SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Pengertian:
 Pengorganisasian Masyarakat adalah suatu
proses ketika suatu komunitas tertentu
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya
serta mengembangkan keyakinannya untuk
berusaha memenuhi kebutuhan itu
termasuk menentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut yang disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia dan
dengan usaha gotong royong (Sasongko.A,
1996)
 Pengorganisasian Masyarakat adalah :
Suatu proses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasi kebutuhan - kebutuhan dan
menentukan prioritas dari kebutuhan - kebutuhan
tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan - kebutuhan sesuai
dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber -
sumber yang ada dalam masyarakat sendiri
maupun yang berasal dari luar dengan usaha
secara gotong royong (Ross Murray,2000)
TUJUAN PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
1. Membangun kekuatan masyarakat
2. Memperkokoh kekuatan komunitas basis
3. Membangun jaringan
4. Tumbuhkan rasa percaya diri
masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan
masalah.
Definisi Komunitas
 Denver (1991) adalah keseluruhan element
masyarakat beserta kelembagaan yang ada
didalamnya
 WHO (1974) adalah suatu pengelompokan
sosial yang ditentukan oleh batas-batas
geografi serta kesamaan nilai-nilai.
Anggotanya saling mengenal dan
berinteraksi. Komunitas berfungsi dalam
struktur sosial tertentu serta menerapkan dan
membentuk norma-norma tertentu.
ASPEK - ASPEK
PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
1.PROSES
2.MASYARAKAT
3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
1.PROSES
a. Merupakan proses yang terjadi secara
sadar, tetapi mungkin juga tidak
disadari
b. Jika proses disadari, berarti
masyarakat menyadari akan adanya
kebutuhan,
c. Dalam prosesnya ditemukan unsur -
unsur kesukarelaan. Kesukarelaan
timbul karena adanya keinginan
untuk memenuhi kebutuhan sehingga
mengambil inisiatif atau prakarsa untuk
mengatasinya,
d. Kesukarelaan terjadi karena dorongan untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan kelompok
atau masyarakat,
e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah
yang dihadapi biasanya ditemukan pada
segelintir orang saja yang kemudian
melakukan upaya menyadarkan masyarakat
untuk mengatasinya.
f. Selanjutnya mengintruksikan kepada
masyarakat untuk bersama - sama
mengatasinya.
2.MASYARAKAT
Masyarakat biasanya diartikan sebagai :
a. Kelompok besar yang mempunyai Batas - batas
Geografis : Desa, Kecamatan, Kabupaten dsb.
b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai
kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih
besar,
c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah
harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih
besar,
d. Kelompok yang secara bersama - sama mencoba
mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhannya.
3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka
harus dilakukan langkah - langkah sebagai berikut
:
a. Menarik orang - orang yang mempunyai inisiatif
dan dapat bekerja, untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani masalah -
masalah yang berhubungan dengan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat,
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima
dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat,
c. Melakukan upaya penyebaran rencana
(kampanye) untuk mensukseskan rencana
tersebut.
Tipologi komunitas
Hendrik Blum (1974) membagi komunitas :
1.Temu muka (face to face )
2.MenurutWilayah/adm pemerintahan
3.Menurut Kesamaan kebutuhan
4.Berdasarkan masalah ekologi
5.Berdasarkan sumber daya atau pemecahan
masalah
Proses pengorganisasian
masyarakat
Menurut Sarwono (1980) :
1. Disadari dimana Masy merasakan adanya
kebutuhan bersama
2.Tidak disadari dimana masalah dirasakan setelah
adanya kebutuhan yang mendesak
3. Sukarela dimanaToma menyadari adanya
kebutuhan, selanjutnya mengambil prakarsa
4.Tidak sukarela/ mekanisme instruktif dimana
program dilaksanakan bila ada instruksi
Perencanaan pengorganisasian Masyarakat
 Pengorganisasian masy berorientasi pada proyek /
kegiatan tertentu untuk tujuan meningkatkan
kesejahteraan masy.
 Perencanaan pengorganisasian masy dlm
komunitas dikenal dg analisis resiko
komunitas,terdiri dari :
1. Identifikasi faktor resiko kes dlm komunitas:
a. Identifikasi demografi dan karakteristik
lingkungan
b. Identifikasi faktor resiko berkaitan dg
demografi dan karakteristik lingkungan
c. Menentukan kriteria dan prioritas
2. Menentukan besarnya gangguan ( skoring)
3. Hub dg faktor lingkungan/ etiologi
4. Indikator kesehatan
Keberhasilan suatu pendekatan
pengorganisasian masy diperlukan
partisipasi aktif masyarakat
Perencanaan pengorganisasian
Masy (Subiyakto.A ,1978)
1.Bentuk langsung (direct) :
a. Identifikasi masalah dilakukan melaluiToma
(key-person) atau melalui musyawarah
kelompok/komunitas
b. Perumusan masalah dinyatakan dengan cara
yang menggugah serta menarik minat dan
partisipasi masyarakat
c. Menggunakan nilai-nilai sosial yang dianut
masyarakat
2. Bentuk tidak langsung ( indirect ):
 Perlu adanya individu yang meyakini adanya
masalah/kebutuhan, bila dilakukan tindakan
tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat.
 Orang ini harus mampu meyakinkan pihak lain.
Contohnya : Pemerintah,Toma ( key-person)
Health education adalah upaya pengorganisasian
masy dilakukan untuk pengembangan dan
perubahan perilaku dalam bentuk kemampuan
mandiri ( self health ) menuju peningkatan derajat
kesehatan
Model pengorganisasian
Komunitas
Menurut Ross (1995) terdapat 3 jenis
pendekatan :
1. Pendekatan bertujuan khusus :
Seseorang/ lembaga yang merasakan adanya
kepentingan bagi kelompok komunitas dapat
mengajukan suatu program untuk memenuhi
kebutuhan yang dirasakan dengan
memperhatikan faktor waktu,
pemenuhannya bersifat segera
Model pengorganisasian Komuitas (lanjutan) . .
2. Pendekatan bertujuan umum :
Mengkoordinasi berbagai usaha dalam
wadah tertentu
3.Pendekatan proses :
Keikutsertaan masyarakat menjadi hal utama
sehingga timbul prakarsa, kerjasama dan
minat mengembangkan kemampuan sesuai
dengan kapasitas masyarakat.
Penerapan
 Memperhatikan proses masyarakat dan fungsi
masyarakat
 Pengorganisasian masyarakat dikaitkan dengan
pengembangan masyarakat disebut
pemberdayaan ( empowerment) masyarakat
 Praktik sebagai Jamulog :
1. Ketersediaan sumber data
2. Aspek pengkajian
3. Aspek pendidikan/ kesehatan
4. Aspek intervensi
Penerapan . . . .
 Kebutuhan/ masalah yang dirasakan oleh
suatu kelompok kecil tidak dirasakan oleh
kelompok yang lebih besar  masalah
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
 Kondisi fungsional adalah bila berbagai fungsi
dapat berlangsung secara baik.
Untuk mencapai kondisi fungsional
( Sarwono dkk, 1980) :
1. Menarik orang-orang yang mempunyai
inisiatif dan dapat bekerja untuk
kepentingan/menangani masalah yang
berhub dg kegiatan klp/komunitas
2. Membuat rencana kerja yang dapat diterima
dan dilaksanakan oleh kelompok /
komunitas
3. Melakukan usaha/ kampanye untuk
mencapai rencana tersebut
Peran petugas kesehatan
dalam pengembangan komunitas
 Peran yang besar pada awal usaha
pengembangan dan berangsur berkurang
karena dialihkan kepada masyarakat semakin
besar
 Pendelegasian wewenang disesuaikan
dengan kesiapan dan kemampuan
masyarakat
Persyaratan petugas kes
dalam pengembangan komunitas
 Mampu melakukan pendekatan serta merebut
kepercayaan masyarakat, mampu bekerjasama
dan membangun saling percaya bersama
masyarakat
 Mengenal sumber daya yang tersedia serta nara
sumber yang diperlukan
 Mampu berkomunikasi dengan baik sehingga
informasi dapat ditransfer dan diamalkan oleh
masy
 Kemampuan profesional untuk melakukan
pendekatan kepadaToma
Persyaratan petugas dalam
pengembangan komunitas
(lanjutan)
 Mengenal masyarakat berikut lingkungannya
 Memiliki pengetahuan dasar/ keterampilan yang
dibutuhkan untuk diajarkan kepada masyarakat
 Menyadari keterbatasan diri sendiri sehingga tahu
kapan harus berhub dengan tenaga ahli (konsultasi)
Terima kasih

More Related Content

Similar to MENGENAL PENGORGANISASIAN

Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Pengembangan_Masyarakat.pptx
Pengembangan_Masyarakat.pptxPengembangan_Masyarakat.pptx
Pengembangan_Masyarakat.pptxPUPUTPUJIANTI
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanpjj_kemenkes
 
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.pptCopy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.pptIwanDenBaguseSaputra
 
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan MasyarakatStrategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan MasyarakatIhsan Nur Hadi
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitaspjj_kemenkes
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptHarisAja2
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitasKb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitaspjj_kemenkes
 
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxFOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxPKLMSPMIKarasa
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanNurSabillaMony
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.pptrois04880
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialprimahendra
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxssusercb3cee
 
Kb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitasKb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitaspjj_kemenkes
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatAyu Pitas
 
Nu Dan Comunity Org
Nu Dan Comunity OrgNu Dan Comunity Org
Nu Dan Comunity Orghakim jayli
 

Similar to MENGENAL PENGORGANISASIAN (20)

Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Pengembangan_Masyarakat.pptx
Pengembangan_Masyarakat.pptxPengembangan_Masyarakat.pptx
Pengembangan_Masyarakat.pptx
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.pptCopy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
Copy of bahan-presentasi-kuliah-manajemen-pengmasyarakat.ppt
 
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan MasyarakatStrategi Teknik Pengembangan Masyarakat
Strategi Teknik Pengembangan Masyarakat
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4   pengorganisasian komunitasKb 4   pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitas
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Pertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.pptPertemuan_1_PPM.ppt
Pertemuan_1_PPM.ppt
 
Kb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitasKb 4 pengorganisasian komunitas
Kb 4 pengorganisasian komunitas
 
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxFOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatan
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptx
 
Kb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitasKb 1 konsep imunitas
Kb 1 konsep imunitas
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan Masyarakat
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3
 
Nu Dan Comunity Org
Nu Dan Comunity OrgNu Dan Comunity Org
Nu Dan Comunity Org
 

MENGENAL PENGORGANISASIAN

  • 2. PENGORGANISASIAN MASYARAKAT Pengertian:  Pengorganisasian Masyarakat adalah suatu proses ketika suatu komunitas tertentu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya serta mengembangkan keyakinannya untuk berusaha memenuhi kebutuhan itu termasuk menentukan prioritas dari kebutuhan tersebut yang disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia dan dengan usaha gotong royong (Sasongko.A, 1996)
  • 3.  Pengorganisasian Masyarakat adalah : Suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan - kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan - kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan - kebutuhan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber - sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong (Ross Murray,2000)
  • 4. TUJUAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT 1. Membangun kekuatan masyarakat 2. Memperkokoh kekuatan komunitas basis 3. Membangun jaringan 4. Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam penanggulangan masalah.
  • 5. Definisi Komunitas  Denver (1991) adalah keseluruhan element masyarakat beserta kelembagaan yang ada didalamnya  WHO (1974) adalah suatu pengelompokan sosial yang ditentukan oleh batas-batas geografi serta kesamaan nilai-nilai. Anggotanya saling mengenal dan berinteraksi. Komunitas berfungsi dalam struktur sosial tertentu serta menerapkan dan membentuk norma-norma tertentu.
  • 7. 1.PROSES a. Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak disadari b. Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan, c. Dalam prosesnya ditemukan unsur - unsur kesukarelaan. Kesukarelaan timbul karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya,
  • 8. d. Kesukarelaan terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kelompok atau masyarakat, e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk mengatasinya. f. Selanjutnya mengintruksikan kepada masyarakat untuk bersama - sama mengatasinya.
  • 9. 2.MASYARAKAT Masyarakat biasanya diartikan sebagai : a. Kelompok besar yang mempunyai Batas - batas Geografis : Desa, Kecamatan, Kabupaten dsb. b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih besar, c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih besar, d. Kelompok yang secara bersama - sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannya.
  • 10. 3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah - langkah sebagai berikut : a. Menarik orang - orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah - masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat, c. Melakukan upaya penyebaran rencana (kampanye) untuk mensukseskan rencana tersebut.
  • 11. Tipologi komunitas Hendrik Blum (1974) membagi komunitas : 1.Temu muka (face to face ) 2.MenurutWilayah/adm pemerintahan 3.Menurut Kesamaan kebutuhan 4.Berdasarkan masalah ekologi 5.Berdasarkan sumber daya atau pemecahan masalah
  • 12. Proses pengorganisasian masyarakat Menurut Sarwono (1980) : 1. Disadari dimana Masy merasakan adanya kebutuhan bersama 2.Tidak disadari dimana masalah dirasakan setelah adanya kebutuhan yang mendesak 3. Sukarela dimanaToma menyadari adanya kebutuhan, selanjutnya mengambil prakarsa 4.Tidak sukarela/ mekanisme instruktif dimana program dilaksanakan bila ada instruksi
  • 13. Perencanaan pengorganisasian Masyarakat  Pengorganisasian masy berorientasi pada proyek / kegiatan tertentu untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan masy.  Perencanaan pengorganisasian masy dlm komunitas dikenal dg analisis resiko komunitas,terdiri dari : 1. Identifikasi faktor resiko kes dlm komunitas: a. Identifikasi demografi dan karakteristik lingkungan b. Identifikasi faktor resiko berkaitan dg demografi dan karakteristik lingkungan
  • 14. c. Menentukan kriteria dan prioritas 2. Menentukan besarnya gangguan ( skoring) 3. Hub dg faktor lingkungan/ etiologi 4. Indikator kesehatan Keberhasilan suatu pendekatan pengorganisasian masy diperlukan partisipasi aktif masyarakat
  • 15. Perencanaan pengorganisasian Masy (Subiyakto.A ,1978) 1.Bentuk langsung (direct) : a. Identifikasi masalah dilakukan melaluiToma (key-person) atau melalui musyawarah kelompok/komunitas b. Perumusan masalah dinyatakan dengan cara yang menggugah serta menarik minat dan partisipasi masyarakat c. Menggunakan nilai-nilai sosial yang dianut masyarakat
  • 16. 2. Bentuk tidak langsung ( indirect ):  Perlu adanya individu yang meyakini adanya masalah/kebutuhan, bila dilakukan tindakan tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat.  Orang ini harus mampu meyakinkan pihak lain. Contohnya : Pemerintah,Toma ( key-person) Health education adalah upaya pengorganisasian masy dilakukan untuk pengembangan dan perubahan perilaku dalam bentuk kemampuan mandiri ( self health ) menuju peningkatan derajat kesehatan
  • 17. Model pengorganisasian Komunitas Menurut Ross (1995) terdapat 3 jenis pendekatan : 1. Pendekatan bertujuan khusus : Seseorang/ lembaga yang merasakan adanya kepentingan bagi kelompok komunitas dapat mengajukan suatu program untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan dengan memperhatikan faktor waktu, pemenuhannya bersifat segera
  • 18. Model pengorganisasian Komuitas (lanjutan) . . 2. Pendekatan bertujuan umum : Mengkoordinasi berbagai usaha dalam wadah tertentu 3.Pendekatan proses : Keikutsertaan masyarakat menjadi hal utama sehingga timbul prakarsa, kerjasama dan minat mengembangkan kemampuan sesuai dengan kapasitas masyarakat.
  • 19. Penerapan  Memperhatikan proses masyarakat dan fungsi masyarakat  Pengorganisasian masyarakat dikaitkan dengan pengembangan masyarakat disebut pemberdayaan ( empowerment) masyarakat  Praktik sebagai Jamulog : 1. Ketersediaan sumber data 2. Aspek pengkajian 3. Aspek pendidikan/ kesehatan 4. Aspek intervensi
  • 20. Penerapan . . . .  Kebutuhan/ masalah yang dirasakan oleh suatu kelompok kecil tidak dirasakan oleh kelompok yang lebih besar  masalah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat  Kondisi fungsional adalah bila berbagai fungsi dapat berlangsung secara baik.
  • 21. Untuk mencapai kondisi fungsional ( Sarwono dkk, 1980) : 1. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk kepentingan/menangani masalah yang berhub dg kegiatan klp/komunitas 2. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh kelompok / komunitas 3. Melakukan usaha/ kampanye untuk mencapai rencana tersebut
  • 22. Peran petugas kesehatan dalam pengembangan komunitas  Peran yang besar pada awal usaha pengembangan dan berangsur berkurang karena dialihkan kepada masyarakat semakin besar  Pendelegasian wewenang disesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan masyarakat
  • 23. Persyaratan petugas kes dalam pengembangan komunitas  Mampu melakukan pendekatan serta merebut kepercayaan masyarakat, mampu bekerjasama dan membangun saling percaya bersama masyarakat  Mengenal sumber daya yang tersedia serta nara sumber yang diperlukan  Mampu berkomunikasi dengan baik sehingga informasi dapat ditransfer dan diamalkan oleh masy  Kemampuan profesional untuk melakukan pendekatan kepadaToma
  • 24. Persyaratan petugas dalam pengembangan komunitas (lanjutan)  Mengenal masyarakat berikut lingkungannya  Memiliki pengetahuan dasar/ keterampilan yang dibutuhkan untuk diajarkan kepada masyarakat  Menyadari keterbatasan diri sendiri sehingga tahu kapan harus berhub dengan tenaga ahli (konsultasi)