Dokumen tersebut membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya seperti geometri saluran, distribusi kecepatan, koefisien energi dan momentum, persamaan aliran, serta aplikasi persamaan energi pada transisi saluran. Secara khusus membahas konsep kurva energi spesifik dan penggunaannya untuk menentukan kedalaman dan tinggi muka air di sebelah hilir saluran pada kondisi transisi dengan asumsi tidak ada kerugian energi
Pada aliran tertutup, khususnya aliran melalui lubang, kita dapat menggunakan beberapa rumus atau persamaan dasar fisika, seperti kekekalan energi. Aliran melalui lubang dapat dibedakan mulai dari tertekan bebas hingga lubang terendam. Adanya koefisien debit merupakan akibat dari adanya koefisien kontraksi dan koefisien pengurangan kecepatan.
Pada aliran tertutup, khususnya aliran melalui lubang, kita dapat menggunakan beberapa rumus atau persamaan dasar fisika, seperti kekekalan energi. Aliran melalui lubang dapat dibedakan mulai dari tertekan bebas hingga lubang terendam. Adanya koefisien debit merupakan akibat dari adanya koefisien kontraksi dan koefisien pengurangan kecepatan.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Tugas Makalah Geometri
Modul 6
Sudut dan Segitiga
Yohana Eva Emilia
Wiwit Safitri
Leni Milawati
Sri Astuti
Hartini
Risma Dewi
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP
Universitas Palangka Raya
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
1. •Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Mata Kuliah Hidrolika
Program Studi Teknik Sipil Unsoed
•Persamaan-persamaan aliran
2. Geometri Saluran
Jari-jari hidraulik
Kedalaman hidraulik
P: Keliling basah A: Luas basahB: Lebar puncak
d: kedalaman tampang
aliran
y: kedalaman aliran (jarak vertikal
dari titik terendah penampang ke
permukaan bebas)
z: tinggi taraf muka air
(diukur dari datum)
3. Properti penampang lintang saluran
Penampang
segiempat
trapesium
segitiga
lingkaran
Luas basah, A Keliling basah, P Jari-jari hidraulik, R Lebar puncak, B Kedalaman hidraulik, D
4. Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatan pada suatu tampang saluran bervariasi pada setiap titik. Hal
ini disebabkan karena adanya tegangan geser pada dasar dan dinding saluran dan
juga karena keberadaan permukaan bebas.
Distribusi kecepatan pada beberapa
penampang saluran
Tipikal variasi kecepatan
terhadap kedalaman.
5. Koefisien Energi
Distribusi kecepatan pada penampang saluran yang tidak seragam, mengakibatkan
tinggi kecepatan rata-rata penampang tidak sama dengan tinggi kecepatan yang
dihitung dengan kecepatan rata-rata penampang.
tidak sama dengan
Perbedaan ini memunculkan koefisien energi yang dinyatakan sebagai berikut:
Gambar saluran alam seperti di atas dapat
dibagi menjadi tiga bagian sehingga rumus
koefisien energinya dapat ditulis sbb:
secara umum dapat ditulis sbb.:
6. Koefisien Momentum
Distribusi kecepatan pada penampang saluran yang tidak seragam juga memunculkan
koefisien momentum sbb.
Nilai-nilai α dan β untuk penampang saluran tipikal adalah sbb.
Aliran turbulen pada sebuah saluran lurus berpenampang segiempat, trapesium,
atau lingkaran, nilai α biasanya kurang dari 1,15 sehingga bisa diabaikan nilainya
karena mendekati 1 dan nilai pastinya tidak diketahui.
8. Distribusi tekanan
(aliran paralel, horizontal)
Diasumsikan saluran adalah
horizontal dan tidak ada gesekan.
Tidak ada percepatan dalam arah
aliran. Aliran adalah paralel
terhadap dasar dan seragam
terhadap tampang aliran.
Tekanan adalah sama dengan kondisi
statis, sehingga disebut sebagai
distribusi tekanan hidrostatis.
9. Distribusi tekanan
(aliran paralel, miring)
Diasumsikan tidak ada percepatan
dalam arah aliran. Aliran adalah
paralel terhadap dasar dan seragam
terhadap tampang aliran.
Jika kemiringan saluran kecil maka
substitusikan
sehingga
dan
sehingga
11. Persamaan Momentum
Laju
momentum
keluar
Laju
momentum
masuk
Gaya tekanan
pada tampang 1
Gaya tekanan
pada tampang 2
Komponen berat
cairan searah
aliran
Gaya geser di
dinding dan dasar
saluran
Jika kecepatan aliran pada tampang 1 dan 2 adalah seragam, β1 = β2 = 1
Dengan penyederhanaan ini, maka untuk saluran horizontal dan mulus (tidak ada gesekan)
persamaan momentum menjadi:
Penerapan persamaan kontinuitas menghasilkan
Gaya spesifik didefinisikan sbg (gaya per berat satuan )
12. Persamaan gerak Euler
Gaya tekanan
pada muka hulu
Gaya tekanan pada
muka hilir
Komponen berat
arah s
Persamaan gerak Euler
Berlaku untuk aliran unsteady tak
seragam nonviscous (tak kental)
13. Kasus khusus persamaan Euler
Aliran Steady (tunak)
Pada aliran steady, turunan terhadap waktu, yaitu percepatan lokal, adalah nol
Sehingga persamaan Euler menjadi:
Dikalikan dengan ds dan diintegrasikan, akan didapatkan
Dibagi dengan γ, persamaan menjadi
(persamaan Bernoulli)
Aliran Steady, Seragam
Pada aliran ini percepatan lokal dan adveksi adalah nol
Integrasi persamaan tersebut menghasilkan
Persamaan tersebut menyatakan distribusi tekanan hidrostatis
14. Energi Spesifik
Asumsikan bahwa kecepatan di penampang adalah seragam, α=1, dan distribusi kecepatan
adalah hidrostatis, p = γy, maka persamaan Bernoulli menjadi:
Jika digunakan dasar saluran sebagai datum, z=0, sehingga persamaan menjadi
dimana E disebut sebagai energi spesifik. Perlu dicatat bahwa E adalah
total head di atas dasar saluran.
Penampang segiempat dengan distribusi kecepatan seragam, α=1. Ditentukan lebar saluran
B dan debit Q. Maka debit per satu satuan lebar q = Q/B, dan V = q/y, sehingga persamaan
energi spesifik menjadi
(menunjukkan hubungan antara E dan y
untuk harga q tertentu)
15. Kurva Energi Spesifik
Ada dua asymptot
garis lurus dg sudut 450
sumbu x
Energi spesifik terdiri dari
kedalaman aliran dan tinggi
kecepatan. Semakin besar
kedalaman aliran, tinggi kecepatan
semakin kecil. Semakin kecil
kedalaman aliran, tinggi kecepatan
membesar menuju tak hingga.
Persamaan kurva adalah persamaan kubik, sehingga mempunyai tiga akar. Salah satu dari akar
tersebut selalu negatif. Karena secara fisik tidak mungkin untuk mempunyai kedalaman negatif,
maka hanya ada dua kedalaman y1 dan y2 untuk satu harga E. Jika kedua kedalaman tersebut
mempunyai harga yang sama, y1 = y2, maka disebut sebagai kedalaman kritis. Aliran dengan
kedalaman lebih besar dari kedalaman kritis disebut aliran subkritis, sebaliknya disebut aliran
superkritis.
17. Kurva Energi Spesifik utk Saluran
dengan Kemiringan Curam
Karena
maka
Garis asymptot bagian atas tidak
membentuk sudut 450
dengan
sumbu-x
18. Aplikasi persamaan energi
(transisi saluran)
Kemungkinan
kedalaman sebelah
hilir transisi
Kemungkinan jalur
1-2-2’
Kemungkinan jalur
1-2-C-2’
Aliran subkritis di sebelah hulu
20. Transisi saluran (matematis)
Tidak ada kehilangan energi
= bilangan Froude
dan
dan
(kenaikan dasar saluran)
(sebelah hulu aliran superkritis, muka air naik)
(sebelah hulu aliran subkritis, muka air turun)
21. Contoh perhitungan
Sebuah segiempat saluran dg lebar 4 m
mempunyai debit 10 m3
/dtk pada kedalaman 2,5
m. Dasar saluran naik sebesar 0,2 m. Asumsikan
tidak ada kehilangan energi pada transisi,
tentukan kedalaman aliran sebelah hilir dari
transisi. Apakah muka air naik atau turun?
Diketahui:
Ditanyakan:
Jawab:
Substitusi harga2 dan
Dg cara coba-coba didapatkan tiga akar
dan
Hanya akar pertama yang mungkin, krn
kedalaman hulu adalah subkritis
Level muka air di hilir
Penurunan muka air sebesar