Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
instumen di dalam bimbingan dan konseling
instumen ini sangat berguna dimana mengaplikasikan prosedur bagi konselor.
agar tercapainya keberhasilan proses bimbingan dan konseling.
Juknis ini disusun sebagai pedoman bagi Ditjen GTK, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota, dan sekolah. Juknis ini juga disiapkan untuk memberikan informasi kepada individu yang ditugaskan membantu terlaksananya program ini, mencakup pengampu, koordinator admin, admin, dan mentor.
Menuju Kur13 alias kurikulum 2013....
sebagai guru,.. dituntut benar-benar pro,...
jika ada sumber/materi/artikel lain yang sejenis dan terkait... upload ya, jangan lupa klik ++ (follow me)
instumen di dalam bimbingan dan konseling
instumen ini sangat berguna dimana mengaplikasikan prosedur bagi konselor.
agar tercapainya keberhasilan proses bimbingan dan konseling.
Juknis ini disusun sebagai pedoman bagi Ditjen GTK, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota, dan sekolah. Juknis ini juga disiapkan untuk memberikan informasi kepada individu yang ditugaskan membantu terlaksananya program ini, mencakup pengampu, koordinator admin, admin, dan mentor.
Menuju Kur13 alias kurikulum 2013....
sebagai guru,.. dituntut benar-benar pro,...
jika ada sumber/materi/artikel lain yang sejenis dan terkait... upload ya, jangan lupa klik ++ (follow me)
**TUKANG KETIK 24 JAM**
Layanan Jasa Profesional Pengetikan Tesis, Skripsi, Makalah, Dokumen, Tugas Kantor, Tugas Kuliah, Tugas Sekolah, Laporan, Buku, Modul, Proposal, Karya Ilmiah, Artikel, SPJ/LPJ, RPP Kurikulum 2013 semua mata pelajaran wajib, peminatan, mulok, SMA/MA dan SMK/MAK, Format-format Administrasi, dll.
**TUKANG TULIS TANGAN**
Penulisan Ijazah, Sertifikat, Undangan, dll.
**SERVICE ON YOUR BISNIS**
Data Entry dan Report (Rapot Sekolah, Karyawan) dengan Ms Excel, Freelance SAS (Sistem Adminitrasi Sekolah).
Pembuatan Aplikasi Raport Kurikulum 2013 dengan Ms. Excell + Pelatihan cara penggunaannya.
Pembuatan Aplikasi Excell lainnya sesuai kebutuhan dan yang anda inginkan dan butuhkan untuk memudahkan pekerjaan anda.
Terima Panggilan Les Private Ms. Word dan Ms. Excell 2007 ke rumah anda.
**KHUSUS GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN**
Terima pesanan pembuatan Perangkat Pembelajaran untuk Guru KTSP Berkarakter dan Kurikulum 2013.
Bagi yang membutuhkan RPP (Ready siap kirim : Matematika Wajib, Matematika Peminatan, Kimia, Biologi, Bahasa Indonesia SMA/SMK) kurikulum 2013 semester.
Untuk pemesanan pembuatan RPP mata pelajaran dan tingkat pendidikan selain di atas waktu tunggu 1 minggu.
Langsung atas nama anda (RAHASIA TERJAMIN).
Untuk mendapatkan/pembuatan RPP yang diinginkan, kirimkan bukti transfer ke nomor rekening BCA 4212562690 ke inbox saya atau mms/whatsapp ke 089650209941:
Besarannya = Rp. 100.000/RPP (per KD bahan ajar).
Bisa langsung print out dengan tambahan biaya Rp. 500/lembar (sudah termasuk ongkos kirim)
**GUDANG SOAL-SOAL UN/UNAS/UASBN SD,SLTP, SLTA**
Kirim Online soal-soal dari arsip tahun 2005 - 2012.
Anda lelah, sibuk, tidak sempat menyelesaikan pekerjaan anda? kami solusinya. JANGAN BUANG WAKTU ANDA.
Kami siap membantu anda, jangan ragu-ragu, hubungi 0896-5020-9941 atau 021-7870948 dokumen akan kami jemput dan setelah selesai akan kami antar kembali.
Rahasia anda adalah garansi kepuasan kami.
This chapter discuss on how to describe; Things, Person, Animals, for English Subject Eight grade Junior High School in SMP Negeri 1 Kota Serang - 2016
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Kata kunci kur 2013
1. @Kemdikbud 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KATA KUNCI KURIKULUM
2013
2. @Kemdikbud 2013
Kur -13 : Mengurangi Verbalisme
Kurikulum 2013 sarat dengan nilai (values) karakter
Kompetensi Inti (KI-1) = Nilai-nilai Ketuhanan (Religius)
Kompetensi Inti (KI-2) = Nilai-nilai sosial-kemanusiaan
Kompetensi Inti (KI-3) = Pengetahuan
Kompetensi Inti (KI-4) = Proses (tahapan) pembelajaran
Paradigma:
Direct learning dan Indirect learning (tidak semua KD
diajarkan secara langsung)
Kompetensi Inti 1 dan 2 = values (nilai) dan bersifat
indirect learning
3. @Kemdikbud 2013
Kompetensi Dasar
KD yang ada di KI 1 dan KI 2 tidak memiliki materi
pokok karena materi pokoknya ada di KD di KI 3
KD di KI 1 dan KI 2 dicapai melalui materi di KI 3
dan Proses di KD pada KI 4 (Akumulasi dari KI 3
dan KI4
KD yang ada di KI 3 mencakup semua
pengetahuan yang harus dimiliki
KD yang ada di KI 4 merupakan langkah-langkah
pembelajaran
4. @Kemdikbud 2013
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar KI 1 dan 2 merupakan akumulasi dari KD
yang ada di KI 3 dan KI 4
Kompetensi Dasar di KI 3 linier dengan KD yang ada di KI 4,
jumlah KD di KI 3 sama dengan jumlah KD di KI 4 (KD 3.1
link dengan KD 4.1, KD 3.2, link dengan KD 4.2 dst.)
Materi Pokok dalam KD 3.1 pembelajarannya di KD 4.1)
Jika ada 5 KD di KI 3 (Pengetahuan), maka seharusnya ada
5 KD di KI 4 (tahapan proses pembelajaran)
Namun,dalam kasus tertentu, KD di KI 3 bisa jadi tidak linier
(korenpondensi satu-satu) dengan KD yang ada di KI 4
karena langkah-langkah pembelajaran pada KD di KI 4
mencakup beberapa KD yang ada di KI 3. Artinya, satu KD di
KI 4 dapat mencakup beberapa KD di KI 3
5. @Kemdikbud 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
6. @Kemdikbud 2013
Esensi Pendekatan Ilmiah
Pembelajaran merupakan proses Ilmiah
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
Penalaran dalam Pendekatan ilmiah
o Penalaran Induktif
o Penalaran deduktif
6
7. @Kemdikbud 2013
Penalaran Induktif dan Deduktif
Penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara
keseluruhan
Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke
dalam relasi idea yang lebih luas
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk
kemudian menarik simpulan yang spesifik
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
merumuskan simpulan umum
7
9. @Kemdikbud 2013
Metode Ilmiah
Teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya
Kriteria Ilmiah
o Metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada
bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik
Metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas
pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen,
kemudian memformulasi dan menguji hipotesis
9
10. @Kemdikbud 2013
Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam
Pembelajaran
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran tradisional
o Pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar
10 persen setelah lima belas menit dan perolehan pemahaman
kontekstual sebesar 25 persen.
o Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi
informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua
hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70
persen.
10
11. @Kemdikbud 2013
Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran harus dipandu dengan kaida-kaidah
pendekatan ilmiah
Proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-
nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah
Proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah lebih
mengutamakan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran
Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai
nonilmiah
o Proses pembelajaran semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat,
prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis
11
12. @Kemdikbud 2013
Kriteria
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif
guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta,
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur
berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara
kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau
materi pembelajaran
12
13. @Kemdikbud 2013
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu
sama lain dari substansi atau materi pembelajaran
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,
menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional
dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,
namun menarik sistem penyajiannya
13
Kriteria
15. @Kemdikbud 2013
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi
atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik
(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan 15
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Ilmiah
16. @Kemdikbud 2013
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah
Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua
mata pelajaran
16
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Ilmiah
18. @Kemdikbud 2013
18
Langkah-Langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Ilmiah
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning)
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan
media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,
dan mudah pelaksanaannya
Memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan
tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan
mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik.
Peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru
1. Mengamati
19. @Kemdikbud 2013
19
Langkah-Langkah Mengamati
1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang
akan diobservasi
3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi,
baik primer maupun sekunder
4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi ,
seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video
perekam, dan alat-alat tulis lainnya
20. @Kemdikbud 2013
Jenis Jenis Observasi
1. Observasi biasa (common observation).
2. Observasi terkendali (controlled observation).
3. Observasi partisipatif (participant observation).
4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan
dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah
dan lancar
6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil
observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera,
tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya
20
21. @Kemdikbud 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
RAMBU - RAMBU
PENYUSUNAN RPP
PPT – 3.1-1
22. @Kemdikbud 2013
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
KD.
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di
satuan pendidikan.
22
23. @Kemdikbud 2013
Komponen RPP
Identitas mata pelajaran
Standar kompetensi (Kompetensi Inti)
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Tujuan pembelajaran
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
23
24. @Kemdikbud 2013
Komponen RPP
Pada kurikulum 2013, istilah standar kompetensi tidak
dikenal lagi. Namun muncul istilah kompetensi inti.
Kompetensi inti
o Gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif,
kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
o Kemampuan yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk
setiap kelas melalui pembelajaran
24
25. @Kemdikbud 2013
Prinsip Penyusunan RPP
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik;
Mendorong partisipasi aktif peserta didik;
Mengembangkan budaya membaca dan menulis;
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut;
Keterkaitan dan keterpaduan;
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi;
25
26. @Kemdikbud 2013
Langkah Penyusunan RPP
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
(Mengamati, Menanya,
Mengeksperimen/Mengeksplorasi, Mengasosiasi,
Mengomunikasikan)
3. Kegiatan Penutup (kesimpulan, refleksi,
pemberian tugas berikut, dll)
26
27. @Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah Penyusunan RPP
1. Kegiatan Pendahuluan
o Orientasi
• Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang
menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat
kabar, menampilkan slide animasi, fenomena alam,
fenomena sosial, atau lainnya
o Apersepsi
• Memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang
materi yang akan diajarkan
27
28. @Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah Penyusunan RPP
1. Kegiatan Pendahuluan
o Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa
bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa
bumi, dan sebagainya.
o Pemberian Acuan
• Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari
• Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
• Pembagian kelompok belajar
• Penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
(sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 28
29. @Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah Penyusunan RPP
2. Kegiatan Inti
o Proses pembelajaran untuk mencapai Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
o Dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik
o Menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang
dapat meliputi proses
• Eksplorasi,
• Elaborasi, dan
• Konfirmasi 29
30. @Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah Penyusunan RPP
3. Kegiatan Penutup
o Kegiatan guru mengarahkan peserta didik untuk
membuat rangkuman/simpulan
o Pemberian tes atau tugas, dan memberikan arahan
tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di
luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
30
31. @Kemdikbud 2013
(Lanj)Langkah Penyusunan RPP
Pada langkah pembelajaran di RPP
pengembangan sikap, keterampilan dan
pengetahuan harus tampak
Kurikulum 2013 menekankan penerapan
pendekatan ilmiah atau scientific approach
pada proses pembelajaran
31
33. @Kemdikbud 2013
Contoh Format RPP
33
Satuan Pendidikan : ……………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………..
Mata Pelajaran : …................................................
Topik : …………………………………………
Pertemuan Ke- : ……..
Alokasi Waktu :
A Kompetensi Inti (KI 1, KI 2, KI 3, KI 4)
B Kompetensi Dasar (KD 1.1., 2.1, 3.1.,4.1)
C Indikator pencapaian kompetensi (Mengacu ke 3.1 dan 4.1 di dalamnya memuat nilai-nilai
yang ada di KD 1.1 dan 2.1)
D Tujuan pembelajaran (Tujuan mengacu pada indikator pencapaian KD 3.1, 4.1 didalamnya
memuat nilai-nilai sikap pada KD 1.1, dan 2.1
E Materi ajar
G Metode pembelajaran
34. @Kemdikbud 2013
Lanjutan…………
34
H Kegiatan Pembelajaran
I Alat dan Sumber Belajar
- Alat dan Bahan
- Sumber Belajar
J Penilaian (Teknik, Bentuk, Instrumen (Tes dan Non tes), Kunci dan
Pedoman penskoran, Tugas
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan …………………………………………………… ……………………
Inti Mengamati, menanya,
mengeksperimen/mengeksplorasi,
Mengasosiasi, mengomunikasikan
Penutup