Dokumen tersebut membahas perbedaan derajat, radian, dan grad sebagai satuan pengukur sudut. Derajat membagi lingkaran menjadi 360 derajat dan 1 derajat setara dengan 60 menit. Radian didefinisikan sebagai rasio panjang busur dengan jari-jari lingkaran. Satu radian setara dengan 57,32 derajat. Grad setara dengan 1 derajat. Dokumen juga menjelaskan konversi antara ketiga satuan tersebut dan beberapa aplik
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat kartesius, silinder, dan bola beserta transformasinya, serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah vektor dan menghitung luas permukaan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar ilmu ukur segitiga bola, termasuk definisi lingkaran besar dan kecil pada bola, teorema-teorema dasar segitiga bola seperti pembagian lingkaran besar dan hubungan antara sudut dan busur lingkaran, serta rumus-rumus penting seperti aturan cosinus dan sinus untuk menghitung unsur-unsur segitiga bola."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat, metode penentuan koordinat, tinggi dan beda tinggi, serta metode pengukuran beda tinggi menggunakan alat ukur tanah seperti teodolit, altimeter, dan waterpassing."
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan arah dan sudut serta pengukuran luas. Secara singkat, dibahas tentang istilah-istilah sudut seperti azimuth, jurusan, bearing, sudut kanan/kiri, zenith, nadir, dan miring. Juga dibahas cara membuat sudut siku-siku menggunakan meteran dan alat sederhana. Terakhir, dibahas metode pengukuran luas secara geometris, grafis, dan mekanis.
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat kartesius, silinder, dan bola beserta transformasinya, serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah vektor dan menghitung luas permukaan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dasar ilmu ukur segitiga bola, termasuk definisi lingkaran besar dan kecil pada bola, teorema-teorema dasar segitiga bola seperti pembagian lingkaran besar dan hubungan antara sudut dan busur lingkaran, serta rumus-rumus penting seperti aturan cosinus dan sinus untuk menghitung unsur-unsur segitiga bola."
Teks tersebut berisi contoh-contoh soal latihan ilmu ukur tanah yang meliputi hitungan back azimut, back bearing, hubungan antara azimut dan bearing, true bearing, azimut kaki-kaki poligon, jarak, sudut dalam, dan koordinat titik-titik pada poligon terbuka dan tertutup. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu ukur tanah beserta contoh soal latihannya.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep sistem linier dan non-linier, serta proses linearisasi untuk menganalisis sistem non-linier. Ia menjelaskan bahwa sistem linier memenuhi hukum superposisi sedangkan sistem non-linier sulit diprediksi, kemudian mendefinisikan analisis regresi sebagai metode untuk melinearisasi sistem non-linier dengan mendekati datanya dengan fungsi linier atau non-linier sederhana.
Teks tersebut membahas tentang pengukuran sudut yang merupakan aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan horizontal atau vertikal. Terdapat beberapa sistem pengukuran sudut seperti sistem seksagesimal, sentisimal, radian, dan waktu. Jenis-jenis sudut yang diukur meliputi sudut horizontal, arah, azimuth, dan vertikal. Dokumen juga membahas tentang konversi antar sistem pengukuran sudut dan variasi magnetik.
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan penggunaan alat total station Topcon Topbasic yang diselenggarakan oleh PT Alat Ukur Indosurta. Terdapat penjelasan mengenai pengertian total station, bagian-bagian dari Topcon Topbasic, fungsi-fungsi tombolnya, dan aksesoris yang mendukung penggunaan alat tersebut.
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen tersebut membahas aturan dan cara memberi ukuran pada gambar teknik, meliputi:
1) Aturan dasar memberi ukuran seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran
2) Cara-cara khusus memberi ukuran seperti ukuran linear, diameter, radius, bentuk tertentu, dan pemosisian ukuran
3) Contoh-contoh penerapan aturan dan cara memberi ukuran pada berbagai bentuk dan komponen
Dokumen tersebut membahas teori-teori dasar dalam analisis struktur seperti hukum Hooke, teorema Betti, hukum timbal balik Maxwell, energi regangan, prinsip kerja virtual, teori momen area, dan metode unit beban untuk menghitung defleksi rangka batang.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yang merupakan gabungan bilangan riil dan imajiner. Bilangan kompleks dapat ditulis dalam bentuk a + bi dan digambarkan dalam bidang kompleks. Bilangan kompleks juga dapat ditulis dalam bentuk polar dan eksponensial dengan menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) dari titik asal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya seperti geometri saluran, distribusi kecepatan, koefisien energi dan momentum, persamaan aliran, serta aplikasi persamaan energi pada transisi saluran. Secara khusus membahas konsep kurva energi spesifik dan penggunaannya untuk menentukan kedalaman dan tinggi muka air di sebelah hilir saluran pada kondisi transisi dengan asumsi tidak ada kerugian energi
Laporan ini membahas tentang digitasi dalam Sistem Informasi Geografis. Melalui proses digitasi, objek-objek seperti jalan, rumah, dan sawah yang semula berbentuk raster pada citra satelit dapat dikonversi ke format digital. Laporan ini menjelaskan cara membuat shapefile baru untuk batas administrasi, jalan, dan kota melalui proses digitasi menggunakan software ArcGIS 10.0.
Bahan ajar ini memberikan penjelasan tentang penggunaan kalkulator untuk menyelesaikan berbagai perhitungan matematika seperti pecahan, bilangan baku, kuadrat, akar kuadrat, pangkat, teorema Pythagoras, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu ukur tanah (geomatika) yang mencakup pengukuran mendatar dan tinggi untuk menentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Ia menjelaskan berbagai sistem satuan yang digunakan seperti satuan panjang, luas, dan sudut serta hubungan antara satuan-satuan tersebut. Dokumen ini juga mendefinisikan pengertian jarak mendatar, jarak tegak, dan jarak miring untuk menentuk
Teks tersebut berisi contoh-contoh soal latihan ilmu ukur tanah yang meliputi hitungan back azimut, back bearing, hubungan antara azimut dan bearing, true bearing, azimut kaki-kaki poligon, jarak, sudut dalam, dan koordinat titik-titik pada poligon terbuka dan tertutup. Secara keseluruhan teks tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu ukur tanah beserta contoh soal latihannya.
Metode pengikatan ke muka menentukan posisi titik dari dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta secara serentak menggunakan dua alat. Metode pengikatan ke belakang menentukan posisi titik terhadap dua titik acuan dengan mengukur sudut alfa dan beta dari titik yang akan ditentukan posisinya menggunakan satu alat. Kedua metode melibatkan perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep sistem linier dan non-linier, serta proses linearisasi untuk menganalisis sistem non-linier. Ia menjelaskan bahwa sistem linier memenuhi hukum superposisi sedangkan sistem non-linier sulit diprediksi, kemudian mendefinisikan analisis regresi sebagai metode untuk melinearisasi sistem non-linier dengan mendekati datanya dengan fungsi linier atau non-linier sederhana.
Teks tersebut membahas tentang pengukuran sudut yang merupakan aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan horizontal atau vertikal. Terdapat beberapa sistem pengukuran sudut seperti sistem seksagesimal, sentisimal, radian, dan waktu. Jenis-jenis sudut yang diukur meliputi sudut horizontal, arah, azimuth, dan vertikal. Dokumen juga membahas tentang konversi antar sistem pengukuran sudut dan variasi magnetik.
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan penggunaan alat total station Topcon Topbasic yang diselenggarakan oleh PT Alat Ukur Indosurta. Terdapat penjelasan mengenai pengertian total station, bagian-bagian dari Topcon Topbasic, fungsi-fungsi tombolnya, dan aksesoris yang mendukung penggunaan alat tersebut.
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen tersebut membahas aturan dan cara memberi ukuran pada gambar teknik, meliputi:
1) Aturan dasar memberi ukuran seperti penggunaan garis ukur dan bantu, tinggi dan arah angka ukuran
2) Cara-cara khusus memberi ukuran seperti ukuran linear, diameter, radius, bentuk tertentu, dan pemosisian ukuran
3) Contoh-contoh penerapan aturan dan cara memberi ukuran pada berbagai bentuk dan komponen
Dokumen tersebut membahas teori-teori dasar dalam analisis struktur seperti hukum Hooke, teorema Betti, hukum timbal balik Maxwell, energi regangan, prinsip kerja virtual, teori momen area, dan metode unit beban untuk menghitung defleksi rangka batang.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yang merupakan gabungan bilangan riil dan imajiner. Bilangan kompleks dapat ditulis dalam bentuk a + bi dan digambarkan dalam bidang kompleks. Bilangan kompleks juga dapat ditulis dalam bentuk polar dan eksponensial dengan menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) dari titik asal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya seperti geometri saluran, distribusi kecepatan, koefisien energi dan momentum, persamaan aliran, serta aplikasi persamaan energi pada transisi saluran. Secara khusus membahas konsep kurva energi spesifik dan penggunaannya untuk menentukan kedalaman dan tinggi muka air di sebelah hilir saluran pada kondisi transisi dengan asumsi tidak ada kerugian energi
Laporan ini membahas tentang digitasi dalam Sistem Informasi Geografis. Melalui proses digitasi, objek-objek seperti jalan, rumah, dan sawah yang semula berbentuk raster pada citra satelit dapat dikonversi ke format digital. Laporan ini menjelaskan cara membuat shapefile baru untuk batas administrasi, jalan, dan kota melalui proses digitasi menggunakan software ArcGIS 10.0.
Bahan ajar ini memberikan penjelasan tentang penggunaan kalkulator untuk menyelesaikan berbagai perhitungan matematika seperti pecahan, bilangan baku, kuadrat, akar kuadrat, pangkat, teorema Pythagoras, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu ukur tanah (geomatika) yang mencakup pengukuran mendatar dan tinggi untuk menentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Ia menjelaskan berbagai sistem satuan yang digunakan seperti satuan panjang, luas, dan sudut serta hubungan antara satuan-satuan tersebut. Dokumen ini juga mendefinisikan pengertian jarak mendatar, jarak tegak, dan jarak miring untuk menentuk
Dokumen ini membahas tentang istilah trigonometri khususnya sudut. Dijelaskan bahwa sudut dapat diukur dalam satuan derajat dan radian, di mana 1 derajat = 1/360 putaran penuh dan 1 radian = besar sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-jari lingkaran. Diberikan contoh soal konversi antara derajat dan radian.
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewaSMKN 9 Bandung
Dokumen tersebut membahas perbandingan trigonometri dari sudut-sudut istimewa 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°. Nilai-nilai sinus, cosinus, dan tangen ditentukan untuk setiap sudut berdasarkan koordinat titik P pada gambar. Contoh soal juga diberikan untuk memperjelas penggunaan rumus-rumus trigonometri sudut istimewa.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
This PPT was created to complete School Experience Program in doing teaching practice at SMA YASPORBI also for Micro Teaching Course Teaching Report in Faculty of Education Mathematics Department Universitas Siswa Bangsa International.
PPT ini dibuat saat ingin mengajar di SMA YASPORBI saat program praktik lapangan yang berisi materi Trigonometri Kelas X kurikulum 2013
How to Motivate and Empower Globally-Competitive Teams of Content ProfessionalsSaiff Solutions, Inc.
Barry Saiff is a technical communications leader with 32 years of experience leading writing teams at six US companies. He founded Saiff Solutions, Inc. in 2011 to provide content development services to Fortune 500 companies. In his presentation, he discussed keys to successful management including caring for employees, ensuring access to managers, treating people with respect, empowering employees, and managing cross-cultural teams with integrity. He emphasized the importance of vision, training, respect, empowerment, and expecting excellence from employees.
Whether it's directly improving patient care or helping lower costs to provide more access to healthcare, organizations are continuing to use IT to move the needle for an industry that is at a pivotal point in innovation.
Learn how our innovative storage solutions can help your organization meet its healthcare Big Data challenges: http://www.netapp.com/us/solutions/industry/healthcare/
The document provides examples of standard, boring presentation templates and encourages the creation of unique, visually appealing templates instead. It emphasizes using fewer words and more images per slide, varying fonts and colors, and breaking content into multiple slides to keep audiences engaged. Inspiration sources like design blogs and galleries of infographics and slide designs are recommended for making impactful presentations that attract and impress audiences.
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkVolker Hirsch
TEDx Manchester talk on artificial intelligence (AI) and how the ascent of AI and robotics impacts our future work environments.
The video of the talk is now also available here: https://youtu.be/dRw4d2Si8LA
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep geometri dasar seperti garis, sudut, hubungan antara garis yang berpotongan atau sejajar, serta jenis-jenis sudut seperti lancip, tumpul, tegak lurus, dan pelengkap.
Dokumen tersebut membahas tentang sudut dan fungsi trigonometri pada segitiga, termasuk definisi sudut, satuan ukuran sudut, fungsi trigonometri segitiga, aturan sinus dan cosinus, serta penerapan fungsi trigonometri untuk menentukan luas segitiga dan sudut elevasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengertian sudut, jenis-jenis sudut, cara mengukur besar sudut menggunakan busur derajat, dan cara menaksir besar sudut pada bangun datar. Di antaranya menjelaskan tentang titik sudut, kaki sudut, jenis sudut lancip, lurus, siku-siku dan tumpul, serta cara mengukur sudut menggunakan alat bantu busur derajat.
1. Dokumen tersebut membahas rumus-rumus trigonometri yang terdiri dari pengukuran sudut, hubungan antara fungsi trigonometri, sifat-sifat perkalian dan penambahan sudut, serta rumus perkalian sudut.
2. Beberapa rumus trigonometri yang disebutkan meliputi identitas Pitagoras, sifat perkalian dengan angka 2 dan 3, sudut kuadrat, serta rumus perkalian sudut.
3. Pengukuran sudut dibahas melip
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran mendatar dalam ilmu ukur tanah. Secara singkat, pengukuran mendatar digunakan untuk menentukan posisi suatu titik secara horizontal dengan mengukur jarak dan sudut antar titik-titik di permukaan bumi yang dianggap datar. Pengukuran ini terkait dengan pekerjaan teknik sipil seperti bangunan, irigasi, jalan raya, dan kereta api.
Modul ini membahas tentang geometri dimensi dua yang terdiri atas tiga kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi sudut, menentukan keliling dan luas bangun datar, serta menerapkan transformasi bangun datar. Modul ini memberikan penjelasan tentang konsep-konsep tersebut beserta contoh soal dan latihan. Tujuan akhirnya adalah siswa dapat menghitung keliling dan luas berbagai bangun datar, mengkonversi satuan sudut, s
Dokumen tersebut membahas tentang garis dan sudut dalam geometri. Materi tersebut menjelaskan definisi titik, garis, dan sudut, jenis-jenis sudut seperti lancip, siku-siku, tumpul, lurus, dan refleks, serta cara mengukur dan menggambar sudut menggunakan busur.
1. PERBEDAAN DERAJAT, RADIAN DAN GRAD
(Essai ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori bilangan)
Dosen Pembimbing : Eko Yulianto, M.Pd
Oleh,
Yoan Megawati 142151027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2015
2. PERBEDAAN DERAJAT, RADIAN,
DAN GRAD
Kalkulator merupakan alat hitung yang
biasanya digunakan untuk membantu
menghitung perhitungan sederhana seperti
perkalian, pembagian, penjumlahan, dan
pengurangan. Seiring perkembangan waktu
kalkulator berkembang menjadi lebih
canggih seperti kalkulator sains yang mana
dapat menghitung rumus matematika seperti
konversi sudut dan rumus matematika yang
lainnya. Untuk perhitungan konversi sudut
pada kalkulator kita dapat melihat pilihan
operasi degree (derajat), radian, dan grad.
Untuk mengetahui tentang derajat, radian,
dan grad kita akan membahasnya dibawah
ini.
1. Derajat
Derajat (secara lengkap, derajat
busur), biasanya disimbolkan dengan
°, adalah ukuran sudut yang dapat
dibentuk pada sebuah bidang datar
menggambarkan dari sebuah
putaran penuh. Artinya, besar 1
derajat adalah satu juring pada
lingkaran yang dibagi menjadi 360
buah juring yang besarnya sama. Jika
sudut tersebut dinyatakan terhadap
sebuah meridian referensi, sudut
tersebut menunjukkan sebuah lokasi
pada sebuah lingkaran besar sebuah
bola (seperti Bumi, Mars, atau Bola
langit).
Awal mula lingkaran dibagi atas
360° berasal dari kerjaan Babilonia
Kuno karena sistem bilangan
Babilonia Kuno menggunakan
bilangan berbasi 60. Sedangkan kita
saat ini terbiasa menggunakan sistem
bilangan berbasis 10.
1° sama dengan 60 menit (ditulis
60‟) dan 1‟ sama dengan 60 detik
(ditulis 60”). Maka dapat
disimpulkan 1° = 60‟ = 3600”.
Derajat dan satuan-satuan
pembanginya adalah satu-satuan
yang penulisan angka dan symbol
satuannya tidak dapat dipisah
(contoh 15° 30‟, bukan 15 ° 30 „).
3. gambar 1. Konversi derajat dan
radian
Derajat bukanlah satu-satunya
pengukur besarnya sudut yang
dibentuk. Selain derajat, terdapat
satuan lain yaitu radian. Satu radian
setara dengan 57,32°. Satu putaran
penuh besarnya 2π yang merupakan
keliling lingkaran yang berjari-jari 1.
2. Radian
Radian adalah satuan sudut dalam
bidang yang dilambangkan dengan
”rad”. Satuan sudut ini pernah masuk
dalam kategori satuan tambahan SI
yang kemudian kategori ini tidak lagi
sejak tahun 1995 dan saat ini radian
dianggap sebagai satuan turunan
dalam SI.
Radian adalah besaran sudut yang
hanya berdasarkan komponen-
komponen dari lingkaran yaitu busur
dan jari-jari. Radian adalah rasio
panjang busur dengan jari-jari
lingkaran. Misalnya suatu lingkaran
dengan titik pusat O dan jari-jarinya
adalah r sedangkan panjang busur
AB adalah s maka besar sudut ∠AOB
adalah rad. Sebaliknya panjang
busur AB adalah r x ∠AOB.
Gambar 2. Radian
Jika panjang busur AB sama dengan
panjang jari-jari lingkaran maka
sudut AOB sama dengan satu radian.
3. Grad
Grad juga dikenal sebagai gradian,
gon, atau grade adalah satuan sudut
bidang, sama dengan putaran.
Satu grad sama dengan
atau derajat. 1 grad dibagi menjadi
100 metrik menit dan 1 metrik menit
dibagi menjadi 100 metrik detik.
4. Konversi Antara satuan Sudut
a. Derajat ke Radian
Berasal dari keliling sebuah
lingkaran. Keliling sebuah lingkaran
adalah π dikalikan dengan diameter
lingkaran. Bisa juga ditulis 2π
dikalikan dengan jari-jari. Perhatikan
bahwa keliling sebuah lingkaran
adalah memenuhi 360°. Sehingga π
itu setara dengan 180°. Dari
pernyataan ini kita dapat merubah
satuan derajat ke satuan radian
dengan mudah yaitu dengan cara
Misalnya yang kita cari 1° dan 60°
dalam satuan radian.
Jika dijadikan dalam bentuk satuan
radian diperoleh:
1° = radian
1° =
1° = 0,0174 radian
60° = radian
60° =
60° = 1,046 radian
b. Radian ke Derajat
Untuk mengubah satuan radian ke
satuan derajat kita dapat
menggunakan cara sebagai berikut:
Misalnya yang kita cari adalah 1
radian sama dengan berapa dalam
satuan derajat?
1 radian =
1 radian =
1 radian = 57,32°
c. Radian ke Grad dan Sebaliknya
1 putaran = = 2π radian
sehingga konversi radian ke grad
atau sebaliknya dapat dilakukan
dengan cara berikut:
Contoh:
1,2 rad =
Sedangkan untuk mengubah satuan
grad ke satuan radian dapat
dilakukan dengan cara:
Contoh:
Kali ini kitan akan merubah nilai
kedalam radian
5. d. Derajat ke Grad
Untuk mengubah derajat ke satuan
grad kita perlu mengetahui bahwa
1° =
1° =
Jadi jika kita ingin merubah 30°
dalam satuan grad kita dapat
melakukan dengan cara:
e. Grad ke derajat
Seperti uraian sebelumnya kita
sekarang telah mengetahui bahwa
Sekarang kita akan mencoba
merubah dalam satuan derajat.
Dari uraian di atas kita dapat melihat
perbedaan antara derajat, radian, dan grad
seperti pada tabel dibawah ini.
Perbeda
an
Derajat Radian Grad
Simbol ° R G
Pengerti
an
ukuran sudut
yang dapat
dibentuk
pada sebuah
bidang datar
menggambar
kan dari
sebuah
putaran
penuh.
rasio
panjang
busur
dengan
jari-jari
lingkara
n.
satuan
sudut
bidang
, sama
denga
n
putara
n.
1° 1° 0,0174
radian
1 radian 57,32° 1 radian
0,0157
radian
Aplikasi Derajat, Radian dan Grad
Sekarang kita akan membahas tentang
aplikasi derajat, radian, dan grad. Derajat,
radian, dan grad ternyata sangat berguna
bagi kehidupan manusia. Hal ini dibuktikan
dengan berbagai alat dan keadaan alam yang
berada di sekitar kita. Contohnya dalam
waktu, pada satuan waktu telah kita ketahui
bahwa satu hari itu terdiri dari 24 jam. Terus
apa hubungannya dengan aplikasi ini?
Hubungan ini terletak pada satuan derajat.
6. Maksudnya telah kita ketahui bahwa 1 jam
itu terdiri dari 60 menit, 60 menit ini
apabila kita aplikasikan pada satuan derajat
maka setara dengan 1°. Contoh selanjutnya
yakni bahwa derajat bisa diaplikasikan
dalam mengukur tinggi sebuah gedung. Hal
ini bisa dibuktikan dengan permisalan yang
akan dijelaskan sebagai berikut:
Pertama kita berdiri di depan gedung yang
akan kita ukur ketinggiannya. Setelah itu
lakukan pengukuran jarak dari tempat kita
berdiri dengan gedung tersebut. Misalkan
jaraknya 50 m. Berikutnya dengan
menggunakan penggaris busur sudut kita
mengarahkan sudut 0° mendatar kearah
gedung dan dengan bantuan sebuah pulpen
dengan meletakkan ujungnya pada pusat
sudut 0° serta mengarahkan ujung pulpen
lainnya ke puncak gedung. Kemudian baca
berapa sudut pulpen yang terbaca, missal kit
abaca 67°. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut ini:
Gambar 3. Ilustrasi pengukuran gedung
Dari gambar tersebut kita telah mendapatkan
dua angka, yaitu jarak 50m kita notasikan
saja ”1”, dan sudut 67° kita notasikan “<”.
Dari dua bilangan tersebut kita dapat
menentukan tinggi gedung. Ingat rumus
hubungan antara sudut segitiga dan panjang
sisi segitiga untuk sudut alfa (α) pada titik c
jika a = sisi dekatan, b = sisi miring, dan c =
sisi hadapan. Maka rumus sudut segitiga:
Cos α =
Sin α =
Tan α =
Gambar 4. Segitiga
Setelah itu untuk menghitung tinggi gedung
berarti sebenarnya kita sedang mencari
panjang garis c. dari rumus matematika
tersebut, kita dapat memakai rumus
tan α =
Tan 67 =
Tinggi gedung = tan 67 x 50m
Tinggi gedung = 2,3559 x 50m
Tinggi gedung = 117,79m
7. Terbukti bahwa derajat bisa digunakan
dalam mengukur tinggi suatu gedung. Selain
itu juga derajat bisa digunakan dalam
penentuan letak geografis suatu tempat.
Contohnya Indonesia terletak diantara 6° LU
(Lintang Utara) dan 11° LS (Lintang
Selatan). Ini terbukti bahwa derajat bisa
diaplikasikan pada letak geografis suatu
tempat. Sedangkan untuk radian bisa
diaplikasikan dalam pencarian kecepatan.
Ini bisa dibuktikan, misalkan diketahui
sebuah roda berdiameter 540 mm berputar
pada ⁄ rpm. Hitunglah kecepatan
sudut roda tersebut dan kecepatan linier dari
titik pada pelek roda. Kita ketahui kecepatan
sudut itu , dimana n adalah
kecepatan putaran dalam revolutions per
second (rps).
Sehingga, kecepatan sudutnya:
⁄
Kecepatan linier pada pelek roda adalah
, dimana r adalah jari-jari roda, yang
mana nilainya r = ⁄ m atau r = 0,27.
Maka kecepatan liniernya adalah:
Jadi terbukti radian dapat digunakan untuk
menghitung kecepatan. Dan grad sendiri
biasanya digunakan untuk keperluan
astronomi, peneropongan bintang, grad juga
biasa digunakan sebagai satuan sudut yang
lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah.
Manfaat
Dari segi manfaat umumnya untuk para
pembaca sedikit besarnya dapat mengetahui
apa yang dinamakan derajat, radian, dan
grad berikut ukuran, persamaan, dan juga
perbedaan. Pada derajat juga terdapat yang
namanya derajat celcius (suhu), lalu apa
perbedaannya dengan derajat satuan sudut?
Penulis berharap kepada para pembaca
untuk mengkaji lebih lanjut tentang
perbedaan derajat satuan sudut dan derajat
pada celcius (suhu). Selain itu juga penulis
berharap pembaca lebih mengembangkan
pengaplikasian dari grad karena penulis
belum bisa mengembangkan pengaplikasian
grad lebih dalam disebabkan keterbatasan
referensi.