Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan
2. Penyebab asfiksia antara lain faktor ibu seperti preeklampsia, partus lama, dan infeksi berat, serta faktor bayi seperti prematuritas dan persalinan dengan tindakan
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran. Dibahas mengenai penyebab, gejala klinis, diagnosis, dan penanganannya. Juga dibahas mengenai dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Dokumen tersebut membahas tentang simpul tali pusat yang dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan setelah lahir, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti simpul tali pusat, kelainan janin, atau masalah kesehatan ibu hamil. Simpul tali pusat dapat menghambat sirkulasi darah dari i
Plasenta previa dapat menyebabkan asfiksia pada bayi karena ibu hamil yang mengalaminya cenderung melahirkan prematur. Bayi prematur memiliki paru-paru yang belum matang sehingga kesulitan bernapas saat lahir. Pendarahan yang terjadi pada plasenta previa juga dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas. Penanganannya meliputi ventilasi, pemberian oksigen, dan stimulasi jantung untuk mengalirk
Hubungan antara asfiksia dan air ketuban bercampur mekonium dibahas dalam makalah ini. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk air ketuban bercampur mekonium. Terisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium ke paru-paru bayi dapat terjadi selama proses persalinan dan kelahiran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran. Dibahas mengenai penyebab, gejala klinis, diagnosis, dan penanganannya. Juga dibahas mengenai dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Dokumen tersebut membahas tentang simpul tali pusat yang dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan setelah lahir, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti simpul tali pusat, kelainan janin, atau masalah kesehatan ibu hamil. Simpul tali pusat dapat menghambat sirkulasi darah dari i
Plasenta previa dapat menyebabkan asfiksia pada bayi karena ibu hamil yang mengalaminya cenderung melahirkan prematur. Bayi prematur memiliki paru-paru yang belum matang sehingga kesulitan bernapas saat lahir. Pendarahan yang terjadi pada plasenta previa juga dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas. Penanganannya meliputi ventilasi, pemberian oksigen, dan stimulasi jantung untuk mengalirk
Hubungan antara asfiksia dan air ketuban bercampur mekonium dibahas dalam makalah ini. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk air ketuban bercampur mekonium. Terisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium ke paru-paru bayi dapat terjadi selama proses persalinan dan kelahiran
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan untuk aspirasi mekonium pada bayi baru lahir.
2. Kondisi ini terjadi ketika cairan amnion yang tercemar mekonium terhisap ke paru-paru baik selama kehamilan, persalinan atau kelahiran.
3. Gejala yang dapat timbul antara lain gangguan pernapasan, kulit berwarna hijau kekuningan, dan hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum dan hubungannya dengan neonatus prematur. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini dapat berhubungan dengan berbagai faktor seperti hipoksia janin, persalinan, atau kondisi bayi seperti prematuritas. Neonatus prematur rentan mengalami asfiksia karena sistem pertum
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum atau asfiksia pada bayi baru lahir, yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Dokumen tersebut juga membahas hubungan antara partus lama dengan ter
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat berakibat fatal bagi bayi apabila tidak ditangani dengan tepat. Dokumen juga membahas faktor-faktor risiko, gejala, diagnosis, dan penanganan asfiksia pada bayi bar
Kegawatdaruratan neonatal sering terjadi karena asfiksia pada saat lahir yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor ibu, plasenta, janin, atau persalinan. Tindakan resusitasi harus segera dilakukan dengan menilai pernafasan, denyut jantung, dan warna kulit bayi. Bayi berat badan rendah rentan terhadap hipotermi dan infeksi sehingga perawatan khusus perlu diberikan. Sepsis neonatorum merupakan
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang resusitasi neonatus menggunakan balon dan sungkup, termasuk kapan dan cara melakukan ventilasi balon dan sungkup, jenis dan karakteristik balon yang digunakan, cara meletakkan dan meremas balon serta mengetahui tekanan yang tepat, tanda-tanda perbaikan kondisi bayi sehingga ventilasi dapat dihentikan, serta langkah selanjutnya bila ventilasi harus dilanjutkan lebih
Modul ini membahas tentang resusitasi pada bayi baru lahir. Resusitasi diberikan kepada bayi yang tidak bersih dari meconium, tidak bernafas atau menangis, tonus otot tidak baik, warna kulit tidak kemerahan. Langkah-langkah resusitasi meliputi persiapan, penilaian, dan tindakan sesuai urutan ABC yaitu airway, breathing, dan circulation. Ventilasi merupakan bagian penting dari resusitasi untuk memasukkan ud
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti komplikasi kehamilan atau persalinan. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan penanganannya meliputi
Asuhan keperawatan anak dengan asfiksia neonatorumSehabAlGaruty
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas secara spontan setelah lahir yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Tanda klinisnya meliputi bradikardia, tonus otot berkurang, dan warna kulit sianotik. Penatalaksanaannya meliputi resusitasi dengan membersihkan saluran nafas, stimulasi pernafasan, dan ventilasi tekanan positif jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dibahas pula penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya, serta dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum dan hubungannya dengan neonatus prematur. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini dapat berhubungan dengan berbagai faktor seperti hipoksia janin, persalinan, atau kondisi bayi seperti prematuritas. Neonatus prematur rentan mengalami asfiksia karena sistem pertum
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum atau asfiksia pada bayi baru lahir, yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Dokumen tersebut juga membahas hubungan antara partus lama dengan ter
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan yang dapat berakibat fatal bagi bayi apabila tidak ditangani dengan tepat. Dokumen juga membahas faktor-faktor risiko, gejala, diagnosis, dan penanganan asfiksia pada bayi bar
Kegawatdaruratan neonatal sering terjadi karena asfiksia pada saat lahir yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor ibu, plasenta, janin, atau persalinan. Tindakan resusitasi harus segera dilakukan dengan menilai pernafasan, denyut jantung, dan warna kulit bayi. Bayi berat badan rendah rentan terhadap hipotermi dan infeksi sehingga perawatan khusus perlu diberikan. Sepsis neonatorum merupakan
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang resusitasi neonatus menggunakan balon dan sungkup, termasuk kapan dan cara melakukan ventilasi balon dan sungkup, jenis dan karakteristik balon yang digunakan, cara meletakkan dan meremas balon serta mengetahui tekanan yang tepat, tanda-tanda perbaikan kondisi bayi sehingga ventilasi dapat dihentikan, serta langkah selanjutnya bila ventilasi harus dilanjutkan lebih
Modul ini membahas tentang resusitasi pada bayi baru lahir. Resusitasi diberikan kepada bayi yang tidak bersih dari meconium, tidak bernafas atau menangis, tonus otot tidak baik, warna kulit tidak kemerahan. Langkah-langkah resusitasi meliputi persiapan, penilaian, dan tindakan sesuai urutan ABC yaitu airway, breathing, dan circulation. Ventilasi merupakan bagian penting dari resusitasi untuk memasukkan ud
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti komplikasi kehamilan atau persalinan. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan penanganannya meliputi
Asuhan keperawatan anak dengan asfiksia neonatorumSehabAlGaruty
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas secara spontan setelah lahir yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Tanda klinisnya meliputi bradikardia, tonus otot berkurang, dan warna kulit sianotik. Penatalaksanaannya meliputi resusitasi dengan membersihkan saluran nafas, stimulasi pernafasan, dan ventilasi tekanan positif jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, gejala klinis, diagnosis, penilaian, dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Resusitasi
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum yang merupakan kondisi bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Dibahas pula penyebab, gejala, diagnosis, dan penanganannya, serta dampak jangka pendek dan panjang dari asfiksia terhadap bayi, seperti gangguan fungsi otak dan jantung.
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan dampak jangka pendek dan panjangnya. Asfiksia neonatorum dapat terjadi akibat hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan dan berdampak buruk pada pernapasan, sirkulasi, dan metabolisme bayi baru lahir. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka pendek dan panjang sepert
Dokumen tersebut membahas tentang asfiksia neonatorum atau asfiksia pada bayi baru lahir, yang merupakan kegagalan bayi untuk bernafas secara spontan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Dokumen tersebut juga membahas hubungan antara partus lama dengan ter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum merupakan kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya lahir. Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dengan distosia bahu yang disebabkan oleh berbag
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang disebabkan oleh hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya lahir. Asfiksia dapat terjadi akibat distosia bahu karena gangguan sirkulasi darah janin sel
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuWarnet Raha
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Asfiksia neonatorum adalah kondisi dimana bayi baru lahir gagal bernafas secara spontan setelah kelahiran yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk distosia bahu. Distosia bahu adalah kondisi dimana bahu bayi sulit untuk dilahirkan setelah kepalanya sudah lahir yang dapat menyebabkan asfiksia. Penanganan distosia bahu secara tepat dapat
Hubungan antara asfiksia dan distosia bahu dibahas dalam makalah ini. Distosia bahu terjadi ketika bahu bayi tidak dapat lahir setelah kepalanya, dan dapat menyebabkan asfiksia. Faktor risiko distosia bahu termasuk deformitas panggul dan ukuran bayi yang besar. Penanganannya meliputi manuver medis seperti tekanan pada daerah suprapubik dan maneuver McRobert. Asfiksia dapat dihindari dengan tind
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumWarnet Raha
Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah kelahiran. Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dengan air ketuban yang bercampur dengan mekonium. Air ketuban bercampur mekonium dapat menyebabkan asfiksia karena mekonium terhisap ke paru-paru bayi selama proses persalinan dan kelahiran. Penanganan asfiksia yang disebab
Makalah hubungan asfiksia dengan air ketuban bercampur dengan mekoniumSeptian Muna Barakati
Makalah ini membahas hubungan antara asfiksia dan air ketuban yang bercampur dengan mekonium. Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan setelah kelahiran, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk hipoksia janin selama kehamilan atau persalinan. Air ketuban yang bercampur dengan mekonium dapat menunjukkan adanya gangguan oksigenasi janin dan meningkatkan ris
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini disertai dengan hipoksia,hiperkapnia dan
berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang terdapat pada penderita Asfiksia ini merupakan fackor
terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin
(Grabiel Duc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman klinis atau patologi anatomis
menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas bayi
baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966) yang mendapatkan bahwa skor
Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan
angka kematian yang tinggi
Haupt(1971)memperlihatkan bahwa frekuensi gangguan perdarahan pada bayi sebagai akibat
hipoksia sangat tinggi.Asidosis,gangguan kardiovaskuler serta komplikasinya sebagai akibat
langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama kegagalan ini akan sering berlanjut menjadi
sindrom gangguan pernafasan pada hari-hari pertama setelah lahir(james,1959).Penyelidikan
patologi anatomis yang dilakukan oleh Larrhoce dan Amakawa(1971) Menunjukkan ekrosis
berat dan difus pada jaringan otak bayi yang meninggal karena hipoksia.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang di maksud dengan Asfiksia ?
- Apa penyebab Asfiksia ?
- Gejala dan tanda Asfiksia ?
- Bagaimana penanganan Asfiksia ?
-Bagaimana Hubungan Umur ibu salah satu penyebab Asfiksia?
C. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada
Bayi penderita Asfiksia dan mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi,
2. determinan, isu dan program penanganan Asfiksia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur.
Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat
dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali
pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan
(Asuhan Persalinan Normal, 2007).
Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan
teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini
berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah
bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan
secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin timbul. (Wiknjosastro,
1999)
B. Etiologi / Penyebab Asfiksia
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah
uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di dalam
rahim ditunjukkan dengan gawat janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir.
Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru
lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat clan bayi berikut ini:
1. Faktor ibu
a. Preeklampsia dan eklampsia
3. b. Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
c. Partus lama atau partus macet
d. Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
e. Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
2. Faktor Tali Pusat
a. Lilitan tali pusat
b. Tali pusat pendek
c. Simpul tali pusat
d. Prolapsus tali pusat
3. Faktor Bayi
a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
b. Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum,
ekstraksi forsep)
c. Kelainan bawaan (kongenital)
d. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
C. Gejala dan Tanda-tanda Asfiksia
1. Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
2. Warna kulit kebiruan
3. Kejang
4. Penurunan kesadaran
5. DJJ lebih dari 16Ox/mnt/kurang dari lOOx/menit tidak teratur
6. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
D. Penanganan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC
resusitasi, yaitu :
1. Memastikan saluran terbuka
4. a. Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu diganjal 2-3 cm.
b. Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.
c. Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk memastikan saluran pernafasan
terbuka.
2. Memulai pernafasan
a. Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan
b. Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon pipa ETdan balon atau mulut ke mulut
(hindari paparan infeksi).
3. Mempertahankan sirkulasi
a. Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara
b. Kompresi dada.
c. Pengobatan
Persiapan resusitasi
Agar tindakan untuk resusitasi dapat dilaksanakan dengan cepat dan efektif, kedua faktor utama
yang perlu dilakukan adalah :
1. Mengantisipasi kebutuhan akan resusitasi lahirannya bayi dengan depresi dapat terjadi tanpa
diduga, tetapi tidak jarang kelahiran bayi dengan depresi atau asfiksia dapat diantisipasi dengan
meninjau riwayat antepartum dan intrapartum.
2. Mempersiapkan alat dan tenaga kesehatan yang siap dan terampil. Persiapan minumum
antara lain :
a. Alat pemanas siap pakai
b. Oksigen
c. Alat pengisap
d. Alat sungkup dan balon resusitasi
e. Alat intubasi
f. Obat-obatan
Prinsip-prinsip resusitasi yang efektif :
1. Tenaga kesehatan yang slap pakai dan terlatih dalam resusitasi neonatal harus rnerupakan
tim yang hadir pada setiap persalinan.
2. Tenaga kesehatan di kamar bersalin tidak hanya harus mengetahui apa yang harus dilakukan,
5. tetapi juga harus melakukannya dengan efektif dan efesien
3. Tenaga kesehatan yang terlibat dalam resusitasi bayi harus bekerjasama sebagai suatu tim
yang terkoordinasi.
4. Prosedur resusitasi harus dilaksanakan dengan segera dan tiap tahapan berikutnya ditentukan
khusus atas dasar kebutuhan dan reaksi dari pasien.
5. Segera seorang bayi memerlukan alat-alat dan resusitasi harus tersedia clan siap pakai.
I. Langkah-Langkah Resusitasi
1. Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh
bayi untuk mengurangi evaporasi.
2. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar.
3. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (snifing positor).
4. Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih
kemudian lanjutkan ke hidung.
5. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap-usap
punggung bayi.
6. Nilai pernafasanJika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil
kalikan 10. Denyut jantung > 100 x / menit, nilai warna kulit jika merah / sinosis penfer lakukan
observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung < 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan
positif.
a. Jika pernapasan sulit (megap-megap) lakukan ventilasi tekanan positif.
b. Ventilasi tekanan positif / PPV dengan memberikan O2 100 % melalui ambubag atau
masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak menutupi mata, jika tidak ada
ambubag beri bantuan dari mulur ke mulut, kecepatan PPV 40 – 60 x / menit.
c. Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10.
2. 100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan.
3. 60 – 100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV.
4. 60 – 100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan PPV, disertai kompresi jantung.
5. < 10 x / menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung.
6. Kompresi jantung
Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi jantung
6. a. Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi.
b. Jari tengah dan telunjuk menekan sternum dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi.
7. Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada.
8. Denyut jantung 80x./menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut
jantung > 100 x / menit dan bayi dapat nafas spontan.
9. Jika denyut jantung 0 atau < 10 x / menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : 10.000 dosis
0,2 – 0,3 mL / kg BB secara IV.
10. Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100 x / menit hentikan obat
11. Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5
menit.
12. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak rewspon terhadap di
atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2
menit. (Wiknjosastro, 2007)
E. Umur Ibu salah satu penyebab Asfiksia
Faktor yang menyebabkan kejadian Asfiksia adalah faktor ibu yaitu usia ibu kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun (DepKes RI, 2009). Kehamilan pada usia yang terlalu muda dan
tua termasuk dalam kriteria kehamilan risiko tinggi dimana keduanya berperan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun janin (Widiprianita, 2010).
Umur muda (< 20 tahun) beresiko karena ibu belum siap secara medis (organ reproduksi)
maupun secara mental. Hasil penelitian menunjukan bahwa primiparity merupakan faktor resiko
yang mempunyai hubungan yang kuat terhadap mortalitas asfiksia, sedangkan umur tua (> 35
tahun), secara fisik ibu mengalami kemunduran untuk menjalani kehamilan. Keadaan tersebut
memberikan predisposisi untuk terjadi perdarahan, plasenta previa, rupture uteri, solutio
plasenta yang dapat berakhir dengan terjadinya asfiksia bayi baru lahir
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan
teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami
asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan kesehatan
ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang mempengaruhi kesejahteraan bayi
selama atau sesudah persalinan (Asuhan Persalinan Normal, 2007).
8. DAFTAR PUSTAKA
- Manuaba, I. 1997.- Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan Kedokteran. Jakarta. EGC
- Purwadianto. A. 2000. Kedaruralan Medik. Bina Rupa Aksara Jakarta
- Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas. 1998, Edisi 1. Kedokteran Jakarta. EGC
- Wong. L Donna. 2004. Keperawatan Pediatrik. Edisi 1. Kedokteran. Jakarta. EGC.