Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pemikiran Kearifan Hidup Dalam (KHD) sesuai dengan konteks kelas dan sekolah. Nilai-nilai luhur budaya daerah seperti religius, gotong royong, dan toleransi dapat diterapkan secara konsisten untuk membentuk karakter peserta didik melalui asas kontinuitas. Tantangan penerapannya adalah rendahnya motivasi siswa dan dukungan lingkungan, yang dapat
1. 1. SITI MULYANI
2. TASWA
3. A.BAMBANG SETYAWAN
4. AGUSTINA RAHMAWATI
5. DWI PURNAMI
PENUGASAN KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
2. KELOMPOK 2
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :
Peserta mampu menemukenali nilai-
nilai luhur kearifan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan
karakter murid sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat.
4. Pemikiran KHD
secara kontekstual
menyangkut nilai-
nilai kearifan
budaya daerah yang
relevan menjadi
penguatan karakter
murid sebagai
individu sekaligus
sebagai masyarakat
antara lain
ASAS
Trikon
02 Religius
dalam konsep pemikiran KHD religius merupakan
pencerminan dari pendidikan budi bekerti.
Contoh konkret dalam kelas : berdoa sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas.
Musyawarah Mufakat
Dalam pengambilan kesepakatan kelas perlu adanya
musyawarah mufakat dengan siswa.
Contoh : Penyusunan tata tertib kelas.
Gotong royong
Dalam menjaga kebersihan kelas menjadi tanggungjawab
bersama.
Contoh : Piket kelas
Toleransi
Dalam pergaulan di sekolah tidak membedakan suku,
agama dan ras.
Contoh : Dalam berteman tidak memilih-milih.
Kekeluargaan
Penanaman kepedulian terhadap sesama.
Contoh : Menengok teman yang sakit
5. 03
Satu kekuatan
pemikiran KHD
yang
menebalkan
laku murid di
kelas atau
sekeloh sesuai
dengan konteks
local social
budaya
Kontinuitas : Nilai-nilai luhur sosio kultural yang ada di daerah dapat
tertanam dan menjadi karakter siswa saat nilai tersebut dilaksanakan
secara kontiniu dan konsisten
Konvergen : Melakukan pengembangan terhadap nilai-nilai luhur yang ada
dengan mengintegrasikannya dengan ilmu pengetahuan dalam setiap
pembelajaran yang kita lakukan dan budaya luar
Konsentris : Pengembangan yang kita lakukan harus berdasarkan
kepribadian sendiri. Satu Kekuatan Pemikiran KHD yang Menebalkan Laku
Murid di Kelas atau Sekolah Kita Sesuai dengan Konteks lokal Sosial Budaya
di Daerah Kita
6. Sehingga
Yang dapat diterapkan: Penerapan Asas Kontinuitas Nilai-nilai
luhur tersebut akan melekat pada diri siswa dan menjadi karakter
bagi siswa saat siswa mampu melaksanakan nilai-nilai tersebut
secara konsisten dan kontiniu.
Contoh Asas Kontinuitas yang Bisa Diterapkan di Lingkungan
Sekolah antara lain :
Melatih kegiatan pembiasan diri di sekolah seperti kegiatan
religius, Contohnya: berdoa sebelum dan sesudah pelajaran;
pembiasaan kegiatan jumat berbagi, sholat dzuhur berjamaah
7. Tantangan dan solusi penerapan pemikiran KHD
sesuai dengan
Konteks kelas dan sekolah
1. Tantangan internal (dari dalam diri Anak itu Sendiri)
kurangnya /rendahnya motivasidari peserta didik.
2. Tantangan eksternal (dari Luar) kurangnya dukungan dari
lingkungan sekitar peserta didik, seperti orang tua dan
lingkungan masyarakat
8. SOLUSI
TANTANGAN INTERNAL
Memberikan pemahaman
kepada siswa tentang
pentingnya penerapan
pemikiran KHD dalam proses
pembelajaran
TANTANGAN EKSTERNAL
Memberikan pemahaman dan
memberikan sosialisasi dan
masyarakat tentang pentingnya
penerapan pemikiran KHD dalam
proses pembelajaran melalui
kegiatan rapat orang tua dan
komite