SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB II 
ISI 
A. ISI BAB 
1. Pengertian Evaluasi 
Istilah evaluasi dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penilaian. Di era ini 
banyak sekali orang yang melakukan evaluasi, namun tidak memahami dan mendapat 
pengalaman yang utuh akan evaluasi itu sendiri. Pada konsekuensinya pelaksanaan aktivitas 
evaluasi ini belum sesuai dengan harapan dikarekan masih adanya hal -hal yang penting 
namun tidak dapat dilaksanakan semestinya. 
Evaluasi dapat dipahami bukan hanya memberikan hasil pencapaian keberhasilan 
belajar siswa tetapi juga mengenai komponen kurikulum lainnya yang diketahuai 
hubungannya dalam suatu sistem kurikulum yang dalam pelaksanaannya guru harus 
mengambil keputusan menyangkut proses pembelajaran, hasil belajar, selsi bimbingan dan 
sebagainya 
Dalam bab ini, ada empat sifat yang berhubungan satu sama lain, namun memiliki 
makna yang berbeda yaitu tes, pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi. Dalam 
konteks pengertiannya evaluasi mencakup aspek-aspek secara keseluruhan, dapat dikatakan 
evaluasi adalah menentukan sampai seberapa jauh sesuatu itu berharga, bermutu, atau 
bernilai. 
2. Ruang Lingkup Evaluasi 
Ruang lingkup evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah mencakup tiga komponen, 
yaitu : (a) evaluasi mengenai program pengajaran, (b) evaluasi mengenai proses 
pelaksanaan pengajaran, (c) evaluasi mengenai hasil belajar mengajar. Untuk yang pertama, 
evaluasi mengenai program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan 
secara sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa pengertian 
program yaitu sebuah rencana, direncanakan secara saksama, sedangkan melakukan 
rencana program adalah kegiatan yang melakukan kegiatan yang dimaksud untuk 
mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Definisi yang terkenal untuk evaluasi dikemukan oleh Ralph Tyler yang menyetakan 
bahwa evaluasi pendidikan adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan 
sudah dapat direalisasikan. Evaluasi program untuk melihat pencapaian target program. 
Yang dijadikan sebagai tolak ukur adalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap 
perencanaan, yang dilakukan bagi pengambilan kebijaksanaan untuk menentukan kebijakan 
selanjutnya. 
Kedua, evaluasi proses pelaksanaan pengajaran mencakup : kesesuaian proses program 
yang berlangsung dengan garis besar program yang di tentukan, kesiapan guru dalam proses 
pembelajaran, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, minatsiswa mengikuti 
pelajaran, keaktifan siswa, dan masih banyak lagi. 
Ketiga, evaluasi terhadap hasil belajar siswa mengenai : tingkat penguasaan siswa 
terhadap tujuan khusus yang ingin dicapai dan evaluasi mengenai tingkat pencapaian diri 
siswa terhadap tujuan-tujuan umum pembelajaran. 
3. Objek dan Subjek Evaluasi 
Menurut Suharsimi dalam Sudaryono (2012:42) yang dimaksud subyek evaluasi adalah 
orang yang melakukan evaluasi, untuk tes ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas 
atau ketentuan yang berlaku. Misalnya untuk evaluasi tentang prestasi belajar/ pencapaian 
maka subyek dalam evaluasi adalah guru. 
Sasaran pendidikan yang di buat oleh seorang guru tidak hanya individu siswa tetapi 
juga guru, materi pembelajaran, tujuan, kurikulum, situasi dan kondisi, juga dapat dijadikan 
sebagai obyek pembuatan keputusan pendidikan (evaluasi). Salah satu prinsip yang harus 
dilaksanakan dan dipatuhi dalam evaluasi adalah prinsip keseluruhan, yaitu prinsip dimana 
seorang evaluator dalam melaksanakan evaluasi dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar 
dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap siswa baik dari segi pemahaman, 
menghayatan maupun pengalamannya. 
Menurut Bloom dan kawan-kawan ada tiga ranah atau domain besar yang menyatakan 
suatu klasifikasi tujuan pembelajaran yang disebut taksonomi. Adapun taksonomi yang 
dimaksud adalah :
a. Ranah Kognitif (cognitive domain) yang mencakup; pengetahuan, pemahaman, 
penerapan, analysis, sintesis, dan evaluasi. 
b. Ranah Afektif (affective domain) mencakup; penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, 
organisasi, dan pembentukkan pola. 
c. Ranah Psikomotorik (psychomotoric domain) mencakup; persepsi, kesiapan, 
gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola 
gerak, dan kreativitas. 
Dibawah ini akan diurai tentang taksonomi diatas lebih secara terperinci. 
a. Ranah Kognitif 
Ranah Kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan otak, hal ini menyangkut 
aktivitas otak. 
1) Pengetahuan (knowledge) 
Yaitu dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali 
kembali tentang nama, istilah, ide gejala, rumus-rumus, dan sebagainya. Cakupan 
ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan yang 
meliputi faktra, kaidah, prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang 
disimpan di dalam ingatan diharapkan dapat digali apabila diperlukan melalui 
mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition), dedeorang dituntut untuk 
dapat mengenali adanya suatu konsep, fakta/istilah tanpa harus mengerti. 
2) Pemahaman (comprehension) 
Pemahaman dapat diartikan bahwa seseorang diharapkan mengerti atau 
memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat, mencakup tentang 
kemampuan untuk menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, yang 
dinyatakan dengan menguraikan isi pokok bacaan atau mengubah data dari bentuk 
tertentu ke dalam bemtuk yang lainnya. 
3) Penerapan (application) 
Penerapan adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan 
ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan asih 
banyak lagi, dalam situasi yang baru dan kongkret. Cakupannya meliputi 
kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode yang digunakan pada 
suatu kasus atau problem yang yang konkret dan baru, dinyatakan dalam aplikasi
rumus pada persoalan yang belum dihadapi. Situasi yang dihadapi haruslah baru, 
karena jika bukan sesuatu yang baru maka itu bukan merupakan penerapan 
melainkan hanya mengingat-ingat saja. 
4) Analisis (analysis) 
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau 
keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan 
diantaranya, yang cakupannya kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam 
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik yang 
dinyatakan dengan penganalisisan bagian-bagian pokok dengan hubungan bagian-bagian 
itu. 
5) Sintesis (synthesis) 
Sintesis merupakan kemampuan berfikir yang berkebalikan dengan analisis, 
cakupannya kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan/ pola yang baru, yang 
dinyatakan dengan membuat suatu rencana. 
6) Evaluasi (evaluation) 
Merupakan jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah kognitif, yaitu 
merupakan kemampuan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan terhadap 
suatu situasi, nilai, atau ide, cakupan kemampuan ini adalah membentuk suatu 
pendapat mengenai sesuatu/ beberapa hal dan mempertanggungjawabkan 
pendapat itu berdasarkan criteria tertentu. Kriteria yang digunakan untuk 
mengadakan evalusi bersifat intern dan ekstern, criteria intern tergantung situasi 
yang dievalusi itu sendiri, sedangkan sifat ekstern berasal dari luar keadaan atau 
situasi yang dievaluasi. 
b. Ranah Afektif 
1) Penerimaan (receiving) 
Kepekaan unttuk menerima suatu rangsangan dan kesediaan untuk memperhatikan 
rangsangan tersebut. 
2) Partisipasi (responding) 
Mempunyai cakupan berupa kerelaan untuk memperhatikan sesuatu secara aktif 
dabn turut berpertisipasi dalam suatu kegiatan, dapat melakukan kegiatan berupa 
pemberian reaksi terhadap rangsangan yang diberikan.
3) Penilaian/ penentu sikap (valuing) 
Kemampuan yang mencakup sifat ini adalah mampu memberikan nilai terhadap 
sesuatu yang dan memposisikan diri sesuai dengan penilaian itu, yang artinya mulai 
terbentuk sikap, dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan 
sikap batin, baik perkataan maupun tindakan. 
4) Organisasi (organization) 
Merupakan kemampuan yang digunakan untuk membentuk suatu sistem nilai 
sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan yang dinyatakan pengembangan 
suatu perangkat nilai. Jenjang ini menyatukan dengan menyatukan nilai -nilai yang 
berbeda, penyelesaian konflik dengan nilai-nilai tersebut dan membentuk suatu 
sistem nilai yang konsisten. 
5) Pembentukkan pola hidup (characterization by a value or value complex) 
Kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga 
menginternalisasikannya dalam diri dan menjadikan sebagai pedoman nyata dan 
jelas dalam kehidupan yang nyata dan jelas dalam kehidupan sehari -hari. 
c. Ranah Psikomotorik 
1) Persepsi (perception) 
Mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan 
pembedaan antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan yang 
dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya 
rangsangan dan perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. 
2) Kesiapan (set) 
Kemampuan untuk menempatkan diridalam keadaan akan memulai suatu gerakan 
yang dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental. 
3) Gerakan terbimbing (guided response) 
Cakupan kemampuannya yaitu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, yang 
dinyatakan dengan menggerakkan anggota tubuh menurut contoh yang telah 
diberikan. 
4) Gerakan yang terbiasa (menchanical response) 
Suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh yang 
diberikan, karena sudah mendapat latihan yang cukup. 
5) Gerakan yang kompleks ( complex response)
Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas berbagai 
komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien yang dinyatakan dalam suatu 
rangkaian perbuatan yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub 
keterampilan menjadi keseluruhan gerakan yang teratur. 
6) Penyesuaian gerakan (adjustment) 
Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik 
dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang 
ada mencapai kemahiran. 
7) Kreativitas (creativity) 
Kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas 
prakarsa atau inisiatif sendiri. 
4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi 
Fungsi evaluasi tentu saja erat kaitannya dengan tujuan dilakukan evaluasi, tujuan 
berhubungan dengan sesuatu yang ingin dicapai sedangkan fungsi merupakan kedudukan 
dinamis yang dimiliki oleh evaluasi dalam usaha mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, 
khususnya pembelajaran, evaluasi memiliki beberapa makna: 
a. Makna bagi siswa : untuk mengukur kesiapan siswa, dan siswa dapat mengetahui sejauh 
mana hasil yang telah dicapainya dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, 
sehingga siswa dapat memperbaiki cara belajarnya. 
b. Makna bagi guru : dapat mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan pelajaran, 
dapat mengetahui apakah materi yang diajar cocok untuk siswa, dan guru juga dapat 
mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau belum. 
c. Makna bagi sekolah : evaluasi dapat mencerminkan dari kualitas suatu sekolah, 
informasi dari guru berdasar hasil evaluasi mengenai tepat tidaknya kurikulum untuk 
sekolah yang dijadikan bahan pertimbangan perencanaan sekolah di masa yang akan 
datang, pedoman bagi sekolah mengenai aktivitas yang dilakukan apakah sudah sesuai 
atau belum. 
Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk membuat suatu keputusan seperti yang 
disebutkan Tylor, tujuan evaluasi adalah mengembangkan suatu kebijakan yang 
bertanggung jawab mengenai pendidikan. 
5. Prinsip-prinsip Evaluasi
6. Pengertian dan proses pembelajaran. 
B. KOMENTAR 
1. Pengertian Evaluasi 
2. Ruang Lingkup Evaluasi 
3. Obyek dan Subyek Evaluasi 
4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi 
5. Prinsip-Prinsip Evaluasi 
6. Pengertian dan proses pembelajaran.

More Related Content

What's hot

Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
Uwes Chaeruman
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt Analisis Instruksional
Ppt Analisis InstruksionalPpt Analisis Instruksional
Ppt Analisis Instruksional
rizka_pratiwi
 

What's hot (19)

Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Cakupan Penilaian
Cakupan PenilaianCakupan Penilaian
Cakupan Penilaian
 
Taksonom
TaksonomTaksonom
Taksonom
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Teori belajar
Teori belajar Teori belajar
Teori belajar
 
Ranah kognitif dalam pai
Ranah kognitif dalam paiRanah kognitif dalam pai
Ranah kognitif dalam pai
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
 
Ranah sikap afektif
Ranah sikap afektifRanah sikap afektif
Ranah sikap afektif
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif Ranah penilaian kognitif
Ranah penilaian kognitif
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Slide KTSP
Slide KTSPSlide KTSP
Slide KTSP
 
4. sistem penilaian ktsp sma
4. sistem penilaian ktsp sma4. sistem penilaian ktsp sma
4. sistem penilaian ktsp sma
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Ppt Analisis Instruksional
Ppt Analisis InstruksionalPpt Analisis Instruksional
Ppt Analisis Instruksional
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 

Viewers also liked (8)

solutions
solutionssolutions
solutions
 
Colligative properties
Colligative propertiesColligative properties
Colligative properties
 
3- Solutions & It's Colligative Properties(Physical Pharmacy)
3- Solutions & It's Colligative Properties(Physical Pharmacy)3- Solutions & It's Colligative Properties(Physical Pharmacy)
3- Solutions & It's Colligative Properties(Physical Pharmacy)
 
Azeotropes
AzeotropesAzeotropes
Azeotropes
 
Chemistry!
Chemistry!Chemistry!
Chemistry!
 
Solutions and colligative properties
Solutions and colligative propertiesSolutions and colligative properties
Solutions and colligative properties
 
Distillation
DistillationDistillation
Distillation
 
distillation
distillationdistillation
distillation
 

Similar to ringkasan peserta didik

Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
RatihSiwi
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
33335
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
amirafirda
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
purdiyanto -
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
noviyanty
 

Similar to ringkasan peserta didik (20)

Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Makalah pp baru fix
Makalah pp baru fixMakalah pp baru fix
Makalah pp baru fix
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
ASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptxASESMEN pembelajran).pptx
ASESMEN pembelajran).pptx
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptxTaksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
Taksonomi Tujuan Pendidikan dan Hasil Evaluasi Belajar.pptx
 
MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docxMAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
MAKALAH K.3 PENILAIAN PEMBELAJARAN PPKN.docx
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Eseimen bm 2012
Eseimen bm 2012Eseimen bm 2012
Eseimen bm 2012
 
Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_Evaluasi pembelajaran _makalah_
Evaluasi pembelajaran _makalah_
 
hots.pdf
hots.pdfhots.pdf
hots.pdf
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloomTaksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
Taksonomi tujuan pendidikan menurut bloom
 
Penilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaranPenilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaran
 
Prosedur penyusunan rencana bimbingan klasikal
Prosedur penyusunan rencana bimbingan klasikalProsedur penyusunan rencana bimbingan klasikal
Prosedur penyusunan rencana bimbingan klasikal
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
makalah
 makalah makalah
makalah
 
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulumBab ii rancangan (disain) kurikulum
Bab ii rancangan (disain) kurikulum
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

ringkasan peserta didik

  • 1. BAB II ISI A. ISI BAB 1. Pengertian Evaluasi Istilah evaluasi dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai penilaian. Di era ini banyak sekali orang yang melakukan evaluasi, namun tidak memahami dan mendapat pengalaman yang utuh akan evaluasi itu sendiri. Pada konsekuensinya pelaksanaan aktivitas evaluasi ini belum sesuai dengan harapan dikarekan masih adanya hal -hal yang penting namun tidak dapat dilaksanakan semestinya. Evaluasi dapat dipahami bukan hanya memberikan hasil pencapaian keberhasilan belajar siswa tetapi juga mengenai komponen kurikulum lainnya yang diketahuai hubungannya dalam suatu sistem kurikulum yang dalam pelaksanaannya guru harus mengambil keputusan menyangkut proses pembelajaran, hasil belajar, selsi bimbingan dan sebagainya Dalam bab ini, ada empat sifat yang berhubungan satu sama lain, namun memiliki makna yang berbeda yaitu tes, pengukuran, pengujian, penilaian dan evaluasi. Dalam konteks pengertiannya evaluasi mencakup aspek-aspek secara keseluruhan, dapat dikatakan evaluasi adalah menentukan sampai seberapa jauh sesuatu itu berharga, bermutu, atau bernilai. 2. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah mencakup tiga komponen, yaitu : (a) evaluasi mengenai program pengajaran, (b) evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran, (c) evaluasi mengenai hasil belajar mengajar. Untuk yang pertama, evaluasi mengenai program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa pengertian program yaitu sebuah rencana, direncanakan secara saksama, sedangkan melakukan rencana program adalah kegiatan yang melakukan kegiatan yang dimaksud untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
  • 2. Definisi yang terkenal untuk evaluasi dikemukan oleh Ralph Tyler yang menyetakan bahwa evaluasi pendidikan adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat direalisasikan. Evaluasi program untuk melihat pencapaian target program. Yang dijadikan sebagai tolak ukur adalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan, yang dilakukan bagi pengambilan kebijaksanaan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Kedua, evaluasi proses pelaksanaan pengajaran mencakup : kesesuaian proses program yang berlangsung dengan garis besar program yang di tentukan, kesiapan guru dalam proses pembelajaran, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, minatsiswa mengikuti pelajaran, keaktifan siswa, dan masih banyak lagi. Ketiga, evaluasi terhadap hasil belajar siswa mengenai : tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan khusus yang ingin dicapai dan evaluasi mengenai tingkat pencapaian diri siswa terhadap tujuan-tujuan umum pembelajaran. 3. Objek dan Subjek Evaluasi Menurut Suharsimi dalam Sudaryono (2012:42) yang dimaksud subyek evaluasi adalah orang yang melakukan evaluasi, untuk tes ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. Misalnya untuk evaluasi tentang prestasi belajar/ pencapaian maka subyek dalam evaluasi adalah guru. Sasaran pendidikan yang di buat oleh seorang guru tidak hanya individu siswa tetapi juga guru, materi pembelajaran, tujuan, kurikulum, situasi dan kondisi, juga dapat dijadikan sebagai obyek pembuatan keputusan pendidikan (evaluasi). Salah satu prinsip yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam evaluasi adalah prinsip keseluruhan, yaitu prinsip dimana seorang evaluator dalam melaksanakan evaluasi dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap siswa baik dari segi pemahaman, menghayatan maupun pengalamannya. Menurut Bloom dan kawan-kawan ada tiga ranah atau domain besar yang menyatakan suatu klasifikasi tujuan pembelajaran yang disebut taksonomi. Adapun taksonomi yang dimaksud adalah :
  • 3. a. Ranah Kognitif (cognitive domain) yang mencakup; pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif (affective domain) mencakup; penerimaan, partisipasi, penilaian sikap, organisasi, dan pembentukkan pola. c. Ranah Psikomotorik (psychomotoric domain) mencakup; persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerak, dan kreativitas. Dibawah ini akan diurai tentang taksonomi diatas lebih secara terperinci. a. Ranah Kognitif Ranah Kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan otak, hal ini menyangkut aktivitas otak. 1) Pengetahuan (knowledge) Yaitu dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide gejala, rumus-rumus, dan sebagainya. Cakupan ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan yang meliputi faktra, kaidah, prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan di dalam ingatan diharapkan dapat digali apabila diperlukan melalui mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition), dedeorang dituntut untuk dapat mengenali adanya suatu konsep, fakta/istilah tanpa harus mengerti. 2) Pemahaman (comprehension) Pemahaman dapat diartikan bahwa seseorang diharapkan mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat, mencakup tentang kemampuan untuk menangkap makna dari arti bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok bacaan atau mengubah data dari bentuk tertentu ke dalam bemtuk yang lainnya. 3) Penerapan (application) Penerapan adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan asih banyak lagi, dalam situasi yang baru dan kongkret. Cakupannya meliputi kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode yang digunakan pada suatu kasus atau problem yang yang konkret dan baru, dinyatakan dalam aplikasi
  • 4. rumus pada persoalan yang belum dihadapi. Situasi yang dihadapi haruslah baru, karena jika bukan sesuatu yang baru maka itu bukan merupakan penerapan melainkan hanya mengingat-ingat saja. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantaranya, yang cakupannya kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik yang dinyatakan dengan penganalisisan bagian-bagian pokok dengan hubungan bagian-bagian itu. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis merupakan kemampuan berfikir yang berkebalikan dengan analisis, cakupannya kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan/ pola yang baru, yang dinyatakan dengan membuat suatu rencana. 6) Evaluasi (evaluation) Merupakan jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah kognitif, yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk membuat suatu pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide, cakupan kemampuan ini adalah membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu/ beberapa hal dan mempertanggungjawabkan pendapat itu berdasarkan criteria tertentu. Kriteria yang digunakan untuk mengadakan evalusi bersifat intern dan ekstern, criteria intern tergantung situasi yang dievalusi itu sendiri, sedangkan sifat ekstern berasal dari luar keadaan atau situasi yang dievaluasi. b. Ranah Afektif 1) Penerimaan (receiving) Kepekaan unttuk menerima suatu rangsangan dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan tersebut. 2) Partisipasi (responding) Mempunyai cakupan berupa kerelaan untuk memperhatikan sesuatu secara aktif dabn turut berpertisipasi dalam suatu kegiatan, dapat melakukan kegiatan berupa pemberian reaksi terhadap rangsangan yang diberikan.
  • 5. 3) Penilaian/ penentu sikap (valuing) Kemampuan yang mencakup sifat ini adalah mampu memberikan nilai terhadap sesuatu yang dan memposisikan diri sesuai dengan penilaian itu, yang artinya mulai terbentuk sikap, dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin, baik perkataan maupun tindakan. 4) Organisasi (organization) Merupakan kemampuan yang digunakan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan yang dinyatakan pengembangan suatu perangkat nilai. Jenjang ini menyatukan dengan menyatukan nilai -nilai yang berbeda, penyelesaian konflik dengan nilai-nilai tersebut dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. 5) Pembentukkan pola hidup (characterization by a value or value complex) Kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menginternalisasikannya dalam diri dan menjadikan sebagai pedoman nyata dan jelas dalam kehidupan yang nyata dan jelas dalam kehidupan sehari -hari. c. Ranah Psikomotorik 1) Persepsi (perception) Mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antar ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan yang dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan dan perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. 2) Kesiapan (set) Kemampuan untuk menempatkan diridalam keadaan akan memulai suatu gerakan yang dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental. 3) Gerakan terbimbing (guided response) Cakupan kemampuannya yaitu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota tubuh menurut contoh yang telah diberikan. 4) Gerakan yang terbiasa (menchanical response) Suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan, karena sudah mendapat latihan yang cukup. 5) Gerakan yang kompleks ( complex response)
  • 6. Kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas berbagai komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien yang dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi keseluruhan gerakan yang teratur. 6) Penyesuaian gerakan (adjustment) Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang ada mencapai kemahiran. 7) Kreativitas (creativity) Kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakarsa atau inisiatif sendiri. 4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Fungsi evaluasi tentu saja erat kaitannya dengan tujuan dilakukan evaluasi, tujuan berhubungan dengan sesuatu yang ingin dicapai sedangkan fungsi merupakan kedudukan dinamis yang dimiliki oleh evaluasi dalam usaha mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran, evaluasi memiliki beberapa makna: a. Makna bagi siswa : untuk mengukur kesiapan siswa, dan siswa dapat mengetahui sejauh mana hasil yang telah dicapainya dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga siswa dapat memperbaiki cara belajarnya. b. Makna bagi guru : dapat mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan pelajaran, dapat mengetahui apakah materi yang diajar cocok untuk siswa, dan guru juga dapat mengetahui metode yang digunakan sudah tepat atau belum. c. Makna bagi sekolah : evaluasi dapat mencerminkan dari kualitas suatu sekolah, informasi dari guru berdasar hasil evaluasi mengenai tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah yang dijadikan bahan pertimbangan perencanaan sekolah di masa yang akan datang, pedoman bagi sekolah mengenai aktivitas yang dilakukan apakah sudah sesuai atau belum. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk membuat suatu keputusan seperti yang disebutkan Tylor, tujuan evaluasi adalah mengembangkan suatu kebijakan yang bertanggung jawab mengenai pendidikan. 5. Prinsip-prinsip Evaluasi
  • 7. 6. Pengertian dan proses pembelajaran. B. KOMENTAR 1. Pengertian Evaluasi 2. Ruang Lingkup Evaluasi 3. Obyek dan Subyek Evaluasi 4. Tujuan dan Fungsi Evaluasi 5. Prinsip-Prinsip Evaluasi 6. Pengertian dan proses pembelajaran.