Kurikulum 2004 memperkenalkan pendekatan baru dalam penyusunan kurikulum dengan memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan daerah dalam menentukan kurikulum. Dokumen tersebut membahas perbedaan kurikulum 1994 dan 2004 serta prinsip-prinsip dan implementasi kurikulum baru tersebut.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. ASPEK KURIKULUM 1994 KURIKULUM 2004
PENGAMBILAN Semua aspek kurikulum Pembagian wewenang
ditentukan oleh dalam menentukan
KEPUTUSAN Departemen (Pusat) kurikulum
PUSAT Penyampaian materi
pelajaran oleh guru
Kompetensi dasar yang
dikuasai siswa
PERHATIAN
Teaching: Learning:
PROSES berpusat pada guru ,
metoda monoton, guru
sumber ilmu utama
berpusat pada siswa,
metoda bervariasi, guru
sebagai fasilitator
HASIL Tekanan berlebihan pada
aspek kognitif
Menekankan pada
keutuhan ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik
PENDIDIKAN
Acuan norma dan tes Acuan kriteria, tes, dan
EVALUASI obyektif portofolio
4. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM 2004
1. Berfokus pada siswa 2. Pembelajaran Terpadu
Orientasi pembelajaran Pengelolaan
terfokus pada siswa. pembelajaran dilakukan
Siswa sebagai subyek terpadu.
pembelajaran. Pembelajaran bermuara
Perbedaan dan pada satu tujuan,
kecepatan belajar mencapai kemampuan
siswa diperhatikan. standar lulusan.
3. Pembelajaran Individual
Peluang untuk melakukan pembelajaran secara individual.
4. Belajar tuntas
Mengacu kepada ketuntasan belajar.
Tuntas satu kemampuan dasar ke kemampuan dasar
berikutnya.
5. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM 2004
5. Pemecahan 6. Pembelajaran
Masalah Berdasar Pengalaman
Mengacu pada aktivitas Pembelajaran dilakukan
pemecahan masalah melalui pengalaman
yang terjadi di
masyarakat. tertentu untuk mencapai
Pendekatan belajar kemampuan dasar
kontekstual. tertentu.
7. Peran Guru
Peran guru tidak hanya sebagai instruktur,
tetapi juga sebagai fasilitator
8. Dll, sesuai tuntutan perkembangan ...
6. Mengapa KBK ??
Dengan standard kompetensi (SK) yang
jelas dan terukur, akan memberi arah
yang jelas pula kepada guru dan siswa,
kemana dan bagaimana PBM akan
dilaksanakan, dan dapat diketahui secara
persis kapan SK sudah dicapai atau
belum.
KBK akan menjadi arah sekaligus
menjadi motivator bagi guru dan
siswa untuk bekerja keras guna
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dan diketahui bersama.
8. PENGERTIAN SILABUS
SILABUS ADALAH
PENJABARAN LEBIH LANJUT
DARI STANDAR KOMPETENSI
DAN KOMPENSI DASAR YANG
HARUS DICAPAI SISWA.
9. MANFAAT
SI BUS BERM N A SEBA A
LA A FA T G I
PEDO M N SUM
A BER PO KO K DA M
LA
PEN EM N A PEM
G BA G N BELA RA
JA N
LEBI LA JUT, M
H N ULA DA
I RI
PEM BUA N REN N
TA CA A
PEM BELA RA , PEN ELO LA N
JA N G A
KEG I TA PEM
A N BELA RA DA
JA N N
PEN EM N A PEN LAA
G BA G N I IN
10. PRINSIP PENGEMBANGAN
SILABUS
• ILMIAH
• SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN &
KEBUTUHAN SISWA
• SISTEMATIS
• RELEVANSI
• KONSISTENSI
• KECUKUPAN /MEMADAI
11. K P
OM ONE S AB DAN
N IL US
S TE P NIL
IS M E AIAN
STANDAR KOMPETENSI MATERI
DASAR POKOK DAN
KOMPETENSI URAIAN
INDIKATOR PENGALAMAN
PENILAIAN
PENCAPAIAN BELAJAR
ALOKASI SUMBER/
WAKTU BAHAN/ALAT
12. MODUS PENGALAMAN
BELAJAR
K A B L AR
IT E AJ
10% dari apa yang kita baca,
20% dari apa yang kita dengar,
30% dari apa yang kita lihat,
50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan,
90% dari apa yang kita katakan dan kita lakukan
( Sheal,Peter ,1989,How to Develop and Present
Staff Training Courses,London:Kogan Page Ltd.)
13. ALOKASI WAKTU
• K pleksitas
om
• Frekuensi Penggunaan
• Banyaknya m ateri
• Pentingnya m ateri
14. SUMB /B
ER AHAN/ALAT
BUKU TEKS,
BUKU KURIKULUM,
JURNAL,
HASIL PENELITIAN,
DOKUMEN NEGARA,
PENERBITAN BERKALA
(MAJALAH, TABLOID,
KORAN, dsb)
ALAT PRAKTEK /
PERAGA
BAHAN PRAKTEK
15. PENGINTEGRASIAN KOMPONEN
PENGINTEGRASIAN KOMPONEN
LIFE SKILL DALAM SILABUS
LIFE SKILL DALAM SILABUS
• Standar Kompetensi
• Kompetensi Dasar
• Materi Pokok
FE L
• Pengalaman Belajar
LI IL
• Indikator SK
• Penilaian
• Alokasi waktu
• Sumber/bahan
16. LIFE SKILL
LIFE SKILL
Atau ‘Kecakapan Hidup’ adalah kecakapan
yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan
dengan wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga
mampu mengatasinya.
17. PENGINTEGRASIAN
PENGINTEGRASIAN
LIFE SKILL DALAM
LIFE SKILL DALAM
PENGALAMAN BELAJAR
PENGALAMAN BELAJAR
Self Awareness
Personal Skill
General
General Thinking Skill
Life Skill
Life Skill Social Skill
LIFE SKILL
LIFE SKILL
Specific
Specific Academic Skill
Life Skill
Life Skill
Vocational Skill
18. KESADARAN DIRI SBG HAMBA TUHAN, MAKHLUK
SOSIAL DAN MAKHLUK LINGKUNGAN.
KESADARAN
DIRI
KESADARAN AKAN POTENSI DIRI DAN
DORONGAN UTK MENGEMBANGKANNYA
KECAKAPAN MENGGALI INFORMASI
KECAKAPAN
BERPIKIR DAN KEC.MENGOLAH INFORMASI DAN
BERNALAR MENGAMBIL KEPUTUSAN DGN CERDAS
KECAKAPAN MEMECAHKAN MASALAH
SECARA ARIF DAN KREATIF
19. KECAKAPAN MENDENGARKAN
KECAKAPAN KECAKAPAN BERBICARA
KOMUNIKASI
KECAKAPAN MEMBACA
KEC. MENULISKAN
PENDAPAT / GAGASAN
KECAKAPAN SBG TEMAN KERJA
YANG MENYENANGKAN
KECAKAPAN
BEKERJA SAMA
KECAKAPAN SBG PIMPINAN
YG BEREMPATI
20. KEC.MENGIDENTIFIKASI VARIABEL &
HUBUNGAN SATU DGN LAINNYA.
KECAKAPAN KEC. MERUMUSKAN HIPOTESIS
AKADEMIK
KEC.MERANCANG DAN MELAKSANAKAN
PENELITIAN
KEC. VOKASIONAL DASAR
KECAKAPAN
VOKASIONAL
KEC. VOKASIONAL KHUSUS
21. STRAT GI PE BE ALAN
ST EGI P MB KAL
RATE EM EK AN
LIF SKIL DI SMA
L E SK L DI SM
IFE ILL A
1. Melalui Reorientasi Pembelajaran
• Tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru
• Tidak dikemas dalam bentuk materi tambahan yang
disisipkan mata pelajaran lain
• Tidak memerlukan tambahan alokasi waktu
• Tidak memerlukan jenis buku baru,
• Tidak memerlukan tambahan guru baru,
• Dapat diterapkan dengan menggunakan kurikulum
apapun.
22. 2. Mengubah strategi pembelajaran dengan
2. Mengubah strategi pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan dan metoda
menggunakan pendekatan dan metoda
yang variatif, sehingga:
yang variatif, sehingga:
• siswa lebih aktif,
• iklim belajar menyenangkan,
• fungsi guru bergeser dari pemberi informasi
menuju seorang fasilitator,
• materi yang dipelajari terkait dengan
lingkungan kehidupan siswa, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah
kehidupan,
• siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai
sumber,
• menggeser “teaching” menjadi “learning”.
23. 3. Melalui Pembekalan Kecakapan
3. Melalui Pembekalan Kecakapan
Vokasional
Vokasional
(Bagi siswa yang berpotensi tidak melanjutkan)
(Bagi siswa yang berpotensi tidak melanjutkan)
• Tidak mengurangi jam belajar efektif yang
ditetapkan dalam struktur Kurikulum SMA
• Tidak menambah mata pelajaran dan fasilitas
sekolah
• Mengacu pada jenis keahlian yang dibutuhkan
pasar kerja sekitarnya
• Bekerjasama dengan penyelenggara diklat di
sekitar sekolah, a.l: SMK, SMU lainnya,
lembaga diklat, lembaga kursus, politeknik, dll
• Menawarkan paket keahlian kepada siswa dan
orang tua.
24. CONTOH PENGINTEGRASIAN LIFE
CONTOH PENGINTEGRASIAN LIFE
SKILL
SKILL
PENGALAMAN BELAJAR PEMBEKALAN “LS”
1. Siswa melakukan observasi di lingkungan • Menggali informasi
sekitar dan melakukan pengamatan • Mengolah informasi
mikroskopis • Kerja sama
• Sadar akan eksistensi diri
• Sadar akan potensi diri
2. buku Biologi untuk menentukan • Sadar akan eksistensi diri
karakteristik masing-masing Kingdom dan • Sadar akan potensi diri
merumuskan secara tertulis maupun • Menggali informasi
lesan. Siswa melakukan kajian pustaka • Mengolah informasi
berbagai
• Bekerja sama
• Berkomunikasi tertulis
• Mengambil keputusan
3. Siswa melakukan diskusi kelompok • Komunikasi secara tertulis
• Menghargai Pendapat orang lain.
• Mengambil Keputusan
4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi • Komunikasi lesan
kelompok • Menghargai pendapat orang
• Mengambil keputusan
25. STRATEGI
STRATEGI
PENGEMBANGAN SILABUS
PENGEMBANGAN SILABUS
1.Bagi sekolah yang mampu, dapat menyusun
silabus:
Secara mandiri atau Bersama-sama dengan
MGMP (Mata pelajaran sejenis atau antar mata
pelajaran).
Berkoordinasi dengan pihak Kabupaten/Kota.
2.Bagi sekolah yang belum mampu, dapat:
Menggunakan model silabus yang disusun oleh
sekolah lain atau pihak lainnya.
Menggunakan contoh yang telah disiapkan oleh
Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
26. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
PUSAT STANDAR NASIONAL
DAERAH/ • SK Lulusan
• SK Mata Pelajaran
SEKOLAH • Kompetensi Dasar
• Materi Pokok
• Indikator Pencapaian
PENGEMBANGAN
SILABUS
• Pengalaman
?
Belajar
• Rencana RANCANGAN/SKENARIO
Penilaian PEMBELAJARAN &
• Sumber PENILAIAN
Bahan/alat
27. RANCANGAN/SKENARIO
PEMBELAJARAN & PENILAIAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
• Aktivitas Guru (Interaktif)
• Aktivitas Siswa (Kegiatan Mandiri/Kelompok)
BAHAN PEMBELAJARAN
(LKS, Lembar Informasi: Modul/Bahan Ajar)
ALAT PEMBELAJARAN
(Alat Praktek/Peraga)
TEMPAT PEMBELAJARAN
(Di Luar/Di Dalam Kelas/Sekolah)
STRATEGI PENILAIAN
Harian, Mingguan, Bulanan, Semesteran (Block)
28. CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER : X/1
STANDAR : 1. Siswa mampu memahami hakekat Biologi sebagai ilmu, menemukan obyek
KOMPETENSI dan ragam persoalannya dari berbagai tingkat organisasi kehidupan yang ada
di lingkungan sekitarnya.
KOMPETENSI : 1.1. Mempelajari ruang lingkup Biologi, manfaat dan bahayanya
DASAR
MATERI POKOK : Ruang lingkup biologi ditinjau dari obyek dan persoalan pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan. Obyek biologi
INDIKATOR : Mendeskripsikan obyek-obyek dan persoalan biologi pada tingkat molekul, sel,
jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem dan bioma.
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGALAN-
AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA TEMPAT
URAIAN MAN LIFE SKILL YANG
PEMBELAJARAN
MATERI BELAJAR DICAPAI
SISWA
Obyek Melakukan 1.Menjelaskan SK, KD 1.Melakukan Siswa Mampu: Lingkungan yang telah
biologi yang observasi di yang harus dicapai observasi di • Menggali dan ditetapkan
ada di alam lingkungan siswa. lingkungan sekitar mengolah informasi • Laboratorium
ini terdiri sekitar dan 2.Memberi Tugas 2. Melakukan tentang ruang lingkup • Perpustakaan
dari: melakukan (Mandiri /Kelompok) pengamatan biologi yang terdiri • Kelas
Plantae, pengamatan 3.Mengamati & makroskopis dan dari Plantae, animalia • Dll
animalia makroskopis memberi bim-bingan mikroskopis untuk dan mikroorganisme
dan maupun selama proses mengidentifikasi pada berbagai tingkat
mikroorgani mikroskopis pembe-lajaran. berbagai jenis organisasi kehidupan.
sme untuk organisme • Melakukan kerja sama,
mengidentifikas 3. Melakukan diskusi menghargai pendapat
i berbagai jenis kelompok orang lain dan
organisme yang 4.Mempresentasikan mengambil keputusan.
termasuk hasil observasi. • Mempresentasikan
Plantae, secara tertulis maupun
animalia dan lesan.
mikroorganisme
29. STRATEGI PEMBELAJARAN
TEMPAT
URAIAN PENGALAMAN AKTIVITASGURU AKTIVITAS SISWA LIFE SKILL YANG DICAPAI PEMBELA-
MATERI BELAJAR SISWA
JARAN
Bahan Pembelajaran disiapkan oleh GURU •LKS/Lembar Tugas
(sesuai dengan STRATEGI PEMBELAJARAN) •Lembar Informasi Singkat
• Tertulis, Lisan, Pengamatan
BAHAN/PERANGKAT
PENILAIAN • Soal Ulangan Utama dan Remedial
• Tabel/Lembar Penilaian/Pengamatan