SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
pengertian cpap itu adalah alat yang digunakan untuk
1. 081282035150
anggurdian82@gmail.com
Dian Anggur Yulianti
PEKERJAAN
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Perawat NICU Di UPK/Divisi Perinatologi RSUPN Cipto
Mangunkusumo (2003 – Sekarang)
• Akademi Keperawatan Jayakarta Dinas Provensi Dki Jakarta
(2000 – 2003)
• Sarjana Keperawatan Stikes Binawan Jakarta (2014 – 2016)
• Ners Keperawatan Universitas Binawan Jakarta (2016 -2017)
CURRICULUM VITAE
2. MANAJEMEN PERAWATAN
VENTILASI NON-INVASIF PADA NEOANTUS
Ns. Dian Anggur Yulianti, S,Kep
Dr.dr. Risma Karina Kaban, Sp.A (K)
UPK/ Divisi Perinatologi RSCM-FKUI
Jakarta, 01 Mei 2021
3. Berbagai kondisi saat bayi baru lahir
90% Neonatus tidak butuh
bantuan saat lahir
10% Neonatus butuh
bantuan
Rawat Gabung Special Care Unit
99%
Intensive Care Unit
0.03%-0.05%
Respiratory distress merupakan salah satu
kegawatdaruratan neonatus yang sering dijumpai
4. Respiratory distress
Masalah Bayi Baru Lahir
PREMATUR ATERM
HMD ASFIKSIA, TTN, MAS
Optimal Ventilation
INVASIVE VENTILATOR NON INVASIVE VENTILATOR
5. Objectif
• Mengapa memilih ventilasi non-invasif ?
• Jenis dan Tipe ventilasi non - invasif
• Perawatan bayi mengunakan ventilasi non-
invasif
6. Mengapa memilih Ventilasi Non-Invasif ?
Terhindar dari
Stenosis Laring
(subglotis) dan Lesi
Trakea
Trauma ventilasi
akibat Tekanan
dan Volume yang
tinggi lebih
minimal
Terhindar dari
Gangguan
Kardiovaskular dan
Serebrovaskular
akibat intubasi
Terhindar dari
Pneumonia terkait
Ventilator
8. Jenis dan tipe Ventilasi Non-Invasif
Tekanan positif jalan napas kontinyu (Continuous Positive
Airway Pressure/CPAP)
Nasal Intermittent Positive Pressure Ventilation /NIPPV
High Flow Nasal Cannula/ HFNC
Non-invasive high frequency ventilation/ NIHFV
9. Jenis dan Tipe ventilasi non - invasif
Low Flow High Flow
Head Box
CPAP
1. Bubblle
2. Ventilator
3. Infant
Flow
driver
4. NIHFV
5. HFNC
NIPPV
Nasal kanul
14. Ukuran Hudson Prong
• Ukuran 0 untuk berat badan 700-1000 gram
• Ukuran 1 untuk berat badan 1000-2000 gram
• Ukuran 2 untuk berat badan 2000-3000 gram
• Ukuran 3 untuk berat badan 3000-4000 gram
• Ukuran 4 untuk berat badan > 4000 gram
15. CPAP : Alat bantu pernapasan yang sangat baik
• Membantu membersihkan cairan paru saat bayi baru lahir
• Membantu awal pengisian paru dan mempertahankan udara
paru
• Meningkatkan oksigenasi
• Menghemat penggunaan surfaktan
• Menurunkan resistensi jalan napas bagian atas dan bawah
16. CPAP : Alat bantu pernapasan yang sangat baik
• Meningkatkan daya kembang paru yang kaku
• Mengurangi kejadian henti napas
• Mengurangi cedera paru dan inflamasi
• Mengurangi penggunaan energi
• Megurangi kebutuhan penggunaan ventilasi
18. Indikasi penggunaan CPAP
Takipnea
Transisi pada
bayi baru lahir
Bronkiolitis
akibat virus
Laringo/trakeo
malasia
Alat bantu
napas pada
bayi kurang
bulan (distress
napas)
Sindrom
Aspirasi
Mekonium
Apnea
Prematuritas
Pneumonia
Kongenital /
Komunitas
Edem
Pulmonal
Alat bantu
napas setelah
Ekstubasi
20. Setting Awal CPAP di RSCM
1. CPAP harus dimulai pada ketinggian air
(PEEP) 7 cm dan dapat dinaikan sesuai
dengan kebijakan neonatologist
2. FiO2 21-60 % sesuai Saturasi
3. Laju aliran 6-8 L/ min untuk bayi prematur
dan 8-10 L/ min untuk bayi cukup bulan
22. Kegagalan CPAP
• BBL dengan CPAP nasal dgn PEEP 7 cm akan
memerlukan ventilasi mekanik jika salah satu di
bawah ini terjadi:
FiO2 pada CPAP > 40%
PaCO2 >65 mm Hg
Asidosis metabolik yang terus bertahan dengan defisit
basa ≥ -10
Retraksi yang jelas teramati ketika sedang diterapi CPAP
Sering terjadi episode apnea dan / atau bradikardia
23. …kegagalan CPAP
• Sebelum memulai ventilasi mekanik periksa:
1. Apa sistem CPAP telah diset dengan baik dan
dipasang pada hidung BBL?
2. Bagaimana penampilan BBL secara klinis? Jika ia
terlihat sehat, ulangi pemeriksaan gas darah
untuk menyisihkan kemungkinan kesalahan
laboratorium
26. Apa itu Nasal Intermittent Positive
Pressure Ventilation (NIPPV) ?
• Kombinasi antara tekanan distensi konstan dengan bantuan
napas yang diberikan ventilator dengan tekanan puncak dan
interval (waktu) yang sudah di set melalui nasal prong (interface)
PIP, PEEP,
kecepatan dan
I-Time dapat
diatur oleh
pengguna
27. Mekanisme NIPPV
• Meniru dan menambah volume tidal
• Mekanisme lainnya
• Constant distending pressure (lebih tinggi)
• Meningkatkan dilatasi faringeal
• Meningkatkan dorongan napas
• Meningkatkan fungsi kapasitas residual
Owen, L. S., Morley, C. J., & Davis, P. G. (2007 Fetal and Neonatal Edition, 92(5), F414–F418.
28. Indikasi penggunaan NIPPV
• Sebagai alat bantu napas non invasif setelah
lahir
• Sebagai perawatan setelah ekstubasi
• Sebagai alternatif bila penggunaan CPAP gagal
29. Komplikasi penggunaan NCPAP
dan NIPPV
• Cedera saluran napas atas
• Kerusakan mukosa hidung
• Pneumothorax
• Peningkatan tekanan
intrathorakal
• Distensi abdomen
DiBlasi RM. Respiratory Care Sep 2009, 54 (9) 1209-1235;
a. Nekrosis Columnella (efek
jangka pendek)
b. Distorsi sirkuler cuping hidung
(efek jangka panjang)
30.
31. Nasal High Flow
Delivery of heated and humidified
blended oxygen at optimal flow rates
directly into the nares via a non-
sealing nasal cannula.
35. Mengapa HFNC kini menjadi semakin
sering digunakan ?
• Sederhana
• Mudah digunakan
• Efektif
• Trauma hidung minimal
• Disukai ibu dan perawat
• Lebih mudah untuk mobilisasi dan pergerakan bayi
36.
37. Cara kerja terapi HFNC
1. Membuat minute volume lebih efisien dan menurunkan CO2
2. Aliran tinggi > aliran inspirasi – mengurangi resistensi nasal dan mengurangi usaha
pernapasan
3. Hangat, udara lembab sehingga memperbaiki daya kembang paru dan
konduktansi. Mengurangi kehilangan energi dan air (H2O)
4. Meningkatkan tekanan aliran udara
Dysart, K., Miller, T. L., Wolfson, M. R., & Shaffer, T. H. (2009). Respiratory Medicine, 103(10), 1400–
1405.
38. Penelitian di RSCM : Efektivitas dan keamanan CPAP vs HHHFN pada bayi
prematur sejak lahir yang mengalami sesak napas derajat sedang
• Penggunaan HHHFN tidak lebih baik, atau lebih aman dibandingkan
dengan CPAP bila digunakan pada bayi prematur usia > 28 dan < 35
minggu sebagai alat bantu napas non-invasif primer. Perbedaan tidak
signifikan jauh.
• Namun dibandingkan dengan CPAP, Lebih sedikit bayi yang mengalami
trauma hidung derajat 2 - 3 pasca penggunaan selama 72 jam
Perma Iskandar A, Kaban R, Djer M. 2019 59(6):331
39. Nursing Care
1. Observasi tanda Vital Bayi
2. Monitoring saturasi oksigen bayi
3. Perawatan nasal septum
4. Positioning dan Developmental care
5. Lakukan suctioning jika perlu
6. Monitoring hasil AGD dan hasil X-Ray paru
40. OBSERVASI TANDA -TANDA VITAL
1. Pasang Monitor TTV
(TD (MAP), RR, Saturasi, Nadi)
2. Observasi setiap 1 jam
(TD (MAP), RR, Saturasi, Nadi)
3. Observasi Suhu /3 jam
4. Bila ada hasil yang abnormal
lakukan segera analisa jika perlu
kolaborasi
44. NIV
1. PASTIKAN UKURAN PRONG SESUAI
DENGAN UKURAN BAYI
2. PERTAHANKAN JARAK PRONG
DENGAN NASAL PRONG 2 mm
JANGAN MENEMPEL
3. GUNAKAN PELINDUNG/PELAPIS
HIDUNG SEPERTI DUODERM EKSTRA
THIN
4. OBSERVASI ADANYA DISTENSI
ABDOMEN KARENA PEMAKAIAN CPAP
5. PEMASANGAN OGT NO.8
(PENCEGAHAN DISTENSI ABDOMEN)
46. • Need for suction
• Oral hygiene
• WFI with cotton balls
Suction pada mulut masukan kateter
ke satu sisi mulut sebanyak 5 cm
Suction hidung
sebanyak 2 cm
Tekanan Suction
60-100 mmhg
SUCTIONING
47. Berikan Posisi tidur yang Nyaman
Meninggikan Posisi kepala
30 ⁰ dan memposisikan
Prone, Lying , Quarter
Prone Merupakan posisi
yang terbaik untuk
meningkatkan oksigenisasi
dan meningkatkan
kenyamanan pada bayi
49. Kesimpulan
• NIV merupakan pilihan menarik sebagai alat bantu napas bayi prematur
• Pengunaan Ventilasi non-invasif lebih diutamakan untuk mengatasi
respiratory distress (RD) agar pencegahan komplikasi : (Pnemothorak, CLD)
• Meski penelitian manfaat penggunaan NIV sudah dilakukan selama 20
tahun terakhir, namun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan
• Perlunya penanganan bayi dengan non invasive ventilator secara
komprehensif dan SMART untuk mendapatkan perawatan yang optimal