SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
PENGENALAN ICD
“International Classification of Diseases ”
Fahmi Hakam, S.KM., MPH.
Pembahasan tentang international Statistical
Classification of Diseases and Related Health
Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem
pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan
berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas
penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis-
kesehatan pasien agar dapat diberi kode yang tepat.
ICD adalah sistem klasifikasi internasional terkait
penyakit dan masalah terkait kesehatan yang
diaplikasikan di berbagai Negara anggota WHO.
Informasi klinis memerlukan uniformitas sebutan
istilah diagnoses agar dokumentasi diagnoses
akurat menunjang kelancaran dan peningkatan
fungsi komunikasi antar yang terlibat.
KLASIFIKASI PENYAKIT
Sistem pengkategorian penyakit
(Sistem pengelompokan penyakit)
Semua sebutan berbeda dari satu jenis penyakit
akan terkelompok ke dalam satu kategori atas
dasar suatu kepentingan yang telah ditentukan.
NOMENKLATUR PENYAKIT :
Sistem tatanama berdasarkan
urutan alfabetis (abjad) nama (sebutan)
penyakit tanpa suatu pengkategorian
Setiap sebutan penyakit mempunyai kedudukan
yang setara.
KATEGORI
Kategori bisa:
- Berdiri tunggal namun punya beberapa
nama sebutan yang berbeda.
- Terbagi dalam subkategori dan masing
subkategori, bisa tunggal bisa juga terdiri
dari beberapa sebutan yang berbeda.
SISTEM KLASIFIKASI PENYAKIT WHO
ICD, WHO menata beberapa sebutan penyakit dan
masalah terkait kesehatan dengan mengelompokkan
dalam satu kategori bernomor kode 3 (tiga)
karakter
yang dalam ICD-10 ditulis dalam bentuk alfanumerik
 satu alfabet diikuti 2 angka.
Kode dimulai dengan huruf alfabet A sampai Z
A00 Cholera
Z99 Other postsurgical states (status, atau kondisi
pasien setelah operasi lain, yang tidak terke-
lompok ke nomor kode sebelum Z99)
Kategori ini masih dibagi: Z99.0, Z99.1 Z99.2, Z99.3,
Z99.8 dan Z99.9 [1125 – 1176].
Alfabet U yang pada ICD-10 terbitan 1992, disediakan
untuk special purposes, penyakit baru yang masih
dalam trial/penelitian, saat ini telah diisi di antaranya
untuk SARS dan resistensi antibiotika
Avian flu (flu burung) dikelompokkan ke J09.- (ini
adalah nomor kode tambahan baru pada ICD-10)
J09.- diletakkan di atas kategori J10.- dan dalam blok
Influenza and Pneumonia yang pada ICD-10 adalah
(J10 – J18) sekarang menjadi  (J09 – J18)
[520]
Nomor kategori yang tunggal ditulis dengan menam-
bahkan x di belakang . (titik) setelah karakter ke 3
Contoh:
A33.x Tetanus neonatorum
Ini berarti tetanus neonatorium tidak
memiliki sebutan subkategori
Beda dengan
A15.- Respiratory TB, bacteriologicaly
and histologically confirmed.
Tanda baca garis (-) di belakang satu tanda
baca titik (A15.-) berarti bahwa kategori ini
memiliki subkategori digit ke-4 dari .0 bisa
s/d .9
Rincian diperlukan agar informasinya lebih
informatif.
Dalam sistem klasifikasi penyakit:
- penyakit yang sama/mirip dikelompokkan dalam
satu kategori dan ditata dalam susunan bab-bab, dari
Bab 1 s/d Bab XXI, (XXII =U), yang dasar pengelom-
pokkannya berbeda-beda, bisa:
- sesuai jenis kuman penyebab infeksi
- sesuai gangguan sistem organ tubuh
- sesuai bentuk penyakit gangguan fungsi
- sesuai neoplasm ganas tidak ganas dan sifat
morphologisnya,
- sesuai bentuk alamiah cedera, dan sebab luarnya
- sesuai masalah yang menyebabkan pasien
berhubungan dengan pelayanan kesehatan dst.
INFORMASI KLINIS DIAGNOSIS
Informasi klinis diagnosis, adalah terjemahan
istilah diagnoses keputusan dokter ke dalam
nomor kode suatu sistem klasifikasi.
Informasi klinis diagnosis dihasilkan dari pem-
rosesan kumpulan data diagnoses penyakit yang
diambil dari sumber primer rekam medis
Setiap pasien, sesuai dengan rekam
pendokumentasian otentik (legal) hasil
penulisan dokter yang mengasuh/merawat
pasien terkait.
• Kumpulan nama penyakit akan berguna, untuk:
- asuhan medis pasien,
- iptek kedokteran, maupun
- manajemen kesehatan unit pelayanan,
- ataupun manajemen kesehatan
Harus ditunjang oleh suatu sistem pemrosesan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pengambilan kembali (retrieval) yang tertata
dalam sistem data dasar, penyakit individual
pasien, yang baik.
PENJELASAN MANUAL ICD-10 VOLUME 2
Para peneliti medis internasional mendambakan
adanya suatu sistem klasifikasi penyakit yang
sangat spesifik.
Apabila terlalu banyak penyakit dikelompokkan ke
satu kode kategori penyakit  peneliti akan kesulitan
untuk memperoleh informasi klinis diagnosis,
karena memerlukan terlalu banyak RM, dalam file
berkas yang harus diretrieve dan dicek, untuk
menemukan jenis penyakit yang sedang diteliti.
Sebaliknya, WHO ingin menggunakan data klasifikasi
penyakit  untuk memenuhi kebutuhan studi:
- statistik,
- demografis, dan
- epidemiologis penyakit.
Perlu disusun satu sistem pengklasifikasian
penyakit yang berdasarkan pengkategorian
penyakit.
Klasifikasi yang terlalu spesifik ataupun nomenklatur
penyakit akan terlalu meluas untuk dapat memenuhi
analisis statistis.
Di pandang dari sudut penerapkan kebijakan
asuhan kesehatan, maka akan berguna apabila
bisa diketahui grup penyakit apa yang menyebab-
kan laju morbiditas atau mortalitas populasi
masyarakat yang tertinggi.
Untuk inilah informasi statistik penyakit menjadi
penting di dalam proses:
- komunikasi,
- perencanaan,
- pengontrolan manajemen kesehatan
UNIFORMITAS SEBUTAN DIAGNOSES
Uniformitas sebutan istilah diagnoses dalam
proses penulisan-pencatatan merupakan satu
keharusan
Uniformitas penulisan sebutan  diperlukan
agar proses pengkumpulan data penyakit/
masalah terkait kesehatan tidak menimbulkan
salah pengklasifikasian ke dalam nomor-nomor
kode kategori yang telah ditentukan.
Penulisan berdasarkan definisi yang uniform
(seragam)  menghasilkan kumpulan data yang
mudah bisa dikompilasi, diolah menjadi
informasi statistik yang lebih bermakna
Komparasi, analisis secara bersama untuk
berbagai kepentingan yang luas, dapat terlaksana.
Komparasi data asuhan kesehatan antara fasilitas,
daerah dalam satu negara, ataupun antar negara-
negara adalah vital bagi pengembangan,
penyebarluasan informasi medis ke seluruh
bagian dunia.
Informasi yang berkualitas adalah instrumen
komunikasi penting antara berbagai tingkat
manajer
Bahan masukan yang dapat dipertangung-jawabkan
untuk dimanfaatkan dalam:
- proses perencanaan dan
- pengambilan keputusan
Hasil keluaran program manajemen kesehatan
menjadi:
> efektif dan
> efisien.
RIWAYAT & SEJARAH SINGKAT ICD-10
(Baca buku ICD-10 Volume 2 halaman 139 –
151:
Bab 6. History of the development of the
ICD)
• International Classification of Diseases (ICD)
disusun untuk dapat memenuhi persyaratan
bahwa satu klasifikasi statistik hendaknya
mencakup jumlah kategori yang
- mutually exclusive (saling eksklusif) yang
terbatas,
- mampu memintas segenap kondisi
morbiditas yang telah dikenal.
• Sebelum Conference untuk ICD- 9th revision,
WHO telah menyiapkan ICD-10th revision.
Para ahli menyadari bahwa pemanfaatan
semakin luas ICD memerlukan pemikiran
kembali yang lebih cermat terkait struktur dan
upaya untuk dapat menghasilkan satu susunan
klasifikasi yang:
- lebih mantap (stable) namun
- lentur (flexible),
agar pada masa mendatang tidak memerlukan
revisi fundamental untuk jangka waktu yang
lama.
WHO Collaborating Centers for Classification
of Diseases secara konsekuen dapat
dipanggil untuk mengujicoba modul terkait
pilihan struktur bagi ICD-10th revision .
(lihat ICD-Volume 1, halaman 7-8 )
WHO menyadari bahwa keputusan jarak
waktu revisi sepuluh tahunan, seperti yang telah
berjalan sejak revisi ke 6, adalah terlalu pendek.
Mengingat bahwa konsultasi dengan negara-
negara dan organisasi anggota mengakibatkan
waktu pemrosesan menjadi sangat panjang dan
lama, oleh karenanya pekerjaan proses revisi
senantiasa harus sudah dimulai dan dijalankan
sebelum revisi terkini diluncurkan cukup
lama untuk dievaluasi secara rinci.
Direktur Jenderal WHO meminta &
memperoleh persetujuan dari Member States
penundaan sampai dengan Konperensi Revisi
ke-10.
• Penyusunan revisi ICD-10th yang semula
dijadwalkan pada tahun 1985 bersamaan
pengenalan revisi ke-10 yang seharusnya
selesai dalam tahun 1989 ditunda.
Sebagai tambahan alasan penundaan adalah
agar pengujicobaan model alternative struktur
ICD memperoleh cukup waktu untuk
pengevaluasian ICD-9th revision.
• Program kerja ekstensif berikutnya dikumulasi
pada ICD-10th revision dan digambarkan
dengan jelas dalam Report of the
International Coference for the tenth
revision of the International
Classification of Diseases, diluncurkan
bentuk revisi dalam Volume 1, 2
dan 3 dengan sebutan:
Intenational Classification of Diseases
and Related Health Problems, 10th
Revision (ICD-10)
ICD-10TH Revision
Sebutan bagi revisi ke-10nya adalah:
“International Statistical Classification of
Diseases and Related Health Problems. 10th
Revision (ICD-10)”
(yang saat ini sudah ada informasi yang
resmi terkait Cumulative Official Updates To
ICD-10, yang bisa dimanfaatkan sebelum revisi ICD-ke
11 resmi diterbitkan (2009-2011)
Di berbagai negara-negara maju, termasuk
- Cina, juga
- Malaysia,
- Singapora dan
- Thailand,
data diagnoses pasien di samping untuk pemaparan
kualitas pelayanan medis dan status
kesehatan populasi, juga dimanfaatkan untuk
manajemen ekonomik kesehatan  sistem
asuhan kesehatan memanfaatkan untuk dasar
hitungan & pembuktian keakuratan serta kepastian
hasil hitungan tagihan biaya pelayanan yang tetah
terlaksana dan harus dibayar kembali
pasien/asuransi (DRGs-Casemix)
DRGs
Sistem otomatik yang digunakan umumnya
adalah: DRGs (Diagnosis Related Group System)
hasil kerja Yale University. USA sejak tahun 1966.
Di USA DRG diberlakukan secara nasional dan
direvisi secara periodic.
Encoding sistem ini memanfaatkan kode
diagnosis yang diambil dari ICD-CM (clinical
modification) masing negara, yang berlaku sesuai
kurun waktu tahun pelayanan yang ditentukan,
kode penyakit (ICD) menjadi penentu hitungan
besarnya biaya rawat yang secara otomatik bisa
dihasilkan dari penerapan program komputer
grouper DRGs.
DISEASE CLASSIFICATION
• ICD-10 (International Classification of Diseases and
Related Health Problem)
• ICD-O (International Classification of Diseases for
Oncology)
• ICD-DA (Application of the International
Classification of Diseases for Dentistry)
• ICD-NA (Application of the International
Classification of Neurology)
• ICD-MH (International Classification of Diseases of
Mental and Behaviour Disorder)
• ICF (International Classification of Functioning,
Disability and Health)
PROCEDURE CLASSIFICATION
• ICOPIM (International Classification of
Procedures and Medicine)
• CPT (Current Procedural Terminology)
• ICD 9-CM (International classification Of
• Diseases 9 th Revision Clinical Modification)
– Volume 1 : Diseases : Tabular List
– Volume 2 : Diseases : Alphabetical Index
– Volume 3 : Tabular List and Alphabetical Index
• CCHI (Condensed Classification of Health
Intervention)
SELESAI

More Related Content

What's hot

(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isiImelda Wijaya
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisFahmi Hakam
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanFransiska Oktafiani
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienIqumMarpaung
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Fera Rausanni Ilma
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESI Putu Cahya Legawa
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikMahzar Wahyudi
 
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Fahmi Hakam
 
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)EvaKhoirunnisa3
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
(2) pengenalan icd 10 struktur & isi
 
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
 
07.studi kasus i risk grading matrix
07.studi kasus i   risk grading matrix07.studi kasus i   risk grading matrix
07.studi kasus i risk grading matrix
 
Dasar icd 10
Dasar icd 10Dasar icd 10
Dasar icd 10
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)
 
Struktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgsStruktur kode ina cbgs
Struktur kode ina cbgs
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
 
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
Konsep dasar rekam medis informasi kesehatan (rmik)
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 

Similar to ICD-10

Rekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptRekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptnorafitri3
 
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdfYodhyPrabuJaya
 
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdf
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdfPlaybook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdf
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdfakulima
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
 
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Kanaidi ken
 
Makalah bu endah 2
Makalah bu endah 2Makalah bu endah 2
Makalah bu endah 2alicihuy
 
Proses dan manfaat drg’s
Proses dan manfaat drg’sProses dan manfaat drg’s
Proses dan manfaat drg’sCitra Nahumarury
 
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.ppt
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.pptSTANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.ppt
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.pptAndiKarismaNurdiyans
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
 
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)delsyayounartin
 
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangDikiana Pranata
 
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariPersiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariSinggih Pudjirahardjo
 

Similar to ICD-10 (20)

Rekam Medis.ppt
Rekam Medis.pptRekam Medis.ppt
Rekam Medis.ppt
 
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf
1.definisi_tujuan_struktur_convensi_ICD-10.pdf
 
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdf
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdfPlaybook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdf
Playbook Resume Medis Rawat Jalan - v2.1.pdf
 
Icd 10
Icd 10Icd 10
Icd 10
 
Icd 10
Icd 10Icd 10
Icd 10
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
 
kualitas koding
kualitas kodingkualitas koding
kualitas koding
 
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
Sistem Klasifikasi Penyakit (terkait ICD 10)_ Training/BimTek "SISTEM CASEMIX"
 
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdfKLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
KLAIM MALLNUTRISI DI ERA JKN.pdf
 
rekam medik puskesmas
rekam medik puskesmasrekam medik puskesmas
rekam medik puskesmas
 
Kelompok 6_A.pptx
Kelompok 6_A.pptxKelompok 6_A.pptx
Kelompok 6_A.pptx
 
Cp anak
Cp anakCp anak
Cp anak
 
Makalah bu endah 2
Makalah bu endah 2Makalah bu endah 2
Makalah bu endah 2
 
Proses dan manfaat drg’s
Proses dan manfaat drg’sProses dan manfaat drg’s
Proses dan manfaat drg’s
 
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.ppt
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.pptSTANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.ppt
STANDARISASI_DATA_KESEHATAN-TM5.ppt
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
 
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
 
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosariPersiapan akreditasi rsu kartini mojosari
Persiapan akreditasi rsu kartini mojosari
 

More from Fahmi Hakam

Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun Nusantara
Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun NusantaraProdi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun Nusantara
Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun NusantaraFahmi Hakam
 
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi KesehatanProfil Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi KesehatanFahmi Hakam
 
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"Fahmi Hakam
 
Health Information System and Surveillance for Public Health
Health Information System and Surveillance for Public HealthHealth Information System and Surveillance for Public Health
Health Information System and Surveillance for Public HealthFahmi Hakam
 
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi KesehatanAnalisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi KesehatanFahmi Hakam
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiFahmi Hakam
 
Tutorial Installasi Website Joomla
Tutorial Installasi Website JoomlaTutorial Installasi Website Joomla
Tutorial Installasi Website JoomlaFahmi Hakam
 
Materi Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiMateri Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiFahmi Hakam
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMFahmi Hakam
 
Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Fahmi Hakam
 
Permasalahan Gizi Masyarakat
Permasalahan Gizi MasyarakatPermasalahan Gizi Masyarakat
Permasalahan Gizi MasyarakatFahmi Hakam
 
Mobilisasi Fisik
Mobilisasi FisikMobilisasi Fisik
Mobilisasi FisikFahmi Hakam
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Fahmi Hakam
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Fahmi Hakam
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanFahmi Hakam
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiFahmi Hakam
 
Sistem Jaringan Komputer
Sistem Jaringan KomputerSistem Jaringan Komputer
Sistem Jaringan KomputerFahmi Hakam
 

More from Fahmi Hakam (20)

Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun Nusantara
Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun NusantaraProdi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun Nusantara
Prodi Rekam Medis (RMIK) Universitas Veteran Bangun Nusantara
 
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi KesehatanProfil Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Profil Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
 
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"
E- Learning "Pembelajaran Menggunakan Media Digital"
 
Health Information System and Surveillance for Public Health
Health Information System and Surveillance for Public HealthHealth Information System and Surveillance for Public Health
Health Information System and Surveillance for Public Health
 
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi KesehatanAnalisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan
Analisis, Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan
 
ICPC Tutorial
ICPC  TutorialICPC  Tutorial
ICPC Tutorial
 
Metode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem InformasiMetode Evaluasi Sistem Informasi
Metode Evaluasi Sistem Informasi
 
Tutorial Installasi Website Joomla
Tutorial Installasi Website JoomlaTutorial Installasi Website Joomla
Tutorial Installasi Website Joomla
 
Materi Konsep Organisasi
Materi Konsep OrganisasiMateri Konsep Organisasi
Materi Konsep Organisasi
 
Online Storage
Online StorageOnline Storage
Online Storage
 
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIMMetode Pengembangan dan Evaluasi SIM
Metode Pengembangan dan Evaluasi SIM
 
Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)
 
Permasalahan Gizi Masyarakat
Permasalahan Gizi MasyarakatPermasalahan Gizi Masyarakat
Permasalahan Gizi Masyarakat
 
Mobilisasi Fisik
Mobilisasi FisikMobilisasi Fisik
Mobilisasi Fisik
 
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Perilaku Empati
Perilaku EmpatiPerilaku Empati
Perilaku Empati
 
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
Kesehatan Dalam Komunitas (Keperawatan Komunitas)
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam Organisasi
 
Sistem Jaringan Komputer
Sistem Jaringan KomputerSistem Jaringan Komputer
Sistem Jaringan Komputer
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 

ICD-10

  • 1. PENGENALAN ICD “International Classification of Diseases ” Fahmi Hakam, S.KM., MPH.
  • 2. Pembahasan tentang international Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD-10, WHO; kekhususan sistem pengkodean diagnosis penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan ICD, serta pentingnya uniformitas penulisan istilah diagnoses di dalam rekam medis- kesehatan pasien agar dapat diberi kode yang tepat.
  • 3. ICD adalah sistem klasifikasi internasional terkait penyakit dan masalah terkait kesehatan yang diaplikasikan di berbagai Negara anggota WHO. Informasi klinis memerlukan uniformitas sebutan istilah diagnoses agar dokumentasi diagnoses akurat menunjang kelancaran dan peningkatan fungsi komunikasi antar yang terlibat.
  • 4. KLASIFIKASI PENYAKIT Sistem pengkategorian penyakit (Sistem pengelompokan penyakit) Semua sebutan berbeda dari satu jenis penyakit akan terkelompok ke dalam satu kategori atas dasar suatu kepentingan yang telah ditentukan.
  • 5. NOMENKLATUR PENYAKIT : Sistem tatanama berdasarkan urutan alfabetis (abjad) nama (sebutan) penyakit tanpa suatu pengkategorian Setiap sebutan penyakit mempunyai kedudukan yang setara.
  • 6. KATEGORI Kategori bisa: - Berdiri tunggal namun punya beberapa nama sebutan yang berbeda. - Terbagi dalam subkategori dan masing subkategori, bisa tunggal bisa juga terdiri dari beberapa sebutan yang berbeda.
  • 7. SISTEM KLASIFIKASI PENYAKIT WHO ICD, WHO menata beberapa sebutan penyakit dan masalah terkait kesehatan dengan mengelompokkan dalam satu kategori bernomor kode 3 (tiga) karakter yang dalam ICD-10 ditulis dalam bentuk alfanumerik  satu alfabet diikuti 2 angka. Kode dimulai dengan huruf alfabet A sampai Z A00 Cholera Z99 Other postsurgical states (status, atau kondisi pasien setelah operasi lain, yang tidak terke- lompok ke nomor kode sebelum Z99) Kategori ini masih dibagi: Z99.0, Z99.1 Z99.2, Z99.3, Z99.8 dan Z99.9 [1125 – 1176].
  • 8. Alfabet U yang pada ICD-10 terbitan 1992, disediakan untuk special purposes, penyakit baru yang masih dalam trial/penelitian, saat ini telah diisi di antaranya untuk SARS dan resistensi antibiotika Avian flu (flu burung) dikelompokkan ke J09.- (ini adalah nomor kode tambahan baru pada ICD-10) J09.- diletakkan di atas kategori J10.- dan dalam blok Influenza and Pneumonia yang pada ICD-10 adalah (J10 – J18) sekarang menjadi  (J09 – J18) [520]
  • 9. Nomor kategori yang tunggal ditulis dengan menam- bahkan x di belakang . (titik) setelah karakter ke 3 Contoh: A33.x Tetanus neonatorum Ini berarti tetanus neonatorium tidak memiliki sebutan subkategori Beda dengan A15.- Respiratory TB, bacteriologicaly and histologically confirmed. Tanda baca garis (-) di belakang satu tanda baca titik (A15.-) berarti bahwa kategori ini memiliki subkategori digit ke-4 dari .0 bisa s/d .9 Rincian diperlukan agar informasinya lebih informatif.
  • 10. Dalam sistem klasifikasi penyakit: - penyakit yang sama/mirip dikelompokkan dalam satu kategori dan ditata dalam susunan bab-bab, dari Bab 1 s/d Bab XXI, (XXII =U), yang dasar pengelom- pokkannya berbeda-beda, bisa: - sesuai jenis kuman penyebab infeksi - sesuai gangguan sistem organ tubuh - sesuai bentuk penyakit gangguan fungsi - sesuai neoplasm ganas tidak ganas dan sifat morphologisnya, - sesuai bentuk alamiah cedera, dan sebab luarnya - sesuai masalah yang menyebabkan pasien berhubungan dengan pelayanan kesehatan dst.
  • 11. INFORMASI KLINIS DIAGNOSIS Informasi klinis diagnosis, adalah terjemahan istilah diagnoses keputusan dokter ke dalam nomor kode suatu sistem klasifikasi. Informasi klinis diagnosis dihasilkan dari pem- rosesan kumpulan data diagnoses penyakit yang diambil dari sumber primer rekam medis Setiap pasien, sesuai dengan rekam pendokumentasian otentik (legal) hasil penulisan dokter yang mengasuh/merawat pasien terkait.
  • 12. • Kumpulan nama penyakit akan berguna, untuk: - asuhan medis pasien, - iptek kedokteran, maupun - manajemen kesehatan unit pelayanan, - ataupun manajemen kesehatan Harus ditunjang oleh suatu sistem pemrosesan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengambilan kembali (retrieval) yang tertata dalam sistem data dasar, penyakit individual pasien, yang baik.
  • 13. PENJELASAN MANUAL ICD-10 VOLUME 2 Para peneliti medis internasional mendambakan adanya suatu sistem klasifikasi penyakit yang sangat spesifik. Apabila terlalu banyak penyakit dikelompokkan ke satu kode kategori penyakit  peneliti akan kesulitan untuk memperoleh informasi klinis diagnosis, karena memerlukan terlalu banyak RM, dalam file berkas yang harus diretrieve dan dicek, untuk menemukan jenis penyakit yang sedang diteliti.
  • 14. Sebaliknya, WHO ingin menggunakan data klasifikasi penyakit  untuk memenuhi kebutuhan studi: - statistik, - demografis, dan - epidemiologis penyakit. Perlu disusun satu sistem pengklasifikasian penyakit yang berdasarkan pengkategorian penyakit. Klasifikasi yang terlalu spesifik ataupun nomenklatur penyakit akan terlalu meluas untuk dapat memenuhi analisis statistis.
  • 15. Di pandang dari sudut penerapkan kebijakan asuhan kesehatan, maka akan berguna apabila bisa diketahui grup penyakit apa yang menyebab- kan laju morbiditas atau mortalitas populasi masyarakat yang tertinggi. Untuk inilah informasi statistik penyakit menjadi penting di dalam proses: - komunikasi, - perencanaan, - pengontrolan manajemen kesehatan
  • 16. UNIFORMITAS SEBUTAN DIAGNOSES Uniformitas sebutan istilah diagnoses dalam proses penulisan-pencatatan merupakan satu keharusan Uniformitas penulisan sebutan  diperlukan agar proses pengkumpulan data penyakit/ masalah terkait kesehatan tidak menimbulkan salah pengklasifikasian ke dalam nomor-nomor kode kategori yang telah ditentukan.
  • 17. Penulisan berdasarkan definisi yang uniform (seragam)  menghasilkan kumpulan data yang mudah bisa dikompilasi, diolah menjadi informasi statistik yang lebih bermakna Komparasi, analisis secara bersama untuk berbagai kepentingan yang luas, dapat terlaksana. Komparasi data asuhan kesehatan antara fasilitas, daerah dalam satu negara, ataupun antar negara- negara adalah vital bagi pengembangan, penyebarluasan informasi medis ke seluruh bagian dunia.
  • 18. Informasi yang berkualitas adalah instrumen komunikasi penting antara berbagai tingkat manajer Bahan masukan yang dapat dipertangung-jawabkan untuk dimanfaatkan dalam: - proses perencanaan dan - pengambilan keputusan Hasil keluaran program manajemen kesehatan menjadi: > efektif dan > efisien.
  • 19. RIWAYAT & SEJARAH SINGKAT ICD-10 (Baca buku ICD-10 Volume 2 halaman 139 – 151: Bab 6. History of the development of the ICD) • International Classification of Diseases (ICD) disusun untuk dapat memenuhi persyaratan bahwa satu klasifikasi statistik hendaknya mencakup jumlah kategori yang - mutually exclusive (saling eksklusif) yang terbatas, - mampu memintas segenap kondisi morbiditas yang telah dikenal.
  • 20. • Sebelum Conference untuk ICD- 9th revision, WHO telah menyiapkan ICD-10th revision. Para ahli menyadari bahwa pemanfaatan semakin luas ICD memerlukan pemikiran kembali yang lebih cermat terkait struktur dan upaya untuk dapat menghasilkan satu susunan klasifikasi yang: - lebih mantap (stable) namun - lentur (flexible), agar pada masa mendatang tidak memerlukan revisi fundamental untuk jangka waktu yang lama.
  • 21. WHO Collaborating Centers for Classification of Diseases secara konsekuen dapat dipanggil untuk mengujicoba modul terkait pilihan struktur bagi ICD-10th revision . (lihat ICD-Volume 1, halaman 7-8 ) WHO menyadari bahwa keputusan jarak waktu revisi sepuluh tahunan, seperti yang telah berjalan sejak revisi ke 6, adalah terlalu pendek.
  • 22. Mengingat bahwa konsultasi dengan negara- negara dan organisasi anggota mengakibatkan waktu pemrosesan menjadi sangat panjang dan lama, oleh karenanya pekerjaan proses revisi senantiasa harus sudah dimulai dan dijalankan sebelum revisi terkini diluncurkan cukup lama untuk dievaluasi secara rinci. Direktur Jenderal WHO meminta & memperoleh persetujuan dari Member States penundaan sampai dengan Konperensi Revisi ke-10.
  • 23. • Penyusunan revisi ICD-10th yang semula dijadwalkan pada tahun 1985 bersamaan pengenalan revisi ke-10 yang seharusnya selesai dalam tahun 1989 ditunda. Sebagai tambahan alasan penundaan adalah agar pengujicobaan model alternative struktur ICD memperoleh cukup waktu untuk pengevaluasian ICD-9th revision.
  • 24. • Program kerja ekstensif berikutnya dikumulasi pada ICD-10th revision dan digambarkan dengan jelas dalam Report of the International Coference for the tenth revision of the International Classification of Diseases, diluncurkan bentuk revisi dalam Volume 1, 2 dan 3 dengan sebutan: Intenational Classification of Diseases and Related Health Problems, 10th Revision (ICD-10)
  • 25. ICD-10TH Revision Sebutan bagi revisi ke-10nya adalah: “International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems. 10th Revision (ICD-10)” (yang saat ini sudah ada informasi yang resmi terkait Cumulative Official Updates To ICD-10, yang bisa dimanfaatkan sebelum revisi ICD-ke 11 resmi diterbitkan (2009-2011)
  • 26. Di berbagai negara-negara maju, termasuk - Cina, juga - Malaysia, - Singapora dan - Thailand, data diagnoses pasien di samping untuk pemaparan kualitas pelayanan medis dan status kesehatan populasi, juga dimanfaatkan untuk manajemen ekonomik kesehatan  sistem asuhan kesehatan memanfaatkan untuk dasar hitungan & pembuktian keakuratan serta kepastian hasil hitungan tagihan biaya pelayanan yang tetah terlaksana dan harus dibayar kembali pasien/asuransi (DRGs-Casemix)
  • 27. DRGs Sistem otomatik yang digunakan umumnya adalah: DRGs (Diagnosis Related Group System) hasil kerja Yale University. USA sejak tahun 1966. Di USA DRG diberlakukan secara nasional dan direvisi secara periodic. Encoding sistem ini memanfaatkan kode diagnosis yang diambil dari ICD-CM (clinical modification) masing negara, yang berlaku sesuai kurun waktu tahun pelayanan yang ditentukan, kode penyakit (ICD) menjadi penentu hitungan besarnya biaya rawat yang secara otomatik bisa dihasilkan dari penerapan program komputer grouper DRGs.
  • 28. DISEASE CLASSIFICATION • ICD-10 (International Classification of Diseases and Related Health Problem) • ICD-O (International Classification of Diseases for Oncology) • ICD-DA (Application of the International Classification of Diseases for Dentistry) • ICD-NA (Application of the International Classification of Neurology) • ICD-MH (International Classification of Diseases of Mental and Behaviour Disorder) • ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health)
  • 29. PROCEDURE CLASSIFICATION • ICOPIM (International Classification of Procedures and Medicine) • CPT (Current Procedural Terminology) • ICD 9-CM (International classification Of • Diseases 9 th Revision Clinical Modification) – Volume 1 : Diseases : Tabular List – Volume 2 : Diseases : Alphabetical Index – Volume 3 : Tabular List and Alphabetical Index • CCHI (Condensed Classification of Health Intervention)