2. PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Pengertian:
Pengorganisasian Masyarakat adalah suatu
proses ketika suatu komunitas tertentu
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya
serta mengembangkan keyakinannya untuk
berusaha memenuhi kebutuhan itu
termasuk menentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut yang disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia dan
dengan usaha gotong royong (Sasongko.A,
1996)
3. Pengorganisasian Masyarakat adalah :
Suatu proses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasi kebutuhan - kebutuhan dan
menentukan prioritas dari kebutuhan - kebutuhan
tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan - kebutuhan sesuai
dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber -
sumber yang ada dalam masyarakat sendiri
maupun yang berasal dari luar dengan usaha
secara gotong royong (Ross Murray,2000)
4. TUJUAN PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
1. Membangun kekuatan masyarakat
2. Memperkokoh kekuatan komunitas basis
3. Membangun jaringan
4. Tumbuhkan rasa percaya diri
masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan
masalah.
5. Definisi Komunitas
Denver (1991) adalah keseluruhan element
masyarakat beserta kelembagaan yang ada
didalamnya
WHO (1974) adalah suatu pengelompokan
sosial yang ditentukan oleh batas-batas
geografi serta kesamaan nilai-nilai.
Anggotanya saling mengenal dan
berinteraksi. Komunitas berfungsi dalam
struktur sosial tertentu serta menerapkan dan
membentuk norma-norma tertentu.
7. 1.PROSES
a. Merupakan proses yang terjadi secara
sadar, tetapi mungkin juga tidak
disadari
b. Jika proses disadari, berarti
masyarakat menyadari akan adanya
kebutuhan,
c. Dalam prosesnya ditemukan unsur -
unsur kesukarelaan. Kesukarelaan
timbul karena adanya keinginan
untuk memenuhi kebutuhan sehingga
mengambil inisiatif atau prakarsa untuk
mengatasinya,
8. d. Kesukarelaan terjadi karena dorongan untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan kelompok
atau masyarakat,
e. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah
yang dihadapi biasanya ditemukan pada
segelintir orang saja yang kemudian
melakukan upaya menyadarkan masyarakat
untuk mengatasinya.
f. Selanjutnya mengintruksikan kepada
masyarakat untuk bersama - sama
mengatasinya.
9. 2.MASYARAKAT
Masyarakat biasanya diartikan sebagai :
a. Kelompok besar yang mempunyai Batas - batas
Geografis : Desa, Kecamatan, Kabupaten dsb.
b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai
kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih
besar,
c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah
harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih
besar,
d. Kelompok yang secara bersama - sama mencoba
mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhannya.
10. 3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka
harus dilakukan langkah - langkah sebagai berikut
:
a. Menarik orang - orang yang mempunyai inisiatif
dan dapat bekerja, untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani masalah -
masalah yang berhubungan dengan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat,
b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima
dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat,
c. Melakukan upaya penyebaran rencana
(kampanye) untuk mensukseskan rencana
tersebut.
11. Tipologi komunitas
Hendrik Blum (1974) membagi komunitas :
1.Temu muka (face to face )
2.MenurutWilayah/adm pemerintahan
3.Menurut Kesamaan kebutuhan
4.Berdasarkan masalah ekologi
5.Berdasarkan sumber daya atau pemecahan
masalah
12. Proses pengorganisasian
masyarakat
Menurut Sarwono (1980) :
1. Disadari dimana Masy merasakan adanya
kebutuhan bersama
2.Tidak disadari dimana masalah dirasakan setelah
adanya kebutuhan yang mendesak
3. Sukarela dimanaToma menyadari adanya
kebutuhan, selanjutnya mengambil prakarsa
4.Tidak sukarela/ mekanisme instruktif dimana
program dilaksanakan bila ada instruksi
13. Perencanaan pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masy berorientasi pada proyek /
kegiatan tertentu untuk tujuan meningkatkan
kesejahteraan masy.
Perencanaan pengorganisasian masy dlm
komunitas dikenal dg analisis resiko
komunitas,terdiri dari :
1. Identifikasi faktor resiko kes dlm komunitas:
a. Identifikasi demografi dan karakteristik
lingkungan
b. Identifikasi faktor resiko berkaitan dg
demografi dan karakteristik lingkungan
14. c. Menentukan kriteria dan prioritas
2. Menentukan besarnya gangguan ( skoring)
3. Hub dg faktor lingkungan/ etiologi
4. Indikator kesehatan
Keberhasilan suatu pendekatan
pengorganisasian masy diperlukan
partisipasi aktif masyarakat
15. Perencanaan pengorganisasian
Masy (Subiyakto.A ,1978)
1.Bentuk langsung (direct) :
a. Identifikasi masalah dilakukan melaluiToma
(key-person) atau melalui musyawarah
kelompok/komunitas
b. Perumusan masalah dinyatakan dengan cara
yang menggugah serta menarik minat dan
partisipasi masyarakat
c. Menggunakan nilai-nilai sosial yang dianut
masyarakat
16. 2. Bentuk tidak langsung ( indirect ):
Perlu adanya individu yang meyakini adanya
masalah/kebutuhan, bila dilakukan tindakan
tertentu akan bermanfaat bagi masyarakat.
Orang ini harus mampu meyakinkan pihak lain.
Contohnya : Pemerintah,Toma ( key-person)
Health education adalah upaya pengorganisasian
masy dilakukan untuk pengembangan dan
perubahan perilaku dalam bentuk kemampuan
mandiri ( self health ) menuju peningkatan derajat
kesehatan
17. Model pengorganisasian
Komunitas
Menurut Ross (1995) terdapat 3 jenis
pendekatan :
1. Pendekatan bertujuan khusus :
Seseorang/ lembaga yang merasakan adanya
kepentingan bagi kelompok komunitas dapat
mengajukan suatu program untuk memenuhi
kebutuhan yang dirasakan dengan
memperhatikan faktor waktu,
pemenuhannya bersifat segera
18. Model pengorganisasian Komuitas (lanjutan) . .
2. Pendekatan bertujuan umum :
Mengkoordinasi berbagai usaha dalam
wadah tertentu
3.Pendekatan proses :
Keikutsertaan masyarakat menjadi hal utama
sehingga timbul prakarsa, kerjasama dan
minat mengembangkan kemampuan sesuai
dengan kapasitas masyarakat.
19. Penerapan
Memperhatikan proses masyarakat dan fungsi
masyarakat
Pengorganisasian masyarakat dikaitkan dengan
pengembangan masyarakat disebut
pemberdayaan ( empowerment) masyarakat
Praktik sebagai Jamulog :
1. Ketersediaan sumber data
2. Aspek pengkajian
3. Aspek pendidikan/ kesehatan
4. Aspek intervensi
20. Penerapan . . . .
Kebutuhan/ masalah yang dirasakan oleh
suatu kelompok kecil tidak dirasakan oleh
kelompok yang lebih besar masalah
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
Kondisi fungsional adalah bila berbagai fungsi
dapat berlangsung secara baik.
21. Untuk mencapai kondisi fungsional
( Sarwono dkk, 1980) :
1. Menarik orang-orang yang mempunyai
inisiatif dan dapat bekerja untuk
kepentingan/menangani masalah yang
berhub dg kegiatan klp/komunitas
2. Membuat rencana kerja yang dapat diterima
dan dilaksanakan oleh kelompok /
komunitas
3. Melakukan usaha/ kampanye untuk
mencapai rencana tersebut
22. Peran petugas kesehatan
dalam pengembangan komunitas
Peran yang besar pada awal usaha
pengembangan dan berangsur berkurang
karena dialihkan kepada masyarakat semakin
besar
Pendelegasian wewenang disesuaikan
dengan kesiapan dan kemampuan
masyarakat
23. Persyaratan petugas kes
dalam pengembangan komunitas
Mampu melakukan pendekatan serta merebut
kepercayaan masyarakat, mampu bekerjasama
dan membangun saling percaya bersama
masyarakat
Mengenal sumber daya yang tersedia serta nara
sumber yang diperlukan
Mampu berkomunikasi dengan baik sehingga
informasi dapat ditransfer dan diamalkan oleh
masy
Kemampuan profesional untuk melakukan
pendekatan kepadaToma
24. Persyaratan petugas dalam
pengembangan komunitas
(lanjutan)
Mengenal masyarakat berikut lingkungannya
Memiliki pengetahuan dasar/ keterampilan yang
dibutuhkan untuk diajarkan kepada masyarakat
Menyadari keterbatasan diri sendiri sehingga tahu
kapan harus berhub dengan tenaga ahli (konsultasi)