Rumah sakit adalah fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta penelitian, serta mengelola sistem informasi untuk mendukung pelaporan dan manajemen rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit meliputi pengumpulan dan pelaporan data kegiatan, pasien, sumber daya manusia, dan peralatan untuk keperluan manajemen internal dan pelaporan ke otoritas kesehatan.
5. Menurut Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 159b/Men.Kes/Per/II/1988
tanggal 29 Februari 1988, disebutkan bahwa
:
a. Rumah sakit adalah
sarana upaya
kesehatan yang
menyelenggarakan
kegiatan pelayanan
kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga
kesehatan dan
penelitian.
b. Rumah sakit umum
adalah rumah sakit
yang memberikan
pelayanan kesehatan
semua jenis penyakit
dari yang bersifat
dasar sampai dengan
sub spesialistik.
7. Menurut SK Menkes nomor :
983/Menkes/SK/IX/1992 tanggal 12 November 1992
bahwa tugas & fungsi rumah sakit umum adalah
sebagai berikut :
A. Tugas rumah sakit
Adalah melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.
8. B. Fungsi rumah sakit umum adalah
menyelenggarakan sebagai berikut :
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang medis
Pelayanan dan asuhan keperawatan
Pelayanan rujukan
Pendidikan dan pelatihan
Penelitian dan pengembangan
Administrasi umum dan keuangan
10. Pengertian Rekam Medis
Menurut Depkes RI (1994)
adalah suatu proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit,
diteruskan kegiatan pencatatan data medis
pasien selama pasien itu mendapatkan
pelayanan medik di rumah sakit, dan
dilanjutkan dengan penanganan berkas
rekam medis yang meliputi penyelenggaraan
penyimpanan serta pengeluaran berkas dari
tempat penyimpanan untuk melayani
permintaan atau peminjaman dari pasien atau
untuk keperluan lainnya.
11.
12. Menurut Depkes RI (1994) tujuan rekam
medis adalah menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Hal ini harus di dukung
oleh sistem penyelanggaraan rekam
medis yang baik dan benar. Tertib
administrasi merupakan salah satu factor
yang menentukan di dalam upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
14. Menurut Depkes RI (1994) kegunaan berkas rekam
medis dapat di lihat dari berbagai aspek, diantaranya
adalah :
Aspek administrasi
Aspek medis
Aspek hukum
Aspek keuangan
Aspek penelitian
Aspek dokumentasi
16. Pengembangan Sistem Informasi
Rumah Sakit
Sistem informasi rumah sakit di Indonesia sudah
dikembangkan sejak tahun 1972, dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 651/XI-AU/PK/72 yang
mengatur sistem pelaporan rumah sakit sebagai pengganti
sistem yang sebelumnya ada. Pada perkembangan
berikutnya, sistem pelaporan rumah sakit disempurnakan
kembali sebagai revisi ketiga dengan surat keputusan menteri
kesehatan RI No 691 A /Menkes/SK/XII/84. Pembakuan dari
pada sistem pelaporan rumah sakit merupakan landasan di
dalam upaya memantapkan sistem informasi rumah
sakit, karena salah satu modal utama untuk menunjang
kelancaran informasi adalah tersedianya data dasar dari unit
17. Pengelolaan Sistem Informasi Rumah
Sakit
• Pencatatan
Pencatatan disini dimaksudkan pendokumentasian
segala informasi medis seorang pasien ke dalam rekam medis.
Data pasien dapat dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yaitu data sosial dan data medis.
Untuk mendapatkan data medis yang baik, ada beberapa
hal yang dapat diperhatikan oleh dokter dan ahli di bidang
kesehatan lainnya, yaitu mencatat secara tepat waktu, up to
date, cermat dan lengkap, dapat dipercaya dan menurut
kenyataan, berkaitan dengan masalah dan pokok
perihalnya, sehingga tidak bertele-tele, bersifat subjektif
sehingga menimbulkan kesan jelas.
18. •Pengolahan data medis
Sebelum dilakukan pengolahan, berkas-
berkas rekam medis tersebut diteliti
kelengkapannya baik isi maupun jumlahnya.
Rekapitulasi dari sensus harian diolah untuk
menyiapkan laporan yang menyangkut
kegiatan rumah sakit, sedangkan formulir-
formulir rekam medis diolah untuk
menyiapkan laporan yang menyangkut
morbiditas dan mortalitas (Depkes RI, 1994).
19. •Penyusunan dan analisis data
Penyajian data menurut sifatnya dapat berupa:
Data deskriptif, masih menggambarkan
keadaan apa adanya dan belum
memberikan gambaran makna daripada
keadaan tersebut.
Data analitik, sudah dapat memberikan makna
dari pola keadaan sesuatu sehingga dapat
memberikan suatu informasi yang dapat
dipakai sebagai bahan tindak lanjut oleh
pengambil keputusan.
21. Sistem pelaporan rumah sakit merupakan bagian dari sistem informasi
rumah sakit berbagai data tentang kegiatan rumah sakit dikumpulkan
untuk mewujudkan sistem ini. Data tersebut dikumpulkan melalui
berbagai formulir standart sesuai dengan frekuensi dan periodenya, jenis
data dan formulir yang perlu dilaporkan antara lain :
RL1DataKegiatanRumahSakit
RL2aDataKeadaanMorbiditasPasienRawatInap
RL2bDataKeadaanMorbiditasPasienRawatJalan
RL2a1DataKeadaanKhususPasienRawatInapRumahSakit
RL2b1DataKeadaanKhususPasienRawatJalanRumahSakit
RL2cDataStatusImunisasi
RL2.1;RL2.2;Rl2.3DataIndividualMorbiditasPasienRawatInap
RL3DataDasarRumahSakit
RL4DataKetenagaanRumahSakit
RL4aDataIndividualKetenagaanRumahSakit
RL5DataPeralatanMedikRumahSakit
RL6DataInfeksiNosokomialRumahSakit
23. Kegunaan sistem informasi RS dapat dibedakan
menjadi :
Sistem informasi untuk pembangunan rumah
sakit, Informasi yang dikirim dari sumber
informasi (rumah sakit) ke pusat (Depkes) dapat
dipakai sebagai acuan atau pedoman.
Sistem informasi untuk manajemen rumah
sakit, Informasi yang dihasilkan oleh rumah sakit
dapat dipakai untuk keperluan manajemen dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan dan
pengembangan rumah sakit yaitu peningkatan
mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan.
24.
25. Dalam pelaksanaan pengelolaan sistem informasi rumah sakit,
dijumpai banyak permasalahan baik yang dikarenakan faktor dari
unit pelaporan maupun dari unit pengelola seperti :
1. Dari unit pelapor terutama menyangkut kecepatan, ketepatan dan
akurasi data yang dilaporkan, Ketepatan dan akurasi data yang
dilaporkan masih memprihatinkan dan ini dipengaruhi oleh tingkat
kesadaran dan beban kerja. Rendahnya tingkat kesadaran untuk
menghasilkan laporan yang baik disebabkan adanya sikap belum
merasa memiliki dan memerlukan data untuk unitnya sendiri,
bertambahnya macam-macam dan bentuk laporan yang diminta
sebagai konsekuensi pengembangan program, menyebabkan
bertambahnya macam dan bentuk laporan yang diminta sebagai
konsekuensi pengembangan program, menyebabkan bertambahnya
beban kerja petugas pelaporan rumah sakit.
26. 2. Dari unit pengelola ditingkat pusat, berkisar
pada terbatasnya dana untuk pembinaan dan
pelatihan serta bertambahnya kebutuhan akan
data (Nugroho, 1996).
28. •Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang
bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat,
tepat dan akurat.
Contoh Sistem pelaporan di RS Surabaya pada umumnya
menggunakan sistem desentralisasi yang artinya sistem
pelaporan tidak terkoordinasi melalui satu pintu tetapi
masing-masing unit/urusan menggunakan buku ekspedisi
sendiri.
29. Jenis laporan yang dibuat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
a Laporan intern rumah sakit Yaitu laporan yang dibuat
sebagai masukan untuk menyusun konsep Rancangan
Dasar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Indikasi laporannya adalah :
)Sensus harian, meliputi
oPasien masuk rumah sakit
oPasien keluar rumah sakit
oPasien meninggal di rumah sakit
oLamanya pasien dirawat
oHari perawatan
)Prosentase pemakaian TT
)Kegiatan persalinan
)Kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya
)Kegiatan rawat jalan penunjang
30. b.Laporan ekstern rumah sakit Yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh
rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku, ditunjukkan kepada
Departemen Kesehatan RI, Kanwil Depkes RI. Pelaporan yang dibuat
sesuai kebutuhan Depkes RI, meliputi :
Data Kegiatan Rumah Sakit (RL 1)
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap (RL 2a)
Data Keadaan Morbiditas penyakit Khusus Pasien Rawat
Inap (RL 2a1)
Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan (RL 2b)
Data Keadaan Morbiditas Penyakit Khusus Pasien Rawat
Jalan (RL 2b1)
Data individual Morbiditas Pasien Rawat Inap : Pasien
Umum (RL 2.1), Pasien Obstetrik (RL 2.2), Pasien baru
lahir/lahir mati (RL 2.3)
Data Inventaris Rumah Sakit (RL3)
Data Keadaan ketenagaan RS (RL 4)
Data individual Ketenagaan RS (RL 4a)
Data Peralatan Rumah Sakit (RL 5)
31. .Periode Pelaporan
(RL 1) dibuat setiap tribulan berdasarkan catatan
harian yang dikompilasi setiap bulan
(RL 2 a) dilaporkan setahun sekali
(RL 2 b) dilaporkan setahun sekali
(RL 2 a1) dilaporkan setiap bulan
(RL 2 a2) dilaporkan setiap bulan
(RL 2.1), (RL 2.2), (RL 2.3), dibuat sistem
sampling dari tangan 1 s/d 10 setiap bulan :
Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember khusus ke
DepKes RI
(RL 3) dilaporkan setahun sekali
(RL4), (RL 4a), (RL 5) dilaporkan setahun sekali
32. Saluran Pengirim Laporan
Laporan kegiatan rumah sakit (RL 1) dibuat rangkap 6
yang asli dikirim ke Dir jen. Yan Med Bagian Informasi
Yanmed rumah sakit Depkes RI dan tembusan ditunjukan
ke :
.Ka Kanwil Dep Kes RI(sudah likuidasi)
.Ka Din Kes Propinsi
.Ka Din Kes Kabupaten
.Direktur Rumah Sakit
.Pertinggal (Arsip)
Sedangkan laporan lainnya (RL 2 s/d RL 5) cukup dibuat
rangkap 2 yang asli dikirim ke Dir Jen Yan Med Dep Kes
RI dan tembusannya untuk Arsip rumah sakit
33. (RL 1) dibuat setiap tribulan berdasarkan catatan
harian yang dikompilasi setiap bulan
(RL 2 a) dilaporkan setahun sekali
(RL 2 b) dilaporkan setahun sekali
(RL 2 a1) dilaporkan setiap bulan
(RL 2 a2) dilaporkan setiap bulan
(RL 2.1), (RL 2.2), (RL 2.3), dibuat sistem sampling dari
tangan 1 s/d 10 setiap bulan : Pebruari, Mei, Agustus
dan Nopember khusus ke DepKes RI
(RL 3) dilaporkan setahun sekali
(RL4), (RL 4a), (RL 5) dilaporkan setahun sekali
34. yang dijadwalkan oleh departemen Kesehatan
Untuk pelaporan bulanan / tribulan dikirim ke instansi Departemen
Kesehatan paling lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya.
Untuk laporan tahunan dikirim setiap tanggal 15 Januari pada tahun
berikutnya.
Untuk memenuhi hal tersebut di atas, maka pengumpulan data laporan
dari masing-masing unti terkait ditetapkan paling lambat setiap tanggal
5 pada bulan berikutnya.
Khusus untuk pengumpulan data individual morbiditas pasien rawat
inap sampling tanggal 1 s/d 10 sesuai bulan pelaporan, formulir
dilampirkan dalam berkas RM setelah disi oleh dokter yang merawat
sekurang-kurangnya :
a. Diagnosa
b. Sebabkematian bila pasien meninggal
c. Nama dan tanda tangan dokter
Dan kelengkapan data lainnya diisi oleh petugas rekam medis.
36. Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dalam pelaksanaan suatu program dalam
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (THE
AMERICAN PUBLIC ASSOCIATION). Dan Evaluasi adalah
pengukuran terhadap akiban yang ditimbulkan dari
dilaksanakanya suatu program dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan(REICKEN).
37. Menurut Depkes RI (1991) Evaluasi adalah proses penilaian
pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam menilai
efektifitas suatu rencana. Tujuan evaluasi dapat juga berguna
sebagai :
Alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan
program dan perencanaan program yang akan datang.
Alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya.
Alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan
yang sedang berjalan.
Alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih
baik dari pada suatu program
38. Macam-macam evaluasi
1.Evaliasi terhadap input ialah dilaksanakan sebelum
kegiatan sebuah program dilaksanakan,bertujuan
untuk mengetahui apakah sumberdaya yang
dimanfaatkan sudah sesuai dengan standar dan
kebutuhan,dan evaluasi ini juga bersifat
pencegahan.
2.Evaluasi proses ialah evaluasi yang dilaksanakan pada saat
kegiatan sedang berlangsung,untuk mengetahui apakah
metode yang dipilih sudah efektif,bagaimana dengan
motivasi staf dan komunikasi diantara staf dan sebagainya.
3.Evaluasi terhadap out put (summative evaluation) ialah
dilaksanakan setelah program selesai dilaksanakan untuk
mengetahui out put,efek,atau out come program sudah
sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.