Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
1. Peraturan NTUST-ISA Tentang Pemilihan Badan Pengurus NTUST-ISA
(Revisi Satu)
Disahkan tanggal : 9 Mei 2010
Menimbang:
1. Semua peraturan yang ada di NTUST-ISA tidak boleh bertentangan dengan AD/ART NTUST-ISA;
2. Untuk menjaga relevansi peraturan yang sudah ada dengan kondisi saat ini;
Memutuskan:
Pengurus NTUST-ISA periode 2009-2010 melakukan revisi terhadap peraturan ini sesuai dengan
keputusan rapat Badan Pengurus NTUST-ISA tertanggal 9 Mei 2010.
Mengingat bahwa NTUST-ISA adalah organisasi yang demokratis maka diperlukanlah
suatu kerangka aturan yang baku guna menjamin kelancaran regenerasi kepengurusan
organisasi ini. Oleh karena itu ditetapkanlah aturan sebagai berikut:
A. Hak Memilih dan Dipilih
1. Yang berhak memilih dalam Rapat Pemilihan Pengurus adalah semua Anggota
Biasa NTUST-ISA berdasarkan definisi dalam AD/ART NTUST-ISA dengan aturan
tambahan yaitu bahwa yang bersangkutan masih akan menjalankan studi di
NTUST sampai setidaknya 1 (satu) semester setelah pengurus baru menjabat.
2. Yang berhak dipilih dalam Rapat Pemilihan Pengurus adalah semua Anggota Biasa
NTUST-ISA berdasarkan definisi dalam AD/ART NTUST-ISA dengan aturan
tambahan yaitu bahwa yang bersangkutan sudah menjadi anggota NTUST-ISA
selama minimum 1 (satu) semester dan masih akan menjalankan studi di NTUST
sampai setidaknya 1 (satu) tahun setelah pengurus baru menjabat. Apabila
Anggota Biasa yang memiliki hak dipilih tersebut telah menjabat selama 2 (dua)
periode kepengurusan sebelumnya, maka hak dipilihnya dinyatakan gugur.
3. Anggota Biasa NTUST-ISA seperti tersebut pada poin A-1 dan A-2 berhak untuk
tidak menggunakan haknya.
2. B. Aturan Pemilihan
1. Rapat Pemilihan Pengurus hanya akan memilih Ketua Badan Pengurus.
2. Pemilihan Pengurus NTUST-ISA dibagi menjadi 3 (tiga) tahap: Tahap Penjaringan
Bakal Calon, Tahap Pernyataan Kesediaan Bakal Calon dan Kampanye Calon,
serta Tahap Pemilihan Ketua
3. Badan Pengurus lama dinyatakan demisioner (Bertanggungjawab namun tidak
berhak membuat keputusan baru) pada saat tahap pemilihan ini dimulai dan
Pengurus Inti demisioner bertindak sebagai Pantia Pemilihan.
4. Tahap Penjaringan Bakal Calon dilakukan dengan cara menyebar kuesioner
berstempel resmi NTUST-ISA yang berisikan nama-nama seluruh Anggota Biasa
yang berhak dipilih sesuai poin A-2 kepada setiap Anggota Biasa yang berhak
memilih sesuai poin A-1
a) Setiap Anggota Biasa dengan hak pilih hanya diperkenankan memilih 1
(satu) nama sebagai Bakal Calon Ketua.
b) Kuesioner yang berisikan lebih dari 1 (satu) pilihan nama dianggap tidak
sah.
c) Kuesioner dilipat dan/ atau disegel (tertutup) kemudian diserahkan dan
didata secara kolektif kepada Komandan Tingkat (Komting) yang disepakati
oleh seluruh Badan Pengurus dan selanjutnya dikumpulkan ke Sekretaris
Panitia Pemilihan dalam waktu yang ditentukan.
d) Pembukaan kuesioner dan penghitungan suara akan dilakukan oleh
Pengurus Inti dan disaksikan oleh seluruh Komting pada waktu yang
ditentukan.
e) Setiap Anggota Biasa yang mendapatkan suara berhak menjadi Bakal
Calon dan mengikuti tahap pemilihan berikutnya.
f) Hasil Penjaringan Bakal Calon dilaporkan melalui milis NTUST-ISA.
5. Tahap Pernyataan Kesediaan Bakal Calon dan Kampanye Calon diikuti oleh
seluruh Bakal Calon dengan media milis NTUST-ISA.
3. a) Para Bakal Calon diwajibkan memberikan pernyataan kesediaan dan
sekaligus kampanye visi dan misi melalui milis NTUST-ISA.
b) Para Bakal Calon yang tidak memberikan pernyataan apapun sampai
dengan batas waktu yang ditetapkan dianggap gugur atau tidak bersedia.
c) Hasil akhir tahap kedua ini adalah para Calon Ketua yang akan
berpartisipasi dalam tahap berikutnya. Daftar nama Calon Ketua
diumumkan melalui milis NTUST-ISA.
6. Tahap Pemilihan Ketua dilakukan dalam suatu Rapat Pemilihan Pengurus yang
dihadiri oleh minimum 50%+1 Anggota Biasa yang memiliki hak pilih dan juga
para anggota NTUST-ISA lainnya sebagai peninjau.
a) Pemilihan Ketua diutamakan melalui jalan musyawarah mufakat antar
calon ketua.
b) Apabila jalan musyawarah tidak berhasil memutuskan satu nama sebagai
Ketua maka ditempuh jalan voting/ pemungutan suara. Mekanisme voting
dibahas dan diputuskan sendiri oleh peserta Rapat Pemilihan Pengurus
saat itu.
c) Ketua terpilih efektif menjabat terhitung dimulai saat akhir serah-terima
jabatan.
d) Serah-terima jabatan akan dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
setelah Rapat Pemilihan Pengurus yang dihadiri oleh perwakilan Badan
Pengurus lama, perwakilan Panitia Pemilihan, dan perwakilan Anggota
Biasa.
C. Masa Pemilihan
1. Tahap-tahap pemilihan pengurus dimulai selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
sebelum kepengurusan lama berakhir.
2. Tahap Penjaringan Bakal Calon berlangsung paling lama 10 (sepuluh) hari.
3. Tahap Pernyataan Kesediaan Bakal Calon dan Kampanye Calon berlangsung
paling lama 10 (sepuluh) hari.
4. D. Penyusunan Badan Pengurus yang Baru
1) Ketua terpilih memiliki hak istimewa untuk menyusun Badan Pengurus NTUST-
ISA yang baru.
2) Badan Pengurus yang baru diharapkan sudah terbentuk paling lambat 2 (dua)
minggu setelah pemilihan.
Disahkan di Taipei, 9 Mei 2010
a.n. Pengurus NTUST-ISA
Pjs. Sekretaris, Ketua,
Ttd Ttd
Mona Azama Ivan Arista