SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Teknologi Rekayasa Genetika
Semester Genap 2014/2015
PENGANTAR KE GENETIKA VETERINER
BAB 11
Hip dysplasia
Hip dysplasia
Hip dysplasia
 The AM locus was mapped between [inositol(myo)-1(or4)-
monophosphatase 1] (IMPA1) gene and [core-binding factor,
runt domain, a-subunit 2; translocated to 1; cyclin D-related]
(CBFA2T1) gene.
 The genes located between IMPA1 and CBFA2T1 are the
most likely candidates for chicken muscular dystrophy.
Yoshizawa et al, 2004
Muscular dystrophy pd Ayam
Muscular dystrophy pd Ayam
Matsumoto et al, 2007
DMD
(Duchene Muscular dystrophy )
 Pemberian Penicilliamine
 Penyuntikan diphenyldantoine
 Latihan/exercise
Pemberian protease
Inhibitor
 Leupeptin
Phenylketonuria
Phenylketonuria
• Sangat mungkin untuk mengurangi cacat warisan dengan cara non
genetik, meskipun heritabilitas untuk liabilitas penyakit tersebut
tinggi.
• Seperti kasus PKU, penghilangan phenylalanine dlm makanan
dapat membantu penderitanya untuk hidup normal.
• semakin banyak yg dipelajari dari cacat warisan, maka ada
kemungkinan pengobatan non genetik dapat di kembangkan.
Paradoks dari
cacat warisan
• Transplantasi sumsum tulang, hati atau ginjal dapat memberikan hasil posyif
pada beberapa cacat seperti Citrullinemia, Haemolytic anemia, penyakit
gaucher dan penyakit von willebrand.
• Bedah perbaikan banyak digunakan khusus pd Hip dysplasia, dengan
pemotongan otot pectineus, total Hip replacment, pelvic osteotomy, dan
femoral head and neck osteotomy.
Transplantasi
dan bedah
perbaikan
• Tidak ada masalah yg timbul dimasa yang akan datang dengan pengendalian
non-genetik pada cacat warisan. Sepanjang seluruh genotipe memiliki
peluang yg sama mewariskan alel ke generasi berikutnya.
• Disamping itu juga secara praktis pengendalian non-genetik harus digunakan
secara cermat dan hati-hati. Agar individu hewan/ternak yg telah diperbaiki
tidak memberikan kontribusi yang signifikan ke generasi berikutnya.
Pengaruh genetik
dr pengendalian
lingkungan
 Program ini lebih menuju pada tindakan
preventif, agar individu yg mengalami cacat
tidak mewariskan ke generasi berikutnya.
Bentuk tindakannya adalah culling atau
pengafkiran.
 culling disini bukan berarti dibunuh, namun
bisa saja di kastrasi ataupun dikawinkan
secara cross breeding dengan tujuan
menghasilkan commercial breed/strain yg
tidak digunakan untuk tujuan pemuliaan.
Cacat gen-tunggal yang dapat dideteksi secara klinis sebelum
usia reproduksi, masih mungkin untuk menyingkirkannya
dengan cara seleksi. ( contoh : progresive retinal atrophy,
retinal dysplasia, dan katarak pada anjing).
Tindakan paling sederhana adalah dengan culling ternak yg
terinfeksi. Jika cacat bersifat resesif, maka seleksi berusaha
untuk menyingkirkan homozigot untuk alel yang merugikan.
uji Halothane untuk kasus MHS pada babi merupakan salah
satu bentuk skrining klinis .
Skrining (penyaringan) klinis
Prinsip utama dari pengendalian genetik pada cacat
resesif sangat sederhana, yaitu bagaimana frekuensi
keturunan terinfeksi dapat dikurangi menjadi nol jika
seluruh perkawinan melibatkan setidaknya satu induk
yang homozigot untuk alel normal.
tujuan dari pengendalian genetik ini adalah untuk
membedakan homozigot (non-carrier) dari heterozigot
(carrier).
Prinsip umum Pengendalian Genetik
pada Cacat gen-tunggal
• Melibatkan semua penelitian silsilah, dengan tujuan menduga
kemungkinan bahwa calon induk yang normal adalah homozigot.
• Penggunaan matematikanya sangat rumit, meskipun secara
prinsip mudah. Namun saat ini perangkat lunaknya telah tersedia
untuk membantu para pemulia untuk menurunkan frekuensi alel
yg tidak diinginkan tanpa dana yang besar.
• Perangkat lunak ini dapat menduga mana ternak yang mungkin
bersifat homozigot untuk digunakan dalam perkawinan
selanjutnya. ( contoh : SAGE V6.3)
Analisis Silsilah
Perkawinan Uji
• Perkawinan uji membutuhkan usaha, dana dan waktu yang
sangat besar, namun tetap sangat berguna.
• Perkawinan uji memunculkan dua peluang. 1). Jika anak
dari perkawinan uji terinfeksi dan homozigot untuk alel yg
tidak diinginkan, jelaslah calon induk pasti carrier. 2). Jika
anak terlahir normal, maka calon induk bisa jadi
homozigot untuk alel normal atau carrier. Untuk yg carrier
tetap tidak dapat dideteksi.
• tujuan perkawinan uji untuk membedakan dua alternative
ini seefisien mungkin.
Perkawinan Uji
• Digunakan pada cacat yang disebabkan oleh
defisiensi polipeptida yang telah diidentifikasi
dengan tujuan untuk membedakan carrier atau
non-carrier.
• Dilakukan pada kasus penyakit mannosidosis.
Karena alel pembawa heterozigot, maka akan
menunjukkan ½ level aktivitas enzim dalam plasma
darah dibandingkan dengan normal homozigot.
• Kesulitan praktis yang dapat dijumpai adalah : 1).
Keragaman level enzim dalam genotipe karena
faktor non-genetik dan gen pada lokus lain. 2)
adanya kimerisme sel darah, pada sapi terlahir
kembar lebih menunjukkan aktivitas enzim pada
sel darah kembarannya dibandingkan dengan
dirinya sendiri.
Skrining biokimia
salah satu cara mencari penciri DNA yg
bermanfaat disebut pendekatan gen kandidiat.
Penciri DNA
• Genotyping tetua dan moyang dari individu/ternak pada lokus penciri,
dan juga ternak itu sendiri.
• Perlu juga mengetahui tetua dan moyang mana yang heterozigotpada
lokus cacat.
• Menentukan alel penciri yang mana pada haplotipe sebagai alel cacat
pada tetua, serta menghitung fraksi rekombinasi antara lokus penciri dan
lokus cacat. Sehingga sangatlah mungkin menduga kemungkinan ternak
tersebut carrier.
• Dengan cara ini jelas sekali bahwa semakin rendah fraksi rekombinasi
antara penciri dan lokus cacat, semakin besar akurasi pendugaan
kemungkinan genotipe-nya.
Penggunaan
penciri terpaut
dalam
keluarga
• Konsep keseimbangan gamet
(keseimbangan keterpautan).
• konsep ketidakseimbangan gamet.
Penggunaan penciri
terpaut dalam
populasi
• Mutasi baru terjadi setiap waktu, sehingga sangatlah mungkin
mutasi baru terjadi pada situs lain pada gen yang sama, meskipun
mutasi kausal cacat warisa telah diidentifikasi dan digunakan
sebagai dasar uji genotyping.
• Ketika mutasi baru terlacak , sangatlah mungkin menemukan
polimorfisme DNA (E.g. mikrosatelite) dalam gen atau dekat gen
yg bisa digunakan sebagai penciri baru.
• hambatan lainnya yg potensial dari penciri DNA adalah bahwa
penciri tersebut mungkin tidak polimorfik dalam seluruh
keluarga, jika keluarga tersebut adalah homozigot.
Beberapa Hambatan Potensial
Terapi Gen
• Terapi Gen adalah perluasan
dari transplantasi.
• terapi gen hanya dapat dipakai
pada cacat yang gen-nya
diekspresikan dalam jaringan
yang bisa diakses sera langsung
maupun tidak langsung.
• terapi gen ini masih diragukann
apakah akan banyak
manfaatnya secara praktis bagi
hewan domestik.
Pembedaan antara sifat yang kita inginkan (tujuan
pemuliaan) dengan sifat yang sebenarnya diukur (kriteria
seleksi). Contoh pada kasus Hip dysplasia antara RHD
dan CHD.
RHD (radiographic hip dysplasia), dijadikan
pengendalian genetik pada usia muda dengan
menggunakan skala acak (arbitrary scale) dan memiliki
korelasi positif, dengan nilai heritabilitas 0,25-0,40.
Esensi paling sederhana
• pembibit sering dihadapkan
dengan cacat warisan secara
kontinyu.
• Selain pendekatan yg telah
dijelaskan diatas, ada cara
sederhana yang dapat
diaplikasikan.
• Cara yang paling sederhana
dan efektif untuk mengurangi
kejadian cacat adalah
menekan kejadian perkawinan
kerabat (inbreeding)
Skema Jaminan
• Selalu ada pilihan
untuk
menyingkirkan
ternak yang
menunjukkan
carrier untuk alel
cacat, baik sebagai
hasil uji atau
dengan
mengeluarkan
turunan cacat.
Seni kemungkinan
• kenyataan biologi bahwa
mutasi terus terjadi kapan
saja dan pada lokus apapun.
• Belajar hidup dengan alel
yang merugikan.
• Harus menyadari bahwa
mempunyai alel merugikan
suatu ke niscayaan biologi.
GENETIKA

More Related Content

What's hot (20)

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
sindrom down
sindrom downsindrom down
sindrom down
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Mutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomMutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosom
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
 
Hallmark of cancer
Hallmark of cancerHallmark of cancer
Hallmark of cancer
 
Hereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakitHereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakit
 
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
239774105 mod-genetika-vol-5-mutasi1-pdf
 
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
Gagal berpisah (reviana elita & ayustina ozyanti)
 
Makalah mutasi gen
Makalah mutasi genMakalah mutasi gen
Makalah mutasi gen
 
Biologi Mutasi
Biologi MutasiBiologi Mutasi
Biologi Mutasi
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Pola pola hereditas
Pola   pola hereditasPola   pola hereditas
Pola pola hereditas
 
Dasar genetika
Dasar genetikaDasar genetika
Dasar genetika
 
Bab 3.4
Bab 3.4 Bab 3.4
Bab 3.4
 
Multi Media Interaktif pembelajaran Mutasi - Biologi
Multi Media Interaktif pembelajaran Mutasi - BiologiMulti Media Interaktif pembelajaran Mutasi - Biologi
Multi Media Interaktif pembelajaran Mutasi - Biologi
 
Kelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidupKelainan sifat pada mahluk hidup
Kelainan sifat pada mahluk hidup
 
pola pola hereditas
 pola pola hereditas pola pola hereditas
pola pola hereditas
 
Pindah silang
Pindah silangPindah silang
Pindah silang
 

Similar to GENETIKA

Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningMitayani Mitayani
 
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningMitayani Mitayani
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptxJulfiana Mardatillah
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxNhelafitrahsari
 
Rekayasa Genetika
Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Rekayasa Genetikailmanafia13
 
Risk assessment and genetic counseling.pptx
Risk assessment and genetic counseling.pptxRisk assessment and genetic counseling.pptx
Risk assessment and genetic counseling.pptxdrRiyan1
 
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptxaptsitisamaniyah
 
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxibnupati
 
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaPotensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaAsosiasi Sel Punca Indonesia
 
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptxMekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptxnabila226494
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika21 Memento
 
Genetik epdemilogical studies of coronary heart disease
Genetik epdemilogical studies of coronary heart diseaseGenetik epdemilogical studies of coronary heart disease
Genetik epdemilogical studies of coronary heart diseaseNorma Tasia
 
prader willi syndrome
prader willi syndromeprader willi syndrome
prader willi syndromemeri kartika
 

Similar to GENETIKA (20)

C17 Terapi Gen
C17 Terapi GenC17 Terapi Gen
C17 Terapi Gen
 
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
 
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - DETEKSI KELAINAN DNA-RNA-PROTEIN.pptx
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
 
Rekayasa Genetika
Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Rekayasa Genetika
 
Terapi gen
Terapi genTerapi gen
Terapi gen
 
Risk assessment and genetic counseling.pptx
Risk assessment and genetic counseling.pptxRisk assessment and genetic counseling.pptx
Risk assessment and genetic counseling.pptx
 
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx
9-PHARMACOGENTIC AND PHARMACOGENOMIC TTM.en.id.pptx
 
hereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptxhereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptx
 
TUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docxTUGAS IHK DR.TOF.docx
TUGAS IHK DR.TOF.docx
 
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan PermasalahannyaPotensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
Potensi Terapi Sel Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya
 
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptxMekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
 
marker tumor elisa kit
marker tumor elisa kitmarker tumor elisa kit
marker tumor elisa kit
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Genetik epdemilogical studies of coronary heart disease
Genetik epdemilogical studies of coronary heart diseaseGenetik epdemilogical studies of coronary heart disease
Genetik epdemilogical studies of coronary heart disease
 
Anemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptxAnemia Aplasi.pptx
Anemia Aplasi.pptx
 
CLONING
CLONINGCLONING
CLONING
 
prader willi syndrome
prader willi syndromeprader willi syndrome
prader willi syndrome
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

GENETIKA

  • 1. Teknologi Rekayasa Genetika Semester Genap 2014/2015 PENGANTAR KE GENETIKA VETERINER BAB 11
  • 5.  The AM locus was mapped between [inositol(myo)-1(or4)- monophosphatase 1] (IMPA1) gene and [core-binding factor, runt domain, a-subunit 2; translocated to 1; cyclin D-related] (CBFA2T1) gene.  The genes located between IMPA1 and CBFA2T1 are the most likely candidates for chicken muscular dystrophy. Yoshizawa et al, 2004 Muscular dystrophy pd Ayam
  • 6. Muscular dystrophy pd Ayam Matsumoto et al, 2007
  • 8.  Pemberian Penicilliamine  Penyuntikan diphenyldantoine  Latihan/exercise Pemberian protease Inhibitor  Leupeptin
  • 11. • Sangat mungkin untuk mengurangi cacat warisan dengan cara non genetik, meskipun heritabilitas untuk liabilitas penyakit tersebut tinggi. • Seperti kasus PKU, penghilangan phenylalanine dlm makanan dapat membantu penderitanya untuk hidup normal. • semakin banyak yg dipelajari dari cacat warisan, maka ada kemungkinan pengobatan non genetik dapat di kembangkan. Paradoks dari cacat warisan • Transplantasi sumsum tulang, hati atau ginjal dapat memberikan hasil posyif pada beberapa cacat seperti Citrullinemia, Haemolytic anemia, penyakit gaucher dan penyakit von willebrand. • Bedah perbaikan banyak digunakan khusus pd Hip dysplasia, dengan pemotongan otot pectineus, total Hip replacment, pelvic osteotomy, dan femoral head and neck osteotomy. Transplantasi dan bedah perbaikan • Tidak ada masalah yg timbul dimasa yang akan datang dengan pengendalian non-genetik pada cacat warisan. Sepanjang seluruh genotipe memiliki peluang yg sama mewariskan alel ke generasi berikutnya. • Disamping itu juga secara praktis pengendalian non-genetik harus digunakan secara cermat dan hati-hati. Agar individu hewan/ternak yg telah diperbaiki tidak memberikan kontribusi yang signifikan ke generasi berikutnya. Pengaruh genetik dr pengendalian lingkungan
  • 12.  Program ini lebih menuju pada tindakan preventif, agar individu yg mengalami cacat tidak mewariskan ke generasi berikutnya. Bentuk tindakannya adalah culling atau pengafkiran.  culling disini bukan berarti dibunuh, namun bisa saja di kastrasi ataupun dikawinkan secara cross breeding dengan tujuan menghasilkan commercial breed/strain yg tidak digunakan untuk tujuan pemuliaan.
  • 13. Cacat gen-tunggal yang dapat dideteksi secara klinis sebelum usia reproduksi, masih mungkin untuk menyingkirkannya dengan cara seleksi. ( contoh : progresive retinal atrophy, retinal dysplasia, dan katarak pada anjing). Tindakan paling sederhana adalah dengan culling ternak yg terinfeksi. Jika cacat bersifat resesif, maka seleksi berusaha untuk menyingkirkan homozigot untuk alel yang merugikan. uji Halothane untuk kasus MHS pada babi merupakan salah satu bentuk skrining klinis . Skrining (penyaringan) klinis
  • 14. Prinsip utama dari pengendalian genetik pada cacat resesif sangat sederhana, yaitu bagaimana frekuensi keturunan terinfeksi dapat dikurangi menjadi nol jika seluruh perkawinan melibatkan setidaknya satu induk yang homozigot untuk alel normal. tujuan dari pengendalian genetik ini adalah untuk membedakan homozigot (non-carrier) dari heterozigot (carrier). Prinsip umum Pengendalian Genetik pada Cacat gen-tunggal
  • 15. • Melibatkan semua penelitian silsilah, dengan tujuan menduga kemungkinan bahwa calon induk yang normal adalah homozigot. • Penggunaan matematikanya sangat rumit, meskipun secara prinsip mudah. Namun saat ini perangkat lunaknya telah tersedia untuk membantu para pemulia untuk menurunkan frekuensi alel yg tidak diinginkan tanpa dana yang besar. • Perangkat lunak ini dapat menduga mana ternak yang mungkin bersifat homozigot untuk digunakan dalam perkawinan selanjutnya. ( contoh : SAGE V6.3) Analisis Silsilah
  • 16. Perkawinan Uji • Perkawinan uji membutuhkan usaha, dana dan waktu yang sangat besar, namun tetap sangat berguna. • Perkawinan uji memunculkan dua peluang. 1). Jika anak dari perkawinan uji terinfeksi dan homozigot untuk alel yg tidak diinginkan, jelaslah calon induk pasti carrier. 2). Jika anak terlahir normal, maka calon induk bisa jadi homozigot untuk alel normal atau carrier. Untuk yg carrier tetap tidak dapat dideteksi. • tujuan perkawinan uji untuk membedakan dua alternative ini seefisien mungkin.
  • 18. • Digunakan pada cacat yang disebabkan oleh defisiensi polipeptida yang telah diidentifikasi dengan tujuan untuk membedakan carrier atau non-carrier. • Dilakukan pada kasus penyakit mannosidosis. Karena alel pembawa heterozigot, maka akan menunjukkan ½ level aktivitas enzim dalam plasma darah dibandingkan dengan normal homozigot. • Kesulitan praktis yang dapat dijumpai adalah : 1). Keragaman level enzim dalam genotipe karena faktor non-genetik dan gen pada lokus lain. 2) adanya kimerisme sel darah, pada sapi terlahir kembar lebih menunjukkan aktivitas enzim pada sel darah kembarannya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Skrining biokimia
  • 19. salah satu cara mencari penciri DNA yg bermanfaat disebut pendekatan gen kandidiat. Penciri DNA
  • 20. • Genotyping tetua dan moyang dari individu/ternak pada lokus penciri, dan juga ternak itu sendiri. • Perlu juga mengetahui tetua dan moyang mana yang heterozigotpada lokus cacat. • Menentukan alel penciri yang mana pada haplotipe sebagai alel cacat pada tetua, serta menghitung fraksi rekombinasi antara lokus penciri dan lokus cacat. Sehingga sangatlah mungkin menduga kemungkinan ternak tersebut carrier. • Dengan cara ini jelas sekali bahwa semakin rendah fraksi rekombinasi antara penciri dan lokus cacat, semakin besar akurasi pendugaan kemungkinan genotipe-nya. Penggunaan penciri terpaut dalam keluarga • Konsep keseimbangan gamet (keseimbangan keterpautan). • konsep ketidakseimbangan gamet. Penggunaan penciri terpaut dalam populasi
  • 21. • Mutasi baru terjadi setiap waktu, sehingga sangatlah mungkin mutasi baru terjadi pada situs lain pada gen yang sama, meskipun mutasi kausal cacat warisa telah diidentifikasi dan digunakan sebagai dasar uji genotyping. • Ketika mutasi baru terlacak , sangatlah mungkin menemukan polimorfisme DNA (E.g. mikrosatelite) dalam gen atau dekat gen yg bisa digunakan sebagai penciri baru. • hambatan lainnya yg potensial dari penciri DNA adalah bahwa penciri tersebut mungkin tidak polimorfik dalam seluruh keluarga, jika keluarga tersebut adalah homozigot. Beberapa Hambatan Potensial
  • 22. Terapi Gen • Terapi Gen adalah perluasan dari transplantasi. • terapi gen hanya dapat dipakai pada cacat yang gen-nya diekspresikan dalam jaringan yang bisa diakses sera langsung maupun tidak langsung. • terapi gen ini masih diragukann apakah akan banyak manfaatnya secara praktis bagi hewan domestik.
  • 23. Pembedaan antara sifat yang kita inginkan (tujuan pemuliaan) dengan sifat yang sebenarnya diukur (kriteria seleksi). Contoh pada kasus Hip dysplasia antara RHD dan CHD. RHD (radiographic hip dysplasia), dijadikan pengendalian genetik pada usia muda dengan menggunakan skala acak (arbitrary scale) dan memiliki korelasi positif, dengan nilai heritabilitas 0,25-0,40.
  • 24. Esensi paling sederhana • pembibit sering dihadapkan dengan cacat warisan secara kontinyu. • Selain pendekatan yg telah dijelaskan diatas, ada cara sederhana yang dapat diaplikasikan. • Cara yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi kejadian cacat adalah menekan kejadian perkawinan kerabat (inbreeding) Skema Jaminan • Selalu ada pilihan untuk menyingkirkan ternak yang menunjukkan carrier untuk alel cacat, baik sebagai hasil uji atau dengan mengeluarkan turunan cacat. Seni kemungkinan • kenyataan biologi bahwa mutasi terus terjadi kapan saja dan pada lokus apapun. • Belajar hidup dengan alel yang merugikan. • Harus menyadari bahwa mempunyai alel merugikan suatu ke niscayaan biologi.