulosis menyumbangkan secara kumulatif 44 persen. Pada kelompok bayi dan balita, penyakit berbasis lingkungan tersebut menyumbangkan lebih dari 80 persen dari penyakit yang dideri- ta oleh bayi serta balita Indonesia. Pencegahan Perawatan lingkungan sehat bisa diawali dari konsep kon- vensional dari pencegahan, termasuk dalam upaya pencegahan primer yang menekankan pencegahan secara dini kejadian suatu penyakit, ditujukan terutama kepada penghambatan perkembangbiakan dan penularan serta kontak manusia dengan Penderita Diare yang kebanyakan balita pada KLB Diare agen, vektor ataupun faktor risiko yang berhubungan dengan di Kabupaten Tangerang tahun 2007. Foto: Bowo Leksono. penyakit (seperti kuman patogen, vektor, dan polutan). Misalnya, penyediaan jamban saniter sangat efektif memu- 3. Berdasarkan kebutuhan masyarakat. tuskan kontaminasi dan perkembangbiakan bakteri penyebab diare terhadap sumber air atau makanan. Mencuci tangan de- Kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu upaya ngan air bersih dan sabun cukup efektif memutuskan mata pencegahan primer diprioritaskan pada kegiatan kesehatan rantai infeksi bakteri. Demikian pula klorinasi air minum dapat lingkungan yang murah, yang memberikan dampak kesehatan mengurangi peremajaan kuman patogen. Ketiga upaya seperti yang besar, serta merupakan komitmen internasional, yaitu dicontohkan di atas dapat merupakan cara sederhana guna pencapaian universal access. Berdasarkan kajian dan uraian- mengurangi risiko timbulnya beberapa penyakit rakyat. uraian tersebut di atas, beberapa kegiatan kesehatan lingkungan Beberapa studi yang dilakukan oleh Esrey dkk (1985-1991) me- yang dapat dimasukkan dalam paket kegiatan program kese- laporkan bahwa intervensi air bersih dapat menurunkan insiden hatan lingkungan, antara lain: penyakit diare sekitar 17-27 persen. Sedangkan beberapa studi 1. Pemutusan rantai penularan penyakit berbasis lingkungan; yang dilakukan Esrey dan Daniel (1990) tentang dampak pe- a. Tersedianya informasi yang murah dan mudah nyediaan jamban terhadap penurunan prevalensi penyakit diare dimengerti tentang kesehatan lingkungan bagi keluar- menghasilkan angka yang konsisten, yaitu 22-24 persen. Demikian ga/penderita dengan penyakit berbasis lingkungan di pula kajian oleh Esrey dkk (1985-1991) tentang intervensi kebia- Puskesmas/Klinik Sanitasi. saan mencuci tangan dapat menurunkan prevalensi penyakit diare b. Kegiatan out-reach proaktif. sebesar 33 persen. Jika ketiga upaya tersebut dilakukan bersama- Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi pada sama secara intensif, sangat mungkin sebagian besar penyakit keluarga penderita dengan penyakit berbasis lingkung- diare yang disebabkan oleh mikroba dapat dicegah. an. Pengambil sampel air yang tercemar untuk pemerik- Pemerintah sebagai pemangku kebijakan mesti mengambil saan laboratorium. Pemberian kaporit pada sumber air langkah intervensi-intervensi yang mendasar, responsif, progre- yang tercemar. sif, dan komprehensif, yang terdiri dari upaya-upaya promotif, 2. Pemberdayaan masyarakat agar mampu ikut serta dalam preventif, kuratif, dan rehabilitatif berkaitan dengan kesehatan kegiatan kesehatan lingkungan. lingkungan. Namun demikian, konsep yang disodorkan a. Lokakarya mini di Puskesmas maupun di kecamatan pemerintah seyogyanya tidak meninggalkan masyarakat sebagai dalam rangka membahas masalah kesehatan lingkung- basisnya. Untuk itu, perlu ditumbuhkan partisipasi masyarakat an/kegiatan Pekan Sanitasi. dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: b. Temu karya di desa dalam rangka penyusunan "Rencana 1. Membangun rasa memiliki sebagai dasar pemberdayaan kerja masyarakat". masyarakat. 2. Manajemen dan tanggung jawab program diserahkan kepa- *Ahli geologi, tinggal di Jakarta da masyarakat. 16 Percik Desember 2007
  • 19. WAWA SA N "Kecil Menanam Dewasa Memanen" dan Peran Guru Memotivasi Siswa Sejak Dini Oleh : *Dewi Utama Faizah M enghadapi tantangan abad secara menyeluruh berbagai aspek ekologi, sebagai jalan keluar dari berba- ke-21 ini pendidikan mesti kehidupan sosial, lingkungan hidup dan gai masalah kemanusiaan yang terjadi mampu mengubah paradig- ekonomi maka lahirlah gagasan saat ini. manya dari yang fragmented menjadi Pendidikan untuk Pembangunan yang pendekatan ekologis yang menempatkan Berkelanjutan (Education for Suistanable KMDM dan peran pendidikan pendidikan dalam sebuah konteks Development) yang mengaktualisasikan Menurut Hyland (1994) kurikulum lingkungan yang saling terkait (ecological potensi peserta didik agar mampu yang dibutuhkan untuk kehidupan di approach). Terjadinya berbagai bencana memecahkan problema kehidupan abad-21 adalah kurikulum yang meng- kerusakan di lingkungan semesta diaki- terkait isu-isu lingkungan, kemitraan, akomodir nilai-nilai yang ada dan batkan ulah-ulah tangan, pikir, dan hati respek, dan pemahaman global yang dianut masyarakatnya. Seperti berpikiran manusia telah menyadarkan kita bahwa berfokus pada tiga pilar yakni ma- terbuka, dapat melihat jauh ke depan pendidikan mesti mampu mewujudkan syarakat, lingkungan, dan ekonomi. (futuris), demokratis, dan menyediakan keseimbangan antara kehidupan manu- Sejalan dengan itu muncul lagi isu kesempatan kehidupan di berbagai sia di alam semesta ini. MDGs (Millenium Development Goals) bidang. Tentu saja, kondisi di atas telah Memberikan kesadaran kepada para yang secara bersama-sama menanggu- diadopsi ke dalam dokumen resmi yang siswa akan kehidupan di abad ke-21 yang langi masalah yang dihadapi sebagian bernama Kurikulum yang telah disosial- diwarnai oleh kehidupan masyarakat besar negara berkembang terkait keku- isasikan pada tahun 2006 lalu. yang sangat heterogen dan permasalahan rangan pendidikan dan kemiskinan, buta Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan luar biasa terkait lingkungan hidup yang huruf, dan degradasi lingkungan. (KTSP) demikian namanya, telah mem- semakin tercemar, konflik, peperangan, Pendidikan ternyata telah menjadi berikan kewenangan kepada sekolah dan kemiskinan merupakan sebuah tumpuan "harapan" setidaknya memberi untuk mengelola proses pembelajaran kemestian. Salah satu upaya menyikapi kontribusi besar terhadap kesadaran sesuai kondisi wilayah mereka masing- masing yang mengacu pada upaya men- didik para siswa menjadi manusia seu- tuhnya (holistik). Menjadikan murid-murid yang cerdas spritual, cerdas akademik, cerdas fisik, cerdas emosi, cerdas sosial, dan kreatif merupakan tujuan yang hendak diraih pendidikan nasional kita. "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manu- sia yang beriman dan bertakwa kepada SD Negeri Raberas Sumbawa Besar terletak di perbukitan gersang. Berkat tangan dingin warga sekolah, SD ini menjadi sekolah hijau. Foto: Dewi Utama Faizah. Percik Desember 2007 17
  • 20. WAWA SA N Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, Bab II pasal 3). Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) merupakan program pen- didikan terkait pendidikan nilai (virtues) yang mesti dapat diaplikasikan melalui sistem pendidikan kita. Peran pen- didikan, sejatinya mampu memperbaiki berbagai masalah yang ada di masyarakat. Masalah lingkungan dan konservasi merupakan masalah luar biasa karena terkait pendidikan nilai yang butuh dipraktikkan. Kita mesti mencari jawaban dari per- paduan antara "pendekatan sistem dan pendekatan individu", yaitu bagaimana KMDM sebagai pendekatan sistem yang Sumbawa garden ala SD Negeri Raberas. Dipenuhi pepohonan, tanaman apotik hidup dan kolam ikan. Foto: Dewi Utama Faizah. berfokus pada pendidikan lingkungan dan konservasi dapat diintegrasikan ke dalam semua aspek pembelajaran di Artinya sejauh mana kurikulum mampu ting dalam proses pembelajaran, yakni sekolah. Jangan jadikan program KMDM memberi dampak kebajikan pada diri berpikir, merasa dan berbuat, yang sela- sebagai program tempelan yang anak dan lingkungannya (beyond cur- ma ini dikenal tiga ranah taxonomy terkadang tak kuat menahan fenomena riculum) itulah rupa tonggak keberhasi- bloom (kognitif, afektif dan psikomotor). sosial yang mendorong dahsyat bagaikan lan pendidikan itu sendiri. Berpikir artinya apa yang kita pelajari, air bah. Bronfenbrenner mengatakan, merasa artinya apresiasi terhadap apa perkembangan anak dipengaruhi konteks yang dipelajari, sementara berbuat Peran guru mikrosistem (keluarga, sekolah dan adalah pengalaman berbuat dan tidak Belajar dari pendidikan di Jepang teman sebaya), konteks mesosistem hanya cukup melalui diskusi tentang apa yang mengajak semua murid mulai TK (hubungan keluarga dan sekolah, sekolah masalah yang dipelajari. dan SD mampu bersikap dan berperilaku dengan sebaya, dan sebaya dengan indi- Mengintegrasikan nilai-nilai KMDM ramah terhadap lingkungan sangat vidu), konteks ekosistem (latar sosial dalam pembelajaran merupakan sebuah terkait erat dengan local genius yang orang tua dan kebijakan pemerintah), proses pergelutan anak dengan semesta mereka genggam dalam tradisi sehari- dan konteks makrosistem (pengaruh alam. Dimana anak akan tercelup untuk hari. Sejak TK, kaki mereka telah dicelup- lingkungan budaya, norma, agama, dan melakukan praktik-praktik nyata dengan kan ke dalam sepetak sawah yang terda- lingkungan sosial dimana anak dibe- lingkungannya. Konsep pendidikan pat di sekitar sekolah mereka. Tangan- sarkan. Artinya kegiatan KMDM ini mesti berwawasan lingkungan telah diapli- tangan kecil mereka berebut menabur dilakukan secara holistik. kasikan dengan baik jauh sebelum biji-bijian dari dapur ibu mereka. Ada Mampukah kita mendidik dalam kon- Indonesia merdeka. Kearifan lokal yang padi, aneka kacang, aneka umbi telah teks mikrosistem, mesosistem, dan eko- dianut berbagai suku/etnis yang ada di mereka tabur semenjak dini. Kaki-kaki sistem? Tentu saja diawali dengan men- Indonesia memberikan kontribusi yang kecil mereka juga berebut berlari di ping- didik anak-anak sebagai individu yang signifikan dalam membangun pen- gir sungai menabur benih-benih ikan. saat ini berada di TK dan SD. Bukankah didikan di masa lalu. "Mori wa umi no koibito" (hutan 10 tahun kemudian mereka akan menjadi Sebutlah filosofi "alam terkembang adalah kekasihnya laut). Itulah novel bagian dari masyarakatnya dan bangsa? jadi guru" yang dianut masyarakat non-fiksi yang menjadi bacaan wajib bagi Minangkabau atau sistem pengairan murid SD. Mereka diajak berpikir secara Konsep KMDM mesti terintegrasi "Subak" di Bali, atau Suku Baduy yang "metakognitif" untuk dapat menangkap dalam proses pembelajaran bertahan dengan tradisi uniknya dalam hakikat makna dari kegiatan-kegiatan Istilah integrasi digunakan untuk menjaga kelestarian alam, menyadarkan yang telah mereka lakukan semenjak TK. menegaskan tiga aspek yang sangat pen- kita bahwa kecerdasan lokal sungguh 18 Percik Desember 2007